SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
SALINAN
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 95 TAHUN 2013
TENTANG
BEASISWA UNGGULAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

: a. bahwa dalam rangka menyiapkan insan Indonesia yang cerdas
dan kompetitif sesuai dengan visi pendidikan nasional perlu
difasilitasi secara berkelanjutan melalui penyediaan beasiswa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan tentang Beasiswa Unggulan;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4864);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi eselon I Kementerian Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara;

	
  

1
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 5/P Tahun 2013;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun
2007 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan
Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 tentang
Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2013
tentang
Pedoman
Umum
Pengelolaan
dan
Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 465);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG
BEASISWA UNGGULAN.
Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Beasiswa Unggulan adalah pemberian biaya pendidikan oleh pemerintah
Indonesia kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing
terpilih pada perguruan tinggi penerima peserta didik program beasiswa
unggulan.
Putra-putri terbaik bangsa Indonesia adalah peserta didik, guru, pegawai,
karyawan, seniman, dan wartawan berprestasi.
Mahasiswa asing terpilih adalah mahasiswa warga negara asing dari negara
sahabat yang mengikuti proses pembelajaran pada jenjang pendidikan di
perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan.
Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pasal 2

Pemberian beasiswa unggulan bertujuan untuk:
a. membantu putra-putri terbaik bangsa Indonesia melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi dalam dan/atau luar negeri;
b. membantu mahasiswa asing terpilih dari negara sahabat yang memiliki hubungan
diplomatik dengan Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi di perguruan tinggi Indonesia yang mempunyai akreditasi minimal B.

	
  

2
Pasal 3
(1) Beasiswa unggulan diberikan kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan
mahasiswa asing terpilih.
(2) Putra-putri terbaik bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu:
a. peraih medali olimpiade internasional;
b. juara tingkat internasional, nasional, dan regional bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan olahraga;
c. guru berprestasi;
d. pegawai dan karyawan berprestasi;
e. mahasiswa berprestasi; dan
f. perorangan berprestasi.
(3) Mahasiswa asing terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu:
a. berasal dari negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik dengan
Indonesia; dan
b. memenuhi persyaratan penerimaan oleh perguruan tinggi di Indonesia yang
mempunyai akreditasi minimal B.
Pasal 4
(1)

Program beasiswa unggulan dilaksanakan oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(2)

Beasiswa unggulan berbentuk beasiswa dalam negeri dan/atau beasiswa luar
negeri.

(3)

Beasiswa dalam negeri dapat berupa:
a. beasiswa Strata 1/Diploma IV, Strata 2 dan Strata 3;
b. beasiswa kreatifitas juara;
c. beasiswa peneliti, penulis, pencipta, seniman, olahragawan, wartawan dan
tokoh.

(4) Beasiswa luar negeri dapat berupa:
a. beasiswa Strata 1/Diploma IV, Strata 2 dan Strata 3;
b. beasiswa Transfer kredit;
(5) Komponen beasiswa unggulan yang diberikan dapat
keseluruhan dari:
a. biaya penyelenggaraan pendidikan (tuition fee);
b. biaya buku;
c. biaya penelitian;
d. biaya hidup;
e. tiket pesawat;
f. biaya dokumen perjalanan;
g. asuransi kesehatan; dan/atau
h. komponen lainnya.

berupa sebagian atau

(6) Komponen lainnya yang dimaksud pada ayat (5) huruf h diatur dan ditetapkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

	
  

3
Pasal 5
(1) Persyaratan bagi warga negara Indonesia penerima beasiswa unggulan:
a. warga negara Indonesia;
b. memiliki prestasi yang dibuktikan dengan sertifikat dan/atau surat keterangan
dari institusi/lembaga terkait;
c. telah diterima di perguruan tinggi (mendapatkan letter of acceptance dari
perguruan tinggi);
d. lulus seleksi dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri;
e. tidak sedang menerima beasiswa dari sumber laindalam komponen yang sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3);
f. tidak melanggar perjanjian dan kode etik yang telah ditetapkan beasiswa
unggulan perguruan tinggi;
g. tidak pernah melakukan perbuatan tercela; dan
h. tidak terlibat tindak pidana, serta penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang
lainnya.
(2) Persyaratan bagi warga negara asing penerima beasiswa unggulan:
a. warga negara asing dari negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik
dengan Indonesia;
b. telah diterima di perguruan tinggi (mendapatkan letter of acceptance dari
perguruan tinggi);
c. lulus seleksi dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri;
d. tidak sedang menerima beasiswa dari sumber laindalam komponen yang sama;
e. tidak melanggar perjanjian dan kode etik yang telah ditetapkan beasiswa
unggulan perguruan tinggi; dan
f. tidak terlibat tindak pidana, serta penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang
lainnya.
Pasal 6
(1) Dana beasiswa unggulan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara.
(2) Penerima dana beasiswa unggulan dapat menerima sebagian dana pendidikan
yang bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja daerah;
b. hibah; dan/atau
c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat
untuk membayar komponen beasiswa unggulan yang tidak dibiayai dari anggaran
pendapatan dan belanja negara.
(3) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diterima secara langsung atas
dasar kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(4) Dana beasiswa unggulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) Beasiswa unggulan disalurkan melalui rekening penerima beasiswa unggulan
dan/atau perguruan tinggi penerima peserta didik program beasiswa unggulan.

	
  

4
(2) Tata cara penyaluran dan pertanggungjawaban beasiswa unggulan dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
Pemberian beasiswa unggulan dihentikan apabila penerima beasiswa unggulan:
a. melebihi batas masa belajar yang ditetapkan;
b. tidak menepati perjanjian beasiswa;
c. menerima beasiswa lain;
d. melakukan perbuatan tercela; dan/atau
e. terlibat tindak pidana.
Pasal 9
(1)

Pemantauan dan evaluasi pemberian beasiswa unggulan dilakukan oleh tim yang
ditetapkan oleh kuasa pengguna anggaran.

(2)

Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan
kepada Sekretaris Jenderal.
Pasal 10

Penghentian pemberian beasiswa unggulan kepada penerima beasiswa unggulan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b sampai dengan huruf e yang
mengakibatkan kerugian negara dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 11
Pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan program beasiswa unggulan dilakukan
oleh lembaga pengawas internal maupun eksternal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 12
Ketentuan lebih lanjut mengenai program dan tata cara pemberian beasiswa unggulan
diatur dalam petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.
Pasal 13
Pelaksanaan program beasiswa unggulan yang sedang berjalan sebelum
ditetapkannya Peraturan Menteri ini, tetap dilaksanakan sampai penerima beasiswa
unggulan menyelesaikan masa belajarnya.
Pasal 14
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini,Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2009 tentang Beasiswa Unggulandicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

	
  

5
Pasal 15
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Oktober 2013
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 Oktober 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1244
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
TTD.
Muslikh, S.H.
NIP. 195809151985031001

	
  

6

More Related Content

What's hot

Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019
Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019
Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019SurianiGinting2
 
Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014Imam As'ari
 
Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014Herfen Suryati
 
Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019IndahMutiaraKami
 
Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019IndahMutiaraKami
 
Salinan kep balitbang shun 2015 8 april 2015
Salinan kep balitbang shun 2015   8 april 2015Salinan kep balitbang shun 2015   8 april 2015
Salinan kep balitbang shun 2015 8 april 2015Ferro Pardede
 
Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013
Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013
Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013Guss No
 
Permendikbud no 14 tahun 2018
Permendikbud no 14 tahun 2018Permendikbud no 14 tahun 2018
Permendikbud no 14 tahun 2018Chusnul Labib
 

What's hot (8)

Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019
Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019
Sk hasil uji kompetensi program diii keperawatan oktober 2019
 
Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014
 
Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014Permendikbud no-144-tahun-2014
Permendikbud no-144-tahun-2014
 
Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019
 
Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019
 
Salinan kep balitbang shun 2015 8 april 2015
Salinan kep balitbang shun 2015   8 april 2015Salinan kep balitbang shun 2015   8 april 2015
Salinan kep balitbang shun 2015 8 april 2015
 
Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013
Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013
Pengumuman CPNS DIY Tahun 2013
 
Permendikbud no 14 tahun 2018
Permendikbud no 14 tahun 2018Permendikbud no 14 tahun 2018
Permendikbud no 14 tahun 2018
 

Viewers also liked

El Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicos
El Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicosEl Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicos
El Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicosJose Perez
 
THE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMS
THE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMSTHE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMS
THE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMSijfcstjournal
 
Fiona Krisch Visual CV 2015 April
Fiona Krisch Visual CV 2015 AprilFiona Krisch Visual CV 2015 April
Fiona Krisch Visual CV 2015 AprilFiona Tipping
 
CuroCell Cirrus - Case Studies
CuroCell Cirrus - Case StudiesCuroCell Cirrus - Case Studies
CuroCell Cirrus - Case StudiesWesley Elkins
 
Storage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable Framework
Storage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable FrameworkStorage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable Framework
Storage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable FrameworkCSCJournals
 
Download brain anatomy powerpoint template
Download brain anatomy powerpoint templateDownload brain anatomy powerpoint template
Download brain anatomy powerpoint templateTemplateforpowerpoint
 
Оборудование для производства мороженого
Оборудование для производства мороженогоОборудование для производства мороженого
Оборудование для производства мороженогоqwer78
 
10 Secrets to Metrics Driven Coaching
10 Secrets to Metrics Driven Coaching10 Secrets to Metrics Driven Coaching
10 Secrets to Metrics Driven CoachingHubSpot
 
IQ Crash Course - Big Data Analytics
IQ Crash Course - Big Data AnalyticsIQ Crash Course - Big Data Analytics
IQ Crash Course - Big Data AnalyticsInterQuest Group
 

Viewers also liked (16)

Cv laura van dongen
Cv   laura van dongenCv   laura van dongen
Cv laura van dongen
 
El Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicos
El Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicosEl Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicos
El Salón de la Fama de la Física- Los 99 fisicos
 
THE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMS
THE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMSTHE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMS
THE NEW HYBRID COAW METHOD FOR SOLVING MULTI-OBJECTIVE PROBLEMS
 
1 класс
1 класс1 класс
1 класс
 
New-0314
New-0314New-0314
New-0314
 
Fiona Krisch Visual CV 2015 April
Fiona Krisch Visual CV 2015 AprilFiona Krisch Visual CV 2015 April
Fiona Krisch Visual CV 2015 April
 
CuroCell Cirrus - Case Studies
CuroCell Cirrus - Case StudiesCuroCell Cirrus - Case Studies
CuroCell Cirrus - Case Studies
 
RENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PURENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PU
 
Narrative theory
Narrative theoryNarrative theory
Narrative theory
 
Storage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable Framework
Storage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable FrameworkStorage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable Framework
Storage Virtualization: Towards an Efficient and Scalable Framework
 
Download brain anatomy powerpoint template
Download brain anatomy powerpoint templateDownload brain anatomy powerpoint template
Download brain anatomy powerpoint template
 
Оборудование для производства мороженого
Оборудование для производства мороженогоОборудование для производства мороженого
Оборудование для производства мороженого
 
10 Secrets to Metrics Driven Coaching
10 Secrets to Metrics Driven Coaching10 Secrets to Metrics Driven Coaching
10 Secrets to Metrics Driven Coaching
 
Key Skills L2
Key Skills L2 Key Skills L2
Key Skills L2
 
Equipment list
Equipment listEquipment list
Equipment list
 
IQ Crash Course - Big Data Analytics
IQ Crash Course - Big Data AnalyticsIQ Crash Course - Big Data Analytics
IQ Crash Course - Big Data Analytics
 

Similar to BEASISWA

REVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdf
REVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdfREVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdf
REVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdfAyuNovita47
 
Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...
Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...
Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...kuntoajiutomo
 
Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008
Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008
Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008Dicky Onasis Alzena
 
Permen 10 Tahun 2020.pdf
Permen 10 Tahun 2020.pdfPermen 10 Tahun 2020.pdf
Permen 10 Tahun 2020.pdfAliUnir1
 
targeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasional
targeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasionaltargeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasional
targeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasionalLiaRayya
 
Permen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikuler
Permen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikulerPermen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikuler
Permen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikulersamen sasono
 
Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan EkstrakurikulerPermen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan EkstrakurikulerGilang Asri Devianty
 
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerPermendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
 
Pedoma S2 Bidikmisi
Pedoma S2 BidikmisiPedoma S2 Bidikmisi
Pedoma S2 BidikmisiBedoe Gates
 
Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_MuhSaiful2
 
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdpBuku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdpVicky Janjaan
 
Booklet beasiswa lpdp
Booklet   beasiswa lpdpBooklet   beasiswa lpdp
Booklet beasiswa lpdpLiza MunSer
 
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdpBuku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdpalfarisy akbar
 
KETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdf
KETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdfKETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdf
KETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdfdianafauziah7
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiUniversity of Sultan Ageng Tirtayasa
 

Similar to BEASISWA (20)

REVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdf
REVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdfREVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdf
REVISI-0208-PANDUAN-PENDAFTARAN-BU-TAHUN-2023.pdf
 
Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...
Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...
Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ...
 
Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008
Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008
Pendanaan pendidikan pp no.48 tahun 2008
 
Permen 10 Tahun 2020.pdf
Permen 10 Tahun 2020.pdfPermen 10 Tahun 2020.pdf
Permen 10 Tahun 2020.pdf
 
Beasiswa bidik-misi
Beasiswa bidik-misiBeasiswa bidik-misi
Beasiswa bidik-misi
 
targeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasional
targeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasionaltargeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasional
targeted_LPDP-BRIN_doktor_riset_inovasi_nasional
 
Permen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikuler
Permen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikulerPermen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikuler
Permen no-62-th-2014-ttg-ekstrakurikuler
 
Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan EkstrakurikulerPermen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Permen Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerPermendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Permen nomor 62 tahun 2014
Permen nomor 62 tahun 2014Permen nomor 62 tahun 2014
Permen nomor 62 tahun 2014
 
Pedoma S2 Bidikmisi
Pedoma S2 BidikmisiPedoma S2 Bidikmisi
Pedoma S2 Bidikmisi
 
Pedoman bidikmisi-s2
Pedoman bidikmisi-s2Pedoman bidikmisi-s2
Pedoman bidikmisi-s2
 
Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_
 
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdpBuku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
 
Booklet beasiswa lpdp
Booklet   beasiswa lpdpBooklet   beasiswa lpdp
Booklet beasiswa lpdp
 
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdpBuku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
Buku panduan-pendaftaran-beasiswa-lpdp
 
KETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdf
KETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdfKETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdf
KETENTUAN UMUM LPDP TNS.pdf
 
Cpns yogyakarta 2013
Cpns yogyakarta 2013Cpns yogyakarta 2013
Cpns yogyakarta 2013
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
 
Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84
 

More from Winarto Winartoap

Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915Winarto Winartoap
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Winarto Winartoap
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniWinarto Winartoap
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriWinarto Winartoap
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipWinarto Winartoap
 
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanWinarto Winartoap
 
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budayaPermendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budayaWinarto Winartoap
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0Winarto Winartoap
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputerKeputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputerWinarto Winartoap
 
Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015Winarto Winartoap
 
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...Winarto Winartoap
 
6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoranWinarto Winartoap
 

More from Winarto Winartoap (20)

Pp 30 th 2015 gaji pns 2015
Pp 30 th 2015 gaji pns 2015Pp 30 th 2015 gaji pns 2015
Pp 30 th 2015 gaji pns 2015
 
Pp 31 th 2015 gaji tni 2015
Pp 31 th 2015 gaji tni 2015Pp 31 th 2015 gaji tni 2015
Pp 31 th 2015 gaji tni 2015
 
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
Pp 32 th 2015 gaji polri 2915
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
 
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knipPp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
Pp 36 th 2015 tunjangan anggota knip
 
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaanPp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
Pp 37 th 2015 tunjangan perintis kemerdekaan
 
Pp 38 th 2015 gaji ke 13
Pp 38 th 2015 gaji ke 13Pp 38 th 2015 gaji ke 13
Pp 38 th 2015 gaji ke 13
 
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budayaPermendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
Permendikbud tahun2015 nomor002_standar kompetensi khusus ahli cagar budaya
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 hep2015 0
 
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputerKeputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
Keputusan kepala balitbang kemendikbud nomor 017 un basis komputer
 
Pos ujian sekolah 2015
Pos ujian sekolah 2015Pos ujian sekolah 2015
Pos ujian sekolah 2015
 
Pos us sd 2015
Pos us sd 2015Pos us sd 2015
Pos us sd 2015
 
Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015Permendikbud no.4 tahun 2015
Permendikbud no.4 tahun 2015
 
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
Kisi kisi-ujian-pendidikan-kesetaraan-pada-program-paket-b-wustha-setara-jenj...
 
6063 kst-perbankan syariah
6063 kst-perbankan syariah6063 kst-perbankan syariah
6063 kst-perbankan syariah
 
6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran
 
6054 kst-pemasaran
6054 kst-pemasaran6054 kst-pemasaran
6054 kst-pemasaran
 
6027 kst-perbankan
6027 kst-perbankan6027 kst-perbankan
6027 kst-perbankan
 

BEASISWA

  • 1. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG BEASISWA UNGGULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyiapkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif sesuai dengan visi pendidikan nasional perlu difasilitasi secara berkelanjutan melalui penyediaan beasiswa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Beasiswa Unggulan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;   1
  • 2. 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 5/P Tahun 2013; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2007 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 465); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG BEASISWA UNGGULAN. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Beasiswa Unggulan adalah pemberian biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih pada perguruan tinggi penerima peserta didik program beasiswa unggulan. Putra-putri terbaik bangsa Indonesia adalah peserta didik, guru, pegawai, karyawan, seniman, dan wartawan berprestasi. Mahasiswa asing terpilih adalah mahasiswa warga negara asing dari negara sahabat yang mengikuti proses pembelajaran pada jenjang pendidikan di perguruan tinggi negeri di Indonesia. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 2 Pemberian beasiswa unggulan bertujuan untuk: a. membantu putra-putri terbaik bangsa Indonesia melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi dalam dan/atau luar negeri; b. membantu mahasiswa asing terpilih dari negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi Indonesia yang mempunyai akreditasi minimal B.   2
  • 3. Pasal 3 (1) Beasiswa unggulan diberikan kepada putra-putri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih. (2) Putra-putri terbaik bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu: a. peraih medali olimpiade internasional; b. juara tingkat internasional, nasional, dan regional bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga; c. guru berprestasi; d. pegawai dan karyawan berprestasi; e. mahasiswa berprestasi; dan f. perorangan berprestasi. (3) Mahasiswa asing terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu: a. berasal dari negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia; dan b. memenuhi persyaratan penerimaan oleh perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai akreditasi minimal B. Pasal 4 (1) Program beasiswa unggulan dilaksanakan oleh Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2) Beasiswa unggulan berbentuk beasiswa dalam negeri dan/atau beasiswa luar negeri. (3) Beasiswa dalam negeri dapat berupa: a. beasiswa Strata 1/Diploma IV, Strata 2 dan Strata 3; b. beasiswa kreatifitas juara; c. beasiswa peneliti, penulis, pencipta, seniman, olahragawan, wartawan dan tokoh. (4) Beasiswa luar negeri dapat berupa: a. beasiswa Strata 1/Diploma IV, Strata 2 dan Strata 3; b. beasiswa Transfer kredit; (5) Komponen beasiswa unggulan yang diberikan dapat keseluruhan dari: a. biaya penyelenggaraan pendidikan (tuition fee); b. biaya buku; c. biaya penelitian; d. biaya hidup; e. tiket pesawat; f. biaya dokumen perjalanan; g. asuransi kesehatan; dan/atau h. komponen lainnya. berupa sebagian atau (6) Komponen lainnya yang dimaksud pada ayat (5) huruf h diatur dan ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.   3
  • 4. Pasal 5 (1) Persyaratan bagi warga negara Indonesia penerima beasiswa unggulan: a. warga negara Indonesia; b. memiliki prestasi yang dibuktikan dengan sertifikat dan/atau surat keterangan dari institusi/lembaga terkait; c. telah diterima di perguruan tinggi (mendapatkan letter of acceptance dari perguruan tinggi); d. lulus seleksi dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri; e. tidak sedang menerima beasiswa dari sumber laindalam komponen yang sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3); f. tidak melanggar perjanjian dan kode etik yang telah ditetapkan beasiswa unggulan perguruan tinggi; g. tidak pernah melakukan perbuatan tercela; dan h. tidak terlibat tindak pidana, serta penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya. (2) Persyaratan bagi warga negara asing penerima beasiswa unggulan: a. warga negara asing dari negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia; b. telah diterima di perguruan tinggi (mendapatkan letter of acceptance dari perguruan tinggi); c. lulus seleksi dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri; d. tidak sedang menerima beasiswa dari sumber laindalam komponen yang sama; e. tidak melanggar perjanjian dan kode etik yang telah ditetapkan beasiswa unggulan perguruan tinggi; dan f. tidak terlibat tindak pidana, serta penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya. Pasal 6 (1) Dana beasiswa unggulan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. (2) Penerima dana beasiswa unggulan dapat menerima sebagian dana pendidikan yang bersumber dari: a. anggaran pendapatan dan belanja daerah; b. hibah; dan/atau c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat untuk membayar komponen beasiswa unggulan yang tidak dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja negara. (3) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diterima secara langsung atas dasar kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (4) Dana beasiswa unggulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 (1) Beasiswa unggulan disalurkan melalui rekening penerima beasiswa unggulan dan/atau perguruan tinggi penerima peserta didik program beasiswa unggulan.   4
  • 5. (2) Tata cara penyaluran dan pertanggungjawaban beasiswa unggulan dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 8 Pemberian beasiswa unggulan dihentikan apabila penerima beasiswa unggulan: a. melebihi batas masa belajar yang ditetapkan; b. tidak menepati perjanjian beasiswa; c. menerima beasiswa lain; d. melakukan perbuatan tercela; dan/atau e. terlibat tindak pidana. Pasal 9 (1) Pemantauan dan evaluasi pemberian beasiswa unggulan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh kuasa pengguna anggaran. (2) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Sekretaris Jenderal. Pasal 10 Penghentian pemberian beasiswa unggulan kepada penerima beasiswa unggulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b sampai dengan huruf e yang mengakibatkan kerugian negara dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 11 Pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan program beasiswa unggulan dilakukan oleh lembaga pengawas internal maupun eksternal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 Ketentuan lebih lanjut mengenai program dan tata cara pemberian beasiswa unggulan diatur dalam petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal. Pasal 13 Pelaksanaan program beasiswa unggulan yang sedang berjalan sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri ini, tetap dilaksanakan sampai penerima beasiswa unggulan menyelesaikan masa belajarnya. Pasal 14 Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini,Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2009 tentang Beasiswa Unggulandicabut dan dinyatakan tidak berlaku.   5
  • 6. Pasal 15 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Oktober 2013 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Diundangkan di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, TTD. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1244 Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TTD. Muslikh, S.H. NIP. 195809151985031001   6