Dokumen tersebut membahas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengatur tentang jenis, status, hak, dan kewajiban pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja serta manajemen sumber daya manusia aparatur."
4. 3/11/2014
4
7
25
21
38 38
54 56
64
79 81 83
94
4
12
22
44 44
58
47
61
75
80
89
100
0
20
40
60
80
100
2002
2012
Percentile rank among all countries (ranges from 0 (lowest) to 100 (highest) rank)
Government Effectiveness
The quality of public services,
The quality of the civil service
the degree of its independence from political pressures,
the quality of policy formulation and implementation,
the credibility of the government's commitment to such policies.
“…lambatnya pembangunan
ekonomi nasional selama ini
disebabkan adanya birokrasi
yang menghambat”
“…pertumbuhan ekonomi
harus diikuti kebijakan
pemberdayaan ekonomi
masyarakat miskin secara
langsung tanpa hambatan
birokrasi”
IN MEMORIAM
THEE KIAN WIE
6. 3/11/2014
6
EFFICIENCY
DRIVEN
TAHAPAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
PDB NOMINAL (US$ MILIAR)
711 4,257 9,706 16,578
POPULASI (JUTA JIWA)
237
PERSIAPAN AKSELERASI KEBERLANJUTAN
6,793 2,416 1,335 12,989
286 319 353 302 269 253 336
PDB Nominal per capita
Sumber: KEN, Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011‐2045
FACTOR
DRIVEN
EFFICIENCY
DRIVEN
INDONESIA menjadi
negara High Income
BIROKRASI
EKSISTING
UU No. 39
Tahun 2008
KEMENTERIAN
NEGARA
UU No 25
Tahun 2009
PELAYANAN
PUBLIK
UU No 5 Tahun 2014
APARATUR SIPIL NEGARA
FONDASI UU UNTUK REFORMASI BIROKRASI
RUU Sistem
Pengawasan
Internal
Pemerintah
RUU
Adminsitrasi
Pemerintahan
BIROKRASI
BERSIH,
KOMPETEN
DAN
MELAYANI
Peraturan Pelaksana:
19 PP, 4 PERPRES, 1 PERMEN
8. 3/11/2014
8
TUJUAN UTAMA UU ASN
a. Independensi dan Netralitas
b. Kompetensi
c. Kinerja/ Produktivitas Kerja
d. Integritas
setkab.go.id
e. Kesejahteraan
f. Kualitas Pelayanan Publik
g. Pengawasan dan
Akuntabilitas
PRINSIP DASAR UU ASN
• Seleksi dan promosi secara adil dan
kompetitif
• Menerapkan prinsip fairness
• Penggajian, reward and punishment berbasis
kinerja
• Standar integritas dan perilaku untuk
kepentingan publik
• Manajemen SDM secara efektif dan efisien
• Melindungi pegawai dari intervensi politik
dan dari tindakan semena‐mena.
Sistem Merit adalah
kebijakan dan
Manajemen ASN
yang berdasarkan
pada kualifikasi,
kompetensi, dan
kinerja secara adil
dan wajar dengan
tanpa membedakan
latar belakang politik,
ras, warna kulit,
agama, asal usul,
jenis kelamin, status
pernikahan, umur,
ataupun kondisi
kecacatan.
Memberlakukan “SISTEM MERIT ”
melalui:
9. 3/11/2014
9
UNDANG‐UNDANG
APARATUR SIPIL NEGARA
STRUKTUR:
• XV Bab
• 141 Pasal
PEGAWAI:
• Pegawai Negeri Sipil
• Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja
UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN
UNDANG UNDANG
POKOK KEPEGAWAIAN
STRUKTUR:
• VI Bab
• 41 Pasal
PEGAWAI:
• Pegawai Negeri Sipil
• Tentara Nasional Indonesia
• Kepolisian Negara RI
JABATAN:
• Jabatan Administrasi
• Jabatan Fungsional
• Jabatan Pimpinan Tinggi
JABATAN:
• Jabatan Struktural
• Jabatan Fungsional
SISTEMATIKA UU ASN
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II ASAS, PRINSIP,
NILAI DASAR, KODE
PERILAKU DAN KODE ETIK
BAB III JENIS, STATUS,
DAN KEDUDUKAN ASN
BAB IV FUNGSI, TUGAS,
DAN PERAN ASN
BAB V JABATAN ASN
BAB VI HAK DAN
KEWAJIBAN ASN
BAB VII KELEMBAGAAN
BAB VIII MANAGEMEN
ASN
BAB IX PENGISIAN
JABATAN PIMPINAN TINGGI
BAB X PEGAWAI ASN
YANG MENJADI PEJABAT
NEGARA
BAB XI ORGANISASI
BAB XII SISTEM
INFORMASI ASN
BAB XIII PENYELESAIAN
SENGKETA
BAB XIV KETENTUAN
PERALIHAN
BAB XV KETENTUAN
PENUTUP
12. 3/11/2014
12
APARATUR SIPIL NEGARA
(ASN):
profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:
PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang‐undangan.
MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
KETENTUAN UMUM
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan
ASN SEBAGAI PROFESI
BERLANDASKAN PADA PRINSIP:
http://sinyo19.blogspot.com
13. 3/11/2014
13
JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASN
JENIS
PNS
Pasal 1 butir 3
& Pasal 7
PPPK
Pasal 1 butir 4
& Pasal 7
STATUS
1. Berstatus pegawai tetap
dan Memiliki NIP secara
Nasional;
2. Menduduki jabatan
pemerintahan.
1. Diangkat dengan
perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dan
ketentuan UU.
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
KEDUDUKAN
• Berkedudukan sebagai
unsur aparatur negara
• Melaksanakan
kebijakan yang
ditetapkan oleh
pimpinan
• Harus bebas dari
pengaruh/intervensi
golongan & partai
politik
Fungsi:
1. pelaksana kebijakan publik;
2. pelayan publik; dan
3. perekat dan pemersatu bangsa
FUNGSI DAN PERANPEGAWAI ASN
Peran Pegawai ASN:
Sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme
14. 3/11/2014
14
HAK DAN KEWAJIBAN ASN
JENIS
PNS
Pasal 1 butir 3
& Pasal 7
PPPK
Pasal 1 butir 4
& Pasal 7
HAK
1. gaji, tunjangan, dan
fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan
jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan
kompetensi.
1. gaji, tunjangan, dan
fasilitas;
2. cuti;
3. perlindungan; dan
4. pengembangan
kompetensi.
• setia dan taat pada Pancasila,
UUD NRI 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
• menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa;
• melaksanakan kebijakan
pemerintah;
• menaati ketentuan peraturan
perundang‐undangan;
• melaksanakan tugas
kedinasan;
• menunjukkan integritas dan
keteladanan;
• menyimpan rahasia jabatan
• bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI
KEWAJIBAN
Jabatan
Administrasi
Jabatan
Fungsional
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
Jabatan Administrator
memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan
publik serta administrasi
pemerintahan dan
pembangunan
Jafung keahlian: a) ahli utama;
b) ahli madya;
c) ahli muda; dan
d) ahli pertama.
Jafung keterampilan: a) penyelia;
b) mahir;
c) terampil; dan
d) pemula
Jabatan Pengawas
mengendalikan
pelaksanaan
kegiatan yang
dilakukan oleh
pejabat pelaksana
Jabatan Pelaksana
melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta
administrasi
pemerintahan dan
pembangunan
• Jabatan pimpinan tinggi utama;
• Jabatan pimpinan tinggi madya; dan
• Jabatan pimpinan tinggi pratama
DIISI DARI PEGAWAI ASN DIISI TNI
DAN POLRI
Jabatan ASN
tertentu
JABATAN ASN
15. 3/11/2014
15
KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN
MANAGEMEN ASN
PRESIDEN
KEMENPAN‐RB
LAN BKN NON‐STRUKTURAL INDEPENDEN
KASN
Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan,
pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian
kekuasaannya kepada:
⇒ KemPAN merumuskan kebijakan
⇒ LAN melaksanakan diklat dan kajian
⇒ BKN mengelola pegawai ASN
⇒ KASN menjamin perwujudan sistem merit
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
Unsur pemerintah dan/atau non‐
pemerintah, yang terdiri:
1 orang Ketua merangkap
anggota.
1 orang Wakil Ketua
merangkap anggota
5 orang anggota
Mewujudkan:
Sistem Merit
ASN yg profesional
Pemerintahan yg efektif, efisien,
terbuka, & bebas KKN;
ASN yg netral;
Profesi ASN yg dihormati;
ASN dinamis &
berbudaya.
Tugas: menjaga netralitas;
melakukan pengawasan
atas pembinaan profesi;
dan melaporkan hasilnya
kepada Presiden
Fungsi: mengawasi norma dasar,
kode etik dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem Merit
Mengawasi proses
pengisian JPT;
Penerapan asas, nilai
dasar, serta kode etik dan kode
perilaku (mengawasi dan
mengevaluasi serta meminta
informasi, memeriksa dan
klarifikasi laporan pelanggaran)
17. 3/11/2014
17
Manajemen PNS meliputi:
a. penyusunan dan penetapan
kebutuhan;
b. pengadaan;
c. pangkat dan jabatan;
d. pengembangan karier;
e. pola karier;
f. promosi;
g. mutasi;
h. Penilaian kinerja
i. penggajian dan tunjangan;
j. penghargaan;
k. disiplin;
l. pemberhentian;
m. pensiun dan tabungan hari tua;
dan
n. perlindungan.
MANAJEMEN ASN
Manajemen PPPK meliputi:
a. penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. penilaian kinerja;
d. penggajian dan tunjangan;
e. pengembangan kompetensi;
f. pemberian penghargaan;
g. disiplin;
h. pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dan
i. perlindungan.
REKRUITMEN 1
PENGEMBANGAN
PEGAWAI 2
PROMOSI 3
KESEJAHTERAAN 4
MANAJEMEN
KINERJA 5
DISIPLIN & ETIKA 6
PENSIUN 7
MANAJEMEN PEGAWAI ASN
KEBUTUHAN DIDASARKAN ANJAB & ABK, SELEKSI
PEGAWAI ASN MENGGUNAKAN CAT
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, SDM APARATUR SBG ASET
SHG PERLU PENGEMBANGAN (DIKLAT, SEMINAR,
KURSUS, PEMAGANGAN & PERTUKARAN PNS‐SWASTA)
BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI), HAK SETIAP
PEGAWAI ASN YG MEMENUHI SYARAT
BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB,
RESIKO PEKERJAAN & KINERJA
MENJAMIN OBJEKTIVITAS PEMBINAAN PEGAWAI ASN
YG DIDASARKAN PRESTASI DAN SISTEM KARIR, SERTA
ADANYA SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJA
RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI
SEMANGAT FULLY FUNDED
23. 3/11/2014
23
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK;
BPK; KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar
Negeri yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN STATUS
SEBAGAI PNS.
Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan
Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan wakil
gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB MENYATAKAN
PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak mendaftar sebagai
calon.
PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARA
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Sifat: Kompetitif dan Terbuka
Seleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan
diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASN
Proses
− Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat
NASIONAL
− Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat NASIONAL,
PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1 (satu) KABUPATEN/KOTA.
24. 3/11/2014
24
POLA KARIR JPT
a. Diduduki maksimal 5 (lima) tahun.
b. dilarang diganti selama 2 (dua)
tahun.
c. harus memenuhi target kinerja
yang diperjanjikan.
d. Bila tidak memenuhi kinerja
dalam waktu 1 (satu) tahun,
diberikan kesempatan selama 6
(enam) bulan untuk memperbaiki
kinerjanya.
e. Bila tidak menunjukan perbaikan, harus mengikuti seleksi
ulang uji kompetensi kembali. Hasilnya bisa dipindahkan
pada jabatan lain atau ditempatkan pada jabatan yang lebih
rendah.
PIMP K/L /PPK
MEMBENTUK
PANSEL
MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MENYAMPAIKAN
3 CALON JPT
Laporan PRESIDEN
KEPUTUSAN PRESIDEN
JPT TERPILIH
PENGAWASAN PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
PENGAWASAN PEMBENTUKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT
1
5
6
7
3
2
PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L PUSAT
KASN
8
MENYAMPAIKAN 3 CALON
4
KOORDINASI
26. 3/11/2014
26
SISTEM INFORMASI ASN
1. Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi
Pengambilan Keputusan dalam
manajemen ASN.
2. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar
instansi.
3. Pembangunan dan pemutakhiran
Data secara berkala.
4. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan,
mudah diakses dan memiliki sistem
keamanan terpercaya.
5. Pengelola: BKN dan dapat
digunakan/diakses oleh instansi
terkait baik untuk keperluan update
data maupun untuk pengambilan
keputusan.
Sengketa Pegawai
ASN
Administratif
Keberatan Banding
administratif
diajukan secara tertulis
kepada atasan pejabat
yang berwenang
menghukum
diajukan kepada
badan pertimbangan
ASN
PENYELESAIAN SENGKETA