SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Sastra dalam Pembelajaran Sejarah




                Pertemuan Pertama
Aturan Main dan Dosen

    Dosen:
1.   Prof.Dr.(em) Rochiati Wiriaatmadja, M.A
2.   Dr. Nana Supriatna, M.Ed
3.   Wildan Insan Fauzi, M.Pd
    sfs
Apa yang Kita Pelajari

1.   Pendahuluan (SAP dan Silabus)
2.   Memahami Sastra dan hubungannya dengan
     pembelajaran Sejarah
3.   Perkembangan Sastra pada masa Hindu-Budha
4.   Perkembangan Sastra pada masa Kerajaan-
     Kerajaan Islam sapai Pergerakan Nasional
5.   Sastra dalam pandangan Postmodenisme
Apa yang Kita Pelajari

1.   Fungsi dan Peran Novel dalam Pembelajaran
     Sejarah
2.   Penggunaan Sastra dalam pembelajaran Sejarah
3.   Menganalisis Sastra dengan menggunaan teori
     postkolonial, sosiologi sastra, dan realisme sosial
4.   Peningkatan kemampuan Mahasiswa dalam
     Mengapreasiasi sastra
5.   Apresiasi Karya Sastra dalam Pembelajaran
     Sejarah
Apa Itu Sastra
   Kata "sastra" berasal dari kata serapan dalam
    Bahasa Sansekerta yang artinya pedoman atau
    ajaran.
   Sastra bisa dibagi atas sastra lisan dan sastra
    tertulis
   Menurut Panuti Sudjiman, sastrawan, sastra adalah
    karya lisan atau tulisan yang memiliki ciri keunggulan
    seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam
    isi dan ungkapannya
Apa Itu Sastra
   Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia
    berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat,
    keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
    membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.
   Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah
    pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai
    manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui
    bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap
    kehidupan manusia (kemanusiaan).
   Ahmad Badrun, berpendapat bahwa Kesusastraan adalah
    kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-
    simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
Apa Itu Sastra
Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu:
1. Sastra adalah seni bahasa.
2. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang
   mendalam.
3. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa.
4. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam
   sebuah bentuk keindahan.
5. Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan
   kemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengan
   sentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yang
   mempesona.
Kategori sastra
   Cerpen atau cerita pendek, suatu bentuk prosa atau karangan
    yang tak terikat yang dibuat tidak berdasarkan kejadian nyata
    atau fiktif dengan hanya mengambil satu atau dua bagian
    kehidupan tokoh utamanya.
   Novel, karya fiksi prosa berbentuk naratif yang dalam Bahasa
    Italia disebut novella, yang artinya sepotong berita atau sebuah
    cerita. Novel lebih panjang dari cerpen, bisa sekitar 40.000
    kata atau lebih dan jalan ceritanya tentang kehidupan sehari-
    hari tokoh sentral dan menitikberatkan pada sisi uniknya.
   Syair.
   Pantun, jenis puisi lama yang terdapat sampiran dan isi di
    dalamnya.
   Drama, bentuk karya sastra yang dapat diperankan dalam
    suatu pertunjukkan.
Sastra dan Konstruk Budaya
   sastrawan mengkonstruksi budaya suatu masyarakat melalui
    karya sastranya.
   Setiap sastrawan memotret dan memaknai kehidupan di
    sekitarnya untuk kemudian diekspresikan melalui karya sastra.
   setiap sastrawan memiliki cara pandang dan cara bertutur yang
    unik, yang berbeda-beda.
   Corak intelektual sastrawan yang berbeda akan mewarnai
    karya-karyanya termasuk dalam memotret realitas masyarakat
    pada zamannya.
   setiap karya sastra adalah hasil pengaruh yang rumit dari
    faktor-faktor sosial-politik-kultural (Mahayana, 2007).
Mengapa Sejarah dipelajari?
   Sejarah sebagaimana yang diungkap Taupik Abdulah (1999),
    menyimpan pengalaman berharga yang dapat memberikan
    kearifan. Oleh sebab itulah, sejarah penting dipelajari agar
    seseorang dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi
    di masa lampau.
   Sam Wineburg (2007: 6: sejarah perlu diajarkan di sekolah
    karena memiliki potensi untuk menjadikan manusia lebih
    berkeperikemanusiaan
   Tanpa sejarah, masa lalu hanya digunakan untuk kepentingan
    praktis saja dan kita menjadi terputus dari berbagai
    pengalaman kehidupan manusia (P.J. Lee, 1984: 5).
Problem?
   peningkatan kemampuan intelektual (ranah kognitif) berupa
    hapalan materi menjadi tujuan yang paling utama sementara
    pembelajaran nilai (ranah afektif) menjadi sesuatu yang
    terabaikan, padahal muatan nilai begitu besar dalam sejarah
    (Wiriaatmadja, 2002: 149).
   Pendidikan Indonesia saat ini lebih banyak mengandalkan
    intuisi kognitif saja, tanpa memperhatikan aspek
    perkembangan lain yang dapat menunjang kinerja otak.
   para pelajar Indonesia hanya mampu ‘menghafal’ atau ‘peniru’
    dibandingkan kemampuan dalam hal memecahkan persoalan
    baru.
   Buku teks merupakan sumber utama yang selama ini
    digunakan oleh guru-guru dalam proses pembelajaran si kelas
    lebih banyak memuat fakta-fakta yang membuat siswa-siswa
    terbenam dalam lautan fakta. Akibatnya, siswa menjadi merasa
    jenuh membaca buku teks
Kritik terhadap Sejarah
   kritik terhadap pandangan sebagian besar sejarawan yang
    menganggap mengenai keilmiahan sejarah yang hanya bisa
    dicapai melalui sejarah empirik, sejarah struktural, prinsif
    deskriptif analitis, dan penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam
    sejarah (Purwanto, 2008: 1-2).
   Tolstoy: sejarah tidak lain dari sekedar kumpulan cerita yang
    tak berguna
   Sejarah terlalu sibuk dengan hal-hal partikulatif dan kering
    yang berfungsi hanya sekedar "pelipur lara" saja
   Foucolt (Saruf, 2008:89-91) yang menganggap sejarah yang
    hanya terpaku pada “perayaan” tokoh dan peristiwa besar serta
    mengabaikan peristiwa-peristiwa biasa.
Kritik terhadap Sejarah
   Stephen Greenblatt (Purwanto, 2008: 5): Sejarah
    merupakan hasil kepentingan kelompok sosial
    tertentu dalam pertentangannya dengan kelompok
    lain.
   Sir Walter Scott menganggap sejarah sering terasa
    “palsu”.
   Scott menulis Waverley. Inilah novel sejarah
    pertama yang terbit pada 1810. Sir Walter
    mengambil sepenuhnya karakter Alasdair Ranaldson
    MacDonell (1771-1828)
Kritik terhadap Sejarah
   Milan Kundera sastrawan Ceko, pemenang Nobel
    Kesusastraan. Ia berkata,
   ”Langkah pertama untuk memusnahkan suatu
    bangsa cukup dengan menghapuskan memorinya.
    Hancurkan buku-bukunya, kebudayaannya dan
    sejarahnya, maka tak lama setelah itu, bangsa
    tersebut akan mulai melupakan apa yang terjadi
    sekarang dan pada masa lampau. Dunia
    sekelilingnya bahkan akan melupakannya lebih
    cepat”.(Priyatmoko, 2009)
Guna Novel
   menyeimbangkan intelektual dan pembelajaran nilai,
   penggunaan emosi sebanyak pikirannya ketika
    belajar,
   kesempatan yang lebih baik untuk mengingat fakta-
    fakta sejarah,
   pembelajaran sejarah lebih menyenangkan,
   mendekatkan siswa pada masa lalu bangsanya.
   mengisi kekurangan dalam menggali fakta fakta
    sosial atau fakta-fakta mental.
Apresiasi Sastra
   Pembelajaran sejarah yang menggunakan telaah novel sejarah
    akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan jika diawali oleh
    kemampuan gurunya dalam mengapresiasi novel tersebut
   Apresiasi lebih mengacu pada aktivitas memahami,
    menginterpretasi, menilai, dan pada akhirnya memproduksi
    sesuatu yang sejenis dengan karya yang diapresiasikan.
   apresiasi tidak hanya bersifat reseptif: menerima sesuatu
    secara pasif. Tetapi, yang lebih penting, apresiasi juga bersifat
    produktif: menghasilkan sesuatu secara aktif (Tarigan,1995:
    84).
   Upaya mengapresiasi karya sastra tidak dapat dilepaskan dari
    masalah membaca.
   Aminudin (2009: 20) mengemukakan dua konsep membaca
    yang berkaitan dengan apresiasi sastra, yaitu: membaca
    estetis dan membaca kritis.
   Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang
    dilatarbelakangi tujuan menikmati dan menghargai unsur-unsur
    keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra.
   Membaca kritis bukan hanya bertujuan memahami, menikmati,
    dan menghayati saja melainkan juga memberikan penilaian.
Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa
   analisis mahasiswa cenderung dangkal dan
    terkesan “hanya membuat ringkasan” dari novel
    tersebut. Bahkan dari penelaahan lebih dalam, ada
    beberapa mahasiswa yang “copy paste” hasil
    analisis orang lain terhadap novel tesebut yang
    terdapat di artikel-artikel di internet;
   hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang
    membaca novel tersebut sepenuhnya bahkan ada
    yang tidak membacanya sama sekali sehingga
    tidak semua bagian mereka ungkap. Dengan
    demikian, ada masalah dalam hal minat membaca
    mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah;
Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa

   mahasiswa kesulitan dalam membedakan
    fakta dan fiksi dalam novel dan sepertinya
    tidak memiliki pengetahuan sejarah yang
    cukup untuk membandingkan cerita sejarah
    di novel dengan yang terdapat di buku teks;
   mahasiswa kesulitan dalam mengungkap
    seting sosial, budaya, ekonomi, dan politik
    serta latar belakang sejarah yang terdapat
    dalam novel tersebut;
Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa

   sebagian besar mahasiswa tidak dapat memahami
    cara berpikir pengarang baik itu ideologi atau nilai
    yang dianut novelis, cara pandangnya terhadap
    realitas, apalagi membandingkan cara kerja novelis
    dengan sejarawan;
   mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang cukup
    tentang teori-teori sastra baik itu teori struktural,
    sosiologi sastra, postkolonialisme, kajian semiotika,
    realisme sosialis, dan teori-teori sastra lainnya.
Mengapa Terjadi?

 Rendahnya   minat dan kemampuan
  membaca
 rendahnya pengetahuan sejarah mahasiswa.
 rendahnya pengetahuan dan pemahaman
  mahasiswa mengenai teori-teori sastra.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesiaPelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesia
Katherine Vici
 
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
DIP IPDN Angkatan 3
 
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatBab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
RezaWahyuni5
 

Was ist angesagt? (20)

Pelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesiaPelestarian kebudayaan indonesia
Pelestarian kebudayaan indonesia
 
SK-KD Sejarah SMA-MA
SK-KD Sejarah SMA-MASK-KD Sejarah SMA-MA
SK-KD Sejarah SMA-MA
 
Tokoh Jurnalistik
Tokoh JurnalistikTokoh Jurnalistik
Tokoh Jurnalistik
 
Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2
 
Sosiologi sebagai ilmu masyarakat
Sosiologi sebagai ilmu masyarakatSosiologi sebagai ilmu masyarakat
Sosiologi sebagai ilmu masyarakat
 
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan KelurahanPendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
Pendelegasian Kewenangan Pemerintah Daerah kepada Kecamatan dan Kelurahan
 
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakanPertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
Pertemuan ke 9 - instrumen & proses kebijakan
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
pengertian peta dan komponen peta
pengertian peta dan komponen petapengertian peta dan komponen peta
pengertian peta dan komponen peta
 
Implementasi nilai kebangsaan dalam rangka Memningkatkan Ekonomi
Implementasi nilai kebangsaan dalam rangka Memningkatkan Ekonomi Implementasi nilai kebangsaan dalam rangka Memningkatkan Ekonomi
Implementasi nilai kebangsaan dalam rangka Memningkatkan Ekonomi
 
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
 
Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Kelas x konsep berpikir sejarah
Kelas x   konsep berpikir sejarahKelas x   konsep berpikir sejarah
Kelas x konsep berpikir sejarah
 
Rpp 11 lahirnya hindu budha
Rpp 11 lahirnya hindu budhaRpp 11 lahirnya hindu budha
Rpp 11 lahirnya hindu budha
 
Bahan kuliah mpp
Bahan kuliah mppBahan kuliah mpp
Bahan kuliah mpp
 
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
 
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatBab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
 
Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan Publik
 
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerangLaporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
Laporan penelitian profil sosial budaya masyarakat di kota tangerang
 

Ähnlich wie 1. sastra dalam pembelajaran sejarah

This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
Syawiril Syawiril
 
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunAnalisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Churifiani Eva
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
Nancy Rothstein
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
Nikmon Amal
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Mujahid Vanquisher
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Nisha Komik
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Raden Mas Fatah
 

Ähnlich wie 1. sastra dalam pembelajaran sejarah (20)

1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang JepunAnalisis Novel Perempuan Kembang Jepun
Analisis Novel Perempuan Kembang Jepun
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
 
SOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.pptSOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.ppt
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
A310060126
A310060126A310060126
A310060126
 
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 
Rony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra umRony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra um
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastra
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

1. sastra dalam pembelajaran sejarah

  • 1. Sastra dalam Pembelajaran Sejarah Pertemuan Pertama
  • 2. Aturan Main dan Dosen  Dosen: 1. Prof.Dr.(em) Rochiati Wiriaatmadja, M.A 2. Dr. Nana Supriatna, M.Ed 3. Wildan Insan Fauzi, M.Pd  sfs
  • 3. Apa yang Kita Pelajari 1. Pendahuluan (SAP dan Silabus) 2. Memahami Sastra dan hubungannya dengan pembelajaran Sejarah 3. Perkembangan Sastra pada masa Hindu-Budha 4. Perkembangan Sastra pada masa Kerajaan- Kerajaan Islam sapai Pergerakan Nasional 5. Sastra dalam pandangan Postmodenisme
  • 4. Apa yang Kita Pelajari 1. Fungsi dan Peran Novel dalam Pembelajaran Sejarah 2. Penggunaan Sastra dalam pembelajaran Sejarah 3. Menganalisis Sastra dengan menggunaan teori postkolonial, sosiologi sastra, dan realisme sosial 4. Peningkatan kemampuan Mahasiswa dalam Mengapreasiasi sastra 5. Apresiasi Karya Sastra dalam Pembelajaran Sejarah
  • 5. Apa Itu Sastra  Kata "sastra" berasal dari kata serapan dalam Bahasa Sansekerta yang artinya pedoman atau ajaran.  Sastra bisa dibagi atas sastra lisan dan sastra tertulis  Menurut Panuti Sudjiman, sastrawan, sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya
  • 6. Apa Itu Sastra  Sumarno dan Saini, sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa.  Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).  Ahmad Badrun, berpendapat bahwa Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol- simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
  • 7. Apa Itu Sastra Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu: 1. Sastra adalah seni bahasa. 2. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam. 3. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa. 4. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan. 5. Sastra adalah semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yang mempesona.
  • 8. Kategori sastra  Cerpen atau cerita pendek, suatu bentuk prosa atau karangan yang tak terikat yang dibuat tidak berdasarkan kejadian nyata atau fiktif dengan hanya mengambil satu atau dua bagian kehidupan tokoh utamanya.  Novel, karya fiksi prosa berbentuk naratif yang dalam Bahasa Italia disebut novella, yang artinya sepotong berita atau sebuah cerita. Novel lebih panjang dari cerpen, bisa sekitar 40.000 kata atau lebih dan jalan ceritanya tentang kehidupan sehari- hari tokoh sentral dan menitikberatkan pada sisi uniknya.  Syair.  Pantun, jenis puisi lama yang terdapat sampiran dan isi di dalamnya.  Drama, bentuk karya sastra yang dapat diperankan dalam suatu pertunjukkan.
  • 9. Sastra dan Konstruk Budaya  sastrawan mengkonstruksi budaya suatu masyarakat melalui karya sastranya.  Setiap sastrawan memotret dan memaknai kehidupan di sekitarnya untuk kemudian diekspresikan melalui karya sastra.  setiap sastrawan memiliki cara pandang dan cara bertutur yang unik, yang berbeda-beda.  Corak intelektual sastrawan yang berbeda akan mewarnai karya-karyanya termasuk dalam memotret realitas masyarakat pada zamannya.  setiap karya sastra adalah hasil pengaruh yang rumit dari faktor-faktor sosial-politik-kultural (Mahayana, 2007).
  • 10. Mengapa Sejarah dipelajari?  Sejarah sebagaimana yang diungkap Taupik Abdulah (1999), menyimpan pengalaman berharga yang dapat memberikan kearifan. Oleh sebab itulah, sejarah penting dipelajari agar seseorang dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi di masa lampau.  Sam Wineburg (2007: 6: sejarah perlu diajarkan di sekolah karena memiliki potensi untuk menjadikan manusia lebih berkeperikemanusiaan  Tanpa sejarah, masa lalu hanya digunakan untuk kepentingan praktis saja dan kita menjadi terputus dari berbagai pengalaman kehidupan manusia (P.J. Lee, 1984: 5).
  • 11. Problem?  peningkatan kemampuan intelektual (ranah kognitif) berupa hapalan materi menjadi tujuan yang paling utama sementara pembelajaran nilai (ranah afektif) menjadi sesuatu yang terabaikan, padahal muatan nilai begitu besar dalam sejarah (Wiriaatmadja, 2002: 149).  Pendidikan Indonesia saat ini lebih banyak mengandalkan intuisi kognitif saja, tanpa memperhatikan aspek perkembangan lain yang dapat menunjang kinerja otak.  para pelajar Indonesia hanya mampu ‘menghafal’ atau ‘peniru’ dibandingkan kemampuan dalam hal memecahkan persoalan baru.  Buku teks merupakan sumber utama yang selama ini digunakan oleh guru-guru dalam proses pembelajaran si kelas lebih banyak memuat fakta-fakta yang membuat siswa-siswa terbenam dalam lautan fakta. Akibatnya, siswa menjadi merasa jenuh membaca buku teks
  • 12. Kritik terhadap Sejarah  kritik terhadap pandangan sebagian besar sejarawan yang menganggap mengenai keilmiahan sejarah yang hanya bisa dicapai melalui sejarah empirik, sejarah struktural, prinsif deskriptif analitis, dan penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam sejarah (Purwanto, 2008: 1-2).  Tolstoy: sejarah tidak lain dari sekedar kumpulan cerita yang tak berguna  Sejarah terlalu sibuk dengan hal-hal partikulatif dan kering yang berfungsi hanya sekedar "pelipur lara" saja  Foucolt (Saruf, 2008:89-91) yang menganggap sejarah yang hanya terpaku pada “perayaan” tokoh dan peristiwa besar serta mengabaikan peristiwa-peristiwa biasa.
  • 13. Kritik terhadap Sejarah  Stephen Greenblatt (Purwanto, 2008: 5): Sejarah merupakan hasil kepentingan kelompok sosial tertentu dalam pertentangannya dengan kelompok lain.  Sir Walter Scott menganggap sejarah sering terasa “palsu”.  Scott menulis Waverley. Inilah novel sejarah pertama yang terbit pada 1810. Sir Walter mengambil sepenuhnya karakter Alasdair Ranaldson MacDonell (1771-1828)
  • 14. Kritik terhadap Sejarah  Milan Kundera sastrawan Ceko, pemenang Nobel Kesusastraan. Ia berkata,  ”Langkah pertama untuk memusnahkan suatu bangsa cukup dengan menghapuskan memorinya. Hancurkan buku-bukunya, kebudayaannya dan sejarahnya, maka tak lama setelah itu, bangsa tersebut akan mulai melupakan apa yang terjadi sekarang dan pada masa lampau. Dunia sekelilingnya bahkan akan melupakannya lebih cepat”.(Priyatmoko, 2009)
  • 15. Guna Novel  menyeimbangkan intelektual dan pembelajaran nilai,  penggunaan emosi sebanyak pikirannya ketika belajar,  kesempatan yang lebih baik untuk mengingat fakta- fakta sejarah,  pembelajaran sejarah lebih menyenangkan,  mendekatkan siswa pada masa lalu bangsanya.  mengisi kekurangan dalam menggali fakta fakta sosial atau fakta-fakta mental.
  • 16. Apresiasi Sastra  Pembelajaran sejarah yang menggunakan telaah novel sejarah akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan jika diawali oleh kemampuan gurunya dalam mengapresiasi novel tersebut  Apresiasi lebih mengacu pada aktivitas memahami, menginterpretasi, menilai, dan pada akhirnya memproduksi sesuatu yang sejenis dengan karya yang diapresiasikan.  apresiasi tidak hanya bersifat reseptif: menerima sesuatu secara pasif. Tetapi, yang lebih penting, apresiasi juga bersifat produktif: menghasilkan sesuatu secara aktif (Tarigan,1995: 84).
  • 17. Upaya mengapresiasi karya sastra tidak dapat dilepaskan dari masalah membaca.  Aminudin (2009: 20) mengemukakan dua konsep membaca yang berkaitan dengan apresiasi sastra, yaitu: membaca estetis dan membaca kritis.  Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang dilatarbelakangi tujuan menikmati dan menghargai unsur-unsur keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra.  Membaca kritis bukan hanya bertujuan memahami, menikmati, dan menghayati saja melainkan juga memberikan penilaian.
  • 18. Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa  analisis mahasiswa cenderung dangkal dan terkesan “hanya membuat ringkasan” dari novel tersebut. Bahkan dari penelaahan lebih dalam, ada beberapa mahasiswa yang “copy paste” hasil analisis orang lain terhadap novel tesebut yang terdapat di artikel-artikel di internet;  hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang membaca novel tersebut sepenuhnya bahkan ada yang tidak membacanya sama sekali sehingga tidak semua bagian mereka ungkap. Dengan demikian, ada masalah dalam hal minat membaca mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah;
  • 19. Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa  mahasiswa kesulitan dalam membedakan fakta dan fiksi dalam novel dan sepertinya tidak memiliki pengetahuan sejarah yang cukup untuk membandingkan cerita sejarah di novel dengan yang terdapat di buku teks;  mahasiswa kesulitan dalam mengungkap seting sosial, budaya, ekonomi, dan politik serta latar belakang sejarah yang terdapat dalam novel tersebut;
  • 20. Problem Pada Hasil Analisis Mahasiswa  sebagian besar mahasiswa tidak dapat memahami cara berpikir pengarang baik itu ideologi atau nilai yang dianut novelis, cara pandangnya terhadap realitas, apalagi membandingkan cara kerja novelis dengan sejarawan;  mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang teori-teori sastra baik itu teori struktural, sosiologi sastra, postkolonialisme, kajian semiotika, realisme sosialis, dan teori-teori sastra lainnya.
  • 21. Mengapa Terjadi?  Rendahnya minat dan kemampuan membaca  rendahnya pengetahuan sejarah mahasiswa.  rendahnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai teori-teori sastra.