SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Oleh
IDA INDRAYANTI
   suatu pestisida yang bahan dasarnya
    berasal dari alam misalnya
    tumbuhan
   mudah terurai (biodegradable) di
    alam, sehingga tidak mencemarkan
    lingkungan dan relatif aman bagi
    manusia dan ternak
   merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
   menghambat pergantian kulit.
   mengganggu komunikasi serangga.
   menyebabkan serangga menolak makan.
   menghambat reproduksi serangga betina.
   mengurangi nafsu makan.
   memblokir kemampuan makan serangga.
   mengusir serangga.
keunggulan dan
  kelemahan
Pestisida nabati
   murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
   relatif aman terhadap lingkungan.
   tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
   sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
   kompatibel digabung dengan cara
    pengendalian yang lain.
   menghasilkan produk pertanian yang sehat
    karena bebas residu pestisida kimia
   daya kerjanya relatif lambat.
   tidak membunuh jasad sasaran secara
    langsung.
   tidak tahan terhadap sinar matahari.
   kurang praktis.
   tidak tahan disimpan.
   kadang-kadang harus diaplikasikan /
    disemprotkan berulang-ulang.
   Tembakau (Nicotium tabacum) mengandung
    nikotin
   Tuba, Jenu (Derriseleptica) mengandung racun
    rotenona
   Mimba (Azadirachta indica I.)
   Lengkuas
   Gadung
   Cabai Merah (Capsium annum)
   Kemangi (Ocimum sanetu)
   Dringgo (Acarus calamus)
   gadung ternyata mengandung dioskorin salah
    satu alkaloid yang bersifat racun bagi
    serangga, ulat, cacing (nematoda) bahkan juga
    tikus. Racun asam sianida (HCN), yang
    merupakan bahan aktif dalam pengendalian
    tikus. Kandungan racun dalam gadung juga
    bisa membuat tikus2 mandul.
   Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji
    dan daun mimba mengandung azadirachtin
    sebagai senyawa aktif utama, meliantriol,
    salanin, dan nimbin. Senyawa aktif tanaman
    mimba tidak membunuh hama secara cepat,
    tapi berpengaruh terhadap daya makan,
    pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti
    kulit, menghambat perkawinan dan
    komunikasi seksual, penurunan daya tetas
    telur, dan menghambat pembentukan kitin.
    Selain itu juga berperan sebagai pemandul.
   Daun sirsak mengandung bahan aktif
    annonain dan resin. Pestisida nabati daun
    sirsak efektif mengendalikan hama trips. Jika
    ditambahkan daun tembakau dan sirsak akan
    efektif mengendalikan hama belalang dan ulat.
    Sedangkan jika ditambahkan jeringau dan
    bawang putih akan efektif mengendalikan
    hama wereng coklat.
   Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis
    tanaman penghasil pestisida nabati dengan
    bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan
    dalam mengendalikan serangga hama adalah
    senyawa nikotin dan turunannya antara lain
    alkaloid nikotin, nikotin sulfat dan senyawa
    nikotin lainnya
   Senyawa ini bekerja sebagai racun kontak,
    racun perut dan fumigan.
   Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering
    agar tidak berjamur.
   Giling biji dan kulit biji mimba sampai halus, kemudian
    saring dengan ayakan (850 µm).
   Timbang 25-50 g serbuk biji mimba, 1 liter air, 1 ml alkohol
    aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam).
   Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain
    furing.
   Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g
    deterjen atau 0,5 ml perata , aduk rata dan larutan siap
    disemprotkan.
   Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan
    volume semprot yang memadai 400-600 liter air, tergantung
    umur tanaman yang akan disemprot.
   Tumbuk 100 lembar daun sirsak.
   Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15
    gram deterjen.
   Diamkan sehari semalam.
   Saring larutan tersebut dengan kain.
   Encerkan setiap liter larutan dalam 10 liter air.
   Larutan semprot siap digunakan.
   Ambil 50 lembar daun sirsak dan segenggam
    daun tembakau ditumbuk sampai halus.
   Rendam bahan–bahan tersebut dalam 20 lt air
    yang telah diberi 20 gr deterjen selama
    semalam.
   Saring larutan tersebut dengan kain.
   Larutan siap digunakan dan disemprotkan ke
    tanaman.
   Bahan:
   1 kg gadung
   1 ons tembakau
   Air secukupnya
   Cara membuat:
   Gadung dikupas, dicuci dan diparut.
   Hasil parutan ditamban dengan 3 gelas air dan dibiarkan selama
    12 sampai 24 jam
   Tembakau direndam dalam 2 gelas air dan dibiarkan selama 12
    sampai 24 jam
   Kedua bahan dicampur dan diaduk hingga tercampur merata
   Bahan disaring
   Ekstrak Gatem diencerkan dengan dosis 2 – 2.5 gelas untuk 1
    tangki sprayer.
   Bahan-bahan:
   Gadung 1 Kg *Dedak padi/ jagung 1 kg
   Tepung ikan 1 ons     *Kemiri 5-10 butir
   Air secukupnya
   Alat-alat:
   Penumbuk/ parut/ blender        *Ember    *Pengaduk
   Cara membuat:
   Umbi gadung dikupas lalu dihaluskan dengan blender/ penumbuk/ parut
    bersama kemiri
   Campur dengan bahan-bahan lain kemudian campur air secukupnya
   Bentuk menjadi bola-bola kecil kurang lebih 10 gr, jika dibentuk bola pecah
    tambahkan sedikit air lagi
   Jemur sampai kering
   Umpankan bola-bola tadi pada tikus dengan cara meletakkan pada daerah sekitar
    lubang tikus
   Jika tikus betina makan umpan tersebut, dia tidak akan mati tapi akan mandul
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati

More Related Content

What's hot

Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Bobby Denil Lesmana
 
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompokTumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Wahono Syahida
 

What's hot (20)

Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida NabatiBrosur Penyuluhan Pestisida Nabati
Brosur Penyuluhan Pestisida Nabati
 
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek pptTugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
Tugas manajemen farmasi tentang perbekalan farmasi di apotek ppt
 
Poster Dagusibu
Poster DagusibuPoster Dagusibu
Poster Dagusibu
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
 
SOAL TES APOTEKER.pptx
SOAL TES APOTEKER.pptxSOAL TES APOTEKER.pptx
SOAL TES APOTEKER.pptx
 
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
Laporan PKPA Apotek
Laporan PKPA ApotekLaporan PKPA Apotek
Laporan PKPA Apotek
 
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompokTumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
56534 penyuluhan toga
56534 penyuluhan toga 56534 penyuluhan toga
56534 penyuluhan toga
 
Teknis Budidaya Jeruk
Teknis Budidaya JerukTeknis Budidaya Jeruk
Teknis Budidaya Jeruk
 
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
Ppt Tanaman Obat Keluarga ( TOGA)
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Budidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe MerahBudidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe Merah
 
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
 
Tanaman cabe
Tanaman cabeTanaman cabe
Tanaman cabe
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
 
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 

Viewers also liked

Penyusunan programa pp
Penyusunan programa ppPenyusunan programa pp
Penyusunan programa pp
wika_wibowo
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
wika_wibowo
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
wika_wibowo
 
Buku pestisida
Buku pestisidaBuku pestisida
Buku pestisida
Risqa29
 
Proses pembuatan jeregen
Proses pembuatan jeregenProses pembuatan jeregen
Proses pembuatan jeregen
Alen Pepa
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinya
Rika Cahya Nando
 
Analisis studi kelayakan
Analisis   studi  kelayakanAnalisis   studi  kelayakan
Analisis studi kelayakan
wika_wibowo
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
wika_wibowo
 

Viewers also liked (20)

Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Penyusunan programa pp
Penyusunan programa ppPenyusunan programa pp
Penyusunan programa pp
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
 
Bapak salundik
Bapak salundikBapak salundik
Bapak salundik
 
Buku pestisida
Buku pestisidaBuku pestisida
Buku pestisida
 
Materi Sekolah lapangan Pupuk Bokasi
Materi Sekolah lapangan Pupuk BokasiMateri Sekolah lapangan Pupuk Bokasi
Materi Sekolah lapangan Pupuk Bokasi
 
Proses pembuatan jeregen
Proses pembuatan jeregenProses pembuatan jeregen
Proses pembuatan jeregen
 
Biogas, Pupuk Padat dan Cair
Biogas, Pupuk Padat dan CairBiogas, Pupuk Padat dan Cair
Biogas, Pupuk Padat dan Cair
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
 
Kompos cair
Kompos cairKompos cair
Kompos cair
 
pengolahan tanah untuk budidaya sayur
pengolahan tanah untuk budidaya sayurpengolahan tanah untuk budidaya sayur
pengolahan tanah untuk budidaya sayur
 
Adminitrasi klp
Adminitrasi klpAdminitrasi klp
Adminitrasi klp
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinya
 
Cara praktis membuat pupuk bokashi
Cara praktis membuat  pupuk bokashiCara praktis membuat  pupuk bokashi
Cara praktis membuat pupuk bokashi
 
Analisis studi kelayakan
Analisis   studi  kelayakanAnalisis   studi  kelayakan
Analisis studi kelayakan
 
pupuk BOKASHI
pupuk BOKASHIpupuk BOKASHI
pupuk BOKASHI
 
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 

Similar to Mengenal tanaman bahan pestisida nabati

Pembuatan pestisida nabati
Pembuatan pestisida nabatiPembuatan pestisida nabati
Pembuatan pestisida nabati
Mycle Lampard
 
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_hudaWeb berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Agus Wijaya
 
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
RizkyNazty
 
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
Kawalan serangga organik   minyak neem semambuKawalan serangga organik   minyak neem semambu
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
Halimah Mahmod
 
Insektisida hayati
Insektisida hayatiInsektisida hayati
Insektisida hayati
Siti Yuliati
 

Similar to Mengenal tanaman bahan pestisida nabati (20)

Pembuatan pestisida nabati
Pembuatan pestisida nabatiPembuatan pestisida nabati
Pembuatan pestisida nabati
 
Membuat obat nyamuk ramah lingkungan
Membuat obat nyamuk ramah lingkunganMembuat obat nyamuk ramah lingkungan
Membuat obat nyamuk ramah lingkungan
 
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
 
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_hudaWeb berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
 
Pestisida Organik.pptx
Pestisida Organik.pptxPestisida Organik.pptx
Pestisida Organik.pptx
 
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptxPestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
Pestisida Nabati Daun Kemangi.pptx
 
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) IIKAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE) II
 
Kandungan kimia pesnab
Kandungan kimia pesnabKandungan kimia pesnab
Kandungan kimia pesnab
 
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.pptRizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
Rizki Nia Sukri Nasution_pestisida kulit bawang dan daun pepaya.ppt
 
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
Kawalan serangga organik   minyak neem semambuKawalan serangga organik   minyak neem semambu
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
 
Insektisida hayati
Insektisida hayatiInsektisida hayati
Insektisida hayati
 
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE)
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE)KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE)
KAWALAN PEROSAK SECARA ORGANIK (BIOPESTICIDE)
 
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alamiPetunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
 
Obat ayam
Obat ayamObat ayam
Obat ayam
 
Florikultura
FlorikulturaFlorikultura
Florikultura
 
Manfaat Rokok?
Manfaat Rokok?Manfaat Rokok?
Manfaat Rokok?
 
Hama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatHama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukat
 
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
 
Pertanian Organik Selada
Pertanian Organik SeladaPertanian Organik Selada
Pertanian Organik Selada
 
Panduan budidaya cabai dalam pot polybag
Panduan budidaya cabai dalam pot polybagPanduan budidaya cabai dalam pot polybag
Panduan budidaya cabai dalam pot polybag
 

Mengenal tanaman bahan pestisida nabati

  • 2. suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam misalnya tumbuhan  mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak
  • 3. merusak perkembangan telur, larva dan pupa.  menghambat pergantian kulit.  mengganggu komunikasi serangga.  menyebabkan serangga menolak makan.  menghambat reproduksi serangga betina.  mengurangi nafsu makan.  memblokir kemampuan makan serangga.  mengusir serangga.
  • 4. keunggulan dan kelemahan Pestisida nabati
  • 5. murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.  relatif aman terhadap lingkungan.  tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.  sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.  kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.  menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia
  • 6. daya kerjanya relatif lambat.  tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.  tidak tahan terhadap sinar matahari.  kurang praktis.  tidak tahan disimpan.  kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.
  • 7.
  • 8. Tembakau (Nicotium tabacum) mengandung nikotin  Tuba, Jenu (Derriseleptica) mengandung racun rotenona  Mimba (Azadirachta indica I.)  Lengkuas  Gadung  Cabai Merah (Capsium annum)  Kemangi (Ocimum sanetu)  Dringgo (Acarus calamus)
  • 9. gadung ternyata mengandung dioskorin salah satu alkaloid yang bersifat racun bagi serangga, ulat, cacing (nematoda) bahkan juga tikus. Racun asam sianida (HCN), yang merupakan bahan aktif dalam pengendalian tikus. Kandungan racun dalam gadung juga bisa membuat tikus2 mandul.
  • 10. Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji dan daun mimba mengandung azadirachtin sebagai senyawa aktif utama, meliantriol, salanin, dan nimbin. Senyawa aktif tanaman mimba tidak membunuh hama secara cepat, tapi berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu juga berperan sebagai pemandul.
  • 11. Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida nabati daun sirsak efektif mengendalikan hama trips. Jika ditambahkan daun tembakau dan sirsak akan efektif mengendalikan hama belalang dan ulat. Sedangkan jika ditambahkan jeringau dan bawang putih akan efektif mengendalikan hama wereng coklat.
  • 12. Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida nabati dengan bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan dalam mengendalikan serangga hama adalah senyawa nikotin dan turunannya antara lain alkaloid nikotin, nikotin sulfat dan senyawa nikotin lainnya  Senyawa ini bekerja sebagai racun kontak, racun perut dan fumigan.
  • 13. Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering agar tidak berjamur.  Giling biji dan kulit biji mimba sampai halus, kemudian saring dengan ayakan (850 µm).  Timbang 25-50 g serbuk biji mimba, 1 liter air, 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam).  Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing.  Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata , aduk rata dan larutan siap disemprotkan.  Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan volume semprot yang memadai 400-600 liter air, tergantung umur tanaman yang akan disemprot.
  • 14. Tumbuk 100 lembar daun sirsak.  Rendam dalam 5 liter air dan tambahkan 15 gram deterjen.  Diamkan sehari semalam.  Saring larutan tersebut dengan kain.  Encerkan setiap liter larutan dalam 10 liter air.  Larutan semprot siap digunakan.
  • 15. Ambil 50 lembar daun sirsak dan segenggam daun tembakau ditumbuk sampai halus.  Rendam bahan–bahan tersebut dalam 20 lt air yang telah diberi 20 gr deterjen selama semalam.  Saring larutan tersebut dengan kain.  Larutan siap digunakan dan disemprotkan ke tanaman.
  • 16. Bahan:  1 kg gadung  1 ons tembakau  Air secukupnya  Cara membuat:  Gadung dikupas, dicuci dan diparut.  Hasil parutan ditamban dengan 3 gelas air dan dibiarkan selama 12 sampai 24 jam  Tembakau direndam dalam 2 gelas air dan dibiarkan selama 12 sampai 24 jam  Kedua bahan dicampur dan diaduk hingga tercampur merata  Bahan disaring  Ekstrak Gatem diencerkan dengan dosis 2 – 2.5 gelas untuk 1 tangki sprayer.
  • 17. Bahan-bahan:  Gadung 1 Kg *Dedak padi/ jagung 1 kg  Tepung ikan 1 ons *Kemiri 5-10 butir  Air secukupnya  Alat-alat:  Penumbuk/ parut/ blender *Ember *Pengaduk  Cara membuat:  Umbi gadung dikupas lalu dihaluskan dengan blender/ penumbuk/ parut bersama kemiri  Campur dengan bahan-bahan lain kemudian campur air secukupnya  Bentuk menjadi bola-bola kecil kurang lebih 10 gr, jika dibentuk bola pecah tambahkan sedikit air lagi  Jemur sampai kering  Umpankan bola-bola tadi pada tikus dengan cara meletakkan pada daerah sekitar lubang tikus  Jika tikus betina makan umpan tersebut, dia tidak akan mati tapi akan mandul