SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 463
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ISSN : 2086-8987




                       Seminar Nasional “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan menuju Kemandirian Teknologi dan Generasi Bermartabat”
                                                                                                                                                                                 Volume II, Th 2012



                                                                                                                                              PROSIDING                                           NF
                                                                                                                                                                                                    AKULT
                                                                                                                                                                                                         A

                                                                                                                                              SEMINAR NASIONAL                                  SI




                                                                                                                                                                                                         S
                                                                                                                                                                                         E




                                                                                                                                                                                                             TE
                                                                                                                                                                                     H IM A M




                                                                                                                                                                                                             K N IK
                                                                                                                                              Pendidikan Teknik Mesin


                                                                                                                                              “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan
                                                                                                                                              Menuju Kemandirian Teknologi
                                                                                                                                              dan Generasi Bermartabat”
                                                                                                                                              Yogyakarta, 2 Juni 2012




                                      ISSN : 2086-8987



No. ISSN : 2086-8987
                                                                                                                                              Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
                                                                                                                                              Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012

                         SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT – UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
    “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Menuju Kemandirian Teknologi
                               dan Generasi Bermartabat”




                                   Penanggung Jawab:
                     Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
                                        Dr. Wagiran


                                  Ketua Panitia:
                               Drs. Putut Hargiyarto, M.Pd.


                                Ketua Dewan Penyunting:
                                       Dr. Mujiyono


                                   Dewan Penyunting:
                             Drs. Riswan Dwi Jatmiko, M.Pd.
                               Drs B Sentot Wijanarka, MT
                                   Arianto Leman S, MT
                                 Drs. Edy Purnomo, M.Pd.




                                   DITERBITKAN OLEH:
                 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
                           UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA




                                                     ii
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012

                                       PENGANTAR
         Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
SWT, Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmatnya sehingga
penyelenggaraan Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin dapat dilaksanakan
dengan baik.
       Penguasaan teknologi merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup
suatu bangsa. Suatu bangsa mampu mendayagunakan kekayaan alam ciptaan
Tuhan yang Maha Esa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama antar elemen bangsa, salah
satunya berupa kemitraan antar institusi pendidikan maupun dengan industri.
Tindakannya berupa berbagai upaya dan optimalisasi atas beraneka sumber daya
demi penguasaan dan pemanfaatan teknologi secara mandiri dan mampu
menanamkan nilai-nilai yang mengarahkan terciptanya generasi bangsa yang
bermartabat terkait penerapan teknologi. Hal inilah yang akan dibahas dalam
seminar yang bertema optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju
kemandirian teknologi dan generasi bermartabat.
         Adapun tujuan seminar adalah: (1) menghimpun berbagai ide inovatif untuk
optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju kemandirian teknologi bangsa;
(2) menghimpun berbagai ide inovatif untuk aplikasi teknologi dan kebijakannya
menuju generasi bangsa bermartabat; dan (3) membangkitkan semangat
kebangsaan dalam membangun generasi bangsa bermartabat melalui pencerahan
terhadap pemahaman pentingnya kemandirian teknologi bangsa.
         Pada kesempatan ini Panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada
Dekan Fakultas Teknik UNY yang telah memberikan motivasi, dorongan dan
fasilitasi sehingga seminar nasional ini dapat terlaksana. Panitia juga sangat
berterima kasih kepada para nara sumber : Bapak Ir. Anang Tjahjana, MT Direktur
Pembinaan SMK Kemdikbud, Bapak Prof. Slamet PH, M.Ed., MA, MLHR, Ph.D,
Bapak Ir. Tumiran, M. Eng., Ph.D dari Dewan Energi Nasional serta Bapak Agung
Prabowo, ST dari Dharma group Jakarta, yang telah meluangkan waktu di sela
kesibukan untuk membagi ilmu dan memberikan pencerahan bagi para peserta
seminar nasonal. Selanjutnya diucapkan terima kasih pula kepada para
pemakalah yang telah berbagi ilmu untuk mempertajam pembahasan tema
seminar nasional ini. Kepada para peserta seminar dan semua pihak yang terlibat
dan memberi kontribusi pada seminar nasional ini, kami juga menghaurkan
banyak terima kasih.
         Panitia menyadari bahwa pelaksanaan seminar nasional ini jauh dari
sempurna, terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu dengan
rendah hati kami mohon maaf atas semua kekurangan itu. Pengalaman ini
sungguh menjadi catatan penting kami untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
         Akhirnya kami ucapkan selamat berseminar, semoga membawa kebaikan
dan bermanfaat bagi semua pihak.
                                                 Yogyakarta, 2 Juni 2012
                                                  Ketua Panitia,



                                                           Drs. Putut Hargiyarto, M.Pd.




                                                     iii
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012




                          SAMBUTAN KETUA JURUSAN
                        PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY

Assalamualaikum Wr., Wb.
        Pendidikan Teknik dan Kejuruan sebagai bagian dari Sistem Pendidikan
Nasional memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia, daya saing, daya tahan dan kejayaan bangsa. Oleh karenanya
eksistensi dan peran pendidikan teknik dan kejuruan perlu terus dimatapkan dan
dioptimalkan dengan berbagai upaya. Hal ini selaras dengan tantangan ke depan
yanng makin berat dalam era economy based knowledge.
        Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2012 ini mengambil
tema “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan menuju Kemandirian
Teknologi dan Generasi Bermartabat”. Tema ini dirasa urgen paling tidak dilandasi
dua alasan. Pertama, kemandirian teknologi merupakan gerakan yang perlu terus
dikobarkan seiring dengan ancaman kedaulatan energi nasional. Dalam kerangka
tersebut lembaga pendidikan teknik dan kejuruan sebagai garda terdepan dalam
pengembangan teknologi nasional dituntut mampu menyediakan berbagai
alternatif solusi dalam mengatasi ancaman krisis dan kedaulatan energi tersebut.
Kedua, esensi dasar pendidikan adalah proses memanusiakan manusia
(humanisasi) sebagaimana tercermin dalam Undang-undang nomor 20 Tahun
2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional. Menjadi tantangan bagi pendidikan
teknik dan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki
kompetensi komprehensif baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun
kepribadian. Seminar ini merupakan ajang komunikasi dan tukar gagasan dari
kalangan akademisi maupun praktisi sehingga dihasilkan rumusan konseptual
maupun aplikatif dalam upaya membangun kemandirian energi dan generasi
bermartabat.
        Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat Rektor
Universitas Negeri Yogyakarta berikut jajarannya serta Dekan Fakultas Teknik
berikut jajarannya yang telah memberikan ijin dan fasilitasi sehingga seminar ini
dapat terselenggara. Penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada yang
terhormat, Bapak Ir. Anang Tjahyono, MT (Direktur Pembinaan SMK); Prof. Slamet
PH, M.A., M.Ed., M.A., MLHR, Ph.D.(Guru Besar UNY); Ir. Tumiran, M.Eng, Ph.D.
(Dewan Energi Nasional), dan Bapak Agung Prabowo, ST (PT. Dharma Group),
yang telah berkenan menjadi narasumber dalam seminar ini. Terimakasih juga
kami ucapkan kepada segenap tamu undangan, peserta maupun panitia yang
telah bekerja keras demi terselenggaranya seminar ini.
        Selamat berseminar, mudah-mudahan iktiar kita mendapatkan petunjuk,
rahmat, dan hidayah serta pahala yang berlipat dari Allah, Swt. Amiin.
                                                     Wassalamualaikum, Wr., Wb.
                                  Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY




                                                     iv
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012

                                                                  Dr. Wagiran

                                             DAFTAR ISI

                                                                       halaman

Halaman Judul                                                              i
Susunan Panitia                                                            ii
PENGANTAR                                                                  iii
SAMBUTAN KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN FT UNY                                                               iv
DAFTAR ISI                                                                 vi
  No                             Makalah
   1      PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN                               1
          KEJURUAN DENGAN MODEL SISTEMIK
          Oleh: Bayu Hikmat Purwana
   2      INTERNALISASI VISI UNY TERHADAP                                12
          PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA
          FAKULTAS TEKNIK Oleh: Agus Partawibawa1), Syukri
          Fathudin AW2)
   3      PENINGKATAN PENGUASAAN PENGETAHUAN                             27
          PROSEDURAL SISWA SMK MELALUI PENERAPAN
          MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION.
          Asep Hadian Sasmita
   4      VIRTUAL REALITY SEBAGAI MEDIA                                  38
          PEMBELAJARAN
          DAN PELATIHAN PEMROGRAMAN CNC
          Oleh: Bambang Setiyo Hari Purwoko
          Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
   5      PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN                          49
          EDUCATION (TQME) PADA SEKOLAH MENENGAH
          KEJURUAN
           Suatu Upaya Untuk Memenuhi Kebutuhan Sistem Industri
          Moderen
          Oleh: Dwi Rahdiyanta
          Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
   6      IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING                            57
          (PBL) BERBANTUAN MODUL DALAM
          UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS
          PERKULIAHAN METROLOGI
          Oleh : Drs. Edy Purnomo, M.Pd.
          Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
   7      MODEL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI                           68
          BIDANG KEJURUAN
          Oleh: Pardjono
          Pendidikan Teknik Mesin FT-UNY
    8     PENERAPAN METODE TUTORIAL UNTUK                                85
          MENINGKATKAN KOMPETENSI TEORI
          PEMESINAN SEBAGAI PENUNJANG
          PELAKSANAAN PRAKTIK PEMESINAN


                                                     v
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012

             Paryanto
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
   9         PENGEMBANGAN MODUL UNTUK                                96
             MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
             MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI
             PENGELASAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
             MESIN FT UNY
             Riswan Dwi Djatmiko
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
  10         STUDENT CENTERED LEARNING PADA                          101
             PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN CNC
             Oleh:
             Bernardus Sentot Wijanarka
             Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
  11         PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS                           115
             DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI
             PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENILAIAN
             PORTOFOLIO
             Oleh: Sudiyatno
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
   12        REKONSTRUKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN                    129
             AGAMA ISLAM
             (Kajian Evaluasi Pembelajaran di Fakultas Teknik UNY)
             Oleh: Syukri Fathudin Achmad Widodo
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
   13        PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN                         137
             BAHAN TEKNIK BERBASIS PROGRAM FLASH
             Oleh : Tiwan
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY
  14         REKONSTRUKSI PENDIDIKAN VOKASIONAL DI                   160
             INDONESIA:
             Sebuah Pemikiran Tentang SMK
             Oleh: Agus Budiman
             Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY
  15         ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL                             161
             PEMBELAJARAN MULTIMEDIA BERBASIS WEB
             TEHADAP MOTIVASI BELAJAR
             Oleh: Erni Munastiwi
             Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I.
             Yogyakarta
  16         Revitalisasi Sertifikasi Guru Model Penilaian Kinerja   178
             Guru
             Oleh: Badrun Kartowagiran
             JurusanPendidikanTeknikMesin
   17        KERJASAMA KEMITRAAN SEBAGAI UPAYA                       190
             MENINGKATKAN RELEVANSI LULUSAN
             PENDIDIKAN KEJURUAN
             Oleh: Suhartanta
             Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY




                                                     vi
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012



  18         PENERAPAN TEACHING FACTORY UNTUK                          197
             PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK KREATIF DI
             DIKNIK MESIN UNY
             Yatin Ngadiyono
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  19         PENGEMBANGAN POLA KEMITRAAN SMK –                         203
             DUNIA INDUSTRI
             DALAM MENINGKATKAN MUTU SMK
             Zainal Arifin
             FT Universitas Negeri Yogyakarta (turangga81@yahoo.com)
  20         PENGEMBANGAN CETAKAN COR UNTUK                            213
             MENDUKUNG
             LABORATORIUM PENGECORAN MINI DI JURUSAN
             MESIN FT UNY
             Heri Wibowo, Arianto Leman S., dan Mujiyono
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  21         RANCANG BANGUN JEMURAN PAKAIAN                            223
             OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER IC H
             BRIDE DENGAN PELINDUNG ANTI HUJAN
             Nurul Husnah Mustika Sari1), Awalia Nur Azizah2),
             Nidya Ferry Wulandari1), Krisna Dwi Nur Cahyo3), Ficky
             Fristiar4),
             1)
               Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri
             Yogyakarta
             2)
               Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri
             Yogyakarta
              3)
                Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri
             Yogyakarta
             4)
               Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
             Yogyakarta
             TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK BUDIDAYA IKAN
             AIR TAWAR
             R Edy Purwanto, Eka Mandayatma, Maftuch
             Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Malang
  22         SHUTTLECOCK LAUNCHER WITH AUTOMATIC                       234
             MULTY MODE SHOOTER UNTUK MEDIA LATIHAN
             MANDIRI ATLET BULUTANGKIS
             Ficky Fristiar1), Hamid Abdilah2), Agus Irawan3), dan
             Rizam Yudinar 4)
             1)
                Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
             Teknik
             2)
                 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
             Teknik
             2)
                 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
             Teknik
             3)
               Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika,
             Fakultas Teknik
             Universitas Negeri Yogyakarta




                                                     vii
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012



  23         OVEN PENGERING KAYU UNTUK PRODUK                        241
             MAINAN KAYU EKSPOR
             Slamet Karyono1), Darmono2), M. Lies Endarwati3)
             1)
               Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
             2)
               JurusanPendidikanTeknik Sipildan Perencanaan FT
             UNY
             3)
               FakultasEkonomi UNY
  24         PEMANFAATAN ALAT PENGERING UNTUK                        248
             MEMBANTU
             INDUSTRI PEMBUAT KERTAS SOUVENIR KULIT
             POHON PISANG
             Sugiyanto*, Suhartoyo**
             *Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
             Surakarta
             **Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga
             Surakarta
  25         PORTABLE PROTOTYPE ALAT PEMOTONG                        253
             KENTANG OTOMATIS DENGAN MEKANISME
             CRANK-SLIDER DAN FLEXIBLE CUTTER
             Syafiq1), Hamid Abdilah1), dan Riza Stiyarini2)
             1)
                Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas
             Negeri Yogyakarta
             2)
               Program Studi Manajemen Pendidikan, Universitas
             Negeri Yogyakarta.
  26         REKAYASA MESIN PENCACAH LIMBAH BOTOL                    260
             PLASTIK
             UNTUK KALANGAN PENGEPUL SAMPAH DI
             SURAKARTA
             Wijoyo, Sugiyanto dan Achmad Nurhidayat
             Teknik Mesin Universitas Surakarta
  27         EFEK TEKANAN AWAL DRIVER SECTION                        266
             CAMPURAN BAHAN BAKARLIQUIFIED
             PETROLEUM GAS DAN OKSIGEN
             TERHADAPKARAKTERISTIK GELOMBANG
             DETONASI PADA KONDISI INISIASI LANGSUNG
             Jayan Sentanuhady dan Eswanto
             Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik
             Universitas Gadjah Mada
  28         PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN                 276
             KOROSI MATERIAL AISI 316L PADA APLIKASI
             IMPLAN PLAT PENYAMBUNG TULANG DENGAN
             MENGGUNAKAN METODE HEAT TREATMENT DAN
             SMAT (SURFACE MECHANICAL ATRITION
             TREATMENT)
             MirzaPramudia
             FakultasTeknik, UniversitasTrunojoyo, Madura




                                                     viii
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012



  29         PERFORMA ELEKTRODA LAS BOHLER SSMO2                        284
             UNTUK PERBAIKAN PISAU POTONG PADA
             GUNTING PLAT
             Oleh: Soeprapto Rachmad Said
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  30         Pengaruh Preheat Dan Static – Transient Thermal            293
             Tensioning Terhadap Laju Perambatan Retak Fatik
             Pada Sambungan Las TIG Al 6061-T6
             Yunaidi*, Mochammad Noer Ilman**
             *Program Studi Teknik Mesin Politeknik LPP,
             Yogyakarta, Indonesia
             **Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM
  31         BIOKOMPOSIT DARI MATRIKS ALAM SEKRESI                      303
             KUTU LAK YANG DIPERKUAT BAMBU APUS:
             KEKUATAN TARIK DAN KOMPATIBLITAS
                      1)                        2)
             Mujiyono , Prof. Ir. Jamasri, Ph.D ,
                                                     2)
             Ir. Heru Santoso B.R., M.Eng., Ph.D , Ir. Gentur Sutapa,
                          3)
             M.Sc, Ph.D
             1)
               Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY
             2)
                Jurusan Teknik Mesin da Industri, Fakultas Teknik UGM
             3)
                Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM
  32         APRESIASI DAN PERILAKU KERJA LULUSAN SMK                   313
             Oleh: Putu Sudira
             Dosen Pendidikan Teknik ELektronika FT UNY
  33         STRATEGI MUATAN KARAKTER DALAM                             322
             PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
             PEMBELAJARAN (RPP) PADA PENDIDIKAN
             KEJURUAN
             Oleh: Putut Hargiyarto, M.Pd.
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  34         MODEL INOVASI BLOG SEBAGAI MEDIA                           328
             PEMBELAJARAN
             Oleh: Wahidin Abbas
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  35         PENYIAPAN GURU DAN CALON GURU,                             342
             SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN PROFESI GURU
             Sukamto
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  36         PEMANFAATAN UMPAN BALIK UNTUK                              350
             PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM
             PENDIDIKAN KEJURUAN
             Sri Wening
             Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
  37         PERAN BIMBINGAN KEJURUANDALAM                              359
             MEMBENTUK KARAKTER KERJA SISWA SMK
             JURUSAN MESIN
             Oleh: Th. Sukardi
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY



                                                     ix
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012




  39         STUDI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)             372
             PENGARUH ALIRAN AKSIAL PADA ENERGI
             GESEKAN TORSI ALIRAN TAYLORCOUETTE
             Budi Nugraha*, Sutrisno,** dan Prajitno**
             *Mahasiswa S-2 Jurusan Teknik Mesin dan Industri
             Universitas Gadjah Mada
             **Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Industri
             Universitas Gadjah Mada
  40         THE INFLUENCE OF VISCOSITY TO LIQUID-GAS             375
             TROUGHT VERTICAL PIPE FLUID FLOW
             Khairul Muhajir.
             Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri
             Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  41         KOMPETENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM                    389
             UNTUK GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
             (SMK)
             Faham
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  42         PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL “FACEBOOK”                  397
             SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN
             KETERAMPILAN MENGAJAR BAGI CALON GURU
             KEJURUAN
             Apri Nuryanto
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  43         GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN                   407
             KARAKTER
             DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
             Arif Marwanto
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  44         IMPLEMENTASI SIMULASI KECEPATAN                      415
             PENGELASAN PADA PEMBELAJARAN
             PRAKTEK OKSI-ASITILIN UNTUK MENINGKATKAN
             HASIL BELAJAR MAHASISWA
             Setya Hadi
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  44         UPAYA DOSEN DALAM OPTIMALISASI                       424
             PEMBELAJARAN DITINJAU DARI
             HETEROGENITAS KARAKTERISTIK MAHASISWA
             Wagiran
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
  45         OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN              435
             PADA PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MENYIAPKAN
             TENAGA KERJA YANG BERKARAKTER
             Widarto
             Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY




                                                     x
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012

  46       PENDEKATAN TEACHING FACTORY PADA               447
           PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
           VOKASI
           Oleh: M. Bruri Triyono
           Fakultas Teknik dan Pascasarjana UNY




                                                     xi
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                              ISSN: 2086-8987




       PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DENGAN MODEL
                              SISTEMIK

                                  Oleh: Bayu Hikmat Purwana
                  Perencana Kurikulum Akademik Lembaga Administrasi Negara
                         Pengelola Kelas Kerjasama STIA-LAN Jakarta


   Abstrak
         Makalah ini secara khusus mengkaji permasalahan pokok bagaimana menghasilkan
   kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Pengembangan
   desain kurikulum menggunakan frame work sistemik,comprehensive, intercorrelation,
   observable dan measureable.Kurikulum Pendidikan Kejuruan di spesifikan padak urikulum SMK
   program produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan menerapkan model
   kurikulum sistemik dari Romiszowski melalui 14 langkah penyusunan kurikulum.Hasil kajian
   menggambarkan sosok desain kurikulum yang mengedepankan logika menstrukturkan peta
   kompetensi padastruktur pekerjaan.Struktur isi kurikulum dikelompokkan pada jenis pekerjaan
   melalui penawaran paket-paket pembelajaran, sehingga pada pengembangannya dapat
   melayani warga masyarakat yang berminat mempelajari materi Kompetensi Keahlian Teknik
   Kendaraan Ringan secara parsial (non-reguler). Keunggulan desain kurikulum yang dihasilkan
   terletak pada proses pengembangannya yang dilakukan secara logik dan komprehensif,
   kompetensi disusun berdasarkan jenis pekerjaan, sedangkan keterbatasannya disebabkan
   faktor adalah adanya kesulitan untuk melibatkan DU/DI karena jadwal kerja yang padat, tim
   pengembang kurikulum di sekolah yang kurang menguasai materi, bersifat pasif, dan
   membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar.
   Kata Kunci :Kurikulum SMK Program Produktif, KurikulumSistemik



   Pendahuluan                                           memiliki pengalaman industri, (4)
          Upaya    untuk     menghasilkan                lemahnya sumber daya fisik seperti;
   lulusan pendidikan kejuruan dalam hal                 mesin,    alat   dan     bahan,    serta
   ini SMK yang sesuai dengan tuntutan                   kekurangan dana operasional buat
   dunia kerja, perlu didukung dengan                    penyelenggaraan praktik yang efektif,
   kurikulum     yang    dirancang     dan               dan (5) masih lemahnya hubungan
   dikembangkan dengan memperhatikan                     sinergis antara pendidikan kejuruan
   kebutuhan dunia kerja. Banyaknya                      dengan dunia kerja. Permasalahan ini
   kritikan terhadap mutu lulusan SMK                    juga ditemukan oleh Djohar A. (2003)
   menandakan       strategisnya     posisi              bahwa “peta kompetensi SMK tidak
   kurikulum agar relevan dengan dunia                   luwes terhadap perubahan, memiliki
   kerja, disebabkan, kondisi tersebut                   keterampilan tunggal yang cepat
   dituliskan Soemardi (1991), Harjoko                   usang,      dan      tidak       mampu
   (1994), dan Karl Frey (1992) dalam                    mengembangkan        dirinya”.    Dalam
   Bukit (1997:6-9), menyatakan bahwa                    rangka     mengantisipasi      masalah
   saat ini: (1). tamatan SMK kurang                     tersebut maka perlu dikembangkan
   menguasai pekerjaan praktik lapangan,                 program diklat yang cocok diterapkan di
   (2). sikap sebagai teknisi perlu                      SMK untuk meningkatkan pencapaian
   dikembangkan        meliputi    disiplin,             ketuntasan kompetensi kejuruan yang
   ketekunan,      kesungguhan,        dan               relevan         dengan          tuntutan
   kecermatan, (3) kurangnya guru yang                   pembangunan, masyarakat, dan DU/DI.




                                                     1
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                 ISSN: 2086-8987




          Kurikulum SMK memuat tiga                      tanpa analisis, oleh karena itu
   bagian kurikulum yaitu kurikulum                      kerjasama sinergis antara SMK dengan
   program      normatif,      adaptif,     dan          industri penting        dilakukan untuk
   produktif. Hubungan ketiga bagian                     sinkronisasi kompetensi dan ruang
   tersebut, dapat digambarkan bahwa,                    lingkup materi yang perlu dimiliki oleh
   Inti (core) struktur kurikulum SMK                    lulusan yang akan memasuki dunia
   terletak pada program produktif,                      kerja.
   kemudian program adaptif dan normatif                        Berdasarkan fenomena di atas,
   mengitari di sekeliling core untuk                    penulis merumuskan permasalahan
   memberikan             dukungan          dan          berkenaan dengan ”desain kurikulum
   penyesuaian.                                          yang      bagaimana         yang     cocok
          Isi kurikulum perlu dirancang                  diterapkan di SMK program produktif
   dengan          tujuan         memberikan             yang sesuai dengan tuntutan dunia
   pengalaman belajar kepada siswa                       kerja?”, sehingga penyelenggaraan
   untuk dapat mengembangkan seluruh                     pendidikan program produktif memiliki
   potensinya secara tuntas melalui                      tingkat relevansi yang lebih tinggi
   proses pembelajaran yang efektif,                     dengan kebutuhan dunia kerja. Secara
   efisien, dan menarik. Hadiwaratama                    lebih rinci, pertanyaan yang dikaji
   (1981:9) menyatakan bahwa: “Tingkat                   adalah sebagai berikut:
   pendidikan       formal     siswa,     akan           1. Desain         kurikulum        program
   memberikan          dasar      kemampuan              produktif kompetensi keahlian teknik
   menguasai suatu bidang pekerjaan,                     kendaraan ringan seperti apakah yang
   maka           jenjang          pendidikan            relevan dengan tuntutan dunia kerja?.
   mencerminkan           batas     kualifikasi          2. Apa        faktor     yang       menjadi
   seseorang untuk menduduki suatu                       pendukung dan penghambat dari
   jenjang pekerjaan”. Jabatan sebagai                   desain kurikulum yang dikembangkan?.
   juruteknik/mekanik         yang        akan                  Pengembangan              kurikulum
   disandang        oleh     lulusan      perlu          merupakan            langkah         dalam
   dipersiapkan oleh SMK.                                mengimbangi berkembangnya ilmu
          Fakta      lain    menggambarkan               pengetahuan, teknologi, seni,psikologi,
   bahwa       kurikulum       disusun(KTSP)             sosial politik, ekonomi, dan lain
   menggunakan acuan dari kurikulum                      sebagainya. Sehingga pada akhirnya
   SMK tahun-tahun sebelumnya., dan                      dapat       memberikan           gambaran
   ada juga yang menggunakan acuan                       mengenai arah dan tujuan dari produk
   dari kurikulum diklat lembaga training                kurikulum yang ada dan akan
   industri di bawah bimbingan dinas                     diimplementasikan oleh implementator
   pendidikan melalui kerja pengawas                     kurikulum.                              Hal
   SMK.      Belum       optimalnya     jalinan          inisejalandenganpernyataanOliva
   kerjasama sinergis dengan DU/DI,                      (1992:12), bahwa “Curriculum is a
   terdapat kondisi dimana SI program                    product of its time, cure and respond to
   adaptif dan normatif telah distandarkan               changed by social forces, philosophy
   oleh BSNP sedangkan SI kurikulum                      position,      psychology        principles,
   program produktif belum disusun dalam                 educational leadership at a moment in
   kebijakan BSNP, sehingga dampaknya                    history”. Daeng Sudirwo (2002;5),
   tidak menutup kemungkinan terjadinya                  bahwa “kurikulum SMK haruslah dapat
   sistem duplikasi dokumen kurikulum                    mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja,




                                                     2
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                ISSN: 2086-8987




   sehingga          lulusannya         memiliki         disajikan diantaranya adalah model
   kemampuan sesuai dengan kebutuhan                     Desain Sistem Pelatihan Berbasis
   dunia kerja”.                                         Kompetensi       Blank,      dan    Model
          Berkaitandenganpernyataanterse                 Sistematik Romiszowski.
   but, mengandung makna bahwa                                  Model pengembangan desain
   kurikulum itu akan dan harusberubah                   sistem pelatihan berbasis kompetensi
   (adanya       pengembangan)           sejalan         dari Blank (1982:11), mengandung tiga
   dengan perubahan yang terjadi dalam                   unsur      pokok,     yaitu;     pemilihan
   setiap bidang kehidupan. Dasar                        kompetensi yang sesuai, menentukan
   pengembangan kurikulumadalah untuk                    indikator-indikator     evaluasi     untuk
   mengikuti perubahan sistem sosial,                    menentukan keberhasilan pencapaian
   filosofi      masyarakat,         pandangan           kompetensi,       dan     pengembangan
   terhadap psikologi, dan kebijakan-                    sistem      pengajaran.Desain        yang
   kebijakan       yang      terkait    dengan           dituliskan    oleh    Blank     (1982:26),
   pendidikan,       sertad     alam     rangka          menawarkan             12         langkah
   menjalankan          fungsinya       kepada           pengembangan kurikulum, yang terbagi
   masyarakat.                                           kedalam dua tahapan yaitu tahap
          Secarakonseptualkurikulum SMK                  menganalisis        kompetensi        yang
   berada pada posisi model kurikulum                    diperlukan       dalampekerjaan        dan
   teknologis, Model Kurikulum teknologis                tahapmengembangkan                program
   atau sering juga disebut sebagai                      pelatihan untuk membantu pesertadidik
   kurikulum       kompetensi,        kurikulum          dalam menguasai kompetensi kerja
   mengarahkan pada pemuatan isi                         sesuai dengan perangka tkompetensi
   sesuai dengan tuntutan kehidupan                      yang telah dideskripsikan. Ringkasnya
   (pekerjaan), isi kurikulum disesuaikan                langkah yang dituliskanoleh Blank di
   dengan tututan pekerjaan hidup (life                  atasd apat disederhanakand engan: (1)
   skills),     mata     pelajaran      disusun          merinci secara tepat apa yang harus
   berdasarkan karakteristik kompetensi                  dipelajari siswa, (2) menyediakan
   yang        perlu      dikuasai,       model          pengajaran dengan kualitas yang paling
   pembelajaran tuntas lebih banyak                      baik, (3) menolong siswa untuk dapat
   digunakan pada model kurikulum ini,                   mempelajari setiap tugasnya sebelum
   evaluasi pembelajaran diarahkan pada                  melanjutkan ketugas berikutnya, dan
   keterampilan        hidup,     dan     siswa          kemudian (4) meminta kepada setiap
   dipandang       sebagai calon          orang          peserta didik untuk mendemonstrasikan
   dewasa.                                               kompetensi yang telah dicapainya.
          Model-model          pengembangan                     Model sistematik Romiszowski
   kurikulum yang disajikan dalam tulisan                menerapkan salah satu pendekatan
   ini, dipilih beberapa model-model yang                sistem (system Approach). Pendekatan
   sesuai dengan topik kajian. Pemilihan                 sistematik dalam mengembangkan
   model-model pengembangan kurikulum                    suatu kurikulum adalah suatupen
   dikaitkan dengan pokok permasalahan                   dekatan yang menitikberatkan pada
   desain kurikulum program produktif di                 struktur    dan      keteraturan     yang
   SMK khususnya pada Kompetensi                         direncanakan       sejak     awalu     ntuk
   Keahlian Teknik Kendaraan Ringan                      menghasilkan hal-hal yang spesifik.
   yang bagaimana yang sesuai dengan                     MenurutHamalikOemar (2000:68-70),
   kebutuhan dunia kerja. Model yang                     “model sistematik ini dapatd igunakan




                                                     3
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                 ISSN: 2086-8987




   untuk      mengembangkan        program               mencapai         kompetensi-kompetensi
   pendidikan        kurikulum,      desain              tersebut      dengan        menunjukkan
   pembelajaran, dan desain program                      performance, menentukan sumber
   pelatihan”.Pengembangan        kurikulum              belajar dan membuat instrumen
   dalam tulisan ini berdasarkan pada 14                 evaluasi. Materi atau bahan belajar
   langkah pengembangan kurikulum J.                     yang dibutuhkan tidak ditafsirkan
   Romiszowski sebagaib erikut: deskripsi                sebagai mata pelajaran, tetapi mata
   tugas, analisis tugas, menetapkan                     pelajaran    merupakan        label    dari
   kemampuan, spesifikasi kemampuan,                     kumpulan materi atau bahan yang
   kebutuhan pendidikan dan latihan,                     dibutuhkan untuk membantu mencapai
   perumusan        tujuan      kompetensi/              kompetensi yang diharapkan.
   kemampuan, kriteria keberhasilan,                            Pengembangan desain kurikulum
   organisasi dan isi, pemilihan strategi                SMK ditempuh dengan melakukan
   pengajaran, uji coba program, evaluasi,               langkah mengidentifikasi SKL yang
   implementasi program, monitoring, dan                 telah ditetapkan oleh BSNP, kemudian
   perbaikan dan penyesuaian (feedback).                 mengidentifikasi standar kompetensi
          Kurikulum SMK berpusat pada                    dan     kompetensi      dasar      dengan
   subject, yaitu berupa mata pelajaran                  mengacu pada standar isi yang telah
   yang terpisah pisah, yang secara logis                ditetapkan oleh BSNP, kemudian guru
   materi yang diberikan adalah mata                     dan pihak-pihak terkait merumuskan
   pelajaran yang dianggap penting dapat                 indikator      pancapaian          standar
   mengembangkan                kemampuan                kompetensi dan kompetensi dasar,
   matematika, fisika, bahasa, kimia                     menetapkan       alat     evaluasi      (uji
   (adaptif) yang diajarkan dan materi                   kompetensi),                 merumuskan
   yang berkenaan dengan emosi, seperti                  materi/bahan ajar, metode, media dan
   seni rupa, olah raga, agama (normatif),               sumber-sumber          belajar        yang
   diberikan        untuk        mendukung               dibutuhkan.
   pencapaian penguasaan kompetensi                             Senada dengan pengembangan
   kejuruan (produktif). Implikasinya guru               kurikulum SMK di atas. Sukmadinata
   hendaknya merupakan orang yang                        (2004:93),                   merumuskan
   menguasai suatu cabang ilmu, ahli (a                  langkahpenyusunan desain kurikulum
   master      teacher)    yang    bertugas              SMK sebagai berikut; 1). merumuskan
   membimbing untuk memudahkan siswa                     tujuan, 2). merumuskan kompetensi, 3).
   menyimpulkan materi.                                  merumuskan pembelajaran dan bahan
          Pada kurikulum SMK terdapat                    pembelajaran, 4). menghitung waktu
   label mata pelajaran yang terkesan                    pembelajaran, 5). menentukan struktur
   terpisah-pisah,      meskipun       pada              dan sebaran mata pelajaran.
   kenyataannya tidak demikian. Langkah-                        Untuk     kebutuhan       makalah
   langkah       dalam       pengembangan                ini,dalam     proses      pengembangan
   kurikulum SMK yaitu diawali orientasi                 desain kurikulum program produktif
   atau fokus pada pekerjaan, kemudian                   pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik
   dirinci kompetensi-kompetensi yang                    Kendaraan Ringan, mengacu pada 1).
   dibutuhkan       untuk      mengerjakan               kebijakan yang ditetapkan Departemen
   pekerjaan tersebut, langkah selanjutnya               Pendidikan Nasional, 2). prosedur
   adalah menentukan materi atau bahan                   pengembangan          kurikulum       yang
   belajar     yang     dibutuhkan    untuk              ditawarkan        oleh      Sukmadinata




                                                     4
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                              ISSN: 2086-8987




   (2004:93), dan kemudian dikemas                       wawancara, kuisioner, instrument tes,
   dengan    3).   penyusunan desain                     danpanduanstudidokumentasi.
   program kurikulum sistemik dari                              Data dianalisis secara deskriptif
   Romiszowski, yang disederhanakan                      kualitatif dan kuantitatif.Data yang
   oleh Hamalik (2000:71).                               bersifat kualitas dianalisis secara
                                                         deskriptif kualitatif.Sementara itu data
   MetodePenelitian
                                                         yang bersifat kuantitatif dianalisis
          Metode yang digunakan adalah                   secara deskripstif kuantitatif dengan
   Research & Development, Borg dan                      perhitungan rerata dan persentase uji
   Gall (1979:624), ”education research                  statistik.
   and development is a process used to
                                                         1.   Pengembangan Kurikulum dengan Model
   develop      and    validate     education
                                                              Sistemik
   product”.     Pada      penelitian     dan
   pengembangan           ini,      dilakukan                  Desain      kurikulum    program
   penyederhanaan langkah menjadi tiga                   produktif SMK pada Kompetensi
   tahap yaitu: ”tahap studi pendahuluan,                Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
   pengembangan dan pengujian dan                        yang dikembangkan, dihasilkan melalui
   validasi”. Sukmadinata (2006:184)                     (1) analisis potensi yang ada di SMK,
          Validasi     desain       kurikulum            (2) menganilisis peluang dan tantangan
   program produktif yang dikembangkan,                  yang ada pada dunia kerja, dan (3)
   peneliti melakukan dua langkah yaitu;                 menganalisis      standar    kompetensi
   validasi ahli sebelum desain kurikulum                lulusan dan SKKD. Isi kurikulum
   tersebut diimplementasikan artinya                    diorganisasikan           menggunakan
   dilakukan pada saat desain kurikulum                  pendekatan       berbasis   kompetensi.
   program produktif selesai disusun                     Pendekatan       berbasis    kompetensi
   dengan mengacu kepada data hasil                      dimaksudkan bahwa kurikulum harus
   studi pendahuluanoleh Pembimbing                      memuat materi pembelajaran yang
   Disertasi, DU/DI, Pengawas SMK,                       benar-benar        dibutuhkan      untuk
   Ketua Kompetensi, dan guru mata                       mencapai kompetensi sebagaimana
   pelajaran program produktif dan                       yang tuntutan kompetensi pekerjaan
   keahlian berkaitan dengan struktur isi                dipersyaratkan dunia kerja. Komponen
   kurikulum, dan kejelasan rumusan dan                  tujuan dalam desain kurikulum program
   uraian (keterbacaan). Kedua, validasi                 produktif dituliskan secara sistematis
   dilakukan setelah menempuh tahap                      mulai dari tujuan umum SMK dan
   ujicoba (terbatas dan luas). Pada tahap               tujuan khusus SMK sebagai salah satu
   ini dilakukan uji produk dan sosialisasi              dari    satuan     pendidikan    tingkat
   hasil kegiatan uji produk yaitu menguji               menengah, dan lebih spesifik dituliskan
   ”keampuhan” produk yang dihasilkan,                   tujuan yang harus dicapai oleh
   dengan melakukan pengujian learning                   Kompetensi Keahlian dalam hal ini
   package      mengacu        pada     desain           adalah Kompetensi Keahlian Teknik
   kurikulum          produktif          yang            Kendaraan Ringan.
   dikembangkan.Teknik           dan      Alat                 Lingkup Kompetensi Keahlian
   Pengumpul data. Alat/ Instrumen                       Teknik Kendaraan Ringan ditekankan
   penelitian untuk pengumpulan data                     pada bidang penguasaan kompetensi
   yang digunakan dalam penelitian iniad                 pekerjaan     jasa     perawatan    dan
   alah panduan observasi, panduan                       perbaikan lingkup pekerjaan bagi




                                                     5
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                 ISSN: 2086-8987




   lulusan    yang     relevan     sebagai               secara       keseluruhan         kemudian
   teknisi/mekanik,    pelayanan       suku              mempelajari bagian-bagian. Sistem
   cadang, operator teknisi perakitan/                   evaluasi dilakukan dengan memberikan
   teknisi produksi. Berdasarkan lingkup                 penilaian terhadap aspek penguasaan
   kompetensi      keahlian     di     atas,             pengetahuan, sikap, dan kemampuan
   dirumuskan standar kompetensi lulusan                 praktik kerja, penilaian ditekankan
   (SKL) mengacu pada BSNP yang                          untuk mendeskripsikan hasil belajar
   terbagi pada SKL kompetensi umum                      pada aspek sikap dan kemampuan
   dan SKL kompetensi kejuruan. Kedua                    kerja siswa.
   SKL tersebut dijabarkan ke dalam                            Penjabarankurikulumsecara
   standar kompetensi dan kompetensi                     operasionaldenganmenerapkandesaink
   dasar yang harus dikuasai oleh lulusan                urikulumsistemikdari J. Romiszowski,
   Kompetensi        Keahlian        Teknik              lihatGambar 1.
   Kendaraan Ringan dengan mengacu                             Perkembangan desain kurikulum
   pada dokumen Spektrum Keahlian                        yang     dihasilkan,     dimana       faktor
   Pendidikan Menengah Kejuruan Tahun                    pembedanya terdapat aspek tujuan
   2008 yang terdiri dari 26 standar                     yang ditambahkan adanya penulisan
   kompetensi dan 96 kompetensi dasar.                   rumusan       tujuan      SMK,       tujuan
         Struktur    kurikulum     program               kompetensi keahlian, dan penulisan
   produktif    dan    substansi      kajian             standar kompetensi lulusan. Penetepan
   diorganisasikan dengan sistem paket-                  SK/KD mengacu pada spektrum
   paket pembelajaran yang dipelajari                    kompetensi        keahlian.      Dituliskan
   secara mandiri dan tuntas, melalui                    rumusan analisis jenis pekerjaan
   pengorganisasian tersebut siswa dapat                 berdasarkan struktur jenis pekerjaan
   mengambil paket pembelajaran yang                     yang ada di industri dalam hal ini
   benar-benar diminatinya secara tuntas                 struktur pekerjaan seorang mekanik,
   untuk kemudian setelah melewati                       berikut dengan perincian tugas-tugas
   mekanisme uji kompetensi siswa dapat                  mengacu pada tugas-tugas tuntutan
   bekerja sesuai dengan kompetensi                      pekerjaan seorang mekanik. Jenis
   pekerjaan yang telah dikuasainya.                     kompetensi yang harus dikuasai
   Kemudian, melalui struktur kurikulum                  mencakup kemampuan pengetahuan
   program produktif yang dikembangkan                   kerja, sikap kerja, dan performansi
   dapat melayani warga masyarakat yang                  pekerjaan serta dirumuskan dalam
   berminat mempelajari secara parsial                   aspek     pengetahuan,       sikap,     dan
   (non-reguler)    berdasarkan       paket              keterampilan, jumlah kompetensi yang
   pembelajaran yang ditawarkan di                       digunakan mengacu pada spektrum
   sekolah.                                              kompetensi keahlian.
         Kompetensi         dikelompokkan                      Desain       kurikulum      program
   dalam paket-paket pembelajaran untuk                  produktif pada SMK Kompetensi
   memfasilitasi belajar sesuai dengan                   Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
   minat siswa dan sebagai antisipasi                    dihasilkan melalui serangkaian kegiatan
   pelaksanaan multy entry- multy exit.                  diskusi    mendalam         pada     Focus
   Beban belajar ditetapkan berdasarkan                  Discussion      Group      (FDG).      FGD
   sebaran     kompetensi      per    paket              beranggotakan peneliti, guru produktif,
   pembelajaran. Metoda pembelajaran                     ketua kompetensi keahlian, dan Pihak
   yang digunakan diawali mengenalkan                    DU/DI. Tugas FGD tersebut pada tahap




                                                     6
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                    ISSN: 2086-8987




   awal adalah untuk penyiapan dan                                   Perkembangan sosok desain
   penyusunan draft, reviu dan revisi,                         kurikulum program produktif yang
   serta finalisasi draft kurikulum program                    dikembangkan disarikan dalam Tabel 1.
   produktif.


                                                     DeskripsiTugas


                                                     AnalisisTugas


                     SpesifikasiKemampuan                                        KemampuanAk
              (Skills, Knowledge, dan Attitudes)
                                                                                       hir
                                              AnalisiKebutuhanDiklat


      MenyusunKriteria                         RumusanTujuanDiklat
      Keberhasilan


                                                   Organisasi Isi
                                                 danSumberBelajar

                                                                                   Perbaikandan
                                          PenetapanStrategiPembelajara
                                                                                   Penyesuaian
                                                       n


                                                 StrategiBimbingan


                                         Ujicoba
               Evaluasi
                                         Program


                                              Implementasi Program


                                                      Monitoring

                    Gambar 1.Diagram AlurPengembanganKurikulum Program Produktif
                       Model Sistemik(Model Sistemik Romiszowski 1981:20)




                                                          7
Tabel 1
                    PerkembanganSosokKonstruksDesainKurikulum Program Produktif SMK KompetensiKeahlianTeknikKendaraanRingan

         NO            ASPEK                         DRAFT 1                                       DRAFT 2                                 DRAFT 3/ FINAL
          1      Tujuan              berdasarkan struktur pekerjaan             Lebih spesifik pada rumusan tujuan pada       sesuai komponen tugas pekerjaan mengacu
                                                                                                                                                                              FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012




                                                                                komponen tugas                                standar kompetensi lulusan
         2       Isi (Penetepan      Kurikulum SMK Tahun 2004                   Kombinasi antara spektrum dan kurikulum       Spektrum Kompetensi Keahlian
                 SK/KD):                                                        SMK Tahun 2004
          a      Jenis Pekerjaan,    Berdasarkan karakteristik mata pelajaran   Berdasarkan karakteristik dan tuntutan        disesuaikan struktur jenis pekerjaan yang ada
                                     program produktif                          kompetensi pada mata pelajaran                di industri (struktur pekerjaan mekanik)
          b      Tugas-Tugas,        Mengacu pada tugas-tugas sesuai struktur   Mengacu pada tugas-tugas sesuai dengan        tugas-tugas dijabarkan sesuai dengan
                                     pekerjaan                                  tuntutan struktur pekerjaan                   tuntutan struktur pekerjaan
          c      Jenis Kompetensi,   Mencakup kemampuan pengetahuan             Mencakup kemampuan pengetahuan kerja,         Mencakup kemampuan pengetahuan kerja,
                                     kerja, sikap kerja, dan performansi        sikap kerja, dan performansi pekerjaan        sikap kerja, dan performansi pekerjaan
                                                                                                                                                                              Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin




                                     pekerjaan
          d      Jumlah Kompetensi   Mengacu pada spektrum kompetensi           Mengacu pada spektrum kompetensi keahlian     Mengacu pada spektrum kompetensi keahlian
                                     keahlian




8
          e      Rumusan             Dirumuskan dalam aspek pengetahuan,        Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, sikap,    Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, sikap,
                 Kompetensi          sikap, dan keterampilan                    dan keterampilan                              dan keterampilan
             f   Pengelompokkan      Kompetensi dikelompokkan pada rumpun       Kompetensi dikelompokkan disesuaikan          Pengelompokkan kompetensi di masukan
    15
                 kompetensi dalam    mata pelajaran                             dengan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan   dalam paket-paket pembelajaran untuk
                                                                                pada setiap rumpun mata pelajaran.            memfasilitasi belajar sesuai dengan minat
          g      Sebaran             Mata pelajaran kompetensi dasar            Pada tingkat I sudah mulai diperkenalkan      Pada tingkat I sudah mulai diperkenalkan
                 Kompetensi          dipusatkan pada tingkat I dan Mata         kompetensi kejuruan sebagai implementasi      kompetensi kejuruan sebagai antisipasi
                                     pelajaran kompetensi kejuruan disebar      harapan siswa tingkat I praktik di bengkel    pelaksanaan multy entry multy exit
                                     mulai tingkat II                           kerja otomotif
         3       Metoda              mempelajari bagian-bagian untuk setiap     Mulai dari mengenalkan secara keseluruhan     Mulai dari mengenalkan secara keseluruhan
                                     kompetensi yang dipelajari                 kemudian mempelajari bagian-bagian untuk      kemudian mempelajari bagian-bagian untuk
                                                                                setiap kompetensi                             setiap kompetensi
         4       Evaluasi            Pembobotan nilai ditekankan pada aspek     Memberikan penilaian pada penguasaan          Memberikan penilaian dengan bobot pada
                                     sikap dan kemampuan kerja                  aspek pengetahuan, sikap, dan kemampuan       penguasaan aspek pengetahuan, sikap, dan
                                                                                praktik kerja. Pembobotan nilai ditekankan    kemampuan praktik kerja. Pembobotan nilai
                                                                                pada kemampuan kerja                          ditekankan pada sikap dan kemampuan kerja
                                                                                                                                                                              ISSN: 2086-8987
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                               ISSN: 2086-8987




                                                         5)   Kejelasan materi apa yang akan
   2. Faktor Pendukung dan Penghambat
                                                              disampaikan     dapat     menuntun
          Berdasarkan hasil pembahasan                        siswa untuk lebih siap belajar
   mengenai sosok desain kurikulum yang                       dengan memberikan gambaran
   dihasilkan, terdapat beberapa faktor                       tentang apa dan bagaimana proses
   yang mendukung terhadap kurikulum                          pembelajaran yang akan dilalui.
   program produktif SMK Kompetensi                             Sedangkan faktor yang menjadi
   Keahlian Teknik Kendaraan Ringan                      penghambat dari kurikulum program
   yang      telah    dihasilkan     dengan              produktif yang dihasilkan, antara lain :
   menggunakan model sistemik, baik dari                 1) Memerlukan cukup banyak waktu
   aspek proses penyusunannya maupun                        untuk menggali informasi dan
   dari desainnya itu sendiri, yaitu antara                 merumuskan       kompetensi       yang
   lain :                                                   diharapkan       sesuai       dengan
   1) Dikembangkan             berdasarkan                  kebutuhan para lulusan dan tuntutan
        analisis kebutuhan tuntutan kerja                   DU/DI.
        dan kesiapan sekolah.                            2) Sulitnya membentuk tim yang solid
   2) Pengembangan               kurikulum                  dan menguasai materi secara teori
        ditempuh       dengan      tahapan:                 dan praktik yang berperan sebagai
        merumuskan tuntutan pekerjaan,                      pengembangan kurikulum
        tujuan ditetapkan berdasarkan SKL                3) Keterlibatan       DU/DI        dalam
        dan SKKD, penetapan nama mata                       penyusunan kurikulum sejak awal
        pelajaran berdasarkan karakteristik                 merupakan keharusan, sedangkan
        kompetensi, penetapan waktu dan                     DU/DI memiliki jadwal kerja yang
        jumlah jam pelajaran disesuaikan                    padat sehingga memerlukan tim
        dengan pembobotan pencapaian                        pengembang kurikulum yang aktif
        kompetensi, rumusan silabus dan                     dan kreatif.
        RPP disesuaikan dengan kebijakan                 4) Penyusunan silabus yang berisi
        yang       ada      di      sekolah,                gambaran lebih menyeluruh tentang
        media/metode pembelajaran dapat                     paket pembelajaran (mata pelajaran)
        disesuaikan dengan perhitungan                      yang dikembangkan memerlukan
        rasio siswa dan ketersediaan sara                   waktu penyusunan dan pemikiran
        pembelajaran khususnya sarana                       yang lebih menguras tenaga.
        pembelajaran praktik; dan sistem                 5) Penyusunan kurikulum memerlukan
        evaluasi          mengintegrasikan                  waktu yang luang, tenaga yang
        pengukuran kognitif, afeksi dan                     banyak, dan biaya yang besar.
        psikomotorik     untuk   mengukur                6) Beragamnya ketersediaan sarana
        kemampuan kerja siswa.                              penunjang pembelajaran praktik
   3) Memungkinkan                   adanya                 yang kurang sesuai baik dari segi
        pengembangan kelompok mata                          kuantitasnya dibandingkan dengan
        pelajaran baru yang nama mata                       jumlah rombongan belajar dan
        pelajarannya kurang dikenal dalam                   kualitasnya               (spesifikasi)
        kurikulum-kurikulum sebelumnya.                     dibandingkan                  dengan
   4) Silabus berisi informasi yang                         perkembangan teknologi saat ini.
        lengkap tentang mata pelajaran
        membawa          dampak        pada
        pembelajaran yang sistematik.




                                                     9
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                ISSN: 2086-8987




   Simpulan                                               sesama para pengembang kurikulum
                                                          yaitu;
          Simpulan mengenai sosok desain
                                                          a. Pengembangan kurikulum SMK
   kurikulum yang dikembangkan. Sosok
                                                             program produktif akan efektif
   desain kurikulum memuat rasionalisasi
                                                             apabila melibatkan pihak sekolah,
   penyusunan desain kurikulum program
                                                             dan pihak industri secara sinergis.
   produktif, rumusan tujuan sesuai
                                                          b. Pengembangan kurikulum program
   dengan cakupan kompetensi kerja
                                                             produktif harus memahami dan
   Kompetensi         Keahlian        Teknik
                                                             memiliki pengalaman kerja di industri
   Kendaraan Ringan mengacu pada
                                                             sehingga dapat mengembangkan
   spektrum kompetensi keahlian Tahun
                                                             kurikulum sesuai dengan kebutuhan
   2008. Struktur kompetensi lebih spesifik
                                                             pekerjaan di industri.
   diuraikan pada jenis-jenis pekerjaan
                                                          c. Pengembang        kurikulum     harus
   yang ada di tempat kerja sesuai
                                                             memahami prosedur pengembangan
   dengan      payung     kelompok      mata
                                                             kurikulum dan menggunakan acuan
   pelajarannya,      melalui     penawaran
                                                             model/desain           pengembangan
   paket-paket      pembelajaran      sesuai
                                                             kurikulum yang teruji baik secara
   dengan jenis pekerjaan yang ingin
                                                             teoritik maupun secara praktik.
   dikuasai.
                                                          d. Implementasi      kurikulum      SMK
          Faktor-faktor pendukung desain
                                                             program produktif akan efektif
   kurikulum yang dikembangkan, antara
                                                             apabila       didukung        dengan
   lain : dikembangkan berdasarkan
                                                             kemampuan           guru        dalam
   analisis kebutuhan kerja dan kesiapan
                                                             merencanakan pembelajaran dan
   sekolah,     prosedur    pengembangan
                                                             didukung sarana pembelajaran yang
   ditempuh mengacu pada dasar teori,
                                                             sesuai rencana pembelajaran.
   kebijakan,     dan    kondisi     empirik,
                                                          e. Evaluasi pembelajaran tidak hanya
   memungkinkan adanya pengembangan
                                                             menekankan pada hasil tetapi juga
   secara berkelanjutan, silabus berisi
                                                             pada proses belajar, sehingga dapat
   informasi yang lengkap sistematik, dan
                                                             meningkatkan       motivasi    belajar
   urutan materi yang jelas. Sedangkan
                                                             siswa.
   faktor      penghambatnya          adalah
                                                          f. Pengakuan hasil belajar siswa oleh
   memerlukan cukup banyak waktu dan
                                                             pihak dunia kerja perlu menjadi
   biaya, sulitnya membentuk tim yang
                                                             agenda dalam pengelolaan SMK
   solid dan menguasai materi secara
                                                             melalui kegiatan UJK atau program
   teori dan praktik yang berperan sebagai
                                                             sertifikasi kompetensi dari industri
   pengembangan kurikulum dan sulitnya
                                                             atau asosiasi profesi.
   melibatkan DU/DI dalam penyusunan
   kurikulum sejak awal, dan beragamnya                   DaftarPustaka
   ketersediaan       sarana      penunjang               Blank,   E.    (1982).Handbook  for
   pembelajaran praktik yang ada di                            Developing Competency-Based
   sekolah.                                                    Training Programs: New Jersey.
          Berdasarkan       hasil      kajian                  Prentice-Hall Inc.
   berkenaan dengan pengembangan                          Bukit,        M.     (1997).Implementasi
   desain      kurikulum      yang      telah                      Pendidikan     Sistem      Ganda
   dikembangkan, terdapat beberapa hal                             Sebagai Pembaruan Kurikulum:
   yang perlu menjadi perhatian bersama                            Disertasi Doktor pada PPs UPI
                                                                   Bandung: Tidak diterbitkan.




                                                     10
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                               ISSN: 2086-8987




   Deborah,     B.   (1998).    Vocational                McAshan.(1979). Competency-Based
        Education’s Image for the 21 st                       Education    and      Behavioral
        Century.[On-line].Tersedia:                           Objectives.  USA: Educational
        http://www.ericdigest.org/1999-                       Technology Publication.
        2/21st.
                                                          Miller-Seller.    (1985).  Curriculum
   Djohar, A. (2003). Pengembangan                               Perspectives    and  Practice.
        Model                                                    Longman: New York&London.
        KurikulumBerbasisKompetensiSe
                                                          Mukhidin. (2002).
        kolahMenengahKejuruan:
                                                               “StrategiPengembanganPeningka
        Studipada     SMK     Program
                                                               tanMutu SMK di Jawa Barat.”
        KeahlianTeknikMesinPerkakas:
                                                               :JurnalMimbarPendidikan. 03
   Ellibeee, M (1997). A Grounded Theory                       (XXI), 27-30.
         of Essential Attributes of Quality
                                                          Naylor, M. (1989).Retaining At-Risk
         Education-for-work     Curriculum,
                                                               Students       in    Career     and
         Journal of Vocational Education
                                                               Vocational.Terdapat      di    [On-
         Volume 22, No.1 1997.
                                                               line].http://www.ericdigests.org/pr
   Finch &Crunkilton (1999). “Curriculum                       e-9212/risk.htm
        development in Vocational and
                                                          Oliva.F.P.    (1992).Developing     the
        Technical
                                                                Curriculum.    United     States:
        Education”:Boston.Allyn      and
                                                                HarperCollins.
        Bacon.
                                                          Ramlee       and     Ruhizan.2006.“A
   Hamalik.(2003).     Perencanaan
                                                              Comparative Study Of Technical
       Pengajaran       Berdasarkan
                                                              Vocational      Education   And
       Pendekatan Sistem. Jakarta:
                                                              Training      In    The     Asia
       Bumi Aksara.
                                                              Pasific”:Journal     of     The
   Hasan,    Said       Hamid.  (2004).                       Comparative Education Society of
       “Implementasi Kurikulum dan                            Asia (COMPARE).
       Guru”: Jurnal Inovasi Kurikulum.
                                                          Romiszowski.(1981).        Designing
       Hipkin. 01, (1), 1-9
                                                              Instructional System. New York:
   Imel,      Susan.    (1990).    Vocational                 Nichols Publishing.
           Education            Performance
                                                          Sanjaya,    W.     (2006).     Strategi
           Standards.[On-line].Tersedia:
                                                               Pembelajaran          Berorientasi
           http://www.ericdigests.org/pre-
                                                               Standar    Proses     Pendidikan.
           9215/vocational.htm
                                                               Jakarta: Kencana Perdana Media
   (10 Januari 2008).                                          Group.
   Kerka, Sandar. (1998). Competency                      Sukmadinata. (2004). Kurikulumdan
        Based Education and Training.                         Pembelajaran      Kompetensi.
        [On-line].Tersedia:                                   Bandung: Kesuma Karya.
        http://www.cete.org/acve/docgen.
                                                          Supriadi, D. (Eds) (2002), Sejarah
        asp?tbl=mr&ID=65
                                                               Pendidikan Teknik dan Kejuruan
   Kerka, Sandra. (1992). Higher Order                         Di      Indonesia,     Jakarta:
        Thinking Skills in Vocational                          Departemen          Pendidikan
        Education.[On-                                         Nasional,    Dikmenum      dan
        line].http://www.ericae.net/edo/ed                     Dikmenjur.
        350487.htm(5 Desember 2007).




                                                     11
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                               ISSN: 2086-8987




             INTERNALISASI VISI UNY TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER
                            MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK
                      Oleh: Agus Partawibawa1), Syukri Fathudin AW 2)
                           1)
                              Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
                              2)
                                Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

   Abstrak
           Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui 1) pemahaman dan pengamalan Visi UNY
   pada pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik UNY.2)mengetahui faktor apa saja
   yang mempengaruhi internalisasi Visi UNY pada pembentukan karakter dikalangan mahasiswa
   Fakultas Teknik UNY
         Metode penelitian yang dipilih dalam rangka mengetahui internalisasi visi UNY pada
   pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik adalah metode penelitian expos facto.
            Untuk dimensi visi UNY ”bernurani”, jumlah butir pada variabel ini sebanyak 5 butir dan
   secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20 dengan rerata ideal 12,5 dan
   simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat ditentukan kategori
   pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dimensi ”bernurani”,
   sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila dilihat dari persentase
   jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar 40%, sedangkan yang
   termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 60%. Sedangkan untuk perhitungan nilai rerata,
   didapatkan nilai rerata 16,17. Berdasarkan kedua metode tersebut dan disesuaikan dengan
   range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan
   pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi ”bernurani”
   termasuk dalam kategori ”sedang”.Untuk dimensi visi UNY ”cendekia”, jumlah butir pada
   variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20
   dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat
   ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap
   dimensi ”cendekia”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila
   dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar
   31%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 69%. Sedangkan untuk
   perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 15,98. Berdasarkan kedua metode tersebut dan
   disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa
   pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi
   ”cendekia” termasuk dalam kategori ”sedang”.Untuk dimensi visi UNY ”mandiri”, jumlah butir
   pada variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai
   20 dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka
   dapat ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa
   terhadap dimensi ”mandiri”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas.
   Apabila dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi”
   sebesar 44%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 56%. Sedangkan
   untuk perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 16,07. Berdasarkan kedua metode
   tersebut dan disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan
   bahwa pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk
   dimensi ”mandiri” termasuk dalam kategori ”sedang”Berdasarkan hasil penelitian yang telah
   didapatkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai                     berikut:1)Tingkat
   pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY dalam
   pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik termasuk dalam kategori ”sedang”.2)Faktor
   yang mempengaruhi internalisasi visi UNY dalam pembentukan karakter mahasiswa Fakultas
   Teknik adalah: a)Pemahaman mahasiswa; tingkat pemahaman dan kedewasaan bepikir,
   berperilaku sangat mempengaruhi pemahaman mahasiswa dalam menginternalisasikan visi
   UNY.b)Pembiasaan( sosialisasi) Visi UNY dikalangan mahasiswa; diperlukan sosialisasi dan
   pembiasaan yang terus menerus dalam rangka suksesnya pembentukan karakter mahasiswa.
   Kata kunci: Visi, Pendidikan, Karakter




                                                     12
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                  ISSN: 2086-8987




   Pendahuluan                                                 Banyak        hal    kita     saksikan
       Visi Universitas Negeri Yogyakarta                 mahasiswa UNY yang berprestasi baik
   (UNY)      sampai tahun 2015 adalah                    dilevel regional, Nasional, maupun
   mampu menghasilkan insan cendekia,                     Internasional. Baik dibidang penalaran,
   mandiri     dan     bernurani.    Dalam                olahraga, seni, keagamaan, pramuka
   mewujudkan visi tersebut dibutuhkan                    dll. Namun ada juga mahasiswa yang
   semangat persaudaraan          , tolong-               kurang beruntung dan bahkan dapat
   menolong . Menurut Sarbiran (2008: 1)                  dikatakan memprihatinkan. Karena
   supaya visi UNY tersebut dapat mudah                   tidak mampu menyelesaikan studinya (
   diimplementasikan seluruh elemen                       droup out).
   UNY, dibutuhkan KKT ( Kemauan,                              Setelah hampir empat tahun
   Kepedulian dan Tangggung jawab) .                      diimplementasikan Visi UNY, banyak
            Fakultas Teknik Universitas                   hal telah dilakukan oleh segenap
   Negeri Yogyakarta( FT UNY) pada                        civitas akademika. Almarhum Prof
   tahun 2007 berhasil memperoleh                         Sugeng Mardiyono ( Rektor UNY) telah
   sertifikat ISO 9001 : 2000 dari                        mencanangkan strategi pelaksanaan
   Sucofindo, yaitu salahsatu BUMN yang                   visi dan misi UNY dengan sebutan
   menangani dibidang jasa layanan.                       SAPTAGUNA UNY yang terdiri dari 1)
   Sertifikat ini diperoleh FT UNY atas                   kebersamaan, 2) pemberdayan, 3)
   dasar penilaian bahwa FT mampu                         pembudayaan, 4) profesionalitas, 5)
   menerapkan sistem manajemen mutu                       pengendalian, 6) keberlanjutan dan 7)
   khususnya yang berhubungan dengan                      kewirausahan         ( Sugeng Mardiyono,
   standar proses pada implementasi                       2008)
   program pendidikan dan pengajaran.                          Tantangan besar yang harus
   Tujuan utama penerapan sistem                          dihadapi mahasiswa             dan civitas
   manajemen mutu ini pada dasarnya                       akademika UNY adalah bagaimana visi
   adalah        pencapaian       kepuasan                dan cita-cita luhur tersebut dapat
   pelanggan, yaitu mahasiswa dan                         berkesan, bermakna, dihayati dan
   pengguna lulusan yang lainnya.                         diimplementasikan. Sebuah pekerjaan
       Mahasiswa merupakan aset suatu                     yang bernilai ibadah tentunya apabila
   bangsa yang sangat berharga. Mereka                    kita mampu menjawabnya dengan
   merupakan calon pemimpin dan                           penuh kesadaran dan keikhlasan
   penerus perjuangan bangsa. Manakala                    dalam bentuk belajar kerja, layanan
   mahasiswa yang sekarang masih                          yang optimal.Dari latar belakang
   belajar di perguruan tinggi dapat                      permasalahan di atas, maka rumusan
   terdidik secara utuh dan terarah, maka                 permasalahan yang ingin dijawab
   masa depan bangsa dan negara ini                       melalui penelitian ini adalah:
   akan baik. Tetapi manakala mereka                      1. Bagaimanakah tingkat pemahaman dan
   mendapatkan pendidikan yang parsial,                   pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa
   hanya mementingkan sisi kecerdasan                     terhadap visi UNY dalam pembentukan karakter
   intelektual dan kekuatan fisik dan                     mahasiswa Fakultas Teknik ?
   mengesampingkan              pembinaan                 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi
   kecerdasan intelektual dan spiritual,                  internalisasi visi UNY dalam pembentukan
   maka bangsa yang majemuk ini akan                      karakter mahasiswa Fakultas Teknik ?
   terancam keberlangsungannya.




                                                     13
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                  ISSN: 2086-8987




                                                          untuk mewujudkan masyarakat belajar
   1.    Visi dan Misi UNY
                                                          dalam rangka pembangunan nasional
          Sampai tahun 2015 Universitas
                                                          d. mengembangkan sistem kelembagaan ,
   Negeri Yogykarta menetapkan visinya
                                                          organisasi , manajemen dan administrasi,
   yakni mampu menghasilkan insan yang
                                                          budaya kerja sinergis, dan sumber
   bernurani cendekia dan           mandiri.
                                                          daya manusia yang menghargai
   Cendekia                menggambarkan
                                                          belajar, tanggung- jawab, kreatif, nilai-
   kecerdasan intelektual yang disertai
                                                          nilai keadilan, dan kewirausahaan
   dengan suara hati sehingga ada suatu
                                                          dalam rangka melaksanakan tri dharma
   kearifan. Mandiri menunjuk pada suatu
                                                          perguruan tinggi otonomi kampus
   kemampuan           personal       dalam
                                                                 Untuk mewujudkan visi, misi dan
   meneguhkan         eksistensi     dirinya,
                                                          pencpaian program pengembangan ,
   sehingga mampu melakukan sesuatu
                                                          UNY memilih strategi yang dinamakan
   tanpa harus bergantung pada orang
                                                          SAPTAGUNA UNY, yaitu : 1)
   lain.    Bernurani    berarti    memiliki
                                                          kebersamaan, 2) pemberdayaan, 3)
   kelurusan hati, perilaku yang dibimbing
                                                          pembudayaan,4)            profesionalitas,5)
   dari hati-nurani dan nilai-nilai yang
                                                          pengendalian, 6) keberlanjutan , dan 7)
   bersumber dari Ke-Tuhanan.
                                                          kewirausahaan.
       Berkaitan dengan          VISI UNY
                                                                 Menurut      Herminarto      Sofyan
   tersebut,       Universitas        Negeri
                                                          (2008) , kecerdasan intelektual,
   Yogyakarta merupakan perguruan
                                                          kecerdasan emosional dan kecerdasan
   tinggi LPTK dengan misi utamanya
                                                          spiritual       dapat      tumbuh       dan
   menyiapkan      tenaga     kependidikan
                                                          berkembang secara simultan melalui
   kemudian juga diberi mandat untuk
                                                          kegiatan kurikuler dan extrakulrikuler,
   mengembangkan          program-program
                                                          sehingga dihasilkan insan-insan yang
   non-kependidikan, maka misi yang
                                                          cerdas, santun, berkepribadian, dan
   diemban adalah :
                                                          menjunjung            tinggi      nilai-nilai
   a. mengembangkan              pendidikan
                                                          spriritualitas.      Ada       limawilayah
   akademik dan atau profesional dalam
                                                          kecerdasan pribadi dalam bentuk
   bidang     kependidikan      dan      non-
                                                          kecerdasan emosional yang dapat
   kependidikan yang diarahkan untuk
                                                          dibentuk dalam diri mahasiswa. Lima
   menghasilkan manusia yang memiliki
                                                          wilayah tersebut adalah :
   kecerdsan dan keterampilan yang
   bermanfaat      bang      pembangunan                  a. kemampuan mengenali emosi diri ,
   bangsa negara                                          yaitu kemampuan mahasiswa dalam
   b. mengembangan kegiatan penelitian                    mengenali    perasaannya      sendiri
   untuk mengkaji dn mengembangkan                        sewaktu perasaan atau emosi tersebut
   ilmu pengetahuan dan teknologi dan                     muncul
   kesenian      yang      mensejahterakan
                                                          b. kemampuan     mengelola    emosi
   individu    dan      msyarakat       yang
                                                          adalah kemampuan mahasiswa untuk
   mendukung pembangunan nasional
                                                          mengendalikan perasaannya sendiri,
   c. mengembangkan                 kegiatan
                                                          sehingga tidak meledak dan akhirnya
   pengabdian pada masyarakat yang
                                                          dapat mempengaruhi perilakunya yang
   mendorong pengembangan segala
                                                          salah
   potensi alam dan manusia, baik
   secara individu maupun kelompok




                                                     14
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                 ISSN: 2086-8987




   c. kemampuan memotivasi diri sendiri                    senang merasa senang dan mengerti
   adalah   kemampuan    memberikan                        perasaannya, kemampuan ini sering
   semangat pada diri sendiri untuk                        dinamakan Empati.
   melakukan sesuatu yang baik dan
                                                           e. Kemampuan membina hubungan
   bermanfaat
                                                           adalah kemampuan untuk mengelola
   d. kemampuan       mengenali    emosi                   emosi orang lain, sehingga tercipta
   orang lain, adalah kemampuan untuk                      ketrampilan sosial yang tinggi dan
   mengerti perasaan dan kebutuhan                         membuat        pergaulan     mahasiswa
   orang lain, sehingga orang lain mersa                   menjadi lebih luas
                                                           membutuhkan         pencerahan       dan
   2. Menyamakan Persepsi dikalangan
                                                           penyadaran menuju realisasi kultur
   Civitas Akademika Fakultas Teknik
                                                           visioner tersebut secara dinamis dan
   Universitas Negeri Yogyakarta
                                                           berkelanjutan.
          Dalam membangun kebersamaan untuk                      Makna Cendekia, mengandung
   mewujudkan cita-cita luhur dan mulia sesuai Visi        makna       Mandiri   dan     Bernurani,
   dan Misi UNY maka dibutuhkan kesamaan                   demikian      pula    makna      Mandiri
   persepsi dikalangan civitas akademika UNY ,             mengandung makna Cendekia dan
   baik itu dosen , karyawan, mahasiswa,                   Bernurani, dan makna Bernurani perlu
                                                           didukung makna          Cendekia dan
   pimpinan lembaga tentang kultur yang
                                                           Mandiri.
   akan dibangun.               Kultur tersebut                  Bangunan tiga pilar visi UNY
   mestinya menunjukkan ciri, watak dan                    membutuhkan pemahaman yang serius
   nilai-nilai     (value)        kecendekiaan,            dan teliti. Menurut Sarbiran ( 2008) :
   kemandirian dan kebernuranian. Baik                     a. Pilar pertam = BERNURANI
   dalam ativitas pembelajaran, pekerjaan                         Hal ini memiliki ciri –ciri sebagai
   , layanan maupun kebijakan . Hal                        berikut :
   tersebut diapresiasi dan disikapi                       - taat azas/ibadah pada Tuhan Yang
   sebagai      sebuah        kesatuan      yang              Maha Esa
   terintegrasi (integrated).                              - tanggung jawab
                                                           - terbuka ( inklsif)
          Sebagai          visi      Universitas,          - peduli
   implementasinya akan memerlukan                         - disiplin
   dukungan semua komponen struktur                        - demokratis
   dan fungsi universitas, konsekuensinya
                                                            b. Pilar kedua = MANDIRI
   tidak akan dapat dilakukan oleh                         - Membudayakan
   salahsatu komponen saja secara                          - Produktif
   terpisah. ( Wuryadi : 2008, 2). Namun                   - Antusias
   demikian dapat dipahami bahwa                           - Memberdayakan
   pengembangan            konseptual      dapat           - Menempatkan diri / kordinatif
                                                           - Pembelajar
   dilakukan        oleh       satu     lembaga
   pengkajian yang melakukan kerja                         c. Pilar ketiga= CENDEKIA
   sinergi, kolaborasi dan konvergensi                     - Menginspirasi
   fungsi dengan berbagai element yang                     - Kritis
                                                           - Inovatif
   lain.                                                   - Antipatif
          Dimensi         fungsi      akademis,            - Aspiratif
   administrasi       dan       kemahasiswaan              - Kreatif




                                                      15
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012                                                                ISSN: 2086-8987




                                                          right—even in the face of pressure from
   3.    Makna Pendidikan Karakter
                                                          without and temptation from within.”
         Terdapat    berbagai  rumusan
                                                          e. Character        education     is  the
   dalam memaknai karakter maupun
                                                          development of knowledge, skills, and
   pendidikan karakter. Rumusan tersebut
                                                          abilities that enable the learner to make
   antara lain:
                                                          informed and responsible choices. It
   a. Character is the combination of                     involves      a    shared     educational
   personal qualities that make each                      commitment that emphasizes the
   person unique. Teachers, parents, and                  responsibilities    and     rewards    of
   community members help children                        productive living in a global a diverse
   build positive character qualities. For                society (www.urbanext.illinois.edu)
   example, the six pillars of character are
                                                          f. Character education is an umbrella
   trustworthiness, respect, responsibility,
                                                          term loosely used to describe the
   fairness, caring, and citizenship.
                                                          teaching of children in a manner that
   Character deals with how people think
                                                          will help them develop variously as
   and behave related to issues such as
                                                          moral, civic, good, mannered, behaved,
   right and wrong, justice and equity, and
                                                          non-bullying,       healthy,    critical,
   other areas of human conduct
                                                          successful, traditional, compliant and/
   (www.eduscapes.com).
                                                          or      socially-acceptable      beings
   b. Character is attribute or a quality                 (wikipedia.com)
   that defines a person. This means that
                                                          g. Character education (CE) is
   you are defined by a certain set of
                                                          everything you do that influences the
   habits, qualities or attitudes and these
                                                          character of the kids you (Elkin &
   form the basis upon which you
                                                          Sweet, 2004)
   character            is           judged
                                                                Dari berbagai pendapat tersebut
   (www.indianchild.com)
                                                          secara sederhana dapat dirumuskan
   c. Character      education   is   the                 bahwa     pada    dasanya      karakter
   development of knowledge, skills, and                  menyangkut kualitas diri dan keyakinan
   abilities that encourage children and                  seseorang yang akan melandasi
   young adults to make informed and                      perilaku    Sedangkan       pendidikan
   responsible                    choices                 karakter adalah upaya meningkatkan
   (www.eduscapes.com).                                   pengetahuan, ketrampilan maupun
   d. Character      education      is    the             sikap yang dibutuhkan agar seseorang
   deliberate effort to help people                       berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
   understand, care about, and act upon                   luhur, norma, etika, maupun aturan
   core     ethical    values      (Lickona,              yang berlaku.
   www.goodcharacter.com)Lebih lanjut                     4. Karakter Tenaga Kerja Kejuruan
   Lickona mengemukakan:“When we                          Menghadapi Tantangan Global
   think about the kind of character we
                                                                Pertanyaan mendasar dalam
   want for our children, it’s clear that we
                                                          kerangka penyiapan tenaga kerja
   want them to be able to judge what is
                                                          kejuruan adalah karakter kerja seperti
   right, care deeply about what is right,
                                                          apa yang perlu ditanamkan kjepada
   and then do what they believe to be
                                                          peserta didik dalam menyiapkan
                                                          tenaga kerja kejuruan di era global.




                                                     16
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012

Weitere ähnliche Inhalte

Empfohlen

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Empfohlen (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012

  • 1. ISSN : 2086-8987 Seminar Nasional “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan menuju Kemandirian Teknologi dan Generasi Bermartabat” Volume II, Th 2012 PROSIDING NF AKULT A SEMINAR NASIONAL SI S E TE H IM A M K N IK Pendidikan Teknik Mesin “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Menuju Kemandirian Teknologi dan Generasi Bermartabat” Yogyakarta, 2 Juni 2012 ISSN : 2086-8987 No. ISSN : 2086-8987 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
  • 2. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT – UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Menuju Kemandirian Teknologi dan Generasi Bermartabat” Penanggung Jawab: Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY Dr. Wagiran Ketua Panitia: Drs. Putut Hargiyarto, M.Pd. Ketua Dewan Penyunting: Dr. Mujiyono Dewan Penyunting: Drs. Riswan Dwi Jatmiko, M.Pd. Drs B Sentot Wijanarka, MT Arianto Leman S, MT Drs. Edy Purnomo, M.Pd. DITERBITKAN OLEH: JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ii
  • 3. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmatnya sehingga penyelenggaraan Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin dapat dilaksanakan dengan baik. Penguasaan teknologi merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Suatu bangsa mampu mendayagunakan kekayaan alam ciptaan Tuhan yang Maha Esa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama antar elemen bangsa, salah satunya berupa kemitraan antar institusi pendidikan maupun dengan industri. Tindakannya berupa berbagai upaya dan optimalisasi atas beraneka sumber daya demi penguasaan dan pemanfaatan teknologi secara mandiri dan mampu menanamkan nilai-nilai yang mengarahkan terciptanya generasi bangsa yang bermartabat terkait penerapan teknologi. Hal inilah yang akan dibahas dalam seminar yang bertema optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju kemandirian teknologi dan generasi bermartabat. Adapun tujuan seminar adalah: (1) menghimpun berbagai ide inovatif untuk optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju kemandirian teknologi bangsa; (2) menghimpun berbagai ide inovatif untuk aplikasi teknologi dan kebijakannya menuju generasi bangsa bermartabat; dan (3) membangkitkan semangat kebangsaan dalam membangun generasi bangsa bermartabat melalui pencerahan terhadap pemahaman pentingnya kemandirian teknologi bangsa. Pada kesempatan ini Panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada Dekan Fakultas Teknik UNY yang telah memberikan motivasi, dorongan dan fasilitasi sehingga seminar nasional ini dapat terlaksana. Panitia juga sangat berterima kasih kepada para nara sumber : Bapak Ir. Anang Tjahjana, MT Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud, Bapak Prof. Slamet PH, M.Ed., MA, MLHR, Ph.D, Bapak Ir. Tumiran, M. Eng., Ph.D dari Dewan Energi Nasional serta Bapak Agung Prabowo, ST dari Dharma group Jakarta, yang telah meluangkan waktu di sela kesibukan untuk membagi ilmu dan memberikan pencerahan bagi para peserta seminar nasonal. Selanjutnya diucapkan terima kasih pula kepada para pemakalah yang telah berbagi ilmu untuk mempertajam pembahasan tema seminar nasional ini. Kepada para peserta seminar dan semua pihak yang terlibat dan memberi kontribusi pada seminar nasional ini, kami juga menghaurkan banyak terima kasih. Panitia menyadari bahwa pelaksanaan seminar nasional ini jauh dari sempurna, terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu dengan rendah hati kami mohon maaf atas semua kekurangan itu. Pengalaman ini sungguh menjadi catatan penting kami untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya kami ucapkan selamat berseminar, semoga membawa kebaikan dan bermanfaat bagi semua pihak. Yogyakarta, 2 Juni 2012 Ketua Panitia, Drs. Putut Hargiyarto, M.Pd. iii
  • 4. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 SAMBUTAN KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY Assalamualaikum Wr., Wb. Pendidikan Teknik dan Kejuruan sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, daya saing, daya tahan dan kejayaan bangsa. Oleh karenanya eksistensi dan peran pendidikan teknik dan kejuruan perlu terus dimatapkan dan dioptimalkan dengan berbagai upaya. Hal ini selaras dengan tantangan ke depan yanng makin berat dalam era economy based knowledge. Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2012 ini mengambil tema “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan menuju Kemandirian Teknologi dan Generasi Bermartabat”. Tema ini dirasa urgen paling tidak dilandasi dua alasan. Pertama, kemandirian teknologi merupakan gerakan yang perlu terus dikobarkan seiring dengan ancaman kedaulatan energi nasional. Dalam kerangka tersebut lembaga pendidikan teknik dan kejuruan sebagai garda terdepan dalam pengembangan teknologi nasional dituntut mampu menyediakan berbagai alternatif solusi dalam mengatasi ancaman krisis dan kedaulatan energi tersebut. Kedua, esensi dasar pendidikan adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi) sebagaimana tercermin dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional. Menjadi tantangan bagi pendidikan teknik dan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki kompetensi komprehensif baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun kepribadian. Seminar ini merupakan ajang komunikasi dan tukar gagasan dari kalangan akademisi maupun praktisi sehingga dihasilkan rumusan konseptual maupun aplikatif dalam upaya membangun kemandirian energi dan generasi bermartabat. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat Rektor Universitas Negeri Yogyakarta berikut jajarannya serta Dekan Fakultas Teknik berikut jajarannya yang telah memberikan ijin dan fasilitasi sehingga seminar ini dapat terselenggara. Penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada yang terhormat, Bapak Ir. Anang Tjahyono, MT (Direktur Pembinaan SMK); Prof. Slamet PH, M.A., M.Ed., M.A., MLHR, Ph.D.(Guru Besar UNY); Ir. Tumiran, M.Eng, Ph.D. (Dewan Energi Nasional), dan Bapak Agung Prabowo, ST (PT. Dharma Group), yang telah berkenan menjadi narasumber dalam seminar ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada segenap tamu undangan, peserta maupun panitia yang telah bekerja keras demi terselenggaranya seminar ini. Selamat berseminar, mudah-mudahan iktiar kita mendapatkan petunjuk, rahmat, dan hidayah serta pahala yang berlipat dari Allah, Swt. Amiin. Wassalamualaikum, Wr., Wb. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY iv
  • 5. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 Dr. Wagiran DAFTAR ISI halaman Halaman Judul i Susunan Panitia ii PENGANTAR iii SAMBUTAN KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY iv DAFTAR ISI vi No Makalah 1 PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN 1 KEJURUAN DENGAN MODEL SISTEMIK Oleh: Bayu Hikmat Purwana 2 INTERNALISASI VISI UNY TERHADAP 12 PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK Oleh: Agus Partawibawa1), Syukri Fathudin AW2) 3 PENINGKATAN PENGUASAAN PENGETAHUAN 27 PROSEDURAL SISWA SMK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION. Asep Hadian Sasmita 4 VIRTUAL REALITY SEBAGAI MEDIA 38 PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN PEMROGRAMAN CNC Oleh: Bambang Setiyo Hari Purwoko Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 5 PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN 49 EDUCATION (TQME) PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Suatu Upaya Untuk Memenuhi Kebutuhan Sistem Industri Moderen Oleh: Dwi Rahdiyanta Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 6 IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING 57 (PBL) BERBANTUAN MODUL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN METROLOGI Oleh : Drs. Edy Purnomo, M.Pd. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 7 MODEL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI 68 BIDANG KEJURUAN Oleh: Pardjono Pendidikan Teknik Mesin FT-UNY 8 PENERAPAN METODE TUTORIAL UNTUK 85 MENINGKATKAN KOMPETENSI TEORI PEMESINAN SEBAGAI PENUNJANG PELAKSANAAN PRAKTIK PEMESINAN v
  • 6. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 Paryanto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 9 PENGEMBANGAN MODUL UNTUK 96 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI PENGELASAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY Riswan Dwi Djatmiko Jurusan Pendidikan Teknik Mesin 10 STUDENT CENTERED LEARNING PADA 101 PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN CNC Oleh: Bernardus Sentot Wijanarka Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 11 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS 115 DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENILAIAN PORTOFOLIO Oleh: Sudiyatno Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 12 REKONSTRUKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN 129 AGAMA ISLAM (Kajian Evaluasi Pembelajaran di Fakultas Teknik UNY) Oleh: Syukri Fathudin Achmad Widodo Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 13 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 137 BAHAN TEKNIK BERBASIS PROGRAM FLASH Oleh : Tiwan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY 14 REKONSTRUKSI PENDIDIKAN VOKASIONAL DI 160 INDONESIA: Sebuah Pemikiran Tentang SMK Oleh: Agus Budiman Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY 15 ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL 161 PEMBELAJARAN MULTIMEDIA BERBASIS WEB TEHADAP MOTIVASI BELAJAR Oleh: Erni Munastiwi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I. Yogyakarta 16 Revitalisasi Sertifikasi Guru Model Penilaian Kinerja 178 Guru Oleh: Badrun Kartowagiran JurusanPendidikanTeknikMesin 17 KERJASAMA KEMITRAAN SEBAGAI UPAYA 190 MENINGKATKAN RELEVANSI LULUSAN PENDIDIKAN KEJURUAN Oleh: Suhartanta Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY vi
  • 7. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 18 PENERAPAN TEACHING FACTORY UNTUK 197 PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK KREATIF DI DIKNIK MESIN UNY Yatin Ngadiyono Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 19 PENGEMBANGAN POLA KEMITRAAN SMK – 203 DUNIA INDUSTRI DALAM MENINGKATKAN MUTU SMK Zainal Arifin FT Universitas Negeri Yogyakarta (turangga81@yahoo.com) 20 PENGEMBANGAN CETAKAN COR UNTUK 213 MENDUKUNG LABORATORIUM PENGECORAN MINI DI JURUSAN MESIN FT UNY Heri Wibowo, Arianto Leman S., dan Mujiyono Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 21 RANCANG BANGUN JEMURAN PAKAIAN 223 OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER IC H BRIDE DENGAN PELINDUNG ANTI HUJAN Nurul Husnah Mustika Sari1), Awalia Nur Azizah2), Nidya Ferry Wulandari1), Krisna Dwi Nur Cahyo3), Ficky Fristiar4), 1) Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta 2) Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta 4) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR R Edy Purwanto, Eka Mandayatma, Maftuch Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Malang 22 SHUTTLECOCK LAUNCHER WITH AUTOMATIC 234 MULTY MODE SHOOTER UNTUK MEDIA LATIHAN MANDIRI ATLET BULUTANGKIS Ficky Fristiar1), Hamid Abdilah2), Agus Irawan3), dan Rizam Yudinar 4) 1) Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik 2) Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik 2) Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik 3) Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta vii
  • 8. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 23 OVEN PENGERING KAYU UNTUK PRODUK 241 MAINAN KAYU EKSPOR Slamet Karyono1), Darmono2), M. Lies Endarwati3) 1) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 2) JurusanPendidikanTeknik Sipildan Perencanaan FT UNY 3) FakultasEkonomi UNY 24 PEMANFAATAN ALAT PENGERING UNTUK 248 MEMBANTU INDUSTRI PEMBUAT KERTAS SOUVENIR KULIT POHON PISANG Sugiyanto*, Suhartoyo** *Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Surakarta **Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga Surakarta 25 PORTABLE PROTOTYPE ALAT PEMOTONG 253 KENTANG OTOMATIS DENGAN MEKANISME CRANK-SLIDER DAN FLEXIBLE CUTTER Syafiq1), Hamid Abdilah1), dan Riza Stiyarini2) 1) Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta 2) Program Studi Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. 26 REKAYASA MESIN PENCACAH LIMBAH BOTOL 260 PLASTIK UNTUK KALANGAN PENGEPUL SAMPAH DI SURAKARTA Wijoyo, Sugiyanto dan Achmad Nurhidayat Teknik Mesin Universitas Surakarta 27 EFEK TEKANAN AWAL DRIVER SECTION 266 CAMPURAN BAHAN BAKARLIQUIFIED PETROLEUM GAS DAN OKSIGEN TERHADAPKARAKTERISTIK GELOMBANG DETONASI PADA KONDISI INISIASI LANGSUNG Jayan Sentanuhady dan Eswanto Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 28 PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN 276 KOROSI MATERIAL AISI 316L PADA APLIKASI IMPLAN PLAT PENYAMBUNG TULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEAT TREATMENT DAN SMAT (SURFACE MECHANICAL ATRITION TREATMENT) MirzaPramudia FakultasTeknik, UniversitasTrunojoyo, Madura viii
  • 9. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 29 PERFORMA ELEKTRODA LAS BOHLER SSMO2 284 UNTUK PERBAIKAN PISAU POTONG PADA GUNTING PLAT Oleh: Soeprapto Rachmad Said Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 30 Pengaruh Preheat Dan Static – Transient Thermal 293 Tensioning Terhadap Laju Perambatan Retak Fatik Pada Sambungan Las TIG Al 6061-T6 Yunaidi*, Mochammad Noer Ilman** *Program Studi Teknik Mesin Politeknik LPP, Yogyakarta, Indonesia **Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM 31 BIOKOMPOSIT DARI MATRIKS ALAM SEKRESI 303 KUTU LAK YANG DIPERKUAT BAMBU APUS: KEKUATAN TARIK DAN KOMPATIBLITAS 1) 2) Mujiyono , Prof. Ir. Jamasri, Ph.D , 2) Ir. Heru Santoso B.R., M.Eng., Ph.D , Ir. Gentur Sutapa, 3) M.Sc, Ph.D 1) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY 2) Jurusan Teknik Mesin da Industri, Fakultas Teknik UGM 3) Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM 32 APRESIASI DAN PERILAKU KERJA LULUSAN SMK 313 Oleh: Putu Sudira Dosen Pendidikan Teknik ELektronika FT UNY 33 STRATEGI MUATAN KARAKTER DALAM 322 PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PADA PENDIDIKAN KEJURUAN Oleh: Putut Hargiyarto, M.Pd. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 34 MODEL INOVASI BLOG SEBAGAI MEDIA 328 PEMBELAJARAN Oleh: Wahidin Abbas Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 35 PENYIAPAN GURU DAN CALON GURU, 342 SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN PROFESI GURU Sukamto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 36 PEMANFAATAN UMPAN BALIK UNTUK 350 PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PENDIDIKAN KEJURUAN Sri Wening Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 37 PERAN BIMBINGAN KEJURUANDALAM 359 MEMBENTUK KARAKTER KERJA SISWA SMK JURUSAN MESIN Oleh: Th. Sukardi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY ix
  • 10. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 39 STUDI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) 372 PENGARUH ALIRAN AKSIAL PADA ENERGI GESEKAN TORSI ALIRAN TAYLORCOUETTE Budi Nugraha*, Sutrisno,** dan Prajitno** *Mahasiswa S-2 Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada **Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada 40 THE INFLUENCE OF VISCOSITY TO LIQUID-GAS 375 TROUGHT VERTICAL PIPE FLUID FLOW Khairul Muhajir. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta 41 KOMPETENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM 389 UNTUK GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Faham Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 42 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL “FACEBOOK” 397 SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR BAGI CALON GURU KEJURUAN Apri Nuryanto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 43 GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN 407 KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Arif Marwanto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 44 IMPLEMENTASI SIMULASI KECEPATAN 415 PENGELASAN PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK OKSI-ASITILIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Setya Hadi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 44 UPAYA DOSEN DALAM OPTIMALISASI 424 PEMBELAJARAN DITINJAU DARI HETEROGENITAS KARAKTERISTIK MAHASISWA Wagiran Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 45 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 435 PADA PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MENYIAPKAN TENAGA KERJA YANG BERKARAKTER Widarto Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY x
  • 11. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 46 PENDEKATAN TEACHING FACTORY PADA 447 PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN VOKASI Oleh: M. Bruri Triyono Fakultas Teknik dan Pascasarjana UNY xi
  • 12. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DENGAN MODEL SISTEMIK Oleh: Bayu Hikmat Purwana Perencana Kurikulum Akademik Lembaga Administrasi Negara Pengelola Kelas Kerjasama STIA-LAN Jakarta Abstrak Makalah ini secara khusus mengkaji permasalahan pokok bagaimana menghasilkan kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Pengembangan desain kurikulum menggunakan frame work sistemik,comprehensive, intercorrelation, observable dan measureable.Kurikulum Pendidikan Kejuruan di spesifikan padak urikulum SMK program produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan menerapkan model kurikulum sistemik dari Romiszowski melalui 14 langkah penyusunan kurikulum.Hasil kajian menggambarkan sosok desain kurikulum yang mengedepankan logika menstrukturkan peta kompetensi padastruktur pekerjaan.Struktur isi kurikulum dikelompokkan pada jenis pekerjaan melalui penawaran paket-paket pembelajaran, sehingga pada pengembangannya dapat melayani warga masyarakat yang berminat mempelajari materi Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan secara parsial (non-reguler). Keunggulan desain kurikulum yang dihasilkan terletak pada proses pengembangannya yang dilakukan secara logik dan komprehensif, kompetensi disusun berdasarkan jenis pekerjaan, sedangkan keterbatasannya disebabkan faktor adalah adanya kesulitan untuk melibatkan DU/DI karena jadwal kerja yang padat, tim pengembang kurikulum di sekolah yang kurang menguasai materi, bersifat pasif, dan membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar. Kata Kunci :Kurikulum SMK Program Produktif, KurikulumSistemik Pendahuluan memiliki pengalaman industri, (4) Upaya untuk menghasilkan lemahnya sumber daya fisik seperti; lulusan pendidikan kejuruan dalam hal mesin, alat dan bahan, serta ini SMK yang sesuai dengan tuntutan kekurangan dana operasional buat dunia kerja, perlu didukung dengan penyelenggaraan praktik yang efektif, kurikulum yang dirancang dan dan (5) masih lemahnya hubungan dikembangkan dengan memperhatikan sinergis antara pendidikan kejuruan kebutuhan dunia kerja. Banyaknya dengan dunia kerja. Permasalahan ini kritikan terhadap mutu lulusan SMK juga ditemukan oleh Djohar A. (2003) menandakan strategisnya posisi bahwa “peta kompetensi SMK tidak kurikulum agar relevan dengan dunia luwes terhadap perubahan, memiliki kerja, disebabkan, kondisi tersebut keterampilan tunggal yang cepat dituliskan Soemardi (1991), Harjoko usang, dan tidak mampu (1994), dan Karl Frey (1992) dalam mengembangkan dirinya”. Dalam Bukit (1997:6-9), menyatakan bahwa rangka mengantisipasi masalah saat ini: (1). tamatan SMK kurang tersebut maka perlu dikembangkan menguasai pekerjaan praktik lapangan, program diklat yang cocok diterapkan di (2). sikap sebagai teknisi perlu SMK untuk meningkatkan pencapaian dikembangkan meliputi disiplin, ketuntasan kompetensi kejuruan yang ketekunan, kesungguhan, dan relevan dengan tuntutan kecermatan, (3) kurangnya guru yang pembangunan, masyarakat, dan DU/DI. 1
  • 13. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 Kurikulum SMK memuat tiga tanpa analisis, oleh karena itu bagian kurikulum yaitu kurikulum kerjasama sinergis antara SMK dengan program normatif, adaptif, dan industri penting dilakukan untuk produktif. Hubungan ketiga bagian sinkronisasi kompetensi dan ruang tersebut, dapat digambarkan bahwa, lingkup materi yang perlu dimiliki oleh Inti (core) struktur kurikulum SMK lulusan yang akan memasuki dunia terletak pada program produktif, kerja. kemudian program adaptif dan normatif Berdasarkan fenomena di atas, mengitari di sekeliling core untuk penulis merumuskan permasalahan memberikan dukungan dan berkenaan dengan ”desain kurikulum penyesuaian. yang bagaimana yang cocok Isi kurikulum perlu dirancang diterapkan di SMK program produktif dengan tujuan memberikan yang sesuai dengan tuntutan dunia pengalaman belajar kepada siswa kerja?”, sehingga penyelenggaraan untuk dapat mengembangkan seluruh pendidikan program produktif memiliki potensinya secara tuntas melalui tingkat relevansi yang lebih tinggi proses pembelajaran yang efektif, dengan kebutuhan dunia kerja. Secara efisien, dan menarik. Hadiwaratama lebih rinci, pertanyaan yang dikaji (1981:9) menyatakan bahwa: “Tingkat adalah sebagai berikut: pendidikan formal siswa, akan 1. Desain kurikulum program memberikan dasar kemampuan produktif kompetensi keahlian teknik menguasai suatu bidang pekerjaan, kendaraan ringan seperti apakah yang maka jenjang pendidikan relevan dengan tuntutan dunia kerja?. mencerminkan batas kualifikasi 2. Apa faktor yang menjadi seseorang untuk menduduki suatu pendukung dan penghambat dari jenjang pekerjaan”. Jabatan sebagai desain kurikulum yang dikembangkan?. juruteknik/mekanik yang akan Pengembangan kurikulum disandang oleh lulusan perlu merupakan langkah dalam dipersiapkan oleh SMK. mengimbangi berkembangnya ilmu Fakta lain menggambarkan pengetahuan, teknologi, seni,psikologi, bahwa kurikulum disusun(KTSP) sosial politik, ekonomi, dan lain menggunakan acuan dari kurikulum sebagainya. Sehingga pada akhirnya SMK tahun-tahun sebelumnya., dan dapat memberikan gambaran ada juga yang menggunakan acuan mengenai arah dan tujuan dari produk dari kurikulum diklat lembaga training kurikulum yang ada dan akan industri di bawah bimbingan dinas diimplementasikan oleh implementator pendidikan melalui kerja pengawas kurikulum. Hal SMK. Belum optimalnya jalinan inisejalandenganpernyataanOliva kerjasama sinergis dengan DU/DI, (1992:12), bahwa “Curriculum is a terdapat kondisi dimana SI program product of its time, cure and respond to adaptif dan normatif telah distandarkan changed by social forces, philosophy oleh BSNP sedangkan SI kurikulum position, psychology principles, program produktif belum disusun dalam educational leadership at a moment in kebijakan BSNP, sehingga dampaknya history”. Daeng Sudirwo (2002;5), tidak menutup kemungkinan terjadinya bahwa “kurikulum SMK haruslah dapat sistem duplikasi dokumen kurikulum mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja, 2
  • 14. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 sehingga lulusannya memiliki disajikan diantaranya adalah model kemampuan sesuai dengan kebutuhan Desain Sistem Pelatihan Berbasis dunia kerja”. Kompetensi Blank, dan Model Berkaitandenganpernyataanterse Sistematik Romiszowski. but, mengandung makna bahwa Model pengembangan desain kurikulum itu akan dan harusberubah sistem pelatihan berbasis kompetensi (adanya pengembangan) sejalan dari Blank (1982:11), mengandung tiga dengan perubahan yang terjadi dalam unsur pokok, yaitu; pemilihan setiap bidang kehidupan. Dasar kompetensi yang sesuai, menentukan pengembangan kurikulumadalah untuk indikator-indikator evaluasi untuk mengikuti perubahan sistem sosial, menentukan keberhasilan pencapaian filosofi masyarakat, pandangan kompetensi, dan pengembangan terhadap psikologi, dan kebijakan- sistem pengajaran.Desain yang kebijakan yang terkait dengan dituliskan oleh Blank (1982:26), pendidikan, sertad alam rangka menawarkan 12 langkah menjalankan fungsinya kepada pengembangan kurikulum, yang terbagi masyarakat. kedalam dua tahapan yaitu tahap Secarakonseptualkurikulum SMK menganalisis kompetensi yang berada pada posisi model kurikulum diperlukan dalampekerjaan dan teknologis, Model Kurikulum teknologis tahapmengembangkan program atau sering juga disebut sebagai pelatihan untuk membantu pesertadidik kurikulum kompetensi, kurikulum dalam menguasai kompetensi kerja mengarahkan pada pemuatan isi sesuai dengan perangka tkompetensi sesuai dengan tuntutan kehidupan yang telah dideskripsikan. Ringkasnya (pekerjaan), isi kurikulum disesuaikan langkah yang dituliskanoleh Blank di dengan tututan pekerjaan hidup (life atasd apat disederhanakand engan: (1) skills), mata pelajaran disusun merinci secara tepat apa yang harus berdasarkan karakteristik kompetensi dipelajari siswa, (2) menyediakan yang perlu dikuasai, model pengajaran dengan kualitas yang paling pembelajaran tuntas lebih banyak baik, (3) menolong siswa untuk dapat digunakan pada model kurikulum ini, mempelajari setiap tugasnya sebelum evaluasi pembelajaran diarahkan pada melanjutkan ketugas berikutnya, dan keterampilan hidup, dan siswa kemudian (4) meminta kepada setiap dipandang sebagai calon orang peserta didik untuk mendemonstrasikan dewasa. kompetensi yang telah dicapainya. Model-model pengembangan Model sistematik Romiszowski kurikulum yang disajikan dalam tulisan menerapkan salah satu pendekatan ini, dipilih beberapa model-model yang sistem (system Approach). Pendekatan sesuai dengan topik kajian. Pemilihan sistematik dalam mengembangkan model-model pengembangan kurikulum suatu kurikulum adalah suatupen dikaitkan dengan pokok permasalahan dekatan yang menitikberatkan pada desain kurikulum program produktif di struktur dan keteraturan yang SMK khususnya pada Kompetensi direncanakan sejak awalu ntuk Keahlian Teknik Kendaraan Ringan menghasilkan hal-hal yang spesifik. yang bagaimana yang sesuai dengan MenurutHamalikOemar (2000:68-70), kebutuhan dunia kerja. Model yang “model sistematik ini dapatd igunakan 3
  • 15. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 untuk mengembangkan program mencapai kompetensi-kompetensi pendidikan kurikulum, desain tersebut dengan menunjukkan pembelajaran, dan desain program performance, menentukan sumber pelatihan”.Pengembangan kurikulum belajar dan membuat instrumen dalam tulisan ini berdasarkan pada 14 evaluasi. Materi atau bahan belajar langkah pengembangan kurikulum J. yang dibutuhkan tidak ditafsirkan Romiszowski sebagaib erikut: deskripsi sebagai mata pelajaran, tetapi mata tugas, analisis tugas, menetapkan pelajaran merupakan label dari kemampuan, spesifikasi kemampuan, kumpulan materi atau bahan yang kebutuhan pendidikan dan latihan, dibutuhkan untuk membantu mencapai perumusan tujuan kompetensi/ kompetensi yang diharapkan. kemampuan, kriteria keberhasilan, Pengembangan desain kurikulum organisasi dan isi, pemilihan strategi SMK ditempuh dengan melakukan pengajaran, uji coba program, evaluasi, langkah mengidentifikasi SKL yang implementasi program, monitoring, dan telah ditetapkan oleh BSNP, kemudian perbaikan dan penyesuaian (feedback). mengidentifikasi standar kompetensi Kurikulum SMK berpusat pada dan kompetensi dasar dengan subject, yaitu berupa mata pelajaran mengacu pada standar isi yang telah yang terpisah pisah, yang secara logis ditetapkan oleh BSNP, kemudian guru materi yang diberikan adalah mata dan pihak-pihak terkait merumuskan pelajaran yang dianggap penting dapat indikator pancapaian standar mengembangkan kemampuan kompetensi dan kompetensi dasar, matematika, fisika, bahasa, kimia menetapkan alat evaluasi (uji (adaptif) yang diajarkan dan materi kompetensi), merumuskan yang berkenaan dengan emosi, seperti materi/bahan ajar, metode, media dan seni rupa, olah raga, agama (normatif), sumber-sumber belajar yang diberikan untuk mendukung dibutuhkan. pencapaian penguasaan kompetensi Senada dengan pengembangan kejuruan (produktif). Implikasinya guru kurikulum SMK di atas. Sukmadinata hendaknya merupakan orang yang (2004:93), merumuskan menguasai suatu cabang ilmu, ahli (a langkahpenyusunan desain kurikulum master teacher) yang bertugas SMK sebagai berikut; 1). merumuskan membimbing untuk memudahkan siswa tujuan, 2). merumuskan kompetensi, 3). menyimpulkan materi. merumuskan pembelajaran dan bahan Pada kurikulum SMK terdapat pembelajaran, 4). menghitung waktu label mata pelajaran yang terkesan pembelajaran, 5). menentukan struktur terpisah-pisah, meskipun pada dan sebaran mata pelajaran. kenyataannya tidak demikian. Langkah- Untuk kebutuhan makalah langkah dalam pengembangan ini,dalam proses pengembangan kurikulum SMK yaitu diawali orientasi desain kurikulum program produktif atau fokus pada pekerjaan, kemudian pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik dirinci kompetensi-kompetensi yang Kendaraan Ringan, mengacu pada 1). dibutuhkan untuk mengerjakan kebijakan yang ditetapkan Departemen pekerjaan tersebut, langkah selanjutnya Pendidikan Nasional, 2). prosedur adalah menentukan materi atau bahan pengembangan kurikulum yang belajar yang dibutuhkan untuk ditawarkan oleh Sukmadinata 4
  • 16. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 (2004:93), dan kemudian dikemas wawancara, kuisioner, instrument tes, dengan 3). penyusunan desain danpanduanstudidokumentasi. program kurikulum sistemik dari Data dianalisis secara deskriptif Romiszowski, yang disederhanakan kualitatif dan kuantitatif.Data yang oleh Hamalik (2000:71). bersifat kualitas dianalisis secara deskriptif kualitatif.Sementara itu data MetodePenelitian yang bersifat kuantitatif dianalisis Metode yang digunakan adalah secara deskripstif kuantitatif dengan Research & Development, Borg dan perhitungan rerata dan persentase uji Gall (1979:624), ”education research statistik. and development is a process used to 1. Pengembangan Kurikulum dengan Model develop and validate education Sistemik product”. Pada penelitian dan pengembangan ini, dilakukan Desain kurikulum program penyederhanaan langkah menjadi tiga produktif SMK pada Kompetensi tahap yaitu: ”tahap studi pendahuluan, Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pengembangan dan pengujian dan yang dikembangkan, dihasilkan melalui validasi”. Sukmadinata (2006:184) (1) analisis potensi yang ada di SMK, Validasi desain kurikulum (2) menganilisis peluang dan tantangan program produktif yang dikembangkan, yang ada pada dunia kerja, dan (3) peneliti melakukan dua langkah yaitu; menganalisis standar kompetensi validasi ahli sebelum desain kurikulum lulusan dan SKKD. Isi kurikulum tersebut diimplementasikan artinya diorganisasikan menggunakan dilakukan pada saat desain kurikulum pendekatan berbasis kompetensi. program produktif selesai disusun Pendekatan berbasis kompetensi dengan mengacu kepada data hasil dimaksudkan bahwa kurikulum harus studi pendahuluanoleh Pembimbing memuat materi pembelajaran yang Disertasi, DU/DI, Pengawas SMK, benar-benar dibutuhkan untuk Ketua Kompetensi, dan guru mata mencapai kompetensi sebagaimana pelajaran program produktif dan yang tuntutan kompetensi pekerjaan keahlian berkaitan dengan struktur isi dipersyaratkan dunia kerja. Komponen kurikulum, dan kejelasan rumusan dan tujuan dalam desain kurikulum program uraian (keterbacaan). Kedua, validasi produktif dituliskan secara sistematis dilakukan setelah menempuh tahap mulai dari tujuan umum SMK dan ujicoba (terbatas dan luas). Pada tahap tujuan khusus SMK sebagai salah satu ini dilakukan uji produk dan sosialisasi dari satuan pendidikan tingkat hasil kegiatan uji produk yaitu menguji menengah, dan lebih spesifik dituliskan ”keampuhan” produk yang dihasilkan, tujuan yang harus dicapai oleh dengan melakukan pengujian learning Kompetensi Keahlian dalam hal ini package mengacu pada desain adalah Kompetensi Keahlian Teknik kurikulum produktif yang Kendaraan Ringan. dikembangkan.Teknik dan Alat Lingkup Kompetensi Keahlian Pengumpul data. Alat/ Instrumen Teknik Kendaraan Ringan ditekankan penelitian untuk pengumpulan data pada bidang penguasaan kompetensi yang digunakan dalam penelitian iniad pekerjaan jasa perawatan dan alah panduan observasi, panduan perbaikan lingkup pekerjaan bagi 5
  • 17. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 lulusan yang relevan sebagai secara keseluruhan kemudian teknisi/mekanik, pelayanan suku mempelajari bagian-bagian. Sistem cadang, operator teknisi perakitan/ evaluasi dilakukan dengan memberikan teknisi produksi. Berdasarkan lingkup penilaian terhadap aspek penguasaan kompetensi keahlian di atas, pengetahuan, sikap, dan kemampuan dirumuskan standar kompetensi lulusan praktik kerja, penilaian ditekankan (SKL) mengacu pada BSNP yang untuk mendeskripsikan hasil belajar terbagi pada SKL kompetensi umum pada aspek sikap dan kemampuan dan SKL kompetensi kejuruan. Kedua kerja siswa. SKL tersebut dijabarkan ke dalam Penjabarankurikulumsecara standar kompetensi dan kompetensi operasionaldenganmenerapkandesaink dasar yang harus dikuasai oleh lulusan urikulumsistemikdari J. Romiszowski, Kompetensi Keahlian Teknik lihatGambar 1. Kendaraan Ringan dengan mengacu Perkembangan desain kurikulum pada dokumen Spektrum Keahlian yang dihasilkan, dimana faktor Pendidikan Menengah Kejuruan Tahun pembedanya terdapat aspek tujuan 2008 yang terdiri dari 26 standar yang ditambahkan adanya penulisan kompetensi dan 96 kompetensi dasar. rumusan tujuan SMK, tujuan Struktur kurikulum program kompetensi keahlian, dan penulisan produktif dan substansi kajian standar kompetensi lulusan. Penetepan diorganisasikan dengan sistem paket- SK/KD mengacu pada spektrum paket pembelajaran yang dipelajari kompetensi keahlian. Dituliskan secara mandiri dan tuntas, melalui rumusan analisis jenis pekerjaan pengorganisasian tersebut siswa dapat berdasarkan struktur jenis pekerjaan mengambil paket pembelajaran yang yang ada di industri dalam hal ini benar-benar diminatinya secara tuntas struktur pekerjaan seorang mekanik, untuk kemudian setelah melewati berikut dengan perincian tugas-tugas mekanisme uji kompetensi siswa dapat mengacu pada tugas-tugas tuntutan bekerja sesuai dengan kompetensi pekerjaan seorang mekanik. Jenis pekerjaan yang telah dikuasainya. kompetensi yang harus dikuasai Kemudian, melalui struktur kurikulum mencakup kemampuan pengetahuan program produktif yang dikembangkan kerja, sikap kerja, dan performansi dapat melayani warga masyarakat yang pekerjaan serta dirumuskan dalam berminat mempelajari secara parsial aspek pengetahuan, sikap, dan (non-reguler) berdasarkan paket keterampilan, jumlah kompetensi yang pembelajaran yang ditawarkan di digunakan mengacu pada spektrum sekolah. kompetensi keahlian. Kompetensi dikelompokkan Desain kurikulum program dalam paket-paket pembelajaran untuk produktif pada SMK Kompetensi memfasilitasi belajar sesuai dengan Keahlian Teknik Kendaraan Ringan minat siswa dan sebagai antisipasi dihasilkan melalui serangkaian kegiatan pelaksanaan multy entry- multy exit. diskusi mendalam pada Focus Beban belajar ditetapkan berdasarkan Discussion Group (FDG). FGD sebaran kompetensi per paket beranggotakan peneliti, guru produktif, pembelajaran. Metoda pembelajaran ketua kompetensi keahlian, dan Pihak yang digunakan diawali mengenalkan DU/DI. Tugas FGD tersebut pada tahap 6
  • 18. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 awal adalah untuk penyiapan dan Perkembangan sosok desain penyusunan draft, reviu dan revisi, kurikulum program produktif yang serta finalisasi draft kurikulum program dikembangkan disarikan dalam Tabel 1. produktif. DeskripsiTugas AnalisisTugas SpesifikasiKemampuan KemampuanAk (Skills, Knowledge, dan Attitudes) hir AnalisiKebutuhanDiklat MenyusunKriteria RumusanTujuanDiklat Keberhasilan Organisasi Isi danSumberBelajar Perbaikandan PenetapanStrategiPembelajara Penyesuaian n StrategiBimbingan Ujicoba Evaluasi Program Implementasi Program Monitoring Gambar 1.Diagram AlurPengembanganKurikulum Program Produktif Model Sistemik(Model Sistemik Romiszowski 1981:20) 7
  • 19. Tabel 1 PerkembanganSosokKonstruksDesainKurikulum Program Produktif SMK KompetensiKeahlianTeknikKendaraanRingan NO ASPEK DRAFT 1 DRAFT 2 DRAFT 3/ FINAL 1 Tujuan berdasarkan struktur pekerjaan Lebih spesifik pada rumusan tujuan pada sesuai komponen tugas pekerjaan mengacu FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 komponen tugas standar kompetensi lulusan 2 Isi (Penetepan Kurikulum SMK Tahun 2004 Kombinasi antara spektrum dan kurikulum Spektrum Kompetensi Keahlian SK/KD): SMK Tahun 2004 a Jenis Pekerjaan, Berdasarkan karakteristik mata pelajaran Berdasarkan karakteristik dan tuntutan disesuaikan struktur jenis pekerjaan yang ada program produktif kompetensi pada mata pelajaran di industri (struktur pekerjaan mekanik) b Tugas-Tugas, Mengacu pada tugas-tugas sesuai struktur Mengacu pada tugas-tugas sesuai dengan tugas-tugas dijabarkan sesuai dengan pekerjaan tuntutan struktur pekerjaan tuntutan struktur pekerjaan c Jenis Kompetensi, Mencakup kemampuan pengetahuan Mencakup kemampuan pengetahuan kerja, Mencakup kemampuan pengetahuan kerja, kerja, sikap kerja, dan performansi sikap kerja, dan performansi pekerjaan sikap kerja, dan performansi pekerjaan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin pekerjaan d Jumlah Kompetensi Mengacu pada spektrum kompetensi Mengacu pada spektrum kompetensi keahlian Mengacu pada spektrum kompetensi keahlian keahlian 8 e Rumusan Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, sikap, Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, sikap, Kompetensi sikap, dan keterampilan dan keterampilan dan keterampilan f Pengelompokkan Kompetensi dikelompokkan pada rumpun Kompetensi dikelompokkan disesuaikan Pengelompokkan kompetensi di masukan 15 kompetensi dalam mata pelajaran dengan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dalam paket-paket pembelajaran untuk pada setiap rumpun mata pelajaran. memfasilitasi belajar sesuai dengan minat g Sebaran Mata pelajaran kompetensi dasar Pada tingkat I sudah mulai diperkenalkan Pada tingkat I sudah mulai diperkenalkan Kompetensi dipusatkan pada tingkat I dan Mata kompetensi kejuruan sebagai implementasi kompetensi kejuruan sebagai antisipasi pelajaran kompetensi kejuruan disebar harapan siswa tingkat I praktik di bengkel pelaksanaan multy entry multy exit mulai tingkat II kerja otomotif 3 Metoda mempelajari bagian-bagian untuk setiap Mulai dari mengenalkan secara keseluruhan Mulai dari mengenalkan secara keseluruhan kompetensi yang dipelajari kemudian mempelajari bagian-bagian untuk kemudian mempelajari bagian-bagian untuk setiap kompetensi setiap kompetensi 4 Evaluasi Pembobotan nilai ditekankan pada aspek Memberikan penilaian pada penguasaan Memberikan penilaian dengan bobot pada sikap dan kemampuan kerja aspek pengetahuan, sikap, dan kemampuan penguasaan aspek pengetahuan, sikap, dan praktik kerja. Pembobotan nilai ditekankan kemampuan praktik kerja. Pembobotan nilai pada kemampuan kerja ditekankan pada sikap dan kemampuan kerja ISSN: 2086-8987
  • 20. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 5) Kejelasan materi apa yang akan 2. Faktor Pendukung dan Penghambat disampaikan dapat menuntun Berdasarkan hasil pembahasan siswa untuk lebih siap belajar mengenai sosok desain kurikulum yang dengan memberikan gambaran dihasilkan, terdapat beberapa faktor tentang apa dan bagaimana proses yang mendukung terhadap kurikulum pembelajaran yang akan dilalui. program produktif SMK Kompetensi Sedangkan faktor yang menjadi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan penghambat dari kurikulum program yang telah dihasilkan dengan produktif yang dihasilkan, antara lain : menggunakan model sistemik, baik dari 1) Memerlukan cukup banyak waktu aspek proses penyusunannya maupun untuk menggali informasi dan dari desainnya itu sendiri, yaitu antara merumuskan kompetensi yang lain : diharapkan sesuai dengan 1) Dikembangkan berdasarkan kebutuhan para lulusan dan tuntutan analisis kebutuhan tuntutan kerja DU/DI. dan kesiapan sekolah. 2) Sulitnya membentuk tim yang solid 2) Pengembangan kurikulum dan menguasai materi secara teori ditempuh dengan tahapan: dan praktik yang berperan sebagai merumuskan tuntutan pekerjaan, pengembangan kurikulum tujuan ditetapkan berdasarkan SKL 3) Keterlibatan DU/DI dalam dan SKKD, penetapan nama mata penyusunan kurikulum sejak awal pelajaran berdasarkan karakteristik merupakan keharusan, sedangkan kompetensi, penetapan waktu dan DU/DI memiliki jadwal kerja yang jumlah jam pelajaran disesuaikan padat sehingga memerlukan tim dengan pembobotan pencapaian pengembang kurikulum yang aktif kompetensi, rumusan silabus dan dan kreatif. RPP disesuaikan dengan kebijakan 4) Penyusunan silabus yang berisi yang ada di sekolah, gambaran lebih menyeluruh tentang media/metode pembelajaran dapat paket pembelajaran (mata pelajaran) disesuaikan dengan perhitungan yang dikembangkan memerlukan rasio siswa dan ketersediaan sara waktu penyusunan dan pemikiran pembelajaran khususnya sarana yang lebih menguras tenaga. pembelajaran praktik; dan sistem 5) Penyusunan kurikulum memerlukan evaluasi mengintegrasikan waktu yang luang, tenaga yang pengukuran kognitif, afeksi dan banyak, dan biaya yang besar. psikomotorik untuk mengukur 6) Beragamnya ketersediaan sarana kemampuan kerja siswa. penunjang pembelajaran praktik 3) Memungkinkan adanya yang kurang sesuai baik dari segi pengembangan kelompok mata kuantitasnya dibandingkan dengan pelajaran baru yang nama mata jumlah rombongan belajar dan pelajarannya kurang dikenal dalam kualitasnya (spesifikasi) kurikulum-kurikulum sebelumnya. dibandingkan dengan 4) Silabus berisi informasi yang perkembangan teknologi saat ini. lengkap tentang mata pelajaran membawa dampak pada pembelajaran yang sistematik. 9
  • 21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 Simpulan sesama para pengembang kurikulum yaitu; Simpulan mengenai sosok desain a. Pengembangan kurikulum SMK kurikulum yang dikembangkan. Sosok program produktif akan efektif desain kurikulum memuat rasionalisasi apabila melibatkan pihak sekolah, penyusunan desain kurikulum program dan pihak industri secara sinergis. produktif, rumusan tujuan sesuai b. Pengembangan kurikulum program dengan cakupan kompetensi kerja produktif harus memahami dan Kompetensi Keahlian Teknik memiliki pengalaman kerja di industri Kendaraan Ringan mengacu pada sehingga dapat mengembangkan spektrum kompetensi keahlian Tahun kurikulum sesuai dengan kebutuhan 2008. Struktur kompetensi lebih spesifik pekerjaan di industri. diuraikan pada jenis-jenis pekerjaan c. Pengembang kurikulum harus yang ada di tempat kerja sesuai memahami prosedur pengembangan dengan payung kelompok mata kurikulum dan menggunakan acuan pelajarannya, melalui penawaran model/desain pengembangan paket-paket pembelajaran sesuai kurikulum yang teruji baik secara dengan jenis pekerjaan yang ingin teoritik maupun secara praktik. dikuasai. d. Implementasi kurikulum SMK Faktor-faktor pendukung desain program produktif akan efektif kurikulum yang dikembangkan, antara apabila didukung dengan lain : dikembangkan berdasarkan kemampuan guru dalam analisis kebutuhan kerja dan kesiapan merencanakan pembelajaran dan sekolah, prosedur pengembangan didukung sarana pembelajaran yang ditempuh mengacu pada dasar teori, sesuai rencana pembelajaran. kebijakan, dan kondisi empirik, e. Evaluasi pembelajaran tidak hanya memungkinkan adanya pengembangan menekankan pada hasil tetapi juga secara berkelanjutan, silabus berisi pada proses belajar, sehingga dapat informasi yang lengkap sistematik, dan meningkatkan motivasi belajar urutan materi yang jelas. Sedangkan siswa. faktor penghambatnya adalah f. Pengakuan hasil belajar siswa oleh memerlukan cukup banyak waktu dan pihak dunia kerja perlu menjadi biaya, sulitnya membentuk tim yang agenda dalam pengelolaan SMK solid dan menguasai materi secara melalui kegiatan UJK atau program teori dan praktik yang berperan sebagai sertifikasi kompetensi dari industri pengembangan kurikulum dan sulitnya atau asosiasi profesi. melibatkan DU/DI dalam penyusunan kurikulum sejak awal, dan beragamnya DaftarPustaka ketersediaan sarana penunjang Blank, E. (1982).Handbook for pembelajaran praktik yang ada di Developing Competency-Based sekolah. Training Programs: New Jersey. Berdasarkan hasil kajian Prentice-Hall Inc. berkenaan dengan pengembangan Bukit, M. (1997).Implementasi desain kurikulum yang telah Pendidikan Sistem Ganda dikembangkan, terdapat beberapa hal Sebagai Pembaruan Kurikulum: yang perlu menjadi perhatian bersama Disertasi Doktor pada PPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan. 10
  • 22. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 Deborah, B. (1998). Vocational McAshan.(1979). Competency-Based Education’s Image for the 21 st Education and Behavioral Century.[On-line].Tersedia: Objectives. USA: Educational http://www.ericdigest.org/1999- Technology Publication. 2/21st. Miller-Seller. (1985). Curriculum Djohar, A. (2003). Pengembangan Perspectives and Practice. Model Longman: New York&London. KurikulumBerbasisKompetensiSe Mukhidin. (2002). kolahMenengahKejuruan: “StrategiPengembanganPeningka Studipada SMK Program tanMutu SMK di Jawa Barat.” KeahlianTeknikMesinPerkakas: :JurnalMimbarPendidikan. 03 Ellibeee, M (1997). A Grounded Theory (XXI), 27-30. of Essential Attributes of Quality Naylor, M. (1989).Retaining At-Risk Education-for-work Curriculum, Students in Career and Journal of Vocational Education Vocational.Terdapat di [On- Volume 22, No.1 1997. line].http://www.ericdigests.org/pr Finch &Crunkilton (1999). “Curriculum e-9212/risk.htm development in Vocational and Oliva.F.P. (1992).Developing the Technical Curriculum. United States: Education”:Boston.Allyn and HarperCollins. Bacon. Ramlee and Ruhizan.2006.“A Hamalik.(2003). Perencanaan Comparative Study Of Technical Pengajaran Berdasarkan Vocational Education And Pendekatan Sistem. Jakarta: Training In The Asia Bumi Aksara. Pasific”:Journal of The Hasan, Said Hamid. (2004). Comparative Education Society of “Implementasi Kurikulum dan Asia (COMPARE). Guru”: Jurnal Inovasi Kurikulum. Romiszowski.(1981). Designing Hipkin. 01, (1), 1-9 Instructional System. New York: Imel, Susan. (1990). Vocational Nichols Publishing. Education Performance Sanjaya, W. (2006). Strategi Standards.[On-line].Tersedia: Pembelajaran Berorientasi http://www.ericdigests.org/pre- Standar Proses Pendidikan. 9215/vocational.htm Jakarta: Kencana Perdana Media (10 Januari 2008). Group. Kerka, Sandar. (1998). Competency Sukmadinata. (2004). Kurikulumdan Based Education and Training. Pembelajaran Kompetensi. [On-line].Tersedia: Bandung: Kesuma Karya. http://www.cete.org/acve/docgen. Supriadi, D. (Eds) (2002), Sejarah asp?tbl=mr&ID=65 Pendidikan Teknik dan Kejuruan Kerka, Sandra. (1992). Higher Order Di Indonesia, Jakarta: Thinking Skills in Vocational Departemen Pendidikan Education.[On- Nasional, Dikmenum dan line].http://www.ericae.net/edo/ed Dikmenjur. 350487.htm(5 Desember 2007). 11
  • 23. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 INTERNALISASI VISI UNY TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK Oleh: Agus Partawibawa1), Syukri Fathudin AW 2) 1) Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif 2) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Abstrak Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui 1) pemahaman dan pengamalan Visi UNY pada pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik UNY.2)mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi internalisasi Visi UNY pada pembentukan karakter dikalangan mahasiswa Fakultas Teknik UNY Metode penelitian yang dipilih dalam rangka mengetahui internalisasi visi UNY pada pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik adalah metode penelitian expos facto. Untuk dimensi visi UNY ”bernurani”, jumlah butir pada variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20 dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dimensi ”bernurani”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar 40%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 60%. Sedangkan untuk perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 16,17. Berdasarkan kedua metode tersebut dan disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi ”bernurani” termasuk dalam kategori ”sedang”.Untuk dimensi visi UNY ”cendekia”, jumlah butir pada variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20 dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dimensi ”cendekia”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar 31%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 69%. Sedangkan untuk perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 15,98. Berdasarkan kedua metode tersebut dan disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi ”cendekia” termasuk dalam kategori ”sedang”.Untuk dimensi visi UNY ”mandiri”, jumlah butir pada variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20 dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dimensi ”mandiri”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar 44%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 56%. Sedangkan untuk perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 16,07. Berdasarkan kedua metode tersebut dan disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi ”mandiri” termasuk dalam kategori ”sedang”Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:1)Tingkat pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY dalam pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik termasuk dalam kategori ”sedang”.2)Faktor yang mempengaruhi internalisasi visi UNY dalam pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik adalah: a)Pemahaman mahasiswa; tingkat pemahaman dan kedewasaan bepikir, berperilaku sangat mempengaruhi pemahaman mahasiswa dalam menginternalisasikan visi UNY.b)Pembiasaan( sosialisasi) Visi UNY dikalangan mahasiswa; diperlukan sosialisasi dan pembiasaan yang terus menerus dalam rangka suksesnya pembentukan karakter mahasiswa. Kata kunci: Visi, Pendidikan, Karakter 12
  • 24. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 Pendahuluan Banyak hal kita saksikan Visi Universitas Negeri Yogyakarta mahasiswa UNY yang berprestasi baik (UNY) sampai tahun 2015 adalah dilevel regional, Nasional, maupun mampu menghasilkan insan cendekia, Internasional. Baik dibidang penalaran, mandiri dan bernurani. Dalam olahraga, seni, keagamaan, pramuka mewujudkan visi tersebut dibutuhkan dll. Namun ada juga mahasiswa yang semangat persaudaraan , tolong- kurang beruntung dan bahkan dapat menolong . Menurut Sarbiran (2008: 1) dikatakan memprihatinkan. Karena supaya visi UNY tersebut dapat mudah tidak mampu menyelesaikan studinya ( diimplementasikan seluruh elemen droup out). UNY, dibutuhkan KKT ( Kemauan, Setelah hampir empat tahun Kepedulian dan Tangggung jawab) . diimplementasikan Visi UNY, banyak Fakultas Teknik Universitas hal telah dilakukan oleh segenap Negeri Yogyakarta( FT UNY) pada civitas akademika. Almarhum Prof tahun 2007 berhasil memperoleh Sugeng Mardiyono ( Rektor UNY) telah sertifikat ISO 9001 : 2000 dari mencanangkan strategi pelaksanaan Sucofindo, yaitu salahsatu BUMN yang visi dan misi UNY dengan sebutan menangani dibidang jasa layanan. SAPTAGUNA UNY yang terdiri dari 1) Sertifikat ini diperoleh FT UNY atas kebersamaan, 2) pemberdayan, 3) dasar penilaian bahwa FT mampu pembudayaan, 4) profesionalitas, 5) menerapkan sistem manajemen mutu pengendalian, 6) keberlanjutan dan 7) khususnya yang berhubungan dengan kewirausahan ( Sugeng Mardiyono, standar proses pada implementasi 2008) program pendidikan dan pengajaran. Tantangan besar yang harus Tujuan utama penerapan sistem dihadapi mahasiswa dan civitas manajemen mutu ini pada dasarnya akademika UNY adalah bagaimana visi adalah pencapaian kepuasan dan cita-cita luhur tersebut dapat pelanggan, yaitu mahasiswa dan berkesan, bermakna, dihayati dan pengguna lulusan yang lainnya. diimplementasikan. Sebuah pekerjaan Mahasiswa merupakan aset suatu yang bernilai ibadah tentunya apabila bangsa yang sangat berharga. Mereka kita mampu menjawabnya dengan merupakan calon pemimpin dan penuh kesadaran dan keikhlasan penerus perjuangan bangsa. Manakala dalam bentuk belajar kerja, layanan mahasiswa yang sekarang masih yang optimal.Dari latar belakang belajar di perguruan tinggi dapat permasalahan di atas, maka rumusan terdidik secara utuh dan terarah, maka permasalahan yang ingin dijawab masa depan bangsa dan negara ini melalui penelitian ini adalah: akan baik. Tetapi manakala mereka 1. Bagaimanakah tingkat pemahaman dan mendapatkan pendidikan yang parsial, pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa hanya mementingkan sisi kecerdasan terhadap visi UNY dalam pembentukan karakter intelektual dan kekuatan fisik dan mahasiswa Fakultas Teknik ? mengesampingkan pembinaan 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecerdasan intelektual dan spiritual, internalisasi visi UNY dalam pembentukan maka bangsa yang majemuk ini akan karakter mahasiswa Fakultas Teknik ? terancam keberlangsungannya. 13
  • 25. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 untuk mewujudkan masyarakat belajar 1. Visi dan Misi UNY dalam rangka pembangunan nasional Sampai tahun 2015 Universitas d. mengembangkan sistem kelembagaan , Negeri Yogykarta menetapkan visinya organisasi , manajemen dan administrasi, yakni mampu menghasilkan insan yang budaya kerja sinergis, dan sumber bernurani cendekia dan mandiri. daya manusia yang menghargai Cendekia menggambarkan belajar, tanggung- jawab, kreatif, nilai- kecerdasan intelektual yang disertai nilai keadilan, dan kewirausahaan dengan suara hati sehingga ada suatu dalam rangka melaksanakan tri dharma kearifan. Mandiri menunjuk pada suatu perguruan tinggi otonomi kampus kemampuan personal dalam Untuk mewujudkan visi, misi dan meneguhkan eksistensi dirinya, pencpaian program pengembangan , sehingga mampu melakukan sesuatu UNY memilih strategi yang dinamakan tanpa harus bergantung pada orang SAPTAGUNA UNY, yaitu : 1) lain. Bernurani berarti memiliki kebersamaan, 2) pemberdayaan, 3) kelurusan hati, perilaku yang dibimbing pembudayaan,4) profesionalitas,5) dari hati-nurani dan nilai-nilai yang pengendalian, 6) keberlanjutan , dan 7) bersumber dari Ke-Tuhanan. kewirausahaan. Berkaitan dengan VISI UNY Menurut Herminarto Sofyan tersebut, Universitas Negeri (2008) , kecerdasan intelektual, Yogyakarta merupakan perguruan kecerdasan emosional dan kecerdasan tinggi LPTK dengan misi utamanya spiritual dapat tumbuh dan menyiapkan tenaga kependidikan berkembang secara simultan melalui kemudian juga diberi mandat untuk kegiatan kurikuler dan extrakulrikuler, mengembangkan program-program sehingga dihasilkan insan-insan yang non-kependidikan, maka misi yang cerdas, santun, berkepribadian, dan diemban adalah : menjunjung tinggi nilai-nilai a. mengembangkan pendidikan spriritualitas. Ada limawilayah akademik dan atau profesional dalam kecerdasan pribadi dalam bentuk bidang kependidikan dan non- kecerdasan emosional yang dapat kependidikan yang diarahkan untuk dibentuk dalam diri mahasiswa. Lima menghasilkan manusia yang memiliki wilayah tersebut adalah : kecerdsan dan keterampilan yang bermanfaat bang pembangunan a. kemampuan mengenali emosi diri , bangsa negara yaitu kemampuan mahasiswa dalam b. mengembangan kegiatan penelitian mengenali perasaannya sendiri untuk mengkaji dn mengembangkan sewaktu perasaan atau emosi tersebut ilmu pengetahuan dan teknologi dan muncul kesenian yang mensejahterakan b. kemampuan mengelola emosi individu dan msyarakat yang adalah kemampuan mahasiswa untuk mendukung pembangunan nasional mengendalikan perasaannya sendiri, c. mengembangkan kegiatan sehingga tidak meledak dan akhirnya pengabdian pada masyarakat yang dapat mempengaruhi perilakunya yang mendorong pengembangan segala salah potensi alam dan manusia, baik secara individu maupun kelompok 14
  • 26. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 c. kemampuan memotivasi diri sendiri senang merasa senang dan mengerti adalah kemampuan memberikan perasaannya, kemampuan ini sering semangat pada diri sendiri untuk dinamakan Empati. melakukan sesuatu yang baik dan e. Kemampuan membina hubungan bermanfaat adalah kemampuan untuk mengelola d. kemampuan mengenali emosi emosi orang lain, sehingga tercipta orang lain, adalah kemampuan untuk ketrampilan sosial yang tinggi dan mengerti perasaan dan kebutuhan membuat pergaulan mahasiswa orang lain, sehingga orang lain mersa menjadi lebih luas membutuhkan pencerahan dan 2. Menyamakan Persepsi dikalangan penyadaran menuju realisasi kultur Civitas Akademika Fakultas Teknik visioner tersebut secara dinamis dan Universitas Negeri Yogyakarta berkelanjutan. Dalam membangun kebersamaan untuk Makna Cendekia, mengandung mewujudkan cita-cita luhur dan mulia sesuai Visi makna Mandiri dan Bernurani, dan Misi UNY maka dibutuhkan kesamaan demikian pula makna Mandiri persepsi dikalangan civitas akademika UNY , mengandung makna Cendekia dan baik itu dosen , karyawan, mahasiswa, Bernurani, dan makna Bernurani perlu didukung makna Cendekia dan pimpinan lembaga tentang kultur yang Mandiri. akan dibangun. Kultur tersebut Bangunan tiga pilar visi UNY mestinya menunjukkan ciri, watak dan membutuhkan pemahaman yang serius nilai-nilai (value) kecendekiaan, dan teliti. Menurut Sarbiran ( 2008) : kemandirian dan kebernuranian. Baik a. Pilar pertam = BERNURANI dalam ativitas pembelajaran, pekerjaan Hal ini memiliki ciri –ciri sebagai , layanan maupun kebijakan . Hal berikut : tersebut diapresiasi dan disikapi - taat azas/ibadah pada Tuhan Yang sebagai sebuah kesatuan yang Maha Esa terintegrasi (integrated). - tanggung jawab - terbuka ( inklsif) Sebagai visi Universitas, - peduli implementasinya akan memerlukan - disiplin dukungan semua komponen struktur - demokratis dan fungsi universitas, konsekuensinya b. Pilar kedua = MANDIRI tidak akan dapat dilakukan oleh - Membudayakan salahsatu komponen saja secara - Produktif terpisah. ( Wuryadi : 2008, 2). Namun - Antusias demikian dapat dipahami bahwa - Memberdayakan pengembangan konseptual dapat - Menempatkan diri / kordinatif - Pembelajar dilakukan oleh satu lembaga pengkajian yang melakukan kerja c. Pilar ketiga= CENDEKIA sinergi, kolaborasi dan konvergensi - Menginspirasi fungsi dengan berbagai element yang - Kritis - Inovatif lain. - Antipatif Dimensi fungsi akademis, - Aspiratif administrasi dan kemahasiswaan - Kreatif 15
  • 27. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987 right—even in the face of pressure from 3. Makna Pendidikan Karakter without and temptation from within.” Terdapat berbagai rumusan e. Character education is the dalam memaknai karakter maupun development of knowledge, skills, and pendidikan karakter. Rumusan tersebut abilities that enable the learner to make antara lain: informed and responsible choices. It a. Character is the combination of involves a shared educational personal qualities that make each commitment that emphasizes the person unique. Teachers, parents, and responsibilities and rewards of community members help children productive living in a global a diverse build positive character qualities. For society (www.urbanext.illinois.edu) example, the six pillars of character are f. Character education is an umbrella trustworthiness, respect, responsibility, term loosely used to describe the fairness, caring, and citizenship. teaching of children in a manner that Character deals with how people think will help them develop variously as and behave related to issues such as moral, civic, good, mannered, behaved, right and wrong, justice and equity, and non-bullying, healthy, critical, other areas of human conduct successful, traditional, compliant and/ (www.eduscapes.com). or socially-acceptable beings b. Character is attribute or a quality (wikipedia.com) that defines a person. This means that g. Character education (CE) is you are defined by a certain set of everything you do that influences the habits, qualities or attitudes and these character of the kids you (Elkin & form the basis upon which you Sweet, 2004) character is judged Dari berbagai pendapat tersebut (www.indianchild.com) secara sederhana dapat dirumuskan c. Character education is the bahwa pada dasanya karakter development of knowledge, skills, and menyangkut kualitas diri dan keyakinan abilities that encourage children and seseorang yang akan melandasi young adults to make informed and perilaku Sedangkan pendidikan responsible choices karakter adalah upaya meningkatkan (www.eduscapes.com). pengetahuan, ketrampilan maupun d. Character education is the sikap yang dibutuhkan agar seseorang deliberate effort to help people berperilaku sesuai dengan nilai-nilai understand, care about, and act upon luhur, norma, etika, maupun aturan core ethical values (Lickona, yang berlaku. www.goodcharacter.com)Lebih lanjut 4. Karakter Tenaga Kerja Kejuruan Lickona mengemukakan:“When we Menghadapi Tantangan Global think about the kind of character we Pertanyaan mendasar dalam want for our children, it’s clear that we kerangka penyiapan tenaga kerja want them to be able to judge what is kejuruan adalah karakter kerja seperti right, care deeply about what is right, apa yang perlu ditanamkan kjepada and then do what they believe to be peserta didik dalam menyiapkan tenaga kerja kejuruan di era global. 16