Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012 berisi ringkasan dari 19 makalah yang membahas berbagai topik terkait optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju kemandirian teknologi dan generasi bermartabat. Beberapa topik yang dibahas antara lain pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan, peningkatan penguasaan pengetahuan siswa, penerapan metode pembelajaran, dan kerjasama kemit
Prosiding seminar nasional nasional jptm uny th.2012
1. ISSN : 2086-8987
Seminar Nasional “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan menuju Kemandirian Teknologi dan Generasi Bermartabat”
Volume II, Th 2012
PROSIDING NF
AKULT
A
SEMINAR NASIONAL SI
S
E
TE
H IM A M
K N IK
Pendidikan Teknik Mesin
“Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Menuju Kemandirian Teknologi
dan Generasi Bermartabat”
Yogyakarta, 2 Juni 2012
ISSN : 2086-8987
No. ISSN : 2086-8987
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
2. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT – UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
“Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan Menuju Kemandirian Teknologi
dan Generasi Bermartabat”
Penanggung Jawab:
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
Dr. Wagiran
Ketua Panitia:
Drs. Putut Hargiyarto, M.Pd.
Ketua Dewan Penyunting:
Dr. Mujiyono
Dewan Penyunting:
Drs. Riswan Dwi Jatmiko, M.Pd.
Drs B Sentot Wijanarka, MT
Arianto Leman S, MT
Drs. Edy Purnomo, M.Pd.
DITERBITKAN OLEH:
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ii
3. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
SWT, Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmatnya sehingga
penyelenggaraan Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin dapat dilaksanakan
dengan baik.
Penguasaan teknologi merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup
suatu bangsa. Suatu bangsa mampu mendayagunakan kekayaan alam ciptaan
Tuhan yang Maha Esa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama antar elemen bangsa, salah
satunya berupa kemitraan antar institusi pendidikan maupun dengan industri.
Tindakannya berupa berbagai upaya dan optimalisasi atas beraneka sumber daya
demi penguasaan dan pemanfaatan teknologi secara mandiri dan mampu
menanamkan nilai-nilai yang mengarahkan terciptanya generasi bangsa yang
bermartabat terkait penerapan teknologi. Hal inilah yang akan dibahas dalam
seminar yang bertema optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju
kemandirian teknologi dan generasi bermartabat.
Adapun tujuan seminar adalah: (1) menghimpun berbagai ide inovatif untuk
optimalisasi pendidikan teknik dan kejuruan menuju kemandirian teknologi bangsa;
(2) menghimpun berbagai ide inovatif untuk aplikasi teknologi dan kebijakannya
menuju generasi bangsa bermartabat; dan (3) membangkitkan semangat
kebangsaan dalam membangun generasi bangsa bermartabat melalui pencerahan
terhadap pemahaman pentingnya kemandirian teknologi bangsa.
Pada kesempatan ini Panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada
Dekan Fakultas Teknik UNY yang telah memberikan motivasi, dorongan dan
fasilitasi sehingga seminar nasional ini dapat terlaksana. Panitia juga sangat
berterima kasih kepada para nara sumber : Bapak Ir. Anang Tjahjana, MT Direktur
Pembinaan SMK Kemdikbud, Bapak Prof. Slamet PH, M.Ed., MA, MLHR, Ph.D,
Bapak Ir. Tumiran, M. Eng., Ph.D dari Dewan Energi Nasional serta Bapak Agung
Prabowo, ST dari Dharma group Jakarta, yang telah meluangkan waktu di sela
kesibukan untuk membagi ilmu dan memberikan pencerahan bagi para peserta
seminar nasonal. Selanjutnya diucapkan terima kasih pula kepada para
pemakalah yang telah berbagi ilmu untuk mempertajam pembahasan tema
seminar nasional ini. Kepada para peserta seminar dan semua pihak yang terlibat
dan memberi kontribusi pada seminar nasional ini, kami juga menghaurkan
banyak terima kasih.
Panitia menyadari bahwa pelaksanaan seminar nasional ini jauh dari
sempurna, terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu dengan
rendah hati kami mohon maaf atas semua kekurangan itu. Pengalaman ini
sungguh menjadi catatan penting kami untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Akhirnya kami ucapkan selamat berseminar, semoga membawa kebaikan
dan bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 2 Juni 2012
Ketua Panitia,
Drs. Putut Hargiyarto, M.Pd.
iii
4. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
SAMBUTAN KETUA JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FT UNY
Assalamualaikum Wr., Wb.
Pendidikan Teknik dan Kejuruan sebagai bagian dari Sistem Pendidikan
Nasional memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia, daya saing, daya tahan dan kejayaan bangsa. Oleh karenanya
eksistensi dan peran pendidikan teknik dan kejuruan perlu terus dimatapkan dan
dioptimalkan dengan berbagai upaya. Hal ini selaras dengan tantangan ke depan
yanng makin berat dalam era economy based knowledge.
Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2012 ini mengambil
tema “Optimalisasi Pendidikan Teknik dan Kejuruan menuju Kemandirian
Teknologi dan Generasi Bermartabat”. Tema ini dirasa urgen paling tidak dilandasi
dua alasan. Pertama, kemandirian teknologi merupakan gerakan yang perlu terus
dikobarkan seiring dengan ancaman kedaulatan energi nasional. Dalam kerangka
tersebut lembaga pendidikan teknik dan kejuruan sebagai garda terdepan dalam
pengembangan teknologi nasional dituntut mampu menyediakan berbagai
alternatif solusi dalam mengatasi ancaman krisis dan kedaulatan energi tersebut.
Kedua, esensi dasar pendidikan adalah proses memanusiakan manusia
(humanisasi) sebagaimana tercermin dalam Undang-undang nomor 20 Tahun
2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional. Menjadi tantangan bagi pendidikan
teknik dan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki
kompetensi komprehensif baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun
kepribadian. Seminar ini merupakan ajang komunikasi dan tukar gagasan dari
kalangan akademisi maupun praktisi sehingga dihasilkan rumusan konseptual
maupun aplikatif dalam upaya membangun kemandirian energi dan generasi
bermartabat.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat Rektor
Universitas Negeri Yogyakarta berikut jajarannya serta Dekan Fakultas Teknik
berikut jajarannya yang telah memberikan ijin dan fasilitasi sehingga seminar ini
dapat terselenggara. Penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada yang
terhormat, Bapak Ir. Anang Tjahyono, MT (Direktur Pembinaan SMK); Prof. Slamet
PH, M.A., M.Ed., M.A., MLHR, Ph.D.(Guru Besar UNY); Ir. Tumiran, M.Eng, Ph.D.
(Dewan Energi Nasional), dan Bapak Agung Prabowo, ST (PT. Dharma Group),
yang telah berkenan menjadi narasumber dalam seminar ini. Terimakasih juga
kami ucapkan kepada segenap tamu undangan, peserta maupun panitia yang
telah bekerja keras demi terselenggaranya seminar ini.
Selamat berseminar, mudah-mudahan iktiar kita mendapatkan petunjuk,
rahmat, dan hidayah serta pahala yang berlipat dari Allah, Swt. Amiin.
Wassalamualaikum, Wr., Wb.
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
iv
5. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
Dr. Wagiran
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul i
Susunan Panitia ii
PENGANTAR iii
SAMBUTAN KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN FT UNY iv
DAFTAR ISI vi
No Makalah
1 PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN 1
KEJURUAN DENGAN MODEL SISTEMIK
Oleh: Bayu Hikmat Purwana
2 INTERNALISASI VISI UNY TERHADAP 12
PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA
FAKULTAS TEKNIK Oleh: Agus Partawibawa1), Syukri
Fathudin AW2)
3 PENINGKATAN PENGUASAAN PENGETAHUAN 27
PROSEDURAL SISWA SMK MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION.
Asep Hadian Sasmita
4 VIRTUAL REALITY SEBAGAI MEDIA 38
PEMBELAJARAN
DAN PELATIHAN PEMROGRAMAN CNC
Oleh: Bambang Setiyo Hari Purwoko
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
5 PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN 49
EDUCATION (TQME) PADA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
Suatu Upaya Untuk Memenuhi Kebutuhan Sistem Industri
Moderen
Oleh: Dwi Rahdiyanta
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
6 IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING 57
(PBL) BERBANTUAN MODUL DALAM
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS
PERKULIAHAN METROLOGI
Oleh : Drs. Edy Purnomo, M.Pd.
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
7 MODEL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI 68
BIDANG KEJURUAN
Oleh: Pardjono
Pendidikan Teknik Mesin FT-UNY
8 PENERAPAN METODE TUTORIAL UNTUK 85
MENINGKATKAN KOMPETENSI TEORI
PEMESINAN SEBAGAI PENUNJANG
PELAKSANAAN PRAKTIK PEMESINAN
v
6. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
Paryanto
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
9 PENGEMBANGAN MODUL UNTUK 96
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI
PENGELASAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN FT UNY
Riswan Dwi Djatmiko
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
10 STUDENT CENTERED LEARNING PADA 101
PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN CNC
Oleh:
Bernardus Sentot Wijanarka
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
11 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS 115
DALAM BAHASA INGGRIS MELALUI
PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENILAIAN
PORTOFOLIO
Oleh: Sudiyatno
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
12 REKONSTRUKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN 129
AGAMA ISLAM
(Kajian Evaluasi Pembelajaran di Fakultas Teknik UNY)
Oleh: Syukri Fathudin Achmad Widodo
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
13 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 137
BAHAN TEKNIK BERBASIS PROGRAM FLASH
Oleh : Tiwan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY
14 REKONSTRUKSI PENDIDIKAN VOKASIONAL DI 160
INDONESIA:
Sebuah Pemikiran Tentang SMK
Oleh: Agus Budiman
Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY
15 ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL 161
PEMBELAJARAN MULTIMEDIA BERBASIS WEB
TEHADAP MOTIVASI BELAJAR
Oleh: Erni Munastiwi
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) D.I.
Yogyakarta
16 Revitalisasi Sertifikasi Guru Model Penilaian Kinerja 178
Guru
Oleh: Badrun Kartowagiran
JurusanPendidikanTeknikMesin
17 KERJASAMA KEMITRAAN SEBAGAI UPAYA 190
MENINGKATKAN RELEVANSI LULUSAN
PENDIDIKAN KEJURUAN
Oleh: Suhartanta
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY
vi
7. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
18 PENERAPAN TEACHING FACTORY UNTUK 197
PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK KREATIF DI
DIKNIK MESIN UNY
Yatin Ngadiyono
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
19 PENGEMBANGAN POLA KEMITRAAN SMK – 203
DUNIA INDUSTRI
DALAM MENINGKATKAN MUTU SMK
Zainal Arifin
FT Universitas Negeri Yogyakarta (turangga81@yahoo.com)
20 PENGEMBANGAN CETAKAN COR UNTUK 213
MENDUKUNG
LABORATORIUM PENGECORAN MINI DI JURUSAN
MESIN FT UNY
Heri Wibowo, Arianto Leman S., dan Mujiyono
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
21 RANCANG BANGUN JEMURAN PAKAIAN 223
OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER IC H
BRIDE DENGAN PELINDUNG ANTI HUJAN
Nurul Husnah Mustika Sari1), Awalia Nur Azizah2),
Nidya Ferry Wulandari1), Krisna Dwi Nur Cahyo3), Ficky
Fristiar4),
1)
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri
Yogyakarta
2)
Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri
Yogyakarta
3)
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri
Yogyakarta
4)
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Yogyakarta
TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK BUDIDAYA IKAN
AIR TAWAR
R Edy Purwanto, Eka Mandayatma, Maftuch
Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Malang
22 SHUTTLECOCK LAUNCHER WITH AUTOMATIC 234
MULTY MODE SHOOTER UNTUK MEDIA LATIHAN
MANDIRI ATLET BULUTANGKIS
Ficky Fristiar1), Hamid Abdilah2), Agus Irawan3), dan
Rizam Yudinar 4)
1)
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik
2)
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik
2)
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik
3)
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika,
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
vii
8. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
23 OVEN PENGERING KAYU UNTUK PRODUK 241
MAINAN KAYU EKSPOR
Slamet Karyono1), Darmono2), M. Lies Endarwati3)
1)
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
2)
JurusanPendidikanTeknik Sipildan Perencanaan FT
UNY
3)
FakultasEkonomi UNY
24 PEMANFAATAN ALAT PENGERING UNTUK 248
MEMBANTU
INDUSTRI PEMBUAT KERTAS SOUVENIR KULIT
POHON PISANG
Sugiyanto*, Suhartoyo**
*Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Surakarta
**Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga
Surakarta
25 PORTABLE PROTOTYPE ALAT PEMOTONG 253
KENTANG OTOMATIS DENGAN MEKANISME
CRANK-SLIDER DAN FLEXIBLE CUTTER
Syafiq1), Hamid Abdilah1), dan Riza Stiyarini2)
1)
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas
Negeri Yogyakarta
2)
Program Studi Manajemen Pendidikan, Universitas
Negeri Yogyakarta.
26 REKAYASA MESIN PENCACAH LIMBAH BOTOL 260
PLASTIK
UNTUK KALANGAN PENGEPUL SAMPAH DI
SURAKARTA
Wijoyo, Sugiyanto dan Achmad Nurhidayat
Teknik Mesin Universitas Surakarta
27 EFEK TEKANAN AWAL DRIVER SECTION 266
CAMPURAN BAHAN BAKARLIQUIFIED
PETROLEUM GAS DAN OKSIGEN
TERHADAPKARAKTERISTIK GELOMBANG
DETONASI PADA KONDISI INISIASI LANGSUNG
Jayan Sentanuhady dan Eswanto
Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
28 PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN 276
KOROSI MATERIAL AISI 316L PADA APLIKASI
IMPLAN PLAT PENYAMBUNG TULANG DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HEAT TREATMENT DAN
SMAT (SURFACE MECHANICAL ATRITION
TREATMENT)
MirzaPramudia
FakultasTeknik, UniversitasTrunojoyo, Madura
viii
9. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
29 PERFORMA ELEKTRODA LAS BOHLER SSMO2 284
UNTUK PERBAIKAN PISAU POTONG PADA
GUNTING PLAT
Oleh: Soeprapto Rachmad Said
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
30 Pengaruh Preheat Dan Static – Transient Thermal 293
Tensioning Terhadap Laju Perambatan Retak Fatik
Pada Sambungan Las TIG Al 6061-T6
Yunaidi*, Mochammad Noer Ilman**
*Program Studi Teknik Mesin Politeknik LPP,
Yogyakarta, Indonesia
**Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM
31 BIOKOMPOSIT DARI MATRIKS ALAM SEKRESI 303
KUTU LAK YANG DIPERKUAT BAMBU APUS:
KEKUATAN TARIK DAN KOMPATIBLITAS
1) 2)
Mujiyono , Prof. Ir. Jamasri, Ph.D ,
2)
Ir. Heru Santoso B.R., M.Eng., Ph.D , Ir. Gentur Sutapa,
3)
M.Sc, Ph.D
1)
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY
2)
Jurusan Teknik Mesin da Industri, Fakultas Teknik UGM
3)
Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM
32 APRESIASI DAN PERILAKU KERJA LULUSAN SMK 313
Oleh: Putu Sudira
Dosen Pendidikan Teknik ELektronika FT UNY
33 STRATEGI MUATAN KARAKTER DALAM 322
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP) PADA PENDIDIKAN
KEJURUAN
Oleh: Putut Hargiyarto, M.Pd.
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
34 MODEL INOVASI BLOG SEBAGAI MEDIA 328
PEMBELAJARAN
Oleh: Wahidin Abbas
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
35 PENYIAPAN GURU DAN CALON GURU, 342
SERTIFIKASI DAN PENDIDIKAN PROFESI GURU
Sukamto
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
36 PEMANFAATAN UMPAN BALIK UNTUK 350
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM
PENDIDIKAN KEJURUAN
Sri Wening
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
37 PERAN BIMBINGAN KEJURUANDALAM 359
MEMBENTUK KARAKTER KERJA SISWA SMK
JURUSAN MESIN
Oleh: Th. Sukardi
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
ix
10. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
39 STUDI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) 372
PENGARUH ALIRAN AKSIAL PADA ENERGI
GESEKAN TORSI ALIRAN TAYLORCOUETTE
Budi Nugraha*, Sutrisno,** dan Prajitno**
*Mahasiswa S-2 Jurusan Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada
**Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada
40 THE INFLUENCE OF VISCOSITY TO LIQUID-GAS 375
TROUGHT VERTICAL PIPE FLUID FLOW
Khairul Muhajir.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
41 KOMPETENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM 389
UNTUK GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Faham
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
42 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL “FACEBOOK” 397
SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENGAJAR BAGI CALON GURU
KEJURUAN
Apri Nuryanto
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
43 GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN 407
KARAKTER
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Arif Marwanto
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
44 IMPLEMENTASI SIMULASI KECEPATAN 415
PENGELASAN PADA PEMBELAJARAN
PRAKTEK OKSI-ASITILIN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MAHASISWA
Setya Hadi
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
44 UPAYA DOSEN DALAM OPTIMALISASI 424
PEMBELAJARAN DITINJAU DARI
HETEROGENITAS KARAKTERISTIK MAHASISWA
Wagiran
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
45 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 435
PADA PENDIDIKAN VOKASI UNTUK MENYIAPKAN
TENAGA KERJA YANG BERKARAKTER
Widarto
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY
x
11. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu, 2 Juni 2012
46 PENDEKATAN TEACHING FACTORY PADA 447
PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
VOKASI
Oleh: M. Bruri Triyono
Fakultas Teknik dan Pascasarjana UNY
xi
12. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN DENGAN MODEL
SISTEMIK
Oleh: Bayu Hikmat Purwana
Perencana Kurikulum Akademik Lembaga Administrasi Negara
Pengelola Kelas Kerjasama STIA-LAN Jakarta
Abstrak
Makalah ini secara khusus mengkaji permasalahan pokok bagaimana menghasilkan
kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Pengembangan
desain kurikulum menggunakan frame work sistemik,comprehensive, intercorrelation,
observable dan measureable.Kurikulum Pendidikan Kejuruan di spesifikan padak urikulum SMK
program produktif Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan menerapkan model
kurikulum sistemik dari Romiszowski melalui 14 langkah penyusunan kurikulum.Hasil kajian
menggambarkan sosok desain kurikulum yang mengedepankan logika menstrukturkan peta
kompetensi padastruktur pekerjaan.Struktur isi kurikulum dikelompokkan pada jenis pekerjaan
melalui penawaran paket-paket pembelajaran, sehingga pada pengembangannya dapat
melayani warga masyarakat yang berminat mempelajari materi Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan secara parsial (non-reguler). Keunggulan desain kurikulum yang dihasilkan
terletak pada proses pengembangannya yang dilakukan secara logik dan komprehensif,
kompetensi disusun berdasarkan jenis pekerjaan, sedangkan keterbatasannya disebabkan
faktor adalah adanya kesulitan untuk melibatkan DU/DI karena jadwal kerja yang padat, tim
pengembang kurikulum di sekolah yang kurang menguasai materi, bersifat pasif, dan
membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar.
Kata Kunci :Kurikulum SMK Program Produktif, KurikulumSistemik
Pendahuluan memiliki pengalaman industri, (4)
Upaya untuk menghasilkan lemahnya sumber daya fisik seperti;
lulusan pendidikan kejuruan dalam hal mesin, alat dan bahan, serta
ini SMK yang sesuai dengan tuntutan kekurangan dana operasional buat
dunia kerja, perlu didukung dengan penyelenggaraan praktik yang efektif,
kurikulum yang dirancang dan dan (5) masih lemahnya hubungan
dikembangkan dengan memperhatikan sinergis antara pendidikan kejuruan
kebutuhan dunia kerja. Banyaknya dengan dunia kerja. Permasalahan ini
kritikan terhadap mutu lulusan SMK juga ditemukan oleh Djohar A. (2003)
menandakan strategisnya posisi bahwa “peta kompetensi SMK tidak
kurikulum agar relevan dengan dunia luwes terhadap perubahan, memiliki
kerja, disebabkan, kondisi tersebut keterampilan tunggal yang cepat
dituliskan Soemardi (1991), Harjoko usang, dan tidak mampu
(1994), dan Karl Frey (1992) dalam mengembangkan dirinya”. Dalam
Bukit (1997:6-9), menyatakan bahwa rangka mengantisipasi masalah
saat ini: (1). tamatan SMK kurang tersebut maka perlu dikembangkan
menguasai pekerjaan praktik lapangan, program diklat yang cocok diterapkan di
(2). sikap sebagai teknisi perlu SMK untuk meningkatkan pencapaian
dikembangkan meliputi disiplin, ketuntasan kompetensi kejuruan yang
ketekunan, kesungguhan, dan relevan dengan tuntutan
kecermatan, (3) kurangnya guru yang pembangunan, masyarakat, dan DU/DI.
1
13. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Kurikulum SMK memuat tiga tanpa analisis, oleh karena itu
bagian kurikulum yaitu kurikulum kerjasama sinergis antara SMK dengan
program normatif, adaptif, dan industri penting dilakukan untuk
produktif. Hubungan ketiga bagian sinkronisasi kompetensi dan ruang
tersebut, dapat digambarkan bahwa, lingkup materi yang perlu dimiliki oleh
Inti (core) struktur kurikulum SMK lulusan yang akan memasuki dunia
terletak pada program produktif, kerja.
kemudian program adaptif dan normatif Berdasarkan fenomena di atas,
mengitari di sekeliling core untuk penulis merumuskan permasalahan
memberikan dukungan dan berkenaan dengan ”desain kurikulum
penyesuaian. yang bagaimana yang cocok
Isi kurikulum perlu dirancang diterapkan di SMK program produktif
dengan tujuan memberikan yang sesuai dengan tuntutan dunia
pengalaman belajar kepada siswa kerja?”, sehingga penyelenggaraan
untuk dapat mengembangkan seluruh pendidikan program produktif memiliki
potensinya secara tuntas melalui tingkat relevansi yang lebih tinggi
proses pembelajaran yang efektif, dengan kebutuhan dunia kerja. Secara
efisien, dan menarik. Hadiwaratama lebih rinci, pertanyaan yang dikaji
(1981:9) menyatakan bahwa: “Tingkat adalah sebagai berikut:
pendidikan formal siswa, akan 1. Desain kurikulum program
memberikan dasar kemampuan produktif kompetensi keahlian teknik
menguasai suatu bidang pekerjaan, kendaraan ringan seperti apakah yang
maka jenjang pendidikan relevan dengan tuntutan dunia kerja?.
mencerminkan batas kualifikasi 2. Apa faktor yang menjadi
seseorang untuk menduduki suatu pendukung dan penghambat dari
jenjang pekerjaan”. Jabatan sebagai desain kurikulum yang dikembangkan?.
juruteknik/mekanik yang akan Pengembangan kurikulum
disandang oleh lulusan perlu merupakan langkah dalam
dipersiapkan oleh SMK. mengimbangi berkembangnya ilmu
Fakta lain menggambarkan pengetahuan, teknologi, seni,psikologi,
bahwa kurikulum disusun(KTSP) sosial politik, ekonomi, dan lain
menggunakan acuan dari kurikulum sebagainya. Sehingga pada akhirnya
SMK tahun-tahun sebelumnya., dan dapat memberikan gambaran
ada juga yang menggunakan acuan mengenai arah dan tujuan dari produk
dari kurikulum diklat lembaga training kurikulum yang ada dan akan
industri di bawah bimbingan dinas diimplementasikan oleh implementator
pendidikan melalui kerja pengawas kurikulum. Hal
SMK. Belum optimalnya jalinan inisejalandenganpernyataanOliva
kerjasama sinergis dengan DU/DI, (1992:12), bahwa “Curriculum is a
terdapat kondisi dimana SI program product of its time, cure and respond to
adaptif dan normatif telah distandarkan changed by social forces, philosophy
oleh BSNP sedangkan SI kurikulum position, psychology principles,
program produktif belum disusun dalam educational leadership at a moment in
kebijakan BSNP, sehingga dampaknya history”. Daeng Sudirwo (2002;5),
tidak menutup kemungkinan terjadinya bahwa “kurikulum SMK haruslah dapat
sistem duplikasi dokumen kurikulum mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja,
2
14. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
sehingga lulusannya memiliki disajikan diantaranya adalah model
kemampuan sesuai dengan kebutuhan Desain Sistem Pelatihan Berbasis
dunia kerja”. Kompetensi Blank, dan Model
Berkaitandenganpernyataanterse Sistematik Romiszowski.
but, mengandung makna bahwa Model pengembangan desain
kurikulum itu akan dan harusberubah sistem pelatihan berbasis kompetensi
(adanya pengembangan) sejalan dari Blank (1982:11), mengandung tiga
dengan perubahan yang terjadi dalam unsur pokok, yaitu; pemilihan
setiap bidang kehidupan. Dasar kompetensi yang sesuai, menentukan
pengembangan kurikulumadalah untuk indikator-indikator evaluasi untuk
mengikuti perubahan sistem sosial, menentukan keberhasilan pencapaian
filosofi masyarakat, pandangan kompetensi, dan pengembangan
terhadap psikologi, dan kebijakan- sistem pengajaran.Desain yang
kebijakan yang terkait dengan dituliskan oleh Blank (1982:26),
pendidikan, sertad alam rangka menawarkan 12 langkah
menjalankan fungsinya kepada pengembangan kurikulum, yang terbagi
masyarakat. kedalam dua tahapan yaitu tahap
Secarakonseptualkurikulum SMK menganalisis kompetensi yang
berada pada posisi model kurikulum diperlukan dalampekerjaan dan
teknologis, Model Kurikulum teknologis tahapmengembangkan program
atau sering juga disebut sebagai pelatihan untuk membantu pesertadidik
kurikulum kompetensi, kurikulum dalam menguasai kompetensi kerja
mengarahkan pada pemuatan isi sesuai dengan perangka tkompetensi
sesuai dengan tuntutan kehidupan yang telah dideskripsikan. Ringkasnya
(pekerjaan), isi kurikulum disesuaikan langkah yang dituliskanoleh Blank di
dengan tututan pekerjaan hidup (life atasd apat disederhanakand engan: (1)
skills), mata pelajaran disusun merinci secara tepat apa yang harus
berdasarkan karakteristik kompetensi dipelajari siswa, (2) menyediakan
yang perlu dikuasai, model pengajaran dengan kualitas yang paling
pembelajaran tuntas lebih banyak baik, (3) menolong siswa untuk dapat
digunakan pada model kurikulum ini, mempelajari setiap tugasnya sebelum
evaluasi pembelajaran diarahkan pada melanjutkan ketugas berikutnya, dan
keterampilan hidup, dan siswa kemudian (4) meminta kepada setiap
dipandang sebagai calon orang peserta didik untuk mendemonstrasikan
dewasa. kompetensi yang telah dicapainya.
Model-model pengembangan Model sistematik Romiszowski
kurikulum yang disajikan dalam tulisan menerapkan salah satu pendekatan
ini, dipilih beberapa model-model yang sistem (system Approach). Pendekatan
sesuai dengan topik kajian. Pemilihan sistematik dalam mengembangkan
model-model pengembangan kurikulum suatu kurikulum adalah suatupen
dikaitkan dengan pokok permasalahan dekatan yang menitikberatkan pada
desain kurikulum program produktif di struktur dan keteraturan yang
SMK khususnya pada Kompetensi direncanakan sejak awalu ntuk
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan menghasilkan hal-hal yang spesifik.
yang bagaimana yang sesuai dengan MenurutHamalikOemar (2000:68-70),
kebutuhan dunia kerja. Model yang “model sistematik ini dapatd igunakan
3
15. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
untuk mengembangkan program mencapai kompetensi-kompetensi
pendidikan kurikulum, desain tersebut dengan menunjukkan
pembelajaran, dan desain program performance, menentukan sumber
pelatihan”.Pengembangan kurikulum belajar dan membuat instrumen
dalam tulisan ini berdasarkan pada 14 evaluasi. Materi atau bahan belajar
langkah pengembangan kurikulum J. yang dibutuhkan tidak ditafsirkan
Romiszowski sebagaib erikut: deskripsi sebagai mata pelajaran, tetapi mata
tugas, analisis tugas, menetapkan pelajaran merupakan label dari
kemampuan, spesifikasi kemampuan, kumpulan materi atau bahan yang
kebutuhan pendidikan dan latihan, dibutuhkan untuk membantu mencapai
perumusan tujuan kompetensi/ kompetensi yang diharapkan.
kemampuan, kriteria keberhasilan, Pengembangan desain kurikulum
organisasi dan isi, pemilihan strategi SMK ditempuh dengan melakukan
pengajaran, uji coba program, evaluasi, langkah mengidentifikasi SKL yang
implementasi program, monitoring, dan telah ditetapkan oleh BSNP, kemudian
perbaikan dan penyesuaian (feedback). mengidentifikasi standar kompetensi
Kurikulum SMK berpusat pada dan kompetensi dasar dengan
subject, yaitu berupa mata pelajaran mengacu pada standar isi yang telah
yang terpisah pisah, yang secara logis ditetapkan oleh BSNP, kemudian guru
materi yang diberikan adalah mata dan pihak-pihak terkait merumuskan
pelajaran yang dianggap penting dapat indikator pancapaian standar
mengembangkan kemampuan kompetensi dan kompetensi dasar,
matematika, fisika, bahasa, kimia menetapkan alat evaluasi (uji
(adaptif) yang diajarkan dan materi kompetensi), merumuskan
yang berkenaan dengan emosi, seperti materi/bahan ajar, metode, media dan
seni rupa, olah raga, agama (normatif), sumber-sumber belajar yang
diberikan untuk mendukung dibutuhkan.
pencapaian penguasaan kompetensi Senada dengan pengembangan
kejuruan (produktif). Implikasinya guru kurikulum SMK di atas. Sukmadinata
hendaknya merupakan orang yang (2004:93), merumuskan
menguasai suatu cabang ilmu, ahli (a langkahpenyusunan desain kurikulum
master teacher) yang bertugas SMK sebagai berikut; 1). merumuskan
membimbing untuk memudahkan siswa tujuan, 2). merumuskan kompetensi, 3).
menyimpulkan materi. merumuskan pembelajaran dan bahan
Pada kurikulum SMK terdapat pembelajaran, 4). menghitung waktu
label mata pelajaran yang terkesan pembelajaran, 5). menentukan struktur
terpisah-pisah, meskipun pada dan sebaran mata pelajaran.
kenyataannya tidak demikian. Langkah- Untuk kebutuhan makalah
langkah dalam pengembangan ini,dalam proses pengembangan
kurikulum SMK yaitu diawali orientasi desain kurikulum program produktif
atau fokus pada pekerjaan, kemudian pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik
dirinci kompetensi-kompetensi yang Kendaraan Ringan, mengacu pada 1).
dibutuhkan untuk mengerjakan kebijakan yang ditetapkan Departemen
pekerjaan tersebut, langkah selanjutnya Pendidikan Nasional, 2). prosedur
adalah menentukan materi atau bahan pengembangan kurikulum yang
belajar yang dibutuhkan untuk ditawarkan oleh Sukmadinata
4
16. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
(2004:93), dan kemudian dikemas wawancara, kuisioner, instrument tes,
dengan 3). penyusunan desain danpanduanstudidokumentasi.
program kurikulum sistemik dari Data dianalisis secara deskriptif
Romiszowski, yang disederhanakan kualitatif dan kuantitatif.Data yang
oleh Hamalik (2000:71). bersifat kualitas dianalisis secara
deskriptif kualitatif.Sementara itu data
MetodePenelitian
yang bersifat kuantitatif dianalisis
Metode yang digunakan adalah secara deskripstif kuantitatif dengan
Research & Development, Borg dan perhitungan rerata dan persentase uji
Gall (1979:624), ”education research statistik.
and development is a process used to
1. Pengembangan Kurikulum dengan Model
develop and validate education
Sistemik
product”. Pada penelitian dan
pengembangan ini, dilakukan Desain kurikulum program
penyederhanaan langkah menjadi tiga produktif SMK pada Kompetensi
tahap yaitu: ”tahap studi pendahuluan, Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
pengembangan dan pengujian dan yang dikembangkan, dihasilkan melalui
validasi”. Sukmadinata (2006:184) (1) analisis potensi yang ada di SMK,
Validasi desain kurikulum (2) menganilisis peluang dan tantangan
program produktif yang dikembangkan, yang ada pada dunia kerja, dan (3)
peneliti melakukan dua langkah yaitu; menganalisis standar kompetensi
validasi ahli sebelum desain kurikulum lulusan dan SKKD. Isi kurikulum
tersebut diimplementasikan artinya diorganisasikan menggunakan
dilakukan pada saat desain kurikulum pendekatan berbasis kompetensi.
program produktif selesai disusun Pendekatan berbasis kompetensi
dengan mengacu kepada data hasil dimaksudkan bahwa kurikulum harus
studi pendahuluanoleh Pembimbing memuat materi pembelajaran yang
Disertasi, DU/DI, Pengawas SMK, benar-benar dibutuhkan untuk
Ketua Kompetensi, dan guru mata mencapai kompetensi sebagaimana
pelajaran program produktif dan yang tuntutan kompetensi pekerjaan
keahlian berkaitan dengan struktur isi dipersyaratkan dunia kerja. Komponen
kurikulum, dan kejelasan rumusan dan tujuan dalam desain kurikulum program
uraian (keterbacaan). Kedua, validasi produktif dituliskan secara sistematis
dilakukan setelah menempuh tahap mulai dari tujuan umum SMK dan
ujicoba (terbatas dan luas). Pada tahap tujuan khusus SMK sebagai salah satu
ini dilakukan uji produk dan sosialisasi dari satuan pendidikan tingkat
hasil kegiatan uji produk yaitu menguji menengah, dan lebih spesifik dituliskan
”keampuhan” produk yang dihasilkan, tujuan yang harus dicapai oleh
dengan melakukan pengujian learning Kompetensi Keahlian dalam hal ini
package mengacu pada desain adalah Kompetensi Keahlian Teknik
kurikulum produktif yang Kendaraan Ringan.
dikembangkan.Teknik dan Alat Lingkup Kompetensi Keahlian
Pengumpul data. Alat/ Instrumen Teknik Kendaraan Ringan ditekankan
penelitian untuk pengumpulan data pada bidang penguasaan kompetensi
yang digunakan dalam penelitian iniad pekerjaan jasa perawatan dan
alah panduan observasi, panduan perbaikan lingkup pekerjaan bagi
5
17. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
lulusan yang relevan sebagai secara keseluruhan kemudian
teknisi/mekanik, pelayanan suku mempelajari bagian-bagian. Sistem
cadang, operator teknisi perakitan/ evaluasi dilakukan dengan memberikan
teknisi produksi. Berdasarkan lingkup penilaian terhadap aspek penguasaan
kompetensi keahlian di atas, pengetahuan, sikap, dan kemampuan
dirumuskan standar kompetensi lulusan praktik kerja, penilaian ditekankan
(SKL) mengacu pada BSNP yang untuk mendeskripsikan hasil belajar
terbagi pada SKL kompetensi umum pada aspek sikap dan kemampuan
dan SKL kompetensi kejuruan. Kedua kerja siswa.
SKL tersebut dijabarkan ke dalam Penjabarankurikulumsecara
standar kompetensi dan kompetensi operasionaldenganmenerapkandesaink
dasar yang harus dikuasai oleh lulusan urikulumsistemikdari J. Romiszowski,
Kompetensi Keahlian Teknik lihatGambar 1.
Kendaraan Ringan dengan mengacu Perkembangan desain kurikulum
pada dokumen Spektrum Keahlian yang dihasilkan, dimana faktor
Pendidikan Menengah Kejuruan Tahun pembedanya terdapat aspek tujuan
2008 yang terdiri dari 26 standar yang ditambahkan adanya penulisan
kompetensi dan 96 kompetensi dasar. rumusan tujuan SMK, tujuan
Struktur kurikulum program kompetensi keahlian, dan penulisan
produktif dan substansi kajian standar kompetensi lulusan. Penetepan
diorganisasikan dengan sistem paket- SK/KD mengacu pada spektrum
paket pembelajaran yang dipelajari kompetensi keahlian. Dituliskan
secara mandiri dan tuntas, melalui rumusan analisis jenis pekerjaan
pengorganisasian tersebut siswa dapat berdasarkan struktur jenis pekerjaan
mengambil paket pembelajaran yang yang ada di industri dalam hal ini
benar-benar diminatinya secara tuntas struktur pekerjaan seorang mekanik,
untuk kemudian setelah melewati berikut dengan perincian tugas-tugas
mekanisme uji kompetensi siswa dapat mengacu pada tugas-tugas tuntutan
bekerja sesuai dengan kompetensi pekerjaan seorang mekanik. Jenis
pekerjaan yang telah dikuasainya. kompetensi yang harus dikuasai
Kemudian, melalui struktur kurikulum mencakup kemampuan pengetahuan
program produktif yang dikembangkan kerja, sikap kerja, dan performansi
dapat melayani warga masyarakat yang pekerjaan serta dirumuskan dalam
berminat mempelajari secara parsial aspek pengetahuan, sikap, dan
(non-reguler) berdasarkan paket keterampilan, jumlah kompetensi yang
pembelajaran yang ditawarkan di digunakan mengacu pada spektrum
sekolah. kompetensi keahlian.
Kompetensi dikelompokkan Desain kurikulum program
dalam paket-paket pembelajaran untuk produktif pada SMK Kompetensi
memfasilitasi belajar sesuai dengan Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
minat siswa dan sebagai antisipasi dihasilkan melalui serangkaian kegiatan
pelaksanaan multy entry- multy exit. diskusi mendalam pada Focus
Beban belajar ditetapkan berdasarkan Discussion Group (FDG). FGD
sebaran kompetensi per paket beranggotakan peneliti, guru produktif,
pembelajaran. Metoda pembelajaran ketua kompetensi keahlian, dan Pihak
yang digunakan diawali mengenalkan DU/DI. Tugas FGD tersebut pada tahap
6
18. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
awal adalah untuk penyiapan dan Perkembangan sosok desain
penyusunan draft, reviu dan revisi, kurikulum program produktif yang
serta finalisasi draft kurikulum program dikembangkan disarikan dalam Tabel 1.
produktif.
DeskripsiTugas
AnalisisTugas
SpesifikasiKemampuan KemampuanAk
(Skills, Knowledge, dan Attitudes)
hir
AnalisiKebutuhanDiklat
MenyusunKriteria RumusanTujuanDiklat
Keberhasilan
Organisasi Isi
danSumberBelajar
Perbaikandan
PenetapanStrategiPembelajara
Penyesuaian
n
StrategiBimbingan
Ujicoba
Evaluasi
Program
Implementasi Program
Monitoring
Gambar 1.Diagram AlurPengembanganKurikulum Program Produktif
Model Sistemik(Model Sistemik Romiszowski 1981:20)
7
19. Tabel 1
PerkembanganSosokKonstruksDesainKurikulum Program Produktif SMK KompetensiKeahlianTeknikKendaraanRingan
NO ASPEK DRAFT 1 DRAFT 2 DRAFT 3/ FINAL
1 Tujuan berdasarkan struktur pekerjaan Lebih spesifik pada rumusan tujuan pada sesuai komponen tugas pekerjaan mengacu
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012
komponen tugas standar kompetensi lulusan
2 Isi (Penetepan Kurikulum SMK Tahun 2004 Kombinasi antara spektrum dan kurikulum Spektrum Kompetensi Keahlian
SK/KD): SMK Tahun 2004
a Jenis Pekerjaan, Berdasarkan karakteristik mata pelajaran Berdasarkan karakteristik dan tuntutan disesuaikan struktur jenis pekerjaan yang ada
program produktif kompetensi pada mata pelajaran di industri (struktur pekerjaan mekanik)
b Tugas-Tugas, Mengacu pada tugas-tugas sesuai struktur Mengacu pada tugas-tugas sesuai dengan tugas-tugas dijabarkan sesuai dengan
pekerjaan tuntutan struktur pekerjaan tuntutan struktur pekerjaan
c Jenis Kompetensi, Mencakup kemampuan pengetahuan Mencakup kemampuan pengetahuan kerja, Mencakup kemampuan pengetahuan kerja,
kerja, sikap kerja, dan performansi sikap kerja, dan performansi pekerjaan sikap kerja, dan performansi pekerjaan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
pekerjaan
d Jumlah Kompetensi Mengacu pada spektrum kompetensi Mengacu pada spektrum kompetensi keahlian Mengacu pada spektrum kompetensi keahlian
keahlian
8
e Rumusan Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, sikap, Dirumuskan dalam aspek pengetahuan, sikap,
Kompetensi sikap, dan keterampilan dan keterampilan dan keterampilan
f Pengelompokkan Kompetensi dikelompokkan pada rumpun Kompetensi dikelompokkan disesuaikan Pengelompokkan kompetensi di masukan
15
kompetensi dalam mata pelajaran dengan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dalam paket-paket pembelajaran untuk
pada setiap rumpun mata pelajaran. memfasilitasi belajar sesuai dengan minat
g Sebaran Mata pelajaran kompetensi dasar Pada tingkat I sudah mulai diperkenalkan Pada tingkat I sudah mulai diperkenalkan
Kompetensi dipusatkan pada tingkat I dan Mata kompetensi kejuruan sebagai implementasi kompetensi kejuruan sebagai antisipasi
pelajaran kompetensi kejuruan disebar harapan siswa tingkat I praktik di bengkel pelaksanaan multy entry multy exit
mulai tingkat II kerja otomotif
3 Metoda mempelajari bagian-bagian untuk setiap Mulai dari mengenalkan secara keseluruhan Mulai dari mengenalkan secara keseluruhan
kompetensi yang dipelajari kemudian mempelajari bagian-bagian untuk kemudian mempelajari bagian-bagian untuk
setiap kompetensi setiap kompetensi
4 Evaluasi Pembobotan nilai ditekankan pada aspek Memberikan penilaian pada penguasaan Memberikan penilaian dengan bobot pada
sikap dan kemampuan kerja aspek pengetahuan, sikap, dan kemampuan penguasaan aspek pengetahuan, sikap, dan
praktik kerja. Pembobotan nilai ditekankan kemampuan praktik kerja. Pembobotan nilai
pada kemampuan kerja ditekankan pada sikap dan kemampuan kerja
ISSN: 2086-8987
20. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
5) Kejelasan materi apa yang akan
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
disampaikan dapat menuntun
Berdasarkan hasil pembahasan siswa untuk lebih siap belajar
mengenai sosok desain kurikulum yang dengan memberikan gambaran
dihasilkan, terdapat beberapa faktor tentang apa dan bagaimana proses
yang mendukung terhadap kurikulum pembelajaran yang akan dilalui.
program produktif SMK Kompetensi Sedangkan faktor yang menjadi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan penghambat dari kurikulum program
yang telah dihasilkan dengan produktif yang dihasilkan, antara lain :
menggunakan model sistemik, baik dari 1) Memerlukan cukup banyak waktu
aspek proses penyusunannya maupun untuk menggali informasi dan
dari desainnya itu sendiri, yaitu antara merumuskan kompetensi yang
lain : diharapkan sesuai dengan
1) Dikembangkan berdasarkan kebutuhan para lulusan dan tuntutan
analisis kebutuhan tuntutan kerja DU/DI.
dan kesiapan sekolah. 2) Sulitnya membentuk tim yang solid
2) Pengembangan kurikulum dan menguasai materi secara teori
ditempuh dengan tahapan: dan praktik yang berperan sebagai
merumuskan tuntutan pekerjaan, pengembangan kurikulum
tujuan ditetapkan berdasarkan SKL 3) Keterlibatan DU/DI dalam
dan SKKD, penetapan nama mata penyusunan kurikulum sejak awal
pelajaran berdasarkan karakteristik merupakan keharusan, sedangkan
kompetensi, penetapan waktu dan DU/DI memiliki jadwal kerja yang
jumlah jam pelajaran disesuaikan padat sehingga memerlukan tim
dengan pembobotan pencapaian pengembang kurikulum yang aktif
kompetensi, rumusan silabus dan dan kreatif.
RPP disesuaikan dengan kebijakan 4) Penyusunan silabus yang berisi
yang ada di sekolah, gambaran lebih menyeluruh tentang
media/metode pembelajaran dapat paket pembelajaran (mata pelajaran)
disesuaikan dengan perhitungan yang dikembangkan memerlukan
rasio siswa dan ketersediaan sara waktu penyusunan dan pemikiran
pembelajaran khususnya sarana yang lebih menguras tenaga.
pembelajaran praktik; dan sistem 5) Penyusunan kurikulum memerlukan
evaluasi mengintegrasikan waktu yang luang, tenaga yang
pengukuran kognitif, afeksi dan banyak, dan biaya yang besar.
psikomotorik untuk mengukur 6) Beragamnya ketersediaan sarana
kemampuan kerja siswa. penunjang pembelajaran praktik
3) Memungkinkan adanya yang kurang sesuai baik dari segi
pengembangan kelompok mata kuantitasnya dibandingkan dengan
pelajaran baru yang nama mata jumlah rombongan belajar dan
pelajarannya kurang dikenal dalam kualitasnya (spesifikasi)
kurikulum-kurikulum sebelumnya. dibandingkan dengan
4) Silabus berisi informasi yang perkembangan teknologi saat ini.
lengkap tentang mata pelajaran
membawa dampak pada
pembelajaran yang sistematik.
9
21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Simpulan sesama para pengembang kurikulum
yaitu;
Simpulan mengenai sosok desain
a. Pengembangan kurikulum SMK
kurikulum yang dikembangkan. Sosok
program produktif akan efektif
desain kurikulum memuat rasionalisasi
apabila melibatkan pihak sekolah,
penyusunan desain kurikulum program
dan pihak industri secara sinergis.
produktif, rumusan tujuan sesuai
b. Pengembangan kurikulum program
dengan cakupan kompetensi kerja
produktif harus memahami dan
Kompetensi Keahlian Teknik
memiliki pengalaman kerja di industri
Kendaraan Ringan mengacu pada
sehingga dapat mengembangkan
spektrum kompetensi keahlian Tahun
kurikulum sesuai dengan kebutuhan
2008. Struktur kompetensi lebih spesifik
pekerjaan di industri.
diuraikan pada jenis-jenis pekerjaan
c. Pengembang kurikulum harus
yang ada di tempat kerja sesuai
memahami prosedur pengembangan
dengan payung kelompok mata
kurikulum dan menggunakan acuan
pelajarannya, melalui penawaran
model/desain pengembangan
paket-paket pembelajaran sesuai
kurikulum yang teruji baik secara
dengan jenis pekerjaan yang ingin
teoritik maupun secara praktik.
dikuasai.
d. Implementasi kurikulum SMK
Faktor-faktor pendukung desain
program produktif akan efektif
kurikulum yang dikembangkan, antara
apabila didukung dengan
lain : dikembangkan berdasarkan
kemampuan guru dalam
analisis kebutuhan kerja dan kesiapan
merencanakan pembelajaran dan
sekolah, prosedur pengembangan
didukung sarana pembelajaran yang
ditempuh mengacu pada dasar teori,
sesuai rencana pembelajaran.
kebijakan, dan kondisi empirik,
e. Evaluasi pembelajaran tidak hanya
memungkinkan adanya pengembangan
menekankan pada hasil tetapi juga
secara berkelanjutan, silabus berisi
pada proses belajar, sehingga dapat
informasi yang lengkap sistematik, dan
meningkatkan motivasi belajar
urutan materi yang jelas. Sedangkan
siswa.
faktor penghambatnya adalah
f. Pengakuan hasil belajar siswa oleh
memerlukan cukup banyak waktu dan
pihak dunia kerja perlu menjadi
biaya, sulitnya membentuk tim yang
agenda dalam pengelolaan SMK
solid dan menguasai materi secara
melalui kegiatan UJK atau program
teori dan praktik yang berperan sebagai
sertifikasi kompetensi dari industri
pengembangan kurikulum dan sulitnya
atau asosiasi profesi.
melibatkan DU/DI dalam penyusunan
kurikulum sejak awal, dan beragamnya DaftarPustaka
ketersediaan sarana penunjang Blank, E. (1982).Handbook for
pembelajaran praktik yang ada di Developing Competency-Based
sekolah. Training Programs: New Jersey.
Berdasarkan hasil kajian Prentice-Hall Inc.
berkenaan dengan pengembangan Bukit, M. (1997).Implementasi
desain kurikulum yang telah Pendidikan Sistem Ganda
dikembangkan, terdapat beberapa hal Sebagai Pembaruan Kurikulum:
yang perlu menjadi perhatian bersama Disertasi Doktor pada PPs UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
10
22. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Deborah, B. (1998). Vocational McAshan.(1979). Competency-Based
Education’s Image for the 21 st Education and Behavioral
Century.[On-line].Tersedia: Objectives. USA: Educational
http://www.ericdigest.org/1999- Technology Publication.
2/21st.
Miller-Seller. (1985). Curriculum
Djohar, A. (2003). Pengembangan Perspectives and Practice.
Model Longman: New York&London.
KurikulumBerbasisKompetensiSe
Mukhidin. (2002).
kolahMenengahKejuruan:
“StrategiPengembanganPeningka
Studipada SMK Program
tanMutu SMK di Jawa Barat.”
KeahlianTeknikMesinPerkakas:
:JurnalMimbarPendidikan. 03
Ellibeee, M (1997). A Grounded Theory (XXI), 27-30.
of Essential Attributes of Quality
Naylor, M. (1989).Retaining At-Risk
Education-for-work Curriculum,
Students in Career and
Journal of Vocational Education
Vocational.Terdapat di [On-
Volume 22, No.1 1997.
line].http://www.ericdigests.org/pr
Finch &Crunkilton (1999). “Curriculum e-9212/risk.htm
development in Vocational and
Oliva.F.P. (1992).Developing the
Technical
Curriculum. United States:
Education”:Boston.Allyn and
HarperCollins.
Bacon.
Ramlee and Ruhizan.2006.“A
Hamalik.(2003). Perencanaan
Comparative Study Of Technical
Pengajaran Berdasarkan
Vocational Education And
Pendekatan Sistem. Jakarta:
Training In The Asia
Bumi Aksara.
Pasific”:Journal of The
Hasan, Said Hamid. (2004). Comparative Education Society of
“Implementasi Kurikulum dan Asia (COMPARE).
Guru”: Jurnal Inovasi Kurikulum.
Romiszowski.(1981). Designing
Hipkin. 01, (1), 1-9
Instructional System. New York:
Imel, Susan. (1990). Vocational Nichols Publishing.
Education Performance
Sanjaya, W. (2006). Strategi
Standards.[On-line].Tersedia:
Pembelajaran Berorientasi
http://www.ericdigests.org/pre-
Standar Proses Pendidikan.
9215/vocational.htm
Jakarta: Kencana Perdana Media
(10 Januari 2008). Group.
Kerka, Sandar. (1998). Competency Sukmadinata. (2004). Kurikulumdan
Based Education and Training. Pembelajaran Kompetensi.
[On-line].Tersedia: Bandung: Kesuma Karya.
http://www.cete.org/acve/docgen.
Supriadi, D. (Eds) (2002), Sejarah
asp?tbl=mr&ID=65
Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Kerka, Sandra. (1992). Higher Order Di Indonesia, Jakarta:
Thinking Skills in Vocational Departemen Pendidikan
Education.[On- Nasional, Dikmenum dan
line].http://www.ericae.net/edo/ed Dikmenjur.
350487.htm(5 Desember 2007).
11
23. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
INTERNALISASI VISI UNY TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER
MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK
Oleh: Agus Partawibawa1), Syukri Fathudin AW 2)
1)
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
2)
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Abstrak
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui 1) pemahaman dan pengamalan Visi UNY
pada pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik UNY.2)mengetahui faktor apa saja
yang mempengaruhi internalisasi Visi UNY pada pembentukan karakter dikalangan mahasiswa
Fakultas Teknik UNY
Metode penelitian yang dipilih dalam rangka mengetahui internalisasi visi UNY pada
pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik adalah metode penelitian expos facto.
Untuk dimensi visi UNY ”bernurani”, jumlah butir pada variabel ini sebanyak 5 butir dan
secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20 dengan rerata ideal 12,5 dan
simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat ditentukan kategori
pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dimensi ”bernurani”,
sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila dilihat dari persentase
jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar 40%, sedangkan yang
termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 60%. Sedangkan untuk perhitungan nilai rerata,
didapatkan nilai rerata 16,17. Berdasarkan kedua metode tersebut dan disesuaikan dengan
range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan
pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi ”bernurani”
termasuk dalam kategori ”sedang”.Untuk dimensi visi UNY ”cendekia”, jumlah butir pada
variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai 20
dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka dapat
ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap
dimensi ”cendekia”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas. Apabila
dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi” sebesar
31%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 69%. Sedangkan untuk
perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 15,98. Berdasarkan kedua metode tersebut dan
disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa
pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk dimensi
”cendekia” termasuk dalam kategori ”sedang”.Untuk dimensi visi UNY ”mandiri”, jumlah butir
pada variabel ini sebanyak 5 butir dan secara teoritis mempunyai rentang skor antara 5 sampai
20 dengan rerata ideal 12,5 dan simpangan baku ideal 2,5. Dari harga-harga tersebut maka
dapat ditentukan kategori pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa
terhadap dimensi ”mandiri”, sebagaimana telah dicantumkan dalam hasil penelitian di atas.
Apabila dilihat dari persentase jumlah mahasiswa, maka yang termasuk dalam kategori ”tinggi”
sebesar 44%, sedangkan yang termasuk dalam kategori ”sedang” sebesar 56%. Sedangkan
untuk perhitungan nilai rerata, didapatkan nilai rerata 16,07. Berdasarkan kedua metode
tersebut dan disesuaikan dengan range kategori yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan
bahwa pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY untuk
dimensi ”mandiri” termasuk dalam kategori ”sedang”Berdasarkan hasil penelitian yang telah
didapatkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:1)Tingkat
pemahaman dan pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap visi UNY dalam
pembentukan karakter mahasiswa Fakultas Teknik termasuk dalam kategori ”sedang”.2)Faktor
yang mempengaruhi internalisasi visi UNY dalam pembentukan karakter mahasiswa Fakultas
Teknik adalah: a)Pemahaman mahasiswa; tingkat pemahaman dan kedewasaan bepikir,
berperilaku sangat mempengaruhi pemahaman mahasiswa dalam menginternalisasikan visi
UNY.b)Pembiasaan( sosialisasi) Visi UNY dikalangan mahasiswa; diperlukan sosialisasi dan
pembiasaan yang terus menerus dalam rangka suksesnya pembentukan karakter mahasiswa.
Kata kunci: Visi, Pendidikan, Karakter
12
24. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
Pendahuluan Banyak hal kita saksikan
Visi Universitas Negeri Yogyakarta mahasiswa UNY yang berprestasi baik
(UNY) sampai tahun 2015 adalah dilevel regional, Nasional, maupun
mampu menghasilkan insan cendekia, Internasional. Baik dibidang penalaran,
mandiri dan bernurani. Dalam olahraga, seni, keagamaan, pramuka
mewujudkan visi tersebut dibutuhkan dll. Namun ada juga mahasiswa yang
semangat persaudaraan , tolong- kurang beruntung dan bahkan dapat
menolong . Menurut Sarbiran (2008: 1) dikatakan memprihatinkan. Karena
supaya visi UNY tersebut dapat mudah tidak mampu menyelesaikan studinya (
diimplementasikan seluruh elemen droup out).
UNY, dibutuhkan KKT ( Kemauan, Setelah hampir empat tahun
Kepedulian dan Tangggung jawab) . diimplementasikan Visi UNY, banyak
Fakultas Teknik Universitas hal telah dilakukan oleh segenap
Negeri Yogyakarta( FT UNY) pada civitas akademika. Almarhum Prof
tahun 2007 berhasil memperoleh Sugeng Mardiyono ( Rektor UNY) telah
sertifikat ISO 9001 : 2000 dari mencanangkan strategi pelaksanaan
Sucofindo, yaitu salahsatu BUMN yang visi dan misi UNY dengan sebutan
menangani dibidang jasa layanan. SAPTAGUNA UNY yang terdiri dari 1)
Sertifikat ini diperoleh FT UNY atas kebersamaan, 2) pemberdayan, 3)
dasar penilaian bahwa FT mampu pembudayaan, 4) profesionalitas, 5)
menerapkan sistem manajemen mutu pengendalian, 6) keberlanjutan dan 7)
khususnya yang berhubungan dengan kewirausahan ( Sugeng Mardiyono,
standar proses pada implementasi 2008)
program pendidikan dan pengajaran. Tantangan besar yang harus
Tujuan utama penerapan sistem dihadapi mahasiswa dan civitas
manajemen mutu ini pada dasarnya akademika UNY adalah bagaimana visi
adalah pencapaian kepuasan dan cita-cita luhur tersebut dapat
pelanggan, yaitu mahasiswa dan berkesan, bermakna, dihayati dan
pengguna lulusan yang lainnya. diimplementasikan. Sebuah pekerjaan
Mahasiswa merupakan aset suatu yang bernilai ibadah tentunya apabila
bangsa yang sangat berharga. Mereka kita mampu menjawabnya dengan
merupakan calon pemimpin dan penuh kesadaran dan keikhlasan
penerus perjuangan bangsa. Manakala dalam bentuk belajar kerja, layanan
mahasiswa yang sekarang masih yang optimal.Dari latar belakang
belajar di perguruan tinggi dapat permasalahan di atas, maka rumusan
terdidik secara utuh dan terarah, maka permasalahan yang ingin dijawab
masa depan bangsa dan negara ini melalui penelitian ini adalah:
akan baik. Tetapi manakala mereka 1. Bagaimanakah tingkat pemahaman dan
mendapatkan pendidikan yang parsial, pengamalan yang dilakukan oleh mahasiswa
hanya mementingkan sisi kecerdasan terhadap visi UNY dalam pembentukan karakter
intelektual dan kekuatan fisik dan mahasiswa Fakultas Teknik ?
mengesampingkan pembinaan 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi
kecerdasan intelektual dan spiritual, internalisasi visi UNY dalam pembentukan
maka bangsa yang majemuk ini akan karakter mahasiswa Fakultas Teknik ?
terancam keberlangsungannya.
13
25. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
untuk mewujudkan masyarakat belajar
1. Visi dan Misi UNY
dalam rangka pembangunan nasional
Sampai tahun 2015 Universitas
d. mengembangkan sistem kelembagaan ,
Negeri Yogykarta menetapkan visinya
organisasi , manajemen dan administrasi,
yakni mampu menghasilkan insan yang
budaya kerja sinergis, dan sumber
bernurani cendekia dan mandiri.
daya manusia yang menghargai
Cendekia menggambarkan
belajar, tanggung- jawab, kreatif, nilai-
kecerdasan intelektual yang disertai
nilai keadilan, dan kewirausahaan
dengan suara hati sehingga ada suatu
dalam rangka melaksanakan tri dharma
kearifan. Mandiri menunjuk pada suatu
perguruan tinggi otonomi kampus
kemampuan personal dalam
Untuk mewujudkan visi, misi dan
meneguhkan eksistensi dirinya,
pencpaian program pengembangan ,
sehingga mampu melakukan sesuatu
UNY memilih strategi yang dinamakan
tanpa harus bergantung pada orang
SAPTAGUNA UNY, yaitu : 1)
lain. Bernurani berarti memiliki
kebersamaan, 2) pemberdayaan, 3)
kelurusan hati, perilaku yang dibimbing
pembudayaan,4) profesionalitas,5)
dari hati-nurani dan nilai-nilai yang
pengendalian, 6) keberlanjutan , dan 7)
bersumber dari Ke-Tuhanan.
kewirausahaan.
Berkaitan dengan VISI UNY
Menurut Herminarto Sofyan
tersebut, Universitas Negeri
(2008) , kecerdasan intelektual,
Yogyakarta merupakan perguruan
kecerdasan emosional dan kecerdasan
tinggi LPTK dengan misi utamanya
spiritual dapat tumbuh dan
menyiapkan tenaga kependidikan
berkembang secara simultan melalui
kemudian juga diberi mandat untuk
kegiatan kurikuler dan extrakulrikuler,
mengembangkan program-program
sehingga dihasilkan insan-insan yang
non-kependidikan, maka misi yang
cerdas, santun, berkepribadian, dan
diemban adalah :
menjunjung tinggi nilai-nilai
a. mengembangkan pendidikan
spriritualitas. Ada limawilayah
akademik dan atau profesional dalam
kecerdasan pribadi dalam bentuk
bidang kependidikan dan non-
kecerdasan emosional yang dapat
kependidikan yang diarahkan untuk
dibentuk dalam diri mahasiswa. Lima
menghasilkan manusia yang memiliki
wilayah tersebut adalah :
kecerdsan dan keterampilan yang
bermanfaat bang pembangunan a. kemampuan mengenali emosi diri ,
bangsa negara yaitu kemampuan mahasiswa dalam
b. mengembangan kegiatan penelitian mengenali perasaannya sendiri
untuk mengkaji dn mengembangkan sewaktu perasaan atau emosi tersebut
ilmu pengetahuan dan teknologi dan muncul
kesenian yang mensejahterakan
b. kemampuan mengelola emosi
individu dan msyarakat yang
adalah kemampuan mahasiswa untuk
mendukung pembangunan nasional
mengendalikan perasaannya sendiri,
c. mengembangkan kegiatan
sehingga tidak meledak dan akhirnya
pengabdian pada masyarakat yang
dapat mempengaruhi perilakunya yang
mendorong pengembangan segala
salah
potensi alam dan manusia, baik
secara individu maupun kelompok
14
26. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
c. kemampuan memotivasi diri sendiri senang merasa senang dan mengerti
adalah kemampuan memberikan perasaannya, kemampuan ini sering
semangat pada diri sendiri untuk dinamakan Empati.
melakukan sesuatu yang baik dan
e. Kemampuan membina hubungan
bermanfaat
adalah kemampuan untuk mengelola
d. kemampuan mengenali emosi emosi orang lain, sehingga tercipta
orang lain, adalah kemampuan untuk ketrampilan sosial yang tinggi dan
mengerti perasaan dan kebutuhan membuat pergaulan mahasiswa
orang lain, sehingga orang lain mersa menjadi lebih luas
membutuhkan pencerahan dan
2. Menyamakan Persepsi dikalangan
penyadaran menuju realisasi kultur
Civitas Akademika Fakultas Teknik
visioner tersebut secara dinamis dan
Universitas Negeri Yogyakarta
berkelanjutan.
Dalam membangun kebersamaan untuk Makna Cendekia, mengandung
mewujudkan cita-cita luhur dan mulia sesuai Visi makna Mandiri dan Bernurani,
dan Misi UNY maka dibutuhkan kesamaan demikian pula makna Mandiri
persepsi dikalangan civitas akademika UNY , mengandung makna Cendekia dan
baik itu dosen , karyawan, mahasiswa, Bernurani, dan makna Bernurani perlu
didukung makna Cendekia dan
pimpinan lembaga tentang kultur yang
Mandiri.
akan dibangun. Kultur tersebut Bangunan tiga pilar visi UNY
mestinya menunjukkan ciri, watak dan membutuhkan pemahaman yang serius
nilai-nilai (value) kecendekiaan, dan teliti. Menurut Sarbiran ( 2008) :
kemandirian dan kebernuranian. Baik a. Pilar pertam = BERNURANI
dalam ativitas pembelajaran, pekerjaan Hal ini memiliki ciri –ciri sebagai
, layanan maupun kebijakan . Hal berikut :
tersebut diapresiasi dan disikapi - taat azas/ibadah pada Tuhan Yang
sebagai sebuah kesatuan yang Maha Esa
terintegrasi (integrated). - tanggung jawab
- terbuka ( inklsif)
Sebagai visi Universitas, - peduli
implementasinya akan memerlukan - disiplin
dukungan semua komponen struktur - demokratis
dan fungsi universitas, konsekuensinya
b. Pilar kedua = MANDIRI
tidak akan dapat dilakukan oleh - Membudayakan
salahsatu komponen saja secara - Produktif
terpisah. ( Wuryadi : 2008, 2). Namun - Antusias
demikian dapat dipahami bahwa - Memberdayakan
pengembangan konseptual dapat - Menempatkan diri / kordinatif
- Pembelajar
dilakukan oleh satu lembaga
pengkajian yang melakukan kerja c. Pilar ketiga= CENDEKIA
sinergi, kolaborasi dan konvergensi - Menginspirasi
fungsi dengan berbagai element yang - Kritis
- Inovatif
lain. - Antipatif
Dimensi fungsi akademis, - Aspiratif
administrasi dan kemahasiswaan - Kreatif
15
27. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Mesin
FT UNY, Sabtu 2 Juni 2012 ISSN: 2086-8987
right—even in the face of pressure from
3. Makna Pendidikan Karakter
without and temptation from within.”
Terdapat berbagai rumusan
e. Character education is the
dalam memaknai karakter maupun
development of knowledge, skills, and
pendidikan karakter. Rumusan tersebut
abilities that enable the learner to make
antara lain:
informed and responsible choices. It
a. Character is the combination of involves a shared educational
personal qualities that make each commitment that emphasizes the
person unique. Teachers, parents, and responsibilities and rewards of
community members help children productive living in a global a diverse
build positive character qualities. For society (www.urbanext.illinois.edu)
example, the six pillars of character are
f. Character education is an umbrella
trustworthiness, respect, responsibility,
term loosely used to describe the
fairness, caring, and citizenship.
teaching of children in a manner that
Character deals with how people think
will help them develop variously as
and behave related to issues such as
moral, civic, good, mannered, behaved,
right and wrong, justice and equity, and
non-bullying, healthy, critical,
other areas of human conduct
successful, traditional, compliant and/
(www.eduscapes.com).
or socially-acceptable beings
b. Character is attribute or a quality (wikipedia.com)
that defines a person. This means that
g. Character education (CE) is
you are defined by a certain set of
everything you do that influences the
habits, qualities or attitudes and these
character of the kids you (Elkin &
form the basis upon which you
Sweet, 2004)
character is judged
Dari berbagai pendapat tersebut
(www.indianchild.com)
secara sederhana dapat dirumuskan
c. Character education is the bahwa pada dasanya karakter
development of knowledge, skills, and menyangkut kualitas diri dan keyakinan
abilities that encourage children and seseorang yang akan melandasi
young adults to make informed and perilaku Sedangkan pendidikan
responsible choices karakter adalah upaya meningkatkan
(www.eduscapes.com). pengetahuan, ketrampilan maupun
d. Character education is the sikap yang dibutuhkan agar seseorang
deliberate effort to help people berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
understand, care about, and act upon luhur, norma, etika, maupun aturan
core ethical values (Lickona, yang berlaku.
www.goodcharacter.com)Lebih lanjut 4. Karakter Tenaga Kerja Kejuruan
Lickona mengemukakan:“When we Menghadapi Tantangan Global
think about the kind of character we
Pertanyaan mendasar dalam
want for our children, it’s clear that we
kerangka penyiapan tenaga kerja
want them to be able to judge what is
kejuruan adalah karakter kerja seperti
right, care deeply about what is right,
apa yang perlu ditanamkan kjepada
and then do what they believe to be
peserta didik dalam menyiapkan
tenaga kerja kejuruan di era global.
16