Normalisasi basis data adalah proses pembentukan struktur basis data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan hubungan antar entitas untuk menghilangkan ambiguitas data dan anomali seperti penyisipan, penghapusan, dan peremajaan data."
2. Normalisasi
• Normalisasi adalah proses pembentukan struktur
basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa
dihilangkan.
• Proses normalisasi merupakan proses
pengelompokan data elemen menjadi tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya (Kristanto, H.,
1994).
• Normalisasi data merupakan suatu proses untuk
mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien
dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data
item dikelompokkan ke dalam struktur record.
3. • The goal of a relational database design is to
generate a set of relation scheme that allow
us to store informastion easily. One approach
is to design scheme that are in an appropriate
normal form (silberschatz, H., 1991)
• Normalisasi adalah suatu teknik untuk
mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel
untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam
suatu organisasi.
4. Tujuan Normalisasi
• Untuk menghilangkan kerangkapan data
• Untuk mengurangi kompleksitas
• Untuk mempermudah pemodifikasian data
5. Proses Normalisasi
• Data diuraikan dalam bentuk tabel,
selanjutnya dianalisisberdasarkan persyaratan
tertentu ke beberapa tingkat.
• Apabila tabel yang diuji belum memenuhi
persyaratan tertentu,maka tabel tersebut
perlu dipecah menjadi beberapa tabel
yanglebih sederhana sampai memenuhi
bentuk yang optimal.
6. Kriteria Tabel efisien
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi
3 kriteria sbb:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya
harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya,
setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-
tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel
semula dengan sama persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan
data (Dependency Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) (-akan
dijelaskan kemudian-)
7. Tahapan Normalisasi
• Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
• Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
• Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
• Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan
fungsional
• Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
• Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
• Bentuk Normal Kelima
8. Ketergantungan Fungsional
• Definisi
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung
fungsional padaatribut X (R.X ---> R.Y), jika dan
hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai
tepat satu nilai Y pada R.
R= Relasi / Tabel
Y,X = Atribut didalam Tabel R.
9. Contoh Ketergantungan
• Tabel PEMASOK-BARANG
No_Pem Nama_Pem
P01 Imam_x
P02 Yazix
P03 Hana
• Ketergantungan fungsional dari tabel
PEMASOK-BARANG adalah :
• No_Pem ---> Nama_Pem
10. Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung
fungsional penuh pada atribut X pada relasi R,
jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X
adalah key gabungan).
Suatu atribut Y mempunyai dependensi
sepenuhnya terhadap atribut X jika
• Y mempunyai dependensi terhadap X
• Y tidak mempunyai dependensi terhadap bagian dari X
12. Ketergantungan Transitif
• Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung
transitif pada atribut X , jika atribut Y
tergantung pada atribut X pada relasi R dan
atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi
R. (X Y, Y Z , maka X Z )
13. Pengertian Dependensi Transitif
• Suatu atribut Z mempunyai dependensi
transitif terhadap X jika:
– Y memiliki dependensi terhadap X dan
– Z memiliki dependensi terhadap Y
X → Z
X→Y→Z
14. Contoh Dependensi Transitif
Kuliah Ruang Tempat Waktu
Jaringan Komputer Merapi Gedung Utara Senin, 08.00-09.50
Pengantar Basis Data Merbabu Gedung Utara Selasa, 08.00-09.50
Matematika I Rama Gedung Selatan Rabu, 10.00-11.50
Sistem Pakar Sinta Gedung Selatan Kamis, 08.00-09.50
Kecerdasan Buatan Merapi Gedung Utara Selasa, 10.00-11.50
Kuliah → { Ruang, Waktu }
Kuliah → Ruang → Tempat
Ruang → Tempat
15. Contoh Lain Dependensi Transitif
Id_Pelanggan Nama Salesman Area
A-001 Andi Farkan Jateng
A-002 Kurnia Jati Dian Jabar
B-001 Fika Dewi Joned Jatim
B-002 Gani Wirawan Farkan Jateng
C-001 Cici Kusuma Joned Jatim
Id_Pelanggan Nama Salesman Area
17. Problem pada Dependensi Transitif
Id_Pelanggan Nama Salesman Area
A-001 Andi Farkan Jateng
A-002 Kurnia Jati Dian Jabar
B-001 Fika Dewi Joned Jatim
B-002 Gani Wirawan Farkan Jateng
C-001 Cici Kusuma Joned Jatim
Anomali penyisipan:
Seorang salesman baru yang bertugas di Jateng tidak dapat dimasukkan dalam
tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan
Anomali penghapusan:
Jika pelanggan A-002 dihapus, informasi bahwa Dian menangani daerah Jabar ikut
hilang
Anomali peremajaan:
Jika katakanlah Farkan mendapat penugasan baru untuk menangani daerah
Kalimantan, maka sejumlah baris harus diremajakan agar data tetap konsisten
18. • Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling
ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
• Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau
BCNF karena sudah cukup memadai untuk
menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas
baik.
19. Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat
terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut
tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga
(3rd Normal Form / 3NF).
20. Tabel Universal
Tabel Universal (Universal / Star Table)
sebuah tabel yang merangkum semua kelompok
data yang saling berhubungan, bukan
merupakan tabel yang baik.
Misalnya:
22. Bentuk-bentuk Normal
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form /
1NF)
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form /
2NF)
3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
23. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st
Normal Form / 1NF)
• Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah
tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak
(multivalued attribute), atribut composite
atau kombinasinya dalam domain data yang
sama.
• Setiap atribut dalam tabel tersebut harus
bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
24. Bentuk Normal Tahap Keempat (5th
Normal Form /5NF)
• Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat
memiliki sebuah lossless decomposition menjadi
tabel-tabel yg lebih kecil.
• Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk
berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk
berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila
sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-
tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join)
untuk membentuk tabel semula