SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
BASIS DATA
OLEH : AHMAD KURNIAWAN
Normalisasi
• Normalisasi adalah proses pembentukan struktur
  basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa
  dihilangkan.
• Proses normalisasi merupakan proses
  pengelompokan data elemen menjadi tabel yang
  menunjukkan entity dan relasinya (Kristanto, H.,
  1994).
• Normalisasi data merupakan suatu proses untuk
  mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien
  dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data
  item dikelompokkan ke dalam struktur record.
• The goal of a relational database design is to
  generate a set of relation scheme that allow
  us to store informastion easily. One approach
  is to design scheme that are in an appropriate
  normal form (silberschatz, H., 1991)
• Normalisasi adalah suatu teknik untuk
  mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel
  untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam
  suatu organisasi.
Tujuan Normalisasi

• Untuk menghilangkan kerangkapan data
• Untuk mengurangi kompleksitas
• Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi
• Data diuraikan dalam bentuk tabel,
  selanjutnya dianalisisberdasarkan persyaratan
  tertentu ke beberapa tingkat.
• Apabila tabel yang diuji belum memenuhi
  persyaratan tertentu,maka tabel tersebut
  perlu dipecah menjadi beberapa tabel
  yanglebih sederhana sampai memenuhi
  bentuk yang optimal.
Kriteria Tabel efisien
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi
3 kriteria sbb:
1.   Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya
     harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya,
     setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-
     tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel
     semula dengan sama persis.
2.   Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan
     data (Dependency Preservation).
3.   Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) (-akan
     dijelaskan kemudian-)
Tahapan Normalisasi
•   Bentuk Tidak Normal
         Menghilangkan perulangan group
•   Bentuk Normal Pertama (1NF)
         Menghilangkan ketergantungan sebagian
•   Bentuk Normal Kedua (2NF)
         Menghilangkan ketergantungan transitif
•   Bentuk Normal Ketiga (3NF)
         Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan
    fungsional
•   Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
         Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
•   Bentuk Normal Keempat (4NF)
         Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
•   Bentuk Normal Kelima
Ketergantungan Fungsional
• Definisi
  Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung
  fungsional padaatribut X (R.X ---> R.Y), jika dan
  hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai
  tepat satu nilai Y pada R.
R= Relasi / Tabel
Y,X = Atribut didalam Tabel R.
Contoh Ketergantungan
• Tabel PEMASOK-BARANG
   No_Pem            Nama_Pem
   P01               Imam_x
   P02               Yazix
   P03               Hana


• Ketergantungan fungsional dari tabel
  PEMASOK-BARANG adalah :
• No_Pem ---> Nama_Pem
Ketergantungan Fungsional Penuh
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung
  fungsional penuh pada atribut X pada relasi R,
  jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X
  adalah key gabungan).
Suatu atribut Y mempunyai dependensi
  sepenuhnya terhadap atribut X jika
     • Y mempunyai dependensi terhadap X
     • Y tidak mempunyai dependensi terhadap bagian dari X
• KIRIM-BARANG( No_pem, Na_pem, No_bar, Jumlah)
    No_pem     Na_pem        No_bar   Jumlah
    P01        Bahana        B01      1000
    P01        Bahana        B02      1400
    P01        Bahana        B03      2000
    P02        Sinar Mulia   B03      1000
    P03        Harapan       B02      2000

• Ketergantungan fungsional :
• No-pem --> Na-pem
• No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya)
Ketergantungan Transitif
• Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung
  transitif pada atribut X , jika atribut Y
  tergantung pada atribut X pada relasi R dan
  atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi
  R. (X  Y, Y  Z , maka X Z )
Pengertian Dependensi Transitif
• Suatu atribut Z mempunyai dependensi
  transitif terhadap X jika:
  – Y memiliki dependensi terhadap X dan
  – Z memiliki dependensi terhadap Y


           X → Z
           X→Y→Z
Contoh Dependensi Transitif
Kuliah                 Ruang    Tempat           Waktu
Jaringan Komputer      Merapi   Gedung Utara     Senin, 08.00-09.50
Pengantar Basis Data   Merbabu Gedung Utara      Selasa, 08.00-09.50
Matematika I           Rama     Gedung Selatan   Rabu, 10.00-11.50
Sistem Pakar           Sinta    Gedung Selatan   Kamis, 08.00-09.50
Kecerdasan Buatan      Merapi   Gedung Utara     Selasa, 10.00-11.50



         Kuliah → { Ruang, Waktu }
                                         Kuliah → Ruang → Tempat
         Ruang → Tempat
Contoh Lain Dependensi Transitif
Id_Pelanggan    Nama            Salesman            Area
A-001           Andi            Farkan              Jateng
A-002           Kurnia Jati     Dian                Jabar
B-001           Fika Dewi       Joned               Jatim
B-002           Gani Wirawan    Farkan              Jateng
C-001           Cici Kusuma     Joned               Jatim




           Id_Pelanggan       Nama       Salesman       Area
Contoh Lain Dependensi Transitif
No_Pesan   No_Urut        Kode_Item        Nama_Item       Jumlah

06008      1              P1               Pensil          5
06008      2              P2               Buku Tulis      10
06008      3              P3               Penggaris       6
06008      4              P4               Penghapus       4
06009      1              P3               Penggaris       1
06009      2              P5               Pulpen          10
06009      3              P6               Spidol          5
06010      1              P1               Pensil          4
06010      2              P2               Buku Tulis      10




  No_Pesan      No_Urut        Kode_Item    Nama_Item   Jumlah
Problem pada Dependensi Transitif
       Id_Pelanggan      Nama            Salesman         Area
       A-001             Andi            Farkan           Jateng
       A-002             Kurnia Jati     Dian             Jabar
       B-001             Fika Dewi       Joned            Jatim
       B-002             Gani Wirawan    Farkan           Jateng
       C-001             Cici Kusuma     Joned            Jatim

Anomali penyisipan:
    Seorang salesman baru yang bertugas di Jateng tidak dapat dimasukkan dalam
    tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan
Anomali penghapusan:
    Jika pelanggan A-002 dihapus, informasi bahwa Dian menangani daerah Jabar ikut
    hilang
Anomali peremajaan:
    Jika katakanlah Farkan mendapat penugasan baru untuk menangani daerah
    Kalimantan, maka sejumlah baris harus diremajakan agar data tetap konsisten
• Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling
  ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
• Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau
  BCNF karena sudah cukup memadai untuk
  menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas
  baik.
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat
terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut
tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga
(3rd Normal Form / 3NF).
Tabel Universal
Tabel Universal (Universal / Star Table) 
sebuah tabel yang merangkum semua kelompok
data yang saling berhubungan, bukan
merupakan tabel yang baik.
Misalnya:
Tabel Universal
Bentuk-bentuk Normal
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form /
   1NF)
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form /
   2NF)
3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
Bentuk Normal Tahap Pertama (1st
           Normal Form / 1NF)
• Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah
  tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak
  (multivalued attribute), atribut composite
  atau kombinasinya dalam domain data yang
  sama.
• Setiap atribut dalam tabel tersebut harus
  bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
Bentuk Normal Tahap Keempat (5th
           Normal Form /5NF)
• Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat
  memiliki sebuah lossless decomposition menjadi
  tabel-tabel yg lebih kecil.
• Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk
  berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk
  berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila
  sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-
  tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join)
  untuk membentuk tabel semula

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Andere mochten auch (14)

Database (4) Menyaring Data
Database (4) Menyaring DataDatabase (4) Menyaring Data
Database (4) Menyaring Data
 
Pengantar Database
Pengantar DatabasePengantar Database
Pengantar Database
 
Normalisasi dan proses normalisasi
Normalisasi dan proses normalisasiNormalisasi dan proses normalisasi
Normalisasi dan proses normalisasi
 
Normalisasi Basis Data
Normalisasi Basis DataNormalisasi Basis Data
Normalisasi Basis Data
 
Basisdata - normalisasi
Basisdata  - normalisasiBasisdata  - normalisasi
Basisdata - normalisasi
 
Penjelasan indexing database 1411510850
Penjelasan indexing database 1411510850Penjelasan indexing database 1411510850
Penjelasan indexing database 1411510850
 
ARSITEKTUR MODEL BASIS DATA
ARSITEKTUR MODEL BASIS DATAARSITEKTUR MODEL BASIS DATA
ARSITEKTUR MODEL BASIS DATA
 
Arsitektur basis data
Arsitektur basis dataArsitektur basis data
Arsitektur basis data
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab. 3
Bab. 3Bab. 3
Bab. 3
 
Bab. 7
Bab. 7Bab. 7
Bab. 7
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Bab 3. Pemodelan Data
Bab 3. Pemodelan DataBab 3. Pemodelan Data
Bab 3. Pemodelan Data
 
Database Normalization 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
Database Normalization 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NFDatabase Normalization 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
Database Normalization 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
 

Ähnlich wie Materi 2

Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang adaBab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang adachepahon
 
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptxPertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptxnurnur469094
 
Desain_Database__Normalisasi.pptx
Desain_Database__Normalisasi.pptxDesain_Database__Normalisasi.pptx
Desain_Database__Normalisasi.pptxEdySubowo2
 
Pertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdfPertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdfVyaGlow
 

Ähnlich wie Materi 2 (9)

Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang adaBab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
Bab 8 - NORMALISASI DATA yang berkaitan dengan data yang ada
 
normalisasi data
normalisasi datanormalisasi data
normalisasi data
 
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptxPertemuan-12-normalisasi.pptx
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
 
Normalisasi
NormalisasiNormalisasi
Normalisasi
 
NORMALISASI
NORMALISASINORMALISASI
NORMALISASI
 
Desain_Database__Normalisasi.pptx
Desain_Database__Normalisasi.pptxDesain_Database__Normalisasi.pptx
Desain_Database__Normalisasi.pptx
 
normalisasi
normalisasinormalisasi
normalisasi
 
W2 Normalisasi.pptx
W2 Normalisasi.pptxW2 Normalisasi.pptx
W2 Normalisasi.pptx
 
Pertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdfPertemuan%203.pdf
Pertemuan%203.pdf
 

Mehr von wawankoerniawan (20)

Print screen
Print screenPrint screen
Print screen
 
Materi 6
Materi 6Materi 6
Materi 6
 
Materi 6
Materi 6Materi 6
Materi 6
 
Materi 12
Materi 12Materi 12
Materi 12
 
Materi 10
Materi 10Materi 10
Materi 10
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 
Materi 8
Materi 8Materi 8
Materi 8
 
Materi 7
Materi 7Materi 7
Materi 7
 
Materi 5
Materi 5Materi 5
Materi 5
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Materi 11
Materi 11Materi 11
Materi 11
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Materi 10
Materi 10Materi 10
Materi 10
 
Materi 10
Materi 10Materi 10
Materi 10
 
Materi 12
Materi 12Materi 12
Materi 12
 
Materi 11
Materi 11Materi 11
Materi 11
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 

Materi 2

  • 1. BASIS DATA OLEH : AHMAD KURNIAWAN
  • 2. Normalisasi • Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan. • Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan relasinya (Kristanto, H., 1994). • Normalisasi data merupakan suatu proses untuk mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data item dikelompokkan ke dalam struktur record.
  • 3. • The goal of a relational database design is to generate a set of relation scheme that allow us to store informastion easily. One approach is to design scheme that are in an appropriate normal form (silberschatz, H., 1991) • Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
  • 4. Tujuan Normalisasi • Untuk menghilangkan kerangkapan data • Untuk mengurangi kompleksitas • Untuk mempermudah pemodifikasian data
  • 5. Proses Normalisasi • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisisberdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. • Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yanglebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
  • 6. Kriteria Tabel efisien Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: 1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel- tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. 2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). 3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF) (-akan dijelaskan kemudian-)
  • 7. Tahapan Normalisasi • Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group • Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian • Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif • Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional • Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan Ketergantungan Multivalue • Bentuk Normal Keempat (4NF) Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa • Bentuk Normal Kelima
  • 8. Ketergantungan Fungsional • Definisi Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional padaatribut X (R.X ---> R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. R= Relasi / Tabel Y,X = Atribut didalam Tabel R.
  • 9. Contoh Ketergantungan • Tabel PEMASOK-BARANG No_Pem Nama_Pem P01 Imam_x P02 Yazix P03 Hana • Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : • No_Pem ---> Nama_Pem
  • 10. Ketergantungan Fungsional Penuh Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X ( bila X adalah key gabungan). Suatu atribut Y mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap atribut X jika • Y mempunyai dependensi terhadap X • Y tidak mempunyai dependensi terhadap bagian dari X
  • 11. • KIRIM-BARANG( No_pem, Na_pem, No_bar, Jumlah) No_pem Na_pem No_bar Jumlah P01 Bahana B01 1000 P01 Bahana B02 1400 P01 Bahana B03 2000 P02 Sinar Mulia B03 1000 P03 Harapan B02 2000 • Ketergantungan fungsional : • No-pem --> Na-pem • No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya)
  • 12. Ketergantungan Transitif • Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X , jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. (X  Y, Y  Z , maka X Z )
  • 13. Pengertian Dependensi Transitif • Suatu atribut Z mempunyai dependensi transitif terhadap X jika: – Y memiliki dependensi terhadap X dan – Z memiliki dependensi terhadap Y X → Z X→Y→Z
  • 14. Contoh Dependensi Transitif Kuliah Ruang Tempat Waktu Jaringan Komputer Merapi Gedung Utara Senin, 08.00-09.50 Pengantar Basis Data Merbabu Gedung Utara Selasa, 08.00-09.50 Matematika I Rama Gedung Selatan Rabu, 10.00-11.50 Sistem Pakar Sinta Gedung Selatan Kamis, 08.00-09.50 Kecerdasan Buatan Merapi Gedung Utara Selasa, 10.00-11.50 Kuliah → { Ruang, Waktu } Kuliah → Ruang → Tempat Ruang → Tempat
  • 15. Contoh Lain Dependensi Transitif Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan Farkan Jateng C-001 Cici Kusuma Joned Jatim Id_Pelanggan Nama Salesman Area
  • 16. Contoh Lain Dependensi Transitif No_Pesan No_Urut Kode_Item Nama_Item Jumlah 06008 1 P1 Pensil 5 06008 2 P2 Buku Tulis 10 06008 3 P3 Penggaris 6 06008 4 P4 Penghapus 4 06009 1 P3 Penggaris 1 06009 2 P5 Pulpen 10 06009 3 P6 Spidol 5 06010 1 P1 Pensil 4 06010 2 P2 Buku Tulis 10 No_Pesan No_Urut Kode_Item Nama_Item Jumlah
  • 17. Problem pada Dependensi Transitif Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan Farkan Jateng C-001 Cici Kusuma Joned Jatim Anomali penyisipan: Seorang salesman baru yang bertugas di Jateng tidak dapat dimasukkan dalam tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan Anomali penghapusan: Jika pelanggan A-002 dihapus, informasi bahwa Dian menangani daerah Jabar ikut hilang Anomali peremajaan: Jika katakanlah Farkan mendapat penugasan baru untuk menangani daerah Kalimantan, maka sejumlah baris harus diremajakan agar data tetap konsisten
  • 18. • Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF) • Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.
  • 19. Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).
  • 20. Tabel Universal Tabel Universal (Universal / Star Table)  sebuah tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan, bukan merupakan tabel yang baik. Misalnya:
  • 22. Bentuk-bentuk Normal 1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF) 2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF) 3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF) 4. Boyce-Code Normal Form (BCNF) 5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF) 6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
  • 23. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF) • Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama. • Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
  • 24. Bentuk Normal Tahap Keempat (5th Normal Form /5NF) • Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. • Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel- tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula