SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PERSYARATAN KARANTINA UNTUK PEMASUKAN/IMPOR BENIH TUMBUHAN 
Wahono Diphayana
Dasar Hukum 
•Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. 
•Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan.
Dasar Hukum 
•Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian. 
•Berbagai Peraturan Menteri Pertanian 
•Berbagai Peraturan Lainnya
Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 
1.Dilengkapi Surat Kesehatan Tumbuhan (phytosanitary certificate) dari negara asal dan negara transit.
Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 
2. Disertai Surat Izin Pemasukan (SIP), dari Menteri Pertanian atau pejabat yang ditunjuknya (dalam hal ini Direktur Jenderal terkait).
Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 
3. Melalui tempat- tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 
4. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina tumbuhan di tempat- tempat pemasukan dan pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina
Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 
5. Dalam hal tertentu Menteri Pertanian dapat menetapkan kewajiban tambahan
Persyaratan Tambahan 
1. Persyaratan tambahan dikenakan apabila dalam suatu keadaan yang ditetapkan berdasarkan Analisis Risiko OPT (AROPT) atau Pest Risk Analysis(PRA), benih tumbuhan yang diimpor dinilai memiliki potensi yang besar untuk mengakibatkan terjadinya penyebaran OPT.
Persyaratan Tambahan 
AROPT terhadap pemasukan media pembawa ke dalam wilayah RI dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian cq. Pusat Karantina Tumbuhan. Berdasarkan hasil AROPT ditentukan manajemen risiko untuk mencegah masuknya OPT dan atau OPT Penting (OPTP) ke dalam wilayah negara RI.
Persyaratan Tambahan 
2. Persyaratan tambahan terdiri dari persyaratan teknis atau persyaratan kelengkapan dokumen.
Persyaratan Tambahan 
3. Untuk memastikan benih tumbuhan yang akan dimasukkan ke dalam wilayah negara RI bebas dari OPTK dapat dilakukan verifikasi di negara asal. Pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian cq. Pusat Karantina Tumbuhan dan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Verifikasi adalah kegiatan untuk memastikan kebenaran keterangan status keberadaan OPTK dan atau OPTP serta pelaksanaan manajemen risiko OPTK.
Persyaratan Tambahan 
4. Persyaratan teknis, meliputi antara lain persyaratan sebagai berikut : 
a. Benih tumbuhan harus berasal dari area produksi di negara asal yang bebas dari investasi OPT tertentu, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan (additional declaration) pada Surat Kesehatan Tumbuhan yang menyertai kiriman
Persyaratan Tambahan 
b. Benih tumbuhan yang berasal dari area produksi di negara asal yang tidak bebas dari investasi OPTK harus diberi perlakuan tertentu di negara asal sebelum dikirim atau dimasukkan ke dalam wilayah negara RI, yang dinyatakan dalam kolom perlakuan (treatment) pada Surat Kesehatan Tumbuhan yang menyertai kiriman.
Persyaratan Tambahan 
c. Benih tumbuhan harus dikenakan tindakan karantina tumbuhan di negara ke tiga, yang dinyatakan dengan Surat Kesehatan Tumbuhan untuk re-ekspor
Persyaratan Tambahan 
d. Benih tumbuhan harus dikemas dengan menggunakan jenis kemasan tertentu, yang dinyatakan antara lain dengan marka/label.
Persyaratan Tambahan 
e. Benih tumbuhan harus dikenakan pengemasan ulang di negara ke tiga, yang dinyatakan dengan Surat Kesehatan Tumbuhan untuk re-ekspor.
Persyaratan Tambahan 
g. Benih tumbuhan dilarang turun dari alat angkut di negara tertentu apabila alat angkut yang membawanya transit di negara tersebut, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan (additional declaration) pada Surat Kesehatan Tumbuhan yang menyertai kiriman.
Persyaratan Tambahan 
5. Persyaratan kelengkapan dokumen, antara lain berupa dokumen sebagai berikut : 
–Surat Ijin Pemasukan Benih Tumbuhan dari Menteri Pertanian. 
–Sertifikat Perlakuan yang menyertai Surat Kesehatan Tumbuhan dari negara asal. 
–Surat keterangan negara asal (certificate of origin). 
–Rencana Kedatangan Alat Angkut. 
–Daftar Muatan Kapal (Inward Manifest). 
–Cargo manifest. 
–Bill of Lading(B/L). 
–Airway Bill(AWB). 
–Packing List. 
–Passenger Declaration.
Tempat Pemasukan Benih Tumbuhan 
Impor benih tumbuhan hanya diizinkan melalui tempat-tempat pemasukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/PERMENTAN/OT.140/12/2011 Tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.
Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan 
1. Yang dimaksud benih tanaman hutan dalam ketentuan ini adalah bahan tanaman yang berupa bagian generatif (biji) atau bagian vegetatif tanaman yang antara lain berupa mata tunas, akar, daun, jaringan tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakan tanaman.
Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan 
Sedangkan bibit tanaman hutan adalah tumbuhan muda hasil perbanyakan dan/atau pengembangbiakan secara generatif (biji) maupun vegetatif.
Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan 
2. Pemohon wajib mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (Dirjen RLPS), KementerianKehutanan, dalam hal izin pemasukan untuk pembangunan hutan serta rehabilitasi hutan dan lahan; dan
Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan 
–Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, KementerianKehutanan, dalam hal izin pemasukan untuk penelitian dan pengembangan hutan introduksi, dan pemberian souvenir kenegaraan; 
dengan mencantumkan tujuan, jenis, kuantitas, kualitas dan negara asal.
Ketentuan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) 
CITES merupakan perjanjian internasional yang mengatur perdagangan spesies langka, baik flora maupun fauna. 
Untuk pemasukan jenis tumbuhan liar dan langka dan masuk dalam daftar CITES diharuskan mempunyai izin impor dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, KementerianKehutanan.
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir SyahReview jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syahzahir ipb
 
Arti penting karantina tumbuhan
Arti penting karantina tumbuhanArti penting karantina tumbuhan
Arti penting karantina tumbuhanWahono Diphayana
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenAndrew Hutabarat
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Febrina Tentaka
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Pupuk kandang
Pupuk kandangPupuk kandang
Pupuk kandangf' yagami
 
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Hari Prasetyo
 
Pengujian vigor benih
Pengujian vigor benihPengujian vigor benih
Pengujian vigor benihUnhy Doel
 
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi harasat rahayuwati
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotiksat rahayuwati
 
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian IndonesiaKarantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian IndonesiaWahono Diphayana
 
Pembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamPembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamAlvin Xevier
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
 
Penyerbukan sawit
Penyerbukan sawitPenyerbukan sawit
Penyerbukan sawitFatma Wati
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 

Was ist angesagt? (20)

Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir SyahReview jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
Review jurnal tata_guna_lahan -. Zahir Syah
 
Arti penting karantina tumbuhan
Arti penting karantina tumbuhanArti penting karantina tumbuhan
Arti penting karantina tumbuhan
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Pupuk kandang
Pupuk kandangPupuk kandang
Pupuk kandang
 
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
 
Pengujian vigor benih
Pengujian vigor benihPengujian vigor benih
Pengujian vigor benih
 
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
 
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian IndonesiaKarantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
Karantina pertanian benteng terdepan pertanian Indonesia
 
Pembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamPembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanam
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 
Penyerbukan sawit
Penyerbukan sawitPenyerbukan sawit
Penyerbukan sawit
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 

Ähnlich wie PERSYARATAN KARANTINA

Persyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar areaPersyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar areaWahono Diphayana
 
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Hari Prasetyo
 
Pp14 2002
Pp14 2002Pp14 2002
Pp14 2002Zya2009
 
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdfAdityaPratama976144
 
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Hari Prasetyo
 
Lecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan eksporLecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan eksporAndrew Hutabarat
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Ido Mantan
 
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Hari Prasetyo
 
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Hari Prasetyo
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxBaru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxMuhammadAzis56
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfOktasari13
 
Aspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di Indonesia
Aspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di IndonesiaAspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di Indonesia
Aspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di IndonesiaWahono Diphayana
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikAchmad Wahid
 
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangUu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangLegal Akses
 
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanNPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanPokjaUKPBJ
 
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxSTIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxArdiansyahSyafaat1
 

Ähnlich wie PERSYARATAN KARANTINA (20)

Persyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar areaPersyaratan ekspor & antar area
Persyaratan ekspor & antar area
 
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
Pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura (permentan no. 5 tahun 2012)
 
Pp14 2002
Pp14 2002Pp14 2002
Pp14 2002
 
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
 
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
Tatacara pendaftaran varietas tan. hortikultura (permentan no. 38 tahun 2011)
 
Lecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan eksporLecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
Lecture 11 prosedur karantina impor dan ekspor
 
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
Slide mengenai perlindungan varietas tanaman universitas dirgantara marsekal ...
 
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...Produksi, sertifikasi, peredaran  benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
Produksi, sertifikasi, peredaran benih hortikultura (permentan no. 48 tahun ...
 
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun...
 
Omkaba karkes
Omkaba karkesOmkaba karkes
Omkaba karkes
 
VARIETAS TANAMAN.pptx
VARIETAS TANAMAN.pptxVARIETAS TANAMAN.pptx
VARIETAS TANAMAN.pptx
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptxBaru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
Baru_Materi Sosialisasi Penangkar BAMER Malang 2023.pptx
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
 
Aspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di Indonesia
Aspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di IndonesiaAspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di Indonesia
Aspek Hukum dan Tindakan Karantina Tumbuhan di Indonesia
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
 
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagangUu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
Uu tahun 2000 no. 3o tentang rahasia dagang
 
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanNPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
 
Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2
 
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxSTIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
 

Mehr von Wahono Diphayana

Internal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank IndonesiaInternal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank IndonesiaWahono Diphayana
 
History and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank IndonesiaHistory and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank IndonesiaWahono Diphayana
 
Function of Bank Indonesia
Function of Bank IndonesiaFunction of Bank Indonesia
Function of Bank IndonesiaWahono Diphayana
 
Central Bank : An Introduction
Central Bank : An IntroductionCentral Bank : An Introduction
Central Bank : An IntroductionWahono Diphayana
 
Bank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State InstitutionBank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State InstitutionWahono Diphayana
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifWahono Diphayana
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalWahono Diphayana
 
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalHambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalWahono Diphayana
 
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalHambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalWahono Diphayana
 
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKMPembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKMWahono Diphayana
 
Menumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkmMenumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkmWahono Diphayana
 
Kriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmKriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmWahono Diphayana
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaWahono Diphayana
 
Instrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangInstrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangWahono Diphayana
 

Mehr von Wahono Diphayana (20)

Internal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank IndonesiaInternal Governance & Audit of Bank Indonesia
Internal Governance & Audit of Bank Indonesia
 
History and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank IndonesiaHistory and Organization of Bank Indonesia
History and Organization of Bank Indonesia
 
Function of Bank Indonesia
Function of Bank IndonesiaFunction of Bank Indonesia
Function of Bank Indonesia
 
Central Bank : An Introduction
Central Bank : An IntroductionCentral Bank : An Introduction
Central Bank : An Introduction
 
Bank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State InstitutionBank Indonesia's Position as a State Institution
Bank Indonesia's Position as a State Institution
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
 
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasionalManfaat dan pengaruh perdagangan internasional
Manfaat dan pengaruh perdagangan internasional
 
Keunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitifKeunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitif
 
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasionalHambatan tarif dalam bisnis internasional
Hambatan tarif dalam bisnis internasional
 
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasionalHambatan non tarif dalam perdagangan internasional
Hambatan non tarif dalam perdagangan internasional
 
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKMPembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
Pembiayaan, penjaminan & kemitraan UMKM
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
 
Menumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkmMenumbuhan iklim usaha umkm
Menumbuhan iklim usaha umkm
 
Pengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkmPengembangan usaha umkm
Pengembangan usaha umkm
 
Kriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkmKriteria & fungsi umkm
Kriteria & fungsi umkm
 
Mengenal pasar modal
Mengenal pasar modalMengenal pasar modal
Mengenal pasar modal
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
 
Teori mengenai uang
Teori mengenai uangTeori mengenai uang
Teori mengenai uang
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Instrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangInstrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uang
 

Kürzlich hochgeladen

Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnismateri lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnisreyhanfabian268
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinaFarisanKamestiawaraP
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptxSahlimaHutagalung
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 

Kürzlich hochgeladen (12)

Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnismateri lengkap pasar global pengantar bisnis
materi lengkap pasar global pengantar bisnis
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
381311118-Contoh-biodata-diri-PowerPoint.pptx
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 

PERSYARATAN KARANTINA

  • 1. PERSYARATAN KARANTINA UNTUK PEMASUKAN/IMPOR BENIH TUMBUHAN Wahono Diphayana
  • 2. Dasar Hukum •Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. •Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan.
  • 3. Dasar Hukum •Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian. •Berbagai Peraturan Menteri Pertanian •Berbagai Peraturan Lainnya
  • 4. Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 1.Dilengkapi Surat Kesehatan Tumbuhan (phytosanitary certificate) dari negara asal dan negara transit.
  • 5. Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 2. Disertai Surat Izin Pemasukan (SIP), dari Menteri Pertanian atau pejabat yang ditunjuknya (dalam hal ini Direktur Jenderal terkait).
  • 6.
  • 7. Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 3. Melalui tempat- tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
  • 8. Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 4. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina tumbuhan di tempat- tempat pemasukan dan pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina
  • 9. Persyaratan Umum Impor Benih Tumbuhan Ke Dalam Wilayah RI 5. Dalam hal tertentu Menteri Pertanian dapat menetapkan kewajiban tambahan
  • 10. Persyaratan Tambahan 1. Persyaratan tambahan dikenakan apabila dalam suatu keadaan yang ditetapkan berdasarkan Analisis Risiko OPT (AROPT) atau Pest Risk Analysis(PRA), benih tumbuhan yang diimpor dinilai memiliki potensi yang besar untuk mengakibatkan terjadinya penyebaran OPT.
  • 11. Persyaratan Tambahan AROPT terhadap pemasukan media pembawa ke dalam wilayah RI dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian cq. Pusat Karantina Tumbuhan. Berdasarkan hasil AROPT ditentukan manajemen risiko untuk mencegah masuknya OPT dan atau OPT Penting (OPTP) ke dalam wilayah negara RI.
  • 12. Persyaratan Tambahan 2. Persyaratan tambahan terdiri dari persyaratan teknis atau persyaratan kelengkapan dokumen.
  • 13. Persyaratan Tambahan 3. Untuk memastikan benih tumbuhan yang akan dimasukkan ke dalam wilayah negara RI bebas dari OPTK dapat dilakukan verifikasi di negara asal. Pelaksanaan verifikasi dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian cq. Pusat Karantina Tumbuhan dan dapat melibatkan para ahli dan atau instansi terkait. Verifikasi adalah kegiatan untuk memastikan kebenaran keterangan status keberadaan OPTK dan atau OPTP serta pelaksanaan manajemen risiko OPTK.
  • 14. Persyaratan Tambahan 4. Persyaratan teknis, meliputi antara lain persyaratan sebagai berikut : a. Benih tumbuhan harus berasal dari area produksi di negara asal yang bebas dari investasi OPT tertentu, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan (additional declaration) pada Surat Kesehatan Tumbuhan yang menyertai kiriman
  • 15. Persyaratan Tambahan b. Benih tumbuhan yang berasal dari area produksi di negara asal yang tidak bebas dari investasi OPTK harus diberi perlakuan tertentu di negara asal sebelum dikirim atau dimasukkan ke dalam wilayah negara RI, yang dinyatakan dalam kolom perlakuan (treatment) pada Surat Kesehatan Tumbuhan yang menyertai kiriman.
  • 16. Persyaratan Tambahan c. Benih tumbuhan harus dikenakan tindakan karantina tumbuhan di negara ke tiga, yang dinyatakan dengan Surat Kesehatan Tumbuhan untuk re-ekspor
  • 17. Persyaratan Tambahan d. Benih tumbuhan harus dikemas dengan menggunakan jenis kemasan tertentu, yang dinyatakan antara lain dengan marka/label.
  • 18. Persyaratan Tambahan e. Benih tumbuhan harus dikenakan pengemasan ulang di negara ke tiga, yang dinyatakan dengan Surat Kesehatan Tumbuhan untuk re-ekspor.
  • 19. Persyaratan Tambahan g. Benih tumbuhan dilarang turun dari alat angkut di negara tertentu apabila alat angkut yang membawanya transit di negara tersebut, yang dinyatakan dalam kolom keterangan tambahan (additional declaration) pada Surat Kesehatan Tumbuhan yang menyertai kiriman.
  • 20. Persyaratan Tambahan 5. Persyaratan kelengkapan dokumen, antara lain berupa dokumen sebagai berikut : –Surat Ijin Pemasukan Benih Tumbuhan dari Menteri Pertanian. –Sertifikat Perlakuan yang menyertai Surat Kesehatan Tumbuhan dari negara asal. –Surat keterangan negara asal (certificate of origin). –Rencana Kedatangan Alat Angkut. –Daftar Muatan Kapal (Inward Manifest). –Cargo manifest. –Bill of Lading(B/L). –Airway Bill(AWB). –Packing List. –Passenger Declaration.
  • 21. Tempat Pemasukan Benih Tumbuhan Impor benih tumbuhan hanya diizinkan melalui tempat-tempat pemasukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/PERMENTAN/OT.140/12/2011 Tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.
  • 22. Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan 1. Yang dimaksud benih tanaman hutan dalam ketentuan ini adalah bahan tanaman yang berupa bagian generatif (biji) atau bagian vegetatif tanaman yang antara lain berupa mata tunas, akar, daun, jaringan tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakan tanaman.
  • 23. Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan Sedangkan bibit tanaman hutan adalah tumbuhan muda hasil perbanyakan dan/atau pengembangbiakan secara generatif (biji) maupun vegetatif.
  • 24. Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan 2. Pemohon wajib mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (Dirjen RLPS), KementerianKehutanan, dalam hal izin pemasukan untuk pembangunan hutan serta rehabilitasi hutan dan lahan; dan
  • 25. Pemasukan Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan –Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, KementerianKehutanan, dalam hal izin pemasukan untuk penelitian dan pengembangan hutan introduksi, dan pemberian souvenir kenegaraan; dengan mencantumkan tujuan, jenis, kuantitas, kualitas dan negara asal.
  • 26. Ketentuan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) CITES merupakan perjanjian internasional yang mengatur perdagangan spesies langka, baik flora maupun fauna. Untuk pemasukan jenis tumbuhan liar dan langka dan masuk dalam daftar CITES diharuskan mempunyai izin impor dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, KementerianKehutanan.