Makalah ini membahas tentang masa kejayaan Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Pemerintahan Hayam Wuruk ditandai dengan kekuasaan Majapahit yang meliputi sebagian besar wilayah Nusantara berkat bantuan Patih Gajah Mada. Beberapa peristiwa penting yang terjadi antara lain penaklukan berbagai daerah di Nusantara untuk mewujudkan Sumpah Palapa.
1. MAJAPAHIT DALAM MASA PEMERINTAHAN RAJA
HAYAM WURUK
Tugas ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas individu mata kuliah sejarah nasional II
DOSEN PEMBIMBING
Drs. SINYAMIN, M.Pd.
OLEH
ANTONIUS LELA NIHAMAKING
NPM: 2121000430110
Kelas D
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO MALANG
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan rahmatnya saya bisa menyelesaikan makalah ini dalam rangka pemenuhan tugas individu
“Sejarah Nasional Indonesia II” dengan judul makalah „‟Majapahit dalam pemerintahan
Hayam Wuruk‟‟.
Makalah ini dibuat dengan usaha yang semaksimal mungkin namun tentunya sebagai
manusia tak luput dari kesalahan.semoga saja makalah ini bisa menjadi koreksi dimasa yang
akan datang.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam hal
penyelesaian makalah ini.Baik itu Dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan dan
materi,segala sumber yang telah di jadikan Referensi,juga teman-teman yang telah
membantu.
Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,terkhususnya bagi
teman-teman seperjuangan.Serta segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
sangan saya butuhkan agar,dimasa mendatang bisa mendapat hasil yang lebih baik.
penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Siapa sebenarnya Hayam Wuruk...................................................................................2
B. Bagaimana bentuk pemerintahan saat Hayam Wuruk menjabat sebagai Raja..............3
C. Peristiwa Penting apa saja yang terjadi dalam masa pemerintahan Hayam Wuruk.......6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kerajaan yang paling besar dan termashur
pada zamannya yang bercorak Hindu-Budha(terkhususnya Kerajaan ini bercorak
Hindu).Tentunya sebagai salah satu kerajaan terbesar tak luput dari perjuangan,secara
singkat kerajaan majapatit berdiri tahun 1293 yang di pelopori oleh raden wijaya salah
seorang anak penguasa kerajaan singsari yakni Dyah Lembu Tal,cucu dari Mahisa
Campaka. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan
Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan
Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia
dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana,yang juga merupakan raja
pertama kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit merupakan tindak lanjut dari kerajaan Singasari atau dalam kata
lain Majapahit terbentuk setelah runtuhnya kerajaan Singasari,saking
kuatnya,besarnya wilaya kerajaan Majapahit sampai meliputi daerah-daerah luar negri
seperti singapura dan sebagian wilayah filipina.
Dilihat dari sisi historiografi sejarah Majapahit ini hanya sedikit bukti fisik dari
kerajaan Majapahit dan sejarahnya pun masih diragukan atau tidak jelas.Sumber
dalam penulisan kerajaan Majapahit oleh para sejarawan seperti Pararaton ('Kitab
Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa
Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari)
namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit.
Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa
keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Dari bukti sejarah yang bernama Nagarakertagama itu dapat dipahami bahwa pada
masa pemerintahan raja Hayam wuruk Majapahit mengalami masa kejayaannya.Dari
disini juga dapat dilihat betapa besarnya kerajaan Majapahit dan kuatnya pada
pemerintahan saat itu.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa Sebenarnya Hayam Wuruk ?
2. Bagaimana pemerintahan Saat Hayam Wuruk menjabat sebagai Raja
3. Peristiwa Penting apa saja yang terjadi saat pemerintahan Hayam Wuruk
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Asal usul Hayam Wuruk
2. Mengetahui pemerintahan saat Hayam Wuruk menjabat sebagai Raja
3. Mengetahui Peristiwa penting yang terjadi dalam masa Hayam Wuruk
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal usul Hayam Wuruk
Hayam wuruk lahir pada tahun 1334,Bersamaan juga dengan pernyataan sumpah Sumpah
Palapa oleh Gajah Mada.Hayam wuruk lahir dari pasangan Tribhuwana Tunggadewi dan Sri
Kertawardhana atau Cakradhara.Ibunya adalah putri dari pendiri Majapahit Raden Wijaya,
sedangkan ayahnya adalah anak dari Bhre Tumapel di Singhasari.Saat kelahiran Hayam
Wuruk Ditandai gempa bumi yang sangat dasyat, Letusan Hebat Gunung kelud yang
mengakibatkan banyak kehilangan harta benda maupun nyawa,kris kepemimpinan serta
pemberontakan yang terjadi di pusat kerajaan.1
Pada tahun 1350 M putra mahkota Hayam Wuruk di nobatkan menjadi raja Majapahit
pada usia 16 tahun.ia bergelar Sri rajasanagara,dan dikenal pula dengan nama Bhara Hyang
Wekasing Sukha.Ketika Ibunya,Tribhuwanottunggadewi,masih memerintah,Hayam Wuruk
telah di nobatkan menjadi raja muda(rajakumara) dan mendapat daerah jiwana sebagai daerah
lungguhnya atau daerah kekuasaannya.
Dalam menjalankan pemerintahannya dia di bantu oleh gajah Mada yang menduduki
jabatan patih hamangkubumi.Dengan bantuan patih hamangkubumi Gajah mada,raja hayam
wuruk berhasil membawa kerajaan majapahit kepuncak kebesarannya.
Gajah Mada ingin melaksanakan gagasan politiknya yakni sumpah palapa yang telah di
ucapkannya di hadapan raja tribhuwanattunggadewi dan pembesar kerajaan yang lain.dalam
rang menjalankan politiknya ini,satu demi satu daerah-daerah yang belum bernaung pun
mulai di tundukan dan di persatukan seperti apa yang telah di tuturkannya‟‟untuk mereka
hanya tersisa sebuah bahasa yang paling mudah di pahami yakni,di gempur.
Dari pemberitaan mpu Prapanca di dalam kakawin nagarakertagama kita mengetahui
bahwa daerah kekuasaan Majapahit sangat luas,daerah tersebut hampir sama dengan wilayah
indonesia sekarang/meliputi daerah sumatra bagian barat sampai daerah maluku dan irian di
bagian timur,bahkan beberapa negara tetangga di wilayah asia tenggara pun sempat menjadi
daerah kekuasaan majapahit pada waktu itu.2
1 .http://en.wikipedia.org/wiki/Hayam_Wuruk
2 Marwati Djoened Poesponegoro: Nugroho,sejarah Nasional Indonesia II,-Edisi pemuthakiran :
Balai Pustaka,2010
6. B. Bentuk Pemerintahan
Dari Pararaton dan Nagarakretagama dapat diketahui bahwa sistem pemerintahan dan
politik Majapahit sudah teratur dengan baik dan berjalan lancar. Konsep politik ini
menyatu dengan konsep jagat raya, yang melahirkan pandangan cosmoginos.
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk Majapahit telah mencapai puncak keemasan
dan kejayaannya. Majapahit juga memiliki susunan birokrasi yang teratur pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk, dan kelihatannya struktur dan birokrasi tersebut tidak
banyak berubah selama perkembangan sejarahnya.Raja dianggap sebagai penjelmaan
dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi. Ada pun wilayah tinggal
para dewa lokapala terletak di empat penjuru mata angin.
Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan,
dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja
biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, antara lain yaitu:
a) Rakryan Mahamantri Katrini, biasanya dijabat putra-putra raja
b) Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakan
pemerintahan
c) Dharmmadhyaksa, para pejabat hukum keagamaan
d) Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan
Dari ke empat pejabat diatas ada satu pejabat yang terpenting yaitu Rakryan
Mapatihatau Patih Hamangkubhumi dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran. Pejabat ini
dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja dapat ikut
melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula semacam dewan
pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja, yang disebut
Bhattara Saptaprabhu.
Dalam susunan birokrasi demikian, semakin dekat hubungan seseorang
dengan raja maka akan semakin tinggi pula kedudukannya dalam birokrasi kerajaan.
Dalam Nagarakretagamapupuh 89 : 2 memberitakan bahwa hubungan negara dengan
desa begitu rapat seperti singa dengan hutan. Jika desa rusak, negara akan kekurangan
bahan makanan “apan ikang pura len swawisaya kadi singha lawan sahana yan rusaka
thani milwa ng akurang upajiwa tikang nagara yan taya bhrtya katon waya nika para
nusa tekangreweka hetu nikan pada raksan apageha lakih phala ning mawuwus”
(Negara dan desa bersambung rapat seperti singa dan hutan, Jika desa rusak, negara
akan kekurangan bahan makanan, Kalau tidak ada tentara, negara lain mudah
menyerang kita, Karenanya peliharalah keduanya, itu perintah saya!)
Pembagian wilayah, dalam pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan
kelanjutan Singhasari,terdiri atas beberapa kawasan tertentu di bagian timur dan
bagian tengah Jawa. Daerah ini diperintah olehuparaja yang disebut Paduka Bhattara
yang bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar tersebut merupakan gelar tertinggi
bangsawan kerajaan dan biasanya jabatan ini hanya untuk kerabat dekat raja.
Tugasnya ialah untuk mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan mengirimkan
upeti ke pusat, serta mengelola pertahanan di perbatasan daerah yang mereka pimpin.
7. Selama masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) ada 12 wilayah di Majapahit,
yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Hierarki dalam pengklasifikasian wilayah di
kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut:
1. Bhumi: kerajaan, diperintah oleh Raja
2. Nagara: diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau bhre (pangeran
atau bangsawan)
3. Watek: dikelola oleh wiyasa,
4. Kuwu: dikelola oleh lurah,
5. Wanua: dikelola oleh thani,
6. Kabuyutan: dusun kecil atau tempat sakral.
Sedangkan dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan
Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang
bergelar Bhre.[11] Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Daha
Jagaraga
Kabalan
Kuhuripan
Keling
Kelinggapura
Kembang Jenar
Matahun
Pajang
Singhapura
Tanjungpura
Tumapel
Wengker
14.
wirabumi
Pada saat Majapahit memasuki era kemaharajaan Thalasokrasi saat pemerintahan
Gajah Mada, beberapa negara bagian di luar negeri juga termasuk dalam lingkaran
pengaruh Majapahit, sebagai hasilnya, konsep teritorial yang lebih besar pun
terbentuk:
a)
Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan
b) Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung
c)
Nusantara, adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi
termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan
Ketiga katagori konsep teritorial itu masuk kedalam lingkaran pengaruh Kerajaan
Majapahit. Akan tetapi tidak hanya itu saja, majapahit juga mengenal lingkup
keempat yang didefinisikan sebagai hubungan diplomatik luar negeri, seperti, Mitreka
Satata, yang secara harafiah berarti "mitra dengan tatanan (aturan) yang sama". Hal
itu menunjukkan negara independen luar negeri yang dianggap setara oleh Majapahit,
bukan sebagai bawahan dalam kekuatan Majapahit.
Menurut negarakretagama pupuh 15, bangsa asing adalah Syangkayodhyapura
(Ayutthaya di Thailand), Dharmmanagari (kerajaan Nakhon Si Thammarat),
Marutma, Rajapura dan Sinhanagari (Kerajaan di Myanmar), kerajaan Champa,
Kamboja(Kamboja), dan Yawana (Annam).Mitreka Satata dapat dianggap sebagai
aliansi Majapahit, karena kerajaan asing di luar negeri seperti China dan India tidak
8. termasuk dalam kategori ini meskipun Majapahit telah melakukan hubungan luar
negeri dengan kedua bangsa ini.3
Pola kesatuan politik khas sejarah Asia Tenggara purba yang seperti ini
kemudian diidentifikasi oleh sejarawan modern sebagai "mandala", yaitu kesatuan
yang politik ditentukan oleh pusat atau inti kekuasaannya daripada perbatasannya, dan
dapat tersusun atas beberapa unit politik bawahan tanpa integrasi administratif lebih
lanjut.Daerah-daerah bawahan yang termasuk dalam lingkup mandala Majapahit,
yaitu wilayah Mancanegara dan Nusantara, umumnya memiliki pemimpin asli
penguasa daerah tersebut yang menikmati kebebasan internal cukup luas.
Pada masa pemerintahan ini pun terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran
teknik pembuatan keris serta fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris
mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris praMajapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang
ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai
tanda kebesaran kalanganaristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke
berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat. Selain keris, berkembang pula
teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
Pada tahun 1389 Hayam Wuruk meninggal dunia. Dan sangat disayangkan
karena sepeninggalnya Hayam Wuruk terjadi perang saudara antara anak permaisuri
dan anak selir Hayam Wuruk hal ini disebabkan perebutan tahta. Hal itu terjadi karena
Wirabhumi merasa mempunyai hak untuk tahta ayahandanya daripada
Wikramawardhana menantu Hayam Wuruk. Akan tetapi hal ini tidak berlangsung
lama karena pertentangan tersebut berakhir dengan kekalahan Wirabhumi dalam
perang Paregreg. Wikramawardhana pun menggantikan tahta Hayam Wuruk sebagai
raja Majapahit. Akan tetapi peperangan tersebut merupakan salah satu faktor
kemunduran Majapahit pada masa berikutnya.4
3 Terjemahan Lengkap Naskah Kakawin Nagarakretagama, dari blog World History Note,
historynote.wordpress.com
4 http://sandiyaloka.blogspot.com/2011/12/sistem-politik-majapahit-dan.html
9. C. Peristiwa penting yang terjadi saat pemerintahan Hayam Wuruk
Masa pemerintahan Hayam Wuruk tampak menampilkan usahanya untuk
meningkatkan kemakmuran rakyat.berbagai upayah dalam bidang ekonomi dan
budaya sangat diperhatikan.Hasil pemungutan pelbagai macam pajak dan upeti
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kesejahteraan bagi seluruh kerajaan dalam
berbagai bidang.
Untuk keperluan peningkatan kesejahteraan di bidang pertanian ,raja telah
memerintahkan pembuatan bendungan-bendungan,dan salurang
pengairan/irigasi,serta pembukaan lahan pertanian,di beberapa tempat sepanjang
sungai-sungai besar diadakan tempat penyebrangan,yang memudahkan laulintas antar
daerah.
Raja hayam wuruk sangat memerhatikan keadaan wilayah kerajaan.beberapa kali ia
mengadakan perjalanan kenegaraan meninjau daerah kekuasaan majapahit,disertai
pembesar kerajaan.
Kakawin Negarakertagama mencatat perjalanan raja Hayam Wuruk ke berbagai
daerah seperti Pajang pada tahun 1351 M,Lasem pada tahun 1354 M,dan ke daerah
pantai selatan(Lodaya) pada tahun 1357,Lamajang pada tahun 1359 M,Tirib pada
tahun 1360,Balitar pada tahun pada tahun 1361 M,dan pada tahun 1363 M raja
Hayam wuruk mengunjungi Simping sambilmeresmikan sebuah candi yang baru
selesai di pindahkan.
Peristiwa penting lainnya yang terjadi adalah penyelenggaraan pesta dalam upacara
sraddha agung untuk memperingati dua belas tahun meninggalnya Rajapatni.
Sekembalinya raja Hayam Wuruk dari Simping ia mendngar Gajah Mada sakit.Tidak
lama setelah itu,dalam tahun 1364 Patih hamangkubumi meninggal dunia,setelah
lebih dari tiga puluh tahun mengabdikan diri demi kebesaran dan kejayaan
majapahit.raja Hayam Wuruk dan seisi kerajaan sangat berduka cita atas kehilangan
seorang pati yang begitu di segani.5
5 Opcit, Marwati Djoened Poesponegoro: Nugroho,sejarah Nasional Indonesia II,-Edisi pemuthakiran
: Balai Pustaka,2010
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa Majapahit dalam kendali Raja Hayam wuruk dengan Pati hamangkubumi
yakni Gajah Mada,sebagian besar Nusantara berhasil di kuasai,bahkan sampai
sebagian Daerah negara tetangga pun tak luput dari misi penakhlukan tersebut,seperti
halnya Singapura dan sebagian kepulauan Filipina,hal tersebut membuktikan bahwa
betapa masyhur dan betapa jayanya majapahit pada waktu itu.
B. Saran
Merupakan sebuah peradaban yang sangat di banggakan oleh bangsa ini,atas
kemasyhuran dan kejayaan,namun lebih bangga lagi apabila,sebuah kejayaan dan
kemasyhuran tersebut dapat terulang kembali saat ini.SEKIAN
11. DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Hayam_Wuruk
Marwati Djoened Poesponegoro: Nugroho,sejarah Nasional Indonesia II,-Edisi pemuthakiran : Balai
Pustaka,2010
Terjemahan Lengkap Naskah Kakawin Nagarakretagama, dari blog World History Note,
historynote.wordpress.com
http://sandiyaloka.blogspot.com/2011/12/sistem-politik-majapahit-dan.html