SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Makalah




      XI-IPA 3 :
     M. Rezki Achyana
    Ramadhani Sardiman
       Taufik Hidayat
       Thirafi Raudy


      SMAN 3 Padang
        2012/2013
KATA PENGANTAR

      Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang remaja dan bahaya narkoba.
      Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
      Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.




                                                                            Padang, Januari 2013



                                                                                         Penulis




                                                                                                   ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ........................................................................................................................................ i
Kata Pengantar ....................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii
BAB I             Pendahuluan
                  A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
                  B. Permasalahan ................................................................................................................. 1
                  C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II            Kajian Pustaka
                  A.   Generasi Muda ...............................................................................................................         2
                  B.   Generasi Muda dan Identitas .........................................................................................                 2
                  C.   Narkoba ..........................................................................................................................    4
                  D.   Zat Aditif Lainnya ............................................................................................................       5
BAB III           Pembahasan
                  A. Hubungan Generasi Muda dan Narkoba ....................................................................... 8
                  B. Bahaya Narkoba Pada Generasi Muda .......................................................................... 8
                  C. Cara Penanggulangan Narkoba pada Generasi Muda ................................................... 11
BAB IV            Penutup
                  A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13
                  B. Saran ......................................................................... .................................................... 13

Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 14




                                                                                                                                                                   iii
BAB I
                                            PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
             Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering
   kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini
   memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik.
   Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam
   membangun masyarakat Indonesia.

            Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan
   Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi masa
   masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya
   Narkoba adalah kewajiban semua pihak.

            Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah
   narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah
   tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah perceraian, sedang
   stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak
   memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para
   orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.

             Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat terlihat
   kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan mental,
   emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus mudah masuk
   seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita
   mengalami penderitaan di atas.

            Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara
   yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi
   internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara
   Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara
   komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.

B. Permasalahan
          Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini
   adalah generasi muda dan bahaya narkoba.

C. Tujuan
            Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bahaya narkoba terhadap generasi
   muda.




                                                                                                             1
BAB II
                                         KAJIAN PUSTAKA

A. Generasi Muda
           Kegenerasi mudaan merupakan fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat
   seketika dan akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis. Generasi muda sering
   dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan
   aspirasi masyarakat atau lebih tepat aspirasi generasi tua. Sehingga muncul persoalan-persoalan
   yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa protes, baik
   secara terbuka maupun terselubung.

           Dalam pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda dan tua disebabkan
   antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kegenerasi mudaan yaitu:
   1. Proses perkembangan manusia dianggap sesuatu yang fragmentaris/ terpecah-pecah. Setiap
      perkembangan hanya dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri, maka tingkah laku anak dan
      generasi muda dianggap sebagai riak-riak kecil yang tidak berarti dalam perjalanan hidup
      manusia. Dan masa tua dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan dengan hidup
      bermasyarakat.
   2. Adanya anggapan bahwa mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran yang
      diwakili generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi. Generasi muda dianggap sebagai objek
      dari penerapan pola-pola kehidupan dan bukan sebagai subjek yang mempunyai nilai sendiri.

           Kedua asumsi diatas tidak akan menjawab masalah kegenerasi mudaan dewasa ini karena
   generasi muda dan kegenerasi mudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan kehidupan yang
   mempunyai potensi untuk mengisi hidupnya. Dalam pendekatan ekosferis, sebagai subyek generasi
   muda mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkan hidup bersama. Pada
   pendekatan ini anak-anak, generasi muda dan generasi tua berada dalam status sama atau dalam
   satu kesatuan wawasan kehidupan. Semua tanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan,
   kelangsungan generasi sekarang dan yang akan datang perbedaannya hanya terletak pada derajat
   ruang lingkup dan tanggung jawabnya.

          Generasi tua berkewajiban membimbing generasi muda sebagai penerus untuk memikul
   tanggung jawab yang semakin komplek. Generasi muda berkewajiban mempersiapkan diri untuk
   mengisi posisi generasi tua yang makin melemah.

B. Generasi Muda dan Identitas
          Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang dimaksud generasi
   muda adalah:
   1. Dari segi biologis generasi muda adalah berumur 15-30 tahun.
   2. Dari segi budaya/ fungsional, generasi muda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang
      dianggap sudah dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih.
   3. Dari angkatan kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia 18-22
      tahun.



                                                                                                       2
4. Dilihat dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam,
   dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18 tahun.
5. Dilihat dari ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu umur
   antara 18-30 atau 40 tahun.

       Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi muda dipandang
dari beberapa aspek yaitu:
1. Sosial psikologi
   Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri secara
   jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat dipengaruhi
   oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru,
   pengahur negatif lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja,
   maslah narkoba dan lain-lain.

2. Soaial budaya
   Perkembangan generasi muda berada dalam proses modernisasi dengan segala akibat
   sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya, sehingga apabila tidak
   memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan negara dan bangsa akan
   menjadi lain dari yang dicita-citakan.

3. Sosial ekonomi
   Bertambahnya pengangguran dikalangan generasi muda karena kurang lapangan pekerjaan
   akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.

4. Sosial politik
   Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan generasi muda dan belum dihayatinya
   mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin nasional sehingga merupakan
   hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda.

        Dari uraian diatas dapat disimpulkan masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini
adalah:
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
2. Kekurangpastian yang dialmi generasi muda terhadap masa depannya
3. Belum seimbang jumlah generasi muda dan fasilitas pendidikan yang tersedia bail formal/non
    formal dan tingginya jumlah putus sekolah.
4. Kurang lapangan kerja dan kesempatan kerja sehingga pengangguran semakin tinggi yang
    mengakibatkan kurangnya produktivitas nasional.
5. Kurang gizi yang menyebabkan hambatan bagi kecerdasan dan pertumbuhan badan, karena
    ketidaktauan tentang gizi seimbang dan rendahnya daya beli.
6. Masih banyak perkawinan dibawah umur terutama dikalangan masyarakat pedesaan.
7. Adalanya generasi muda yang menderita fisik, mental dan sosial.
8. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
9. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika.
10. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.


                                                                                                      3
C. Narkoba
          Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA)
   untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan obat-
   obatan digunakan secara berlebihan sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan
   menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut “substance abuse”). Dengan adanya
   penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu, maka masalah
   penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan
   adalah remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat
   berpengaruh terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi suatu bangsa.

          Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan keda1am tubuh
   manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh
   terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan,
   persepsi dan kesadaran seseorang.

          Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman
   atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
   perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
   menimbulkan ketergantungan Narkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:
   1. Golongan I:
      Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
      tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
      ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.

   2. Golongan II:
      Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
      dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
      potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin.

   3. Golongan III:
      Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
      pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
      ketergantungan. Contoh: Codein.

           Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun
   sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
   pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri
   dari 4 golongan:
   1. Golongan I:
       Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
       dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:
       Ekstasi.




                                                                                                       4
2. Golongan II:
      Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan/atau untuk
      tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
      ketergantungan. Contoh: Amphetamine.

   3. Golongan III:
      Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
      tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
      ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.

   4. Golongan IV:
      Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau
      untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
      ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).

D. Zat Adiktif Lainnya
          Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
   Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
   1. Minuman Alkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf
      pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari - hari dalam kebudayaan
      tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat
      pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol:
      a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)
      b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
      c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker)

   2. Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik,
      yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas
      mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

   3. Tembakau, pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam
      upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada
      remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi
      pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

          Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan
   menjadi 3 golongan:
   1. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas
      fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur
      bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative (penenang),
      Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).




                                                                                                       5
2. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan
   meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan
   bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3. Golongan Halusinogen, adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang
   bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
   sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).

Di dalam masyarakat NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah:
1. Opiada, terdapat 3 golongan besar:
    a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.
    b. Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.
    c. Opioda sintetik: Metadon.

   Nama jalanan dari Putauw: ptw, black heroin, brown sugar. Heroin yang murni berbentuk bubuk
   putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium poppy
   diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali
   melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin.
   Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang
   sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat
   yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan
   pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan
   untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa
   lingkungannya menjadi musuh.

2. Kokain
   Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
   Nama jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakainnya: membagi
   setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang
   permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau
   dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan
   beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain:
   pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat
   menghilangkan rasa sakit dan lelah.

3. Kanabis
   Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman
   kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan
   menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong
   cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering
   berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut
   dan tenggorokan.




                                                                                                   6
4. Amphetamine
   Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan
   keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk
   tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine:
   a. MDMA (methylene dioxy methamphetamine) Nama jalanan: Inex, xtc. Dikemas dalam
      bentuk tablet dan capsul.
   b. Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan
      mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol
      kaca yang dirancang khusus (boong).

5. Lysergic Acid
   Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk: biasa
   didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam
   banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan:
   meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 - 60 menit kemudian,
   menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga
   timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan
   penggunaanya paranoid.

6. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)
   Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur). Nama jalanan:
   Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau
   dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang
   mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.

7. Solvent/Inhalasi
   Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol, Lem, Isi korek api gas,
   Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan dengan cara coba-coba oleh
   anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: pusing, kepala
   berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.




                                                                                                    7
BAB III
                                           PEMBAHASAN

A. Hubungan Generasi Muda dan Narkoba
          Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini
   kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
   keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
   diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif
   penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi
   harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

           Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan,
   usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut
   mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan
   saja.

          Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk
   mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak
   melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan
   perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).

B. Bahaya Narkoba Pada Remaja
          Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb (Bisikan Pada
   Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahaya adalah jenis narkotika yang
   menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti opium dan derivasi turunannya. Nama-
   nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain:
   1. Opium
              Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan
      langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala
      Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara
      menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.

             Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi
      dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan
      mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

             Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya
      tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis
      yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya.
      Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan
      nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus
      menyusut.




                                                                                                        8
2. Morphine
         Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan
   kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis
   pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.

          Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan
   muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan
   memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada
   pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang
   berujung pada kematian.

3. Heroin
          Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari
   penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam
   menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

            Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami
   ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu
   membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia
   pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun
   keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan
   diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

          Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah,
   kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu,
   para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah
   syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu
   heroin mencapai 40%.

4. Codeine
         Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam
   pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad
   mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam
   beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. Kokain
          Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis
   di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup,
   sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah.
   Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir
   hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.

         Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis
   dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada


                                                                                                     9
krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat
   adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif
   yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

          Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain
   dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin.
   Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-
   bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.

          Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan
   kejang-kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya.
   Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan
   terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.

6. Amfitamine
            Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa
   penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat
   adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi
   besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
   ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk
   melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

          Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan
   ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus
   menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang
   disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal
   prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.

7. Ganja
          Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan
   kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat
   terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

          Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan
   terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan
   penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif,
   maka pemakai ganja seringkali malah menjadi penakut.

         Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat.
   Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa
   waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika
   berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur.
   Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja




                                                                                                  10
akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi
      dan terdorong untuk melakukan kejahatan.

C. Cara Penanggulangan Narkoba Pada Remaja
           Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai
   berikut:
   1. Preventif
      a. Pendidikan Agama sejak dini
      b. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih
          sayang.
      c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
      d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
      e. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak
          negatifnya

   2. Tindakkan Hukum
      Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan
      nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum
      mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan
      UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba
      semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali
      relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang
      penyalahgunaan narkoba ini.

   3. Rehabilitasi
      Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus
      untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa
      alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :
      a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya
          harus dilakukan melalui kerja sama international.

      b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang
         tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus
         dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan (Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa,
         imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide
         tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera
         dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai
         peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang pemberhentian
         Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian
         dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para
         siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah
         dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa
         pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap
         minggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.


                                                                                                        11
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang
   tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di
   sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah.
   Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan
   bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan
   SLTA.

d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai
   diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi
   narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat
   yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.

e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah
   booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya apakah
   narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang
   mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai
   narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan
   penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan
   dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan
   dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan
   akibat mengkomsumsi narkoba.

f. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman
   dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan
   tentang bahaya narkoba.

g. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memerangi
   narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka solusi yang
   ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak
   mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang
   dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-
   lain. Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat
   menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi
   antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.




                                                                                               12
BAB IV
                                             PENUTUP

A. Kesimpulan
           Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita semua.
   Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh
   berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan
   ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku
   pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau
   dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat
   langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh.
   Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh.

          Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia sosial
   yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya. Kita semua
   mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan
   sikap kepedulian itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama
   lain.

         Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja,
   keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini, maka
   motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus
   pemakaian obat-obat terlarang.

           Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena
   itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegah
   terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung
   jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak
   sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya.

B. Saran
          Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan
   orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu
   narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa kurang
   perhatian. Bagi para masyarakat jangan berfikir negatif tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus
   memberikan perhatian lebih sehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang.
          Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) untuk
   mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEM BY YOURSELF” dan jangan
   takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”.




                                                                                                        13
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ.

Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.

Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba
        Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.

Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda

Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan
         Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi
         Pustaka Publisher.

Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.




                                                                                                  14

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiavinaamelia12
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasaHIMTI
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaMuhajir Sam
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaavsai
 
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMuhammad Hendra
 
Karya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remajaalfianar28
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Yusuf Zany
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Contoh Artikel Ilmiah Populer
Contoh Artikel Ilmiah PopulerContoh Artikel Ilmiah Populer
Contoh Artikel Ilmiah PopulerUwes Chaeruman
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dininovitayuang27
 
Kumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkobaKumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkobakukuhsilautama
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraAfni Zul
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISAgungPambudi29
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi muda
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
 
Karya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remaja
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Contoh Artikel Ilmiah Populer
Contoh Artikel Ilmiah PopulerContoh Artikel Ilmiah Populer
Contoh Artikel Ilmiah Populer
 
Makalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sundaMakalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sunda
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
 
Kumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkobaKumpulan pidato tentang narkoba
Kumpulan pidato tentang narkoba
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negara
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
 
Makalah tentang narkoba
Makalah tentang narkobaMakalah tentang narkoba
Makalah tentang narkoba
 

Andere mochten auch

Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaWarnet Raha
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkobaavsai
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkobaRinaldi Asertua
 
Shabu shabu
Shabu shabuShabu shabu
Shabu shabuf5dream
 
Percobaan pak abu
Percobaan pak abuPercobaan pak abu
Percobaan pak abuTya Setiia
 
Bahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaBahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaW.R. Putra
 
Definisi narkoba
Definisi narkobaDefinisi narkoba
Definisi narkobajoni_stom2
 
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajoMakalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajoKirana Larasati
 
Tips lolos psikotes
Tips lolos psikotesTips lolos psikotes
Tips lolos psikoteshadiihdhiny
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
 
Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 

Andere mochten auch (20)

Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotika
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Makalah tentang narkoba 10
Makalah tentang narkoba   10Makalah tentang narkoba   10
Makalah tentang narkoba 10
 
Shabu shabu
Shabu shabuShabu shabu
Shabu shabu
 
Percobaan pak abu
Percobaan pak abuPercobaan pak abu
Percobaan pak abu
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Bahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remajaBahaya narkoba bagi remaja
Bahaya narkoba bagi remaja
 
Makalah bahaya narkoba 2
Makalah bahaya narkoba 2Makalah bahaya narkoba 2
Makalah bahaya narkoba 2
 
Definisi narkoba
Definisi narkobaDefinisi narkoba
Definisi narkoba
 
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajoMakalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja   pelajar wajo
Makalah tentang narkoba dan seks bebas di kalangan remaja pelajar wajo
 
Tips lolos psikotes
Tips lolos psikotesTips lolos psikotes
Tips lolos psikotes
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
 
Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Kliping jenis jenis narkoba dan bahayanya AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Makalah tentang kebersihan sekolah
Makalah tentang kebersihan sekolahMakalah tentang kebersihan sekolah
Makalah tentang kebersihan sekolah
 

Ähnlich wie B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba

Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi MudaDampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Mudalia anggraini
 
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBAREVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBANurfaizatul Jannah
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaFataha Fatih
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianRidho Satria
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yogaAravox
 
Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan SosialisasiBab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan SosialisasiMondo Icon
 
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_bebaKarya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_bebaMadni Al-bantani
 
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdfMODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdfAmenksOedhien
 
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...vinkaput11
 
MAKALAH baru 2.docx
MAKALAH baru 2.docxMAKALAH baru 2.docx
MAKALAH baru 2.docxTIRASBALYO
 
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaPeran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaRajabul Gufron
 

Ähnlich wie B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi MudaDampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
Dampak Penylahgunaan Narkotika bagi Generasi Muda
 
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBAREVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM PEMBERANTASAN NARKOBA
 
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remajaPengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
Pengaruh pendidikan islam terhadap tingkah laku remaja
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yoga
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas TIK Makalah
Tugas TIK MakalahTugas TIK Makalah
Tugas TIK Makalah
 
Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan SosialisasiBab 4 Pemuda dan Sosialisasi
Bab 4 Pemuda dan Sosialisasi
 
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_bebaKarya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
Karya tulis ilmiah_dampak_pergaulan_beba
 
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdfMODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
MODUL PERSPEKTIF GLOBAL DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN (1).pdf
 
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
 
MAKALAH baru 2.docx
MAKALAH baru 2.docxMAKALAH baru 2.docx
MAKALAH baru 2.docx
 
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi NarkobaPeran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
Peran Remaja dalam Menanggulangi Narkoba
 
Makalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatanMakalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatan
 
Makalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatanMakalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatan
 
kenakalan remaja
kenakalan remaja kenakalan remaja
kenakalan remaja
 

Mehr von Ramadhani Sardiman

B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensB. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensRamadhani Sardiman
 
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankProsedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankRamadhani Sardiman
 
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetPenulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetRamadhani Sardiman
 
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaCara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaRamadhani Sardiman
 
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Ramadhani Sardiman
 
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Ramadhani Sardiman
 
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiB. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiRamadhani Sardiman
 
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisPKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisRamadhani Sardiman
 
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)Ramadhani Sardiman
 
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextB. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextRamadhani Sardiman
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaRamadhani Sardiman
 
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Ramadhani Sardiman
 

Mehr von Ramadhani Sardiman (20)

Cara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows OldCara Menghapus Windows Old
Cara Menghapus Windows Old
 
Windows, Linux, Mac OS
Windows, Linux, Mac OSWindows, Linux, Mac OS
Windows, Linux, Mac OS
 
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for TeensB. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
B. Inggris - Makalah Mobile Impact for Teens
 
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di BankProsedur Pengambilan Uang di Bank
Prosedur Pengambilan Uang di Bank
 
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari InternetPenulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
Penulisan Daftar Pustaka yang Bahannya Diambil dari Internet
 
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang GandaCara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
Cara Menghapus OS (Operating System) yang Ganda
 
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7Cara ke Disk Management Pada Windows 7
Cara ke Disk Management Pada Windows 7
 
Teletubbies
TeletubbiesTeletubbies
Teletubbies
 
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
Perbedaan USB 1.0, USB 2.0, & USB 3.0
 
Taekwondo
TaekwondoTaekwondo
Taekwondo
 
Sejarah - Perang Dunia II
Sejarah - Perang Dunia IISejarah - Perang Dunia II
Sejarah - Perang Dunia II
 
PKn - Materi UAS 2014
PKn - Materi UAS 2014PKn - Materi UAS 2014
PKn - Materi UAS 2014
 
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf NarasiB. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
B. Indonesia - Melengkapi Paragraf Narasi
 
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & KomunisPKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
PKn - Karakteristik Pers Barat & Komunis
 
Fisika - Teori Atom
Fisika - Teori AtomFisika - Teori Atom
Fisika - Teori Atom
 
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)B. Inggris - Movie Review (Titanic)
B. Inggris - Movie Review (Titanic)
 
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative TextB. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
B. Inggris - Explanation, Discussion & Narrative Text
 
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan IndonesiaPKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
PKn - Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
Kunci Jawaban Shop (Bengkel) pada Game Bully PS2
 
Gombal 2
Gombal 2Gombal 2
Gombal 2
 

B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba

  • 1. Makalah XI-IPA 3 : M. Rezki Achyana Ramadhani Sardiman Taufik Hidayat Thirafi Raudy SMAN 3 Padang 2012/2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang remaja dan bahaya narkoba. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Padang, Januari 2013 Penulis ii
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ........................................................................................................................................ i Kata Pengantar ....................................................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Permasalahan ................................................................................................................. 1 C. Tujuan ............................................................................................................................. 1 BAB II Kajian Pustaka A. Generasi Muda ............................................................................................................... 2 B. Generasi Muda dan Identitas ......................................................................................... 2 C. Narkoba .......................................................................................................................... 4 D. Zat Aditif Lainnya ............................................................................................................ 5 BAB III Pembahasan A. Hubungan Generasi Muda dan Narkoba ....................................................................... 8 B. Bahaya Narkoba Pada Generasi Muda .......................................................................... 8 C. Cara Penanggulangan Narkoba pada Generasi Muda ................................................... 11 BAB IV Penutup A. Kesimpulan .................................................................................................................... 13 B. Saran ......................................................................... .................................................... 13 Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 14 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi masa masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak. Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba. Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat terlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas. Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang. B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah generasi muda dan bahaya narkoba. C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bahaya narkoba terhadap generasi muda. 1
  • 5. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Generasi Muda Kegenerasi mudaan merupakan fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis. Generasi muda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tepat aspirasi generasi tua. Sehingga muncul persoalan-persoalan yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa protes, baik secara terbuka maupun terselubung. Dalam pendekatan klasik terjadi jurang pemisah antara generasi muda dan tua disebabkan antara lain adanya 2 asumsi pokok mengenai kegenerasi mudaan yaitu: 1. Proses perkembangan manusia dianggap sesuatu yang fragmentaris/ terpecah-pecah. Setiap perkembangan hanya dapat dimengerti oleh manusia itu sendiri, maka tingkah laku anak dan generasi muda dianggap sebagai riak-riak kecil yang tidak berarti dalam perjalanan hidup manusia. Dan masa tua dianggap sebagai mahkota hidup yang disamakan dengan hidup bermasyarakat. 2. Adanya anggapan bahwa mempunyai pola yang sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran yang diwakili generasi tua yang bersembunyi dibalik tradisi. Generasi muda dianggap sebagai objek dari penerapan pola-pola kehidupan dan bukan sebagai subjek yang mempunyai nilai sendiri. Kedua asumsi diatas tidak akan menjawab masalah kegenerasi mudaan dewasa ini karena generasi muda dan kegenerasi mudaan adalah suatu tonggak dari suatu wawasan kehidupan yang mempunyai potensi untuk mengisi hidupnya. Dalam pendekatan ekosferis, sebagai subyek generasi muda mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakkan hidup bersama. Pada pendekatan ini anak-anak, generasi muda dan generasi tua berada dalam status sama atau dalam satu kesatuan wawasan kehidupan. Semua tanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan, kelangsungan generasi sekarang dan yang akan datang perbedaannya hanya terletak pada derajat ruang lingkup dan tanggung jawabnya. Generasi tua berkewajiban membimbing generasi muda sebagai penerus untuk memikul tanggung jawab yang semakin komplek. Generasi muda berkewajiban mempersiapkan diri untuk mengisi posisi generasi tua yang makin melemah. B. Generasi Muda dan Identitas Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang dimaksud generasi muda adalah: 1. Dari segi biologis generasi muda adalah berumur 15-30 tahun. 2. Dari segi budaya/ fungsional, generasi muda adalah manusia berumur 18/21 keatas yang dianggap sudah dewasa misalnya untuk tugas-tugas negara dan hak pilih. 3. Dari angkatan kerja terdapat istilah tenaga muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia 18-22 tahun. 2
  • 6. 4. Dilihat dari perencanaan modern yang mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam, dana dan manusia. Yang dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18 tahun. 5. Dilihat dari ideologi politis generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu umur antara 18-30 atau 40 tahun. Dalam pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu: 1. Sosial psikologi Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, serta penyesuaian diri secara jasmaniahdan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru, pengahur negatif lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, maslah narkoba dan lain-lain. 2. Soaial budaya Perkembangan generasi muda berada dalam proses modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses pendewasaannya, sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan. 3. Sosial ekonomi Bertambahnya pengangguran dikalangan generasi muda karena kurang lapangan pekerjaan akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan. 4. Sosial politik Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan generasi muda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hukum dan disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda. Dari uraian diatas dapat disimpulkan masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah: 1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme 2. Kekurangpastian yang dialmi generasi muda terhadap masa depannya 3. Belum seimbang jumlah generasi muda dan fasilitas pendidikan yang tersedia bail formal/non formal dan tingginya jumlah putus sekolah. 4. Kurang lapangan kerja dan kesempatan kerja sehingga pengangguran semakin tinggi yang mengakibatkan kurangnya produktivitas nasional. 5. Kurang gizi yang menyebabkan hambatan bagi kecerdasan dan pertumbuhan badan, karena ketidaktauan tentang gizi seimbang dan rendahnya daya beli. 6. Masih banyak perkawinan dibawah umur terutama dikalangan masyarakat pedesaan. 7. Adalanya generasi muda yang menderita fisik, mental dan sosial. 8. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga. 9. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika. 10. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda. 3
  • 7. C. Narkoba Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan obat- obatan digunakan secara berlebihan sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut “substance abuse”). Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi suatu bangsa. Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan keda1am tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang. Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan Narkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi: 1. Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja. 2. Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin. 3. Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein. Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan: 1. Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi. 4
  • 8. 2. Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine. 3. Golongan III: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Phenobarbital. 4. Golongan IV: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM). D. Zat Adiktif Lainnya Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi: 1. Minuman Alkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari - hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol: a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir) b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur) c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker) 2. Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin. 3. Tembakau, pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya. Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan: 1. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas). 5
  • 9. 2. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain. 3. Golongan Halusinogen, adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja). Di dalam masyarakat NAPZA/NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah: 1. Opiada, terdapat 3 golongan besar: a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein. b. Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin. c. Opioda sintetik: Metadon. Nama jalanan dari Putauw: ptw, black heroin, brown sugar. Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer. Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh. 2. Kokain Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut Nama jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakainnya: membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain: pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah. 3. Kanabis Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan. 6
  • 10. 4. Amphetamine Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine: a. MDMA (methylene dioxy methamphetamine) Nama jalanan: Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul. b. Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (boong). 5. Lysergic Acid Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 - 60 menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan penggunaanya paranoid. 6. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin) Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur). Nama jalanan: Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur. 7. Solvent/Inhalasi Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan dengan cara coba-coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati. 7
  • 11. BAB III PEMBAHASAN A. Hubungan Generasi Muda dan Narkoba Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). B. Bahaya Narkoba Pada Remaja Dr. Hassan Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb (Bisikan Pada Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahaya adalah jenis narkotika yang menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti opium dan derivasi turunannya. Nama- nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain: 1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut. 8
  • 12. 2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian. 3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%. 4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan. 5. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada 9
  • 13. krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar- bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi. Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan kejang-kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak. 6. Amfitamine Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan. Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati. 7. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC). Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja seringkali malah menjadi penakut. Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat. Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja 10
  • 14. akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan. C. Cara Penanggulangan Narkoba Pada Remaja Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Preventif a. Pendidikan Agama sejak dini b. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang. c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak. e. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya 2. Tindakkan Hukum Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini. 3. Rehabilitasi Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan : a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international. b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan (Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi. 11
  • 15. c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA. d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental. e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba. f. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba. g. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain- lain. Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan. 12
  • 16. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh. Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya. Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain. Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini, maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang. Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya. B. Saran Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa kurang perhatian. Bagi para masyarakat jangan berfikir negatif tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian lebih sehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang. Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) untuk mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEM BY YOURSELF” dan jangan takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”. 13
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ. Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA. 14