SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
I. Skenario
   Serangan jantung disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otot jantung.Sumbatan
   tersebut terjadi akibat penimbunan kolesterol dalam lisosom.Salah satu jenis anemia
   terjadi karena defek pada sitoskeleton. Menurut Dahlmann (2007), proteasome terlibat
   dalam mekanisme terjadinya penyakit jantung dan saraf. Ada beberapa penyakit
   neuromuskuler yang diakibatkan oleh kerusakan pada mitokondria di mana terjadi
   gangguan pada pembentukan ATP. Pada kasus stroke kadangkala terjadi kelumpuhan
   pada beberapa organ. Hal ini disebabkan oleh komunikasi sel yang terganggu akibat
   kerusakan yang terjadi pada otak.Collins, Jacks dan Pavletichs, menyatakan bahwa
   kanker disebabkan adanya gangguan dalam regulasi selama berlangsungnya siklus sel.


II. Kata Sulit
   1. Golgi Apparatus        : Kompleks organel selular yang terutama berisi sejumlah
       kantung
       pipih dan vesikel yang berhubungan, terlibat dalam sintesis
       glikoprotein, lipoprotein, protein yang terikat membrane, dan
       enzim lisosom. Kantung ini membentuk lisosom primer dan
       vakuola sekretorik
   2. Peroksisom             : Terdapat pada semua sel hewan kecuali eritrosit dan banyak
       sel
       tumbuhan, mengandung enzim yang bekerja pada berbagai proses
       oksidasi, termasuk reaksi yang melibatkan hydrogen peroksida,
       metabolisme purin, metabolism lemak seluler, dan
       glukoneogenesis
   3. Plasma Membran         : Lapisan lipid ganda yang ditaburi oeleh protein dan sejumlah
       kecil karbohidrat
   4. Free Ribosomes         :Granula-granula RNA dan Protein yang terletak bebas di
       sitoplasma
   5. Secretory Vesicle      :Paket-paket produk sekretori yang terbungkus membrane
       mengosongkan isinya keluar sel
   6. Lysosome               : Kantung membrosa yang mengandung enzim hidrolitik
   7. Microtubule            : Pipa-pipa berongga, langsing, panjang yang etrdiri dari
       molekul
tubulin
   8. Microfilaments         :   Rantai   molekul    aktin   yang   berjalan   secara   heliks,
      mikrofilamen
      yang terdiri dari molekul myosin juga terdapat di sel otot
   9. Centrioles             : Berperan membentuk benang-benang spindle dalam proses
      pembelahan sel
   10. Nucleus               : DNA dan protein khusus yang dibungkus oleh sebuah
      membrane
      berlapis ganda
   11. Nucleolus             : Berfungsi mensintesis molekul-molekuk RNA yang akan
      membentuk ribosom
   12. Nuclear Envelope      : Terdiri dari lipid berlapis ganda dan protein
   13. Mitochondrion         : Organel yang disebut juga House of Power yang berperan
      dalam
      respirasi dan menghasilkan energy untuk sel
   14. Bound Ribosomes       : Ribosom yang terikat oleh Retikulum Endoplasma
   15. Agranular Endoplasmic Reticulum      :Retikulum endoplasma yang tidak dilekati
      ribosom, berfungsi untuk sintesis lipid
   16. Granular Endoplasmic Reticulum       : Retikulum endoplasma yang dilekati ribosom
      dan
      berfungsi untuk sintesis protein
III. Kata Kunci
   1. Siklus sel
   2. Metabolisme sel
   3. Komunikasi sel
IV. Pertanyaan
   1. Apa yang dimaksud dengan sel ?
   2. Apa saja struktur darisel ?
   3. Apa saja fungsi umum sel?
   4. Bagaimana proses terjadinya siklus sel ?
   5. Bagaimana prosesterjadinya komunikasi antarsel?
   6. Bagaimanakan proses metabolisme pada sel?
V. Tujuan Pembelajaran
   Untuk memahami dan mengetahui tentang proses metabolisme sel dan komunikasi antar
   sel.
VI. Pembahasan
   1. Definisi sel
   2. Struktur dan fungsi sel
Organel-organel yang terdapat pada sel manusia yaitu :

      Nukleus                            : DNA dan protein khusus yang
      dibungkus oleh sebuah membran berlapis ganda.
      Fungsi : Pusat pengaturan sel
      Membran plasma                     : Lapisan lipid ganda yang ditaburi oleh
      protein dan sejumlah kecil karbohidrat.
      Fungsi : Mengontrol aliran zat masuk dan keluar sel
      Mitokondria                        : Badan-badan berbentuk batang atau
      oval yang di bungkus oleh dua membran, dengan bagian dalam melipat-
      lipat menjadi krista yang menonjol ke matriks di bagian dalam.
      Fungsi : Tempat utama untuk membentuk ATP
      Lisosom                            : Kantung membrosa yang mengandung
      enzim-enzim hidrolitik.
      Fungsi : Sistem pencernaan sel
      Mikrotubulus                       : Pipa-pipa berongga, langsing, panjang
      yang terdiri dari molekul-molekul tubulin.
      Fungsi : Mempertahankan bentuk sel asimetris, Mengkoordinasikan gerakan sel
      yang kompleks
      Mikrofilamen                       : Rantai-rantai molekul aktin yang
      berjalan secara heliks, mikrofilamen yang terdiri dari molekul miosin
      juga terdapat di sel-sel otot.
      Fungsi : Berperan penting pada berbagai sistem kontraktil sel
      Sentriol                           : Berbentuk bintang yang berperan
      sebagai kutub-kutub pembelahan sel mitosis atau meiosis.
      Aparatus golgi                     : Kantung membrosa yang gepeng dan
      bertumpuk-tumpuk.
      Fungsi : Pusat modifikasi,pengemasan, & distribusi protein yang baru disintesis
      Peroksisom                         : Kantung membran yang mengandung
      enzim-enzim oksidatif.
      Fungsi : Aktivitas detoksifikasi
Ribosom                            : Granula-granula RNA dan protein
   sebagian melekat ke retikulum endoplasma kasar, sebagian bebas di
   sitoplasma.
   Fungsi : Sintesis Protein
   RetikulumEndosplasma : Jaringan membrosa yang luas san kontinui,
   terdiri dari tubulus berisi cairan dan kantong gepeng sebagian ditaburi
   oleh ribosom
   Fungsi : Sintesis Protein
   Retikulum endoplasma kasar : Bergranul kecil yang disebut ribosom.
   Retikulum endoplasma halus : Sebagian retikulum tidak dilekati oleh
   ribosom.
   Vesikel sekretorik                 : Paket-paket produksi sekretorik yang
   terbungkus membran mengosongkan isinya ke luar sel.
   Fungsi : Menyimpan produk sekretorik sampai mendapat sinyal untuk
   mengosongkan isinya ke luar sel
   Sitosol                           : Susunansekuensial di dalam sitoskleton


3. Fungsi umum sel
1. Metabolisme
   Keseluruhanreaksi yang terjadididalamsel, meliputi proses
   penguraiandansintesismolekulkimia yang
   menghasilkandanmembutuhkanpanas (energi) sertadikatalisolehenzim
   yang sangatdibutuhkanolehtubuh


2. Sekresi
   Proses menguraikan, melepaskandanmengalirbahankimia,
   ataudikeluarkanzatkimiadarisuatukelenjar.


3. Eksresi
   Proses dimanasampahprodukmetabolismdanbahan non
   bergunalainnyadikeluarkandariorganisme.
4. Respirasi
      Transport oksigendariudaraluarkeselsel di dalamjaringan,
      pengangkutankarbondioksidadalamarah yang berlawanan.


   5. Reproduksi
      Proses biologisdengan yang baru ―anak‖ individuorganisme yang
      dihasilkandarimereka ―orangtua‖.


   4. Siklus Sel




Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat
sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil
duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik.[1]


Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut
proliferasi.Keberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi unidireksional
dan teratur dari satu fasa siklus sel menuju fasa berikutnya.Jenjang reaksi
kimiaorganik yang terjadi seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya
dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fasa mitosis sebelum selesainya tahap
replikasiDNAakan menyebabkan sel tereliminasi.

Jenjang reaksi yang terjadi pada siklus sel, sangat mirip dengan relasi substrat-
produk dari sebuah lintasan metabolik. Produk dari sebuah jenjang reaksi akan
berfungsi sebagai substrat pada jenjang berikutnya, demikian pula dengan laju
reaksi jenjang yang pertama akan menjadi batas maksimal laju reaksi pada
jenjang berikutnya.

Transisi antara jenjang reaksi ditentukan oleh lintasan pengendali ekstrinsik dan
intrinsik yang terdiri dari beberapa cekpoin, sebagai konfirmasi selesainya
reaksi pada suatu jenjang sebelum jenjang berikutnya dimulai. Kedua lintasan
kendali dapat memiliki cekpoin yang sama.

Lintasan kendali instrinsik akan menentukan setiap tahap berjalan sebagaimana
mestinya. Fasa S, G2 dan M pada selmamalia dikendalikan oleh lintasan ini,
sehingga waktu yang diperlukan untuk fasa tersebut, tidak jauh bervariasi antara
satu sel dengan sel lain.

Lintasan kendali ekstrinsik akan berfungsi sebagai respon terhadap kondisi di
luar sel atau telisik defisiensi sel.

Defisiensi lintasan kendali intrinsik seringkali menyebabkan
kanker.Penyimpangan pada protein yang mengendalikan cekpoin siklus fasa
sering ditemukan pada penderita kanker.




                           Fasa pada siklus sel
Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu
proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang memiliki
inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fasa fungsional, fasa S dan M, dan fasa
persiapan, G1 dan G2:[3]

   1. Fasa S (sintesis)

      Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya,
      seltubuhmanusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan
      tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah
      bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fasa
      M.

   2. Fasa M (mitosis)

      Interval waktu fasa M kurang lebih 1 jam.Tahap di mana terjadi
      pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas).Pada
      mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah.
      Dalam fasa M terjadi beberapa jenjang fasa, yaitu:[4]

                           Profasa, fasa terjadinya kondensasikromosom dan
                            pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom
                            terlihat di dalam sitoplasma.
                           Prometafasa, pada fasa ini sampul inti sel terlarut
                            dan kromosom yang mengandung 2 kromatid
                            mulai
                           bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan
                            metafasa).
                           Metafasa. kondensasi kromosom pada bidang
                            ekuatorial mencapai titik puncaknya
                           Anafasa. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap
                            kromatid dari masing-masing kromosom tertarik
                            menuju pemintal kutub.
                           Telofasa. Kromosom pada tiap kutub mulai
                            mengalami dekondensasi, diikuti dengan
                            terbentuknya kembali membran inti sel dan
                            sitoplasma perlahan mulai membelah
                           Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah
                            terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik,
                            sitoskeletonaktomiosin dan fusi sel,[5] dan
                            menghasilkan dua sel anak yang identik.

   3. Fasa G (gap)
Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fasa sintesis zat yang
      diperlukan pada fasa berikutnya. Pada sel mamalia, interval fasa
      G2sekitar 2 jam, sedangkan interval fasa G1 sangat bervariasi antara 6 jam
      hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fasa G1 terlalu lama,
      dikatakan berada pada fasa G0 atau ―quiescent‖.Pada fasa ini, sel tetap
      menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi
      melakukan proliferasi secara aktif.Sebuah sel yang berada pada fasa G0
      dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fasa tersebut hingga
      terjadi apoptosis.
      Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fasa G0. Sel tersebut
      dapat masuk kembali ke fasa G1 oleh stimulasi antara lain berupa:
      perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan
      nutrisi.

   4. Interfasa

      Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain.
      Jedah tersebut termasuk fasa G1, S, G2.[6]

                           Cekpoin pada siklus sel
Aktivitas selular yang terjadi pada cekpoin, tidak dapat berlangsung tanpa
enzim intraselular yang disebut CDK.Holoenzim CDK aktif terdiri dari sub-unit
katalitik dan sub-unit kendali siklin. Tiap siklin disintesis pada tahap terkait dari
fasa siklus sel. Sebagai contoh, siklin E disintensis pada akhir fasa G1 hingga
awal fasa S, sedangkan siklin A disintesis sepanjang interval fasa S dan G2, dan
siklin B disintesis sepanjang fasa G2 dan M. Oleh sebab itu, sub-unit katalitik
tidak dapat teraktivasi, hingga siklin yang diperlukan selesai disintesis.

Ikatan yang dibentuk antara sub-unit siklin dan sub-uni katalitik membutuhkan
proses fosforilasi pada treonina oleh enzim lain yang disebut CAK, yang terdiri
dari siklin H dan CDK7.

Regulasi yang lain adalah deaktivasi CDK oleh fosforilasi domain pengikat
ATP oleh enzim kinase yang lain. Deaktivasi tersebut dapat diaktivasi kembali
oleh fosfatase dari jenis CDC25.Keberadaan protein inhibitor CDK juga
merupakan bentuk regulasi terhadap CDK. Satu jenis penghambat CDK
termasuk p21CIP1, p27KIP1, dan p57KIP2; sedangkan jenis yang lain
menghambat siklin D/CDK4 atau siklin-6 CDK, antara lain p16INK4,
p15INK4B, p18INK4C, dan p19INK4D. Sintesis, aktivitas dan degradasi
penghambat ini berada dalam regulasi yang merespon sinyal mitogenik dan
antimitogenik, seperti sinyal parakrin dari TGF-β.
Regulasi terhadap CDK di atas menentukan kecepatan terpicunya transisi fasa
dalam siklus sel, setelah CDK teraktivasi, transisi ke fasa berikutnya akan
segera terjadi, walaupun jenjang reaksi pada fasa berlangsung, belum selesai.

                            Transisi G0 ke G1
Fasa transisi dari fasa G0 ke fasa G1 disebut fasa prima atau fasa kompetensi
replikatif,[7] pada hepatosit, fasa prima dipicu oleh sekresi sitokinaIL-6 dan
TNF-α oleh sel Kupffer yang menyebabkan hepatosit kehilangan sebagian
massanya. Potensi proliferasi hepatosit setelah kehilangan sebagian massanya.[8]

Berbagai protein disintesis pada fasa G1 setelah sel meninggalkan fasa G0,
beberapa ribosom baru dibuat untuk mempercepat sintesis protein.

Sejumlah protein yang dihasilkan berupa enzim untuk mengembalikan fungsi
metabolik yang hilang saat sel berada pada fasa G0, seperti enzim yang
dibutuhkan untuk sintesis isoprenoid, zat yang diperlukan untuk aktivitas
onkogen Ras dan sintesis poliamina, yang mempunyai banyak fungsi termasuk
menyediakan ikatan ionik dengan asam nukleat. Onkogen Ras disintesis sebagai
protein prekursor dan membutuhkan proses paska-translasi sebelum dapat
menjadi aktif dan melakukan transformasi sel.

Enzim lain yang berperan dalam sintesis DNA, seperti timidina kinase, DNA
polimerase dan histon juga dihasilkan ribosom pada fasa G1.

                             Transisi ke fasa S
Transisi ke fasa S dari fasa G1 dikendalikan oleh dua buah cekpoin, yaitu
"kompetensi" dan "restriksi" yang terletak sekitar 12 dan 2 jam sebelum fasa S
dimulai. Paling tidak diperlukan tiga faktor pertumbuhan untuk melewati dua
cekpoin ini, yaitu PDGF, EGF dan IGF-1.

Pencerap faktor pertumbuhan merupakan protein kompleks yang terbentak
seluas membran sel dengan domain yang dapat mengenali faktor pertumbuhan
di dalam periplasma dengan sangat khusus. Ligasi yang terjadi dengan
liganakan menginduksi transmisi sinyal ke dalam sitoplasma melalui aktivasi
enzimtirosina kinase. Sinyal sitoplasmik yang disebut "kurir sekunder", dapat
berupa berbagai protein yang telah mengalami fosforilasi oleh enzimkinase,
seperti molekul kecilinositol fosfatase dan AMP; atau ion, seperti Ca2+, H+, dan
Zn2+; kemudian diteruskan oleh menuju inti sel. Di dalam inti sel, gen kemudian
teraktivasi sebagai respon terhadap "kurir sekunder" ini.

                                    Fasa S
Pada eukariota, berbagai aktivator (bahasa Inggris: multiple points of origin)
diperlukan sebagai persiapan untuk memasuki fasa S guna melakukan replikasi
DNA, pada prokariota, hanya terdapat aktivator tunggal.[9] Fasa S dimulai
dengan terjadinya paparan pulsa (bahasa Inggris: pulse exposure) dengan
[3H].timidina pada sel, kemudian terjadi paparan lanjutan (bahasa Inggris: chase
procedure) non-radioaktif dengan timidina "dingin". Kedua prosedur tersebut
menghasilkan beberapa titik replikasi yang mulai nampak terjadi pada beberapa
kromosom pada rantai ganda DNA.

Pada titik replikasi, rantai ganda DNA memisahkan diri menjadi dua untai
tunggal, sehingga nampak seperti garpu. Pada tiap untai, terjadi sintesis untai
DNA yang baru, dengan dimulai oleh molekul primer, atau molekul
oligonukleotida pendek, dan diikuti oleh molekul-molekul lain dengan enzim
DNA polimerase, membentuk rantai ganda DNA yang baru.

Molekul primer itu disebut RNA primer, yang disintesis dengan enzimRNA
polimerase atau dikenal sebagai enzim primase, dari RNA tertentu yang bersifat
komplemen dengan salah satu area kromosom pada untai DNA. Primosom
merupakan sebutan bagi seluruh kompleks yang berikatan dengan RNA primer.

Polimerisasi untai DNA yang baru bergerak dari tiap-tiap primosom pada titik 5'
untai baru ke titik 3' untai baru.[10] Untai baru yang bergerak dengan arah dari
titik 3' untai induk ke 5' untai induk disebut untai awal, sedang untai baru yang
bergerak sebaliknya disebut untai akhir. Untaian DNA baru dari RNA primer
hingga tepat sebelum RNA primer berikutnya disebut fragmen Okazaki, sesuai
nama ilmuwan Reiji Okazaki yang pertama kali berhasil mengamati proses
polimerasi pada replikasi DNA. Saat polimerasi untai DNA yang baru
menyentuh RNA primer pada fragmen Okazaki berikutnya, aktivitas
eksonuklease enzim DNA polimerase akan menghancurkan RNA primer pada
fragmen tersebut untuk meneruskan untai polimernya hingga menyentuh untai
polimer berikutnya, setelah itu enzim DNA ligase akan menyambung kedua
untai polimer itu menjadi satu.[11] Titik 5' merupakan letak gugus 5' fosfat,
sedang titik 3' merupakan letak gugus 3' OH dari molekul gula deoksiribosa.[12]
Ikatan yang terjadi antara kedua gugus ini disebut ikatan fosfodiester.[13]

Polimerasi untai DNA yang baru terhenti hingga bagian ujung kromosom yang
disebut telomer. Pada bagian ini, enzim telomeraseakan menyambung untaian
tersebut dengan deretan molekul RNA sebagai penanda antar kromosom.[14]
Pada manusia, berkas yang disisipkan antar kromosom adalah TTAGGG.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa rentang telomer pada manusia lambat
laun menjadi lebih pendek dengan pertambahan usia, pengamatan ini
membuahkan teori penuaan telomer yang masih diteliti hingga saat ini.
Metabolisme sel
       Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapatmenjalankan
       aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
       Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
       makhlukhidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme
       terjadi
       selalu menggunakan katalisator enzim.


Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O— — —— — — — — — — —> C6H1206 + 6 02
klorofil
glukosa
(energi kimia)
a. Fotosintesis

Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Pada kloroplas terjadi transformasi
energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi
kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa.
Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila
dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut

reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.

Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan
oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).

H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2
tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan
CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini
disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+
menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2
Ringkasnya :
Reaksi terang : 2 H20——> 2 NADPH2 + O2

Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2——> C6H12O6 + 6 O2
b. Kemosintesis

Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya
sebagai sumber energi.Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil
dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan
reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri
besi dan lain-lain.Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi
senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi
Fe3+ (ferri).
BakteriNitro som on as danNitro sococcu s memperoleh energi dengan cara
mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan
reaksi:

Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2— —————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
3. Sintesis Lemak

Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme,
ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya
berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-
enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai
bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk
dari lemak dan protein dan seterusnya.

3.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat———> gliserol.
Glukosa diubah———> gula fosfat———> asetilKo-A———> asam

lemak.
Gliserol + asam lemak———> lemak
3.2. Sintesis Lemak dari Protein:
Protein————————> Asam Amino
protease

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah
itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam
piravat———> Asetil Ko-A.

Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam
pirovat, selanjutnya asam piruvat——> gliserol——> fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk
lemak.

Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan.Nilai kalorinya lebih tinggi
daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat
hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
d. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA
dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah
besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah
suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein
tertentu yang sesuai dengan keperluannya.Sintesis protein dalam sel dapat
terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan
penting sebagai ―pengatur sintesis protein‖.Substansi-substansi tersebut
adalah DNA dan RNA.

2. Katabolisme (Dissimilasi),

yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan
dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:

enzim
C6H12O6 + 6 O2— — —— — — — — — — —> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi
sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi,
reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut jugarea k si

eksoterm.
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga
molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudahmelepaskan gugus
fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi
tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan
pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP
menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung
energi lebih rendah.Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi
yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam
lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Contoh Fermentasi :C6H1206——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa)

(etanol)
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02— — — —— — — — — — —> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(glukosa)

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :

1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.

1. Glikolisis:
Peristiwa perubahan :
Glukosa- Glulosa – 6 – fosfat- Fruktosa 1,6 difosfat-
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat- Asam piravat.

Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi

tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam
piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.
3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori:

Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH +
H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs
yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air,
sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.

Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui
stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat
tinggi.

Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
PROSES
AKSEPTOR
ATP
1. Glikolisis
Glukosa——> 2 asam piruvat
2 NADH

2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat——> 2 asetil KoA + 2 C02

2 NADH
2 ATP
2 asetil KoA——> 4 CO2
6 NADH
2 FADH2
3. Rantai transnpor elektron respirator:
10 NADH + 502——> 10 NAD+ + 10 H20
30 ATP
2 FADH2 + O2——> 2 PAD + 2 H20
4 ATP
Total
38 ATP
Kesimpulan :

Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + O2— —> 6 H20 + 6 CO2
menghasilkan energi sebanyak 38 ATP.
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah
respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada
sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya
oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.

Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam

Susudan fermentasi alkohol.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sel dan organel sel
Sel dan organel selSel dan organel sel
Sel dan organel selFahrur Ozzi
 
Struktur dan organel sel
Struktur dan organel selStruktur dan organel sel
Struktur dan organel selJingga Matahari
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKNada Nasiroh M
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaWidyawati Widyawati
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewanSEPRILENDE
 
Genetika kedokteran
Genetika kedokteranGenetika kedokteran
Genetika kedokteranFachrur Rozi
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanvhyaocta
 
Struktur dan fungsi sel christian 1
Struktur dan fungsi sel christian 1Struktur dan fungsi sel christian 1
Struktur dan fungsi sel christian 1Christian Dr
 
Struktur & fungsi organel sel
Struktur & fungsi organel selStruktur & fungsi organel sel
Struktur & fungsi organel selAlan Permana
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptNurulilmi harar
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiologySusaldi
 
Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikDelina Rahayu
 
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)zaldevi
 

Was ist angesagt? (20)

Sel dan organel sel
Sel dan organel selSel dan organel sel
Sel dan organel sel
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Bab 1 struktur sel
Bab 1 struktur selBab 1 struktur sel
Bab 1 struktur sel
 
Struktur dan organel sel
Struktur dan organel selStruktur dan organel sel
Struktur dan organel sel
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
 
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : selIDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewan
 
Genetika kedokteran
Genetika kedokteranGenetika kedokteran
Genetika kedokteran
 
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhanStruktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
Struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan
 
Struktur dan fungsi sel christian 1
Struktur dan fungsi sel christian 1Struktur dan fungsi sel christian 1
Struktur dan fungsi sel christian 1
 
Organel Sel
Organel SelOrganel Sel
Organel Sel
 
Struktur & fungsi organel sel
Struktur & fungsi organel selStruktur & fungsi organel sel
Struktur & fungsi organel sel
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiology
 
Struktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotikStruktur sel eukariotik
Struktur sel eukariotik
 
Cell (Sel)
Cell (Sel)Cell (Sel)
Cell (Sel)
 
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosisIDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
 
Stuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian selStuktur dan fungsi bagian sel
Stuktur dan fungsi bagian sel
 
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
 

Ähnlich wie OPTIMAL SEL

Ähnlich wie OPTIMAL SEL (20)

Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docxApa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
Apa peran penting fungsi mitokondria dalam sel.docx
 
Struktur sel
Struktur  selStruktur  sel
Struktur sel
 
K 2 sd k - 4 organisasi sel - copy
K   2 sd k - 4 organisasi sel - copyK   2 sd k - 4 organisasi sel - copy
K 2 sd k - 4 organisasi sel - copy
 
Biomedik dasar
Biomedik dasarBiomedik dasar
Biomedik dasar
 
Biomedik Dasar
Biomedik DasarBiomedik Dasar
Biomedik Dasar
 
biologi word
biologi wordbiologi word
biologi word
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 
Fisiologi sel
Fisiologi selFisiologi sel
Fisiologi sel
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
Biologi (organel sel)
Biologi (organel sel) Biologi (organel sel)
Biologi (organel sel)
 
SEL
SELSEL
SEL
 
Struktur dan fungsi sel 9
Struktur dan fungsi sel 9Struktur dan fungsi sel 9
Struktur dan fungsi sel 9
 
Makgab skenario 1
Makgab skenario 1Makgab skenario 1
Makgab skenario 1
 
Ii
IiIi
Ii
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
 
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi selKuliah 3 struktur dan fungsi sel
Kuliah 3 struktur dan fungsi sel
 
Laporan sel hewan
Laporan sel hewanLaporan sel hewan
Laporan sel hewan
 
Cell
CellCell
Cell
 

OPTIMAL SEL

  • 1. I. Skenario Serangan jantung disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otot jantung.Sumbatan tersebut terjadi akibat penimbunan kolesterol dalam lisosom.Salah satu jenis anemia terjadi karena defek pada sitoskeleton. Menurut Dahlmann (2007), proteasome terlibat dalam mekanisme terjadinya penyakit jantung dan saraf. Ada beberapa penyakit neuromuskuler yang diakibatkan oleh kerusakan pada mitokondria di mana terjadi gangguan pada pembentukan ATP. Pada kasus stroke kadangkala terjadi kelumpuhan pada beberapa organ. Hal ini disebabkan oleh komunikasi sel yang terganggu akibat kerusakan yang terjadi pada otak.Collins, Jacks dan Pavletichs, menyatakan bahwa kanker disebabkan adanya gangguan dalam regulasi selama berlangsungnya siklus sel. II. Kata Sulit 1. Golgi Apparatus : Kompleks organel selular yang terutama berisi sejumlah kantung pipih dan vesikel yang berhubungan, terlibat dalam sintesis glikoprotein, lipoprotein, protein yang terikat membrane, dan enzim lisosom. Kantung ini membentuk lisosom primer dan vakuola sekretorik 2. Peroksisom : Terdapat pada semua sel hewan kecuali eritrosit dan banyak sel tumbuhan, mengandung enzim yang bekerja pada berbagai proses oksidasi, termasuk reaksi yang melibatkan hydrogen peroksida, metabolisme purin, metabolism lemak seluler, dan glukoneogenesis 3. Plasma Membran : Lapisan lipid ganda yang ditaburi oeleh protein dan sejumlah kecil karbohidrat 4. Free Ribosomes :Granula-granula RNA dan Protein yang terletak bebas di sitoplasma 5. Secretory Vesicle :Paket-paket produk sekretori yang terbungkus membrane mengosongkan isinya keluar sel 6. Lysosome : Kantung membrosa yang mengandung enzim hidrolitik 7. Microtubule : Pipa-pipa berongga, langsing, panjang yang etrdiri dari molekul
  • 2. tubulin 8. Microfilaments : Rantai molekul aktin yang berjalan secara heliks, mikrofilamen yang terdiri dari molekul myosin juga terdapat di sel otot 9. Centrioles : Berperan membentuk benang-benang spindle dalam proses pembelahan sel 10. Nucleus : DNA dan protein khusus yang dibungkus oleh sebuah membrane berlapis ganda 11. Nucleolus : Berfungsi mensintesis molekul-molekuk RNA yang akan membentuk ribosom 12. Nuclear Envelope : Terdiri dari lipid berlapis ganda dan protein 13. Mitochondrion : Organel yang disebut juga House of Power yang berperan dalam respirasi dan menghasilkan energy untuk sel 14. Bound Ribosomes : Ribosom yang terikat oleh Retikulum Endoplasma 15. Agranular Endoplasmic Reticulum :Retikulum endoplasma yang tidak dilekati ribosom, berfungsi untuk sintesis lipid 16. Granular Endoplasmic Reticulum : Retikulum endoplasma yang dilekati ribosom dan berfungsi untuk sintesis protein III. Kata Kunci 1. Siklus sel 2. Metabolisme sel 3. Komunikasi sel IV. Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan sel ? 2. Apa saja struktur darisel ? 3. Apa saja fungsi umum sel? 4. Bagaimana proses terjadinya siklus sel ? 5. Bagaimana prosesterjadinya komunikasi antarsel? 6. Bagaimanakan proses metabolisme pada sel?
  • 3. V. Tujuan Pembelajaran Untuk memahami dan mengetahui tentang proses metabolisme sel dan komunikasi antar sel. VI. Pembahasan 1. Definisi sel 2. Struktur dan fungsi sel Organel-organel yang terdapat pada sel manusia yaitu : Nukleus : DNA dan protein khusus yang dibungkus oleh sebuah membran berlapis ganda. Fungsi : Pusat pengaturan sel Membran plasma : Lapisan lipid ganda yang ditaburi oleh protein dan sejumlah kecil karbohidrat. Fungsi : Mengontrol aliran zat masuk dan keluar sel Mitokondria : Badan-badan berbentuk batang atau oval yang di bungkus oleh dua membran, dengan bagian dalam melipat- lipat menjadi krista yang menonjol ke matriks di bagian dalam. Fungsi : Tempat utama untuk membentuk ATP Lisosom : Kantung membrosa yang mengandung enzim-enzim hidrolitik. Fungsi : Sistem pencernaan sel Mikrotubulus : Pipa-pipa berongga, langsing, panjang yang terdiri dari molekul-molekul tubulin. Fungsi : Mempertahankan bentuk sel asimetris, Mengkoordinasikan gerakan sel yang kompleks Mikrofilamen : Rantai-rantai molekul aktin yang berjalan secara heliks, mikrofilamen yang terdiri dari molekul miosin juga terdapat di sel-sel otot. Fungsi : Berperan penting pada berbagai sistem kontraktil sel Sentriol : Berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel mitosis atau meiosis. Aparatus golgi : Kantung membrosa yang gepeng dan bertumpuk-tumpuk. Fungsi : Pusat modifikasi,pengemasan, & distribusi protein yang baru disintesis Peroksisom : Kantung membran yang mengandung enzim-enzim oksidatif. Fungsi : Aktivitas detoksifikasi
  • 4. Ribosom : Granula-granula RNA dan protein sebagian melekat ke retikulum endoplasma kasar, sebagian bebas di sitoplasma. Fungsi : Sintesis Protein RetikulumEndosplasma : Jaringan membrosa yang luas san kontinui, terdiri dari tubulus berisi cairan dan kantong gepeng sebagian ditaburi oleh ribosom Fungsi : Sintesis Protein Retikulum endoplasma kasar : Bergranul kecil yang disebut ribosom. Retikulum endoplasma halus : Sebagian retikulum tidak dilekati oleh ribosom. Vesikel sekretorik : Paket-paket produksi sekretorik yang terbungkus membran mengosongkan isinya ke luar sel. Fungsi : Menyimpan produk sekretorik sampai mendapat sinyal untuk mengosongkan isinya ke luar sel Sitosol : Susunansekuensial di dalam sitoskleton 3. Fungsi umum sel 1. Metabolisme Keseluruhanreaksi yang terjadididalamsel, meliputi proses penguraiandansintesismolekulkimia yang menghasilkandanmembutuhkanpanas (energi) sertadikatalisolehenzim yang sangatdibutuhkanolehtubuh 2. Sekresi Proses menguraikan, melepaskandanmengalirbahankimia, ataudikeluarkanzatkimiadarisuatukelenjar. 3. Eksresi Proses dimanasampahprodukmetabolismdanbahan non bergunalainnyadikeluarkandariorganisme.
  • 5. 4. Respirasi Transport oksigendariudaraluarkeselsel di dalamjaringan, pengangkutankarbondioksidadalamarah yang berlawanan. 5. Reproduksi Proses biologisdengan yang baru ―anak‖ individuorganisme yang dihasilkandarimereka ―orangtua‖. 4. Siklus Sel Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik.[1] Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut proliferasi.Keberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu fasa siklus sel menuju fasa berikutnya.Jenjang reaksi kimiaorganik yang terjadi seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya
  • 6. dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fasa mitosis sebelum selesainya tahap replikasiDNAakan menyebabkan sel tereliminasi. Jenjang reaksi yang terjadi pada siklus sel, sangat mirip dengan relasi substrat- produk dari sebuah lintasan metabolik. Produk dari sebuah jenjang reaksi akan berfungsi sebagai substrat pada jenjang berikutnya, demikian pula dengan laju reaksi jenjang yang pertama akan menjadi batas maksimal laju reaksi pada jenjang berikutnya. Transisi antara jenjang reaksi ditentukan oleh lintasan pengendali ekstrinsik dan intrinsik yang terdiri dari beberapa cekpoin, sebagai konfirmasi selesainya reaksi pada suatu jenjang sebelum jenjang berikutnya dimulai. Kedua lintasan kendali dapat memiliki cekpoin yang sama. Lintasan kendali instrinsik akan menentukan setiap tahap berjalan sebagaimana mestinya. Fasa S, G2 dan M pada selmamalia dikendalikan oleh lintasan ini, sehingga waktu yang diperlukan untuk fasa tersebut, tidak jauh bervariasi antara satu sel dengan sel lain. Lintasan kendali ekstrinsik akan berfungsi sebagai respon terhadap kondisi di luar sel atau telisik defisiensi sel. Defisiensi lintasan kendali intrinsik seringkali menyebabkan kanker.Penyimpangan pada protein yang mengendalikan cekpoin siklus fasa sering ditemukan pada penderita kanker. Fasa pada siklus sel
  • 7. Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fasa fungsional, fasa S dan M, dan fasa persiapan, G1 dan G2:[3] 1. Fasa S (sintesis) Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, seltubuhmanusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fasa M. 2. Fasa M (mitosis) Interval waktu fasa M kurang lebih 1 jam.Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas).Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fasa M terjadi beberapa jenjang fasa, yaitu:[4]  Profasa, fasa terjadinya kondensasikromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma.  Prometafasa, pada fasa ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid mulai  bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafasa).  Metafasa. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya  Anafasa. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub.  Telofasa. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah  Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik, sitoskeletonaktomiosin dan fusi sel,[5] dan menghasilkan dua sel anak yang identik. 3. Fasa G (gap)
  • 8. Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fasa sintesis zat yang diperlukan pada fasa berikutnya. Pada sel mamalia, interval fasa G2sekitar 2 jam, sedangkan interval fasa G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fasa G1 terlalu lama, dikatakan berada pada fasa G0 atau ―quiescent‖.Pada fasa ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif.Sebuah sel yang berada pada fasa G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fasa tersebut hingga terjadi apoptosis. Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fasa G0. Sel tersebut dapat masuk kembali ke fasa G1 oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi. 4. Interfasa Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fasa G1, S, G2.[6] Cekpoin pada siklus sel Aktivitas selular yang terjadi pada cekpoin, tidak dapat berlangsung tanpa enzim intraselular yang disebut CDK.Holoenzim CDK aktif terdiri dari sub-unit katalitik dan sub-unit kendali siklin. Tiap siklin disintesis pada tahap terkait dari fasa siklus sel. Sebagai contoh, siklin E disintensis pada akhir fasa G1 hingga awal fasa S, sedangkan siklin A disintesis sepanjang interval fasa S dan G2, dan siklin B disintesis sepanjang fasa G2 dan M. Oleh sebab itu, sub-unit katalitik tidak dapat teraktivasi, hingga siklin yang diperlukan selesai disintesis. Ikatan yang dibentuk antara sub-unit siklin dan sub-uni katalitik membutuhkan proses fosforilasi pada treonina oleh enzim lain yang disebut CAK, yang terdiri dari siklin H dan CDK7. Regulasi yang lain adalah deaktivasi CDK oleh fosforilasi domain pengikat ATP oleh enzim kinase yang lain. Deaktivasi tersebut dapat diaktivasi kembali oleh fosfatase dari jenis CDC25.Keberadaan protein inhibitor CDK juga merupakan bentuk regulasi terhadap CDK. Satu jenis penghambat CDK termasuk p21CIP1, p27KIP1, dan p57KIP2; sedangkan jenis yang lain menghambat siklin D/CDK4 atau siklin-6 CDK, antara lain p16INK4, p15INK4B, p18INK4C, dan p19INK4D. Sintesis, aktivitas dan degradasi penghambat ini berada dalam regulasi yang merespon sinyal mitogenik dan antimitogenik, seperti sinyal parakrin dari TGF-β.
  • 9. Regulasi terhadap CDK di atas menentukan kecepatan terpicunya transisi fasa dalam siklus sel, setelah CDK teraktivasi, transisi ke fasa berikutnya akan segera terjadi, walaupun jenjang reaksi pada fasa berlangsung, belum selesai. Transisi G0 ke G1 Fasa transisi dari fasa G0 ke fasa G1 disebut fasa prima atau fasa kompetensi replikatif,[7] pada hepatosit, fasa prima dipicu oleh sekresi sitokinaIL-6 dan TNF-α oleh sel Kupffer yang menyebabkan hepatosit kehilangan sebagian massanya. Potensi proliferasi hepatosit setelah kehilangan sebagian massanya.[8] Berbagai protein disintesis pada fasa G1 setelah sel meninggalkan fasa G0, beberapa ribosom baru dibuat untuk mempercepat sintesis protein. Sejumlah protein yang dihasilkan berupa enzim untuk mengembalikan fungsi metabolik yang hilang saat sel berada pada fasa G0, seperti enzim yang dibutuhkan untuk sintesis isoprenoid, zat yang diperlukan untuk aktivitas onkogen Ras dan sintesis poliamina, yang mempunyai banyak fungsi termasuk menyediakan ikatan ionik dengan asam nukleat. Onkogen Ras disintesis sebagai protein prekursor dan membutuhkan proses paska-translasi sebelum dapat menjadi aktif dan melakukan transformasi sel. Enzim lain yang berperan dalam sintesis DNA, seperti timidina kinase, DNA polimerase dan histon juga dihasilkan ribosom pada fasa G1. Transisi ke fasa S Transisi ke fasa S dari fasa G1 dikendalikan oleh dua buah cekpoin, yaitu "kompetensi" dan "restriksi" yang terletak sekitar 12 dan 2 jam sebelum fasa S dimulai. Paling tidak diperlukan tiga faktor pertumbuhan untuk melewati dua cekpoin ini, yaitu PDGF, EGF dan IGF-1. Pencerap faktor pertumbuhan merupakan protein kompleks yang terbentak seluas membran sel dengan domain yang dapat mengenali faktor pertumbuhan di dalam periplasma dengan sangat khusus. Ligasi yang terjadi dengan liganakan menginduksi transmisi sinyal ke dalam sitoplasma melalui aktivasi enzimtirosina kinase. Sinyal sitoplasmik yang disebut "kurir sekunder", dapat berupa berbagai protein yang telah mengalami fosforilasi oleh enzimkinase, seperti molekul kecilinositol fosfatase dan AMP; atau ion, seperti Ca2+, H+, dan Zn2+; kemudian diteruskan oleh menuju inti sel. Di dalam inti sel, gen kemudian teraktivasi sebagai respon terhadap "kurir sekunder" ini. Fasa S
  • 10. Pada eukariota, berbagai aktivator (bahasa Inggris: multiple points of origin) diperlukan sebagai persiapan untuk memasuki fasa S guna melakukan replikasi DNA, pada prokariota, hanya terdapat aktivator tunggal.[9] Fasa S dimulai dengan terjadinya paparan pulsa (bahasa Inggris: pulse exposure) dengan [3H].timidina pada sel, kemudian terjadi paparan lanjutan (bahasa Inggris: chase procedure) non-radioaktif dengan timidina "dingin". Kedua prosedur tersebut menghasilkan beberapa titik replikasi yang mulai nampak terjadi pada beberapa kromosom pada rantai ganda DNA. Pada titik replikasi, rantai ganda DNA memisahkan diri menjadi dua untai tunggal, sehingga nampak seperti garpu. Pada tiap untai, terjadi sintesis untai DNA yang baru, dengan dimulai oleh molekul primer, atau molekul oligonukleotida pendek, dan diikuti oleh molekul-molekul lain dengan enzim DNA polimerase, membentuk rantai ganda DNA yang baru. Molekul primer itu disebut RNA primer, yang disintesis dengan enzimRNA polimerase atau dikenal sebagai enzim primase, dari RNA tertentu yang bersifat komplemen dengan salah satu area kromosom pada untai DNA. Primosom merupakan sebutan bagi seluruh kompleks yang berikatan dengan RNA primer. Polimerisasi untai DNA yang baru bergerak dari tiap-tiap primosom pada titik 5' untai baru ke titik 3' untai baru.[10] Untai baru yang bergerak dengan arah dari titik 3' untai induk ke 5' untai induk disebut untai awal, sedang untai baru yang bergerak sebaliknya disebut untai akhir. Untaian DNA baru dari RNA primer hingga tepat sebelum RNA primer berikutnya disebut fragmen Okazaki, sesuai nama ilmuwan Reiji Okazaki yang pertama kali berhasil mengamati proses polimerasi pada replikasi DNA. Saat polimerasi untai DNA yang baru menyentuh RNA primer pada fragmen Okazaki berikutnya, aktivitas eksonuklease enzim DNA polimerase akan menghancurkan RNA primer pada fragmen tersebut untuk meneruskan untai polimernya hingga menyentuh untai polimer berikutnya, setelah itu enzim DNA ligase akan menyambung kedua untai polimer itu menjadi satu.[11] Titik 5' merupakan letak gugus 5' fosfat, sedang titik 3' merupakan letak gugus 3' OH dari molekul gula deoksiribosa.[12] Ikatan yang terjadi antara kedua gugus ini disebut ikatan fosfodiester.[13] Polimerasi untai DNA yang baru terhenti hingga bagian ujung kromosom yang disebut telomer. Pada bagian ini, enzim telomeraseakan menyambung untaian tersebut dengan deretan molekul RNA sebagai penanda antar kromosom.[14] Pada manusia, berkas yang disisipkan antar kromosom adalah TTAGGG. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa rentang telomer pada manusia lambat laun menjadi lebih pendek dengan pertambahan usia, pengamatan ini membuahkan teori penuaan telomer yang masih diteliti hingga saat ini.
  • 11. Metabolisme sel Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapatmenjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhlukhidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis, yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. energi cahaya 6 CO2 + 6 H2O— — —— — — — — — — —> C6H1206 + 6 02 klorofil glukosa (energi kimia) a. Fotosintesis Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm. Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang). H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20. CO2 + 2 NADPH2 + O2————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2 Ringkasnya : Reaksi terang : 2 H20——> 2 NADPH2 + O2 Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2 atau 2 H2O + CO2——> CH2O + O2 atau 12 H2O + 6 CO2——> C6H12O6 + 6 O2
  • 12. b. Kemosintesis Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi.Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain.Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri). BakteriNitro som on as danNitro sococcu s memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi: Nitrosomonas (NH4)2CO3 + 3 O2— —————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi Nitrosococcus 3. Sintesis Lemak Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko- enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya. 3.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat : Glukosa diurai menjadi piruvat———> gliserol. Glukosa diubah———> gula fosfat———> asetilKo-A———> asam lemak. Gliserol + asam lemak———> lemak 3.2. Sintesis Lemak dari Protein: Protein————————> Asam Amino protease Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat———> Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat——> gliserol——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak. Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan.Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
  • 13. d. Sintesis Protein Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya.Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai ―pengatur sintesis protein‖.Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA. 2. Katabolisme (Dissimilasi), yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Contoh: enzim C6H12O6 + 6 O2— — —— — — — — — — —> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal. energi kimia Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut jugarea k si eksoterm. Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudahmelepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi. Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi. Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal. (glukosa) Contoh Fermentasi :C6H1206——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi. (glukosa) (etanol) Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Contoh: Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
  • 14. C6H,206 + 6 02— — — —— — — — — — —> 6 H2O + 6 CO2 + Energi (glukosa) Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap : 1. Glikolisis. 2. Daur Krebs. 3. Transpor elektron respirasi. 1. Glikolisis: Peristiwa perubahan : Glukosa- Glulosa – 6 – fosfat- Fruktosa 1,6 difosfat- 3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat- Asam piravat. Jadi hasil dari glikolisis : 1.1. 2 molekul asam piravat. 1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi. 1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. 2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat): Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. 3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori: Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut: PROSES AKSEPTOR ATP 1. Glikolisis Glukosa——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP 2. Siklus Krebs: 2 asetil piruvat——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP 2 asetil KoA——> 4 CO2 6 NADH
  • 15. 2 FADH2 3. Rantai transnpor elektron respirator: 10 NADH + 502——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP 2 FADH2 + O2——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP Total 38 ATP Kesimpulan : Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206) + O2— —> 6 H20 + 6 CO2 menghasilkan energi sebanyak 38 ATP. Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob. Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam Susudan fermentasi alkohol.