Pasien laki-laki berusia 44 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis tuberculosis paru. Pasien mengeluh sesak nafas, batuk, dan panas selama beberapa bulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan hasil laboratorium menunjukkan gejala anemia dan infeksi. Pasien diberikan terapi antibiotik dan suportif.
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. N.P DENGAN
TUBERCULOSIS PARU DI RUANGAN IRINA C3
RSUP Prof. Dr. R. D KANDOU
MANADO
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.N.P
Umur : 44 tahun
Tempat/tgl lahir : Poniki, 22 November 1964
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Suku / Bangsa : Minahasa / Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Poniki
Tanggal Pengkajian : 28 Agustus 2008
Tanggal MRS : 26 Agustus 2008
No.Mec.Rec : 01.05.26
Diagnosa Medik : Tuberkulosis Paru
1
2. b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.T.Y
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
c. Genogram
+
Ket. : = Laki – laki + = Meninggal
= Perempuan ---- = Tinggal serumah
= Pasien
Dalam keluarga hanya pasien yang pernah menderita
penyakit TB Paru dan tidak ada riwayat hipertensi, DM, dan
Stroke.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
2
3. Sesak nafas, batuk, panas.
b. Riwayat Keluhan Utama
Sesak nafas dialami sesak 4 tahun yang lalu, hilang timbul, saat sesak disetai
dengan nyeri dada, batuk +, sesak ± 4 tahun yang lalu bersifat hilang timbul,
saat batuk dada biasa sakit dan menjalar sampai ke punggung.Panas + sesak ±
1 bulan yang lalu, panas bersifat hilang timbul, BAB/Bak : biasa.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Batuk, sesak, sakit kepala, pusing.
- Kesadaran composmentis, TTV. TD : 100/70 mmHg, R : 28x /menit N :
88x /menit SB : 36,8°C terpasang IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/menit.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sudah lama menderita penyakit ini dan pernah minum obat
6 bulan, ± 1 tahun yang lalu ( pengobatan selesai ) batuk dengan strep darah
+, kadang-kadang masih ada setelah pengobatan.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini ( batuk
lama, sesak sejak 4 tahun yang lalu ) dan dalam keluarga tidak ada riwayat
TB, Hipertensi, stroke, dan DM.
f. Riwayat Psikososial
3
4. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga, sesama pasien diruang
irina C3 kamar 205, dokter dan perawat-perawat ruangan, dimana pasien
kooperatif dan bekerja sama dalam perawatan.
g. Riwayat Spiritual
Pasien dan keluarga beragama kristen protestan, pasien rajin melaksanakan
ibadah digereja, saat sakit klien melakukan ibadah walaupun diatas tempat
tidur.
3. Komponen Kebutuhan Dasar Menurut Gordon
a. Persepsi Kesehatan ( Pemeliharaan Kesehatan )
Pasien mengetahui keadaan sakitnya sekarang dan pasien ingin sembuh oleh
karena itu pasien memberikan kepercayaan kepada tim medis untuk
menangani penyakit yang sedang dialami.
b. Pola Nutrisi Metabolik
a. Sebelum sakit :Pasien
makan dengan frekuensi 3 kali/hari dengan menu
nasi, ikan, sayur dan kadang-kadang buah.Pasien
minum air ± 7-8 gelas/hari
b. Saat dikaji : Pasien mengatakan kurang nafsu makan, porsi
makan tidak di habiskan dengan menu makan
sesuai diet rumah sakit ( TKTP ), pasien minum air
putih ± 7-8 gelas/hari.
4
5. c. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit : BAB 1-2 kali/hari dengan konsistensi
lembek,warna kuning bau khas feses. BAK 6-7
kali / hari dengan urine warana kuning bau khas
amoniak
b. Saat dikaji : BAB 1-2x /hari dengan konsisten lembek, feses
warna kuning, bau khas feses, BAK 6-7x /hari
dengan urine warna kuning, bau khas amoniak.
d. Pola Aktivitas Dan Latihan
a. Sebelum sakit : Pasien bekerja sebagai buruh untuk menafkahi
keluarga.
b. Saat dikaji : Pasien dapat beraktifitas sendiri tanpa bantuan
orang lain.
e. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit : Pasien tidur malam : 22.00-05.00 Wita
sedangkan tidur siang : 14.00-15.00 Wita
b. Saat dikaji : Tidur malam : 20.00-05.00 Wita sering terbangun
karena sesak dan batuk,tidur siang : 13.00-16.00
Wita.
5
6. Kemampuan Perawatan Diri
Makan dan minum :0
Mandi :2
Berpakaian :2
Eliminasi :2
Mobilitasi di tempat tidur : 0
Ambulasi :2
Skor:
0 : Mandiri
1 : Bantuan dengan alat
2 : Bantuan orang
3 : Bantuan orang dan alat
4 : Bantuan penuh
Ket :
1. Dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum pasien tidak
membutuhkan bantuan orang lain, pasien cenderung melakukannya
secara mandiri.
6
7. 2. Dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene seperti mandi, pasien
cenderung membutuhkan bantuan orang lain berupa waslap
3. Dalam memenuhi kebutuhan berpakaian, pasien memerlukan
bantuan orang lain dalam menggunakan pakaian
4. Dalam memenuhi kebutuhan BAB dan BAK, pasien memerlukan
bantuan orang lain.
5. Dalam memenugi kebutuhan mobilisasi di tempat tidur berupa
miring kiri/ kanan, dapat dilakukan secara mandiri.
6. Dalam memenuhi kebutuhannya, pasien memerlukan pertolongan
orang lain.
f. Pola Kognitif – Perseptual
a. Sebelum sakit :Kesadaran baik, komunikasi jelas, orientasi baik,
pengecapan dan perabaan baik, pendengaran dan
penglihatan baik.
b. Saat dikaji :Kesadaran baik, komunikasi jelas, berbicara baik,
orientasi baik, pengecapan dan perabaan baik,
pendengaran dan penglihatan baik
g. Pola Konsep Diri
a. Sebelum sakit : Pasien mampu memenuhi kebutuhanya secara
mandiri tanpa bantuan orang lain.
7
8. b. Saat dikaji : Pasien mampu memenuhi kebutuhannya secara
mandiri tapi kadang memerlukan bantuan
orang lain seperti berpakaian.
h. Pola Peran dan Hubungan Dengan Sesama
a. Sebelum sakit : Pasien berperan sebagai suami atau kepala
keluarga dan memiliki hubungan yang baik
dengan anggota keluarga maupun
masyarakat disekitarnya.
b. Saat dikaji : Pasien tidak dapat berperan sebagai kepala
keluarga yang menafkahi keluarga karena
sakit.
i. Pola Reproduksi – Seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien memiliki istri dengan 2 orang anak
perempuan dan 1 orang laki-laki.
j. Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan apabila mempunyai masalah
pasien dapat mengatasi sendiri masalahnya
tanpa bantuan orang lain.
b. Saat dikaji : Pasien mengatakan cemas dengan keadaan
sakitnya sekarang.
k. Pola Nilai Kepercayaan
8
9. a. Sebelum sakit : Pasien beragama Kristen protestan dan pasien
tidak oercaya dengan ha;-hal yang berbau gaib.
b. Saat dikaji : Pasien percaya TUHAN akan membantu
kesembuhannya lewat tim medis dan pasien
percaya dengan hal-hal gaib yang dapat
menyembuhkan penyakit.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Kesadaran : Compos Mentis
Skala Coma Glasgow : Respon Motorik :6
Respon Bicara :5
Respon Membuka Mata :4
Jumlah : 15
c. Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 88 Kali / menit
Respirasi : 28 Kali / menit
0
Suhu Badan : 36,8 C
d. Tinggi Badan : 160 cm
e. Berat Badan
Sebelum Sakit : 50 Kg
9
10. Saat Dikaji : 41 Kg
f. Head to Toe
a. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, bentuk wajah lonjong, rambut
tidak berketombe.
Palpasi : Nyeri tekan pada kepala tidak ada, Lesi tidak ada
b. Mata
Inspeksi : Simetris kiri/kanan, sclera tidak ada icterus,
konjungtiva tidak anemis.
Palpasi : Nyeri tekan pada bola mata tidak ada
c. Telinga
Inspeksi : Simetris kiri/kanan, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik.
d. Hidung
Inspeksi : Simetris kiri/kanan, nasal septum di tengah, tidak
ada secret, tidak ada obstruksi
Palpasi : Sinus frontalis dan sinus maksilaris tidak ada nyeri
tekan.
e. Mulut
10
11. Inspeksi : Mukrosa lembab, warna merah muda, caries tidak
ada.
Palpasi : Tidak ada pembengkakan gusi.
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
Palpasi : Nyeri tekan pada leher tidak ada.
g. Thorax
Inspeksi : Simetris kiri/kanan.
Palpasi : Vokal premitus baik.
Auskultasi : Wheezing -/-, Rhonki -/+.
Perkusi : Sonor.
h. Jantung
Palpasi : Detak jantung teraba
Auskultasi : Bunyi jantng I dan II kesan murni
Perkusi : Batas-batas jantung normal
i. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, umbilicus letak
tengah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Peristaltik normal
Perkusi : Tympani
j. Genetalia
11
12. Inspeksi : Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan,
Anus tidak ada hemoroid.
k. Ekstermitas
Ekstermitas Atas
1 Kanan
Inspeksi : Simetris kiri/ kanan, tidak edema, N : 88 x/menit.
2 Kiri
Inspeksi : Simetris kiri/kanan, terpasangan IVFD Nacl 0,9%
gtt/menit.
Ekstermitas Bawah
1 Kanan
Inspeksi : Simetris kiri/kanan, Oedem tidak ada,tungkai dapat
digerakkan.
2 Kiri
Inspeksi : Simtris kiri/kanan, Oedem tidak ada, tungkai dapat
digerakkan.
l. Kulit
Inspeksi : Warna kulit kuning langsat
Palpasi : Turgor kulit kembali dengan cepat
5. Data Penunjang
12
13. a. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil
HB 6,8 g / dL
Leukosit 11.000 103 / m3
Trombosit 409.000 106 / m3
GDS 93 mmol / L
HGB 6,8 mmol / L
NaCv 65
NaCh 19,3
NaCHc 29,7
b. Foto Rontgen.
- Bayangan berawan atau nodular disegmen apical dan posterior lobus atas.
- Hasil sputum BTA +
6. Pengobatan
IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/menit
Codein 3x 20 gr
Ranitidin 2x1 tab
Cefriaxone 2x1 gr
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
13
14. Ds : Pasien mengatakan Invasi kuman Pola nafas tidak efektif
sesak nafas mycrobacterium
Do : - Frekuensi nafas 28 tuberculosis melalui
x/ menit saluran nafas
- Pasien nampak
lemah
- Pasien nampak
sesak Menyebar pada bagian
- Jenis pernapasan paru
cuping hidung
jika tuberkel-tuberkel ini
pecah menyebabkan
eksukdasi
Fibrosis jaringan
Jumlah total jaringan
paru menurun
Oksigenisasi darah
menurun
Pola nafas tidak efektif
Ds : Pasien mengatakan invasi mycrobacterium Perubahan nutrisi kurang
tidak ada nafsu tuberculosis dalam tubuh dari kebutuhan tubuh
makan
Do : - Pasien makan tidak
dihabiskan meningkatkan
- pasien nampak metabolisme berlebihan
lemah
- Terpasang
IVFD NaCl
0,9 % 20 gtt/ pemecahan karbohidrat
14
15. menit lemak dan protein
- BB sebelum
sakit 50 kg
- BB saat di kaji Berat badan menurun
41 kg
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Ds : Pasien mengatakan invasi mycrobacterium Intoleransi aktivitas
sesak bila tuberculosis dalam tubuh
beraktivitas dan
pusing
Do : - Pasien tampak
lemah masuk ke dalam paru-
- Terpasang Ivfd paru
pada tangan kiri
NaCl 0,9 % 20 gtt/
menit
- Pasien dalam batuk-batuk
memenuhi
ADLnya di bantu
setiap hari. sesak saat bernafas
aktivitas terganggu
DS : - Kurangnya informasi Resiko penyebaran infeksi
Do : - batuk
- leukosit 11.000
Ketidakmampuan pasien
dan keluarga mengenal
proses penyakit,
penyebaran, dan bahaya
yang ditimbulkan
Tidak memperhatikan
teknik pencegahan
penyebaran infeksi
15
18. Hari / Dx Implementasi Evaluasi
tanggal
Jumat 29- I Jam 08.50 Wita Jumat 29-08-2008
08-2008 Mengkaji TTV Jam 22.00 Wita
TD: 100/70 mmHg S : Pasien mengatakan
N : 88 kali/menit masih sesak nafas
R : 28 kali/menit
Sb: 36,8 0C
O: - Pasien sudah nampak
Jam 09.20 Wita gelisah
Mengauskultasi bunyi nafas, catat - R : 28 x/menit
adanya bunyi misal: mengi dan
ronchi
Jam 10.00 Wita A: Masalah belum
Mengkaji/ pantau frekuensi teratasi.
pernapasan, hasil R : 28 x/ menit
Jam 11.00 Wita
Memberi pasien untuk posisi yang
nyaman misalnya: peninggian P: Lanjutkan intervensi /
kepala dengan bantalan di tempat tindakan keperawatan.
tidur, atau duduk pada sandaran
tempat tidur.
Jam 13.00 Wita
Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi
pengobatan.
Ranitidin 2x1 tab
Cefriaxone 2x1 gr
Jumat 29- II Jam 14.00 Wita Jumat 29-08-2008, Jam
08-2008 Mengkaji kebiasaan diet, catat 22.00 Wita
derajat kesulitan makan. S : Pasien mengatakan
Jam 15.00 Wita nafsu makan
Memberikan perawatan oral berkurang
sesering mungkin, buang secret , O: Porsi makan tidak
berikan wadah khusus untuk sekali dihabiskan, pasien
pakai dan tissue. masih nampak lemah.
Jam 16.00 Wita A: Masalah belum teratasi
Menganjurkan pada pasien untuk P: Lanjutkan intervensi /
hindari makanan yang sangat tindakan keperawatan.
panas atau sangat dingin.
18
19. Jam 16.10 Wita
Menimbang BB sesuai indikasi.
Jam 17.30 Wita
Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian diet makanan.
Jumat 29- III Jam 08.00 Wita Jumat,29-08-2008, Jam
08-2008 Mengkaji tingkat kemampuan 22.00 Wita
pasien dalam beraktivitas, pasien S : Pasien mengatakan
masih memerlukan bantuan orang aktivitas masih
lain dalam beraktivitas. dibantu
Jam 09.00 Wita
Memberikan lingkungan dan O: ADL dibantu.
batasi pengunjung fase akut sesuai
indikasi.
Jam 10.00 Wita A: Masalah belum teratasi
Membantu pasien memilih posisi
nyaman untuk isthirahat dan tidur.
Jam 11.00 Wita P: Lanjutkan intervensi /
Membantu aktifitas perawatan diri tindakan.
yang diperlukan. Berikan
kemajuan peningkatan aktifitas
selama fase penyembuhan.
Jam 12.00 Wita
Melakukan kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian terapi
pada pasien.
Jumat, IV Jam 13.00 Wita Jumat, 29-08-2008
29-08- Mengkaji tipe keluarga pasien. Jam 22.00 Wita
2008 Jam 13.30 Wita S : Pasien dan keluarga
Menganjurkan semua peralatan mengatakan sudah
makan, pakaian pasien mengetahui cara
disendirikan. pencegahan,
Jam 14.00 Wita perawatan, pengobatan
Menganjurkan pada pasien cara TB Paru.
buang secret yang benar. O : - Pasien tampak
Jam 15.00 Wita mengerti dengan apa
Memberi penjelasan tentang cara yang dijelaskan
kepatuhan dalam pengobatan. - Pasien sudah bisa batuk
efektif sesuai dengan
19
20. apa yang dianjurkan.
O : Masalah teratasi.
P:-
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal : Sabtu, 30-08- 2008
Hari / Dx Implementasi Evaluasi
tanggal
Sabtu, I Jam 08.50 Wita Sabtu, 30-08-
30-08- Mengkaji TTV 2008, Jam 21.00
2008 TD: 100/70 mmHg Wita
N : 88 kali/menit S : Pasien
R : 24 kali/menit mengatakan
Sb: 36,8 0C sesak nafas
sudah
Jam 09.20 Wita berkurang.
Mengauskultasi bunyi nafas, catat adanya
bunyi misal: mengi dan ronchi O: - Pasien
Jam 10.00 Wita tampak
Mengkaji/ pantau frekuensi pernapasan, tenang.
hasil R : 28 x/ menit - R : 24x/menit.
Jam 11.00 Wita
Memberi pasien untuk posisi yang nyaman
misalnya: peninggian kepala dengan A: Masalah
bantalan di tempat tidur, atau duduk pada teratasi.
sandaran tempat tidur.
Jam 13.00 Wita
Kolaborasi dengan tim medis dalam P: -
pemberian terapi pengobatan.
Ranitidin 2x1 tab
Cefriaxone 2x1 gr
Sabtu, II Jam 14.00 Wita Sabtu, 30-08-
30-08- Mengkaji kebiasaan diet, catat derajat 2008, Jam 21.00
2008 kesulitan makan. Wita
Jam 15.00 Wita S : Pasien
Memberikan perawatan oral sesering mengatakan
mungkin, buang secret , berikan wadah sudah ada
khusus untuk sekali pakai dan tissue. peningkatan
Jam 16.00 Wita nafsu makan.
20
21. Menganjurkan pada pasien untuk hindari O: - Porsi makan
makanan yang sangat panas atau sangat dihabiskan
dingin. -Pasien tampak
tidak lemah.
A: Masalah
teratasi.
P: -
Sabtu, III Jam 16.30 Wita Sabtu, 30-08-2008
30-08- Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam 2008, Jam 22.00
2008 beraktivitas, pasien masih memerlukan Wita
bantuan orang lain dalam beraktivitas. S : Pasien
Jam 17.00 Wita mengatakan
Memberikan lingkungan dan batasi sudah dapat
pengunjung fase akut sesuai indikasi. beraktivitas
Jam 17.30 Wita secara mandiri
Membantu pasien memilih posisi nyaman O: ADL tidak
untuk isthirahat dan tidur. dibantu
Jam 18.00 Wita
Membantu aktifitas perawatan diri yang A: Masalah
diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan teratasi.
aktifitas selama fase penyembuhan.
Jam 21.00 Wita P: -
Melakukan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi pada pasien.
21
22. Menganjurkan pada pasien untuk hindari O: - Porsi makan
makanan yang sangat panas atau sangat dihabiskan
dingin. -Pasien tampak
tidak lemah.
A: Masalah
teratasi.
P: -
Sabtu, III Jam 16.30 Wita Sabtu, 30-08-2008
30-08- Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam 2008, Jam 22.00
2008 beraktivitas, pasien masih memerlukan Wita
bantuan orang lain dalam beraktivitas. S : Pasien
Jam 17.00 Wita mengatakan
Memberikan lingkungan dan batasi sudah dapat
pengunjung fase akut sesuai indikasi. beraktivitas
Jam 17.30 Wita secara mandiri
Membantu pasien memilih posisi nyaman O: ADL tidak
untuk isthirahat dan tidur. dibantu
Jam 18.00 Wita
Membantu aktifitas perawatan diri yang A: Masalah
diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan teratasi.
aktifitas selama fase penyembuhan.
Jam 21.00 Wita P: -
Melakukan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi pada pasien.
21
23. Menganjurkan pada pasien untuk hindari O: - Porsi makan
makanan yang sangat panas atau sangat dihabiskan
dingin. -Pasien tampak
tidak lemah.
A: Masalah
teratasi.
P: -
Sabtu, III Jam 16.30 Wita Sabtu, 30-08-2008
30-08- Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam 2008, Jam 22.00
2008 beraktivitas, pasien masih memerlukan Wita
bantuan orang lain dalam beraktivitas. S : Pasien
Jam 17.00 Wita mengatakan
Memberikan lingkungan dan batasi sudah dapat
pengunjung fase akut sesuai indikasi. beraktivitas
Jam 17.30 Wita secara mandiri
Membantu pasien memilih posisi nyaman O: ADL tidak
untuk isthirahat dan tidur. dibantu
Jam 18.00 Wita
Membantu aktifitas perawatan diri yang A: Masalah
diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan teratasi.
aktifitas selama fase penyembuhan.
Jam 21.00 Wita P: -
Melakukan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi pada pasien.
21
24. Menganjurkan pada pasien untuk hindari O: - Porsi makan
makanan yang sangat panas atau sangat dihabiskan
dingin. -Pasien tampak
tidak lemah.
A: Masalah
teratasi.
P: -
Sabtu, III Jam 16.30 Wita Sabtu, 30-08-2008
30-08- Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam 2008, Jam 22.00
2008 beraktivitas, pasien masih memerlukan Wita
bantuan orang lain dalam beraktivitas. S : Pasien
Jam 17.00 Wita mengatakan
Memberikan lingkungan dan batasi sudah dapat
pengunjung fase akut sesuai indikasi. beraktivitas
Jam 17.30 Wita secara mandiri
Membantu pasien memilih posisi nyaman O: ADL tidak
untuk isthirahat dan tidur. dibantu
Jam 18.00 Wita
Membantu aktifitas perawatan diri yang A: Masalah
diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan teratasi.
aktifitas selama fase penyembuhan.
Jam 21.00 Wita P: -
Melakukan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi pada pasien.
21