SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 88
HUBUNGAN MANUSIA DAN
LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA
HIDROSFER
Nama :
 Bayu Octavian
 Dinda Setyowati
 Namira Afifah Diyana
 Raihanah Zahra
 Rifky Ramadhan
 Verani Nurizki
 Yuri Tadashi
Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan
sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer
dapat diartikan daerah perairan yang
mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah
perairan ini meliputi samudera, laut,
danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap
air yang terdapat di atmosfer.
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan
senantiasa bergerak dalam suatu
lingkaran peredaran yang disebut dengan
siklus hidrologi, siklus air atau daur
hidrologi.
PENGERTIAN HIDROSFER
SIKLUS HIDROLOGI
 Siklus hidrologi adalah suatu proses
peredaran atau daur ulang air secara yang
berurutan secara terus-menerus
 Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu
siklus pendek, siklus sedang dan siklus
panjang.
ISTILAH DALAM SIKLUS
HIDROLOGI
 Transpirasi
Transpirasi adalah evaporasi atau penguapan
air yang terkandung dalam tumbuha
 Evapotranspirasi
Evaporasi adalah perpaduan evaporasi dan
transpirasi
 Kondensasi
Kondensasi adalah proses perubahan wujud
uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil
pendinginan.
 Presipitasi
Presipitasi adalah segala bentuk curahan air
atau hujan.Sebagian besar presipitasi terjadi
sebagai hujan air, namun ada juga presipitasi
yang berupa hujan salju, hujan es (hail), kabut
menetes (fog drip), graupel, dan hujan es
(sleet).Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air
jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya,
398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas
lautan.
 Infiltrasi
Infiltrasi adalah air yang jatuh ke permukaan
tanah dan meresap ke dalam tanah.
 Perkolasi
Perkolasi adalah air yang meresap terus
sampai ke kedalaman tertentu hingga
mencapai air tanah atau groundwater
 Limpasan (runoff)
Air yang mengalir di atas permukaan tanah
melalui parit, sungai, hingga menuju ke
laut. Ini mencakup baik limpasan permukaan
(surface runoff) dan limpasan saluran
(channel runoff).Karena mengalir, air dapat
merembes ke dalam tanah, menguap ke udara,
menjadi disimpan di danau atau waduk, atau di
ekstraksi untuk memenuhi kebutuhan manusia
seperti pertanian dan lain sebagainya.
 ArusBawahPermukaan
Aliran air bawah tanah, di zona
Vadosedanakuifer. Air bawah permukaan dapat
kembali ke permukaan atau akhirnya meresap
ke dalam lautan.

Sublimasi
Perubahan wujud secara langsung dari air
padat (salju atau es) untuk uap air.
 Adveksi
Gerakan air – dalam wujud padat, cair, atau
uap – melalui atmosfer.Tanpa adveksi, air yang
menguap dari lautan tidak bias jatuh sebagai
presipitasi di atas tanah
Siklus pendek
Siklus Sedang
Siklus Panjang
Jenis - Jenis Perairan
A. PERAIRAN DARAT
 Peraiaran darat menurut
keberadaannya dapat dibagi
menjadi air permukaan dan air
tanah.
 Air yang ada di permukaan tanah,
seperti sungai, rawa, danau, dan
waduk yang semuanya
dinamakan perairan darat.
 Air permukaan adalah air yang
berada di atas permukaan tanah
dalam keadaan diam (statis) atau
mengalir.
 Air permukaan berasal dari air
hujan atau dari pengaliran air
yang bermuara ke arah tempat
berhentinya air
Air Permukaan
Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak
mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang mengalami
peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi sebagai
mata air. Mata air yang muncul di permukaan bumi akan
mengalir sebagai air permukaan.
A. Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir
dari sumbernya di daratan tinggi dan
bermuaran di lautan
KLASIFIKASI SUNGAI
 1. Sungai Hujan.
adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul
membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya
adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan.
 2. Sungai Gletser.
adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul
menjadi kumpulan air besar yang mengalir. Sungai membramo /
memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu contoh dari
sungai gletser yang ada di Indonesia.
 3. Sungai Campuran.
adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan
dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai digul
di pulau papua / irian jaya.
Sungai menurut pembentukannya, yaitu :
Sungai Hujan
Sungai
campuran
Sungai Gletser
Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
 Sungai Permanen
yaitu sungai yang debit airnya
sepanjang tahun relatif tetap. Contoh
sungai jenis ini adalah sungai
Kapuas, Kahayan, Barito dan
Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi
dan Indragiri di Sumatera.
 Sungai Periodik
Yaitu sungai yang pada waktu
musim hujan airnya banyak,
sedangkan pada musim kemarau
airnya sedikit. Contoh sungai jenis ini
banyak terdapat di pulau Jawa
misalnya sungai Bengawan Solo, dan
sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai
Progo dan sungai Code di Daerah
Istimewa Yogyakarta serta sungai
Brantas di Jawa Timur.
 Sungai intermittent atau
Sungai episodik
Yaitu sungai yang
mengalirkan airnya pada
musim penghujan, sedangkan
pada musim kemarau airnya
kering. Contoh sungai jenis ini
adalah sungai Kalada di pulau
Sumba dan sungai Batanghari
di Sumatera
 Sungai Ephemeral
Yaitu sungai yang ada
airnya hanya pada saat musim
hujan. Pada hakekatnya
sungai jenis ini hampir sama
dengan jenis episodik, hanya
saja pada musim hujan sungai
jenis ini airnya belum tentu
banyak.
1. Sungai anteseden
Adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan
batuan yang dilaluinya. Jadi setiap terjadi pengangkatan, air sungai
mengikisnya. Contohnya: Sungai Mahakam di Kalimantan Timur
2. Sungai epigenesa
Adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya
sehingga dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya.
Terjadinya sungai epigenesa diawali ketika daerah tersebut mengalami
penurunan sehingga terjadi sedimentasi. Contoh; sungai colorado mengikis
batuan selama jutaan tahun, sehingga mencapai batuan induk. Akibat
sungai ini terbentuklah Grand Canyon yang terkenal di dunia
3. Sungai Superposed
Adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh
lapisan batuan yang menutupinya. Sungai Delaware di Delaware, Amerika
Serikat bagian Timur Sungai Potomac di Washington DC, Amerika Serikat
bagian timur Sungai Susquehanna di Praja Harmony, Pennsylvania,
Sungai berdasarkan struktur lapisan
geologi
Berdadarkan struktur lapisan
batuan:
 sungai konsekwen yaitu
sungai yang arah alirannya
searah dengan kemiringan
lereng
 sungai subsekwen yaitu
sungai yang aliran airnya
tegak lurus dengan sungai
konsekwen
 sungai obsekwen yaitu anak
sungai subsekwen yang
alirannya berlawanan arah
dengan sungai konsekwen
 sungai insekwen yaitu sungai
yang alirannya tidak teratur
atau terikat oleh lereng
daratan
 sungai resekwen yaitu anak
sungai subsekwen yang
alirannya searah dengan
POLA ALIRAN SUNGAI
1. Pola radial
Dapat dibedakan
menjadi pola radial
memusat ( Sentripetal )
dan pola radial menyebar (
Sentrifugal ). Pola radial
memusat terjadi di daerah
yang berupa basin
sedangkan pola radial
menyebar terjadi di daerah
yang berbentuk kubah
(dome).
2. Pola dendritik
Pola aliran yang tidak teratur.
Anak sungai bermuara ke induk
sungai dengan sudut tumpul .
Pola ini ada pada daerah dataran
rendah.
3. Pola trellis
Pola ini terdapat pada daerah
lipatan. Aliran dari anak sungai
sejajar dengan sungai induk , dan
alirannya bertemu membentuk
sudut siku-siku. Pola Aliran Trellis
Pola Aliran
Dendritik
4. Pola annular
Annular adalah sungai
utama melingkar
dengan anak sungai
yang membentuk sudut
hampir tegak lurus.
Berkembang di dome
dengan batuan yang
berseling antara lunak
dan keras.
5. Pola rectangular
Pola aliran terjadi pada
daerah patahan. Anak-
anak sungai yang
menuju induk sungai
membentuk sudut siku-
siku.
Pola Aliran
Rectangular
Pola aliran annular
BAGIAN-BAGIAN SUNGAI
Sungai hulu
Sungai hilir
Sistem Sungai
MEANDER
Meander adalah bentuk
kelokan-kelokan pada aliran
sungai. Sering ditemukan pada
aliran sungai di daerah dataran
rendah. Terbentuk karena
adanya reaksi dari aliran
sungai terhadap jenis batuan
yang relatif homogen dan
kurang resisten terhadap erosi
Flood Plain
Flood Plain adalah daerah yang sering
tergenang air pada waktu banjir, dan
berupa daratan ketika air surut.
Delta
Delta adalah ujung aliran dekat muara sungai di laut atau danau yang
terbentuk suatu endapan. Faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan
delta adalah jenis batuan, kecepatan aliran sungai dan musim.
Pemanfaatan Sungai
 Sumber Tenaga Air (PLTA)  Pembuatan Waduk
• Keperluan Domestik  Rekreasi dan Olah Raga
 Industri  Transportasi
B. Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS Sungai Citarum
DEFINISI DAS & BENTUKNYA
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS)
adalah wilayah tampungan air
yang masuk dalam wilayah air
sungai utama atau induk.
Bentuk-bentuk daerah aliran
sungai, antara lain.
Berbentuk bulu burung
Berbentuk radial
Berbentuk paralel
Berbentuk komples
SASARAN UTAMA PENGELOLAAN
DAS
 Rehabilitasi lahan yang terlantar
 Perlindungan terhadap lahan yang rawan
terhadap erosi dan tanah longsor
 Peningkatan dan pengembangan sumber daya
air
TINDAKAN YANG MENDUKUNG PROGRAM
DAS
 Sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah dan
limbah rumah tangga
 Sungai tidak dijadikan tempat pembuangan limbah
industri
 Sungai tidak dijadikan tempat pembuangan limbah
rumah sakir
 Tidak mendirikan bangunan dibataran sungai
 Tidak mendirikan sempadan sungai sebagai lokasi
hunian
 Tidak meracuni air sungai hanya untuk mengambil ikan
C. DANAU
Danau adalah massa air dalam jumlah
besar yang berada dalam suatu cekungan/basin
di wilayah daratan
Tiga kriteria danau
 Mempunyai permukaan air yang cukup luas
sehingga mampu menimbulkan gelombang.
 Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhau
pada kedalaman air tersebut.
 Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk
menutupi seluruh permukaan danau.
Menurut jenis airnya, danau dapat dibedakan
menjadi 2,yaitu :
1) Danau Air Asin.
Pada umumnya danau air asin
terdapat di daerah semiarid dan arid,
di mana penguapan yang terjadi
sangat kuat, dan tidak memiliki aliran
keluaran. Kalau danau semacam ini
menjadi kering, maka tinggallah
lapisan garam di dasar danau
tersebut. Danau2 yang bersifat
temporer banyak terdapat di daerah
arid yang mempunyai kadar garam
tinggi. Contoh danau kadar garam
yang tinggi adalah Great Salt Lake,
kadar garamnya sebesar 18,6 %,
dan Danau Merah (dekat laut asam),
kadar garamnya 32 %.
2) Danau Air Tawar.
Danau air tawar terutama
terdapat di daerah2 humid (basah)
dimana curah hujan tinggi. Pada
umumnya, danau ini mendapatkan
air dari curah hujan dan selalu
mengalirkan airnya kembali ke laut.
Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu :
1) Danau
Vulkanik/Kawah/Maar
yaitu danau yang terjadi karena
peletusan gunung berapi yang
menimbulkan kawah luas di
puncaknya. Kawah tersebut
kemudian terisi oleh air hujan dan
terbentuklah danau. Contoh :
Danau Kawah Gunung Kelud dan
Gunung Batur.
2) Danau Lembah
Gletser
setelah zaman es berakhir,
daerah2 yang dulunya dilalui
gletser menjadi kering dan diisi
oleh air. Kalau lembah yang telah
terisi air itu tak berhubungan
dengan laut, maka lembah itu
akan menjadi danau. Contohnya:
danau Michigan, danau Huron,
Superior, Erie, dan danau
Ontario.
3) Danau Tektonik,
Adalah danau yang
terjadi karena peristiwa
tektonik; yang mengakibatkan
terperosoknya sebagian kulit
bumi. Maka terbentuklah
cekungan yang cukup besar.
Contoh danau tektonik adalah :
danau toba, singkarak, kerinci
dll.
4) Danau Dolina/Karst,
Adalah danau yang
terjadi karena pelarutan batuan
kapur, sehingga membentuk
cekungan2 yang yang
bentuknya seperti dolina/karst.
Danau ini banyak ditemukan di
daerah pegunungan kapur.
5) Bendungan
Adalah danau yang
terjadi karena aliran
sebuah sungai
terbendung oleh lava,
sehingga airnya
menggenang dan
terbentuklah danau.
Contohnya danau laut
tawar di Aceh dan
Tondano.
6) Danau Buatan/Waduk
Adalah danau yang
dibendung oleh manusia
dengan tujuan untuk
irigasi, perikanan,
pembangkit tenaga listrik
dan lain. Contohnya :
Danau Siombak di
7) Danau Glasial
Terjadi dari akibat adanya
erosi dan pengendapan akibat
aktivitas gletser di lereng-
lereng bukit atau
pegunungan.
8) Danau Tekto-Vulkanik
Terbentuk akibat
adanya gerakan tektonik
dan vulkanik sehingga
terjadi patahan dan gunung
berapi. Bekas gunung
berapi menjadi suatu basin
yang kemudian terisi air
hujan dan terjadi danau.
9) Danau Karst
Terbentuk akibat
adanya prose solusi atau
pelarutan kapur oleh air
sehingga terbentuk
suatu dolin/dolina jika
dolin ini terisi air hujan
maka terbentuk danau.
f. Danau Laguna
Terjadi akibat
kombinasi antara angin
dan ombak yang
menyebabkan terjadinya
tanggul pasir di
sepanjang pantai dan
kemudian membentuk
MANFAAT DANAU
D. RAWA
Rawa adalah daerah yang digenangi oleh
air dan selalu basah karena drainase yang
tidak lancar serta memiliki relief yang
lebih rendah dari daerah sekitar.
Jenis-jenis rawa, antara lain.
Rawa payau, dipengaruhi oleh pasang
surut air laut.
Rawa sungai, berada di kanan-kiri
sungai.
Rawa pantai, terdapat dipinggir pantai.
Rawa danau, terjadi karena dipengaruhi
oleh pasang surut air danau.
1. Rawa Swamp
Swamp merupakan daerah
lahan bahan basah yang selalu
digenangi oleh air. Pada umumnya
daerah ini ditumbuhi flora seperti
lumut, rumput – rumputan, semak-
semak, dan tumbuhan jenis pohon.
2. Rawa Marsh
Rawa jenis marsh merupakan
daerah lahan basah (sama seperti
swamp). Perbedaannya ada pada
jenis flora yang hidup di daerah
tersebut. Adapun jenis floranya
seperti jenis lumut-lumutan, rumput-
rumputan, dan alang-alang.
3. Rawa Bog
Lahan basah yang permukaan
tanahnya relatif kering, tetapi lahan
bagian dalamnya penuh air (bersifat
basah).
4. Rawa Pasang Surut
Rawa pasang surut merupakan rawa yang jumlah kandungan airnya selalu berubah-
ubah (pasang-surut), hal ini dikarenakan oleh adanya pengaruh pasang surutnya air laut.
Bakau adalah tanaman yang sering ada di daerah ini.
Berdasarkan letaknya, rawa bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni:
A. Rawa dataran rendah
Terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini
berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi
oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa
tumbuhan autotrof
Rawa Pasang Surut
Rawa Dataran
B. Rawa Dataran Tinggi
Rawa jenis ini terletak di daerah tinggi (daripada daerah disekitarnya) dan memiliki
permukaan cekung. Sumber air rawa jenis ini berasal dari air hujan dan airnya tidak
begitu asam.
C. Rawa Peralihan
Rawa jenis ini sebagian tanahnya bisa digunakan sebagai lahan pertanian.
Rawa Dataran
Tinggi
Rawa Peralihan
Potensi Rawa
Manfaat rawa, yaitu:
1) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang
surut.
2) Sebagai lahan untuk usaha perikanan
darat.
3) Dapat dikembangkan menjadi daerah
wisata.
4) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok
dapat dijadikan bahan baku pembuatan bio
gas dan barang-barang kerajinan
E.Air Tanah (Ground Water)
Air tanah adalah air yang terdapat di
lapisan tanah bawah permukaan bumi. Air
tanah berasal dari air hujan yang meresap
melalui berbagai media peresapan yaitu
seperti :
1). Pori-pori tanah
2). Retakan-retakan lapisan tanah
3). Rongga-rongga yang dibuat binatang
(cacing dan rayap)
4). Rongga-rongga akibat robohnya
tumbuhan yang berakar besar
5). Rongga-rongga akibat pencairan
berbagai kristal yang membeku pada
musim dingin.
Air tanah mengalami proses penguapan
dengan dua cara yaitu:
a. penguapan langsung melalui pori-pori
dipermukaan tanah
b. penguapan yang tidak langsung
Dalam klimatologi dan hidrologi kedua
jenis penguapan ini dinamakan
evapotranspirasi.
Air tanah Dibedakan menjadi 2, yaitu :
Air Tanah Dangkal (Freatik) :
Air tanah yg terdapat di
atas lapisan batu kedap air. Air
tanah dangkal contohnya ialah
air sumur yg memiliki lapisan
ketebalan dan ketipisan
berbeda-beda.
Air Tanah Dalam:
Air tanah yg terletak
diantara dua lapisan batuan
kedap air. Air tanah dalam
adalah sumber air yg tak
pernah kering. Apabila
memancar disebut sebagai air
artesis. Contoh ialah geyser.
Pemanfaatan Air Tanah
Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko
Banjir
Dampak Adanya Banjir : Mengurangi Resiko Banjir
:
Di kawasan perkotaan dibuat kenal-kenal sungai,
selokan-selokan air, dibuat pintu air
Dibuat tanggul-tanggul
pada tepi kota
sepanjang batas aliran
sungai
Peningkatan kesadaran
penduduk dalam upaya
memelihara lingkungan
hidup
Diadakan pelurusan sungai dan pengerukan
sungai pada dasar lembah pada musim kemarau
Mengangkat endapan
lumpur
Pembuatan bendungan
yang serba guna
Upaya penghijauan dan penghutanan
kembali di wilayah gundul
Pembuatan teras-teras
& guludan pada lahan
miring
Pembuatan tanggul-
tanggul di pinggiran
sungai
Mendatangkan
kerugian bagi manusia
Daerah sawah yang
terendam air akan
mengakibatkan gagal
panen
Akan terjadi polusi air
di daerah pemukiman
Melumpuhkan sarana
transportasi darat
B. PERAIRAN LAUT
Pesisir dan Pantai.
a. Pesisir ( shore ).
adalah wilayah peralihan
antara daratan dan lautan.
dilihat dari garis pantai
wilayah pesisir memiliki 2 macam
batas yaitu batas
sejajar garis pantai (long shore) dan
batas tegak lurus garis
pantai (cross shore).
b. Pantai (coast).
adalah jalur daerah tempat
pertemuan antara daratan dan laut,
mulai batas muka air pada waktu
surut sampai batas tertinggi yang
mendapat pengaruh
Karakteristik ekosistem pesisir :
1.Pasang Surut
 Daerah yang terkena pasang surut itu brmacam –
macam antara lain gisik, rataan pasang surut.
Lumpur pasang surut, rawa payau, delta, rawa
mangrove, dan padang rumput (sea grass beds).
Rataan pasut adalah suatu mintakat pesisir yang
pembentukannya beraneka, tetapi umumnya halus,
pada rataan pasut umumnya terdapat pola sungai
yang saling berhubungan dan sungai utamanya
halus, dan masih labil. Artinya Lumpur tersebut
dapat cepat berubah apabila terkena arus pasang.
Pada umumnya rataan pasut telah bervegetasi
tetapi belum terlalu rapat, sedangkan lumpur pasut
belum bervegetasi.
2.Estuaria
 Menurut kamus (Oxford) eustaria adalah muara
pasang surut dari sungai yang besar. Batasan yang
umum digunakan saat sekarang, eustaria adalah
suatu tubuh perairan pantai yang semi tertutup,
yang mempunyai hubungan bebas dengan laut
terbuka dan didalamnya ait laut terencerkan oleh air
tawar yang berasal dari drainase daratan. Eustaria
biasanya sebagai pusat permukiman berbagai
kehidupan. Fungsi dari eustaria cukup banyak
antara lain : merupakan daerah mencari ikan,
tempat pembuangan limbah, jalur transportasi,
sumber keperluan air untuk berbagai industri dan
3.Hutan Mangrove
Hutan mangrove dapat diketemukan pada
daerah yang berlumpur seperti pada rataan
pusat, Lumpur pasut dan eustaria, pada
mintakat litoral. Agihannya terutama di daerah
tropis dan subtropis, hutan mangrove kaya
tumbuhan yang hidup bermacam – macam,
terdiri dari pohon dan semak yang dapat
mencapai ketinggian 30 m. Species mangrove
cukup banyak 20 – 40 pada suatu area dan
pada dapat tumbuh pada air payau dan air
tawar. Fungsi dari mangrove antara lain sebagai
perangkap sedimen dan mengurangi abrasi.
4.Padang Lamun (Sea Grass Beds)
Padang lamun cukup baik pada perairan
dangkal atau eustaria apabila sinar matahari
cukup banyak. Habitanya berada terutama pada
laut dangkal. Pertumbuhannya cepat kurang
lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering/m2/th.
Padang lamun ini mempunya habitat dimana
tempatnya bersuhu tropis atau subtropics. Ciri
binatang yang hidup di padang lamun antara
lain:
a. Yang hidup di daun lamun
b. Yang makan akar canopy daun
c. Yang bergerak di bawah canopy daun
d. Yang berlindung di daerah padang lamun
Perairan laut
Kedalaman laut dapat diukur dengan berbagai cara
yaitu :
1.Batu Duga
Pada cari ini digunakan kawat panjang yang ujungnya
dikaitkan dengan batu duga, kemudian diturunkan ke
dasar laut dari atas kapal
2.Gema Duga
Cara ini menggunakan suara dan hydrofone sebagai
alat ukurdari buritan kapal dipancarkan gelombang,
setelah sampai ke dasar laut bunyi itu dipantulkan
dan di tangkap kembali oleh kapal.
A. Perairan Laut Berdasarkan Luas dan
Bentuknya
1) Teluk adalah bagian laut yang menjorok
(masuk) ke daratan. Misalnya, Teluk Pelabuhan
Ratu, Teluk Poso, dan Teluk Tomini.
Perairan Laut Berdasarkan Luas dan
Bentuknya
2) Selat adalah laut yang relatif sempit dan
terletak di antara dua pulau. Misalnya, Selat
Sunda, Selat Bali, dan Selat Madura.
Perairan Laut Berdasarkan Luas dan
Bentuknya
3) Laut adalah perairan yang terletak di
antara pulau-pulau yang relatif lebih luas
dibadingkan dengan selat. Misalnya, Laut
Jawa, Laut Tengah, dan Laut Merah.
Perairan Laut Berdasarkan Luas dan
Bentuknya
4) Samudera adalah laut yang sangat luas
dan terletak di antara benua-benua. Misalnya,
Samudera Hindia, Samudera Atlantik, dan
Samudera Pasifik.
B. Perairan Laut Berdasarkan Proses
Terjadinya
1) Laut Transgresi adalah laut yang terjadi
karena ada genangan air laut terhadap
daratan pada waktu berakhirnya zaman es.
Misalnya, Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut
Cina Selatan.
Perairan Laut Berdasarkan Proses
Terjadinya
2) Laut Regresi adalah laut yang menyempit,
yang terjadi pada zaman es karena
penurunan permukaan air laut sebagai akibat
adanya penurunan.
Perairan Laut Berdasarkan Proses
Terjadinya
3) Laut Ingresi adalah laut yang terjadi
karena dasar laut mengalami gerakan
menurun. Misalnya, Laut Banda, Laut Flores,
Laut Sulawesi, dan Laut Maluku
C. Perairan Laut Berdasarkan
Letaknya
1) Laut Tepi
adalah laut
yang terletak
di tepi
benua.
Misalnya,
Laut Cina
Selatan yang
dipisahkan
oleh
Kepulauan
Indonesia dan
Filipina.
Perairan Laut Berdasarkan
Letaknya
2) Laut Pertengahan adalah laut yang terletak di
antara benua-benua. Misalnya, laut yang berada di
Indonesia, Laut Tengah (Laut Mediteran) yang
terletak di Benua Eropa, Benua Afrika, dan Benua
Asia.
Perairan laut berdasarkan
letaknya
3) Laut Pedalaman adalah laut yang terletak
di tengah-tengah benua dan dikelilingi oleh
daratan.
Misalnya, Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut
Mati.
1. Laut Zona Litoral : Adalah
laut yang berada di batas
antara garis pasang surut air
laut yang bisa kering dan bisa
tergenang air laut.
2. Laut Zona Neritik : Adalah
laut yang mempunyai
kedalaman kurang dari 200
meter.
3. Laut Zona Batial : Adalah laut
yang memiliki kedalaman laut
antara 200 hingga 1800
meter.
4. Laut Zona Abisal : Adalah
laut yang memiliki kedalaman
yang lebih dari 1800 mete
D. Jenis/Macam Laut Berdasarkan
Kedalaman Laut :
Garis dasar
pantai
12 mil
laut
200 mil laut
(ZEE)
B
C
D
A = landas kontinen
B = laut wilayah
C = ZEE
D = laut bebas
A
E. JENIS LAUT BERDASARKAN PEMANFAATAN
EKONOMI
1. Laut Teritorial.
Wilayah laut yang diukur sejauh 12 mil dari garis dasar.
Garis dasar adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau.
2. Landas Kontinen.
Batas wilayah laut yang secara fisik masih kelanjutan dari benua (kontinen).
Batas landas kontinen diukur dari garis dasar kearah laut dengan jarak paling jauh 200 mil.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Wilayah laut yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut bebas.
Laut bebas adalah laut milik Internasional sehingga semua negara yang berbatasan dengan
ZEE berhak memanfaatkan sesuai dengan kemapuan masing-masing.
Morfologi Laut
Penjelasan
 A.Pulau
 Pulau adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua dan lebih
besar dari karang, yang dikelilingi air.
 B. Zona Pasang Surut
 Zona pasang surut adalah zona dimana permukaan air laut bisa naik
dan turun (pasang surut)
 C. Landas Kontinen / Shelf dan Plat
Shelf adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 200 mdan
merupakan bagian dari benua (kontinen). Shelf sangat penting bagi
perikanan sebab persyaratan hidup ikan dapat dipenuh, misalnya sinar
matahari dapat menembus pada kedalaman tersebut. Adapun plat atau
dangkalan adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 20 meter.
 D. Lereng Benua
 Lereng benua adalah terusan dari paparan benua namun lebih dalam
(menjorok ke dasar laut).
 E. Bekken (Basin)
 Bekken (Basin) adalah cekungan dalam laut yang lebar dan luas.
 F. Punggung Laut
Punggung laut adalah bukit di dasar laut.
Contohnya, Punggung Laut Maskarenen dan
Punggung Laut Walvis.
 G. Palung Laut
Palung adalah dasar laut yang paling dalam yang
berbentuk cekungan.
 H. Gunung Laut
Gunung laut adalah gunung yang kakinya di dasar
laut. Contohnya Gunung Krakatau, dan gunung api
di Laut Banda.
 I. Guyot
Guyot adalah gunung laut yang puncaknya berada
dibawah permukaan laut
Arus Laut
Arus Laut
 A.PENGERTIAN ARUS LAUT
 Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan
horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan
air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia.
Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tipuan angin atau perbedaan densitas atau
pergerakan gelombang panjang.
 B.FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ARUS LAUT
 Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama,
yaitu :
 Faktor internal, seperti perbedaan densitas air laut, gradien
tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.
 Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang
dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis,
Klasifikasi Arus Laut Menurut
Letaknya
 Arus Laut Bawah Arus Laut Atas
Klasifikasi Arus Laut Menurut Menurut
Suhunya
• Arus Panas • Arus Dingin
Penjelasan
 Arus panas, kalau suhunya lebih panas dari
suhu air laut di sekitarnya, contoh arus
Gulfstrem dan Kurosyiwo;
 Arus dingin, kalau suhunya lebih dingin dari
suhu air laut di sekitarnya, contoh arus Peru,
arus Oyasyiwo, dan arus Labrador
 Arus ekman: Arus yang dipengaruhi oleh angin.
 Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh
densitas dan gravitas.
 Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
 Arus Geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh
gradien tekanan mendatar dan gaya corolis.
 Arus Wind driven current : Arus yang
dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan
terjadi pada lapisan permukaan.
Klasifikasi Arus Laut Berdasarkan
Proses Terjadinya
Warna air laut antara lain :
 Biru : disebabkan oleh
sinar matahri yang
bergelombang pendek
(biru) dipantulkan lebih
banyak daripada sinar
lain
 Kuning : di dasar laut
terdapat lumpur kuning
yang diangkut Sungai
Kuning (hoang-Ho)dari
daratan Indo China.
 Hijau: terdapatnya lumpur
hijau
 Putih: terdapat es
 Ungu: adanya
organisme yang
mngeluarkan sinar-
sinar fosfor
 Hitam: adanya lumpu
tanah chernozem
 Merah: terdapatnya
binatang-binatang
kecil berwarna
merah.
Pemanfaatan Perairan Darat dan
Laut
 Saran Transportasi  Sumber mata
pencaharian
 Sumber Bahan
Tambang
 Tempat hidupnya
para ikan dan
hewan laut lainnya
Pemanfaatan Perairan Darat dan
Laut
 Pembangkit Tenaga
listrik tenaga arus
 Tempat berekreasi
Pemanfaatan Perairan Darat dan
Laut
Pelestarian Perairan Darat dan
Laut
 Reboisasi pantai  Transplantasi
Karang
 Membuat sumur
resapan di setiap
lingkungan rumah
 Menyaring Limbah
sebelum dibuang
Pelestarian Perairan Darat dan
Laut
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungaiCahaya Hari
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografiNkhansa
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaDine Rizky Pratiwi
 
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)BiruDamar
 
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamPertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamardhy muhfir
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Agnas Setiawan
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografinaufalulhaq2
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesiaChan Maro
 

Was ist angesagt? (20)

Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklimKlasifikasi iklim
Klasifikasi iklim
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
03. oseanografi
03. oseanografi03. oseanografi
03. oseanografi
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
PPT Danau
PPT DanauPPT Danau
PPT Danau
 
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
PPT pengetahuan dasar geografi kd 3.1 kelas X (Biru Damar Cahyanti, S.Pd)
 
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alamPertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
Pertemuan 1 mitigasi bencana alam jenis & karakteristik bencana alam
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Oseanografi: Arus Laut
Oseanografi: Arus LautOseanografi: Arus Laut
Oseanografi: Arus Laut
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Sedimentasi
SedimentasiSedimentasi
Sedimentasi
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
 
Perairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinyaPerairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
 

Ähnlich wie Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)

HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxFrhn5
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxMukarobinspdMukarobi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosferdepag
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 
X SMA - Hidrosfer
X SMA - HidrosferX SMA - Hidrosfer
X SMA - HidrosferMya Miranda
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPIPITSPP1
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPIPITSPP1
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
 

Ähnlich wie Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) (20)

HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer Darat
Hidrosfer DaratHidrosfer Darat
Hidrosfer Darat
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Hidrosfer darat
Hidrosfer daratHidrosfer darat
Hidrosfer darat
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
X SMA - Hidrosfer
X SMA - HidrosferX SMA - Hidrosfer
X SMA - Hidrosfer
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Hidrosefer
HidroseferHidrosefer
Hidrosefer
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
 
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGIALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
 
Geografi sungai
Geografi sungaiGeografi sungai
Geografi sungai
 
Geografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan DaratGeografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan Darat
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 

Mehr von Verani Nurizki

Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hariVerani Nurizki
 
Laporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratLaporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratVerani Nurizki
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahVerani Nurizki
 
Kewirausahaan (PKW) - Kelas X
Kewirausahaan (PKW) - Kelas X Kewirausahaan (PKW) - Kelas X
Kewirausahaan (PKW) - Kelas X Verani Nurizki
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Verani Nurizki
 

Mehr von Verani Nurizki (7)

Sel elektrolisis
Sel elektrolisis Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hariPenerapan sifat koligatif dalam kehidupan  sehari hari
Penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari hari
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Laporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik beratLaporan praktikum fisika titik berat
Laporan praktikum fisika titik berat
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Kewirausahaan (PKW) - Kelas X
Kewirausahaan (PKW) - Kelas X Kewirausahaan (PKW) - Kelas X
Kewirausahaan (PKW) - Kelas X
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 

Kürzlich hochgeladen

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 

Kürzlich hochgeladen (20)

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 

Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)

  • 1. HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
  • 2. Nama :  Bayu Octavian  Dinda Setyowati  Namira Afifah Diyana  Raihanah Zahra  Rifky Ramadhan  Verani Nurizki  Yuri Tadashi
  • 3. Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut dengan siklus hidrologi, siklus air atau daur hidrologi. PENGERTIAN HIDROSFER
  • 4. SIKLUS HIDROLOGI  Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus  Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
  • 5.
  • 6. ISTILAH DALAM SIKLUS HIDROLOGI  Transpirasi Transpirasi adalah evaporasi atau penguapan air yang terkandung dalam tumbuha  Evapotranspirasi Evaporasi adalah perpaduan evaporasi dan transpirasi  Kondensasi Kondensasi adalah proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan.  Presipitasi Presipitasi adalah segala bentuk curahan air atau hujan.Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan air, namun ada juga presipitasi yang berupa hujan salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet).Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.  Infiltrasi Infiltrasi adalah air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.  Perkolasi Perkolasi adalah air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau groundwater  Limpasan (runoff) Air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran (channel runoff).Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau di ekstraksi untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti pertanian dan lain sebagainya.  ArusBawahPermukaan Aliran air bawah tanah, di zona Vadosedanakuifer. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan atau akhirnya meresap ke dalam lautan.  Sublimasi Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.  Adveksi Gerakan air – dalam wujud padat, cair, atau uap – melalui atmosfer.Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bias jatuh sebagai presipitasi di atas tanah
  • 10. Jenis - Jenis Perairan A. PERAIRAN DARAT  Peraiaran darat menurut keberadaannya dapat dibagi menjadi air permukaan dan air tanah.  Air yang ada di permukaan tanah, seperti sungai, rawa, danau, dan waduk yang semuanya dinamakan perairan darat.  Air permukaan adalah air yang berada di atas permukaan tanah dalam keadaan diam (statis) atau mengalir.  Air permukaan berasal dari air hujan atau dari pengaliran air yang bermuara ke arah tempat berhentinya air
  • 11. Air Permukaan Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang mengalami peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air. Mata air yang muncul di permukaan bumi akan mengalir sebagai air permukaan.
  • 12. A. Sungai Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan tinggi dan bermuaran di lautan
  • 13. KLASIFIKASI SUNGAI  1. Sungai Hujan. adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan.  2. Sungai Gletser. adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi kumpulan air besar yang mengalir. Sungai membramo / memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.  3. Sungai Campuran. adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai digul di pulau papua / irian jaya. Sungai menurut pembentukannya, yaitu :
  • 15. Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :  Sungai Permanen yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi dan Indragiri di Sumatera.  Sungai Periodik Yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  • 16.  Sungai intermittent atau Sungai episodik Yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba dan sungai Batanghari di Sumatera  Sungai Ephemeral Yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
  • 17. 1. Sungai anteseden Adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan batuan yang dilaluinya. Jadi setiap terjadi pengangkatan, air sungai mengikisnya. Contohnya: Sungai Mahakam di Kalimantan Timur 2. Sungai epigenesa Adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya. Terjadinya sungai epigenesa diawali ketika daerah tersebut mengalami penurunan sehingga terjadi sedimentasi. Contoh; sungai colorado mengikis batuan selama jutaan tahun, sehingga mencapai batuan induk. Akibat sungai ini terbentuklah Grand Canyon yang terkenal di dunia 3. Sungai Superposed Adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya. Sungai Delaware di Delaware, Amerika Serikat bagian Timur Sungai Potomac di Washington DC, Amerika Serikat bagian timur Sungai Susquehanna di Praja Harmony, Pennsylvania, Sungai berdasarkan struktur lapisan geologi
  • 18. Berdadarkan struktur lapisan batuan:  sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng  sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen  sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen  sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan  sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan
  • 19. POLA ALIRAN SUNGAI 1. Pola radial Dapat dibedakan menjadi pola radial memusat ( Sentripetal ) dan pola radial menyebar ( Sentrifugal ). Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah (dome).
  • 20. 2. Pola dendritik Pola aliran yang tidak teratur. Anak sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut tumpul . Pola ini ada pada daerah dataran rendah. 3. Pola trellis Pola ini terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak sungai sejajar dengan sungai induk , dan alirannya bertemu membentuk sudut siku-siku. Pola Aliran Trellis Pola Aliran Dendritik
  • 21. 4. Pola annular Annular adalah sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras. 5. Pola rectangular Pola aliran terjadi pada daerah patahan. Anak- anak sungai yang menuju induk sungai membentuk sudut siku- siku. Pola Aliran Rectangular Pola aliran annular
  • 22.
  • 25.
  • 28. MEANDER Meander adalah bentuk kelokan-kelokan pada aliran sungai. Sering ditemukan pada aliran sungai di daerah dataran rendah. Terbentuk karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap jenis batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi Flood Plain Flood Plain adalah daerah yang sering tergenang air pada waktu banjir, dan berupa daratan ketika air surut.
  • 29. Delta Delta adalah ujung aliran dekat muara sungai di laut atau danau yang terbentuk suatu endapan. Faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan delta adalah jenis batuan, kecepatan aliran sungai dan musim.
  • 30. Pemanfaatan Sungai  Sumber Tenaga Air (PLTA)  Pembuatan Waduk
  • 31. • Keperluan Domestik  Rekreasi dan Olah Raga
  • 32.  Industri  Transportasi
  • 33. B. Daerah Aliran Sungai (DAS) DAS Sungai Citarum
  • 34. DEFINISI DAS & BENTUKNYA Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah aliran sungai (DAS) adalah wilayah tampungan air yang masuk dalam wilayah air sungai utama atau induk. Bentuk-bentuk daerah aliran sungai, antara lain. Berbentuk bulu burung Berbentuk radial Berbentuk paralel Berbentuk komples
  • 35. SASARAN UTAMA PENGELOLAAN DAS  Rehabilitasi lahan yang terlantar  Perlindungan terhadap lahan yang rawan terhadap erosi dan tanah longsor  Peningkatan dan pengembangan sumber daya air
  • 36. TINDAKAN YANG MENDUKUNG PROGRAM DAS  Sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga  Sungai tidak dijadikan tempat pembuangan limbah industri  Sungai tidak dijadikan tempat pembuangan limbah rumah sakir  Tidak mendirikan bangunan dibataran sungai  Tidak mendirikan sempadan sungai sebagai lokasi hunian  Tidak meracuni air sungai hanya untuk mengambil ikan
  • 37. C. DANAU Danau adalah massa air dalam jumlah besar yang berada dalam suatu cekungan/basin di wilayah daratan
  • 38. Tiga kriteria danau  Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu menimbulkan gelombang.  Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhau pada kedalaman air tersebut.  Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau.
  • 39. Menurut jenis airnya, danau dapat dibedakan menjadi 2,yaitu : 1) Danau Air Asin. Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid, di mana penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka tinggallah lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau2 yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh danau kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar garamnya sebesar 18,6 %, dan Danau Merah (dekat laut asam), kadar garamnya 32 %. 2) Danau Air Tawar. Danau air tawar terutama terdapat di daerah2 humid (basah) dimana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut.
  • 40. Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 1) Danau Vulkanik/Kawah/Maar yaitu danau yang terjadi karena peletusan gunung berapi yang menimbulkan kawah luas di puncaknya. Kawah tersebut kemudian terisi oleh air hujan dan terbentuklah danau. Contoh : Danau Kawah Gunung Kelud dan Gunung Batur. 2) Danau Lembah Gletser setelah zaman es berakhir, daerah2 yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi oleh air. Kalau lembah yang telah terisi air itu tak berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contohnya: danau Michigan, danau Huron, Superior, Erie, dan danau Ontario.
  • 41. 3) Danau Tektonik, Adalah danau yang terjadi karena peristiwa tektonik; yang mengakibatkan terperosoknya sebagian kulit bumi. Maka terbentuklah cekungan yang cukup besar. Contoh danau tektonik adalah : danau toba, singkarak, kerinci dll. 4) Danau Dolina/Karst, Adalah danau yang terjadi karena pelarutan batuan kapur, sehingga membentuk cekungan2 yang yang bentuknya seperti dolina/karst. Danau ini banyak ditemukan di daerah pegunungan kapur.
  • 42. 5) Bendungan Adalah danau yang terjadi karena aliran sebuah sungai terbendung oleh lava, sehingga airnya menggenang dan terbentuklah danau. Contohnya danau laut tawar di Aceh dan Tondano. 6) Danau Buatan/Waduk Adalah danau yang dibendung oleh manusia dengan tujuan untuk irigasi, perikanan, pembangkit tenaga listrik dan lain. Contohnya : Danau Siombak di
  • 43. 7) Danau Glasial Terjadi dari akibat adanya erosi dan pengendapan akibat aktivitas gletser di lereng- lereng bukit atau pegunungan. 8) Danau Tekto-Vulkanik Terbentuk akibat adanya gerakan tektonik dan vulkanik sehingga terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi menjadi suatu basin yang kemudian terisi air hujan dan terjadi danau.
  • 44. 9) Danau Karst Terbentuk akibat adanya prose solusi atau pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolin/dolina jika dolin ini terisi air hujan maka terbentuk danau. f. Danau Laguna Terjadi akibat kombinasi antara angin dan ombak yang menyebabkan terjadinya tanggul pasir di sepanjang pantai dan kemudian membentuk
  • 46. D. RAWA Rawa adalah daerah yang digenangi oleh air dan selalu basah karena drainase yang tidak lancar serta memiliki relief yang lebih rendah dari daerah sekitar. Jenis-jenis rawa, antara lain. Rawa payau, dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Rawa sungai, berada di kanan-kiri sungai. Rawa pantai, terdapat dipinggir pantai. Rawa danau, terjadi karena dipengaruhi oleh pasang surut air danau.
  • 47. 1. Rawa Swamp Swamp merupakan daerah lahan bahan basah yang selalu digenangi oleh air. Pada umumnya daerah ini ditumbuhi flora seperti lumut, rumput – rumputan, semak- semak, dan tumbuhan jenis pohon. 2. Rawa Marsh Rawa jenis marsh merupakan daerah lahan basah (sama seperti swamp). Perbedaannya ada pada jenis flora yang hidup di daerah tersebut. Adapun jenis floranya seperti jenis lumut-lumutan, rumput- rumputan, dan alang-alang. 3. Rawa Bog Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, tetapi lahan bagian dalamnya penuh air (bersifat basah).
  • 48. 4. Rawa Pasang Surut Rawa pasang surut merupakan rawa yang jumlah kandungan airnya selalu berubah- ubah (pasang-surut), hal ini dikarenakan oleh adanya pengaruh pasang surutnya air laut. Bakau adalah tanaman yang sering ada di daerah ini. Berdasarkan letaknya, rawa bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni: A. Rawa dataran rendah Terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof Rawa Pasang Surut Rawa Dataran
  • 49. B. Rawa Dataran Tinggi Rawa jenis ini terletak di daerah tinggi (daripada daerah disekitarnya) dan memiliki permukaan cekung. Sumber air rawa jenis ini berasal dari air hujan dan airnya tidak begitu asam. C. Rawa Peralihan Rawa jenis ini sebagian tanahnya bisa digunakan sebagai lahan pertanian. Rawa Dataran Tinggi Rawa Peralihan
  • 50. Potensi Rawa Manfaat rawa, yaitu: 1) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut. 2) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat. 3) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata. 4) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan bio gas dan barang-barang kerajinan
  • 51. E.Air Tanah (Ground Water) Air tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah bawah permukaan bumi. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan yaitu seperti : 1). Pori-pori tanah 2). Retakan-retakan lapisan tanah 3). Rongga-rongga yang dibuat binatang (cacing dan rayap) 4). Rongga-rongga akibat robohnya tumbuhan yang berakar besar 5). Rongga-rongga akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin. Air tanah mengalami proses penguapan dengan dua cara yaitu: a. penguapan langsung melalui pori-pori dipermukaan tanah b. penguapan yang tidak langsung Dalam klimatologi dan hidrologi kedua jenis penguapan ini dinamakan evapotranspirasi.
  • 52. Air tanah Dibedakan menjadi 2, yaitu : Air Tanah Dangkal (Freatik) : Air tanah yg terdapat di atas lapisan batu kedap air. Air tanah dangkal contohnya ialah air sumur yg memiliki lapisan ketebalan dan ketipisan berbeda-beda. Air Tanah Dalam: Air tanah yg terletak diantara dua lapisan batuan kedap air. Air tanah dalam adalah sumber air yg tak pernah kering. Apabila memancar disebut sebagai air artesis. Contoh ialah geyser.
  • 53.
  • 55. Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko Banjir Dampak Adanya Banjir : Mengurangi Resiko Banjir : Di kawasan perkotaan dibuat kenal-kenal sungai, selokan-selokan air, dibuat pintu air Dibuat tanggul-tanggul pada tepi kota sepanjang batas aliran sungai Peningkatan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup Diadakan pelurusan sungai dan pengerukan sungai pada dasar lembah pada musim kemarau Mengangkat endapan lumpur Pembuatan bendungan yang serba guna Upaya penghijauan dan penghutanan kembali di wilayah gundul Pembuatan teras-teras & guludan pada lahan miring Pembuatan tanggul- tanggul di pinggiran sungai Mendatangkan kerugian bagi manusia Daerah sawah yang terendam air akan mengakibatkan gagal panen Akan terjadi polusi air di daerah pemukiman Melumpuhkan sarana transportasi darat
  • 56.
  • 57. B. PERAIRAN LAUT Pesisir dan Pantai. a. Pesisir ( shore ). adalah wilayah peralihan antara daratan dan lautan. dilihat dari garis pantai wilayah pesisir memiliki 2 macam batas yaitu batas sejajar garis pantai (long shore) dan batas tegak lurus garis pantai (cross shore). b. Pantai (coast). adalah jalur daerah tempat pertemuan antara daratan dan laut, mulai batas muka air pada waktu surut sampai batas tertinggi yang mendapat pengaruh
  • 58. Karakteristik ekosistem pesisir : 1.Pasang Surut  Daerah yang terkena pasang surut itu brmacam – macam antara lain gisik, rataan pasang surut. Lumpur pasang surut, rawa payau, delta, rawa mangrove, dan padang rumput (sea grass beds). Rataan pasut adalah suatu mintakat pesisir yang pembentukannya beraneka, tetapi umumnya halus, pada rataan pasut umumnya terdapat pola sungai yang saling berhubungan dan sungai utamanya halus, dan masih labil. Artinya Lumpur tersebut dapat cepat berubah apabila terkena arus pasang. Pada umumnya rataan pasut telah bervegetasi tetapi belum terlalu rapat, sedangkan lumpur pasut belum bervegetasi. 2.Estuaria  Menurut kamus (Oxford) eustaria adalah muara pasang surut dari sungai yang besar. Batasan yang umum digunakan saat sekarang, eustaria adalah suatu tubuh perairan pantai yang semi tertutup, yang mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka dan didalamnya ait laut terencerkan oleh air tawar yang berasal dari drainase daratan. Eustaria biasanya sebagai pusat permukiman berbagai kehidupan. Fungsi dari eustaria cukup banyak antara lain : merupakan daerah mencari ikan, tempat pembuangan limbah, jalur transportasi, sumber keperluan air untuk berbagai industri dan
  • 59. 3.Hutan Mangrove Hutan mangrove dapat diketemukan pada daerah yang berlumpur seperti pada rataan pusat, Lumpur pasut dan eustaria, pada mintakat litoral. Agihannya terutama di daerah tropis dan subtropis, hutan mangrove kaya tumbuhan yang hidup bermacam – macam, terdiri dari pohon dan semak yang dapat mencapai ketinggian 30 m. Species mangrove cukup banyak 20 – 40 pada suatu area dan pada dapat tumbuh pada air payau dan air tawar. Fungsi dari mangrove antara lain sebagai perangkap sedimen dan mengurangi abrasi. 4.Padang Lamun (Sea Grass Beds) Padang lamun cukup baik pada perairan dangkal atau eustaria apabila sinar matahari cukup banyak. Habitanya berada terutama pada laut dangkal. Pertumbuhannya cepat kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering/m2/th. Padang lamun ini mempunya habitat dimana tempatnya bersuhu tropis atau subtropics. Ciri binatang yang hidup di padang lamun antara lain: a. Yang hidup di daun lamun b. Yang makan akar canopy daun c. Yang bergerak di bawah canopy daun d. Yang berlindung di daerah padang lamun
  • 60. Perairan laut Kedalaman laut dapat diukur dengan berbagai cara yaitu : 1.Batu Duga Pada cari ini digunakan kawat panjang yang ujungnya dikaitkan dengan batu duga, kemudian diturunkan ke dasar laut dari atas kapal 2.Gema Duga Cara ini menggunakan suara dan hydrofone sebagai alat ukurdari buritan kapal dipancarkan gelombang, setelah sampai ke dasar laut bunyi itu dipantulkan dan di tangkap kembali oleh kapal.
  • 61. A. Perairan Laut Berdasarkan Luas dan Bentuknya 1) Teluk adalah bagian laut yang menjorok (masuk) ke daratan. Misalnya, Teluk Pelabuhan Ratu, Teluk Poso, dan Teluk Tomini.
  • 62. Perairan Laut Berdasarkan Luas dan Bentuknya 2) Selat adalah laut yang relatif sempit dan terletak di antara dua pulau. Misalnya, Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Madura.
  • 63. Perairan Laut Berdasarkan Luas dan Bentuknya 3) Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relatif lebih luas dibadingkan dengan selat. Misalnya, Laut Jawa, Laut Tengah, dan Laut Merah.
  • 64. Perairan Laut Berdasarkan Luas dan Bentuknya 4) Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak di antara benua-benua. Misalnya, Samudera Hindia, Samudera Atlantik, dan Samudera Pasifik.
  • 65. B. Perairan Laut Berdasarkan Proses Terjadinya 1) Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap daratan pada waktu berakhirnya zaman es. Misalnya, Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Laut Cina Selatan.
  • 66. Perairan Laut Berdasarkan Proses Terjadinya 2) Laut Regresi adalah laut yang menyempit, yang terjadi pada zaman es karena penurunan permukaan air laut sebagai akibat adanya penurunan.
  • 67. Perairan Laut Berdasarkan Proses Terjadinya 3) Laut Ingresi adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun. Misalnya, Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku
  • 68. C. Perairan Laut Berdasarkan Letaknya 1) Laut Tepi adalah laut yang terletak di tepi benua. Misalnya, Laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
  • 69. Perairan Laut Berdasarkan Letaknya 2) Laut Pertengahan adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Misalnya, laut yang berada di Indonesia, Laut Tengah (Laut Mediteran) yang terletak di Benua Eropa, Benua Afrika, dan Benua Asia.
  • 70. Perairan laut berdasarkan letaknya 3) Laut Pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua dan dikelilingi oleh daratan. Misalnya, Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Mati.
  • 71. 1. Laut Zona Litoral : Adalah laut yang berada di batas antara garis pasang surut air laut yang bisa kering dan bisa tergenang air laut. 2. Laut Zona Neritik : Adalah laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter. 3. Laut Zona Batial : Adalah laut yang memiliki kedalaman laut antara 200 hingga 1800 meter. 4. Laut Zona Abisal : Adalah laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari 1800 mete D. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut :
  • 72. Garis dasar pantai 12 mil laut 200 mil laut (ZEE) B C D A = landas kontinen B = laut wilayah C = ZEE D = laut bebas A E. JENIS LAUT BERDASARKAN PEMANFAATAN EKONOMI 1. Laut Teritorial. Wilayah laut yang diukur sejauh 12 mil dari garis dasar. Garis dasar adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau. 2. Landas Kontinen. Batas wilayah laut yang secara fisik masih kelanjutan dari benua (kontinen). Batas landas kontinen diukur dari garis dasar kearah laut dengan jarak paling jauh 200 mil. 3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Wilayah laut yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut bebas. Laut bebas adalah laut milik Internasional sehingga semua negara yang berbatasan dengan ZEE berhak memanfaatkan sesuai dengan kemapuan masing-masing.
  • 74. Penjelasan  A.Pulau  Pulau adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua dan lebih besar dari karang, yang dikelilingi air.  B. Zona Pasang Surut  Zona pasang surut adalah zona dimana permukaan air laut bisa naik dan turun (pasang surut)  C. Landas Kontinen / Shelf dan Plat Shelf adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 200 mdan merupakan bagian dari benua (kontinen). Shelf sangat penting bagi perikanan sebab persyaratan hidup ikan dapat dipenuh, misalnya sinar matahari dapat menembus pada kedalaman tersebut. Adapun plat atau dangkalan adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 20 meter.  D. Lereng Benua  Lereng benua adalah terusan dari paparan benua namun lebih dalam (menjorok ke dasar laut).  E. Bekken (Basin)  Bekken (Basin) adalah cekungan dalam laut yang lebar dan luas.
  • 75.  F. Punggung Laut Punggung laut adalah bukit di dasar laut. Contohnya, Punggung Laut Maskarenen dan Punggung Laut Walvis.  G. Palung Laut Palung adalah dasar laut yang paling dalam yang berbentuk cekungan.  H. Gunung Laut Gunung laut adalah gunung yang kakinya di dasar laut. Contohnya Gunung Krakatau, dan gunung api di Laut Banda.  I. Guyot Guyot adalah gunung laut yang puncaknya berada dibawah permukaan laut
  • 77. Arus Laut  A.PENGERTIAN ARUS LAUT  Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tipuan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.  B.FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ARUS LAUT  Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :  Faktor internal, seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.  Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis,
  • 78. Klasifikasi Arus Laut Menurut Letaknya  Arus Laut Bawah Arus Laut Atas
  • 79. Klasifikasi Arus Laut Menurut Menurut Suhunya • Arus Panas • Arus Dingin
  • 80. Penjelasan  Arus panas, kalau suhunya lebih panas dari suhu air laut di sekitarnya, contoh arus Gulfstrem dan Kurosyiwo;  Arus dingin, kalau suhunya lebih dingin dari suhu air laut di sekitarnya, contoh arus Peru, arus Oyasyiwo, dan arus Labrador
  • 81.  Arus ekman: Arus yang dipengaruhi oleh angin.  Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitas.  Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.  Arus Geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya corolis.  Arus Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan. Klasifikasi Arus Laut Berdasarkan Proses Terjadinya
  • 82. Warna air laut antara lain :  Biru : disebabkan oleh sinar matahri yang bergelombang pendek (biru) dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain  Kuning : di dasar laut terdapat lumpur kuning yang diangkut Sungai Kuning (hoang-Ho)dari daratan Indo China.  Hijau: terdapatnya lumpur hijau  Putih: terdapat es  Ungu: adanya organisme yang mngeluarkan sinar- sinar fosfor  Hitam: adanya lumpu tanah chernozem  Merah: terdapatnya binatang-binatang kecil berwarna merah.
  • 83. Pemanfaatan Perairan Darat dan Laut  Saran Transportasi  Sumber mata pencaharian
  • 84.  Sumber Bahan Tambang  Tempat hidupnya para ikan dan hewan laut lainnya Pemanfaatan Perairan Darat dan Laut
  • 85.  Pembangkit Tenaga listrik tenaga arus  Tempat berekreasi Pemanfaatan Perairan Darat dan Laut
  • 86. Pelestarian Perairan Darat dan Laut  Reboisasi pantai  Transplantasi Karang
  • 87.  Membuat sumur resapan di setiap lingkungan rumah  Menyaring Limbah sebelum dibuang Pelestarian Perairan Darat dan Laut