SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 37
PANGGILAN HIDUP
BERKELUARGA
XII IPA 7
Besty Sinambela – Caesaria Dwinata – Cindia Andry
Felix Demas – Farah Fadira – M. Juniardo – Putri
Islamiati
Vanny Andriani – Veronita – Victor
Makna Perkawinan
 Pandangan tradisional: suatu ikatan yang juga
mengikat kerabat mempelai dan mempelai itu
sendiri.
 Pandangan hukum: janji mempelai untuk hidup
bersama yang diucapkan di depan masyarakat
agama dan negara.
 Pandangan sosiologis: persekutuan hidup yang
memiliki bentuk, tujuan, dan hubungan khusus
antar masyarakat.
 Pandangan antropologis: persekutuan yang
dimulai dengan cinta dan berkembang atas dasar
cinta.
Makna Perkawinan menurut
Agama
 Islam: perkawinan dibolehkan Rasullulah SAW di mana
mempelai saling membutuhkan dan membentuk ikatan
yang sah.
 Katolik: perkawinan adalah sakramen, yang mengikat
mempelai di depan Tuhan.
 Kristen: persekutuan hidup total bagi mempelai yang
berlangsung seumur hidup dan dimateraikan dengan
berkat nikah kudus.
 Buddha: perkawinan merupakan ikatan lahir batin bagi
mempelai dengan membentuk rumah tangga sesuai
Dhamma.
 Hindu: perkawinan merupakan peningkatan nilai
berdasarkan hukum agama dengan diadakannya upacara
skaral dan kemanusiaan.
Beberapa Pandangan tentang
Perkawinan
 Merupakan persekutuan hidup dan cinta, yang
menyatukan mempelai dalam kesatuan lahir
batin. Sehingga mereka bersekutu membentuk
suatu keluarga.
 Merupakan lembaga sosial, yang
menghalalkan persekutuan mempelai dan
diatur dengan hukum adat dan hukum negara.
 Merupakan lembaga hukum negara, di mana
perkawinan disahkan bukan hanya sekedar
soal cinta sama cinta.
Tujuan Orang Menikah dan
Membangun Keluarga
 Saling bergantung sama lain, untuk saling berbagi termasuk
minat, hobi, dan perasaan.
 Memulai sebuah keluarga, dengan memiliki keturunan dan bisa
menjadi orang tua serta membangun rasa aman dan
menciptakan keluarga yang bahagia.
 Kehidupan seksual, merupakan sesuatu yang dihalalkan setelah
menikah dan diperuntukkan untuk memiliki keturunan.
 Saling memahami, satu sama lain dapat saling memahami
kebutuhan dan keinginan masing-masing setelah melewati hari
bersama.
 Tanggung jawab, di mana mempelai akan menyadari pentingnya
masa depan pernikahan sehingga menjalankannya penuh
tanggung jawab.
 Manajemen keuangan lebih baik, pernikahan dapat
menghentikan kita dari pengeluaran yang tidak perlu.
 Hidup lebih berkualitas, di mana satu sama lain masing-masing
Alasan Perkawinan Perlu
Dipersiapkan
 Perkawinan bukan soal main-main, namun
sesutatu yang penting dan menyangkut suatu
panggilan pokok bagi manusia.
 Perkawinan merupakan sesuatu yang baru
bagi pasangan, maka perlu dipersiapkan.
 Agar rumah tangga nantinya tidak timbul
konflik.
Apa saja yang perlu
dipersiapkan?
 Persiapan mental, agar dapat menerima
perbedaan di dalam kehidupan rumah tangga
nantinya.
 Persiapan finansial, untuk menjaga
kesejahteraan keluarga.
 Persiapan fisik, untuk menghadapi kehidupan
keluarga nantinya.
 Persiapan pola pikir, dengan merencanakan
segala sesuatunya dengan matang.
Syarat Sahnya Perkawinan
menurut UU 1974
 Pasal 6
 Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon
mempelai.
 Untuk melangsungkan perkawian seorang yang belum mencapai
umur 21 tahun dan harus mendapat izin kedua orangtua.
 Pasal 7
 Perkawinan hanya diizinkan hanya jika pihak pria sudah mencapai
umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16.
 Pasal 8
 Perkawinan dilarang antara dua orang yang berhubungan darah
dalam garis keturunan dan berhubungan semenda.
 Pasal 9
 Seorang yang masih terikat tali perkawinan dengan orang lain tidak
dapat kawin lagi.
 Pasal 10
 Apabila suami dan isteri yang telah cerai kawin lagi satu dengan
yang lain dan bercerai lagi, maka di antara mereka tidak boleh
dilangsungkan perkawinan lagi.
Syarat Sahnya Perkawinan
menurut Agama Islam
 Bagi calon mempelai pria: beragama Islam,
laki-laki, jelas orangnya, cakap bertindak
hukum, dan tidak terhalang pernikahan.
 Bagi calon mempelai wanita: beragama Islam,
perempuan, jelas orangnya, dapat dimintai
persetujuan, dan tidak terhalang pernikahan.
 Masing-masing kedua mempelai telah
ditentukan, baik dengan isyarat, nama atau
sifat atau semacamnya.
 Kerelaan kedua mempelai.
 Yang melakukan akad bagi pihak wanita adalah
walinya.
 Ada saksi dalam akad nikah.
Syarat Sahnya Perkawinan
menurut Agama Katolik
 Perjanjian perkawinan mengikat mempelai
yang telah dibaptis dan kesepakatan ini dibuat
dengan bebas dan sukarela.
 Kesepakatan perkawinan in diajukan dan
diterima oleh imam atau diakon yang
bertugas.
 Imam atau diakon yang bertugas akan
memberi berkat gereja dan sakramen
pernikahan sehingga mempelai resmi masuk
ke dalam status gereja.
 Persiapan pernikahan harus didahului oleh
persiapan pengajaran tentang martabat kasih
Syarat Sahnya Perkawinan
menurut Agama Kristen
 Perkawinan dilaksanakan di hadapan pendeta
dengan mengucapkan janji bersatu dengan
dihadiri oleh dua orang saksi.
 Kedua mempelai harus sudah dibaptis,
disakramen, dan telah setuju tanpa paksaan
untuk menikah.
 Umur mempelai pria minimal 16 tahun dan
mempelai wanita minimal 14 tahun.
 Salah satu atau kedua calon mempelai tidak
terikat perkawinan sebelumnya.
Syarat Sahnya Perkawinan
menurut Agama Buddha
 Kedua mempelai saling menyetujui dan saling
mencintai, mengikuti penataran Pandita satu
bulan sebelum upacara pernikahan, dan tidak
memiliki hubungan darah.
 Umur mempelai wanita minimal 17 tahun dan
mempelai pria 20 tahun, jika umur kedua
mempelai di bawah batas tersebut, dibutuhkan
izin orangtua bersangkutan.
 Kedua mempelai tidak terikat tali pernikahan dan
upacara pernikahan diadakan di depan altar
Buddha.
Faktor yang Membahayakan
Perkawinan
 Perbedaan prinsip, berkaitan dengan agama,
karir, anak dan sering dijadikan alasan dalam
perceraian.
 Kekerasan, faktor utama mengapa suami-istri
menggugat perceraian.
 Perselingkuhan, seringkali menyangkut
aktivitas seksual.
 Kecanduan, meliputi kebiasaan merokok,
mabuk, dan mengkonsumsi obat terlarang.
 Keuangan, masalah finansial ini biasanya
menjadi pemicu adanya perceraian.
 Komunikasi, buruknya komunikasi dapat
membuat rumah tangga hancur.
Sikap yang Harus Dibesarkan
agar Suami Istri Tetap Mesra
dan Bahagia
 Saling mengerti, meliputi tentang kehidupan,
pengalaman, suasana agar tercipta rasa tenteram
dalam keluarga.
 Saling menerima, untuk menerima segala kelebihan
dan kekurangan pasangan. Apabila tidak dijalankan,
maka akan memicu ketegangan dalam keluarga.
 Saling menghargai, bila tidak terbina dengan baik
maka suasana keluarga menjadi tegang dan
menimbulkan percekcokan.
 Saling mempercayai, meliputi tidak percaya pada
pribadi pasangan dan kemampuannya maka akan
menimbulkan kecemasan, ketegangan, dan
pertentangan dalam keluarga.
 Saling mencintai, maka perlu lemah lembut dalam
bicara, memberi perhatian, bijaksana dalam bergaul,
jauhi sikap egois, tidak mudah tersinggung,
Usaha untuk Menghadapi
Kesulitan dalam Perkawinan
 Agama: memberi tuntunan dan bimbingan kepada
mempelai agar terhindar dari perbuatan
tercela, menanamkan nilai kemanusiaan agar
dapat saling mengerti.
 Pemerintah: membuat peraturan perundang-
undangan, menegakkan kinerja aparat penegak
hukum, memberikan keadilan dan penegakan
HAM.
 Diri sendiri: untuk masalah keuangan, bersikaplah
terbuka. Saling meningkatkan kesadaran akan
hak dan kewajiban diri, bersikap sama dalam
mendidik anak, bersikap jujur pada
pasangan, dan berhenti mengkritik dan mulailah
menasehati.
Kewajiban Suami, Istri, dan
Anak
 Suami: memberi nafkah, membantu istri dalam
mengurus rumah tangga, menjadi pemimpin
keluarga, menyelesaikan masalah dengan
bijaksana, penuh pengertian, menghormati dan
sopan terhadap keluarga istri, sabar, jujur, dan
memelihara kepercayaan keluarga.
 Istri: mendapatkan nafkah lahir batin, diperlakukan
secara manusiawi, mendapat penjagaan
perlindungan, membantu suami dalam mengurus
bahtera rumah tangga, tidak menyulitkan suami,
memelhiara diri dan menjaga kehormatan keluarga.
 Anak: berbakti kepada orangtua, tidak membantah
dan membangkang, menafkahi orangtua jika sudah
berpenghasilan, melaksanakan ibadah, sopan,
menjaga kehormatan keluarga.
Pentingnya Pembinaan Iman
dalam Keluarga
 Iman dapat mendasari perilaku anggota keluarga
 Iman dapat mengatasi berbagai krisis dalam
keluarga
 Iman dapat mengarahkan manusia melihat segala
sesuatu dengan kaca mata Allah
Bentuk-bentuk Pembinaan
Iman
 Berdoa bersama, membaca kitab suci, dan
mengikuti pembinaan iman yang menyangkut
Hambatan Pembinaan Iman
dalam Keluarga
 Suasana keluarga: kurangnya komunikasi,
saling menghormati, dan mempercayai
sehingga timbul percekcokan dan
pertengkaran.
 Budaya keluarga: menomorsatukan
kebendaan, menomorduakan agama, dan
bersikap masa bodoh.
 Keluarga tidak membangun dalam satu iman.
Hal yang harus Direncanakan
untuk Keluarga Sejahtera
 Mempertahankan cinta sebagai landasan
hidup berkeluarga.
 Menciptakan komunikasi.
 Mengenal dan melaksanakan kewajiban dan
hak masing-masing.
 Merencanakan hidup berkeluarga secara
bertanggung jawab.
Kesulitan dalam
Merencanakan Keluarga
Sejahtera
 Adanya faktor budaya dengan slogan „banyak
anak, banyak rejeki‟.
 Adanya faktor etos kerja, di mana pemerintah
daerah kurang kompak untuk menyukseskan
program keluarga sejahtera.
 Hubungan pusat dan daerah kurang tersinkroniasi
kebijakan.
 Perangkat perundang-undangan kurang
mendukung.
 Kurangnya pengendalian kuantitas penduduk.
 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan
pentingnya program ini.
Pandangan Agama Islam
tentang KB
 Bila dilakukan dengan alasan ekonomi, maka
hal ini dinyatakan haram. Dengan kata lain,
dilarang untuk membunuh anak-anak karena
kemiskinan yang dialami.
 Bila dilakukan dengan alasan kesehatan,
maka hukumnya makruh. Hanya dapat
dilakukan dalam darurat seperti dalam rangka
menyelamatkan jiwa seseorang.
Pandangan Agama Katolik
tentang KB
 Menurut Humanae Vitae, penggunaan
kontrasepsi merupakan tindakan haram,
karena setiap persetubuhan harus tetap
terbuka kepada adanya kehidupan baru.
 Selain kontrasepsi, pensterilisasian juga
dianggap tidak sah karena termasuk dalam
alat pengatur kelahiran dan bertentangan
dengan ajaran moral dan prinsip perkawinan
Katolik.
Pandangan Agama Kristen
tentang KB
 Bagi agama Kristen, program KB dapat
menunjang terciptanya kebahagiaan keluarga,
di mana hak dan kewajiban anggota keluarga
dapat diwujudkan secara memadai.
 KB dianggap secara filosofis dapat melindungi
hidup maka program ini didukung oleh agama
Kristen.
Pandangan Agama Buddha
tentang KB
 Keluarga yang ikut program ini dengan kata
lain dapat membantu pemerintah dalam
pembangunan masayarakat yang sejahtera.
 Menurut pandangan agama Buddha, KB
selama dapat menjaga kebahagian dan
kesejahteraan keluarga yang merupakan
tugas orangtua kepada anak-anaknya, maka
progran ini didukung.
Alasan Terjadinya Kawin
Campur
 Satu di antara kedua mempelai berminat sama dengan
pasangannya, meliputi ketertarikan fisik, hobi, bahkan sosial
ekonomi.
 Peleburan dua budaya untuk mengakulturasi budaya.
 Memperoleh status kewarganegaraan.
 „perbaikan keturunan‟ karena adanya perasaan superioritas dari
etnis tertentu.
 Kawasan lingkungan hidup kurang dominasi pasangan
sekekerabatan.
 Tingkat akademis yang tinggi sehingga mendapat perspektif hidup
baru.
 Adanya budaya patriarki yang membuat kaum perempuan ingin
mengaktualisasi diri.
 Adanya tipe keluarga pluralistik.
Kelebihan dan Kekurangan
Kawin Campur
 Memperkaya wacana
berpikir dan
pengalaman individu.
 Anak hasil kawin
campur memiliki dua
perspektif 2
kebudayaan yang
berbeda dan
berkesempatan
melihat dunia tidak
dari satu dimensi.
 Kedua mempelai
dapat
 Seringnya terjadi
kesalahpahaman
akibat latar belakang
budaya yang berbeda.
 Timbulnya rasa cinta
akan buda masing-
masing sehingga
timbul kesulitan
penyesuaian diri.
 Anak hasil campur
internasional akan
bermasalah pada
status
kewarganegaraanya.
Kelebihan Kekurangan
Syarat Kawin Campur Beda
Agama Menurut Agama Islam
 Pernikahan seorang wanita muslim dengan lelaki
kafir beda agama haram hukumnya, maka
hubungan mereka dianggap zina.
 Pernikahan seorang pria muslim dengan wanita
musyrik juga tidak sah berdasarkan kutipan al-
Quran berikut
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanit musyrik,
sebelum mereka beriman…” (QS. Al-Baqarah, 2:
222)
 Pernikahan seorang pria muslim dengan wanita
Ahli Kitab tidak memiliki larangan mutlak. Namun
hukumnya lebih pada makruh dan lebih baik
Syarat Kawin Campur Beda
Agama Menurut Agama
Katolik
 Adanya kesepakatan kedua mempelai untuk
perjanjian pernikahan sehingga saling
menyerahkan diri dan menerima pasangan.
 Dilakukan sakramen pernikahan dan diadakan
di dalam liturgi resmi Gereja, setelah itu
pasangan akan masuk ke dalam status gereja
dengan hak dan kewajiban keluarga terikat
pada gereja.
 Dilakukan persiapan perkawinan meliputi
pengajaran tentang martabat kasih suami-istri,
peran masing-masing, dan pelaksanaanya.
Syarat Kawin Campur Beda
Agama Menurut Agama Kristen
 Dianjurkan menikah secara sipil di mana
kedua belah pihak tetap menganut agama
masing-masing namun gereja tidak
memberkati perkawinan mereka.
 Diadakan penggembalaan khusus.
 Perkawinan diberkati bila pasangan non-
Protestan bersedia ikut agama Protestan.
 Ada gereja yang mengeluarkan anggota
jemaahnya yang menikah beda agama.
Syarat Kawin Campur Beda
Agama Menurut Agama Buddha
 Perkawinan campur beda agama
diperbolehkan, asal pengesahan
pernikahannya dilakukan menurut cara agama
Buddha.
 Calon mempelai non-Buddha tidak diharuskan
masuk agama Buddha, namun dalam ritual
pernikahan kedua mempelai diwajibkan
mengucapkan „atas nama Sang
Buddha, Dharma, dan Sangha‟ untuk
menghormati kaidah agama Buddha.
Teks Kitab Suci tentang Panggilan
Hidup Berkeluarga Agama Islam
 Surat Ar Rum ayat 21
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ter dapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".
 Surat An Nisa ayat 21
"Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian
kamu Telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-
isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu
perjanjian yang kuat.”
 Surat Al Ra‟ad ayaat 32S
“Suami isteri harus menyadari bahwa ikatan perkawinan itu
dibangun untuk jangka waktu yang tak terbatas, bahkan hinnga
Teks Kitab Suci tentang
Panggilan Hidup Berkeluarga
Agama Katolik
 Kejadian 2: 21 – 24
“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup
tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-
Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu
berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
 Amsal 17: 6
“Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu, dan kehormatan anak-anak
ialah nenek moyang mereka.”
 Amsal 19: 14
“Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi istri yang berakal
budi adalah karunia TUHAN.”
 Amsal 5: 18 – 19
“Diberkatilah kiranya sandangmu, bersukacitalah dengan istri masa
mudamu: rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu
memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.”
Teks Kitab Suci tentang
Panggilan Hidup Berkeluarga
Agama Kristen
 Kejadian 1: 27 – 28
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-
Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati
mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranak
cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
 Kejadian 9: 1
Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta
berfirman kepada mereka: "Beranak cuculah dan bertambah
banyaklah serta penuhilah bumi.”
 1 Korintus 7: 3
“Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap
isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.”
Teks Kitab Suci tentang
Panggilan Hidup Berkeluarga
Agama Buddha
 Sutta Pitaka – Digha Nikaya
“Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dialami manusia
adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati
yang saling mencintai menjadi satu.”

 Anguttara Nikaya II, 61
“Demikianlah perumah-tangga, bila pria dan wanita keduanya
mengharapkan untuk berjodoh satu sama yang lain dalam
kehidupan sekarang dan dalam kehidupan yang akan
datang, hendaknya mereka berdua harus memiliki keyakinan
(Saddha) yang sebanding, moral (sila) yang sebanding,
kemurahan hati (caga) yang sebanding, dan kebijaksanaan
(panna) yang sebanding, maka mereka akan
berjodoh….demikianlah di dunia ini hidup sesuai dengan
tuntunan dhamma, pasangan suami-istri yang sepadan
kebaikannya, di alam dewa bersuka-cita mencapai
Doa untuk Keluarga
Ya Allah, terima kasih karena Engkau memberikan
kami keluarga yang sangat baik, damai, dan
barokah ini. Terima kasih pula pada orangtuaku
yang baik mengurusku dari kecil. Aku minta kepada-
Mu ya Allah, bantulah kami agar keluarga kami bisa
menghadapi segala masalah dengan bersama-
sama dan damai selalu serta terhindar dari segala
masalah. Aku juga minta kepadamu ya Allah,
bantulah kami mewujudkan keluarga yang sakinah,
mawadah warohman, dan menjadikan aku sebagai
anak yang sholeh dan bisa membanggakan
orangtua. Amin.
Lagu
Bunda

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)
Pelajaran 2  - beragama dan beriman (2)Pelajaran 2  - beragama dan beriman (2)
Pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)Kornelis Ruben
 
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XIRPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XIDiva Pendidikan
 
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan RuangguruKristen
 
Pelajaran 3 - Beriman Kristiani
Pelajaran 3  - Beriman KristianiPelajaran 3  - Beriman Kristiani
Pelajaran 3 - Beriman KristianiKornelis Ruben
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Kornelis Ruben
 
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam PersekutuanPel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam PersekutuanKornelis Ruben
 
Pel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra Allah
Pel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra AllahPel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra Allah
Pel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra AllahKornelis Ruben
 
Empat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja KatolikEmpat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja Katolikusiana
 
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihPel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihKornelis Ruben
 
Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Yeremia Kaawoan
 

Was ist angesagt? (20)

Pak kelas8 bahan bab5 uh1 sm2 dave
Pak kelas8 bahan bab5 uh1 sm2 davePak kelas8 bahan bab5 uh1 sm2 dave
Pak kelas8 bahan bab5 uh1 sm2 dave
 
Pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)
Pelajaran 2  - beragama dan beriman (2)Pelajaran 2  - beragama dan beriman (2)
Pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)
 
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XIRPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
 
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
Ptt Dampak dari Hidup Beriman dan Pengharapan
 
Pelajaran 3 - Beriman Kristiani
Pelajaran 3  - Beriman KristianiPelajaran 3  - Beriman Kristiani
Pelajaran 3 - Beriman Kristiani
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
 
Pak kelas9 bahan bab2 uts sm1 dave-ss
Pak kelas9 bahan bab2 uts sm1 dave-ssPak kelas9 bahan bab2 uts sm1 dave-ss
Pak kelas9 bahan bab2 uts sm1 dave-ss
 
Pak kelas7 bahan bab4 uh1 uts sm2 dave
Pak kelas7 bahan bab4 uh1 uts sm2 davePak kelas7 bahan bab4 uh1 uts sm2 dave
Pak kelas7 bahan bab4 uh1 uts sm2 dave
 
Pak kelas9 bahan bab3 uh2 sm1 dave
Pak kelas9 bahan bab3 uh2 sm1 davePak kelas9 bahan bab3 uh2 sm1 dave
Pak kelas9 bahan bab3 uh2 sm1 dave
 
Pak kelas9 bahan bab4 uas sm1 dave
Pak kelas9 bahan bab4 uas sm1 davePak kelas9 bahan bab4 uas sm1 dave
Pak kelas9 bahan bab4 uas sm1 dave
 
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam PersekutuanPel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
 
Sakramen
SakramenSakramen
Sakramen
 
Pel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra Allah
Pel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra AllahPel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra Allah
Pel 3 Kemampuan dan Keterbatasanku Sebagai Citra Allah
 
Sekami
SekamiSekami
Sekami
 
Pel 12 PACARAN
Pel 12 PACARANPel 12 PACARAN
Pel 12 PACARAN
 
Silvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. PdSilvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. Pd
 
Empat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja KatolikEmpat Sifat Gereja Katolik
Empat Sifat Gereja Katolik
 
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas KasihPel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
 
Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13Power point sem 2 kls xi k 13
Power point sem 2 kls xi k 13
 

Andere mochten auch

Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahanerikani
 
Cara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang MuslimCara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang MuslimWandi Budiman
 
Pak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 dave
Pak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 davePak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 dave
Pak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 daveDave Alexius Inkiriwang
 
Manejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaManejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaaudhie senas
 
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islamade ermawati
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Psikologi Keluarga
Psikologi KeluargaPsikologi Keluarga
Psikologi KeluargaElvira Ulni
 
Hukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolikHukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolikYR Widadaprayitna
 
Ppt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaKhairu Zaki
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanVicky Shen
 
nama nama untuk bayi islam
nama nama untuk bayi islamnama nama untuk bayi islam
nama nama untuk bayi islamfatalkasyaaf_06
 
RANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYA
RANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYARANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYA
RANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYAFirdika Arini
 

Andere mochten auch (20)

Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Baitul Muslim
Baitul MuslimBaitul Muslim
Baitul Muslim
 
Cara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang MuslimCara Berpakaian Seorang Muslim
Cara Berpakaian Seorang Muslim
 
Perkuliahan Agama Islam
Perkuliahan Agama IslamPerkuliahan Agama Islam
Perkuliahan Agama Islam
 
Pak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 dave
Pak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 davePak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 dave
Pak kelas9 bahan bab5 uh1 uh2 uas sm2 dave
 
Hukum Nikah Beda Agama
Hukum Nikah Beda AgamaHukum Nikah Beda Agama
Hukum Nikah Beda Agama
 
9. problematika rt
9. problematika rt9. problematika rt
9. problematika rt
 
Manejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaManejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluarga
 
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
32. pendidikan karakter dalam keluarga perspektif islam
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Psikologi Keluarga
Psikologi KeluargaPsikologi Keluarga
Psikologi Keluarga
 
Hukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolikHukum&moral perkawinan katolik
Hukum&moral perkawinan katolik
 
Materi Seminar SD
Materi Seminar SDMateri Seminar SD
Materi Seminar SD
 
Ppt konseling keluarga
Ppt konseling keluargaPpt konseling keluarga
Ppt konseling keluarga
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-risman
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Smart family
Smart familySmart family
Smart family
 
nama nama untuk bayi islam
nama nama untuk bayi islamnama nama untuk bayi islam
nama nama untuk bayi islam
 
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAKAQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
 
RANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYA
RANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYARANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYA
RANGKAIAN NAMA ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI ISLAM DAN ARTINYA
 

Ähnlich wie Panggilan hidup berkeluarga

Pernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasi
Pernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasiPernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasi
Pernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasisidiqisnanto123
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinancindrya
 
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptx
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptxAKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptx
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptxBaiqHusnul2
 
1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca
1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca
1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di bacarizkyanaoke
 
Perkawinan Katolik.ppt
Perkawinan Katolik.pptPerkawinan Katolik.ppt
Perkawinan Katolik.pptDinarDorotea
 
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misaAntonius Karsana
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikahheckaathaya
 
Pengertian perkawinan menurut hukum positif
Pengertian perkawinan menurut hukum positifPengertian perkawinan menurut hukum positif
Pengertian perkawinan menurut hukum positifMHasbullahHuda
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxShalsaNurliza
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanDissa MeLina
 
Sekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandarSekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandarikie Arshadz
 
FIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.ppt
FIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.pptFIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.ppt
FIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.pptssuser66496a
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Anton Saja
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamapjj_kemenkes
 

Ähnlich wie Panggilan hidup berkeluarga (20)

Pernikahan tekpen
Pernikahan tekpenPernikahan tekpen
Pernikahan tekpen
 
Membangun keluarga
Membangun keluargaMembangun keluarga
Membangun keluarga
 
Pernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasi
Pernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasiPernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasi
Pernikahan, dan isinya silahkan dibaca lebih dan evaluasi
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinan
 
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptx
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptxAKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptx
AKIBAT HUKUM PERCERAIAN.pptx
 
T1 a3
T1 a3T1 a3
T1 a3
 
1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca
1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca
1. Konsep Keluarga Sakinah penting untuk di baca
 
Perkawinan Katolik.ppt
Perkawinan Katolik.pptPerkawinan Katolik.ppt
Perkawinan Katolik.ppt
 
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
3. renungan masa adven 2013 dalam rangka misa
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
Hukum Perkawinan Adat
Hukum Perkawinan AdatHukum Perkawinan Adat
Hukum Perkawinan Adat
 
Pengertian perkawinan menurut hukum positif
Pengertian perkawinan menurut hukum positifPengertian perkawinan menurut hukum positif
Pengertian perkawinan menurut hukum positif
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukan
 
Hukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adatHukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adat
 
Sekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandarSekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandar
 
FIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.ppt
FIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.pptFIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.ppt
FIQH-REMAJA-SOSIALISASI-KEL-SAKINAH-aswaja-ppt.ppt
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 

Mehr von Vanny Andriani Huang

English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleVanny Andriani Huang
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptVanny Andriani Huang
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptVanny Andriani Huang
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteVanny Andriani Huang
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptVanny Andriani Huang
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinVanny Andriani Huang
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisVanny Andriani Huang
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Vanny Andriani Huang
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptVanny Andriani Huang
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaVanny Andriani Huang
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Vanny Andriani Huang
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Vanny Andriani Huang
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Vanny Andriani Huang
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Vanny Andriani Huang
 

Mehr von Vanny Andriani Huang (20)

Real Subjunctive
Real SubjunctiveReal Subjunctive
Real Subjunctive
 
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
 
Kimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan PanganKimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan Pangan
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-BuddhaDialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
 
The Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo CabretThe Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo Cabret
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Panggilan hidup berkeluarga

  • 1. PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA XII IPA 7 Besty Sinambela – Caesaria Dwinata – Cindia Andry Felix Demas – Farah Fadira – M. Juniardo – Putri Islamiati Vanny Andriani – Veronita – Victor
  • 2.
  • 3. Makna Perkawinan  Pandangan tradisional: suatu ikatan yang juga mengikat kerabat mempelai dan mempelai itu sendiri.  Pandangan hukum: janji mempelai untuk hidup bersama yang diucapkan di depan masyarakat agama dan negara.  Pandangan sosiologis: persekutuan hidup yang memiliki bentuk, tujuan, dan hubungan khusus antar masyarakat.  Pandangan antropologis: persekutuan yang dimulai dengan cinta dan berkembang atas dasar cinta.
  • 4. Makna Perkawinan menurut Agama  Islam: perkawinan dibolehkan Rasullulah SAW di mana mempelai saling membutuhkan dan membentuk ikatan yang sah.  Katolik: perkawinan adalah sakramen, yang mengikat mempelai di depan Tuhan.  Kristen: persekutuan hidup total bagi mempelai yang berlangsung seumur hidup dan dimateraikan dengan berkat nikah kudus.  Buddha: perkawinan merupakan ikatan lahir batin bagi mempelai dengan membentuk rumah tangga sesuai Dhamma.  Hindu: perkawinan merupakan peningkatan nilai berdasarkan hukum agama dengan diadakannya upacara skaral dan kemanusiaan.
  • 5. Beberapa Pandangan tentang Perkawinan  Merupakan persekutuan hidup dan cinta, yang menyatukan mempelai dalam kesatuan lahir batin. Sehingga mereka bersekutu membentuk suatu keluarga.  Merupakan lembaga sosial, yang menghalalkan persekutuan mempelai dan diatur dengan hukum adat dan hukum negara.  Merupakan lembaga hukum negara, di mana perkawinan disahkan bukan hanya sekedar soal cinta sama cinta.
  • 6. Tujuan Orang Menikah dan Membangun Keluarga  Saling bergantung sama lain, untuk saling berbagi termasuk minat, hobi, dan perasaan.  Memulai sebuah keluarga, dengan memiliki keturunan dan bisa menjadi orang tua serta membangun rasa aman dan menciptakan keluarga yang bahagia.  Kehidupan seksual, merupakan sesuatu yang dihalalkan setelah menikah dan diperuntukkan untuk memiliki keturunan.  Saling memahami, satu sama lain dapat saling memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing setelah melewati hari bersama.  Tanggung jawab, di mana mempelai akan menyadari pentingnya masa depan pernikahan sehingga menjalankannya penuh tanggung jawab.  Manajemen keuangan lebih baik, pernikahan dapat menghentikan kita dari pengeluaran yang tidak perlu.  Hidup lebih berkualitas, di mana satu sama lain masing-masing
  • 7. Alasan Perkawinan Perlu Dipersiapkan  Perkawinan bukan soal main-main, namun sesutatu yang penting dan menyangkut suatu panggilan pokok bagi manusia.  Perkawinan merupakan sesuatu yang baru bagi pasangan, maka perlu dipersiapkan.  Agar rumah tangga nantinya tidak timbul konflik.
  • 8. Apa saja yang perlu dipersiapkan?  Persiapan mental, agar dapat menerima perbedaan di dalam kehidupan rumah tangga nantinya.  Persiapan finansial, untuk menjaga kesejahteraan keluarga.  Persiapan fisik, untuk menghadapi kehidupan keluarga nantinya.  Persiapan pola pikir, dengan merencanakan segala sesuatunya dengan matang.
  • 9. Syarat Sahnya Perkawinan menurut UU 1974  Pasal 6  Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai.  Untuk melangsungkan perkawian seorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan harus mendapat izin kedua orangtua.  Pasal 7  Perkawinan hanya diizinkan hanya jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16.  Pasal 8  Perkawinan dilarang antara dua orang yang berhubungan darah dalam garis keturunan dan berhubungan semenda.  Pasal 9  Seorang yang masih terikat tali perkawinan dengan orang lain tidak dapat kawin lagi.  Pasal 10  Apabila suami dan isteri yang telah cerai kawin lagi satu dengan yang lain dan bercerai lagi, maka di antara mereka tidak boleh dilangsungkan perkawinan lagi.
  • 10. Syarat Sahnya Perkawinan menurut Agama Islam  Bagi calon mempelai pria: beragama Islam, laki-laki, jelas orangnya, cakap bertindak hukum, dan tidak terhalang pernikahan.  Bagi calon mempelai wanita: beragama Islam, perempuan, jelas orangnya, dapat dimintai persetujuan, dan tidak terhalang pernikahan.  Masing-masing kedua mempelai telah ditentukan, baik dengan isyarat, nama atau sifat atau semacamnya.  Kerelaan kedua mempelai.  Yang melakukan akad bagi pihak wanita adalah walinya.  Ada saksi dalam akad nikah.
  • 11. Syarat Sahnya Perkawinan menurut Agama Katolik  Perjanjian perkawinan mengikat mempelai yang telah dibaptis dan kesepakatan ini dibuat dengan bebas dan sukarela.  Kesepakatan perkawinan in diajukan dan diterima oleh imam atau diakon yang bertugas.  Imam atau diakon yang bertugas akan memberi berkat gereja dan sakramen pernikahan sehingga mempelai resmi masuk ke dalam status gereja.  Persiapan pernikahan harus didahului oleh persiapan pengajaran tentang martabat kasih
  • 12. Syarat Sahnya Perkawinan menurut Agama Kristen  Perkawinan dilaksanakan di hadapan pendeta dengan mengucapkan janji bersatu dengan dihadiri oleh dua orang saksi.  Kedua mempelai harus sudah dibaptis, disakramen, dan telah setuju tanpa paksaan untuk menikah.  Umur mempelai pria minimal 16 tahun dan mempelai wanita minimal 14 tahun.  Salah satu atau kedua calon mempelai tidak terikat perkawinan sebelumnya.
  • 13. Syarat Sahnya Perkawinan menurut Agama Buddha  Kedua mempelai saling menyetujui dan saling mencintai, mengikuti penataran Pandita satu bulan sebelum upacara pernikahan, dan tidak memiliki hubungan darah.  Umur mempelai wanita minimal 17 tahun dan mempelai pria 20 tahun, jika umur kedua mempelai di bawah batas tersebut, dibutuhkan izin orangtua bersangkutan.  Kedua mempelai tidak terikat tali pernikahan dan upacara pernikahan diadakan di depan altar Buddha.
  • 14. Faktor yang Membahayakan Perkawinan  Perbedaan prinsip, berkaitan dengan agama, karir, anak dan sering dijadikan alasan dalam perceraian.  Kekerasan, faktor utama mengapa suami-istri menggugat perceraian.  Perselingkuhan, seringkali menyangkut aktivitas seksual.  Kecanduan, meliputi kebiasaan merokok, mabuk, dan mengkonsumsi obat terlarang.  Keuangan, masalah finansial ini biasanya menjadi pemicu adanya perceraian.  Komunikasi, buruknya komunikasi dapat membuat rumah tangga hancur.
  • 15. Sikap yang Harus Dibesarkan agar Suami Istri Tetap Mesra dan Bahagia  Saling mengerti, meliputi tentang kehidupan, pengalaman, suasana agar tercipta rasa tenteram dalam keluarga.  Saling menerima, untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan. Apabila tidak dijalankan, maka akan memicu ketegangan dalam keluarga.  Saling menghargai, bila tidak terbina dengan baik maka suasana keluarga menjadi tegang dan menimbulkan percekcokan.  Saling mempercayai, meliputi tidak percaya pada pribadi pasangan dan kemampuannya maka akan menimbulkan kecemasan, ketegangan, dan pertentangan dalam keluarga.  Saling mencintai, maka perlu lemah lembut dalam bicara, memberi perhatian, bijaksana dalam bergaul, jauhi sikap egois, tidak mudah tersinggung,
  • 16. Usaha untuk Menghadapi Kesulitan dalam Perkawinan  Agama: memberi tuntunan dan bimbingan kepada mempelai agar terhindar dari perbuatan tercela, menanamkan nilai kemanusiaan agar dapat saling mengerti.  Pemerintah: membuat peraturan perundang- undangan, menegakkan kinerja aparat penegak hukum, memberikan keadilan dan penegakan HAM.  Diri sendiri: untuk masalah keuangan, bersikaplah terbuka. Saling meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban diri, bersikap sama dalam mendidik anak, bersikap jujur pada pasangan, dan berhenti mengkritik dan mulailah menasehati.
  • 17. Kewajiban Suami, Istri, dan Anak  Suami: memberi nafkah, membantu istri dalam mengurus rumah tangga, menjadi pemimpin keluarga, menyelesaikan masalah dengan bijaksana, penuh pengertian, menghormati dan sopan terhadap keluarga istri, sabar, jujur, dan memelihara kepercayaan keluarga.  Istri: mendapatkan nafkah lahir batin, diperlakukan secara manusiawi, mendapat penjagaan perlindungan, membantu suami dalam mengurus bahtera rumah tangga, tidak menyulitkan suami, memelhiara diri dan menjaga kehormatan keluarga.  Anak: berbakti kepada orangtua, tidak membantah dan membangkang, menafkahi orangtua jika sudah berpenghasilan, melaksanakan ibadah, sopan, menjaga kehormatan keluarga.
  • 18. Pentingnya Pembinaan Iman dalam Keluarga  Iman dapat mendasari perilaku anggota keluarga  Iman dapat mengatasi berbagai krisis dalam keluarga  Iman dapat mengarahkan manusia melihat segala sesuatu dengan kaca mata Allah Bentuk-bentuk Pembinaan Iman  Berdoa bersama, membaca kitab suci, dan mengikuti pembinaan iman yang menyangkut
  • 19. Hambatan Pembinaan Iman dalam Keluarga  Suasana keluarga: kurangnya komunikasi, saling menghormati, dan mempercayai sehingga timbul percekcokan dan pertengkaran.  Budaya keluarga: menomorsatukan kebendaan, menomorduakan agama, dan bersikap masa bodoh.  Keluarga tidak membangun dalam satu iman.
  • 20. Hal yang harus Direncanakan untuk Keluarga Sejahtera  Mempertahankan cinta sebagai landasan hidup berkeluarga.  Menciptakan komunikasi.  Mengenal dan melaksanakan kewajiban dan hak masing-masing.  Merencanakan hidup berkeluarga secara bertanggung jawab.
  • 21. Kesulitan dalam Merencanakan Keluarga Sejahtera  Adanya faktor budaya dengan slogan „banyak anak, banyak rejeki‟.  Adanya faktor etos kerja, di mana pemerintah daerah kurang kompak untuk menyukseskan program keluarga sejahtera.  Hubungan pusat dan daerah kurang tersinkroniasi kebijakan.  Perangkat perundang-undangan kurang mendukung.  Kurangnya pengendalian kuantitas penduduk.  Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya program ini.
  • 22. Pandangan Agama Islam tentang KB  Bila dilakukan dengan alasan ekonomi, maka hal ini dinyatakan haram. Dengan kata lain, dilarang untuk membunuh anak-anak karena kemiskinan yang dialami.  Bila dilakukan dengan alasan kesehatan, maka hukumnya makruh. Hanya dapat dilakukan dalam darurat seperti dalam rangka menyelamatkan jiwa seseorang.
  • 23. Pandangan Agama Katolik tentang KB  Menurut Humanae Vitae, penggunaan kontrasepsi merupakan tindakan haram, karena setiap persetubuhan harus tetap terbuka kepada adanya kehidupan baru.  Selain kontrasepsi, pensterilisasian juga dianggap tidak sah karena termasuk dalam alat pengatur kelahiran dan bertentangan dengan ajaran moral dan prinsip perkawinan Katolik.
  • 24. Pandangan Agama Kristen tentang KB  Bagi agama Kristen, program KB dapat menunjang terciptanya kebahagiaan keluarga, di mana hak dan kewajiban anggota keluarga dapat diwujudkan secara memadai.  KB dianggap secara filosofis dapat melindungi hidup maka program ini didukung oleh agama Kristen.
  • 25. Pandangan Agama Buddha tentang KB  Keluarga yang ikut program ini dengan kata lain dapat membantu pemerintah dalam pembangunan masayarakat yang sejahtera.  Menurut pandangan agama Buddha, KB selama dapat menjaga kebahagian dan kesejahteraan keluarga yang merupakan tugas orangtua kepada anak-anaknya, maka progran ini didukung.
  • 26. Alasan Terjadinya Kawin Campur  Satu di antara kedua mempelai berminat sama dengan pasangannya, meliputi ketertarikan fisik, hobi, bahkan sosial ekonomi.  Peleburan dua budaya untuk mengakulturasi budaya.  Memperoleh status kewarganegaraan.  „perbaikan keturunan‟ karena adanya perasaan superioritas dari etnis tertentu.  Kawasan lingkungan hidup kurang dominasi pasangan sekekerabatan.  Tingkat akademis yang tinggi sehingga mendapat perspektif hidup baru.  Adanya budaya patriarki yang membuat kaum perempuan ingin mengaktualisasi diri.  Adanya tipe keluarga pluralistik.
  • 27. Kelebihan dan Kekurangan Kawin Campur  Memperkaya wacana berpikir dan pengalaman individu.  Anak hasil kawin campur memiliki dua perspektif 2 kebudayaan yang berbeda dan berkesempatan melihat dunia tidak dari satu dimensi.  Kedua mempelai dapat  Seringnya terjadi kesalahpahaman akibat latar belakang budaya yang berbeda.  Timbulnya rasa cinta akan buda masing- masing sehingga timbul kesulitan penyesuaian diri.  Anak hasil campur internasional akan bermasalah pada status kewarganegaraanya. Kelebihan Kekurangan
  • 28. Syarat Kawin Campur Beda Agama Menurut Agama Islam  Pernikahan seorang wanita muslim dengan lelaki kafir beda agama haram hukumnya, maka hubungan mereka dianggap zina.  Pernikahan seorang pria muslim dengan wanita musyrik juga tidak sah berdasarkan kutipan al- Quran berikut “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanit musyrik, sebelum mereka beriman…” (QS. Al-Baqarah, 2: 222)  Pernikahan seorang pria muslim dengan wanita Ahli Kitab tidak memiliki larangan mutlak. Namun hukumnya lebih pada makruh dan lebih baik
  • 29. Syarat Kawin Campur Beda Agama Menurut Agama Katolik  Adanya kesepakatan kedua mempelai untuk perjanjian pernikahan sehingga saling menyerahkan diri dan menerima pasangan.  Dilakukan sakramen pernikahan dan diadakan di dalam liturgi resmi Gereja, setelah itu pasangan akan masuk ke dalam status gereja dengan hak dan kewajiban keluarga terikat pada gereja.  Dilakukan persiapan perkawinan meliputi pengajaran tentang martabat kasih suami-istri, peran masing-masing, dan pelaksanaanya.
  • 30. Syarat Kawin Campur Beda Agama Menurut Agama Kristen  Dianjurkan menikah secara sipil di mana kedua belah pihak tetap menganut agama masing-masing namun gereja tidak memberkati perkawinan mereka.  Diadakan penggembalaan khusus.  Perkawinan diberkati bila pasangan non- Protestan bersedia ikut agama Protestan.  Ada gereja yang mengeluarkan anggota jemaahnya yang menikah beda agama.
  • 31. Syarat Kawin Campur Beda Agama Menurut Agama Buddha  Perkawinan campur beda agama diperbolehkan, asal pengesahan pernikahannya dilakukan menurut cara agama Buddha.  Calon mempelai non-Buddha tidak diharuskan masuk agama Buddha, namun dalam ritual pernikahan kedua mempelai diwajibkan mengucapkan „atas nama Sang Buddha, Dharma, dan Sangha‟ untuk menghormati kaidah agama Buddha.
  • 32. Teks Kitab Suci tentang Panggilan Hidup Berkeluarga Agama Islam  Surat Ar Rum ayat 21 "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ter dapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".  Surat An Nisa ayat 21 "Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu Telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami- isteri. dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.”  Surat Al Ra‟ad ayaat 32S “Suami isteri harus menyadari bahwa ikatan perkawinan itu dibangun untuk jangka waktu yang tak terbatas, bahkan hinnga
  • 33. Teks Kitab Suci tentang Panggilan Hidup Berkeluarga Agama Katolik  Kejadian 2: 21 – 24 “Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun- Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.  Amsal 17: 6 “Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu, dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.”  Amsal 19: 14 “Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi istri yang berakal budi adalah karunia TUHAN.”  Amsal 5: 18 – 19 “Diberkatilah kiranya sandangmu, bersukacitalah dengan istri masa mudamu: rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.”
  • 34. Teks Kitab Suci tentang Panggilan Hidup Berkeluarga Agama Kristen  Kejadian 1: 27 – 28 “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar- Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."  Kejadian 9: 1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranak cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.”  1 Korintus 7: 3 “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.”
  • 35. Teks Kitab Suci tentang Panggilan Hidup Berkeluarga Agama Buddha  Sutta Pitaka – Digha Nikaya “Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dialami manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati yang saling mencintai menjadi satu.”
  Anguttara Nikaya II, 61 “Demikianlah perumah-tangga, bila pria dan wanita keduanya mengharapkan untuk berjodoh satu sama yang lain dalam kehidupan sekarang dan dalam kehidupan yang akan datang, hendaknya mereka berdua harus memiliki keyakinan (Saddha) yang sebanding, moral (sila) yang sebanding, kemurahan hati (caga) yang sebanding, dan kebijaksanaan (panna) yang sebanding, maka mereka akan berjodoh….demikianlah di dunia ini hidup sesuai dengan tuntunan dhamma, pasangan suami-istri yang sepadan kebaikannya, di alam dewa bersuka-cita mencapai
  • 36. Doa untuk Keluarga Ya Allah, terima kasih karena Engkau memberikan kami keluarga yang sangat baik, damai, dan barokah ini. Terima kasih pula pada orangtuaku yang baik mengurusku dari kecil. Aku minta kepada- Mu ya Allah, bantulah kami agar keluarga kami bisa menghadapi segala masalah dengan bersama- sama dan damai selalu serta terhindar dari segala masalah. Aku juga minta kepadamu ya Allah, bantulah kami mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah warohman, dan menjadikan aku sebagai anak yang sholeh dan bisa membanggakan orangtua. Amin.