SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Dialog Antar Umat Beragama

               DIS US UN O L E H
   C I N D I A A N D RY • D A N I E L P E R D A N A •
  T O M M Y W I N ATA • VA N N Y A N D R I A N I •
                      VINCENT


             AG AMA B UDDH A
Biodata Pendiri Agama Buddha

 Pendiri agama Buddha ialah Siddhārtha Gautama, yang
  merupakan seorang pangeran dari kerajaan Kapilavastu
  di negara Sakhya, India Utara.
 AyahNya ialah Sri Baginda Raja Suddhodana dari suku
  Sakhya dan ibuNya adalah Ratu Mahā Māyā Dewi. Tujuh
  hari setelah Siddharta lahir, ibuNya meninggal dan
  Beliau diasuh oleh bibiNya, Ratu Mahā Pajāpati.
 Para ilmuwan memperkirakan Siddharta lahir saat bulan
  purnama sidhi dan aliran Mahayana memperkirakan
  beliau lahir pada tanggal 8 April 566 SM di Taman
  Lumbini.
Sekilas Riwayat Hidup Siddharta Gautama

 Seorang petapa Asita Kaldewala meramalkan bahwa Siddharta dapat menjadi
    Maharaja Dunia atau menjadi seorang Buddha. Raja Suddhodana yang
    menginginkan Siddharta mewarisi takhtanya pun cemas.
   Sang petapa memberi nasihat, Siddharta akan menjadi Buddha apabila Ia mellihat
    empat peristiwa. Peristiwa tersebut adalah orang tua, orang sakit, orang mati, dan
    petapa.
   Maka dari itu, Raja Suddhodana menyingkirkan segala bentuk penderitaan.
    Siddharta dilayani oleh pelayan dan dayang yang muda dan cantik rupawan di
    istana yang megah.
   Suatu hari, Siddharta bersama kusirNya, Channa, berkeliling ke luar istana. Di sana,
    Ia melihat empat peristiwa tersebut.
   Di usia 16 tahun, Siddharta menikah dengan Putri Yasodhara dan memiliki tiga
    istana megah, yaitu Istana Musim Dingin (Ramma), Istana Musim Panas
    (Suramma), dan Istana Musim Hujan (Subha).
   Setelah hidup dengan pergolakan batin selama 10 tahun, Pangeran Siddharta
    memutuskan meninggalkan istanaNya, tepatnya saat putra tunggalnya, Rahula,
    lahir. Ia pergi ditemani dengan kusirnya, Channa dan bertekad menjadi pertapa.
   Suatu hari saat ia bermeditasi di bawah pohon Bodhi, Ia mendapatkan Penerangan
    Sempurna. Penerangan Sempurna menjadikanNya Samyaksam-Buddha tepat pada
    bulan Purnama Raya di bulan Vesak ketika Ia berusia 35 tahun.
Kitab Suci Agama Buddha



                Tripitaka

                                Abhidhamma
Vinaya Piṭaka    Sutta Piṭaka
                                   Piṭaka
Vinaya Piṭaka

 Secara garis besar membahas peraturan bagi Bikkhu dan Bikkhuni.
 Terdiri dari tiga bagian, yaitu
  1. Sutta Vibhanga
     Kitab ini berisi tentang peraturan bagi para Bikkhu dan Bikkhuni yang
     mencakup empat pelanggaran yang menyebabkan dikeluarkannya
     Bikkhu/Bikkhuni dari Sangha.
  2. Khandhaka
     Kitab ini terbagi atas Mahâvagga dan Cullavagga. Kitab Mahâvagga berisi
     tentang peraturan dan uraian penahbisan Bikkhu/Bikkhuni, upacara
     Uposatha, dan penjabaran jalannya aktivitas Sangha. Sedangkan kitab
     Cullavagga berisi tentang peraturan penanganan pelanggaran peraturan
     dan uraian penahbisan Bikkhu/Bikkhuni, upacara Uposatha, dan
     penjabaran jalannya aktivitas Sangha lainnya.
  3. Parivâra
     Kitab ini memuat ringkasan dan pengelompokan peraturan Vinaya Piṭaka
     yang disusun dalam bentuk tanya jawab untuk dipergunakan dalam
     pengajaran.
Sutta Piṭaka

 Terdiri dari lima buku atau nikâya, yaitu
  1. Digha Nikâya
     Merupakan buku yang terdiri atas 34 Sutta panjang yang berisi
     pokok ajaran agama Buddha dan terbagi menjadi tiga vagga,
     yaitu Sîlakkhandhavagga, Mahâvagga dan Pâtikavagga.
  2. Majjhima Nikâya
     Merupakan buku yang memuat khotbah-khotbah menengah.
     Buku ini terdiri atas tiga bagian dan total suttanya 152 sutta.
  3. Anguttara Nikâya
     Merupakan buku yang memuat sebelas bagian yang meliputi
     9.557 sutta.
  4. Samyutta Nikâya
     Merupakan buku yang memuat 7.762 sutta dan terbagi atas lima
     vagga utama.
  5. Khuddaka Nikâya
     Merupakan buku yang terdiri dari lima belas kitab.
Abhidhamma Piṭaka

 Kitab ini berisi uraian filsafat Buddha Dhamma yang disusun secara
  analitis. Uraian tersebut meliputi ilmu jiwa, logika, etika, dan metafisika.
  Kitab ini mencakup tujuh buah Pakarana atau buku, yaitu
  1. Dhammasangaṇȋ, menguraikan etika dilihat dari sudut pandang ilmu
     jiwa.
  2. Vibangha, menguraikan secara detail isi dari Dhammasangaṇȋ dengan
     metode yang berbeda.
  3. Dhâtukathâ, yang membicarakan unsur-unsur batin yang terbagi
     menjadi empat belas bagian.
  4. Puggalapaññatti, menguraikan jenis watak manusia (puggala) yang
     dikelompokkan.
  5. Kathâvatthu, berisikan kumpulan percakapan (kathâ) dan sanggahan
     atas pandangan salah oleh berbagai sekte tentang theologi dan
     metafisika.
  6. Yamaka, kitab yang terbagi menjadi sepuluh bab, yaitu Mûla, Khandha,
     Âyatana, Dhâtu, Sacca, Sankhârâ, Anusaya, Citta, Dhamma dan Indriya.
  7. Paṭṭhana, menerangkan penyebab yang berkenaan tentang dua puluh
     empat Paccaya atau hubungan batin dan jasmani.
Tempat Ibadat Agama Buddha


              Tempat Ibadat
     Karma                        Arupa                        Rupa
     Vihara                       Vihara                       Vihara
tempat mempersiapkan    terdiri dari empat, yaitu Maitri   meliputi Vihara, Cetya,
  diri menuju Vihara     (Cinta Kasih), Karuna (Welas       Dharma Prasadha,
                         Asih/ Kasih Sayang). Mudita
    sesungguhnya       (Membagi rasa kegembiraan dan
                                                           Kuti, Sasana, Dharma
                       turut bersimpati atas kesusahan),    Sala, Dharma Loka,
                       dan Upeka (Keseimbangan Batin)       dan Samadhi Loka
Hari Raya Agama Buddha

         • memperingati lahirnya Siddharta Gautama,
           pencapaiannya menjadi Buddha, dan

Vesak      pencapaian ParinibanṇaNya.
         • dengan cara melakukan Puja Bhakti,
           membantuk fakir miskin, melepas hewan, dan
           merenung/ bermeditasi.



         • Memperingati pembabaran Dhamma pertama kali
           oleh Buddha, pembentukan Ariya Sangha dengan

Asadha
           lima teman petapaNya, dan pembentukan Sangha
           untuk melengkapi Triratna.
         • dengan cara mengadakan khotbah Dhamma Cakka
           Pavattana Sutta mengenai Cattari Ariya Saccani
           atau Empat Kebenaran Mulia.
Hari Raya Agama Buddha


          • hari pemberian persembahan pada Sangha pelindung
            Dhamma sebagai wujud bakti umat.

Kathina   • dengan cara memberi dana persembahan berupa
            Cattupacaya yang meliputi jubah, tempat tinggal,
            makanan, dan obat-obatan. Juga dapat diberi
            pelengkapnya seperti saringan air dan mangkuk.




          • memperingati peristiwa berkumpulnya 1250 orang

Magha       Bikkhu yang berkemampuan Abhinna tanpa
            pemberitahuan dan ditahbiskan oleh sang Buddha,
            dilanjutkan dengan pembabaran Ovadapatimokkha oleh

 Puja       sang Buddha.
          • Isi Ovadapatimokkha meliputi pelaksanaan kedisiplinan
            dalam bersila dan kehidupan suci.
Ajaran Pokok Agama Buddha
                   • Tiga Mustika yang dimaksud dalam agama Buddha ialah Buddha, Dhamma, dan
                     Sangha.
                   • Buddha dapat diartikan sebagai sang Buddha Gautama yang bertindak sebagai guru,
                     dan juga dapat diartikan sebagai sifat ke-Buddha-an yang ditanamkan dan dimiliki
                     oleh setiap manusia.
                   • Dhamma, di mana Dhamma yang dimaksud sebagai ajaran sang Buddha yang
  Triratna atau      merupakan kebenaran mutlak.
  Tiga Mustika     • Sangha, di mana Sangha seringkali dikaitkan sebagai pengawal dan pelindung
                     Dhamma.




                 • Annica atau Ketidakkekalan, yang menunjukkan semua kondisi
                   yang nantinya akan hilang dan digantikan atau terus bersiklus.
                 • Dukkha atau Penderitaan, yang dimaksudkan sebagai
                   ketidakpuasan manusia akan sesuatu yang tidak didapatkan.
Tiga Kesunyataan
                 • Anatta atau Ketiadaakuan, yang menunjukkan ketiadaan ego
   Mulia atau      pada Skanda atau diri umat.
   Tilakkhana
Ajaran Pokok Agama Buddha
                      • Dukkha Ariyasacca, merupakan kebenaran yang dibabarkan sang Buddha
                        mengenai unsur kehidupan jasmani dan batin adalah Dukkha. Dukkha
                        dimaksudkan sebagai sakit, kecewa, tidak sempurna, tidak kekal, kosong dan
                        sebagainya.
                      • Dukkhasamudaya Ariyasacca, mengenai Tanha atau keinginan atau keserakahan
                        atau kemelekatan yang menyebabkan Dukkha.
Empat Kesunyataan • Dukkhanirodha Ariyasacca, lenyapnya Dukkha dapat diusahakan dengan
      Suci atau         melenyapkan Tanha yang akan menghasilkan Nirvana atau kebahagiaan abadi.
Cattari Ariya Saccani • Dukkhanirodhagamani Patipada, untuk melenyapkan Tanha sebagai penyebab
                        Dukhha, diperlukan Arya Attahangika Magga atau Delapan Jalan Utama.




                      • Nibbana yang dimaksud adalah keadaan di mana
                        keinginan, ikatan, nafsu, dan kekotoran batin lenyap.
                        Singkatnya, Nibbana adalah Kesunyataan Abadi, tidak
   Kebahagiaan          termusnahkan dan tidak bersyarat. Nibbana dapat
   Tertinggi atau
     Nibbana            dialami jika Dukkha dan Tanha lenyap.
Macam-macam Aliran Agama Buddha


                                   ajaran/pengajaran
                                     terdahulu yang
                 Theravāda       merupakan inti ajaran
                                  agama Buddha yang
                                     masih bertahan


                                dalam ajarannya lebih
                                merujuk kepada tingkat
Agama Buddha     Mahāyāna       motivasi spiritual atau
                                   Bodhisattvayana


                                 penganut akan latihan
               Vajrayana atau       bermeditasi dan
                                  dibarengi visualisasi
                Tantrayana        dengan menekankan
                                pada pembacaan mantra
Pentingnya Dialog Antar Umat Beragama

      Agama merupakan salah satu pembatas peradaban.
  Artinya potensi konflik antar umat beragama tidak bisa
  dihindari. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pecahnya
  konflik antar umat beragama, diperlukan upaya dialog untuk
  menimalisir perbedaan antar agama. Dialog yang dilakukan
  dapat menjembatani antar agama dan merupakan sarana
  yang efektif antar umat beragama.
      Adanya dialog ini bukan untuk dimaksudkan
  membentuk peleburan agama atau sinkretisme, menciptakan
  ajaran agama baru, supremasi bahwa suatu agama benar, dan
  meniadakan perbedaan agama. Hal ini dilakukan demi
  tumbuhnya saling pengertian antar umat, menumbuhkan rasa
  kerja sama demi kepentingan bersama, menumbuhkan
  kepedulian antar sesame umat, menciptakan ketenteraman,
  dan menjamin terbinanya kerukunan dan kedamaian.
Bentuk-bentuk Dialog
   3 konsep untuk berdialog menurut Prof. Dr. H Muchoyar H.S, MA yaitu
    1. Setuju untuk tidak setuju, maksudnya setiap agama memiliki akidah masing- masing sehingga
       agama saling bertoleransi dengan perbedaan tersebut.
    2. Setuju untuk setuju, konsep ini berarti meyakini semua agama memiliki kesamaan dalam upaya
       peningkatan kesejahteraan dan martabat umatnya.
    3. Setuju untuk berbeda, maksudnya dalam hal perbedaan ini disikapi dengan damai bukan untuk
       saling menghancurkan.
   Tema dialog antar umat beragama sebaiknya bukan mengarah pada masalah peribadatan tetapi lebih
    ke masalah kemanusiaan seperti moralitas, etika, dan nilai spiritual. Supaya efektif dalam dialog antar
    umat beragama, sebaiknya menghindari mengeksklusifkan latar belakang agama dan kehendak untuk
    memdominasi pihak lain.

    5 jenis dialog keagamaan menurut Klmball, yaitu
    1. Dialog Parlementer ( parliamentary dialogue ), dialog ini dilakukan dengan melibatkan tokoh-
        tokoh umat beragama di dunia. Tujuannya adalah mengembangkan kerjasama dan perdamaian
        antar umat beragama di dunia.
    2. Dialog Kelembagaan ( institutional dialogue ), dialog ini melibatkan organisasi-organisasi
        keagamaan. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan memecahkan persoalan keumatan dan
        mengembangkan komunikasi di antara organisasi keagamaan.
    3. Dialog Teologi ( theological dialogue ), dialog yang bertujuan untuk membahas persoalan teologis
        filosofis agar pemahaman tentang agamanya tidak subjektif tetapi objektif.
    4. Dialog dalam Masyarakat ( dialogue in society ), dialog yang dilakukan dalam bentuk kerjasama
        dari komunitas agama yang plural dalam menyelesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-
        hari.
    5. Dialog Kerohanian ( spiritual dialogue ), dialog yang dilakukan dengan tujuan mengembangkan
        dan memperdalam kehidupan spirituak di antara berbagai agama.
Hambatan Dialog Antar Umat Beragama

1. Dialog yang dilakukan hanya berlangsung di tingkat elit terpelajar, sedangkan
     lapisan awam yang jumlahnya lebih besar tidak mendapatkan akses dialog. Dialog
     sudah selayaknya mulai menyertakan kaum awam.
2.   Sebagian besar aktivis yang terlibat dalam dialog kurang begitu agresif
     memperjuangkan jalan keluar masalah. Hal ini diperkirakan akibat kurangnya
     pembiayaan kegiatan dialog antar agama.
3.   Dalam dialog, justru pensosialisasi ajaran agama lebih banyak dikuasai juru agama
     yang kurang paham dan kurang menyadari pentingnya isu dialog antar agama.
4.   Kurangnya sarana prasarana kelembagaan yang menunjang dialog. Akibatnya
     dialog makin sulit menjangkau masyarakat kalangan bawah dan makin rumitnya
     penyelesaian suatu konflik.
5.   Adanya sejumlah prasangka yang berkembang di antara sejumlah aktivis yang
     bekerja untuk dialog antar agama. Akibatnya, dialog yang diadakan akan meng-alot
     dan sulit berlangsung.
6.   Terjadinya kesenjangan sosial dan ketidakadilan selama proses dialog. Akibatnya
     persoalan tidak akan terselesaikan. Malah, dapat meningkatkan kecurigaan antar
     agama atas persoalan yang didialogkan.
7.   Adanya pertikaian antar agama akibat adanya perbedaan yang tajam. Akibatnya
     dialog antar agama akan makin sulit dibangun dalam masyarakat.
Usaha Mewujudkan Kerukunan Antar Umat Beragama


                                            Sesama
  Pribadi          Masyarakat                Umat             Pemerintah
                                           Beragama


                     1. menghilangkan     1. memperdalam        1. memberdayakan
 1. hidup saling                                               institusi keagamaan
  tenggang rasa    perasaan curiga dan     agama kita dan          sehingga dapat
                        permusuhan        memahami atau        mempercepat proses
      2. tidak                                                 penyelesaian konflik
                     2. mengubah rasa        mentoleransi
  memaksakan          curiga dan benci                            2. melayani dan
                                           agama lainnya
    agama kita          menjadi rasa                                menyediakan
                      penasaran yang         2. rasa saling   kemudahan bagi umat
3. melaksanakan                                                      beragama
                           positif          menghormati
  ibadah sesuai                                               3. melindungi agama
                          3. tidak          tanpa melihat
 agama masing-                                                 dari penyalahgunaan
                   menyalahkan agama        latar belakang         dan penodaan
      masing
                   tertentu atas sebuah   agama dan tanpa         4. memfasilitasi
   4. mematuhi         permasalahan       menilai mayoritas   penciptaan dialog dan
peraturan agama     4. tidak mengolok-     atau minoritas         kerjasama antar
                                                              pimpinan majelis dan
   dengan baik        olok agama lain      agama tersebut     organisasi keagamaan
Alasan Terjadinya Kerusuhan Antar Umat Beragama

 The increase of conservative fundamentalism. Meningkatnya orang-orang
    berpikiran radikal dapat memicu konflik umat antar agama. Kebanyakan
    orang-orang ini berpandangan liberalism dan permissive progressive.
   The conviction in the multi single interpretation in the absolute truth.
    Mereka adalah orang-orang yang memegang kepercayaan mereka dengan
    fanatiknya. Mereka hanya percaya pada satu ajaran dan berslogan „Right or
    Wrong, is my Ulama‟.
   Immaturity of religious followers. Hal ini dipicu penganut agama yang
    tidak dewasa dan akhirnya memicu konflik dengan membangkitkan emosi.
   Lack of interreligion dialogue. Artinya, peperangan ini disebabkan oleh
    kurangnya pemahaman antar agama. Contohnya seperti tragedi Poso.
   Lack of public spaces. Hal ini diakibatkan kurangnya dialog karena
    kurangnya kemauan kedua belah pihak aama untuk duduk bersama di
    ruang publik, seperti Muslim Tahunan dan Halal bi Halal.
   Hunger of Power. Sebagian penganut agama menganggap ketika
    kekuasaan berada di bawah kekuatan agama terbesar, maka masalah dapat
    dipastikan menurut kekuatan terbesar.
Alasan Terjadinya Kerusuhan Antar Umat Beragama

 Inseparation between religion and state. Hal ini menggambarkan bahwa
    kekuatan terbesar terdapat pada pemerintah. Suatu pemerintah yang
    berdiri di pihak suatu agama/kepercayaan otomatis akan memperkuat
    kedudukan agama tersebut. Akibatnya suatu negara peraturannya akan
    didominasi oleh doktrin agama tersebut.
   No religious freedom. Perpecahan ini diakibatkan adanya pelarangan
    berdiri dan berkembangnya suatu agama di suatu wilayah atau negara.
   Religious violation goes unpunished. Hal ini dapat digambarkan sebagai
    kekerasan yang dilakukan oleh kelompok agama yang terkenal radikal dan
    sering melakukan aksi brutal. Dengan mengatasnamakan agama, mereka
    akan membenarkan aksi mereka. Parahnya, tidak ada kejelasan hukum
    bagi mereka. Sehingga tindakan ini terus berlangsung di masyarakat.
   Poverty and injustice. Hal ini dilakukan akibat tunduknya kaum minoritas
    terhadap kekuatan mayoritas. Sudah menjadi rahasia umum bahwa
    beberapa wilayah yang dikuasai oleh suatu agama tertentu dapat menukar
    kemiskinan seseorang dengan kepercayaan suatu agama.
   Moral/akhlaq is more important than fiqih. Banyak orang beragama yang
    menganggap figih lebih penting dibanding moral/akhlaq. Sementara dalam
    suatu kalangan agama tertentu, perbedaan fiqih dapat menimbulkan
    konflik.
Fungsi Diturunkannya Agama ke Dunia

1. Memberi pandangan dunia pada manusia.
   Hal ini dikarenakan agama senantiasa memberi penerangan
   mengenai kedudukan manusia di dunia secara keseluruhan.
2. Menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mampu dihawab
   manusia.
   Maksudnya, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tidak
   mampu dijawab oleh akal manusia. Contohnya mengenai
   pertanyaan kehidupan setelah meninggal, tujuan hidup, nasib,
   dan sebagainya.
3. Memberi rasa kebersamaan pada suatu kelompok manusia.
   Agama di sini berperan sebagai pembentuk kelompok manusia
   dan menimbulkan keseragaman kepercayaan, tingkah laku,
   pandangan dunia, dan nilai-nilai.
4. Berfungsi dalam peranan sosial.
   Semua agama di dunia menyarankan umatnya pada kebaikan.
   Dalam ajarannya, agama menuntun umatnya untuk mengikuti
   kode etik yang ada.
Teks Kitab Suci Agma Buddha

Dhammapada ayat 6
       “Mereka tidak tahu bahwa dalam pertikaian mereka akan hancur dan musnah,
       tetapi mereka yang melihat dan menyadari hal ini damai dan tenang,”

Dhammapada ayat 5
       “Di dunia ini kebenciam beljum pernah berakhir jika dibalas dengan membenci,
       tetapi kebencian akan berakhir kalau dibalas dengan cinta kasih. Ini adalah
       hukum kekal abadi,”

Digha Nikaya I:3
   "Para bhikkhu, jika seseorang menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, (3) 'kalian tidak
   boleh marah, tersinggung, atau terganggu akan hal itu. Jika kalian marah atau tidak
   senang akan penghinaan itu, maka itu akan menjadi rintangan bagi kalian. Karena jika
   orang lain menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, dan kalian marah atau tidak senang,
   dapatkah kalian mengetahui apakah yang mereka katakan itu benar atau salah?' ,'Tidak,
   Bhagava.' 'Jika orang lain menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, maka kalian harus
   menjelaskan apa yang tidak benar sebagai tidak benar, dengan Apa yang Bukan
   Ajaran mengatakan: "Itu tidak benar, itu salah, itu bukan jalan kami, itu tidak ada
   pada kami.”
Doa

Marilah kita berdoa dengan khidmat.
Namo tassa bhagavato arahato sammȃsambuddhassa
(Terpujilah Sang Bhagavȃ, Yang Mahȃsuci, Yang telah Mencapai Penerangan
Sempurna)

Di hari yang indah ini, kami memohom kepada-Mu,
Ampunilah dosa kami dan kesalahan kami,
Lindungilah mereka yang telah meninggal maupun yang masih hidup,
Bimbinglah kami agar tetap rukun,
Jangan jadikan perbedaan agama memercikkan perselisihan,
Dan kami mohon,
Lindungilah kami dalam tindakan kami,
Agar tidak menyakiti dan berguna bagi sesama.

Sabbe sattȃ bhavantu sukhitattȃ,
(semoga semua makhluk berbahagia)
Saddhu, Saddhu, Saddhu.
Puisi- Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku
Manusia lahir ke dunia tanpa melekat apa-apa pada dirinya.   Lalu, mengapa cara manusia menyembah Tuhan bisa berbeda?
Orok, janin, entah apa namanya,                              Apakah Tuhan lebih dari satu?
Tak bisa meminta pada Tuhan,
Pada sidang tertutup atau terbuka,
Tanpa voting, tanpa suara,                                   Tidak.
Dari rahim siapa dia akan dilahirkan.                        Sesungguhnya Tuhan adalah tunggal, satu-satunya pencipta
                                                             manusia.
Dari ayah dan ibu yang tak henti berdoa siang malam,         Yang membedakannya adalah keyakinan.
Demi kehadirannya ke dunia,
Atau dari ibu yang bahkan tak tahu siapa,
Laki-laki yang telah meninggalkan bibit kehidupan,           Ketika manusia lahir dan membuka mata untuk kali pertama,
Yang menghadiahinya gelar anak haram,                        Ia mendapatkan segalanya,
Padahal mereka lah orangtua haram.                           Orangtua, keluarga, sandang, pangan, papan bahkan
                                                             keyakinan.
Pun manusia tak bisa meminta,
Terlahir dari keluarga berada atau papa,                     Keyakinan?
Dari kalangan terhormat atau hina,                           Iya, keyakinan. Sesuatu yang paling hakiki,
Dengan fisik menawan atau serba kekurangan,                  Sesuatu yang diwarisi,
Dilahirkan di klinik bersalin ternama,                       Bahkan menjadi doktrin.
Atau hanya di atas dipan buruk rupa.
Manusia lahir tanpa dibekali sandang,                        Kau pernah mendengar seorang bayi yang baru lahir diazankan
Yang menghangatkan badannya yang telanjang,                  di telinganya?
Hanya kemampuan pangan selama hitungan jam,                  Kau pernah melihat seorang bayi yang dibaptis di gereja?
Sebelum mendapatkan makanan dari ibunya.
                                                             Ketika lahir manusia bahkan tak bisa memilih akan diazankan
Iya, karena semua adalah hak tunggal Tuhan Sang Maha         atau dibaptis atau entah apalagi namanya.
Pencipta.
                                                             Ketika manusia beranjak dewasa,
Tuhan? Tuhan yang mana? Tuhan siapa?                         Perlahan ia mempelajari keyakinannya,
                                                             Secara formal maupun informal,
Mereka bilang yang menciptakanku adalah Tuhan,               Dari bangku sekolah dasar hingga bangku kuliah,
Lalu mereka juga bilang yang menciptakan dia adalah          Bahkan tanpa batasan usia,
Tuhan,                                                       Yang kemudian dia kenal bernama agama.
Dan kau juga diciptakan oleh Tuhan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
indra08
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
Ahmad Rudi
 
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikImplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
PuspitaMelati
 
Agama masyarakat primitif & modern
Agama masyarakat primitif & modernAgama masyarakat primitif & modern
Agama masyarakat primitif & modern
Rlin Goldenbee
 
Materi kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMateri kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragama
Mujamma'ul Jam'an
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Mara Sutan Siregar
 

Was ist angesagt? (20)

Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan BerestetikaManusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya, Beretika dan Berestetika
 
Arti penting uud 1945
Arti penting uud 1945Arti penting uud 1945
Arti penting uud 1945
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.pptMODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
MODERASI BERAGAMA-Drs. H. Salihin, MA.ppt
 
Pernikahan Dalam Prespektif Kristiani
Pernikahan Dalam Prespektif KristianiPernikahan Dalam Prespektif Kristiani
Pernikahan Dalam Prespektif Kristiani
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikImplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
 
Power point mimamsa
Power point mimamsaPower point mimamsa
Power point mimamsa
 
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptxBab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
Bab VII Muhammadiyah sbg gerakan Tajrid dan Tajdid.pptx
 
Agama masyarakat primitif & modern
Agama masyarakat primitif & modernAgama masyarakat primitif & modern
Agama masyarakat primitif & modern
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
 
1. perumusan UUD NRI Tahun 1945
1. perumusan UUD NRI Tahun 19451. perumusan UUD NRI Tahun 1945
1. perumusan UUD NRI Tahun 1945
 
Materi kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMateri kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragama
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gereja
 
Pancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baruPancasila vs agama baru
Pancasila vs agama baru
 

Ähnlich wie Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt

Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
nichira
 
Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci
Syaemy
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Istna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Istna Zakia Iriana
 
Agama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesiaAgama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesia
Alvin Tanuji
 

Ähnlich wie Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt (20)

Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-BuddhaDialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
 
Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci Budhisme kitab suci
Budhisme kitab suci
 
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHAPENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN AGAMA BUDDHA
 
181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt
181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt
181103143-LAHIR-DAN-BERKEMBANGNYA-HINDU-BUDDHA-DI-INDONESIA-ppt.ppt
 
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha 45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
45 tahun masa pembabaran dhamma sang buddha
 
upacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddhaupacara dalam agama buddha
upacara dalam agama buddha
 
Buddhism
BuddhismBuddhism
Buddhism
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Perbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusri
Perbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusriPerbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusri
Perbandingan islam dan agama bukan ahli kitab ust yusri
 
Pengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaPengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta Nikaya
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
Agama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesiaAgama buddha di indonesia
Agama buddha di indonesia
 
Pengertian agama budha
Pengertian agama budhaPengertian agama budha
Pengertian agama budha
 
AGAMA_BUDDHA.pptx
AGAMA_BUDDHA.pptxAGAMA_BUDDHA.pptx
AGAMA_BUDDHA.pptx
 
AGAMA_BUDDHA.pptx
AGAMA_BUDDHA.pptxAGAMA_BUDDHA.pptx
AGAMA_BUDDHA.pptx
 
Ikhtisar tipitaka
Ikhtisar tipitakaIkhtisar tipitaka
Ikhtisar tipitaka
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 
Bab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun IndiaBab 4 Tamadun India
Bab 4 Tamadun India
 

Mehr von Vanny Andriani Huang

Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Vanny Andriani Huang
 

Mehr von Vanny Andriani Huang (20)

Real Subjunctive
Real SubjunctiveReal Subjunctive
Real Subjunctive
 
Panggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluargaPanggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluarga
 
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
 
Kimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan PanganKimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan Pangan
 
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin pptHalogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
Halogen- Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin ppt
 
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan AstatinHalogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
Halogen-Fluorin Klorin Bromin Iodin dan Astatin
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
 
The Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo CabretThe Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo Cabret
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
 
Resensi Jantera Bianglala
Resensi Jantera BianglalaResensi Jantera Bianglala
Resensi Jantera Bianglala
 

Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt

  • 1. Dialog Antar Umat Beragama DIS US UN O L E H C I N D I A A N D RY • D A N I E L P E R D A N A • T O M M Y W I N ATA • VA N N Y A N D R I A N I • VINCENT AG AMA B UDDH A
  • 2. Biodata Pendiri Agama Buddha  Pendiri agama Buddha ialah Siddhārtha Gautama, yang merupakan seorang pangeran dari kerajaan Kapilavastu di negara Sakhya, India Utara.  AyahNya ialah Sri Baginda Raja Suddhodana dari suku Sakhya dan ibuNya adalah Ratu Mahā Māyā Dewi. Tujuh hari setelah Siddharta lahir, ibuNya meninggal dan Beliau diasuh oleh bibiNya, Ratu Mahā Pajāpati.  Para ilmuwan memperkirakan Siddharta lahir saat bulan purnama sidhi dan aliran Mahayana memperkirakan beliau lahir pada tanggal 8 April 566 SM di Taman Lumbini.
  • 3. Sekilas Riwayat Hidup Siddharta Gautama  Seorang petapa Asita Kaldewala meramalkan bahwa Siddharta dapat menjadi Maharaja Dunia atau menjadi seorang Buddha. Raja Suddhodana yang menginginkan Siddharta mewarisi takhtanya pun cemas.  Sang petapa memberi nasihat, Siddharta akan menjadi Buddha apabila Ia mellihat empat peristiwa. Peristiwa tersebut adalah orang tua, orang sakit, orang mati, dan petapa.  Maka dari itu, Raja Suddhodana menyingkirkan segala bentuk penderitaan. Siddharta dilayani oleh pelayan dan dayang yang muda dan cantik rupawan di istana yang megah.  Suatu hari, Siddharta bersama kusirNya, Channa, berkeliling ke luar istana. Di sana, Ia melihat empat peristiwa tersebut.  Di usia 16 tahun, Siddharta menikah dengan Putri Yasodhara dan memiliki tiga istana megah, yaitu Istana Musim Dingin (Ramma), Istana Musim Panas (Suramma), dan Istana Musim Hujan (Subha).  Setelah hidup dengan pergolakan batin selama 10 tahun, Pangeran Siddharta memutuskan meninggalkan istanaNya, tepatnya saat putra tunggalnya, Rahula, lahir. Ia pergi ditemani dengan kusirnya, Channa dan bertekad menjadi pertapa.  Suatu hari saat ia bermeditasi di bawah pohon Bodhi, Ia mendapatkan Penerangan Sempurna. Penerangan Sempurna menjadikanNya Samyaksam-Buddha tepat pada bulan Purnama Raya di bulan Vesak ketika Ia berusia 35 tahun.
  • 4. Kitab Suci Agama Buddha Tripitaka Abhidhamma Vinaya Piṭaka Sutta Piṭaka Piṭaka
  • 5. Vinaya Piṭaka  Secara garis besar membahas peraturan bagi Bikkhu dan Bikkhuni.  Terdiri dari tiga bagian, yaitu 1. Sutta Vibhanga Kitab ini berisi tentang peraturan bagi para Bikkhu dan Bikkhuni yang mencakup empat pelanggaran yang menyebabkan dikeluarkannya Bikkhu/Bikkhuni dari Sangha. 2. Khandhaka Kitab ini terbagi atas Mahâvagga dan Cullavagga. Kitab Mahâvagga berisi tentang peraturan dan uraian penahbisan Bikkhu/Bikkhuni, upacara Uposatha, dan penjabaran jalannya aktivitas Sangha. Sedangkan kitab Cullavagga berisi tentang peraturan penanganan pelanggaran peraturan dan uraian penahbisan Bikkhu/Bikkhuni, upacara Uposatha, dan penjabaran jalannya aktivitas Sangha lainnya. 3. Parivâra Kitab ini memuat ringkasan dan pengelompokan peraturan Vinaya Piṭaka yang disusun dalam bentuk tanya jawab untuk dipergunakan dalam pengajaran.
  • 6. Sutta Piṭaka  Terdiri dari lima buku atau nikâya, yaitu 1. Digha Nikâya Merupakan buku yang terdiri atas 34 Sutta panjang yang berisi pokok ajaran agama Buddha dan terbagi menjadi tiga vagga, yaitu Sîlakkhandhavagga, Mahâvagga dan Pâtikavagga. 2. Majjhima Nikâya Merupakan buku yang memuat khotbah-khotbah menengah. Buku ini terdiri atas tiga bagian dan total suttanya 152 sutta. 3. Anguttara Nikâya Merupakan buku yang memuat sebelas bagian yang meliputi 9.557 sutta. 4. Samyutta Nikâya Merupakan buku yang memuat 7.762 sutta dan terbagi atas lima vagga utama. 5. Khuddaka Nikâya Merupakan buku yang terdiri dari lima belas kitab.
  • 7. Abhidhamma Piṭaka  Kitab ini berisi uraian filsafat Buddha Dhamma yang disusun secara analitis. Uraian tersebut meliputi ilmu jiwa, logika, etika, dan metafisika. Kitab ini mencakup tujuh buah Pakarana atau buku, yaitu 1. Dhammasangaṇȋ, menguraikan etika dilihat dari sudut pandang ilmu jiwa. 2. Vibangha, menguraikan secara detail isi dari Dhammasangaṇȋ dengan metode yang berbeda. 3. Dhâtukathâ, yang membicarakan unsur-unsur batin yang terbagi menjadi empat belas bagian. 4. Puggalapaññatti, menguraikan jenis watak manusia (puggala) yang dikelompokkan. 5. Kathâvatthu, berisikan kumpulan percakapan (kathâ) dan sanggahan atas pandangan salah oleh berbagai sekte tentang theologi dan metafisika. 6. Yamaka, kitab yang terbagi menjadi sepuluh bab, yaitu Mûla, Khandha, Âyatana, Dhâtu, Sacca, Sankhârâ, Anusaya, Citta, Dhamma dan Indriya. 7. Paṭṭhana, menerangkan penyebab yang berkenaan tentang dua puluh empat Paccaya atau hubungan batin dan jasmani.
  • 8. Tempat Ibadat Agama Buddha Tempat Ibadat Karma Arupa Rupa Vihara Vihara Vihara tempat mempersiapkan terdiri dari empat, yaitu Maitri meliputi Vihara, Cetya, diri menuju Vihara (Cinta Kasih), Karuna (Welas Dharma Prasadha, Asih/ Kasih Sayang). Mudita sesungguhnya (Membagi rasa kegembiraan dan Kuti, Sasana, Dharma turut bersimpati atas kesusahan), Sala, Dharma Loka, dan Upeka (Keseimbangan Batin) dan Samadhi Loka
  • 9. Hari Raya Agama Buddha • memperingati lahirnya Siddharta Gautama, pencapaiannya menjadi Buddha, dan Vesak pencapaian ParinibanṇaNya. • dengan cara melakukan Puja Bhakti, membantuk fakir miskin, melepas hewan, dan merenung/ bermeditasi. • Memperingati pembabaran Dhamma pertama kali oleh Buddha, pembentukan Ariya Sangha dengan Asadha lima teman petapaNya, dan pembentukan Sangha untuk melengkapi Triratna. • dengan cara mengadakan khotbah Dhamma Cakka Pavattana Sutta mengenai Cattari Ariya Saccani atau Empat Kebenaran Mulia.
  • 10. Hari Raya Agama Buddha • hari pemberian persembahan pada Sangha pelindung Dhamma sebagai wujud bakti umat. Kathina • dengan cara memberi dana persembahan berupa Cattupacaya yang meliputi jubah, tempat tinggal, makanan, dan obat-obatan. Juga dapat diberi pelengkapnya seperti saringan air dan mangkuk. • memperingati peristiwa berkumpulnya 1250 orang Magha Bikkhu yang berkemampuan Abhinna tanpa pemberitahuan dan ditahbiskan oleh sang Buddha, dilanjutkan dengan pembabaran Ovadapatimokkha oleh Puja sang Buddha. • Isi Ovadapatimokkha meliputi pelaksanaan kedisiplinan dalam bersila dan kehidupan suci.
  • 11. Ajaran Pokok Agama Buddha • Tiga Mustika yang dimaksud dalam agama Buddha ialah Buddha, Dhamma, dan Sangha. • Buddha dapat diartikan sebagai sang Buddha Gautama yang bertindak sebagai guru, dan juga dapat diartikan sebagai sifat ke-Buddha-an yang ditanamkan dan dimiliki oleh setiap manusia. • Dhamma, di mana Dhamma yang dimaksud sebagai ajaran sang Buddha yang Triratna atau merupakan kebenaran mutlak. Tiga Mustika • Sangha, di mana Sangha seringkali dikaitkan sebagai pengawal dan pelindung Dhamma. • Annica atau Ketidakkekalan, yang menunjukkan semua kondisi yang nantinya akan hilang dan digantikan atau terus bersiklus. • Dukkha atau Penderitaan, yang dimaksudkan sebagai ketidakpuasan manusia akan sesuatu yang tidak didapatkan. Tiga Kesunyataan • Anatta atau Ketiadaakuan, yang menunjukkan ketiadaan ego Mulia atau pada Skanda atau diri umat. Tilakkhana
  • 12. Ajaran Pokok Agama Buddha • Dukkha Ariyasacca, merupakan kebenaran yang dibabarkan sang Buddha mengenai unsur kehidupan jasmani dan batin adalah Dukkha. Dukkha dimaksudkan sebagai sakit, kecewa, tidak sempurna, tidak kekal, kosong dan sebagainya. • Dukkhasamudaya Ariyasacca, mengenai Tanha atau keinginan atau keserakahan atau kemelekatan yang menyebabkan Dukkha. Empat Kesunyataan • Dukkhanirodha Ariyasacca, lenyapnya Dukkha dapat diusahakan dengan Suci atau melenyapkan Tanha yang akan menghasilkan Nirvana atau kebahagiaan abadi. Cattari Ariya Saccani • Dukkhanirodhagamani Patipada, untuk melenyapkan Tanha sebagai penyebab Dukhha, diperlukan Arya Attahangika Magga atau Delapan Jalan Utama. • Nibbana yang dimaksud adalah keadaan di mana keinginan, ikatan, nafsu, dan kekotoran batin lenyap. Singkatnya, Nibbana adalah Kesunyataan Abadi, tidak Kebahagiaan termusnahkan dan tidak bersyarat. Nibbana dapat Tertinggi atau Nibbana dialami jika Dukkha dan Tanha lenyap.
  • 13. Macam-macam Aliran Agama Buddha ajaran/pengajaran terdahulu yang Theravāda merupakan inti ajaran agama Buddha yang masih bertahan dalam ajarannya lebih merujuk kepada tingkat Agama Buddha Mahāyāna motivasi spiritual atau Bodhisattvayana penganut akan latihan Vajrayana atau bermeditasi dan dibarengi visualisasi Tantrayana dengan menekankan pada pembacaan mantra
  • 14. Pentingnya Dialog Antar Umat Beragama  Agama merupakan salah satu pembatas peradaban. Artinya potensi konflik antar umat beragama tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pecahnya konflik antar umat beragama, diperlukan upaya dialog untuk menimalisir perbedaan antar agama. Dialog yang dilakukan dapat menjembatani antar agama dan merupakan sarana yang efektif antar umat beragama.  Adanya dialog ini bukan untuk dimaksudkan membentuk peleburan agama atau sinkretisme, menciptakan ajaran agama baru, supremasi bahwa suatu agama benar, dan meniadakan perbedaan agama. Hal ini dilakukan demi tumbuhnya saling pengertian antar umat, menumbuhkan rasa kerja sama demi kepentingan bersama, menumbuhkan kepedulian antar sesame umat, menciptakan ketenteraman, dan menjamin terbinanya kerukunan dan kedamaian.
  • 15. Bentuk-bentuk Dialog  3 konsep untuk berdialog menurut Prof. Dr. H Muchoyar H.S, MA yaitu 1. Setuju untuk tidak setuju, maksudnya setiap agama memiliki akidah masing- masing sehingga agama saling bertoleransi dengan perbedaan tersebut. 2. Setuju untuk setuju, konsep ini berarti meyakini semua agama memiliki kesamaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan martabat umatnya. 3. Setuju untuk berbeda, maksudnya dalam hal perbedaan ini disikapi dengan damai bukan untuk saling menghancurkan.  Tema dialog antar umat beragama sebaiknya bukan mengarah pada masalah peribadatan tetapi lebih ke masalah kemanusiaan seperti moralitas, etika, dan nilai spiritual. Supaya efektif dalam dialog antar umat beragama, sebaiknya menghindari mengeksklusifkan latar belakang agama dan kehendak untuk memdominasi pihak lain.  5 jenis dialog keagamaan menurut Klmball, yaitu 1. Dialog Parlementer ( parliamentary dialogue ), dialog ini dilakukan dengan melibatkan tokoh- tokoh umat beragama di dunia. Tujuannya adalah mengembangkan kerjasama dan perdamaian antar umat beragama di dunia. 2. Dialog Kelembagaan ( institutional dialogue ), dialog ini melibatkan organisasi-organisasi keagamaan. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan memecahkan persoalan keumatan dan mengembangkan komunikasi di antara organisasi keagamaan. 3. Dialog Teologi ( theological dialogue ), dialog yang bertujuan untuk membahas persoalan teologis filosofis agar pemahaman tentang agamanya tidak subjektif tetapi objektif. 4. Dialog dalam Masyarakat ( dialogue in society ), dialog yang dilakukan dalam bentuk kerjasama dari komunitas agama yang plural dalam menyelesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari- hari. 5. Dialog Kerohanian ( spiritual dialogue ), dialog yang dilakukan dengan tujuan mengembangkan dan memperdalam kehidupan spirituak di antara berbagai agama.
  • 16. Hambatan Dialog Antar Umat Beragama 1. Dialog yang dilakukan hanya berlangsung di tingkat elit terpelajar, sedangkan lapisan awam yang jumlahnya lebih besar tidak mendapatkan akses dialog. Dialog sudah selayaknya mulai menyertakan kaum awam. 2. Sebagian besar aktivis yang terlibat dalam dialog kurang begitu agresif memperjuangkan jalan keluar masalah. Hal ini diperkirakan akibat kurangnya pembiayaan kegiatan dialog antar agama. 3. Dalam dialog, justru pensosialisasi ajaran agama lebih banyak dikuasai juru agama yang kurang paham dan kurang menyadari pentingnya isu dialog antar agama. 4. Kurangnya sarana prasarana kelembagaan yang menunjang dialog. Akibatnya dialog makin sulit menjangkau masyarakat kalangan bawah dan makin rumitnya penyelesaian suatu konflik. 5. Adanya sejumlah prasangka yang berkembang di antara sejumlah aktivis yang bekerja untuk dialog antar agama. Akibatnya, dialog yang diadakan akan meng-alot dan sulit berlangsung. 6. Terjadinya kesenjangan sosial dan ketidakadilan selama proses dialog. Akibatnya persoalan tidak akan terselesaikan. Malah, dapat meningkatkan kecurigaan antar agama atas persoalan yang didialogkan. 7. Adanya pertikaian antar agama akibat adanya perbedaan yang tajam. Akibatnya dialog antar agama akan makin sulit dibangun dalam masyarakat.
  • 17. Usaha Mewujudkan Kerukunan Antar Umat Beragama Sesama Pribadi Masyarakat Umat Pemerintah Beragama 1. menghilangkan 1. memperdalam 1. memberdayakan 1. hidup saling institusi keagamaan tenggang rasa perasaan curiga dan agama kita dan sehingga dapat permusuhan memahami atau mempercepat proses 2. tidak penyelesaian konflik 2. mengubah rasa mentoleransi memaksakan curiga dan benci 2. melayani dan agama lainnya agama kita menjadi rasa menyediakan penasaran yang 2. rasa saling kemudahan bagi umat 3. melaksanakan beragama positif menghormati ibadah sesuai 3. melindungi agama 3. tidak tanpa melihat agama masing- dari penyalahgunaan menyalahkan agama latar belakang dan penodaan masing tertentu atas sebuah agama dan tanpa 4. memfasilitasi 4. mematuhi permasalahan menilai mayoritas penciptaan dialog dan peraturan agama 4. tidak mengolok- atau minoritas kerjasama antar pimpinan majelis dan dengan baik olok agama lain agama tersebut organisasi keagamaan
  • 18. Alasan Terjadinya Kerusuhan Antar Umat Beragama  The increase of conservative fundamentalism. Meningkatnya orang-orang berpikiran radikal dapat memicu konflik umat antar agama. Kebanyakan orang-orang ini berpandangan liberalism dan permissive progressive.  The conviction in the multi single interpretation in the absolute truth. Mereka adalah orang-orang yang memegang kepercayaan mereka dengan fanatiknya. Mereka hanya percaya pada satu ajaran dan berslogan „Right or Wrong, is my Ulama‟.  Immaturity of religious followers. Hal ini dipicu penganut agama yang tidak dewasa dan akhirnya memicu konflik dengan membangkitkan emosi.  Lack of interreligion dialogue. Artinya, peperangan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman antar agama. Contohnya seperti tragedi Poso.  Lack of public spaces. Hal ini diakibatkan kurangnya dialog karena kurangnya kemauan kedua belah pihak aama untuk duduk bersama di ruang publik, seperti Muslim Tahunan dan Halal bi Halal.  Hunger of Power. Sebagian penganut agama menganggap ketika kekuasaan berada di bawah kekuatan agama terbesar, maka masalah dapat dipastikan menurut kekuatan terbesar.
  • 19. Alasan Terjadinya Kerusuhan Antar Umat Beragama  Inseparation between religion and state. Hal ini menggambarkan bahwa kekuatan terbesar terdapat pada pemerintah. Suatu pemerintah yang berdiri di pihak suatu agama/kepercayaan otomatis akan memperkuat kedudukan agama tersebut. Akibatnya suatu negara peraturannya akan didominasi oleh doktrin agama tersebut.  No religious freedom. Perpecahan ini diakibatkan adanya pelarangan berdiri dan berkembangnya suatu agama di suatu wilayah atau negara.  Religious violation goes unpunished. Hal ini dapat digambarkan sebagai kekerasan yang dilakukan oleh kelompok agama yang terkenal radikal dan sering melakukan aksi brutal. Dengan mengatasnamakan agama, mereka akan membenarkan aksi mereka. Parahnya, tidak ada kejelasan hukum bagi mereka. Sehingga tindakan ini terus berlangsung di masyarakat.  Poverty and injustice. Hal ini dilakukan akibat tunduknya kaum minoritas terhadap kekuatan mayoritas. Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa wilayah yang dikuasai oleh suatu agama tertentu dapat menukar kemiskinan seseorang dengan kepercayaan suatu agama.  Moral/akhlaq is more important than fiqih. Banyak orang beragama yang menganggap figih lebih penting dibanding moral/akhlaq. Sementara dalam suatu kalangan agama tertentu, perbedaan fiqih dapat menimbulkan konflik.
  • 20. Fungsi Diturunkannya Agama ke Dunia 1. Memberi pandangan dunia pada manusia. Hal ini dikarenakan agama senantiasa memberi penerangan mengenai kedudukan manusia di dunia secara keseluruhan. 2. Menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mampu dihawab manusia. Maksudnya, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh akal manusia. Contohnya mengenai pertanyaan kehidupan setelah meninggal, tujuan hidup, nasib, dan sebagainya. 3. Memberi rasa kebersamaan pada suatu kelompok manusia. Agama di sini berperan sebagai pembentuk kelompok manusia dan menimbulkan keseragaman kepercayaan, tingkah laku, pandangan dunia, dan nilai-nilai. 4. Berfungsi dalam peranan sosial. Semua agama di dunia menyarankan umatnya pada kebaikan. Dalam ajarannya, agama menuntun umatnya untuk mengikuti kode etik yang ada.
  • 21. Teks Kitab Suci Agma Buddha Dhammapada ayat 6 “Mereka tidak tahu bahwa dalam pertikaian mereka akan hancur dan musnah, tetapi mereka yang melihat dan menyadari hal ini damai dan tenang,” Dhammapada ayat 5 “Di dunia ini kebenciam beljum pernah berakhir jika dibalas dengan membenci, tetapi kebencian akan berakhir kalau dibalas dengan cinta kasih. Ini adalah hukum kekal abadi,” Digha Nikaya I:3 "Para bhikkhu, jika seseorang menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, (3) 'kalian tidak boleh marah, tersinggung, atau terganggu akan hal itu. Jika kalian marah atau tidak senang akan penghinaan itu, maka itu akan menjadi rintangan bagi kalian. Karena jika orang lain menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, dan kalian marah atau tidak senang, dapatkah kalian mengetahui apakah yang mereka katakan itu benar atau salah?' ,'Tidak, Bhagava.' 'Jika orang lain menghina-Ku, Dhamma, atau Sangha, maka kalian harus menjelaskan apa yang tidak benar sebagai tidak benar, dengan Apa yang Bukan Ajaran mengatakan: "Itu tidak benar, itu salah, itu bukan jalan kami, itu tidak ada pada kami.”
  • 22. Doa Marilah kita berdoa dengan khidmat. Namo tassa bhagavato arahato sammȃsambuddhassa (Terpujilah Sang Bhagavȃ, Yang Mahȃsuci, Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna) Di hari yang indah ini, kami memohom kepada-Mu, Ampunilah dosa kami dan kesalahan kami, Lindungilah mereka yang telah meninggal maupun yang masih hidup, Bimbinglah kami agar tetap rukun, Jangan jadikan perbedaan agama memercikkan perselisihan, Dan kami mohon, Lindungilah kami dalam tindakan kami, Agar tidak menyakiti dan berguna bagi sesama. Sabbe sattȃ bhavantu sukhitattȃ, (semoga semua makhluk berbahagia) Saddhu, Saddhu, Saddhu.
  • 23. Puisi- Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku Manusia lahir ke dunia tanpa melekat apa-apa pada dirinya. Lalu, mengapa cara manusia menyembah Tuhan bisa berbeda? Orok, janin, entah apa namanya, Apakah Tuhan lebih dari satu? Tak bisa meminta pada Tuhan, Pada sidang tertutup atau terbuka, Tanpa voting, tanpa suara, Tidak. Dari rahim siapa dia akan dilahirkan. Sesungguhnya Tuhan adalah tunggal, satu-satunya pencipta manusia. Dari ayah dan ibu yang tak henti berdoa siang malam, Yang membedakannya adalah keyakinan. Demi kehadirannya ke dunia, Atau dari ibu yang bahkan tak tahu siapa, Laki-laki yang telah meninggalkan bibit kehidupan, Ketika manusia lahir dan membuka mata untuk kali pertama, Yang menghadiahinya gelar anak haram, Ia mendapatkan segalanya, Padahal mereka lah orangtua haram. Orangtua, keluarga, sandang, pangan, papan bahkan keyakinan. Pun manusia tak bisa meminta, Terlahir dari keluarga berada atau papa, Keyakinan? Dari kalangan terhormat atau hina, Iya, keyakinan. Sesuatu yang paling hakiki, Dengan fisik menawan atau serba kekurangan, Sesuatu yang diwarisi, Dilahirkan di klinik bersalin ternama, Bahkan menjadi doktrin. Atau hanya di atas dipan buruk rupa. Manusia lahir tanpa dibekali sandang, Kau pernah mendengar seorang bayi yang baru lahir diazankan Yang menghangatkan badannya yang telanjang, di telinganya? Hanya kemampuan pangan selama hitungan jam, Kau pernah melihat seorang bayi yang dibaptis di gereja? Sebelum mendapatkan makanan dari ibunya. Ketika lahir manusia bahkan tak bisa memilih akan diazankan Iya, karena semua adalah hak tunggal Tuhan Sang Maha atau dibaptis atau entah apalagi namanya. Pencipta. Ketika manusia beranjak dewasa, Tuhan? Tuhan yang mana? Tuhan siapa? Perlahan ia mempelajari keyakinannya, Secara formal maupun informal, Mereka bilang yang menciptakanku adalah Tuhan, Dari bangku sekolah dasar hingga bangku kuliah, Lalu mereka juga bilang yang menciptakan dia adalah Bahkan tanpa batasan usia, Tuhan, Yang kemudian dia kenal bernama agama. Dan kau juga diciptakan oleh Tuhan.