SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
 Gagal nafas adalah kegagalan sistem 
pernafasan untuk mempertahankan 
pertukaran oksigen dan karbondioksida 
dalam jumlah yang dapat mengakibatkan 
gangguan pada kehidupan (RS Jantung 
“Harapan Kita”, 2001).
1. Gagal nafas akut 
2. Gagal nafas kronik
1. Depresi sistem saraf pusat 
2. Kelainan neurologis 
3. Efusi pleura, hemotoraks dan 
pneumothoraks 
4. Trauma 
5. Penyakit akut paru
 Penurunan kesadaran 
 Takikardi 
 Gelisah 
 Berkeringat 
 Sianosis
 Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan 
gagal nafas kronik dimana masing masing 
mempunyai pengertian yang berbeda. Gagal nafas 
akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang 
parunya normal secara struktural maupun fungsional 
sebelum awitan penyakit timbul. Sedangkan gagal 
nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan 
penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, 
emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit 
penambang batubara). Pasien mengalami toleransi 
terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk 
secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya 
paru-paru kembali keasalnya. Pada gagal nafas kronik 
struktur paru alami kerusakan yang irreversibel.
 Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, 
frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari 20x/mnt 
tindakan yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena “kerja 
pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitas vital 
adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg). 
 Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat 
dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang 
mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan 
medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor 
otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai 
kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi 
lambat dan dangkal. Pada periode post operatif dengan anestesi bisa 
terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan 
pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan meningkatkan 
efek dari analgetik opiood. Pneumonia atau dengan penyakit paru-paru 
dapat mengarah ke gagal nafas akut.
 Terapi suportif 
 Oksigenasi pada kegagalan ventilasi 
 Pemberian oksigen pada kegagalan 
oksigenasi
 Pemeriksaan gas – gas darah arteri 
 Pemeriksaan rontgen dada 
 Hemodinamik 
 EKG
Kasus 
 Tn W. 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS. 
Cenderawasih pada tanggal 18 mei 2011, pukul 08:00 wib. 
Klien masuk dengan keluhan Sesak nafas, nyeri dada sebelah 
kanan, nyeri hilang timbul, nyeri bertambah saat menarik 
nafas dan saat beraktifitas terasa nyeri pada dada sebelah 
kanan, wajah klien tampak menahan nyeri pada saat 
bernafas dan klien tampak lemah, bibir klien terlihat 
membiru atau cyanosis dan juga membrane mukosanya 
kering. Klien juga mengatakan nafsu makannya berkurang 
semenjak sakit serta berat badan menurun 2 kg dari 68 kg 
menjadi 66 kg. Klien juga mengatakan bahwa perut nya 
sering kram semenjak sakit.
 Keluarga pasien mengatakan bahwa klien 2 tahun lalu telah 
mengalami kecelakaan motor dan saat itu klien tidak 
sadarkan diri karena kepala klien mengalami benturan yang 
keras. 1 minggu yang lalu klien sudah mengalami batuk tapi 
masih belum ada sekretnya tapi 2 hari ini belakangan ini 
batuk klien semakin memburuk dan terdapat sekret yang 
tidak dapat dikeluarkan oleh klien sehingga membuat 
pasien jadi susah bernafas. 
 Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data : 
T/D : 120/70 mmhg, 
Nadi 130 x/menit, 
Suhu 37 0C, 
RR 26 x/menit. 
Suara usus klien hiperaktif 
terdengar suara crakles pada paru pasien
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d 
peningkatan produksi sekret 
2. Gangguan pertukaran gas b.d proses 
penyakit, letak ventilator yang tidak tepat
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan 
produksi sekret 
Intervensi : 
 Auskultasi bunyi nafas tiap 2-4 jam atau bila 
diperlukan 
 Lakukan penghisapan bila terdengar ronchi 
 Pertahankan suhu humidifier tetap hangat ( 35 – 
37,8 C)
2. Gangguan pertukaran gas b.d proses penyakit, 
letak ventilator yang tidak tepat 
Intervensi : 
 Cek analisa gas darah setiap 10 –30 mnt setelah 
perubahan setting ventilator 
 Monitor hasil analisa gas darah atau oksimetri 
selama periode penyapihan 
 Pertahankan jalan nafas bebas dari sekresi 
 Monitpr tanda dan gejala hipoksia
THANK YOU ^-^

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (19)

Gagal nafas akut presentasi
Gagal nafas akut presentasiGagal nafas akut presentasi
Gagal nafas akut presentasi
 
Gagal napas
Gagal napasGagal napas
Gagal napas
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilatorAskep dengan pasien dengan ventilator
Askep dengan pasien dengan ventilator
 
ASKEP ARDS oleh Muhammad Alfian S. Kep
ASKEP ARDS oleh Muhammad Alfian S. KepASKEP ARDS oleh Muhammad Alfian S. Kep
ASKEP ARDS oleh Muhammad Alfian S. Kep
 
Askep distrees pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Askep distrees pernapasan AKPER PEMKAB MUNA Askep distrees pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Askep distrees pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT ARDS
PPT ARDSPPT ARDS
PPT ARDS
 
Ppok
PpokPpok
Ppok
 
Oksigen terapi
Oksigen terapiOksigen terapi
Oksigen terapi
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ards
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
PPOK
PPOKPPOK
PPOK
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askep
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Askep ventilasi mekanik
Askep  ventilasi mekanikAskep  ventilasi mekanik
Askep ventilasi mekanik
 

Ähnlich wie Pp gagal nafas

Ähnlich wie Pp gagal nafas (20)

ventilator.ppt
ventilator.pptventilator.ppt
ventilator.ppt
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
Anastesiologi pdf
Anastesiologi pdfAnastesiologi pdf
Anastesiologi pdf
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 
Ventilasi Mekanik
Ventilasi MekanikVentilasi Mekanik
Ventilasi Mekanik
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
 
123456900 case
123456900 case123456900 case
123456900 case
 
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptxPPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
 
Asuhan keperawatan pada asma brochial
Asuhan keperawatan pada asma brochialAsuhan keperawatan pada asma brochial
Asuhan keperawatan pada asma brochial
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanik
 
askep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptxaskep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptx
 
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
01-pemenuhan-kebutuhan-oksigen-oleh-mr-kusnanto-4-sept-2007.ppt
 
asma
asmaasma
asma
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
JOURDING NUSA (1).pptx
JOURDING NUSA (1).pptxJOURDING NUSA (1).pptx
JOURDING NUSA (1).pptx
 
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 

Pp gagal nafas

  • 1.
  • 2.  Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001).
  • 3. 1. Gagal nafas akut 2. Gagal nafas kronik
  • 4. 1. Depresi sistem saraf pusat 2. Kelainan neurologis 3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks 4. Trauma 5. Penyakit akut paru
  • 5.  Penurunan kesadaran  Takikardi  Gelisah  Berkeringat  Sianosis
  • 6.  Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang berbeda. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara). Pasien mengalami toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya paru-paru kembali keasalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang irreversibel.
  • 7.  Indikator gagal nafas telah frekuensi pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari 20x/mnt tindakan yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal 10-20 ml/kg).  Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode post operatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pneumonia atau dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.
  • 8.  Terapi suportif  Oksigenasi pada kegagalan ventilasi  Pemberian oksigen pada kegagalan oksigenasi
  • 9.  Pemeriksaan gas – gas darah arteri  Pemeriksaan rontgen dada  Hemodinamik  EKG
  • 10. Kasus  Tn W. 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS. Cenderawasih pada tanggal 18 mei 2011, pukul 08:00 wib. Klien masuk dengan keluhan Sesak nafas, nyeri dada sebelah kanan, nyeri hilang timbul, nyeri bertambah saat menarik nafas dan saat beraktifitas terasa nyeri pada dada sebelah kanan, wajah klien tampak menahan nyeri pada saat bernafas dan klien tampak lemah, bibir klien terlihat membiru atau cyanosis dan juga membrane mukosanya kering. Klien juga mengatakan nafsu makannya berkurang semenjak sakit serta berat badan menurun 2 kg dari 68 kg menjadi 66 kg. Klien juga mengatakan bahwa perut nya sering kram semenjak sakit.
  • 11.  Keluarga pasien mengatakan bahwa klien 2 tahun lalu telah mengalami kecelakaan motor dan saat itu klien tidak sadarkan diri karena kepala klien mengalami benturan yang keras. 1 minggu yang lalu klien sudah mengalami batuk tapi masih belum ada sekretnya tapi 2 hari ini belakangan ini batuk klien semakin memburuk dan terdapat sekret yang tidak dapat dikeluarkan oleh klien sehingga membuat pasien jadi susah bernafas.  Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data : T/D : 120/70 mmhg, Nadi 130 x/menit, Suhu 37 0C, RR 26 x/menit. Suara usus klien hiperaktif terdengar suara crakles pada paru pasien
  • 12. 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan produksi sekret 2. Gangguan pertukaran gas b.d proses penyakit, letak ventilator yang tidak tepat
  • 13. 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan produksi sekret Intervensi :  Auskultasi bunyi nafas tiap 2-4 jam atau bila diperlukan  Lakukan penghisapan bila terdengar ronchi  Pertahankan suhu humidifier tetap hangat ( 35 – 37,8 C)
  • 14. 2. Gangguan pertukaran gas b.d proses penyakit, letak ventilator yang tidak tepat Intervensi :  Cek analisa gas darah setiap 10 –30 mnt setelah perubahan setting ventilator  Monitor hasil analisa gas darah atau oksimetri selama periode penyapihan  Pertahankan jalan nafas bebas dari sekresi  Monitpr tanda dan gejala hipoksia