PT Jaya Agra Wattie Tbk. (Perseroan) melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 1,132,405,500 saham atau sebesar 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana dengan harga penawaran Rp500 per saham. Dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk membiayai ekspansi usaha, melunasi sebagian utang, dan modal kerja. Penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Mandiri
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
JA Wattie
1. Tanggal Efektif : 20 Mei 2011
Masa Penawaran : 23 - 25 Mei 2011
Tanggal Penjatahan : 26 Mei 2011
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 27 Mei 2011
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 27 Mei 2011
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 30 Mei 2011
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (”BAPEPAM DAN LK”) TIDAK MEMBERIKAN
PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN
ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG
JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN
PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
SAHAM–SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA
(“BEI”).
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk.
Bidang Usaha:
Jasa pengelolaan dan perdagangan di Bidang Perkebunan dan Pengolahan Karet,
Kelapa Sawit, Kopi, dan Teh Terpadu
Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia
Kantor Pusat: Pabrik:
Wisma BSG Lantai 8 9 (sembilan) unit pabrik yang berlokasi
Jalan Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160 di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Telepon: (62-21) 350 5410, Faksimili: (62-21) 350 5415 Jawa Timur, Kalimantan Selatan
Website: www.jawattie.com
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebesar 1.132.405.500 (satu miliar seratus tiga puluh dua juta empat ratus lima ribu lima ratus) Saham Biasa Atas Nama
dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, dimana sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen)
dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham akan dialokasikan kepada Manajemen dan
Karyawan Perseroan sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 9 tanggal 2 Februari 2011, dibuat di hadapan Yulia,
SH, Notaris di Jakarta. Harga Penawaran Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham adalah
Rp500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham (“FPPS”). Nilai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham secara keseluruhan adalah
sebesar Rp566.202.750.000,- (lima ratus enam puluh enam miliar dua ratus dua juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah).
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENGARUH FLUKTUASI HARGA KOMODITAS
INTERNASIONAL. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN
PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI,
TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN
DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan
kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Mandiri Sekuritas PT OSK Nusadana Securities Indonesia
PENJAMIN EMISI EFEK
• PT Buana Capital • PT Ciptadana Securities • PT Dinamika Usaha Jaya
• PT Lautandhana Securindo • PT NISP Sekuritas • PT Reliance Securities Tbk.
• PT Sinarmas Sekuritas • PT Valbury Asia Securities
• PT Woori Korindo Securities Indonesia • PT Yulie Sekurindo Tbk.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 23 Mei 2011
2. PT Jaya Agra Wattie Tbk. (selanjutnya disebut “Perseroan”), telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana kepada Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “Bapepam dan LK”) dengan surat No. 202 tanggal
23 Maret 2011 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995
tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan
Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya dan perubahan-perubahannya
(selanjutnya disebut sebagai “UUPM”).
Saham-saham yang ditawarkan, direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai
dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada
tanggal 21 Maret 2011 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara
lain mengenai jumlah pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing
pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-
syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana batal demi hukum
dan uang pemesanan yang telah diterima, dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan
UUPM.
Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka
Penawaran Umum Perdana bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran
pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah negara Republik Indonesia dan kode
etik, norma serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan
keterangan atau membuat pernyataan atau penjelasan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan
dalam Prospektus ini tanpa mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek.
PT Mandiri Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi
Efek serta para Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan tegas
menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung, sebagaimana
didefinisikan dalam UUPM.
PENAWARAN UMUM PERDANA INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/
PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR
INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN
SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN
DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN
PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA
TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB
DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL YANG
BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA DAPAT MENGAKIBATKAN INFORMASI YANG TERCANTUM
DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR ATAU MENYESATKAN.
3. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN ...................................................................................................................ii
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN .................................................................................................... viii
RINGKASAN ..........................................................................................................................................ix
BAB I. PENAWARAN UMUM ........................................................................................................ 1
BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM ..................................... 6
BAB III. PERNYATAAN HUTANG.................................................................................................... 8
BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ........................................................................ 17
BAB V. ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ......................................... 20
BAB VI. RISIKO USAHA................................................................................................................ 43
BAB VII. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN ................................................................................................ 51
BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN .......................... 52
BAB IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA GRUP JAW ......................................................... 120
BAB X. EKUITAS ........................................................................................................................ 149
BAB XI. PERPAJAKAN................................................................................................................ 151
BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN .................................................................................................... 153
BAB XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK ........................................................................................... 154
BAB XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL........................................... 156
BAB XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ................................................................................... 159
BAB XVI. LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................... 189
BAB XVII. LAPORAN PENILAI ....................................................................................................... 269
BAB XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN.............................................................................. 277
BAB XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM .................................................. 297
BAB XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN SAHAM ..................................................................................................... 303
i
4. DEFINISI DAN SINGKATAN
Di dalam prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya
menyatakan lain:
Afiliasi : Berarti afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM.
Anak Perusahaan : Berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham
baik secara langsung maupun tidak langsung sama dengan atau lebih
dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dalam
perusahaan tersebut.
BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu PT Datindo Entrycom, berkedudukan
di Jakarta, sebagai pihak yang melaksanakan administrasi Saham
Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, yang ditunjuk oleh
Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Biro Administrasi Efek
No. 40 tanggal 22 Maret 2011 dibuat di hadapan Yulia, SH, di Jakarta,
termasuk segala perubahannya dan/atau penambahannya dan/atau
pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.
Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam
dan LK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai kustodian sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal, sebagaimana dimaksud dalam
UUPM.
Bapepam dan LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementrian Keuangan.
BEI atau Bursa Efek : Berarti PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang
merupakan bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka
4 UUPM, dan merupakan bursa Efek dimana saham-saham Perseroan
akan dicatatkan.
BNRI : Berarti Berita Negara Republik Indonesia.
CPO : Berarti Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit mentah.
Daftar Pemesanan : Berarti daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang
Pembelian Saham atau Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang
DPPS disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan dibuat
oleh Penjamin Emisi Efek
Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak
Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek.
ƒ : Berarti Gulden, mata uang yang berlaku di negara Belanda pada tahun
1910.
Formulir Konfirmasi : Berarti formulir yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas nama
Penjatahan atau FKP pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan
di pasar perdana.
ii
5. Formulir Pemesanan : Berarti formulir pemesanan saham asli untuk pembelian Saham Yang
Pembelian Saham atau Ditawarkan atau fotokopi formulir pemesanan pembelian saham yang
FPPS dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang masing-masing harus diisi lengkap,
dibubuhi tandatangan asli pemesan serta diajukan oleh pemesan kepada
Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan.
Grup JAW : Berarti Perseroan dan Anak Perusahaan.
Ha : Berarti hektar.
Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu
hari Senin sampai dengan Jum’at, kecuali hari libur nasional atau hari
yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius
tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang
ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan hari kerja biasa yang
karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan
hari kerja.
Hari Kerja : Berarti hari kerja pada umumnya, tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu
serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur nasional.
Harga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum
Perdana yaitu Rp500,- (lima ratus Rupiah).
HGB : Berarti Hak Guna Bangunan.
HGU : Berarti Hak Guna Usaha.
KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Manajer Penjatahan : Berarti PT Mandiri Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan
Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan
dalam Peraturan IX.A.7.
Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan
pembelian Saham Yang Ditawarkan sebagaimana ditentukan dalam
Prospektus dan FPPS yaitu paling kurang 1 (satu) Hari Kerja dan paling
lama 5 (lima) Hari Kerja, dengan ketentuan harus dimulai selambat-
lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal surat Pernyataan Efektif.
Dalam hal terjadi penghentian perdagangan efek di Bursa Efek selama
paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam Masa Penawaran, maka jangka
waktu pemesanan dapat diperpanjang untuk periode yang sama dengan
masa penghentian perdagangan efek dimaksud.
Masyarakat : Berarti perorangan baik warga negara Indonesia maupun warga negara
asing, dan/atau badan hukum baik badan hukum Indonesia maupun badan
hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di
Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di luar
Indonesia.
Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dahulu
dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia, atau Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau Menteri
Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia.
iii
6. Para Pemesan Khusus : Berarti karyawan dan manajemen Perseroan yang pada tanggal dimulainya
Masa Penawaran dan yang selama Masa Penawaran mengajukan
pemesanan Saham Yang Ditawarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi
Efek melalui Perseroan sebanyak-banyaknya sejumlah 10% (sepuluh
persen) dari Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum
Perdana.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek
dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek.
Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.
Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya prospektus ringkas di
surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas
Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli
dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan
bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan IX.A.8.
Penawaran Umum : Berarti penawaran Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan Perseroan
Perdana kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM,
peraturan pelaksanaannya dan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penitipan Kolektif : Berarti penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak,
yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.
Penjamin Emisi Efek : Berarti Perusahaan Efek yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas nama Perseroan yang
dalam hal ini adalah Penjamin Pelaksana Emisi Efek, bersama-sama
dengan sindikasi yang menjamin penjualan Saham Yang Ditawarkan dan
melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana di pasar perdana
kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan
Bagian Penjaminan dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana : Berarti Penjamin Emisi Efek yang melaksanakan pengelolaan dan
Emisi Efek penyelenggaraan Penawaran Umum Perdana yaitu PT Mandiri Sekuritas
berkedudukan di Jakarta Selatan dan PT OSK Nusadana Securities
Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan.
Peraturan I-E : Berarti Peraturan No. I-E, Lampiran Surat Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No. 306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi.
Peraturan VIII.G.12 : Berarti Peraturan No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004, tentang Pedoman Pemeriksaan
Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian
Saham Bonus
Peraturan IX.A.2 : Berarti Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran
Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan IX.A.6 : Berarti Peraturan No. IX.A.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep-06/PM/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham
Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
iv
7. Peraturan IX.A.7 : Berarti Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, tentang Tanggung Jawab
Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek
dalam Penawaran Umum.
Peraturan IX.A.8 : Berarti Peraturan No. IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal
dan Info Memo.
Peraturan IX.C.2 : Berarti Peraturan No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep
51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Umum.
Peraturan IX.E.1 : Berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
LK No. Kep-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi
Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan IX.E.2 : Berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
LK, No. Kep-413/BL/2009, tanggal 25 November 2009. tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Peraturan IX.I.4 : Berarti Peraturan No. IX.I.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-63/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan.
Peraturan IX.I.5 : Berarti Peraturan No. IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Peraturan IX.I.7 : Berarti Peraturan No. IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-496/BL/2008, tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Peraturan X.K.4 : Berarti Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Perjanjian Penjaminan : Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek sesuai
Emisi Efek dengan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Saham Perdana Perseroan No. 39 tanggal 22 Maret 2011 sebagaimana
diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan No. 40 tanggal
16 Mei 2011 keduanya dibuat di hadapan Yulia, SH, di Jakarta.
Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa Pernyataan
Pendaftaran menjadi efektif: (i) atas dasar lewatnya waktu, yakni pada
hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan
Pendaftaran oleh Bapepam dan LK secara lengkap atau pada hari ke-45
(empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang
terakhir disampaikan Perseroan kepada atau yang diminta Bapepam dan
LK, atau (ii) atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa
tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Bapepam dan LK
sesuai UUPM dan peraturan pelaksanannya.
v
8. Perseroan : Berarti PT Jaya Agra Wattie Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Pusat.
Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
PMA : Berarti perusahaan penanaman modal asing.
PMDN : Berarti perusahaan penanaman modal dalam negeri.
Prospektus : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi
maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan Saham
Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana bentuk dan
substansi sesuai dengan Peraturan IX.C.2.
Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta
penting dan relevan mengenai Emiten serta Saham Yang Ditawarkan,
dalam rangka Penawaran Umum Perdana, kecuali informasi mengenai
jumlah Saham Yang Ditawarkan, Harga Penawaran, penjaminan emisi
atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang
belum dapat diberlakukan, yang disampaikan kepada Bapepam dan LK
sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam bentuk dan isi yang
sesuai dengan Peraturan IX.A.8.
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik
Pemegang Saham, yang diadministrasikan di KSEI atau Pemegang
Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang
ditandatangani Pemegang Saham, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
RSS (Ribbed Smoked : Berarti produk karet yang dihasilkan dari lateks yang digumpalkan dengan
Sheet) mencampur dengan asam, kemudian dipanaskan dan diasap di ruang
pengasapan.
RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham.
Rupiah atau Rp : Berarti mata uang resmi negara Republik Indonesia.
Saham atau Saham : Berarti saham biasa yang diterbitkan oleh Perseroan.
Biasa Atas Nama
Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Biasa Atas Nama Perseroan dengan nilai nominal Rp100,-
(seratus Rupiah) setiap saham yang dikeluarkan dari portepel yang akan
ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum
Perdana dalam jumlah sebesar 1.132.405.500 (satu miliar seratus tiga
puluh dua juta empat ratus lima ribu lima ratus) saham yang selanjutnya
akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.
SIR (Standard Indonesia : Berarti standar produksi untuk karet yang dihasilkan oleh Indonesia.
Rubber)
TBM atau Tanaman : Berarti tanaman yang belum berproduksi
Belum Menghasilkan
vi
9. TM atau Tanaman : Berarti tanaman yang telah berproduksi
Menghasilkan
Tanggal Distribusi : Berarti tanggal dilakukannya pendistribusian Saham Yang Ditawarkan ke
dalam Rekening Efek yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak
Tanggal Penjatahan.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan
di Bursa Efek yang wajib dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang kepastian tanggalnya akan
ditentukan kemudian dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Tanggal Pengembalian/ : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang
Refund Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi
Efek, kepada para pemesan (tidak termasuk Para Pemesan Khusus), dan
oleh Perseroan kepada Para Pemesan Khusus pesanannya tidak dapat
dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum
Perdana dibatalkan bagaimanapun Tanggal Pengembalian tidak boleh
lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau
2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pengakhiran Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum Perdana.
Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan
Masa Penawaran pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan
penjatahan Saham Yang Ditawarkan bagi setiap pemesan.
TBS : Berarti Tandan Buah Segar.
TSR (Technically : Berarti produk karet yang dihasilkan dari lateks yang digumpalkan,
Specified Rubber) kemudian dihaluskan dan dipanaskan.
UKL : Berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan.
UPL : Berarti Upaya Pemantauan Lingkungan.
USD atau US$ : Berarti Dolar Amerika Serikat, mata uang sah negara Amerika Serikat.
UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995
tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun
1995 Tambahan No. 3608.
UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007
tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 106 tahun 2007, Tambahan No. 4756.
UU No. 18/2004 : Berarti Undang-Undang No. 18 Tahun 2004 tanggal 11 Agustus 2004
tentang Perkebunan, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 85 tahun
2004, Tambahan No. 4411.
vii
10. SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN
ABS : Berarti PT Agri Bumi Sentosa
ALS : Berarti PT Aji Lebur Seketi
AW : Berarti PT Anugerah Wattiendo
BL : Berarti PT Banjoemas Landen
BP : Berarti PT Bumi Prada
CMK : Berarti PT Corah Mas Keputren Estates
CP : Berarti PT Cipanyusuhan
Grup JAW : Berarti Perseroan dan Anak-anak Perusahaan
IJR : Berarti PT Indo Java Rubber Planting Company
KE : Berarti PT Kaliduren Estates
KJW : Berarti PT Kintap Jaya Wattindo
MUL : Berarti PT Mulyaningsih
NMA : Berarti PT Nusantara Makmur Agra
PB : Berarti PT Perkebunan Biting
Perseroan : Berarti PT Jaya Agra Wattie Tbk
PK : Berarti PT Perkebunan Kroewoek
SKA : Berarti PT Sinar Kasih Abadi
viii
11. RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling
penting bagi Perseroan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di
dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1. Umum
Perseroan didirikan dengan nama Handel Maatschappij J.A. Wattie and Company Limited, suatu
perseroan terbatas yang tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat,
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas (Naamlooze Vennootschap) No. 157, tanggal 20 Januari
1921, dibuat di hadapan Pieter van der Meer, Notaris di Surabaya, telah memperoleh pengesahan dari
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, sesuai dengan Daftar Petikan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia
Belanda (Register der Besluiten van den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie) No. 69 tanggal
14 Juni 1921, dan telah didaftarkan pada Daftar Panitera Pengadilan Negeri Surabaya (Raad van Justitie
te Soerabaja) di bawah No. 232 pada tanggal 4 Agustus 1921, dan selanjutnya telah diumumkan dalam
Berita Negara (Extra-Bijvoegsel der Javasche Courant) No. 90, tanggal 11 November 1921, Tambahan
No. 689 (“Akta Pendirian”).
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan termasuk perubahan seluruh
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Berita Acara Rapat No. 07 tanggal 11 September 2008, dibuat oleh Widary Tjandrasantosa,
SH, Notaris di Bandung (“Akta No. 07/2008”). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui
oleh Menkumham sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-91071.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28
November 2008, didaftarkan pada Daftar Perseroan dengan No. AHU-0115447.AH.01.09.Tahun 2008
tanggal 28 November 2008, dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat dengan
No. 9796/RUB.09-05/III/2009 tanggal 24 Maret 2009.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah sehubungan dengan rencana pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana. Perseroan mengubah Anggaran Dasarnya untuk disesuaikan dengan Anggaran
Dasar perseroan terbuka dan sekaligus mengubah nama Perseroan menjadi PT Jaya Agra Wattie Tbk.
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 09 tanggal 2 Februari 2011, dibuat di hadapan
Yulia, SH, Notaris di Jakarta (“Akta No. 09/2011”) yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-09070.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 Februari 2011 dan didaftarkan pada
Daftar Perseroan dengan No. AHU-0014621.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 22 Februari 2011 serta telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar No. AHU-AH.01.10-06383 tanggal 1 Maret 2011, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan dengan
No. AHU-0016823.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 1 Maret 2011.
2. Kegiatan Usaha
Pada saat didirikan, Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan
perusahaan-perusahaan perkebunan dan perdagangan hasil perkebunan karet dan kelapa sawit.
Pada tahun 1997, Perseroan, melalui Anak Perusahaannya, mulai mengembangkan perkebunan kelapa
sawit di daerah Kalimantan Selatan, yang dimulai dengan penanaman pada tahun 1999. Pada tahun
2008, Perseroan, melalui Anak Perusahaannya, membangun pabrik pengolahan sawit pertama dengan
kapasitas 45 ton/jam di daerah Kintap, Kalimantan Selatan.
Saat ini, Perseroan sebagai perusahaan induk mengelola kegiatan usaha operasional dari Anak
Perusahaan yang memiliki perkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrik pengolahan hasil kebun.
ix
12. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran
Dasar Perseroan sesuai Akta No. 09/2011 adalah menjalankan usaha terutama dalam bidang antara
lain jasa pengelolaan dan perdagangan di bidang perkebunan dan pengolahan karet, kelapa sawit, kopi
dan teh terpadu.
3. Penyertaan Saham
Perseroan memiliki penyertaan saham secara langsung pada Anak Perusahaan sebagai berikut :
No Anak Bidang Kepemilikan Tahun Tahun Nama Lokasi
Perusahaan Usaha Penyertaan*) Operasi Perkebunan Perkebunan
Komersial
1 ABS Perkebunan karet 94,03%***) 2006 2008 Perkebunan Desa Karyatani, Kecamatan
dan kelapa sawit, Wanajaya Barambai, Kabupaten Batola,
produksi veneer Propinsi Kalimantan Selatan.
Perkebunan Desa Parung Kujang,
Cileles Kecamatan Cileles,
Kabupaten Lebak,
Propinsi Banten.
UPK Dusun Cikate, Desa
Cikembar Cikembar, Kecamatan
Cikembar, Kabupaten
Sukabumi, Propinsi
Jawa Barat
2 AW Perkebunan kelapa 50,00%**) 2008 - - Kabupaten Barito Kuala,
sawit dan karet****) Kalimantan Selatan
3 BL Perkebunan dan 98,00% 1987 1910 Perkebunan Desa Prapagan,
pengolahan karet Kaliminggir Kecamatan Jeruk Legi,
Kabupaten Cilacap,
Propinsi Jawa Tengah.
4 BP Perkebunan karet 80,00%**) 1992 - - Kabupaten Hulu Sungai
dan kelapa Tengah, Kalimantan
sawit****) Selatan
5 CMK Perkebunan karet 96,70% 1990 1910 Perkebunan Desa Kemiri, Kecamatan Panti,
dan kopi, Keputren Kabupaten Jember, Propinsi
pengolahan karet Jawa Timur.
Perkebunan Desa Pace, Kecamatan Silo,
Corah Mas Kabupaten Jember,
Keputren Propinsi Jawa Timur.
6 CP Perkebunan dan 99,00% 2007 1961 Perkebunan Desa Margajaya, Kecamatan
pengolahan karet Cilaki/Pasir Cimarga, Kabupaten Lebak,
Pari Propinsi Banten
7 IJR Perkebunan dan 100%**) 1986 1907 Perkebunan Desa Pegadingan, Kecamatan
pengolahan karet Ciseru/Cipari Cipari, Kabupaten Cilacap,
Propinsi Jawa Tengah
8 KE Perkebunan karet, 95,10% 1994 1905 Perkebunan Desa Langkapjaya/Kertajaya,
kopi dan teh, Tugu/ Kecamatan Lengkong
pengolahan karet Cimenteng Simpenan, Kabupaten
dan kopi Sukabumi, Propinsi
Jawa Barat.
Perkebunan Desa Tugusari, Kecamatan
Tugusari Bangsalsari, Kabupaten
Jember, Propinsi Jawa Timur
9 KJW Perkebunan kelapa 95,47% 1998 2004 Perkebunan Desa Kintap, Kecamatan
sawit dan karet, Kintap Kintap, Kabupaten Tanah
pabrik minyak Laut, Propinsi Kalimantan
kelapa sawit Selatan.
Perkebunan Desa Raden, Kecamatan Kurau,
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut,
Propinsi Kalimantan Selatan.
Perkebunan Desa Tebing Siring, Kecamatan
Tebing Siring Bajuin, Kabupaten Tanah Laut,
Propinsi Kalimantan Selatan.
x
13. No Anak Bidang Kepemilikan Tahun Tahun Nama Lokasi
Perusahaan Usaha Penyertaan*) Operasi Perkebunan Perkebunan
Komersial
10 MUL Perkebunan kopi 96,84% 1986 1962 Perkebunan Desa Karangpring, Kecamatan
dan karet, Durjo Sukorambi, Kabupaten Jember,
pengolahan kopi Propinsi Jawa Timur.
11 NMA Perkebunan kelapa 90,00%**) 2010 - - Kabupaten Musi
sawit****) Banyuasin, Sumatera Selatan
12 PB Perkebunan dan 98,00% 1996 1918 Perkebunan Desa Kedungboto, Kecamatan
pengolahan karet Biting Limbangan, Kabupaten Kendal,
Propinsi Jawa Tengah.
13 PK Perkebunan dan 97,70% 1986 1910 Perkebunan Desa Darmasari, Kecamatan
pengolahan karet Bayah Bayah, Kabupaten Lebak,
Propinsi Banten.
*) Tahun penyertaan berdasarkan persetujuan/pemberitahuan/laporan kepada Menkumham
**) Masih berupa izin lokasi, belum beroperasi secara komersial
***) Melakukan produksi dan penjualan veneer pada tahun 2008 sedangkan lahan perkebunan masih berupa tanaman yang
belum menghasilkan
****) Belum beroperasi, lokasi perkebunan berdasarkan ijin lokasi
Lokasi kedudukan kantor pusat Anak-anak perusahaan berada di Wisma BSG, Jalan Abdul Muis
No. 40, Jakarta 10160.
Berikut ini tabel mengenai perkebunan yang dikelola oleh Perseroan dan Anak Perusahaan :
No Nama Lokasi Jenis Luas (Ha) Tanaman Tanaman Belum Keterangan
Perkebunan Tanaman Menghasilkan Menghasilkan
1 Perkebunan Desa Karyatani, Kelapa Sawit 12.419,80 - 5.610,80 Milik ABS
Wanajaya Kecamatan
Barambai,
Kabupaten Batola,
Kalimantan
Selatan
2 Perkebunan Desa Parung Karet 788,74 - 651,56 Milik ABS
Cileles Kujang, Kecamatan
Cileles, Kabupaten
Lebak, Propinsi
Banten
3 Perkebunan Desa Prapagan, Karet 490,00 385,50 81,00 Milik BL
Kaliminggir Kecamatan Jeruk
Legi, Kabupaten
Cilacap, Propinsi
Jawa Tengah
4 Perkebunan Desa Kemiri, Kopi 166,25 159,06 5,00 Milik CMK
Keputren Kecamatan Panti,
Kabupaten Jember,
Propinsi Jawa Timur
5 Perkebunan Desa Pace, Karet 443,93 220,28 188,70 Milik CMK
Corah Mas Kecamatan Silo,
Keputren Kabupaten Jember,
Propinsi
Jawa Timur
6 Perkebunan Desa Margajaya, Karet 96,04 70,13 20,60 Milik CP
Cilaki/Pasir Kecamatan Cimarga,
Pari Kabupaten Lebak,
Propinsi Banten
7 Perkebunan Desa Pegadingan, Karet 2.408,78 1.827,08 407,32 Milik IJR
Ciseru/Cipari Kecamatan Cipari,
Kabupaten Cilacap,
Propinsi
Jawa Tengah
8 Perkebunan Desa Langkapjaya/ Karet 1.208,39 283,11 718,56 Milik KE
Tugu/ Kertajaya, Kecamatan
Cimenteng Lengkong/Simpenan,
Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat
xi
14. No Nama Lokasi Jenis Luas (Ha) Tanaman Tanaman Belum Keterangan
Perkebunan Tanaman Menghasilkan Menghasilkan
9 Perkebunan Desa Langkapjaya/ Kopi 181,03 178,38 - Milik KE
Tugu/ Kertajaya, Kecamatan
Cimenteng Lengkong/Simpenan,
Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat,
10 Perkebunan Desa Langkapjaya/ Teh 504,30 504,30 - Milik KE
Tugu/ Kertajaya, Kecamatan
Cimenteng Lengkong/Simpenan,
Kabupaten Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat
11 Perkebunan Desa Tugusari, Karet 998,37 492,22 444,64 Milik KE
Tugusari Kecamatan
Bangsalsari,
Kabupaten Jember,
Propinsi Jawa Timur
12 Perkebunan Desa Tugusari, Kopi 93,90 91,82 - Milik KE
Tugusari Kecamatan
Bangsalsari,
Kabupaten Jember,
Propinsi Jawa Timur
13 Perkebunan Kecamatan Kintap, Kelapa Sawit 6.055,16 4.418,70 795,13 Milik KJW
Kintap Kabupaten Tanah
Laut, Propinsi
Kalimantan Selatan
14 Perkebunan Kabupaten Tanah Kelapa Sawit 6.552,05 - 4.915,00 Milik KJW
Pelaihari Laut, Propinsi
Kalimantan Selatan
15 Perkebunan Desa Tebing Siring, Karet 2.201,33 - 1.830,62 Milik KJW
Tebing Siring Kecamatan Bajuin,
Kabupaten Tanah
Laut, Propinsi
Kalimantan Selatan
16 Perkebunan Desa Karangpiring, Karet 511,60 5,00 498,72 Milik MUL
Durjo Kecamatan Sukorambi,
Kabupaten Jember,
Propinsi Jawa Timur
17 Perkebunan Desa Karangpiring, Kopi 113,41 113,41 - Milik MUL
Durjo Kecamatan Sukorambi,
Kabupaten Jember,
Propinsi Jawa Timur
18 Perkebunan Desa Kedungboto, Karet 444,76 294,51 60,50 Milik PB
Biting Kecamatan Limbangan,
Kabupaten Kendal,
Propinsi Jawa Tengah
19 Perkebunan Desa Darmasari, Karet 1.012,00 777,74 96,99 Milik PK
Bayah Kecamatan Bayah,
Kabupaten Lebak,
Propinsi Banten
4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 09/2011, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi
kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
A. Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000
B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Utama Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56
Dwijaya Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56
SKA 792.684.000 79.268.400.000 30,00
ALS 340.292.000 34.029.200.000 12,88
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.642.280.000 264.228.000.000 100,0
C. Saham Dalam Portepel 7.357.720.000 735.772.000.000
xii
15. Berikut ini adalah struktur permodalan Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Perdana:
Nilai Nominal Rp100,- Per Saham
Sebelum Penawaran Umum Perdana Sesudah Penawaran Umum Perdana
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai % Jumlah Saham Jumlah Nilai
Nominal (Rp) Nominal (Rp) %
A. Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000
B. Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Utama Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56 754.652.000 75.465.200.000 19,99
Dwijaya Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56 754.652.000 75.465.200.000 19,99
SKA 792.684.000 79.268.400.000 30,00 792.684.000 79.268.400.000 21,00
ALS 340.292.000 34.029.200.000 12,88 340.292.000 34.029.200.000 9,02
Masyarakat - - - 1.132.405.500 113.240.550.000 30,00
Jumlah Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh 2.642.280.000 264.228.000.000 100,00 3.774.685.500 377.468.550.000 100,00
C. Saham Dalam
Portepel 7.357.720.000 735.772.000.000 6.225.314.500 622.531.450.000
5. Penawaran Umum Perdana
Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebesar 1.132.405.500 (satu miliar seratus tiga puluh dua juta
empat ratus lima ribu lima ratus) Saham, dimana sebanyak-
banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham
Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana akan
dialokasikan kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan
Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap Saham
Harga Penawaran : Rp500,- (lima ratus Rupiah) setiap Saham
Jumlah Saham Yang Dicatatkan : Sebesar 3.774.685.500 (tiga miliar tujuh ratus tujuh puluh empat
juta enam ratus delapan puluh lima ribu lima ratus) Saham
Jumlah Penawaran Umum Perdana : Sebesar Rp566.202.750.000,- (lima ratus enam puluh enam
miliar dua ratus dua juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah).
Seluruh Saham Yang Ditawarkan sebesar 1.132.405.500 (satu miliar seratus tiga puluh dua juta empat
ratus lima ribu lima ratus) Saham atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor
penuh setelah Penawaran Umum Perdana, dimana sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari
jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana akan dialokasikan kepada Manajemen
dan Karyawan Perseroan sesuai Akta No. 09/2011, bersama dengan seluruh saham Perseroan yang
telah dikeluarkan sebelum Penawaran Umum Perdana yaitu sebanyak 2.642.280.000 (dua miliar enam
ratus empat puluh dua juta dua ratus delapan puluh ribu) saham, akan dicatatkan di BEI.
Berdasarkan Akta No. 09/2011, pemegang saham Perseroan telah menyetujui untuk melaksanakan
program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya
10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana.
Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Perdana dapat dilihat pada Bab I tentang
Penawaran Umum Perdana di dalam Prospektus ini.
6. Rencana Penggunaan Dana
Perseroan bermaksud menggunakan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana atas
Saham Yang Ditawarkan, setelah dikurangi biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana:
1. Sekitar 90% akan digunakan untuk membiayai sebagian program penanaman karet, kelapa sawit
dan pembangunan pabrik serta fasilitas lainnya di anak-anak perusahaan dalam bentuk penyertaan
saham;
xiii
16. 2. Sisanya sekitar 10% akan digunakan sebagai biaya perolehan lahan baru, modal kerja Perseroan
seperti perluasan sewa kantor, serta belanja modal Perseroan seperti pembelian komputer dan
kendaraan Perseroan.
Keterangan lebih lengkap mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana dapat dilihat
pada Bab II Prospektus ini.
7. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif Perseroan yang utama terletak pada faktor-faktor berikut:
1. Pengalaman selama 90 (sembilan puluh) tahun dalam pengembangan dan pengolahan karet pada
khususnya;
2. Tersedia cadangan lahan sekitar 30.000 hektar;
3. Diversifikasi tanaman (khususnya karet dan kelapa sawit);
4. Ragam tanaman yang dikembangkan merupakan jenis unggulan;
5. Umur tanaman yang sebagian besar merupakan tanaman muda dan memiliki potensi produktivitas
yang terus meningkat;
6. Produk-produk yang dihasilkan oleh Perseroan telah memenuhi standar nasional dan internasional.
8. Strategi Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Senantiasa menjaga kualitas produk hasil perkebunan dan produksi, yang ditentukan berdasarkan
standar nasional dan internasional, serta meningkatkan produktivitas tanaman;
- Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan cara memberikan harga penjualan yang kompetitif
dengan tetap mengacu kepada harga komoditas yang berlaku di pasar internasional, serta melakukan
pengiriman produk sesuai kontrak penjualan tepat pada waktunya;
- Perseroan tetap akan konsisten melaksanakan dan mengembangkan kegiatan usaha di bidang
perkebunan dan pengolahan hasil-hasil kebun, terutama dengan fokus pada karet dan kelapa sawit;
- Perseroan berencana untuk terus mengembangkan areal kebun yang dimilikinya baik dengan
memanfaatkan lahan cadangan yang dimilikinya saat ini, maupun dengan mengakuisisi lahan-lahan
lain yang berpotensi;
- Rencana pembangunan pabrik kelapa sawit dan crumb rubber untuk meningkatkan kapasitas
pengolahan secara keseluruhan;
- Perseroan melakukan pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan pelabuhan CPO;
- Perseroan senantiasa melakukan program-program sosial dan kemasyarakatan sebagai tanggung
jawab sosialnya terhadap masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup di sekitar perkebunan dan
pabrik pengolahan Grup JAW.
9. Risiko Usaha
Risiko Terkait Kegiatan Usaha Perseroan
- Perseroan menghadapi risiko pengaruh fluktuasi harga komoditas internasional.
- Kondisi iklim dan alam dapat memberikan dampak negatif terhadap Perseroan.
- Perseroan menghadapi risiko dari perubahan peraturan yang berkaitan dengan perolehan, pem-
baharuan dan pengurangan luas lahan Hak Guna Usaha.
- Perseroan menghadapi risiko adanya pembatasan kepemilikan lahan perkebunan.
- Perseroan menghadapi risiko terkait persediaan.
- Risiko yang ditimbulkan oleh fluktuasi rupiah terhadap mata uang asing.
- Perseroan menghadapi risiko peningkatan kompetisi pada segmen usahanya.
- Perseroan menghadapi risiko atas hilangnya hak kepemilikan atas lahan yang tercakup dalam Izin Lokasi.
- Perseroan dapat mengalami dampak negatif atas penerapan dan penegakan regulasi dampak
lingkungan yang lebih ketat.
- Perseroan menghadapi risiko yang dapat ditimbulkan oleh adanya pemogokan tenaga kerja.
- Perseroan menghadapi risiko terkait hutang Perseroan.
- Risiko yang ditimbulkan atas penerapan Peraturan Pemerintah mengenai Pajak Ekspor, Kebijakan
Impor dan Tarif.
xiv
17. Risiko Terkait yang Disebabkan Oleh Kondisi Ekonomi, Politik dan Sosial Indonesia
- Kegiatan operasional utama Perseroan dilakukan di dalam negeri. Perseroan dipengaruhi oleh
kebijakan ekonomi Pemerintah, kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak stabil, serta perubahan
kebijakan, peraturan dan regulasi di dalam negeri, demikian pula dengan pengaruh kondisi iklim dan
alam. Kondisi-kondisi ini dapat memberikan dampak negatif terhadap Perseroan.
- Kondisi politik dan sosial dalam negeri yang tidak stabil dapat memberikan dampak negatif terhadap
Perseroan.
- Risiko kegiatan-kegiatan terorisme di Indonesia dapat memperburuk stabilitas negara sehingga
berdampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan.
Risiko terkait Investasi pada saham Perseroan
- Perseroan Menghadapi Risiko Harga Saham Perseroan Dapat Berfluktuasi di Masa yang Akan
Datang
- Penjualan Saham Perseroan di Masa yang Akan Datang Dapat Berdampak Negatif Terhadap Harga
Pasar Saham Perseroan
- Kemampuan Perseroan untuk Membayar Dividen di Masa yang Akan Datang Akan Bergantung
pada Laba di Masa yang Akan Datang, Kondisi Keuangan, Arus Kas, Kebutuhan Modal Kerja dan
Ekspansi Perkebunan
10. Perkara Material
Perseroan maupun Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak sedang terlibat atau terancam sengketa/
gugatan di badan peradilan dan/atau badan arbitrase manapun yang dapat secara material mempengaruhi
kelangsungan usaha Perseroan.
11. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel berikut di bawah ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan penting Perseroan berdasarkan
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo
& Rekan (anggota dari Crowe Horwath), tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang
telah diaudit Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (anggota dari Geneva Group
International), tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang telah diaudit
Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman (anggota dari Geneva Group International), serta tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sudarmadji
& Dadang (anggota dari BKR International), kesemuanya dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian:
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian 2010 2009 2008 2007 2006
Pendapatan Usaha 413.432 369.703 301.541 167.081 148.135
Beban Pokok Penjualan 231.170 244.816 181.842 111.904 100.706
Laba Usaha 149.389 91.461 92.569 37.328 29.552
Laba Bersih Setelah Pajak 80.113 43.497 27.831 10.212 7.548
Jumlah Aset 1.046.889 823.242 655.653 427.279 294.456
Jumlah Kewajiban 658.537 527.522 387.918 215.759 170.422
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan 43.706 31.086 58.898 41.215 35.292
Jumlah Ekuitas 344.826 264.634. 208.837 170.306 88.743
Untuk keterangan lebih rinci mengenai kondisi keuangan Perseroan, dapat dilihat pada Bab IV mengenai
Ikhtisar Data Keuangan Penting, Bab V mengenai Analisis dan Hasil Pembahasan Oleh Manajemen,
dan Bab XVI mengenai Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen.
12. Kebijakan Dividen
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba
bersih setelah pajak Perseroan dapat dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen setelah
penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-undang. Pembagian dividen harus disetujui
oleh Pemegang Saham melalui keputusan RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi Perseroan.
xv
18. Manajemen Perseroan merencanakan kebijakan pembagian dividen tunai maksimum 30% (tiga puluh
persen) dari laba bersih setelah pajak Perseroan untuk setiap tahunnya. Perseroan berencana untuk
membagikan dividen setidaknya setahun kecuali diputuskan lain dalam RUPS, dimulai dengan tahun
buku 2011 yang akan dibayarkan pada tahun 2012.
Direksi Perseroan akan membayarkan dividen, dengan persetujuan para pemegang saham dalam RUPS.
Perseroan tidak memiliki negative covenant yang dapat mempengaruhi rencana pembagian dividen
kepada pemegang saham. Berdasarkan beberapa perjanjian dengan beberapa bank, tidak terdapat
pembatasan pembagian dividen.
Keterangan lebih lanjut mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XII mengenai Kebijakan
Dividen.
xvi
19. BAB I. PENAWARAN UMUM
Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek untuk dan atas nama Perseroan
dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana sebesar 1.132.405.500 (satu miliar seratus tiga puluh
dua juta empat ratus lima ribu lima ratus) Saham Biasa Atas Nama, dengan nilai nominal Rp100 (seratus
Rupiah) setiap Saham Yang Ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp500,- (lima
ratus Rupiah) setiap Saham dan harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Nilai Penawaran
Umum adalah sebesar Rp566.202.750.000,- (lima ratus enam puluh enam miliar dua ratus dua juta tujuh
ratus lima puluh ribu Rupiah).
Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini seluruhnya adalah saham
baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang
sama dan sederajat, dalam segala hal, dengan saham Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan
disetor penuh, termasuk hak untuk mendapatkan pembagian dividen dan mengeluarkan hak suara dalam
RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan.
PT JAYA AGRA WATTIE Tbk.
Kegiatan Usaha
Jasa pengelolaan dan perdagangan di Bidang Perkebunan dan Pengolahan
Karet, Kelapa Sawit, Kopi, dan Teh Terpadu
Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia
Kantor Pusat: Pabrik :
Wisma BSG Lantai 8 9 (sembilan) unit pabrik yang berlokasi di Banten,
Jalan Abdul Muis No. 40 Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur,
Jakarta 10160 Kalimantan Selatan
Telepon: (62-21) 350 5410
Faksimili: (62-21) 350 5415
Website: www.jawattie.com
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO PENGARUH FLUKTUASI HARGA
KOMODITAS INTERNASIONAL.
RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM
PROSPEKTUS INI.
1
20. Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia,
berkedudukan di Jakarta Pusat, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan termasuk perubahan seluruh
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana dinyatakan dalam
Akta No. 07/2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menkumham sesuai dengan
Surat Keputusan No. AHU-91071.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 November 2008, didaftarkan pada
Daftar Perseroan dengan No. AHU-0115447.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 28 November 2008, dan
didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat dengan No. 9796/RUB.09-05/III/2009
tanggal 24 Maret 2009.
Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah sehubungan dengan rencana pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana berdasarkan Akta No. 09/2011 yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-09070.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 Februari 2011 dan didaftarkan pada
Daftar Perseroan dengan No. AHU-0014621.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 22 Februari 2011 serta telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar No. AHU-AH.01.10-06383 tanggal 1 Maret 2011, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan dengan
No. AHU-0016823.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 1 Maret 2011.
Berdasarkan Akta No. 09/2011 tersebut, susunan pemegang saham dan permodalan Perseroan hingga
saat ini adalah sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%)
A. Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000
B. Modal Ditempatkan dan Disetor penuh
Utama Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56
Dwijaya Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56
SKA 792.684.000 79.268.400.000 30,00
ALS 340.292.000 34.029.200.000 12,88
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.642.280.000 264.228.000.000 100,0
C. Saham Dalam Portepel 7.357.720.000 735.772.000.000
Pemegang Saham yang namanya sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan memiliki hak
yang sama dan sederajat dalam segala hal.
Berdasarkan Surat Bapepam-LK No.S-5586/BL/2011 tanggal 20 Mei 2011, Pernyataan Pendaftaran
yang diajukan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana sebesar 1.132.405.500 (satu
miliar seratus tiga puluh dua juta empat ratus lima ribu lima ratus) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai
nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap Saham, telah memperoleh Pernyataan Efektif.
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini,
maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham Perseroan
sesudah Penawaran Umum Perdana ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:
2
21. Modal Saham
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100,- Setiap Saham
Nilai Nominal Rp100,- Per Saham
Sebelum Penawaran Umum Perdana Sesudah Penawaran Umum Perdana
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai % Jumlah Saham Jumlah Nilai %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
A. Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000
B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Utama Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56 754.652.000 75.465.200.000 19,99
Dwijaya Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56 754.652.000 75.465.200.000 19,99
SKA 792.684.000 79.268.400.000 30,00 792.684.000 79.268.400.000 21,00
ALS 340.292.000 34.029.200.000 12,88 340.292.000 34.029.200.000 9,02
Masyarakat - - - 1.132.405.500 113.240.550.000 30,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 2.642.280.000 264.228.000.000 100,00 3.774.685.500 377.468.550.000 100,00
C. Saham Dalam Portepel 7.357.720.000 735.772.000.000 6.225.314.500 622.531.450.000
Sesuai dengan Peraturan IX.A.6, setiap pihak yang memperoleh saham dan atau efek bersifat ekuitas
lain dari Perseroan, dengan harga dan atau nilai konversi dan atau harga pelaksanaan di bawah Harga
Penawaran dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada
Bapepam dan LK dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham dan atau
efek bersifat ekuitas lain Perseroan sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Efektif.
Berikut ini adalah informasi mengenai pemegang saham yang melakukan penyetoran modal pada
Perseroan dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada
Bapepam dan LK :
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham
Utama Hadi Surya 754.652.000
Dwijaya Hadi Surya 754.652.000
SKA 792.684.000
ALS 340.292.000
Pemegang saham tersebut diatas melakukan penyetoran modal dengan harga penyertaan sebesar nilai
nominal tiap saham yaitu Rp100,-. Saham-saham tersebut memberikan kepada pemegangnya hak yang
sama dan sederajat, dalam segala hal, dengan saham Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan
disetor penuh sebelum penyetoran modal dilaksanakan.
Program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Allocation
/ MESA)
Berdasarkan Akta No. 09/2011, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui untuk melaksanakan
program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya
10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana.
Tujuan utama Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perseroan adalah untuk
meningkatkan rasa kepemilikan terhadap Perseroan oleh manajemen dan karyawan Perseroan sehingga
mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja
dari masing-masing karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara
keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholder
Perseroan.
Pihak-pihak yang dapat berpartisipasi dalam program MESA adalah :
1. Anggota Dewan Komisaris kecuali Komisaris Independen;
2. Anggota Direksi kecuali Direktur Tidak Terafiliasi;
3. Karyawan yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Staf yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2010;
b. Staf yang tidak memiliki sanksi administratif.
3
22. Berikut ini ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan program MESA :
a) Perseroan akan memberikan saham penghargaan secara cuma-cuma kepada peserta yang
memenuhi persyaratan seperti tersebut di atas, atas nama masing-masing peserta pada tanggal
distribusi saham dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Pembayaran atas saham penghargaan
menjadi beban Perseroan, dimana Perseroan akan melakukan pembayaran atas saham penghargaan
ke rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek selambat-lambatnya pada hari kerja kedua dalam Masa
Penawaran. Jumlah saham penghargaan adalah minimum 5% dari total saham yang dialokasikan
dalam rangka MESA. Saham penghargaan yang diberikan dalam Program MESA akan dikenakan
lock-up atau tidak dapat diperjualbelikan untuk jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal
pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek. Saham penghargaan dicatatkan oleh Perseroan sebagai
insentif kepada manajemen dan karyawan serta dikenakan pajak penghasilan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Berikut ini kriteria karyawan yang mendapatkan saham penghargaan:
1. Karyawan dengan level staf ke atas yang berada di perkebunan maupun kantor pusat
2. Pada bulan Desember 2010 sudah menjadi karyawan tetap
3. Daftar karyawan yang mendapatkan saham penghargaan ditetapkan berdasarkan kebijakan
Direktur Utama dengan memperhatikan masa kerja dan prestasi karyawan.
b) Perseroan akan menawarkan penjatahan pasti sebanyak-banyaknya 95% dari total saham yang
dialokasikan dalam rangka MESA kepada peserta yang memenuhi persyaratan tersebut di atas.
Peserta yang menyetujui penawaran wajib membeli saham tersebut dengan membayar harga saham
sebanyak-banyaknya 95% dari Harga Penawaran. Sebanyak 5% dari Harga Penawaran menjadi
tanggungan Perseroan. Saham penjatahan pasti tidak dikenakan lock-up dan karenanya dapat
ditransaksikan pada saat saham Perseroan dicatatkan di Bursa Efek. Apabila terdapat sisa alokasi
saham penjatahan pasti yang tidak dibeli oleh peserta, maka peserta lain yang memenuhi syarat
dimungkinkan untuk mengajukan pemesanan saham tambahan dengan jumlah maksimal 1 (satu)
kali jumlah saham penjatahan pasti yang telah dialokasikan atas nama peserta yang mengajukan.
Apabila total permohonan tambahan melebihi sisa saham yang tersedia, akan dijatahkan secara
proporsional. Saham penjatahan pasti tidak dikenakan pajak, namun bilamana di kemudian hari
saham tersebut akan dijual, maka akan dikenakan pajak penjualan sesuai peraturan yang berlaku.
Berikut ini kriteria karyawan yang mendapatkan alokasi pasti:
1. Karyawan dengan level staf ke atas yang berada di perkebunan maupun kantor pusat
2. Pada bulan Desember 2010 sudah menjadi karyawan tetap
3. Daftar karyawan yang mendapatkan alokasi pasti ditetapkan oleh tim yang ditunjuk oleh Direksi
Perseroan dengan memperhatikan masa kerja dan jabatan karyawan.
Biaya-biaya yang timbul dalam pelaksanaan program MESA akan ditanggung oleh Perseroan.
Hak kepesertaan dalam program MESA akan gugur apabila :
1. Karyawan berhenti bekerja dari Perseroan dalam periode lock-up, kecuali apabila karyawan tersebut
pensiun;
2. Apabila peserta terlibat perkara kriminal dalam kurun waktu lock-up;
3. Peserta menyerahkan hak kepesertaannya kepada Perseroan atas kemauan sendiri.
Perseroan telah menunjuk pejabat bagian sumberdaya manusia dan hukum Perseroan untuk menjadi
pengelola MESA.
Apabila saham yang dipesan dalam program MESA kurang dari jumlah yang dialokasikan, maka sisanya
akan ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana.
Program MESA akan dilaksanakan dan dilaporkan oleh Perseroan dengan mengikuti peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
4
23. Apabila seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini telah terjual,
dan program MESA seperti dijelaskan di atas telah diimplementasikan, maka susunan modal saham dan
pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana ini, secara proforma
menjadi sebagai berikut:
Modal Saham
Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham
Nilai Nominal Rp100,- Per Saham
Sebelum Penawaran Umum Perdana Sesudah Penawaran Umum Perdana
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai % Jumlah Saham Jumlah Nilai %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
A. Modal Dasar 10.000.000.000 1.000.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000
B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
Utama Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56 754.652.000 75.465.200.000 19,99
Dwijaya Hadi Surya 754.652.000 75.465.200.000 28,56 754.652.000 75.465.200.000 19,99
SKA 792.684.000 79.268.400.000 30,00 792.684.000 79.268.400.000 21,00
ALS 340.292.000 34.029.200.000 12,88 340.292.000 34.029.200.000 9,02
Masyarakat - - - 1.019.165.000 101.916.500.000 27,00
Manajemen dan Karyawan (MESA) - - - 113.240.500 11.324.050.000 3,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 2.642.280.000 264.228.000.000 100,00 3.774.685.500 377.468.500.000 100,00
C. Saham Dalam Portepel 7.357.720.000 735.772.000.000 6.225.314.500 622.531.450.000
Bersamaan dengan pencatatan Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana ini, yaitu sebesar
1.132.405.500 (satu miliar seratus tiga puluh dua juta empat ratus lima ribu lima ratus) Saham Biasa
Atas Nama atau 30% (tiga puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran
Umum Perdana, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh Saham Biasa Atas Nama pemegang
saham sebelum Penawaran Umum Perdana sebesar 2.642.280.000 (dua miliar enam ratus empat puluh
dua juta dua ratus delapan puluh ribu) saham atau 70% (tujuh puluh persen) dari modal ditempatkan
dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana. Dengan demikian, jumlah Saham yang akan
dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebesar 3.774.685.500 (tiga miliar tujuh ratus tujuh puluh empat
juta enam ratus delapan puluh lima ribu lima ratus) Saham, atau sebesar 100% (seratus persen) dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini.
Perseroan tidak bermaksud untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham lain dan/atau efek lain yang
dapat dikonversi menjadi Saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini menjadi Efektif.
Risiko terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya Saham Yang Ditawarkan
pada penawaran umum ini. Mengingat jumlah Saham Yang Ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar,
maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek akan menjadi tidak likuid.
Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa
Efek akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga.
5
24. BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM
Perseroan bermaksud menggunakan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana atas
Saham Yang Ditawarkan, setelah dikurangi biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana:
1. Sekitar 90% akan digunakan untuk membiayai sebagian program penanaman karet, kelapa sawit
dan pembangunan pabrik serta fasilitas lainnya di anak-anak perusahaan dalam bentuk penyertaan
saham, dengan rincian sebagai berikut:
- PT Agri Bumi Sentosa
Bentuk penyampaian penggunaan dana: Penyertaan modal baru
Persentase penggunaan dana: Sekitar 40%
Bentuk pengembangan: • Penanaman baru kebun kelapa sawit di wilayah
Kalimantan dan pengembangan kebun kelapa
sawit yang belum menghasilkan di wilayah
Kalimantan
• Pembangunan pabrik kelapa sawit baru dengan
kapasitas sekitar 30 ton TBS/jam di wilayah
Kalimantan dan pabrik karet baru dengan
kapasitas sekitar 150 kg RSS/jam di wilayah
Jawa pada tahun 2012
• Pembangunan dan penyediaan fasilitas lainnya
seperti bangunan, infrastruktur, kendaraan dan
lain-lain
Pelaksanaan penyertaan: Penerbitan saham baru pada tahun 2011
- PT Anugerah Wattindo
Bentuk penyampaian penggunaan dana: Penyertaan modal baru
Persentase penggunaan dana: Sekitar 35%
Bentuk pengembangan: • Penanaman baru kebun kelapa sawit dan kebun
karet di wilayah Kalimantan
• Pembangunan dan penyediaan fasilitas lainnya
seperti bangunan, infrastruktur, kendaraan dan
lain-lain
Pelaksanaan penyertaan: Penerbitan saham baru pada tahun 2011
- PT Bumi Prada
Bentuk penyampaian penggunaan dana: Penyertaan modal baru
Persentase penggunaan dana: Sekitar 20%
Bentuk pengembangan: • Penanaman baru kebun kelapa sawit di wilayah
Kalimantan
• Pembangunan dan penyediaan fasilitas lainnya
seperti bangunan, infrastruktur, kendaraan dan
lain-lain
Pelaksanaan penyertaan: Penerbitan saham baru pada tahun 2011
- PT Kintap Jaya Wattindo
Bentuk penyampaian penggunaan dana: Penyertaan modal baru
Persentase penggunaan dana: Sekitar 3%
Bentuk pengembangan: Pembangunan pabrik karet remah dengan kapasitas
sekitar 1,5 ton/jam di wilayah Kalimantan pada
tahun 2012
Pelaksanaan penyertaan: Penerbitan saham baru pada tahun 2011
6
25. - PT Mulyaningsih
Bentuk penyampaian penggunaan dana: Penyertaan modal baru
Persentase penggunaan dana: Sekitar 2%
Bentuk pengembangan: • Pembangunan pabrik karet lembaran dengan
kapasitas sekitar 150 kg RSS/jam di wilayah
Jawa pada tahun 2012
• Pembangunan dan penyediaan fasilitas lainnya
seperti bangunan, infrastruktur, kendaraan dan
lain-lain
Pelaksanaan penyertaan: Penerbitan saham baru pada tahun 2011
2. Sisanya sekitar 10% akan digunakan sebagai biaya perolehan lahan baru, modal kerja Perseroan
seperti perluasan sewa kantor, serta belanja modal Perseroan seperti pembelian komputer dan
kendaraan Perseroan.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa setiap penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran
Umum Perdana akan mengikuti ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku. Apabila penggunaan
dana memenuhi ketentuan kriteria Transaksi Afiliasi, transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan,
Transaksi Material dan/atau Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka wajib mengikuti Peraturan
Bapepam-LK No.IX.E.1 dan/atau Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana
ini secara periodik kepada Pemegang Saham dalam RUPS dan melaporkan secara berkala kepada
Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan X.K.4 dan BEI sesuai dengan Peraturan I-E.
Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka
Perseroan terlebih dahulu akan melaporkannya ke Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan X.K.4
dan BEI sesuai dengan Peraturan I-E serta meminta persetujuan RUPS.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29
September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Beban yang Dikeluarkan Dalam Rangka
Penawaran Umum Perdana, total beban yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 3,15% (tiga
koma satu lima persen) dari nilai Penawaran Umum Perdana yang meliputi:
• Beban jasa untuk Penjamin Emisi Efek sekitar 2,00%, yang terdiri dari :
- Beban jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 1,50%
- Beban jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,25%
- Beban jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,25%
• Beban Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,40%, yang terdiri dari :
- Akuntan Publik sekitar 0,07%
- Konsultan Hukum sekitar 0,23%
- Notaris sekitar 0,03%
- Biro Administrasi Efek sekitar 0,02%
- Penilai sekitar 0,05%
• Konsultan Keuangan sekitar 0,19%
• Lain-lain, antara lain biaya public expose, roadshow, pencatatan di BEI, KSEI, percetakan, iklan dan
paparan publik sekitar 0,56%.
7
26. BAB III. PERNYATAAN HUTANG
Keterangan yang ada dalam Bab ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasi
Perseroan dan Anak Perusahaan beserta catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada Bab XVI
pada Prospektus.
Tabel berikut di bawah ini menggambarkan hutang Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
(anggota dari Crowe Horwath) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai kewajiban yang
seluruhnya berjumlah Rp658.357 juta, terdiri dari kewajiban lancar sebesar Rp134.593 juta, dan kewajiban
tidak lancar sebesar Rp523.764 juta, dengan perincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Kewajiban Lancar
Hutang bank 53.500
Hutang usaha 17.434
Hutang lain-lain 1.400
Hutang pajak 14.618
Biaya masih harus dibayar 15.083
Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun
Bank 30.157
Hutang sewa pembiayaan 2.401
Jumlah Kewajiban Lancar 134.593
Kewajiban Tidak Lancar
Goodwill negatif – bersih 31.644
Hutang plasma 6.327
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Bank 425.877
Hutang sewa pembiayaan 1.831
Hutang pihak hubungan istimewa 308
Kewajiban imbalan kerja 34.946
Kewajiban pajak tangguhan – bersih 22.831
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 523.764
JUMLAH KEWAJIBAN 658.357
1. KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank
Hutang bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp53.500 juta yang terdiri dari hutang
bank Perseroan dan PK sebagai berikut:
Indonesia Eximbank
Pada bulan Maret 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor dari Indonesia
Eximbank dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 juta. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga
sebesar 12% per tahun (direview setiap 3 bulan) dan dijamin dengan:
• Perkebunan karet, bangunan, sarana pelengkap, mesin dan peralatan dengan Sertifikat No. 613/2007
dan No. 1248/2008 atas nama PB.
• Fidusia atas kendaraan bermotor milik PB.
• Fidusia atas piutang usaha Perseroan.
• Fidusia atas persediaan barang dagang Perseroan.
• Tanah dengan bukti Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 16 dan No. 11 seluas 610,17 hektar
atas nama CMK.
8
27. Fasilitas ini telah jatuh tempo tanggal 25 Maret 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal
29 Maret 2012 sesuai dengan persetujuan Indonesia Eximbank pada tanggal 29 Maret 2011. Pada
tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini sebesar Rp50.000 juta.
Pinjaman ini mencakup persyaratan yang membatasi hak Perseroan antara lain untuk melakukan merger,
melakukan konsolidasi usaha, investasi, mengubah anggaran dasar, mengubah status Perseroan,
membagikan dividen, mengubah struktur permodalan, mengubah komposisi pemegang saham, mengubah
pengurus dan melakukan investasi di luar bidang usaha. Pada tanggal 24 Februari 2011, Indonesia
Eximbank memberikan surat persetujuan kepada Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham Perseroan dan memberikan surat pembebasan (waiver) terkait dengan beberapa pembatasan
yaitu mengubah anggaran dasar, mengubah status Perseroan, mengubah struktur permodalan, mengubah
komposisi pemegang saham, mengubah pengurus dan membagikan dividen.
Di samping pembatasan di atas, Perseroan dan anak perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan
rasio hutang terhadap modal maksimal tidak lebih dari 2,5 kali. Pada tanggal 31 Desember 2010 rasio
hutang terhadap modal Perseroan dan anak perusahaan adalah sebesar 1,9 kali.
PT Bank Ina Perdana
Pada tahun 2008, PK mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar
Rp10.000 juta. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13% per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo
pada tanggal 12 September 2011 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan PT Bank Ina Perdana.
Pinjaman ini dijamin dengan:
• Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1654 dan No. 1655 atas
nama Perseroan yang berlokasi di Petojo Selatan, Jakarta Pusat.
• Tanah dengan SHGU No. 1, 2 dan 3 yang berlokasi di Margajaya, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
atas nama CP.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas ini sebesar Rp3.500 juta.
Pinjaman kepada PT Bank Ina Perdana mencakup persyaratan yang membatasi hak PK (negative
covenants) yang dalam pelaksanaannya membutuhkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank
Ina Perdana. Pada tanggal 24 Februari 2011, PT Bank Ina Perdana telah memberikan pembebasan
(waiver) terkait dengan pembatasan pada perjanjian kredit.
Hutang Usaha
Pada tanggal 31 Desember 2010, hutang usaha Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar
Rp17.434 juta yang terutama merupakan hutang atas pembelian pupuk, bibit dan sewa alat berat.
Hutang Lain-lain
Hutang lain-lain Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar
Rp1.400 juta.
Hutang Pajak
Hutang pajak Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp14.618
juta yang terdiri dari:
9
28. (dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pajak penghasilan badan :
Perseroan 127
Anak perusahaan 10.500
Pajak penghasilan:
Pasal 4(2) 6
Pasal 21 279
Pasal 23 317
Pasal 25 1.058
Pasal 26 16
Pajak Pertambahan Nilai 2.315
Jumlah 14.618
Biaya Masih Harus Dibayar
Biaya masih harus dibayar Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar Rp15.083 juta terutama terdiri dari gaji dan bonus yang masih harus dibayar.
Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Hutang Bank
Saldo hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun pada tanggal 31 Desember
2010 adalah Rp30.157 juta.
Hutang Sewa Pembiayaan
Saldo hutang sewa pembiayaan jangka panjang jatuh tempo kurang dari satu tahun pada tanggal
31 Desember 2010 adalah sebesar Rp2.401 juta.
2. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Goodwill Negatif
Pada tahun 2009, Perseroan meningkatkan kepemilikan pada anak perusahaan melalui peningkatan
tambahan modal disetor. Selisih antara biaya perolehan anak perusahaan dengan nilai wajar aset bersih
yang diperoleh melalui peningkatan tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah
Rp31.645 juta. Goodwill negatif ini diamortisasi selama 20 tahun.
Hutang Plasma
Saldo hutang plasma Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp6.327 juta.
Hutang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Perseroan per
31 Desember 2010 adalah sebesar Rp427.708 juta yang terdiri dari :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Hutang bank 425.877
Hutang sewa pembiayaan 1.831
Jumlah 427.708
10