Dokumen tersebut membahas tentang geopolitik Indonesia dan otonomi daerah, mencakup pengertian geopolitik, teori-teori geopolitik, latar belakang wawasan nusantara dan otonomi daerah, serta prinsip-prinsip pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.
1. Semester 01
Modul I
Pendidikan Kewarganegaraan
Kegiatan Belajar I
Geopolitik Indonesia
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
3. Frederich
Retzel
Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan negara dapat
dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang
memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir,
tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup,
menyusut, dan mati.
6. Frederich
Retzel
Pemikiran Ratzel menyatakan bahwa ada
kaitan antara struktur atau kekuatan
politik serta geografi dan tuntutan
perkembangan atau pertumbuhan negara
yang dianalogikan dengan organisme.
7. Ajaran
Rudolf Kjellen
Negara merupakan suatu sistem
politik/pemerintahan yang meliputi
bidang-bidang: geopolitik, ekonomi
politik, demo politik, sosial politik, dan
krato politik
10. Ajaran
Karl Haushofer
Geopolitik oleh Haushofer dan NAZI
Jerman dijadikan landasan ilmiah
bagi tindakan politik dalam
peijuangan mendapalkan wang
hidup.
11. Ajaran
Karl Haushofer
Titik berat pandangannya, yaltu perluasan
ruang hidup dengan memberi penekanan
kepada masalah ekonomi dan social yang
rasial, menghamskan pembagian baru
kekayaan alam dunia.
13. Latar Belakang
Wawasan Nusantara
Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara, keanekaragaman
tersebut memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan
dapat bersatu memelihara keutuhan negaranya
14. Latar Belakang
Wawasan Nusantara
Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa
wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya.
Wawasan ini dimaksudkan untuk menjalin kelangsungan hidup,
keutuhan wilayah serta jati diri bangsa
15. Pengertian
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang
merupakan aspirasi bangsa Indonsia yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
22. Wilayah
NKRI
Bahwa Ada tiga pendapat tentang wilayah NKRI, yaitu : 1) Bekas Hindia
Belanda (usul Wurjaningrat); 2) Bekas Hindia plus Kalimantan Utara, Timor
Portugis, Papua, Tanah Melayu; dan 3) Seperti pendapat kedua minus
tanah Melayu
23. Wilayah
NKRI
Dalam perjalanan sejarah pemerintahan di Indonesia sejak permulaan abad
XX ternyata tidak desentralisasi penuh, melainkan kearah dekonsentasi,
yaitu kepala daerah sebagai wakil Pemerintah Pusat.
25. Pengertian
Otonomi Daerah
Otonomi daerah yang dimaksud disini adalah
pemberian kewenangan pemerintahan kepada
pemerintah daerah untuk secara mandiri atau
berdaya membuat keputusan mengenai
kepentingan daerahnya
26. Latar Belakang
Otonomi Daerah
Kebijakan otonomi daerah bukan tanpa alasan. Dilihat dari landasan
yuridis adalah telah diamanatkan oleh Ketetapan MPR
No.XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan dan pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang
berkeadilan serta perirnbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
27. Latar Belakang
Otonomi Daerah
Ketetapan MPR tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya
Undang-Undang No.22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan daerah (sekarang
telah digantikan dengan UU No.32 Tahun
2004.
28. Tujuan
Otonomi Daerah
Dari segi politik, penyelenggaraan otonomi daerah dimaksudkan untuk
mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun
masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam
pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak
demokrasi
1
30. Tujuan
Otonomi Daerah
Dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan
agar perhatian lebih fokus kepada daerah
3
31. Tujuan
Otonomi Daerah
Dilihat dari segi ekonomi, otonomi daerah perlu diadakan agar
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonorni di
daerah masing-masing
4
32. Prinsip
Otonomi daerah dilaksanakan dengan
Daerah
Penyelenggaraan otonomi
memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta
potensi dan keanekaragaman daerah,
1
34. Prinsip
Otonomi harus sesuai dengan konstitusi
Daerah
Pelaksanaan otonomi Daerah
negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara
Pusat dan Daerah
4
35. Prinsip
Otonomi Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan
kemandirian Daerah otonom dan karenanya dalam daerah
Kabupaten dan daerah Kota tidak ada lagi wilayah administrasi,
5
36. Prinsip
Otonomiharus lebih meningkatkan peranan
Daerah
Pelaksanaan Otonomi Daerah
dan fungsi badan legislatif Daerah, baik sebagai fungsi legislasi,
fungsi pengawas maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
6
37. Prinsip
Otonomi Daerah Provinsi
Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakan pada Daerah
dalam kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk
melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan
kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah
7
38. Prinsip
Otonomi Daerah tidak hanya
Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan,
dari Pemerintah kepada Daerah, tetapi juga dan Pemerintah dan
Daerah kepada Desa
8
39. Pembagian
Urusan
Pemerintah
Menurut UU nomor 32 Tahun 2004
tentang Otonomi Daerah, urusan
pemerintahan dapat dibagi ke
dalam urusan pemerintah pusat,
pemerintahan daerah provinsi, dan
pemerintahan daerah kabupaten
kota
40. Permasalahan
Otonomi Daeraharti pentingnya
(1) Masyarakat kurang mengerti dan memahami
otonomi daerah; (2) Masyarakat kurang diberi kesempatan untuk
turut serta dalam pelaksanaan otonomi daerah; (3) Masyarakat
sudah apatis terhadap pemerintah; (4) Sumber daya manusia
(SDM) aparatur pemerintah daerah keberadaannya perlu
ditingkatkan sehingga menjadi tenaga berkualitas;
41. Permasalahan
Otonomi Daerah diberantas
(5) Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) belum bisa
secara menyeluruh; (6) Masih rendahnya sikap jujur dan adil dalam
menjalankan roda pemerintahan; (7) Masih kurangnya keterbukaan
(transparansi) dan pertanggungjawaban aparatur pemerintah terhadap
rakyat; (8) Masih rendahnya etos kerja aparatur pemerintah daerah.
Geopolitikberasaldari kata “geo” ataubumidan “poIitik yang berartikekuatan yang didasarkanpadapertimbanganganpertimbangandasardalammenentukanaltematifkebijakannasionaluntukmewujudkantujuannasional. untukmemaharninyalebihmendalamtentanggeopolitik, berikutbeberapapendapatdaripakargeopolitik, sebagaiberikut :
Padaabad ke-19, FrededchRatzelmerumuskanuntukpertamakalinyailmubumipolitiksebagaihasilpenelitiannya yang ilmiahdan universal. Pokok-pokokajarannyasebagaiberikut :Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.
Negara identik dengan suatu wang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan
Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumberdaya alam.
Pemikiran Ratzel menyatakan bahwa ada kaitan antara struktur atau kekuatan politik serta geografi dan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme.
KjellenmelanjutkanajaranRatzeltentangteoriorganisme. Kjellenmenegaskanbahwanegaraadalahsuatuorganisme yang dianggapsebagal “prinsipdasar”. EsensiajaranKjellenadalahsebagaiberikut :Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang: geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik
Negara tidakharusbergantungpadasumberpembekalanluar. Iaharusmampuberswasembadasertamemanfaatkankemajuankebudayaandanteknologiuntukmeningkatkankekuatannasionalnya: kedalam,untukmencapaipersatuandankesatuan yang harmonis dan ke luar, untukmemperolehbatas-batasnegara yang lebihbaik.
Ajaraninijugadikembangkan di JepangdalamajaranHakoIchiu yangdilandasisemangatmiliterismedanfasisme. Pokok-pokokteori Haushofer inipadadasarnyamenganutteori /ajaranKjellen, yaitu:
Geopolitik oleh Haushofer dan NAZI Jerman dijadikan landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam peijuangan mendapalkan wang hidup.
Titik berat pandangannya, yaltu perluasan ruang hidup dengan memberi penekanan kepada masalah ekonomi dan social yang rasial, menghamskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara, keanekaragaman tersebut memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara keutuhan negaranya
Pemerintahdanrakyatmemerlukansuatukonsepsiberupawawasannasionaluntukmenyelenggarakankehidupannya. Wawasaninidimaksudkanuntukmenjarninkelangsunganhidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.
Wawasan Nusantara diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonsia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
mewujudkan kesejahteraan serta ketentraman bagi bangsa Indonesia, pun juga ikut serta mewujudkan kebahagiaan serta perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.
Konsepsiwawasannusantaraterdiridantigaunsurdasar: Wadah (contour), Isi (content), dan Tata laku (conduct).
Dalamkehidupannasional, wawasannusantarasebagaiwawasannasionalbangsa Indonesia dikembangkanperannyauntuk:mewujudkansertamemeliharapersatuandankesatuan yang serasidanselaras, segenapaspekkehidupannasional.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan saling terkait dan ketergantungan antara bangsa dengan geografi/ruang hidupnya
3. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan nasional menjadi dasar hubungan antara bangsa.
4. Merentang hubungan Internasional dalam upaya untuk menegakkan perdamaian.
Di dalammenentukan Wilayah Negara Republik Indonesia timbulpolemikterutamapadasidangsidang BPUPKI. Bahwa Ada tiga pendapat tentang wilayah NKRI, yaitu : 1) Bekas Hindia Belanda (usul Wurjaningrat); 2) Bekas Hindia plus Kalimantan Utara, Timor Portugis, Papua, Tanah Melayu; dan 3) Seperti pendapat kedua minus tanah Melayu
Namundalamperjalanansejarahpemerintahan di Indonesia sejakpermulaanabad XX ternyatatidakdesentralisasipenuh, melainkankearahdekonsentasi, yaitukepaladaerahsebagaiwakilPemerintahPusat.
Otonomi daerah yang dimaksud disini adalah pemberian kewenangan pemerintahan kepada pemerintah daerah untuk secara mandiri atau berdaya membuat keputusan mengenai kepentingan daerahnya
Kebijakan otonomi daerah bukan tanpa alasan. Dilihat dari landasan yuridis adalah telah diamanatkan oleh Ketetapan MPR No.XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan dan pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang berkeadilan serta perirnbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ketetapan MPR tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah (sekarang telah digantikan dengan UU No.32 Tahun 2004.
Tujuanpelaksanaanotonomidaerahdapat pula diperhatikandaribeberapahal:Dari segi politik, penyelenggaraan otonomi daerah dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi
2. Dari segipemerintahan, penyelenggaraanotonomidaerahuntukmencapaipemerintahan yang efisien.
3. Pelaksanaanotonornidaerah yang luasdanutuhdiletakanpada Daerah Kabupatendan Daerah Kota, sedangOtonomi Daerah Provinsimerupakanotonomi yang terbatas,
4. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi daerah perlu diadakan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonorni di daerah masing-masing
AdapunprinsippenyelenggaraanPemerintah Daerah adalahsebagaiberikut:1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan, serta potensi dan keanekaragaman daerah,
2. Pelaksanaan otonomi daerah dilaksanakan pada otonomi luas, nyata dan bertanggungjawab
4. Pelaksanaan otonomi Daerah harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah
5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian Daerah otonom dan karenanya dalam daerah Kabupaten dan daerah Kota tidak ada lagi wilayah administrasi,
6. Pelaksanaan Otonomi Daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif Daerah, baik sebagai fungsi legislasi, fungsi pengawas maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah
7. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakan pada Daerah Provinsi dalam kedudukannya sebagai Wilayah Administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah
8. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan, tidak hanya dari Pemerintah kepada Daerah, tetapi juga dan Pemerintah dan Daerah kepada Desa
Menurut UU nomor 32 Tahun 2004 tentangOtonomi Daerah, urusanpemerintahandapatdibagikedalamurusanpemerintahpusat, pemerintahandaerahprovinsi, danpemerintahandaerahkabupatenkota.
Masalahmasalah yang munculberkenaandenganpelaksanaanotonomidaerahdisebabkan, antara lain :(1) Masyarakat kurang mengerti dan memahami arti pentingnya otonomi daerah; (2) Masyarakat kurang diberi kesempatan untuk turut serta dalam pelaksanaan otonomi daerah; (3) Masyarakat sudah apatis terhadap pemerintah; (4) Sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintah daerah keberadaannya perlu ditingkatkan sehingga menjadi tenaga berkualitas;
(5) Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) belum bisa diberantas secara menyeluruh; (6) Masih rendahnya sikap jujur dan adil dalam menjalankan roda pemerintahan; (7) Masih kurangnya keterbukaan (transparansi) dan pertanggungjawaban aparatur pemerintah terhadap rakyat; (8) Masih rendahnya etos kerja aparatur pemerintah daerah.