SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TEORI PENDEKATAN
GESTALT
Created By:
1. Inez anastasya P
2. Riski Ismayana
3. Tri Endah sulistiani
4. Umaryanto
TOKO DAN RIWAYAT
KONSELING
 Teori Gestalt diperkenalkan oleh Frederick (Fritz)
Salomon Perls (1983-1970). Gestalt dalam bahasa
Jerman mempunyai arti bentuk, wujud atau organisasi.
Kata itu mengandung pengertian kebulatan atau
keparipurnaan (Schultz, 1991:171). Simkin dalam
(Gilliand, 1989:92) mengatakan bahwa kata Gestalt
mempunyai makna keseluruhan (whole) atau
konfigurasi (configuaration).
 Dengan demikian Perls lebih mengutamakan adanya
integrasi bagian-bagian terkecil kepada suatu hal
penting dan menjadi fungsi dasar bagi manusia.
Sejarah pendekatan Gestalt di awali sejak tahun 1926
ketika Perls mendapatkan gelar medical doctor (MD)
pergi ke Frankfrut-ammain dan menjadi asisten Kurt
Goldstein di The Intitute for Brain Damage Soldier. Di
sinilah Perls bekerjasama dengan profesor Goldsteins
dan Adhemar Gelb serta ia bertemu dengan calon
istrinya, Laura.
 Pada waktu itu Frankfrut-ammain adalah pusat pergolakan
intelektual dan Perls secara langsung dan tidak langsung terekpos
dengan pengaruh filsafat eksistensial dan psikoanalisis yang menjadi
akar pemikirannya dalam mengembangakan pendekatan Gestalt
(Corey, 1976, p.120; yotnef 1993). Terdapat tiga tokoh yang
mempengaruhi perkembangan intelektual Perls hingga menghasilkan
pendekatan Gestalt. Pertama Filsuf Sigmund Freudlander, dari
dialah Perls mendapatkan konsep tentang diferrential thinking dan
creative indiference, yang ia sebutkan dalam buku pertamanya, Ego,
Hunger and Aggressipn (1947).
 Kedua Perls dipengaruhi oleh Jan Smuts, perdana menteri Afrika
Utara dimana Perls pindah bersama keluarganya ketika melarikan
diri dari Nazi German ketika Nazi menguasai Belanda. Sebelum
menjadi perdana menteri, Smuts telah menulis buku utama tentang
Holism and Evolution yang menjadi acuan perspektif Gestalt. Ketiga
Alfred Korzybski, seorang ahli semantik yang berpengaruh pada
perkembangan pemikiran intelektual Perls (Yotnef 1993).
KONSEP DASAR PENDEKATAN GESTALT
 Pendekatan konseling ini berpandangan
bahwa manusia dalam kehidupanya selalu
aktif sebagai suatu keseluruhan. setiap
individu bukan semata-mata merupakan
penjumlahan dari bagian bagian organ
seperti:hati,jantung,otak,dan sebagainya.
melainkan merupakan suatu keordinasi
semua bagian tersebut.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT TEORI
PENDEKATAN GESTALT
 Tidak dapat dipahami,kecuali dalam
keseluruhan konteksnya.
 Merupakan bagian dari lingkunganya
dan hanya dapat di pahami dalam
kaitanya dengan lingkunganya itu.
 Aktor bukan Reaktor.
 Berpotensi untuk menyadari
sepenuhnya sensasi,emosi,persepsi,dan
pemikirannya.
 Dapat memilih secara sadar dan
bertanggung jawab.
 Mampu mengatur dan mengarahkan
hidupnya secara efektif.
Asumsi
Perilaku
Bermasalah
Top Dog
Under Dog
TUJUAN KONSELING
 Membantu klien agar dapat memperoleh
kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau
realitas, serta mendapatkan insight secara
penuh.
 Membantu klien menuju pencapaian integritas
kepribadiannya
 Mengentaskan klien dari kondisinya yang
tergantung pada pertimbangan orang lain ke
mengatur diri sendiri (to be true to himself)
 Meningkatkan kesadaran individual agar klien
dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip
Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed
bussines) yang muncul dan selalu akan muncul
dapat diatasi dengan baik
PERAN
KONSELING
 Fokus utama konseling Gestalt adalah terletak ada
bagaimana keadaan konseli sekarang serta hambatan-
hambatan apa yang muncul dalam kesadarannya. Oleh
karena itu tugas konselor adalah mendorong konseli
untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya
serta mau mencoba menghadapinya. Dalam hal ini
perlu diarahkan agar konseli mau belajar menggunakan
perasaannya secara penuh.
DESKRIPSI PROSES
KONSELING
 Fase pertama, konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai
situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada
klien. Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena
masing-masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta memiliki
kebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus dipecahkan.
 Fase kedua, konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien. Ada
dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :Membangkitkan
motivasi klien, dalam hal ini klien diberi kesempatan untuk menyadari
ketidaksenangannya atau ketidakpuasannya. Makin tinggi kesadaran klien
terhadap ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai
perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja
sama dengan konselor. Membangkitkan dan mengembangkan otonomi klien
dan menekankan kepada klien bahwa klien boleh menolak saran-saran
konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung
jawab.
 Fase ketiga, konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-
perasaannya pada saat ini, klien diberi kesempatan untuk mengalami
kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini
dan saat ini. Kadang-kadang klien diperbolahkan memproyeksikan dirinya
kepada konselor.
TEKNIK KONSELING
1.Penekanan
Tanggung Jawab
Klien
2.Orientasi Sekarang
dan Disini
3.Orientasi
Eksperensial
1.Permainan Dialog
2.Latihan Bertanggung
Jawab
3.Bermain Proyeksi
4.Teknik Pembalikan
5.Tetap dengan Perasaan
PRINSIP KERJA
TEKNIK-TEKNIK
KONSELING GESTALT
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
PENDEKATAN GESTALT
 Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu
teori yang kukuh
 Terapi Gestalt cenderung antiintelektual dalam
arti kurang memperhitungkan faktor-faktor
kognitif.
 Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas
diri kita sendiri, tetapi mengabaikan tanggung
jawab kita kepada orang lain.
 Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis
yang menguasai teknik-teknik Gestalt akan
menggunakannya secara mekanis sehingga
terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi.
 Para konseli sering bereaksi negative terhadap
sejumlah teknik Gestalt karena merasa dianggap
tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada
kerangka yang layak agar tidak tampak hanya
sebagai muslihat-muslihat.
 Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan
membawa aspek-aspek masa lampau yang
relevan ke saat sekarang.
 Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap
pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan tubuh.
 Terapi Gestalt menolak mengakui ketidak
berdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah.
 Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada
konseli untuk menemukan makna dan
penafsiran-penafsiran sendiri.
 Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan
mengungkapkan perasaan langsung
menghindari intelektualisasi abstrak tentang
masalah konseli.
 Menghasilkan individu atau siswa yang
memiliki kemampuan berfikir untuk
menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi
KEKURANGAN KELEBIHAN
CONTOH PENERAPAN
PENDEKATAN GESTALT
 Sebagai contoh, klien adalah seorang ibu yang
terlalu keras mendidik anak perempuannya yang
berusia 13 tahun. Aturan keras dari ibu membuat
anak merasa ketakutan, cemas dan trauma bahakan
beberapa hari tidak pulang kerumah yang tanpa
sepengetahuan ibunya ternyata anaknya menginap di
rumah nenek. Suaminya yang merasa kecewa dan
kewalahan terhadap sikap istrinya yang keras itu
akhirnya meminta cerai. Latar bekang yang
membuat istrinya keras seperti itu adalah didikan
dari orang tua sang istri yang terlalu keras dari kecil
sampai remaja. Istri sebenarnya merasa “sakit hati”
dengan perlakuan itu dan sangant dendam. Dan
didikan keras itulah yang diteruskannya kepada
putrinya.
 Dalam kasus seperti ini, konselor dapat menerapkan
teknik permainan dialog yang didalamnya ada teknik
kursi kosong. Klien disuruh untuk berperan sebagai
under dog yang menjadi korban. Klien di arahkan
untuk menjadi sadar akan perbuatannya saat ini
bahwa sikapnya yang keras itu hanya sebagai
ungkapan balas dendam yang di teruskan kepada
putrinya. Selain itu, klien bisa disuruh untuk
melakukan permainan ulangan. Mengulang kembali
apa yang dialaminya dulu atas sikap kasar orang
tuanya dengan upaya meningkatkan kesadaran atas
pengulangan tersebut.
 Sebagai contoh, teknik bermain peran di dalam
kelompok. Misalnya seseorang yang merasa khawatir
akan apa yang di pikirkan orang lain terhadapnya, ia
kemudian diminta untuk memerankan orang yang
mungkin menilainya itu. Setelah ia memerankan
orang yang danggapnya menilai dirinya, ia diminta
untuk mengecek kembali pada orang itu. Tidak
jarang terjadi bahwa apa yang dianggapnya itu tidak
nyata. Semua itu hanya penilaian saja, padahal orang
lain tidak menilainya seperti yang dianggapnya.
Dalam setting kelompok seperti ini, biasanya
anggota akan lebih cepat mengenali keyakinan yang
kurang rasional yang selama ini belum pernah
dicocokkannya dengan orang lain.
Setting Individu
Setting Kelompok
KESIMPULAN
 Pendekatan konseling gestalt merupakan pendekatan dalam layanan konseling yang memandang
manusia sebagai keseluruhan, bukan merupakan jumlah dari bagian-bagian kepribadian. Terapi ini
untuk membantu individu yang mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan diri dalam kehidupan
dan lingkungannya, sedang individu tersebut memiliki gangguan psikologis dan potensi yang dimiliki
itu tidak dapat berkembang secar wajar. Inti dari terapi ini adalah penyadaran individu, penyadaran ini
menunjuk kepada suatu jenis pengalaman saat ini dan berkembang karena hubungan individu dengan
lingkungannya dan penyadaran ini mencakup pikiran dan perasaan berdasarkan persepsi individu pada
saat sekarang terhadap situasi sekarang atau atau bahwa yang paling prinsip adalah membantu
individu untuk mencapai kesadaran akan dirinya dan lingkungannya.
 Praktek konseling gestalt yang efektif melibatkan hubungan pribadi ke ppribadi antar konselor dengan
konseli. Yang penting adalah konseling secara aktif berbagi persepsi-persepsi dan pengalaman
sekarang ketika ia menghadapi konseli disini dan sekarang. Disamping itu konselig memberi umpan
balik, terutama yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh konseli melalui tubuhnya. Konselor
harus menghadapi konseli tanpa menolak konseli sebagai pribadi.
 Proses membangkitkan perasaan pada konseli dapat dicapai dengan cara mengembangkan hubungan
atau aliansi terapeutik yang kondusif, manusiawi dan menekankan pada aspek-aspek personal konseli.
Karena jika konseli dapat memperoleh kesadaran tentang masalah-masalah yang tak terselesaikan,
maka mereka akan menemukan jalan yang mudah menuju peemecahan masalah dan mencapai
perkembangan dan aktualisasai diri. Hubungan yang ditekankan dalam konseling gestalt adalah
hubungan yang unik yang mereka sebut “saya dan kamu’ hubungan ini menuntut konselor dan konseli
untuk sepenuhnya menghayati keadaan pada tataran “disini dan sekarang”. Konselor bekerja dengan
tulus dengan menyadari sepenuhnya perasaan, pengalaman, dan persepsi mereka sendiri, serta
membangun aklim yang dapat mendorong konseli mengembangkan kepercayaan, kesadaran dan
kesediaan untuk mencoba cara-cara baru dalam merasa, berfikir dan bertindak.
TEORI GESTALT

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalbkupstegal
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorIndra Yudha Wijaya
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikLanggeng Prayogo
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioralbkupstegal
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisbkupstegal
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorwinarsih_enar
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredNailiamani Aman
 

What's hot (20)

Pendekatan gestalt
Pendekatan gestaltPendekatan gestalt
Pendekatan gestalt
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factor
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
Evaluasi supervisi bk 1
Evaluasi supervisi bk 1Evaluasi supervisi bk 1
Evaluasi supervisi bk 1
 

Viewers also liked

Учет и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганах
Учет  и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганахУчет  и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганах
Учет и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганахAnastasia Skorik
 
Resume_Gaurav Kumar Tonk
Resume_Gaurav Kumar TonkResume_Gaurav Kumar Tonk
Resume_Gaurav Kumar TonkGaurav Tonk
 
เทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสาร
เทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสารเทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสาร
เทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสารSirithorn609
 
Контрольные обмеры
Контрольные обмерыКонтрольные обмеры
Контрольные обмерыAnastasia Skorik
 
Нормативные и методические документы Мосгорэкспертиза
Нормативные и методические документы МосгорэкспертизаНормативные и методические документы Мосгорэкспертиза
Нормативные и методические документы МосгорэкспертизаAnastasia Skorik
 
Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...
Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...
Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...Anastasia Skorik
 
Формы и рекомендации по контрольным обмерам
Формы и рекомендации по контрольным обмерамФормы и рекомендации по контрольным обмерам
Формы и рекомендации по контрольным обмерамAnastasia Skorik
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowumaryanto86
 
COMM168A00_GroupFinalProject_Presentation
COMM168A00_GroupFinalProject_PresentationCOMM168A00_GroupFinalProject_Presentation
COMM168A00_GroupFinalProject_PresentationWilliam L. Hsu
 
El ip y sus clases
El ip y sus clasesEl ip y sus clases
El ip y sus clasesDANNY MUÑOZ
 
filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2
filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2
filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2Lozzanoel647
 

Viewers also liked (14)

Учет и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганах
Учет  и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганахУчет  и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганах
Учет и контроль расходов на ремонт основных средств в госорганах
 
final_thesis_paper
final_thesis_paperfinal_thesis_paper
final_thesis_paper
 
Resume_Gaurav Kumar Tonk
Resume_Gaurav Kumar TonkResume_Gaurav Kumar Tonk
Resume_Gaurav Kumar Tonk
 
เทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสาร
เทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสารเทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสาร
เทคโนโลยีสารสนเทศและการสื่อสาร
 
RESIDENCES ( LinkedIn )
RESIDENCES ( LinkedIn )RESIDENCES ( LinkedIn )
RESIDENCES ( LinkedIn )
 
Контрольные обмеры
Контрольные обмерыКонтрольные обмеры
Контрольные обмеры
 
Нормативные и методические документы Мосгорэкспертиза
Нормативные и методические документы МосгорэкспертизаНормативные и методические документы Мосгорэкспертиза
Нормативные и методические документы Мосгорэкспертиза
 
Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...
Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...
Возмещение ущерба, причиненного нарушениями бюджетного законодательства и зак...
 
Формы и рекомендации по контрольным обмерам
Формы и рекомендации по контрольным обмерамФормы и рекомендации по контрольным обмерам
Формы и рекомендации по контрольным обмерам
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslow
 
COMM168A00_GroupFinalProject_Presentation
COMM168A00_GroupFinalProject_PresentationCOMM168A00_GroupFinalProject_Presentation
COMM168A00_GroupFinalProject_Presentation
 
El ip y sus clases
El ip y sus clasesEl ip y sus clases
El ip y sus clases
 
CURRICULAM VITAE
CURRICULAM  VITAECURRICULAM  VITAE
CURRICULAM VITAE
 
filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2
filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2
filmpitchforhorrorfilmtitlesproject2
 

Similar to TEORI GESTALT

POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYPOWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYtopanegy
 
Terapi gestalt oum
Terapi gestalt oumTerapi gestalt oum
Terapi gestalt oumnjiga
 
teori gestalt therapy
teori gestalt therapyteori gestalt therapy
teori gestalt therapyzakwan azhar
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalvarizalamir
 
Teori gestalt (selesai) 2
Teori gestalt (selesai) 2Teori gestalt (selesai) 2
Teori gestalt (selesai) 2Babas_junot
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamidnim_nang
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 

Similar to TEORI GESTALT (20)

Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYPOWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
 
Terapi gestalt oum
Terapi gestalt oumTerapi gestalt oum
Terapi gestalt oum
 
teori gestalt therapy
teori gestalt therapyteori gestalt therapy
teori gestalt therapy
 
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestal
 
Teori gestalt (selesai) 2
Teori gestalt (selesai) 2Teori gestalt (selesai) 2
Teori gestalt (selesai) 2
 
N9. (konges)
N9. (konges)N9. (konges)
N9. (konges)
 
Terapi gestalt
Terapi gestaltTerapi gestalt
Terapi gestalt
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
(konges)
(konges)(konges)
(konges)
 
KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
Layanan traumatik
Layanan traumatikLayanan traumatik
Layanan traumatik
 
TERAPI REALITI
TERAPI REALITITERAPI REALITI
TERAPI REALITI
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamid
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 

TEORI GESTALT

  • 1.
  • 2. TEORI PENDEKATAN GESTALT Created By: 1. Inez anastasya P 2. Riski Ismayana 3. Tri Endah sulistiani 4. Umaryanto
  • 3. TOKO DAN RIWAYAT KONSELING  Teori Gestalt diperkenalkan oleh Frederick (Fritz) Salomon Perls (1983-1970). Gestalt dalam bahasa Jerman mempunyai arti bentuk, wujud atau organisasi. Kata itu mengandung pengertian kebulatan atau keparipurnaan (Schultz, 1991:171). Simkin dalam (Gilliand, 1989:92) mengatakan bahwa kata Gestalt mempunyai makna keseluruhan (whole) atau konfigurasi (configuaration).  Dengan demikian Perls lebih mengutamakan adanya integrasi bagian-bagian terkecil kepada suatu hal penting dan menjadi fungsi dasar bagi manusia. Sejarah pendekatan Gestalt di awali sejak tahun 1926 ketika Perls mendapatkan gelar medical doctor (MD) pergi ke Frankfrut-ammain dan menjadi asisten Kurt Goldstein di The Intitute for Brain Damage Soldier. Di sinilah Perls bekerjasama dengan profesor Goldsteins dan Adhemar Gelb serta ia bertemu dengan calon istrinya, Laura.
  • 4.  Pada waktu itu Frankfrut-ammain adalah pusat pergolakan intelektual dan Perls secara langsung dan tidak langsung terekpos dengan pengaruh filsafat eksistensial dan psikoanalisis yang menjadi akar pemikirannya dalam mengembangakan pendekatan Gestalt (Corey, 1976, p.120; yotnef 1993). Terdapat tiga tokoh yang mempengaruhi perkembangan intelektual Perls hingga menghasilkan pendekatan Gestalt. Pertama Filsuf Sigmund Freudlander, dari dialah Perls mendapatkan konsep tentang diferrential thinking dan creative indiference, yang ia sebutkan dalam buku pertamanya, Ego, Hunger and Aggressipn (1947).  Kedua Perls dipengaruhi oleh Jan Smuts, perdana menteri Afrika Utara dimana Perls pindah bersama keluarganya ketika melarikan diri dari Nazi German ketika Nazi menguasai Belanda. Sebelum menjadi perdana menteri, Smuts telah menulis buku utama tentang Holism and Evolution yang menjadi acuan perspektif Gestalt. Ketiga Alfred Korzybski, seorang ahli semantik yang berpengaruh pada perkembangan pemikiran intelektual Perls (Yotnef 1993).
  • 5. KONSEP DASAR PENDEKATAN GESTALT  Pendekatan konseling ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupanya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian bagian organ seperti:hati,jantung,otak,dan sebagainya. melainkan merupakan suatu keordinasi semua bagian tersebut.
  • 6. HAKIKAT MANUSIA MENURUT TEORI PENDEKATAN GESTALT  Tidak dapat dipahami,kecuali dalam keseluruhan konteksnya.  Merupakan bagian dari lingkunganya dan hanya dapat di pahami dalam kaitanya dengan lingkunganya itu.  Aktor bukan Reaktor.  Berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi,emosi,persepsi,dan pemikirannya.  Dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab.  Mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.
  • 8. TUJUAN KONSELING  Membantu klien agar dapat memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta mendapatkan insight secara penuh.  Membantu klien menuju pencapaian integritas kepribadiannya  Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)  Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan baik
  • 9. PERAN KONSELING  Fokus utama konseling Gestalt adalah terletak ada bagaimana keadaan konseli sekarang serta hambatan- hambatan apa yang muncul dalam kesadarannya. Oleh karena itu tugas konselor adalah mendorong konseli untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya serta mau mencoba menghadapinya. Dalam hal ini perlu diarahkan agar konseli mau belajar menggunakan perasaannya secara penuh.
  • 10. DESKRIPSI PROSES KONSELING  Fase pertama, konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien. Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena masing-masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta memiliki kebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus dipecahkan.  Fase kedua, konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien. Ada dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :Membangkitkan motivasi klien, dalam hal ini klien diberi kesempatan untuk menyadari ketidaksenangannya atau ketidakpuasannya. Makin tinggi kesadaran klien terhadap ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor. Membangkitkan dan mengembangkan otonomi klien dan menekankan kepada klien bahwa klien boleh menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab.  Fase ketiga, konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan- perasaannya pada saat ini, klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini. Kadang-kadang klien diperbolahkan memproyeksikan dirinya kepada konselor.
  • 11. TEKNIK KONSELING 1.Penekanan Tanggung Jawab Klien 2.Orientasi Sekarang dan Disini 3.Orientasi Eksperensial 1.Permainan Dialog 2.Latihan Bertanggung Jawab 3.Bermain Proyeksi 4.Teknik Pembalikan 5.Tetap dengan Perasaan PRINSIP KERJA TEKNIK-TEKNIK KONSELING GESTALT
  • 12. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENDEKATAN GESTALT  Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh  Terapi Gestalt cenderung antiintelektual dalam arti kurang memperhitungkan faktor-faktor kognitif.  Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain.  Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-teknik Gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis sebagai pribadi tetap tersembunyi.  Para konseli sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik Gestalt karena merasa dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada kerangka yang layak agar tidak tampak hanya sebagai muslihat-muslihat.  Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek masa lampau yang relevan ke saat sekarang.  Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan tubuh.  Terapi Gestalt menolak mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah.  Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada konseli untuk menemukan makna dan penafsiran-penafsiran sendiri.  Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah konseli.  Menghasilkan individu atau siswa yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi KEKURANGAN KELEBIHAN
  • 13. CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN GESTALT  Sebagai contoh, klien adalah seorang ibu yang terlalu keras mendidik anak perempuannya yang berusia 13 tahun. Aturan keras dari ibu membuat anak merasa ketakutan, cemas dan trauma bahakan beberapa hari tidak pulang kerumah yang tanpa sepengetahuan ibunya ternyata anaknya menginap di rumah nenek. Suaminya yang merasa kecewa dan kewalahan terhadap sikap istrinya yang keras itu akhirnya meminta cerai. Latar bekang yang membuat istrinya keras seperti itu adalah didikan dari orang tua sang istri yang terlalu keras dari kecil sampai remaja. Istri sebenarnya merasa “sakit hati” dengan perlakuan itu dan sangant dendam. Dan didikan keras itulah yang diteruskannya kepada putrinya.  Dalam kasus seperti ini, konselor dapat menerapkan teknik permainan dialog yang didalamnya ada teknik kursi kosong. Klien disuruh untuk berperan sebagai under dog yang menjadi korban. Klien di arahkan untuk menjadi sadar akan perbuatannya saat ini bahwa sikapnya yang keras itu hanya sebagai ungkapan balas dendam yang di teruskan kepada putrinya. Selain itu, klien bisa disuruh untuk melakukan permainan ulangan. Mengulang kembali apa yang dialaminya dulu atas sikap kasar orang tuanya dengan upaya meningkatkan kesadaran atas pengulangan tersebut.  Sebagai contoh, teknik bermain peran di dalam kelompok. Misalnya seseorang yang merasa khawatir akan apa yang di pikirkan orang lain terhadapnya, ia kemudian diminta untuk memerankan orang yang mungkin menilainya itu. Setelah ia memerankan orang yang danggapnya menilai dirinya, ia diminta untuk mengecek kembali pada orang itu. Tidak jarang terjadi bahwa apa yang dianggapnya itu tidak nyata. Semua itu hanya penilaian saja, padahal orang lain tidak menilainya seperti yang dianggapnya. Dalam setting kelompok seperti ini, biasanya anggota akan lebih cepat mengenali keyakinan yang kurang rasional yang selama ini belum pernah dicocokkannya dengan orang lain. Setting Individu Setting Kelompok
  • 14. KESIMPULAN  Pendekatan konseling gestalt merupakan pendekatan dalam layanan konseling yang memandang manusia sebagai keseluruhan, bukan merupakan jumlah dari bagian-bagian kepribadian. Terapi ini untuk membantu individu yang mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan diri dalam kehidupan dan lingkungannya, sedang individu tersebut memiliki gangguan psikologis dan potensi yang dimiliki itu tidak dapat berkembang secar wajar. Inti dari terapi ini adalah penyadaran individu, penyadaran ini menunjuk kepada suatu jenis pengalaman saat ini dan berkembang karena hubungan individu dengan lingkungannya dan penyadaran ini mencakup pikiran dan perasaan berdasarkan persepsi individu pada saat sekarang terhadap situasi sekarang atau atau bahwa yang paling prinsip adalah membantu individu untuk mencapai kesadaran akan dirinya dan lingkungannya.  Praktek konseling gestalt yang efektif melibatkan hubungan pribadi ke ppribadi antar konselor dengan konseli. Yang penting adalah konseling secara aktif berbagi persepsi-persepsi dan pengalaman sekarang ketika ia menghadapi konseli disini dan sekarang. Disamping itu konselig memberi umpan balik, terutama yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh konseli melalui tubuhnya. Konselor harus menghadapi konseli tanpa menolak konseli sebagai pribadi.  Proses membangkitkan perasaan pada konseli dapat dicapai dengan cara mengembangkan hubungan atau aliansi terapeutik yang kondusif, manusiawi dan menekankan pada aspek-aspek personal konseli. Karena jika konseli dapat memperoleh kesadaran tentang masalah-masalah yang tak terselesaikan, maka mereka akan menemukan jalan yang mudah menuju peemecahan masalah dan mencapai perkembangan dan aktualisasai diri. Hubungan yang ditekankan dalam konseling gestalt adalah hubungan yang unik yang mereka sebut “saya dan kamu’ hubungan ini menuntut konselor dan konseli untuk sepenuhnya menghayati keadaan pada tataran “disini dan sekarang”. Konselor bekerja dengan tulus dengan menyadari sepenuhnya perasaan, pengalaman, dan persepsi mereka sendiri, serta membangun aklim yang dapat mendorong konseli mengembangkan kepercayaan, kesadaran dan kesediaan untuk mencoba cara-cara baru dalam merasa, berfikir dan bertindak.