SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 74
LAPORAN HASIL SURVEI
     ASPIRASI WARGA TENTANG PEMILUKADA
         2012 DAN MASALAH-MASALAH KOTA
                               JAKARTA


                  Disampaikan Oleh:

              PUSAT KAJIAN POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA
                 (PUSKAPOL UI)



           Jakarta, 11 Juni 2012
2   Metode Survei
Konteks Survei
3


       Survei tatap muka ini merupakan tindak lanjut
        dari survei melalui telepon yang telah
        dilakukan sebelumnya oleh Puskapol (12 -17
        April 2012).
       Bagi Puskapol perbandingan hasil antara
        survei tatap muka dengan survei melalui
        telepon, merupakan proses triangulasi untuk
        memastikan validitas hasil temuan, sekaligus
        bagian dari upaya mendekati kebenaran
        dalam mengukur parameter populasi pemilih
        Jakarta.
Tujuan Survei
4


    1.   Memverifikasi temuan awal survei telepon
         Puskapol pada 12-17 April 2012.
    2.   Memetakan dan memeringkatkan berbagai
         masalah di DKI Jakarta.
    3.   Menghasilkan solusi program versi warga
         untuk berbagai permasalahan di DKI Jakarta.
    4.   Mengukur level awareness warga terhadap
         pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta.
    5.   Mengukur tingkat partisipasi warga dalam
         Pemilukada DKI
Metode Survey
5


       Populasi survei adalah penduduk DKI Jakarta di 5 Kotamadya
        (minus kep. Seribu) yang sudah memenuhi persyaratan umum
        untuk memilih (berusia di atas 17 tahun, memiliki KTP DKI)
       Populasi Penduduk DKI yang memiliki hak pilih = 6.983.692 orang
       Pemilihan responden dilakukan secara acak, menggunakan teknik
        Multistage stratified random sampling.
       Jumlah Sampel = 594 Responden
       MoE = +/- 4,02 %
       Pemilihan sampel mempertimbangkan perimbangan proporsi
        spasial berdasarkan populasi penduduk per wilayah adminsitratif
       Jumlah kelurahan yang diambil sebanyak 60 kelurahan
       Teknik wawancara tatap muka dengan instrumen berupa kuesioner
       Wawancara tatap muka dilakukan pada 24 Mei – 4 Juni 2012.
6   Profil Responden
          Jenis kelamin
          Suku bangsa
          Usia
          Kotamadya
          Pendidikan terakhir
          Pekerjaan
          Lama tinggal di Jakarta
Jenis Kelamin
7




    Laki-Laki    Perempuan

     • 50 %         • 50 %
Suku Bangsa
8




      Jawa      Betawi     Sunda     Tionghoa    Minang     Batak     Lainnya

    • 35 %     • 29.5 %   • 17.9 %   • 4.4 %    • 3.5 %   • 2.8 %    • 6.7%




       Variasi asal suku bangsa menunjukkan keberagaman Jakarta sebagai
       kota metropolitan. Terdapat tiga suku bangsa yang dominan yaitu
       Jawa, Betawi, dan Sunda.
Usia
9




                          38.15
    40
                                        33.61
    35

    30

    25
                                                     18.49
    20

    15
             9.75
    10

    5

    0
         17-25 Tahun   26-40 Tahun   41-55 Tahun   >55 Tahun
Kotamadya Domisili
10




     35
                                                 30.2
     30


     25
                                                                 23.3
                                19.4
     20                                                                          16.8
     15
               10.4
     10


     5


     0

          Jakarta Pusat   Jakarta Selatan   Jakarta Timur   Jakarta Barat   Jakarta Utara
Pendidikan Terakhir
11



     50                                              45.4
     45

     40

     35

     30

     25

     20                                 16.2
                            13.6                                               11.9
     15

                                                                    7.2
     10
               4.9
     5                                                                                       0.7
     0
          Tidak Tamat SD   Tamat SD   Tamat SMP      Tamat    Tamat Diploma   Tamat S1   Tamat S2/S3
                                                  SMU/SMK/STM
                                                    sederajat
Apakah Saat ini Bekerja?
12




               Tidak bekerja                  9.7

           Ibu rumah tangga                                   31.4

     Pensiunan/Purnawirawan            3.9

              Masih Sekolah        2

                 Ya, Bekerja                                                   52.9

                               0         10         20   30          40   50      60
Pekerjaan Saat ini
13




                           Lainnya                                   19.9
                      Guru/Dosen                4.6
     Profesional (Dokter,Pengacara)       1.2
                       Wiraswasta                                                30
               Pegawai Negeri Sipil         4
                  Karyawan Swasta                                                               40.1


                                      0     5         10   15   20     25   30        35   40     45
Lama Tinggal di Jakarta
14


     70                                                 65.71
     60


     50


     40


     30


     20                                   14.45                      13.61
     10
                2.52         3.70
      0

           0-5 tahun   6-10 tahun   11-20 tahun   21-50 tahun   > 50 tahun
15     Temuan Survei #1
              PENGETAHUAN TENTANG
     TAHAPAN PEMILUKADA DKI JAKARTA
Apakah mengetahui kapan dilaksanakan pemilihan
               Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta?
16




                                                                      42.1

                             57.9                                          Menjawab Benar



                  Salah/tidak tahu



     Data menunjukkan kurang dari separuh responden (42%) yang dapat menjawab dengan benar pemilihan
     gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada 11 Juli 2012. Sementara lebih separuh tidak
     tahu atau salah dalam menyebutkan waktu pelaksanaan pemilukada (58%). Responden cenderung bisa
     menjawab bahwa pemilukada dilaksanakan pada bulan Juli, namun salah dalam menyebutkan tanggal
     pelaksanaannya (tanggal 11). Temuan ini penting disikapi oleh KPU DKI dalam hal sosialisasi
     pelaksanaan pemungutan suara, apalagi akan dilaksanakan pada hari kerja yang diliburkan.
Darimana mengetahui informasi waktu
                  pelaksanaan Pemilukada DKI?
17


                                         96.9         98.5                             97.3
     100

      90                      83                                81.7
      80                                                                  74.4

      70

      60   52.8
      50          47.2

      40                                                                                      Ya
      30                                                               25.6                   Tidak
                         17                                  18.3
      20

      10                           3.1                                           2.7
                                                1.5
       0
Televisi, sumber informasi
18
                       utama
        Televisi merupakan media yang sering ditonton, setidaknya
         sebagian responden (53%) mengaku memperoleh informasi
         pelaksanaan pemilukada DKI dari televisi. Namun patut
         diduga adanya sejumlah signifikan responden (47%) yang
         tidak memperoleh informasi pemilukada melalui televisi
         disebabkan belum adanya iklan layanan masyarakat oleh
         KPUD yang secara luas disiarkan melalui televisi.
        Koran tampaknya bukan sumber informasi utama bagi warga
         Jakarta. Hanya sebagian kecil yang mengaku memperoleh
         informasi pemilukada dari koran.
        Cukup menarik jika dibandingkan dengan media lainnya –
         kecuali televisi – terpaan spanduk/baliho relatif cukup baik.
         Terbukti sejumlah responden (25%) mengaku mengetahui
         informasi pemilukada dari spanduk/baliho di luar ruang.
Apakah sudah terdaftar sebagai pemilih pada
          Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 ini?
19




                     79.7
       80
       70
       60
       50
       40
       30
       20                                                     12.4
                                          7.9
       10
         0
             Sudah terdaftar     Belum Terdaftar        Belum Tahu


     Sebagian besar (80%) mengaku sudah terdaftar sebagai pemilih. Sementara
     sebagian kecil mengaku belum terdaftar, bahkan ada yang mengaku ‘belum tahu’
     sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih.
Jika belum terdaftar, apakah akan mengurus supaya
          terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilukada?
20




                           45.3
          50

          45                           37.7
          40               Akan
          35
                           mengurus Tidak
          30
                                    akan
          25
                                    mengurus        17
          20

          15
                                                    Tidak tahu
          10
                                                    cara mengurusnya
           5

           0


     Data ini menunjukkan dua hal: pertama, sosialisasi pendaftaran pemilih yang
     masih kurang; kedua, adanya sikap apatis warga terhadap proses pemilu;
     atau keengganan untuk mengurus secara swadaya hak pilihnya.
Jika belum tahu, apakah berkeinginan mencari informasi tentang
         sudah terdaftar atau belum terdaftar sebagai pemilih pada
                     pemilukada DKI Jakarta tahun ini?
21




                                  58.7
                60

                50
                                              41.3
                               Ingin cari
                40             informasi
                30
                                                     Belum ada
                                                     keinginan
                20

                10

                 0



     Khusus yang mengaku belum tahu terdaftar atau tidak, umumnya berkeinginan untuk
     mencari informasi (59%) tentang cara mendaftar sebagai pemilih. Tetapi ada juga
     yang bersikap ‘tidak terlalu peduli’ dengan mengatakan belum ada keinginan untuk
     mencari informasi.
Apakah informasi pendaftaran pemilih untuk
          Pemilukada DKI Jakarta sudah tersosialisasikan
                dengan baik kepada masyarakat?
22




                                46.6       46.1
              50
                           Sudah
              40           baik
              30
                                          Masih
                                          kurang
              20
                                                       7.4
              10
                                                          Tidak tahu
               0

     Data menunjukkan informasi tentang pendaftaran pemilih masih belum memadai.
     Berimbang antara yang menilai sudah baik (47%) dan masih kurang (46%). Hal ini
     perlu menjadi catatan bagi penyelenggra pemilu dalam sosialisasi tahapan
     pendaftaran pemilih.
KPU DKI telah mengumumkan Daftar Pemilih pada
        Pemilukada DKI, apakah tahu tentang hal itu?
23




                                                     42.7

                      57.3                                Tahu
             Tidak Tahu




     Hampir sejalan dengan temuan penilaian yang berimbang terhadap kinerja KPUD
     dalam sosialisasi pendaftaran pemilih, pengetahuan responden juga berimbang
     tentang Daftar Pemilih yang diumumkan KPUD. Sebagian lebih besar (57%)
     menjawab tidak tahu, sedang sebagian lebih kecil (43%) menjawab tahu tentang
     KPUD mengumumkan Daftar Pemilih.
Saat ini ada pasangan calon yang mempermasalahkan Daftar Pemilih
           karena masalah pemilih dibawah umur, pemilih ganda, dsb. Apakah
         masalah daftar pemilih berpengaruh terhadap pelaksanaan pemilukada
                                  yang jujur dan adil?
24



                                          68
                    70

                    60
                                     Ya
                    50

                    40

                     30
                                                   17.1
                     20

                     10
                                                                    14.9
                         0
                                               Tidak
                                                                 Tidak tahu


     Pada tahap pendaftaran pemilih muncul ketidakpuasan para pasangan calon terhadap Daftar Pemilih yang
     dianggap bermasalah seperti pemilih ganda, dibawah umur, atau pemilih ‘hantu’ (sudah meninggal masih
     tercatat). Sebagian besar menilai masalah data pemiilih yang kurang akurat akan mempengaruhi
     pelaksanaan pemilukada yang jujur dan adil (68%). Isu data pemilih dianggap krusial dibereskan KPUD.
     Sebagian lainnya menilai tidak ada pengaruhnya (17%), sisanya memilih tidak tahu (15%). Gambaran ini
     menunjukkan masih ada pemilih yang merasa data pemilih bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh
     terhadap penyelenggaraan pemilukada yang jujur dan adil.
Apakah tahu saat ini KPUD sudah mengumumkan pasangan
      calon peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI
                              Jakarta?
25




                                                    Tidak tahu

            100                            35.7
              80
              60
              40
                                           64.3
              20                        Tahu
               0

      KPUD DKI sudah mengumumkan pasangan calon peserta pemilukada sekaligus dengan
      nomor urutnya. Sebagian besar responden umumnya tahu tentang tahapan tersebut
      (64%). Tetapi yang mengaku tidak tahu juga signifikan (36%), artinya sosialisasi
      tentang tahapan pencalonan masih kurang.
Apakah tahu jumlah peserta pasangan calon dalam
     pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada
                           tahun ini?
26




                                        34.7
                                                     Menjawab
                                                     Benar
                 65.3

     Menjawab Salah/
     Tidak Tahu

     Sebagian besar menjawab tahu KPUD telah mengumumkan pasangan calon
     peserta pemilukada DKI, tetapi hanya sebagian yang bisa menjawab dengan
     benar jumlah pasangan calon peserta pemilukada DKI secara benar (35%).
     Sebagian besar lainnya tidak mengetahui secara benar jumlah peserta
     pemilukada. Hingga kini KPUD belum mengumumkan pasangan calon dan
     nomor urutnya secara luas. Padahal informasi tersebut penting segera
     disebarluaskan KPUD sebagai bagian dari pendidikan pemilih.
27




           Siapa saja
     pasangan calon
          dan nomor
            urutnya?
     Bagaimana kami
      bisa mengenali
            mereka?
Apakah merasa tertarik mengikuti berbagai informasi
       tentang tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur
                            DKI Jakarta?
28



         50                                        43.4
         40                         31.3
         30
                                                                  20.1
         20
         10           4.5
                                                                                   0.7
           0
                Sangat Tertarik    Tertarik     Biasa Saja    Tidak Tertarik   Sangat Tidak
                                                                                 Tertarik

     Antusiasme warga Jakarta mengukuti berbagai informasi tentang tahapan pemiliukada berada
     pada kategori ‘biasa saja’ (43%). Artinya sangat cair, bisa tertarik atau tidak tertarik. Hanya
     sebagian kecil (4%) yang mengaku sangat tertarik. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa
     pemilukada dianggap sebagai peristiwa yang rutin, teknis, sehingga tidak menarik diikuti
     secara intens. Rasa ‘kepemilikan’ warga terhadap proses pemilukada termasuk rendah.
Penilaian terhadap kinerja KPUD DKI Jakarta dalam
     melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI
                           Jakarta 2012?
29


        45                                  41.3
        40

        35
                                29
        30

        25

        20
                                                                                      17.4
        15
                                                           8.9
        10

         5
                  2.3                                                     1
         0
             Sangat baik      Baik       Biasa Saja    Tidak Baik   Sangat Tidak   Tidak Tahu
                                                                       Baik
     Data tabel-tabel sebelumnya menunjukkan level pengetahuan dan antusiasme warga Jakarta
     terhadap tahap pemilukada cenderung ‘biasa saja’ ke arah rendah. Temuan tersebut cenderung
     konsisten dengan penilaian warga terhadap kinerja KPUD DKI hingga saat ini. Dominan jawaban
     responden yang menilai kinerja KPUD DKI adalah ‘biasa saja’ (41%), dan baik (29%). Namun perlu
     dicermati signifikannya yang menjawab ‘tidak tahu’ (17%) sebagai cerminan bahwa pemilih tidak
     paham tugas penyelenggara pemilu.
Apakah yakin bahwa pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil
       gubernur DKI Jakarta pada Juli mendatang akan memberikan
      dampak bagi kondisi yang lebih baik bagi kehidupan Bapak/Ibu?
30



                                              44.3
              45                  39.3
              40
              35                                Tidak
              30                                yakin
                                  Yakin
               25
               20
                                                           16.3
               15
               10
                   5                                            Tidak
                   0                                            tahu


     Mengkonfirmasi dugaan bahwa pemilukada cenderung dianggap sebagai ‘ritual’ demokrasi
     prosedural yang jauh dari harapan memberikan dampak bagi kehidupan yang lebih baik.
     Sejumlah signifikan (44%) merasa tidak yakin dengan aspek substansi dari pemilukada yaitu
     kondisi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Jika digabung dengan yang menjawab ‘tidak
     tahu’, menunjukkan situasi ketiadaan hubungan antara prosedur pemilukada dengan realitas
     kondisi masyarakat. Hal ini adalah catatan kritis bagi substansi demokrasi kita.
Apakah merasa optimis/yakin bahwa pemilihan gubernur dan
     wakil gubernur DKI Jakarta 2012 ini akan menghasilkan pemimpin
        yang mampu mengatasi berbagai permasalahan Jakarta?
31



                                               49.1
              50                   40.4            Tidak
              40                                   yakin

              30                 Yakin

              20                                            10.6
              10                                               Tidak
                                                               tahu
                0
      Keraguan warga berlanjut dengan signifikannya responden yang tidak yakin bahwa
      pemilukada DKI tahun ini akan menghasilkan pemimpin yang bisa mengatasi
      permasalahan kota Jakarta (49%). Walau signifikan pula yang menjawab yakin (40%).
Jumlah peserta pemilukada yang banyak (lebih dari dua
       pasangan calon) akan menghasilkan keadaan yang lebih baik
                      bagi warga dan kota Jakarta
32



                                                43.7
            45
                                   39
            40
            35
            30                                   Tidak
            25                                   yakin        17.3
            20                     Yakin
            15                                                Tidak
            10
                                                              tahu
             5
             0


     Jumlah peserta pemilukada yang banyak (lebih dari dua pasangan calon) di DKI Jakarta
     pada 2012 ini ternyata menurunkan keyakinan warga terhadap hasil yang lebih baik bagi
     warga dan kota Jakarta. Hanya 39% yang yakin, sementara lebih banyak yang menjawab
     tidak yakin atau ragu (44%). Makin banyak alternatif piliihan justru memunculkan keraguan
     akan terciptanya hasil yang membawa kebaikan bagi kota Jakarta.
Adanya pasangan calon yang berasal dari jalur partai politik dan
     jalur perseorangan akan menghasilkan keadaan yang lebih baik
                                 bagi
                         warga dan kota Jakarta
33




               Tidak tahu                    22.9

                 Tidak yakin                                    36.5

                     Yakin                                             40.5



         0      5      10      15    20      25     30     35     40     45


     Adanya pasangan calon dari jalur perseorangan dan jalur partai politik cukup
     memberikan keyakinan akan adanya kompetisi antarpasangan calon sehingga dapat
     menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi Jakarta. Sebagian (40%) merasa yakin.
     Tetapi sebagian lainnya (36%) merasa tidak yakin perbedaan jalur pencalonan itu
     akan memberi dampak positif bagi Jakarta yang lebih baik. Bahkan cukup signifikan
     yang menjawab tidak tahu.
Kemampuan KPUD DKI saat ini dalam melaksanakan pemilukada
     akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota
                               Jakarta
34




                   Tidak tahu                         23.6
                          Tidak yakin                                  33.8

                              Yakin                                                  42.5


             0       5       10      15      20      25      30      35       40     45

     Cukup penting bahwa sebagian besar warga Jakarta merasa yakin dengan kemampuan KPUD dalam
     menyelenggarakan pemilukada akan memberi dampak yang lebih baik (42%). Keyakinan ini
     diperlukan sebagai modal sosial KPUD dalam menjalankan tugasnya karena ada sejumlah signifikan
     (34%) yang merasa tidak yakin dengan kemampuan KPUD DKI. Sebagian lainnya menjawab tidak
     tahu. Artinya ada dukungan terhadap KPUD namun sikap kritis diberikan oleh sebagian besar lainnya.
     Signifikannya jumlah yang tidak tahu menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan antara warga
     dengan aktivitas KPUD selama ini.
Kemampuan Panitia Pengawas Pemilukada DKI dalam
          mengawasi pelaksanaan Pemiliukada akan menghasilkan
           keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta
35




             100%                                24.5     Tidak tahu

              80%                                30.5      Tidak yakin
              60%
              40%                                45.1       Yakin
              20%
                0%
     Kondisi serupa juga ditujukan untuk Panwaslukada. Ada dukungan keyakinan dari sebagian
     warga (45%) akan kiprah Panwaslukada dalam turut berpengaruh menghasilkan keadaan lebih
     baik pasca pemilukada. Tetapi sisanya merasa tidak yakin (30%) dan tidak tahu (24%). Kondisi
     ini bisa jadi memperberat kerja Panwaslukada dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk
     turut mengawasi jalannya pemilukada.
Keterlibatan dan antusias masyarakat dalam pemilihan gubernur
      dan wakil gubernur akan menghasilkan keadaan yang lebih baik
                                   bagi
                          warga dan kota Jakarta
36




                                                    10.9      Tidak tahu

                100%                                           Tidak yakin
                                                      24.8
                 80%

                 60%
                                                      64.3      Yakin
                 40%

                 20%

                   0%
     Dibandingkan pernyataan lainnya, keterlibatan dan antusiasme masyarakat Jakarta dalam pemilukada
     diyakini sangat berpengaruh terhadap hasil yang lebih baik. Lebih dari separo warga yakin tentang hal
     tersebut (64%). Ini merupakan kesepakatan penting untuk melibatkan suara warga dalam proses
     pemilukada. Hanya keyakinan tentang antusiasme tersebut berbanding terbalik dengan realita yang
     dirasakan warga. Misalnya mengacu data sebelumnya tentang rendahnya ketertarikan warga untuk
     mengikuti informasi seputar pemilukada. Ditandai dengan ketidaktahuan warga terhadap beberapa
     tahapan pemilukada yang telah dilalui.
Janji dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon
          gubernur dan wakil gubernur peserta Pemilukada DKI akan
          menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota
                                  Jakarta
37




                                                                   Tidak tahu
                                                        12.2
                   100%

                    80%                                 61.5       Tidak yakin
                    60%

                    40%
                                                        26.3       Yakin
                    20%

                     0%

     Responden cenderung tidak percaya pada janji/program kampanye pasangan calon akan menghasilkan
     keadaan yang lebih baik (61%). Ini adalah keyakinan yang paling rendah (hanya 26% yang yakin). Kondisi
     tersebut menunjukkan warga merasa apatis dengan janji/program kampanye para pasangan calon, padahal
     program calon merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan pilihan agar menghasilkan keadaan
     yang lebih baik. Sehingga muncul situasi kontradiksi bagi warga: pesimis jumlah calon banyak, ada optimisme
     melihat variasi jalur pencalonan, tetapi tidak yakin dengan program pasangan calon bisa membawa keadaan
     yang baik bagi kota Jakarta. Sementara warga merasa keterlibatannya akan memberi dampak positif namun
     hal itu tidak terjadi pada tataran prakteknya. Gejala perilaku pemilih seperti apakah ini?
38   Temuan Survei #2
      MASALAH & USULAN PROGRAM
           DARI WARGA UNTUK DKI
                        JAKARTA
Masalah-masalah yang harus
39
            diselesaikan di DKI Jakarta
                                                   Kemacetan                                                      26.02
                                                         Banjir                                               24.70
             Kesejahteraan (Kemiskinan, Sembako mahal, BBM)                                     11.92
     Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan)                                7.22
                                   Pendidikan (mahal,fasilitas)                    5.90
          Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja)                       5.90
                   Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi)                    5.10
                                                    kesehatan                 3.95
                                           Transportasi Publik           2.46
       Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan …          2.29
                                 Birokrasi (Pelayanan,Korupsi)          2.01
                                               Kependudukan           0.92
                                                       Lainnya         1.60

                                                                  0           5            10      15   20   25           30
Masalah Paling Prioritas untuk Segera
         Diselesaikan di DKI Jakarta
40



                                                   Kemacetan                                                          29.41

                         Kesejahteraan (Kemiskinan, Daya beli)                                         17.14

                                                         Banjir                                        16.97

          Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja)                               8.91

                                   Pendidikan (mahal,fasilitas)                            8.57

                                                    kesehatan                       5.04

     Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan)                      3.36

                                 Birokrasi (Pelayanan,Korupsi)               2.35

       Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan …           2.18

                   Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi)           2.02

                                           Transportasi Publik         1.18

                                               Kependudukan           0.50

                                                       Lainnya           1.85

                                                                  0             5          10     15       20   25   30
Masalah Utama yang harus diselesaikan
                       di tingkat Kecamatan
41




               Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan)                                                            24.91

                                                                    Banjir                                        15.92

                              Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi)                                         15.80

                                                              Kemacetan                                      13.84

     Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan PKL, fasilitas …                      5.88

                                                                 Narkoba                        5.19

                   Kesejahteraan (Kemiskinan, Sembako mahal, Daya beli)                        4.73

                                                               kesehatan                3.23

                    Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja)                  3.00

                                            Birokrasi (Pelayanan,Korupsi)           2.31

                                              Pendidikan (mahal,fasilitas)        1.61

                                                          Kependudukan           0.81

                                                                             0             5            10   15           20   25
Masalah Lingkup Jakarta vs
            Kecamatan
42


       Level             Level
      Jakarta          Kecamatan
        Kemacetan        Keamanan




       Kesejahteraan       Banjir




          Banjir         Lingkungan
Peringkat Solusi Program
43
                       Warga
     Regulasi Pembatasan Kendaraan (termasuk pengaturan pajak)                                                                  13.61
                                      Pembukaan Lapangan Kerja                                                         10.92
                           Bantuan Pendidikan dan Sekolah Gratis                                                8.74
                                 Pembersihan Sungai / saluran air                                               8.57
                                              Jaminan Kesehatan                                      5.21
     Perbaikan / penambahan transportasi umum (Busway, krl, bus)                                 4.71
                                      Pembangunan sarana jalan                                  4.54
                 Pengaturan Subsudi / Pengaturan harga sembako                                3.87
                  Pengaturan dan Penataan lingkungan (Tata Kota)                       3.03
                              Pengaturan / Penertiban Lalu Lintas                     2.69
                                             Penegakkan Hukum                      2.35
                            Membuat / membangun infrastruktur                      2.18
                                         Peningkatan Peran Polisi              1.68
                                                  Jaminan Sosial               1.68
                                     MRT (Mass Rapid Transport)                1.68
                               Pengelolaan / Pengolahan Sampah                 1.51
                                                Menaikkan Upah             1.18
                            Perlindungan terhadap pedagang kecil          0.84
                                             Membangun Rusun            0.17
                                           Penertiban Penduduk          0.17
                                                         Lainnya                                                                                  19.66

                                                                    0          2          4          6      8     10    12     14       16   18   20
Solusi Program dari Warga
44
     berdasarkan Masalah Prioritas

             Kemacetan
       Regulasi
                     Perbaikan /
     Pembatasan
                    penambahan
      Kendaraan                        Pembangunan
                     transportasi
      (termasuk                         sarana jalan
                        umum
     pengaturan
                  (Busway, krl, bus)
        pajak)
Solusi Program dari Warga
45
     berdasarkan Masalah Prioritas

          Kesejahteraan
               Pengaturan
     Pembukaan Subsudi /
                           Jaminan
      Lapangan Pengaturan
                          Kesehatan
        Kerja    harga
                sembako
Solusi Program dari Warga
46
      berdasarkan Masalah Prioritas

                    Banjir
                    Pengaturan
     Pembersihan        dan        Pengelolaan
       Sungai /      Penataan     / Pengolahan
      saluran air   lingkungan       Sampah
                    (Tata Kota)
Solusi Program dari Warga
47
     berdasarkan Masalah Prioritas

        Ketenagakerjaan
                             Perlindungan
     Pembukaan
                 Menaikkan     terhadap
      Lapangan
                   Upah       pedagang
        Kerja
                                  kecil
Solusi Program dari Warga
48
     berdasarkan Masalah Prioritas

     Pendidikan dan Kesehatan
                       Jaminan
        Bantuan       Kesehatan
     Pendidikan dan
     Sekolah Gratis Dan pengobatan
                         gratis
Solusi Program dari Warga
49
      berdasarkan Masalah Prioritas

             Keamanan

     Penegakkan Peningkatan
                               Siskamling
       Hukum    Peran Polisi
Jakarta (tidak) Nyaman dan
50
                       Aman
        Ada lima masalah paling prioritas yang harus
         diselesaikan Gubernur terpilih, baik yang dirasakan
         warga di level kota Jakarta maupun di sekitar tempat
         tinggalnya (kecamatan). Yaitu:
         Kemacetan, Kesejahteraan, Banjir, Keamanan, dan
         Lingkungan.
        Di sekitar lingkungan, warga merasakan masalah
         keamanan sangat krusial, seperti
         pencurian, perampokkan, narkoba, perkelahian
         kelompok pemuda, hingga perkosaan.
        Berdasarkan kondisi tersebut, program calon
         gubernur (mestinya) tidak hanya terpaku pada isu
         kota, juga mencakup lingkungan tempat tinggal agar
         warga Jakarta dapat hidup nyaman dan aman.
51   Temuan Survei #3
     PARTISIPASI DALAM PEMILUKADA
Apakah bersedia meluangkan
        waktu untuk datang ke TPS dan
52                memilih ?
                                 94.5
              100
               90
               80
                           Bersedia
               70
               60
               50
               40
               30
               20
                                             1.7         3.9
               10                                              Tidak tahu
                                         Tidak
                0
                                         bersedia

     Mayoritas bersedia untuk datang ke TPS dan memilih (94%). Artinya kesediaan pemilih
     sangat tinggi untuk memililih. Bisa diduga bahwa warga melihat fokus keterlibatannya
     adalah pada saat memberikan suara. Dan cenderung ‘mengabaikan’ keterlibatannya
     pada tahap seperti pendaftaran pemilih dan kampanye. Sebagian kecil menyatakan
     pasti tdak bersedia memilih dan tidak tahu.
Apakah Program yang dikampanyekan pasangan
      calon akan menjadi pertimbangan dalam memilih
                      Gubernur DKI?
53




                          YA
                        (66.9)                                    TIDAK
                                                                  (33.1)

     Ketika ditanyakan apakah program yang dikampanyekan pasangan calaon akan menjadi pertimbangan
     dalam memilih calon gubernur, sebagian besar menyatakan YA (66.9). Tetapi signifikan pula (33.1) yang
     tidak menganggap program sebagai pertimbangan yang penting. Informasi tabel tersebut
     menunjukkan adanya ‘faktor’ lain yang turut menentukan pilihan, ditandai dengan sejumlah signifikan
     (33%) yang menganggap bahwa program kampanye tidak menjadi pertimbangannya dalam memilih.
Dalam Pemilukada, apa yang menjadi
        pertimbangan dalam memilih pasangan
54
                       calon?



            60
                                        73.6
            50
            40                      Non Program

            30
            20                          26.4
            10
                                       Program
             0
     Ketika pertanyaan diarahkan pada pertimbangan dalam memilih pasangan
     calon, ternyata mayoritas menekankan pada faktor non program, seperti
     unsur-unsur primordial dan figur. Di sisi lain, masih signifikan yang konsisten
     pada isu program yang ditawarkan (26.4%).
Dari yang sudah punya pilihan, apa yang
     menjadi pertimbangan memilih pasangan
55
                     calon?



          Pertimbangan                      Pertimbangan
          Non Program                         Program
             (66.5%)                           (33.4%)


     Ketika responden yang saat ini sudah punya pilihan ditanyakan tentang
     apa yang menjadi pertimbangan memilih calon, umumnya
     mempertimbangkan faktor figur dan kedekatan emosi secara primordial
     (66%) ketimbang program (33%).
Adakah pasangan calon yang memiliki
     kemampuan mengatasi berbagai permasalahan
                  di DKI Jakarta?      42.7
                Tidak tahu/belum memutuskan

                    8.2
               Tidak ada yang mampu

              3.4
          Rahasia
                                                                45.7

         Ada yang mampu        19,6   16,1   4,7   3,2   1,8   0,3



     0    5         10    15     20    25    30    35    40    45      50



56
42.7% Belum Memutuskan
57
                     Pilihan
        Kompetisi antarpasangan calon tampaknya masih ketat.
         Sebagian warga (46%) melihat ada pasangan calon yang
         memiliki kemampuan mengatasi berbagai permasalahan di
         Jakarta.
        Sebagian kecil (8%) dengan tegas menyatakan tidak ada
         pasangan calon yang mampu atasi masalah Jakarta.
        Tetapi sebagian besar lainnya menjawab „tidak tahu‟ atau
         belum memutuskan apakah pasangan calon yang berlaga
         sekarang ini mampu atau tidak mengatasi masalah Jakarta.
         Hal ini bisa ditafsirkan bahwa sebagian (46%) warga sudah
         menentukan pilihan, tetapi sebagian besar lainnya masih
         belum menentukan pilihan (42.7%).
        Masa kampanye yang dimulai 24 Juni bisa jadi menjadi ajang
         bagi warga Jakarta untuk melihat kapabilitas calon mengatasi
         masalah kota Jakarta.
Apakah akan terlibat dalam kampanye pasangan calon
       gubernur dan wakil gubernur di wilayah DKI Jakarta
                    pada masa kampanye?
58




            13.4%                        74.9%                        11.7%

      • Akan terlibat              • Tidak akan                • Belum
        dalam                        terlibat                    memutuskan
        kampanye                     dalam
                                     kampanye


     Warga merasa tidak antusias terlibat dalam kampanye pasangan calon yang resminya
     dimulai pada 24 Juni. Mayoritas mengatakan tidak akan terlibat dalam kampanye
     (75%). Hanya sebagian kecail (13%) yang mengaku akan terlibat, dan sebagian
     lainnya (12%) yang belum memutuskan. Mengapa hal ini terjadi?
Apakah pernah ditawari uang atau imbalan lainnya untuk
       memilih calon atau partai politik tertentu dalam pemilu-
                        pemilu sebelumnya?
59




               4 Tidak tahu

                 Tidak pernah                                  85.8

                  10.2
              Pernah

          0              20      40           60          80          100

     Pengalaman warga terhadap politik uang pada pemilu-pemilu sebelumnya
     tampaknya tidak menonjol. Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari hadiah
     berupa uang atau imbalan lainnya untuk memilih (85%). Namun ada
     sejumlah responden (10%) yang mengaku pernah ditawari imbalan
     menandakan praktek politik uang adalah realita
Apakah akan ada pihak yang menawarkan imbalan uang
     atau lainnya untuk memilih pasangan calon menjelang hari
                   pemilihan Gubernur DKI nanti?
60



                                          Sebagian besar (41%)
                Ada (40.7%)               merasa dalam pemilukada
                                          DKI ini akan ada pihak yang
                                          menawarkan imbalan untuk
                                          mempengaruhi pemilih
                                          dalam menentukan pilihan.
                  Tidak ada               Sebagian lainnya secara
                                          pasti mengatakan tidak ada
                   (33.2%)                (33%), tetapi sebgaian
                                          lainnya mengatakan tidak
                                          tahu (26%). Artinya patut
                                          diduga potensi politik uang
                 Tidak tahu               dalam pemilukada DKI akan
                                          tinggi.
                   (26.1%)
Apakah yakin pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI
         Jakarta pada Juli mendatang akan berlangsung
                       jujur, terbuka, adil,
61
                       dan tanpa korupsi?


         60%

         50%

         40%

         30%                          55%
         20%         34%
         10%                                            11%
         0%

                   Yakin          Tidak yakin       Tidak tahu

     Potensi dugaan tingginya politik uang berkorelasi dengan tingginya
     ketidakyakinan warga bahwa pemilukada DKI akan berlangsung
     jujur, terbuka, dan tanpa korupsi. Sebagian besar (55%) menyatakan
     ketidakyakinan tersebut.
Ada/tidak Calon yang Mampu versus Yakin/tidak
   Pemilukada DKI jujur dan tanpa korupsi




Ada yang            Tidak Ada           Belum tahu
Mampu               yang Mampu          • 32% yakin
• 40% yakin         • 18% yakin         • 52% tidak yakin
• 54% tidak yakin   • 71% tidak yakin   • 16% tidak tahu
• 6% tidak tahu     • 10% tidak tahu
63
     Kesimpulan &
     Rekomendasi
     Lemahnya Pengaruh Sosialisasi Pemilukada di kalangan
     Pemilih
        Pendaftaran Pemilih yang Belum Informatif bagi
        Pemilih Kecurangan di Pemilukada
          Potensi
            Masalah Antusiasme dan Optimisme terhadap
            Dampak Positif Pemilukada dan hasil-hasilnya

               Hasil Pemilukada yang Baik diyakini berasal dari
               antusiasme warga
                   Masalah pemilih ‘cerdas’
                      Masalah Program-Solusi dari Warga
#1. Lemahnya Pengaruh Sosialisasi Pemilukada
     di kalangan Pemilih
64

        Masih sangat besar prosentase yang tidak mengetahui secara
         tepat jadwal pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil
         Gubernur (57,9%).
        Sumber informasi sosialisasi terbesar berasal dari Televisi
         (52,8%) tetapi tidak cukup banyak sosialisasi KPUD tentang
         proses dan tahapan Pemilukada dalam bentuk iklan layanan
         masyarakat.
        Hanya 25% yang mendapat informasi dari Baliho/Spanduk
         KPUD. Masih sedikit yang mengkonsumsi informasi terkait
         Pemilukada melalui media lain baik Brosur (18,3%) Koran
         (17%), Internet (3,1%), dan majalah (1,5%).
        Cukup besar prosentase (64%) yang belum tahu pengumuman
         pasangan peserta pemilukada. Sementara itu 65% tidak tepat
         mengetahui jumlah pasangan calon.
        Mencerminkan masih lemah pula kinerja KPUD mengoptimalkan
         sosialisasi kepada pemilih. Warga pemilih di DKI tampaknya
         pasif mengakses informasi terkait tahapan,peserta, dan jadwal
         Pemilukada.
#2. Pendaftaran Pemilih yang Belum Informatif
     bagi Pemilih
65


         Daftar Pemilih telah diumumkan KPUD tetapi masih lebih dari
          setengah (57%) belum tahu.
         Mayoritas (80%) mengaku tahu sudah terdaftar, tapi masih
          ada (12,4% ) yang tidak tahu sudah terdaftar.
         Dari yang mengaku belum terdaftar, hanya 45% yang ingin
          mengurus agar terdaftar. Sementara dari yang belum tahu
          apakah sudah terdaftar, 59% ingin memastikan kembali
          apakah sudah terdaftar.
         Masalah pendaftaran pemilih penting karena dapat mengurangi
          hak mereka yang seharusnya dapat memilih di Pemilukada.
          Sementara warga pun tidak terlalu antusias mencari informasi
          terkait status apakah sudah terdaftar.
#3. Potensi Kecurangan di Pemilukada
66


        Persepsi warga cenderung skeptis dengan
         praktek pemberian imbalan yang diakui
         sebagai realitas dari pengalaman pemilu-
         pemilu terdahulu.
        Cukup kuat persepsi responden (55%) yang
         cenderung pesimis Pemilukada ini akan minim
         kecurangan dan korupsi.
        Bahkan 40,7% yakin akan ada praktek
         pembagian imbalan untuk memilih para
         kandidat menjelang hari pemilihan.
#4. Masalah Antusiasme dan Optimisme
     terhadap Dampak Positif Pemilukada dan hasil-
67
     hasilnya
        Tidak besarnya optimisme (39,3%) bahwa pemilukada 2012 ini
         akan membawa perubahan kondisi yang lebih baik bagi kehidupan
         warga Jakarta.
        Sangat besar ketidakpercayaan terhadap janji/program kampanye
         kandidat (61,5%) bila dibandingkan hanya 26,3% yang optimis
         janji/program kandidat akan membawa hasil perubahan kondisi
         warga.
        Hanya 40% yang yakin adanya banyak kandidat akan mendorong
         kompetisi yang mungkin menghasilkan keadaan lebih baik. Hanya
         ada 40,4% yang yakin bahwa pemilukada ini akan menghasilkan
         pemimpin yang mampu mengatasi masalah-masalah Jakarta.
        Kapasitas KPUD cukup dipercaya membantu hasil pemilukada
         yang baik menurut mayoritas warga (42,5%) Masalahnya cukup
         besar juga prosentase mereka yang tidak tahu soal kemampuan
         KPUD (23,6%). Kondisi serupa tercermin pada persepsi atas
         Panwaslu yang diyakini 45,1% responden mempengaruhi hasil
         pemilukada yang baik. Tapi juga cukup besar yang tidak tahu soal
         Panwaslu (24,5%).
#5. Hasil Pemilukada yang Baik diyakini
     berasal dari antusiasme warga
68

        Opini tentang arti penting sikap antusias warga ternyata tidak
         otomatis dapat menggerakkan partisipasi aktif warga dalam
         proses Pemilukada kali ini.
        Partisipasi pada hari pencoblosan diharapkan tinggi, bila
         didasari temuan 94,5% pemilih bersedia akan datang ke TPS
         pada hari pemilihan.
        Akan tetapi bentuk partisipasi sebelum hari pemilihan masih
         mengkhawatirkan.
             Mayoritas warga bersikap “biasa saja” (43,4%) untuk
              mengikuti berbagai informasi tentang tahapan Pemilukada.
              Prosentase yang besar ini tambah mengkhawatirkan bila
              digabungkan dengan 20,1% yang tidak tertarik dan 0,7%
              yang sangat tidak tertarik. Hanya 4,5% yang sangat
              tertarik.
             Mayoritas warga menyatakan tidak akan terlibat (74,8%)
              dalam kegiatan para kandidat di masa kampanye yang
              dimulai 24 Juni.
#6. Masalah pemilih ‘cerdas’
69

        Antusiasme yang cenderung rendah terhadap janji/program
         kandidat dan juga rendahnya keinginan berpartisipasi dalam
         tahapan kampanye kandidat mencerminkan pasifnya warga DKI
         merespon kontestasi pemilihan kepala daerahnya.
        Tinggal sebulan lagi pemilihan dilaksanakan, mayoritas mengaku
         belum memutuskan siapa pilihan mereka (42,7%) dan 8,2% lainnya
         menganggap semua kandidat tidak mampu mengatasi masalah
         DKI.
        Kebingungan warga tercermin dari fakta yang di satu sisi mayoritas
         responden (66,9%) mengaku program kandidat sebagai
         pertimbangan mereka memilih Gubernur DKI. Dari mereka yang
         mengaku akan memilih ternyata 73,6% responden menetapkan
         faktor-faktor non program sebagai patokan menentukan pilihan
         kandidat. Lebih jauh lagi ketika diukur pada mereka yang sudah
         tahu dan menetapkan kandidat yang akan mereka
         pilih, pertimbangan mayoritas (66.9%) bukan karena program si
         kandidat tersebut.
Lanjutan

70

        Responden yang menganggap ada pasangan calon yang
         memiliki kemampuan mengatasi permasalahan DKI baru
         45,7% dari total responden. Dimana sebulan sebelum
         pemilukada ternyata calon yang dianggap mampu oleh
         responden untuk memimpin Jakarta masih memiliki
         perbedaan persentase yang saling terkait ketat di antara
         beberapa kandidat (temuan preferensi responden terhadap
         kandidat yang dianggap mampu mengatasi masalah
         DKI, bukan berdasar nomor urut: 19,6%-16,1%-4,7%-3,2%-
         1,8%-0,3%).
        Kondisi pemilih yang mayoritas belum menentukan pilihan
         tampaknya terkait erat dengan kuatnya hubungan antara
         mereka yang belum tahu siapa yang haus dipilih dengan
         tidak yakinnya pemilu akan berlangsung jujur dan adil (52%).
         Bahkan di antara mereka yang menganggap ada kandidat
         yang mampu ternyata 54% responden pun tidak yakin pemilu
         akan berlangsung jujur dan adil.
#7. Masalah Program-Solusi dari Warga
71

        Sebagai kelanjutan dari jajak pendapat
         terdahulu, semakin diketahui bahwa Warga DKI
         mengetahui masalah yang mereka anggap sebagai
         prioritas dan juga solusi apa yang harus diterapkan.
        Ada lima masalah dan solusi warga:
         Kemacetan, kesejahteraan, banjir, ketenagakerjaan, d
         an pendidikan dan kesehatan.
        Secara umum pola masalah dan solusi yang diajukan
         warga menunjukkan keperluan peran pemerintah kota
         hasil Pemilukada yang lebih kuat melakukan
         perlindungan sosial dan penataan, serta intervensi
         memperkuat kepentingan publik yang sudah menjadi
         masalah kronis – seperti kemacetan dan banjir.
REKOMENDASI
72


     1.   Peningkatan Kualitas Pemilukada DKI 2012
          semakin mendesak memerlukan partisipasi
          intensif dari 3 unsur yang vital dalam
          Pemilukada: Masyarakat – Penyelenggara dan
          Pengawas Pemilukada – Para Pasangan Calon.
     2.   Warga DKI yang sadar akan berat dan
          kompleksnya masalah kotanya masih terlalu
          PASIF untuk mendorong pemilukada yang lebih
          membangkitkan harapan hasil perubahan
          kondisi DKI yang lebih baik. Masyarakat dalam
          artian lebih luas, termasuk media massa, harus
          lebih berupaya keras mendorong warga untuk
          mengenali pilihan program dan kandidat di sisa
          waktu menjelang hari pelaksanaan pemilihan.
REKOMENDASI
73

     3.   KPUD harus meningkatkan kinerja sosialisasi Pemilukada
          kepada warga DKI. Masih besarnya warga yang tidak
          mengetahui dengan baik jadwal dan tahapan pemilukada
          dapat berakibat partisipasi yang rendah walaupun
          bermodalkan antusiasme yang besar di kalangan warga
          secara umum.
     4.   Pengawasan pemilukada juga harus ditingkatkan karena
          mayoritas warga yakin mereka akan melihat money politics
          (pemberian imbalan untuk memilih kandidat tertentu di hari
          pemilihan).
     5.   Para kandidat harus mengoptimalkan perjuangan mereka
          untuk memperjuangkan Jakarta yang lebih baik dengan
          berupaya lebih keras lagi mendekatkan warga dengan
          program-program dan masalah-masalah yang dirasakan
          warga. Besarnya prosentase pemilih yang belum menentukan
          pilihannya adalah sinyalemen warga kesulitan memilih secara
          cerdas Gubernur yang mereka yakini dapat memecahkan
          masalah kota Jakarta.
GEDUNG B, LANTAI 2, KAMPUS FISIP UI
74
     DEPOK
     TIM PENELITI: Sri Budi Eko Wardani, Irwansyah, Dirga Ardiansa
     Muhammad Ridha, Rintis, Budi Prabowo

Weitere ähnliche Inhalte

Empfohlen

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Empfohlen (20)

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 

JUDUL

  • 1. LAPORAN HASIL SURVEI ASPIRASI WARGA TENTANG PEMILUKADA 2012 DAN MASALAH-MASALAH KOTA JAKARTA Disampaikan Oleh: PUSAT KAJIAN POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA (PUSKAPOL UI) Jakarta, 11 Juni 2012
  • 2. 2 Metode Survei
  • 3. Konteks Survei 3  Survei tatap muka ini merupakan tindak lanjut dari survei melalui telepon yang telah dilakukan sebelumnya oleh Puskapol (12 -17 April 2012).  Bagi Puskapol perbandingan hasil antara survei tatap muka dengan survei melalui telepon, merupakan proses triangulasi untuk memastikan validitas hasil temuan, sekaligus bagian dari upaya mendekati kebenaran dalam mengukur parameter populasi pemilih Jakarta.
  • 4. Tujuan Survei 4 1. Memverifikasi temuan awal survei telepon Puskapol pada 12-17 April 2012. 2. Memetakan dan memeringkatkan berbagai masalah di DKI Jakarta. 3. Menghasilkan solusi program versi warga untuk berbagai permasalahan di DKI Jakarta. 4. Mengukur level awareness warga terhadap pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta. 5. Mengukur tingkat partisipasi warga dalam Pemilukada DKI
  • 5. Metode Survey 5  Populasi survei adalah penduduk DKI Jakarta di 5 Kotamadya (minus kep. Seribu) yang sudah memenuhi persyaratan umum untuk memilih (berusia di atas 17 tahun, memiliki KTP DKI)  Populasi Penduduk DKI yang memiliki hak pilih = 6.983.692 orang  Pemilihan responden dilakukan secara acak, menggunakan teknik Multistage stratified random sampling.  Jumlah Sampel = 594 Responden  MoE = +/- 4,02 %  Pemilihan sampel mempertimbangkan perimbangan proporsi spasial berdasarkan populasi penduduk per wilayah adminsitratif  Jumlah kelurahan yang diambil sebanyak 60 kelurahan  Teknik wawancara tatap muka dengan instrumen berupa kuesioner  Wawancara tatap muka dilakukan pada 24 Mei – 4 Juni 2012.
  • 6. 6 Profil Responden Jenis kelamin Suku bangsa Usia Kotamadya Pendidikan terakhir Pekerjaan Lama tinggal di Jakarta
  • 7. Jenis Kelamin 7 Laki-Laki Perempuan • 50 % • 50 %
  • 8. Suku Bangsa 8 Jawa Betawi Sunda Tionghoa Minang Batak Lainnya • 35 % • 29.5 % • 17.9 % • 4.4 % • 3.5 % • 2.8 % • 6.7% Variasi asal suku bangsa menunjukkan keberagaman Jakarta sebagai kota metropolitan. Terdapat tiga suku bangsa yang dominan yaitu Jawa, Betawi, dan Sunda.
  • 9. Usia 9 38.15 40 33.61 35 30 25 18.49 20 15 9.75 10 5 0 17-25 Tahun 26-40 Tahun 41-55 Tahun >55 Tahun
  • 10. Kotamadya Domisili 10 35 30.2 30 25 23.3 19.4 20 16.8 15 10.4 10 5 0 Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Utara
  • 11. Pendidikan Terakhir 11 50 45.4 45 40 35 30 25 20 16.2 13.6 11.9 15 7.2 10 4.9 5 0.7 0 Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat Tamat Diploma Tamat S1 Tamat S2/S3 SMU/SMK/STM sederajat
  • 12. Apakah Saat ini Bekerja? 12 Tidak bekerja 9.7 Ibu rumah tangga 31.4 Pensiunan/Purnawirawan 3.9 Masih Sekolah 2 Ya, Bekerja 52.9 0 10 20 30 40 50 60
  • 13. Pekerjaan Saat ini 13 Lainnya 19.9 Guru/Dosen 4.6 Profesional (Dokter,Pengacara) 1.2 Wiraswasta 30 Pegawai Negeri Sipil 4 Karyawan Swasta 40.1 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
  • 14. Lama Tinggal di Jakarta 14 70 65.71 60 50 40 30 20 14.45 13.61 10 2.52 3.70 0 0-5 tahun 6-10 tahun 11-20 tahun 21-50 tahun > 50 tahun
  • 15. 15 Temuan Survei #1 PENGETAHUAN TENTANG TAHAPAN PEMILUKADA DKI JAKARTA
  • 16. Apakah mengetahui kapan dilaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta? 16 42.1 57.9 Menjawab Benar Salah/tidak tahu Data menunjukkan kurang dari separuh responden (42%) yang dapat menjawab dengan benar pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilaksanakan pada 11 Juli 2012. Sementara lebih separuh tidak tahu atau salah dalam menyebutkan waktu pelaksanaan pemilukada (58%). Responden cenderung bisa menjawab bahwa pemilukada dilaksanakan pada bulan Juli, namun salah dalam menyebutkan tanggal pelaksanaannya (tanggal 11). Temuan ini penting disikapi oleh KPU DKI dalam hal sosialisasi pelaksanaan pemungutan suara, apalagi akan dilaksanakan pada hari kerja yang diliburkan.
  • 17. Darimana mengetahui informasi waktu pelaksanaan Pemilukada DKI? 17 96.9 98.5 97.3 100 90 83 81.7 80 74.4 70 60 52.8 50 47.2 40 Ya 30 25.6 Tidak 17 18.3 20 10 3.1 2.7 1.5 0
  • 18. Televisi, sumber informasi 18 utama  Televisi merupakan media yang sering ditonton, setidaknya sebagian responden (53%) mengaku memperoleh informasi pelaksanaan pemilukada DKI dari televisi. Namun patut diduga adanya sejumlah signifikan responden (47%) yang tidak memperoleh informasi pemilukada melalui televisi disebabkan belum adanya iklan layanan masyarakat oleh KPUD yang secara luas disiarkan melalui televisi.  Koran tampaknya bukan sumber informasi utama bagi warga Jakarta. Hanya sebagian kecil yang mengaku memperoleh informasi pemilukada dari koran.  Cukup menarik jika dibandingkan dengan media lainnya – kecuali televisi – terpaan spanduk/baliho relatif cukup baik. Terbukti sejumlah responden (25%) mengaku mengetahui informasi pemilukada dari spanduk/baliho di luar ruang.
  • 19. Apakah sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012 ini? 19 79.7 80 70 60 50 40 30 20 12.4 7.9 10 0 Sudah terdaftar Belum Terdaftar Belum Tahu Sebagian besar (80%) mengaku sudah terdaftar sebagai pemilih. Sementara sebagian kecil mengaku belum terdaftar, bahkan ada yang mengaku ‘belum tahu’ sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih.
  • 20. Jika belum terdaftar, apakah akan mengurus supaya terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilukada? 20 45.3 50 45 37.7 40 Akan 35 mengurus Tidak 30 akan 25 mengurus 17 20 15 Tidak tahu 10 cara mengurusnya 5 0 Data ini menunjukkan dua hal: pertama, sosialisasi pendaftaran pemilih yang masih kurang; kedua, adanya sikap apatis warga terhadap proses pemilu; atau keengganan untuk mengurus secara swadaya hak pilihnya.
  • 21. Jika belum tahu, apakah berkeinginan mencari informasi tentang sudah terdaftar atau belum terdaftar sebagai pemilih pada pemilukada DKI Jakarta tahun ini? 21 58.7 60 50 41.3 Ingin cari 40 informasi 30 Belum ada keinginan 20 10 0 Khusus yang mengaku belum tahu terdaftar atau tidak, umumnya berkeinginan untuk mencari informasi (59%) tentang cara mendaftar sebagai pemilih. Tetapi ada juga yang bersikap ‘tidak terlalu peduli’ dengan mengatakan belum ada keinginan untuk mencari informasi.
  • 22. Apakah informasi pendaftaran pemilih untuk Pemilukada DKI Jakarta sudah tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat? 22 46.6 46.1 50 Sudah 40 baik 30 Masih kurang 20 7.4 10 Tidak tahu 0 Data menunjukkan informasi tentang pendaftaran pemilih masih belum memadai. Berimbang antara yang menilai sudah baik (47%) dan masih kurang (46%). Hal ini perlu menjadi catatan bagi penyelenggra pemilu dalam sosialisasi tahapan pendaftaran pemilih.
  • 23. KPU DKI telah mengumumkan Daftar Pemilih pada Pemilukada DKI, apakah tahu tentang hal itu? 23 42.7 57.3 Tahu Tidak Tahu Hampir sejalan dengan temuan penilaian yang berimbang terhadap kinerja KPUD dalam sosialisasi pendaftaran pemilih, pengetahuan responden juga berimbang tentang Daftar Pemilih yang diumumkan KPUD. Sebagian lebih besar (57%) menjawab tidak tahu, sedang sebagian lebih kecil (43%) menjawab tahu tentang KPUD mengumumkan Daftar Pemilih.
  • 24. Saat ini ada pasangan calon yang mempermasalahkan Daftar Pemilih karena masalah pemilih dibawah umur, pemilih ganda, dsb. Apakah masalah daftar pemilih berpengaruh terhadap pelaksanaan pemilukada yang jujur dan adil? 24 68 70 60 Ya 50 40 30 17.1 20 10 14.9 0 Tidak Tidak tahu Pada tahap pendaftaran pemilih muncul ketidakpuasan para pasangan calon terhadap Daftar Pemilih yang dianggap bermasalah seperti pemilih ganda, dibawah umur, atau pemilih ‘hantu’ (sudah meninggal masih tercatat). Sebagian besar menilai masalah data pemiilih yang kurang akurat akan mempengaruhi pelaksanaan pemilukada yang jujur dan adil (68%). Isu data pemilih dianggap krusial dibereskan KPUD. Sebagian lainnya menilai tidak ada pengaruhnya (17%), sisanya memilih tidak tahu (15%). Gambaran ini menunjukkan masih ada pemilih yang merasa data pemilih bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemilukada yang jujur dan adil.
  • 25. Apakah tahu saat ini KPUD sudah mengumumkan pasangan calon peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta? 25 Tidak tahu 100 35.7 80 60 40 64.3 20 Tahu 0 KPUD DKI sudah mengumumkan pasangan calon peserta pemilukada sekaligus dengan nomor urutnya. Sebagian besar responden umumnya tahu tentang tahapan tersebut (64%). Tetapi yang mengaku tidak tahu juga signifikan (36%), artinya sosialisasi tentang tahapan pencalonan masih kurang.
  • 26. Apakah tahu jumlah peserta pasangan calon dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada tahun ini? 26 34.7 Menjawab Benar 65.3 Menjawab Salah/ Tidak Tahu Sebagian besar menjawab tahu KPUD telah mengumumkan pasangan calon peserta pemilukada DKI, tetapi hanya sebagian yang bisa menjawab dengan benar jumlah pasangan calon peserta pemilukada DKI secara benar (35%). Sebagian besar lainnya tidak mengetahui secara benar jumlah peserta pemilukada. Hingga kini KPUD belum mengumumkan pasangan calon dan nomor urutnya secara luas. Padahal informasi tersebut penting segera disebarluaskan KPUD sebagai bagian dari pendidikan pemilih.
  • 27. 27 Siapa saja pasangan calon dan nomor urutnya? Bagaimana kami bisa mengenali mereka?
  • 28. Apakah merasa tertarik mengikuti berbagai informasi tentang tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta? 28 50 43.4 40 31.3 30 20.1 20 10 4.5 0.7 0 Sangat Tertarik Tertarik Biasa Saja Tidak Tertarik Sangat Tidak Tertarik Antusiasme warga Jakarta mengukuti berbagai informasi tentang tahapan pemiliukada berada pada kategori ‘biasa saja’ (43%). Artinya sangat cair, bisa tertarik atau tidak tertarik. Hanya sebagian kecil (4%) yang mengaku sangat tertarik. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa pemilukada dianggap sebagai peristiwa yang rutin, teknis, sehingga tidak menarik diikuti secara intens. Rasa ‘kepemilikan’ warga terhadap proses pemilukada termasuk rendah.
  • 29. Penilaian terhadap kinerja KPUD DKI Jakarta dalam melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012? 29 45 41.3 40 35 29 30 25 20 17.4 15 8.9 10 5 2.3 1 0 Sangat baik Baik Biasa Saja Tidak Baik Sangat Tidak Tidak Tahu Baik Data tabel-tabel sebelumnya menunjukkan level pengetahuan dan antusiasme warga Jakarta terhadap tahap pemilukada cenderung ‘biasa saja’ ke arah rendah. Temuan tersebut cenderung konsisten dengan penilaian warga terhadap kinerja KPUD DKI hingga saat ini. Dominan jawaban responden yang menilai kinerja KPUD DKI adalah ‘biasa saja’ (41%), dan baik (29%). Namun perlu dicermati signifikannya yang menjawab ‘tidak tahu’ (17%) sebagai cerminan bahwa pemilih tidak paham tugas penyelenggara pemilu.
  • 30. Apakah yakin bahwa pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Juli mendatang akan memberikan dampak bagi kondisi yang lebih baik bagi kehidupan Bapak/Ibu? 30 44.3 45 39.3 40 35 Tidak 30 yakin Yakin 25 20 16.3 15 10 5 Tidak 0 tahu Mengkonfirmasi dugaan bahwa pemilukada cenderung dianggap sebagai ‘ritual’ demokrasi prosedural yang jauh dari harapan memberikan dampak bagi kehidupan yang lebih baik. Sejumlah signifikan (44%) merasa tidak yakin dengan aspek substansi dari pemilukada yaitu kondisi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Jika digabung dengan yang menjawab ‘tidak tahu’, menunjukkan situasi ketiadaan hubungan antara prosedur pemilukada dengan realitas kondisi masyarakat. Hal ini adalah catatan kritis bagi substansi demokrasi kita.
  • 31. Apakah merasa optimis/yakin bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2012 ini akan menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi berbagai permasalahan Jakarta? 31 49.1 50 40.4 Tidak 40 yakin 30 Yakin 20 10.6 10 Tidak tahu 0 Keraguan warga berlanjut dengan signifikannya responden yang tidak yakin bahwa pemilukada DKI tahun ini akan menghasilkan pemimpin yang bisa mengatasi permasalahan kota Jakarta (49%). Walau signifikan pula yang menjawab yakin (40%).
  • 32. Jumlah peserta pemilukada yang banyak (lebih dari dua pasangan calon) akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta 32 43.7 45 39 40 35 30 Tidak 25 yakin 17.3 20 Yakin 15 Tidak 10 tahu 5 0 Jumlah peserta pemilukada yang banyak (lebih dari dua pasangan calon) di DKI Jakarta pada 2012 ini ternyata menurunkan keyakinan warga terhadap hasil yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta. Hanya 39% yang yakin, sementara lebih banyak yang menjawab tidak yakin atau ragu (44%). Makin banyak alternatif piliihan justru memunculkan keraguan akan terciptanya hasil yang membawa kebaikan bagi kota Jakarta.
  • 33. Adanya pasangan calon yang berasal dari jalur partai politik dan jalur perseorangan akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta 33 Tidak tahu 22.9 Tidak yakin 36.5 Yakin 40.5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Adanya pasangan calon dari jalur perseorangan dan jalur partai politik cukup memberikan keyakinan akan adanya kompetisi antarpasangan calon sehingga dapat menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi Jakarta. Sebagian (40%) merasa yakin. Tetapi sebagian lainnya (36%) merasa tidak yakin perbedaan jalur pencalonan itu akan memberi dampak positif bagi Jakarta yang lebih baik. Bahkan cukup signifikan yang menjawab tidak tahu.
  • 34. Kemampuan KPUD DKI saat ini dalam melaksanakan pemilukada akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta 34 Tidak tahu 23.6 Tidak yakin 33.8 Yakin 42.5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Cukup penting bahwa sebagian besar warga Jakarta merasa yakin dengan kemampuan KPUD dalam menyelenggarakan pemilukada akan memberi dampak yang lebih baik (42%). Keyakinan ini diperlukan sebagai modal sosial KPUD dalam menjalankan tugasnya karena ada sejumlah signifikan (34%) yang merasa tidak yakin dengan kemampuan KPUD DKI. Sebagian lainnya menjawab tidak tahu. Artinya ada dukungan terhadap KPUD namun sikap kritis diberikan oleh sebagian besar lainnya. Signifikannya jumlah yang tidak tahu menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan antara warga dengan aktivitas KPUD selama ini.
  • 35. Kemampuan Panitia Pengawas Pemilukada DKI dalam mengawasi pelaksanaan Pemiliukada akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta 35 100% 24.5 Tidak tahu 80% 30.5 Tidak yakin 60% 40% 45.1 Yakin 20% 0% Kondisi serupa juga ditujukan untuk Panwaslukada. Ada dukungan keyakinan dari sebagian warga (45%) akan kiprah Panwaslukada dalam turut berpengaruh menghasilkan keadaan lebih baik pasca pemilukada. Tetapi sisanya merasa tidak yakin (30%) dan tidak tahu (24%). Kondisi ini bisa jadi memperberat kerja Panwaslukada dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk turut mengawasi jalannya pemilukada.
  • 36. Keterlibatan dan antusias masyarakat dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta 36 10.9 Tidak tahu 100% Tidak yakin 24.8 80% 60% 64.3 Yakin 40% 20% 0% Dibandingkan pernyataan lainnya, keterlibatan dan antusiasme masyarakat Jakarta dalam pemilukada diyakini sangat berpengaruh terhadap hasil yang lebih baik. Lebih dari separo warga yakin tentang hal tersebut (64%). Ini merupakan kesepakatan penting untuk melibatkan suara warga dalam proses pemilukada. Hanya keyakinan tentang antusiasme tersebut berbanding terbalik dengan realita yang dirasakan warga. Misalnya mengacu data sebelumnya tentang rendahnya ketertarikan warga untuk mengikuti informasi seputar pemilukada. Ditandai dengan ketidaktahuan warga terhadap beberapa tahapan pemilukada yang telah dilalui.
  • 37. Janji dan program yang ditawarkan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pemilukada DKI akan menghasilkan keadaan yang lebih baik bagi warga dan kota Jakarta 37 Tidak tahu 12.2 100% 80% 61.5 Tidak yakin 60% 40% 26.3 Yakin 20% 0% Responden cenderung tidak percaya pada janji/program kampanye pasangan calon akan menghasilkan keadaan yang lebih baik (61%). Ini adalah keyakinan yang paling rendah (hanya 26% yang yakin). Kondisi tersebut menunjukkan warga merasa apatis dengan janji/program kampanye para pasangan calon, padahal program calon merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan pilihan agar menghasilkan keadaan yang lebih baik. Sehingga muncul situasi kontradiksi bagi warga: pesimis jumlah calon banyak, ada optimisme melihat variasi jalur pencalonan, tetapi tidak yakin dengan program pasangan calon bisa membawa keadaan yang baik bagi kota Jakarta. Sementara warga merasa keterlibatannya akan memberi dampak positif namun hal itu tidak terjadi pada tataran prakteknya. Gejala perilaku pemilih seperti apakah ini?
  • 38. 38 Temuan Survei #2 MASALAH & USULAN PROGRAM DARI WARGA UNTUK DKI JAKARTA
  • 39. Masalah-masalah yang harus 39 diselesaikan di DKI Jakarta Kemacetan 26.02 Banjir 24.70 Kesejahteraan (Kemiskinan, Sembako mahal, BBM) 11.92 Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan) 7.22 Pendidikan (mahal,fasilitas) 5.90 Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja) 5.90 Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi) 5.10 kesehatan 3.95 Transportasi Publik 2.46 Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan … 2.29 Birokrasi (Pelayanan,Korupsi) 2.01 Kependudukan 0.92 Lainnya 1.60 0 5 10 15 20 25 30
  • 40. Masalah Paling Prioritas untuk Segera Diselesaikan di DKI Jakarta 40 Kemacetan 29.41 Kesejahteraan (Kemiskinan, Daya beli) 17.14 Banjir 16.97 Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja) 8.91 Pendidikan (mahal,fasilitas) 8.57 kesehatan 5.04 Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan) 3.36 Birokrasi (Pelayanan,Korupsi) 2.35 Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan … 2.18 Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi) 2.02 Transportasi Publik 1.18 Kependudukan 0.50 Lainnya 1.85 0 5 10 15 20 25 30
  • 41. Masalah Utama yang harus diselesaikan di tingkat Kecamatan 41 Keamanan (Curanmor,Premanisme,Genk Motor, Perkosaan) 24.91 Banjir 15.92 Lingkungan (Sampah,Air,Abrasi,Polusi,Emisi) 15.80 Kemacetan 13.84 Tata Ruang Kota (Pengaturan gedung, taman, pengaturan PKL, fasilitas … 5.88 Narkoba 5.19 Kesejahteraan (Kemiskinan, Sembako mahal, Daya beli) 4.73 kesehatan 3.23 Ketenagakerjaan (upah,pengangguran,lapangan kerja) 3.00 Birokrasi (Pelayanan,Korupsi) 2.31 Pendidikan (mahal,fasilitas) 1.61 Kependudukan 0.81 0 5 10 15 20 25
  • 42. Masalah Lingkup Jakarta vs Kecamatan 42 Level Level Jakarta Kecamatan Kemacetan Keamanan Kesejahteraan Banjir Banjir Lingkungan
  • 43. Peringkat Solusi Program 43 Warga Regulasi Pembatasan Kendaraan (termasuk pengaturan pajak) 13.61 Pembukaan Lapangan Kerja 10.92 Bantuan Pendidikan dan Sekolah Gratis 8.74 Pembersihan Sungai / saluran air 8.57 Jaminan Kesehatan 5.21 Perbaikan / penambahan transportasi umum (Busway, krl, bus) 4.71 Pembangunan sarana jalan 4.54 Pengaturan Subsudi / Pengaturan harga sembako 3.87 Pengaturan dan Penataan lingkungan (Tata Kota) 3.03 Pengaturan / Penertiban Lalu Lintas 2.69 Penegakkan Hukum 2.35 Membuat / membangun infrastruktur 2.18 Peningkatan Peran Polisi 1.68 Jaminan Sosial 1.68 MRT (Mass Rapid Transport) 1.68 Pengelolaan / Pengolahan Sampah 1.51 Menaikkan Upah 1.18 Perlindungan terhadap pedagang kecil 0.84 Membangun Rusun 0.17 Penertiban Penduduk 0.17 Lainnya 19.66 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
  • 44. Solusi Program dari Warga 44 berdasarkan Masalah Prioritas Kemacetan Regulasi Perbaikan / Pembatasan penambahan Kendaraan Pembangunan transportasi (termasuk sarana jalan umum pengaturan (Busway, krl, bus) pajak)
  • 45. Solusi Program dari Warga 45 berdasarkan Masalah Prioritas Kesejahteraan Pengaturan Pembukaan Subsudi / Jaminan Lapangan Pengaturan Kesehatan Kerja harga sembako
  • 46. Solusi Program dari Warga 46 berdasarkan Masalah Prioritas Banjir Pengaturan Pembersihan dan Pengelolaan Sungai / Penataan / Pengolahan saluran air lingkungan Sampah (Tata Kota)
  • 47. Solusi Program dari Warga 47 berdasarkan Masalah Prioritas Ketenagakerjaan Perlindungan Pembukaan Menaikkan terhadap Lapangan Upah pedagang Kerja kecil
  • 48. Solusi Program dari Warga 48 berdasarkan Masalah Prioritas Pendidikan dan Kesehatan Jaminan Bantuan Kesehatan Pendidikan dan Sekolah Gratis Dan pengobatan gratis
  • 49. Solusi Program dari Warga 49 berdasarkan Masalah Prioritas Keamanan Penegakkan Peningkatan Siskamling Hukum Peran Polisi
  • 50. Jakarta (tidak) Nyaman dan 50 Aman  Ada lima masalah paling prioritas yang harus diselesaikan Gubernur terpilih, baik yang dirasakan warga di level kota Jakarta maupun di sekitar tempat tinggalnya (kecamatan). Yaitu: Kemacetan, Kesejahteraan, Banjir, Keamanan, dan Lingkungan.  Di sekitar lingkungan, warga merasakan masalah keamanan sangat krusial, seperti pencurian, perampokkan, narkoba, perkelahian kelompok pemuda, hingga perkosaan.  Berdasarkan kondisi tersebut, program calon gubernur (mestinya) tidak hanya terpaku pada isu kota, juga mencakup lingkungan tempat tinggal agar warga Jakarta dapat hidup nyaman dan aman.
  • 51. 51 Temuan Survei #3 PARTISIPASI DALAM PEMILUKADA
  • 52. Apakah bersedia meluangkan waktu untuk datang ke TPS dan 52 memilih ? 94.5 100 90 80 Bersedia 70 60 50 40 30 20 1.7 3.9 10 Tidak tahu Tidak 0 bersedia Mayoritas bersedia untuk datang ke TPS dan memilih (94%). Artinya kesediaan pemilih sangat tinggi untuk memililih. Bisa diduga bahwa warga melihat fokus keterlibatannya adalah pada saat memberikan suara. Dan cenderung ‘mengabaikan’ keterlibatannya pada tahap seperti pendaftaran pemilih dan kampanye. Sebagian kecil menyatakan pasti tdak bersedia memilih dan tidak tahu.
  • 53. Apakah Program yang dikampanyekan pasangan calon akan menjadi pertimbangan dalam memilih Gubernur DKI? 53 YA (66.9) TIDAK (33.1) Ketika ditanyakan apakah program yang dikampanyekan pasangan calaon akan menjadi pertimbangan dalam memilih calon gubernur, sebagian besar menyatakan YA (66.9). Tetapi signifikan pula (33.1) yang tidak menganggap program sebagai pertimbangan yang penting. Informasi tabel tersebut menunjukkan adanya ‘faktor’ lain yang turut menentukan pilihan, ditandai dengan sejumlah signifikan (33%) yang menganggap bahwa program kampanye tidak menjadi pertimbangannya dalam memilih.
  • 54. Dalam Pemilukada, apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan 54 calon? 60 73.6 50 40 Non Program 30 20 26.4 10 Program 0 Ketika pertanyaan diarahkan pada pertimbangan dalam memilih pasangan calon, ternyata mayoritas menekankan pada faktor non program, seperti unsur-unsur primordial dan figur. Di sisi lain, masih signifikan yang konsisten pada isu program yang ditawarkan (26.4%).
  • 55. Dari yang sudah punya pilihan, apa yang menjadi pertimbangan memilih pasangan 55 calon? Pertimbangan Pertimbangan Non Program Program (66.5%) (33.4%) Ketika responden yang saat ini sudah punya pilihan ditanyakan tentang apa yang menjadi pertimbangan memilih calon, umumnya mempertimbangkan faktor figur dan kedekatan emosi secara primordial (66%) ketimbang program (33%).
  • 56. Adakah pasangan calon yang memiliki kemampuan mengatasi berbagai permasalahan di DKI Jakarta? 42.7 Tidak tahu/belum memutuskan 8.2 Tidak ada yang mampu 3.4 Rahasia 45.7 Ada yang mampu 19,6 16,1 4,7 3,2 1,8 0,3 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 56
  • 57. 42.7% Belum Memutuskan 57 Pilihan  Kompetisi antarpasangan calon tampaknya masih ketat. Sebagian warga (46%) melihat ada pasangan calon yang memiliki kemampuan mengatasi berbagai permasalahan di Jakarta.  Sebagian kecil (8%) dengan tegas menyatakan tidak ada pasangan calon yang mampu atasi masalah Jakarta.  Tetapi sebagian besar lainnya menjawab „tidak tahu‟ atau belum memutuskan apakah pasangan calon yang berlaga sekarang ini mampu atau tidak mengatasi masalah Jakarta. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa sebagian (46%) warga sudah menentukan pilihan, tetapi sebagian besar lainnya masih belum menentukan pilihan (42.7%).  Masa kampanye yang dimulai 24 Juni bisa jadi menjadi ajang bagi warga Jakarta untuk melihat kapabilitas calon mengatasi masalah kota Jakarta.
  • 58. Apakah akan terlibat dalam kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di wilayah DKI Jakarta pada masa kampanye? 58 13.4% 74.9% 11.7% • Akan terlibat • Tidak akan • Belum dalam terlibat memutuskan kampanye dalam kampanye Warga merasa tidak antusias terlibat dalam kampanye pasangan calon yang resminya dimulai pada 24 Juni. Mayoritas mengatakan tidak akan terlibat dalam kampanye (75%). Hanya sebagian kecail (13%) yang mengaku akan terlibat, dan sebagian lainnya (12%) yang belum memutuskan. Mengapa hal ini terjadi?
  • 59. Apakah pernah ditawari uang atau imbalan lainnya untuk memilih calon atau partai politik tertentu dalam pemilu- pemilu sebelumnya? 59 4 Tidak tahu Tidak pernah 85.8 10.2 Pernah 0 20 40 60 80 100 Pengalaman warga terhadap politik uang pada pemilu-pemilu sebelumnya tampaknya tidak menonjol. Mayoritas mengaku tidak pernah ditawari hadiah berupa uang atau imbalan lainnya untuk memilih (85%). Namun ada sejumlah responden (10%) yang mengaku pernah ditawari imbalan menandakan praktek politik uang adalah realita
  • 60. Apakah akan ada pihak yang menawarkan imbalan uang atau lainnya untuk memilih pasangan calon menjelang hari pemilihan Gubernur DKI nanti? 60 Sebagian besar (41%) Ada (40.7%) merasa dalam pemilukada DKI ini akan ada pihak yang menawarkan imbalan untuk mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan. Tidak ada Sebagian lainnya secara pasti mengatakan tidak ada (33.2%) (33%), tetapi sebgaian lainnya mengatakan tidak tahu (26%). Artinya patut diduga potensi politik uang Tidak tahu dalam pemilukada DKI akan tinggi. (26.1%)
  • 61. Apakah yakin pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Juli mendatang akan berlangsung jujur, terbuka, adil, 61 dan tanpa korupsi? 60% 50% 40% 30% 55% 20% 34% 10% 11% 0% Yakin Tidak yakin Tidak tahu Potensi dugaan tingginya politik uang berkorelasi dengan tingginya ketidakyakinan warga bahwa pemilukada DKI akan berlangsung jujur, terbuka, dan tanpa korupsi. Sebagian besar (55%) menyatakan ketidakyakinan tersebut.
  • 62. Ada/tidak Calon yang Mampu versus Yakin/tidak Pemilukada DKI jujur dan tanpa korupsi Ada yang Tidak Ada Belum tahu Mampu yang Mampu • 32% yakin • 40% yakin • 18% yakin • 52% tidak yakin • 54% tidak yakin • 71% tidak yakin • 16% tidak tahu • 6% tidak tahu • 10% tidak tahu
  • 63. 63 Kesimpulan & Rekomendasi Lemahnya Pengaruh Sosialisasi Pemilukada di kalangan Pemilih Pendaftaran Pemilih yang Belum Informatif bagi Pemilih Kecurangan di Pemilukada Potensi Masalah Antusiasme dan Optimisme terhadap Dampak Positif Pemilukada dan hasil-hasilnya Hasil Pemilukada yang Baik diyakini berasal dari antusiasme warga Masalah pemilih ‘cerdas’ Masalah Program-Solusi dari Warga
  • 64. #1. Lemahnya Pengaruh Sosialisasi Pemilukada di kalangan Pemilih 64  Masih sangat besar prosentase yang tidak mengetahui secara tepat jadwal pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (57,9%).  Sumber informasi sosialisasi terbesar berasal dari Televisi (52,8%) tetapi tidak cukup banyak sosialisasi KPUD tentang proses dan tahapan Pemilukada dalam bentuk iklan layanan masyarakat.  Hanya 25% yang mendapat informasi dari Baliho/Spanduk KPUD. Masih sedikit yang mengkonsumsi informasi terkait Pemilukada melalui media lain baik Brosur (18,3%) Koran (17%), Internet (3,1%), dan majalah (1,5%).  Cukup besar prosentase (64%) yang belum tahu pengumuman pasangan peserta pemilukada. Sementara itu 65% tidak tepat mengetahui jumlah pasangan calon.  Mencerminkan masih lemah pula kinerja KPUD mengoptimalkan sosialisasi kepada pemilih. Warga pemilih di DKI tampaknya pasif mengakses informasi terkait tahapan,peserta, dan jadwal Pemilukada.
  • 65. #2. Pendaftaran Pemilih yang Belum Informatif bagi Pemilih 65  Daftar Pemilih telah diumumkan KPUD tetapi masih lebih dari setengah (57%) belum tahu.  Mayoritas (80%) mengaku tahu sudah terdaftar, tapi masih ada (12,4% ) yang tidak tahu sudah terdaftar.  Dari yang mengaku belum terdaftar, hanya 45% yang ingin mengurus agar terdaftar. Sementara dari yang belum tahu apakah sudah terdaftar, 59% ingin memastikan kembali apakah sudah terdaftar.  Masalah pendaftaran pemilih penting karena dapat mengurangi hak mereka yang seharusnya dapat memilih di Pemilukada. Sementara warga pun tidak terlalu antusias mencari informasi terkait status apakah sudah terdaftar.
  • 66. #3. Potensi Kecurangan di Pemilukada 66  Persepsi warga cenderung skeptis dengan praktek pemberian imbalan yang diakui sebagai realitas dari pengalaman pemilu- pemilu terdahulu.  Cukup kuat persepsi responden (55%) yang cenderung pesimis Pemilukada ini akan minim kecurangan dan korupsi.  Bahkan 40,7% yakin akan ada praktek pembagian imbalan untuk memilih para kandidat menjelang hari pemilihan.
  • 67. #4. Masalah Antusiasme dan Optimisme terhadap Dampak Positif Pemilukada dan hasil- 67 hasilnya  Tidak besarnya optimisme (39,3%) bahwa pemilukada 2012 ini akan membawa perubahan kondisi yang lebih baik bagi kehidupan warga Jakarta.  Sangat besar ketidakpercayaan terhadap janji/program kampanye kandidat (61,5%) bila dibandingkan hanya 26,3% yang optimis janji/program kandidat akan membawa hasil perubahan kondisi warga.  Hanya 40% yang yakin adanya banyak kandidat akan mendorong kompetisi yang mungkin menghasilkan keadaan lebih baik. Hanya ada 40,4% yang yakin bahwa pemilukada ini akan menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi masalah-masalah Jakarta.  Kapasitas KPUD cukup dipercaya membantu hasil pemilukada yang baik menurut mayoritas warga (42,5%) Masalahnya cukup besar juga prosentase mereka yang tidak tahu soal kemampuan KPUD (23,6%). Kondisi serupa tercermin pada persepsi atas Panwaslu yang diyakini 45,1% responden mempengaruhi hasil pemilukada yang baik. Tapi juga cukup besar yang tidak tahu soal Panwaslu (24,5%).
  • 68. #5. Hasil Pemilukada yang Baik diyakini berasal dari antusiasme warga 68  Opini tentang arti penting sikap antusias warga ternyata tidak otomatis dapat menggerakkan partisipasi aktif warga dalam proses Pemilukada kali ini.  Partisipasi pada hari pencoblosan diharapkan tinggi, bila didasari temuan 94,5% pemilih bersedia akan datang ke TPS pada hari pemilihan.  Akan tetapi bentuk partisipasi sebelum hari pemilihan masih mengkhawatirkan.  Mayoritas warga bersikap “biasa saja” (43,4%) untuk mengikuti berbagai informasi tentang tahapan Pemilukada. Prosentase yang besar ini tambah mengkhawatirkan bila digabungkan dengan 20,1% yang tidak tertarik dan 0,7% yang sangat tidak tertarik. Hanya 4,5% yang sangat tertarik.  Mayoritas warga menyatakan tidak akan terlibat (74,8%) dalam kegiatan para kandidat di masa kampanye yang dimulai 24 Juni.
  • 69. #6. Masalah pemilih ‘cerdas’ 69  Antusiasme yang cenderung rendah terhadap janji/program kandidat dan juga rendahnya keinginan berpartisipasi dalam tahapan kampanye kandidat mencerminkan pasifnya warga DKI merespon kontestasi pemilihan kepala daerahnya.  Tinggal sebulan lagi pemilihan dilaksanakan, mayoritas mengaku belum memutuskan siapa pilihan mereka (42,7%) dan 8,2% lainnya menganggap semua kandidat tidak mampu mengatasi masalah DKI.  Kebingungan warga tercermin dari fakta yang di satu sisi mayoritas responden (66,9%) mengaku program kandidat sebagai pertimbangan mereka memilih Gubernur DKI. Dari mereka yang mengaku akan memilih ternyata 73,6% responden menetapkan faktor-faktor non program sebagai patokan menentukan pilihan kandidat. Lebih jauh lagi ketika diukur pada mereka yang sudah tahu dan menetapkan kandidat yang akan mereka pilih, pertimbangan mayoritas (66.9%) bukan karena program si kandidat tersebut.
  • 70. Lanjutan 70  Responden yang menganggap ada pasangan calon yang memiliki kemampuan mengatasi permasalahan DKI baru 45,7% dari total responden. Dimana sebulan sebelum pemilukada ternyata calon yang dianggap mampu oleh responden untuk memimpin Jakarta masih memiliki perbedaan persentase yang saling terkait ketat di antara beberapa kandidat (temuan preferensi responden terhadap kandidat yang dianggap mampu mengatasi masalah DKI, bukan berdasar nomor urut: 19,6%-16,1%-4,7%-3,2%- 1,8%-0,3%).  Kondisi pemilih yang mayoritas belum menentukan pilihan tampaknya terkait erat dengan kuatnya hubungan antara mereka yang belum tahu siapa yang haus dipilih dengan tidak yakinnya pemilu akan berlangsung jujur dan adil (52%). Bahkan di antara mereka yang menganggap ada kandidat yang mampu ternyata 54% responden pun tidak yakin pemilu akan berlangsung jujur dan adil.
  • 71. #7. Masalah Program-Solusi dari Warga 71  Sebagai kelanjutan dari jajak pendapat terdahulu, semakin diketahui bahwa Warga DKI mengetahui masalah yang mereka anggap sebagai prioritas dan juga solusi apa yang harus diterapkan.  Ada lima masalah dan solusi warga: Kemacetan, kesejahteraan, banjir, ketenagakerjaan, d an pendidikan dan kesehatan.  Secara umum pola masalah dan solusi yang diajukan warga menunjukkan keperluan peran pemerintah kota hasil Pemilukada yang lebih kuat melakukan perlindungan sosial dan penataan, serta intervensi memperkuat kepentingan publik yang sudah menjadi masalah kronis – seperti kemacetan dan banjir.
  • 72. REKOMENDASI 72 1. Peningkatan Kualitas Pemilukada DKI 2012 semakin mendesak memerlukan partisipasi intensif dari 3 unsur yang vital dalam Pemilukada: Masyarakat – Penyelenggara dan Pengawas Pemilukada – Para Pasangan Calon. 2. Warga DKI yang sadar akan berat dan kompleksnya masalah kotanya masih terlalu PASIF untuk mendorong pemilukada yang lebih membangkitkan harapan hasil perubahan kondisi DKI yang lebih baik. Masyarakat dalam artian lebih luas, termasuk media massa, harus lebih berupaya keras mendorong warga untuk mengenali pilihan program dan kandidat di sisa waktu menjelang hari pelaksanaan pemilihan.
  • 73. REKOMENDASI 73 3. KPUD harus meningkatkan kinerja sosialisasi Pemilukada kepada warga DKI. Masih besarnya warga yang tidak mengetahui dengan baik jadwal dan tahapan pemilukada dapat berakibat partisipasi yang rendah walaupun bermodalkan antusiasme yang besar di kalangan warga secara umum. 4. Pengawasan pemilukada juga harus ditingkatkan karena mayoritas warga yakin mereka akan melihat money politics (pemberian imbalan untuk memilih kandidat tertentu di hari pemilihan). 5. Para kandidat harus mengoptimalkan perjuangan mereka untuk memperjuangkan Jakarta yang lebih baik dengan berupaya lebih keras lagi mendekatkan warga dengan program-program dan masalah-masalah yang dirasakan warga. Besarnya prosentase pemilih yang belum menentukan pilihannya adalah sinyalemen warga kesulitan memilih secara cerdas Gubernur yang mereka yakini dapat memecahkan masalah kota Jakarta.
  • 74. GEDUNG B, LANTAI 2, KAMPUS FISIP UI 74 DEPOK TIM PENELITI: Sri Budi Eko Wardani, Irwansyah, Dirga Ardiansa Muhammad Ridha, Rintis, Budi Prabowo