SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Sekarang kita akan membahas satu topik yang sangat seru sekali yaitu tentang kedisiplinan.
Anda mungkin sering mendengar bahwa banyak orangtua atau mungkin Anda sendiri yang
mengatakan saya akan mendisiplinkan anak saya. Apa yang Anda maksud dengan
mendisiplinkan anak Anda? Atau mungkin, Anda bertemu dengan gurunya dan gurunya
mengatakan anak ibu ini harus sering di disiplinkan dan kemudian Anda menimpali perkataan
gurunya yah saya setuju bu guru, Anda juga harus mendisiplinkan anak saya di sekolah. Nah
apa sih yang sebenarnya disebut dengan mendisiplinkan anak?

Selama ini saya berbicara dan bertanya kepada para orangtua, “apa sih yang dimaksud
dengan mendisiplinkan anak?” Jika kita mengatakan “saya mau mendisiplinkan anak saya”
sebetulnya asosiasi atau persamaannya apa sih? Biasanya kebanyakan orangtua akan
mengasosiasikan mendisiplinkan dengan MENGHUKUM. Betul? Kebanyakan itulah yang
sering terjadi, mendisiplinkan berarti sama dengan menghukum seorang anak, sama dengan
membuat seorang anak itu jera melakukan sesuatu.

                                        Marilah sekarang coba kita lihat sebetulnya apa sih
                                        disiplin itu. Disiplin berasal dari satu kata latin
                                        Discipulus yang artinya adalah pemuridan atau cara
                                        kita memberikan contoh, cara kita mengangkat
                                        seorang murid. Nah kalau kita berbicara tentang
                                        pemuridan maka sebenarnya disiplin adalah bagaimana
                                        cara kita melatih pikiran dan karakter itu dari seorang
                                        anak secara bertahap, sehingga       dia bisa menjadi
                                        seseorang yang memiliki kontrol diri dan akhirnya bisa
                                        bersosialisasi dan diterima oleh masyarakat. Itulah
                                        sebetulnya maksud dan tujuan dari disiplin. Saya
                                        ulangi, melatih pikiran dan karakter seorang anak
                                        secara bertahap sehingga kemudian ia menjadi
  Kebanyakan orangtua mengasosiasikan
   mendisiplinkan dengan menghukum      seseorang yang bisa memiliki kontrol diri dan diterima
                                        oleh lingkungannya atau bisa bersosialisasi.


                                                1
Nah melatih mereka tidak harus melalui sebuah hukuman, hukuman hanyalah salah satu dari
sekian cara dan biasanya itu adalah cara yang paling akhir untuk membuat seorang anak bisa
memiliki satu kontrol diri yang baik. Namun yang sering terjadi di masyarakat adalah
hukuman ini dipakai di nomor satu, artinya jika kita mengatakan saya mau mendisiplinkan
seorang anak maka itu berarti tidak lama lagi anak itu pasti dihukum dan mengalami sesuatu
yang menyakitkan. Selama ini kita mendengar kata mendisiplinkan itu konotasinya agak
negatif padahal sebetulnya tidak.

Sekarang mari kita lihat lebih jauh tentang disiplin. Kalau kita bagi, disiplin itu ada dua jenis,
yaitu sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri anak dan sebuah disiplin yang
digunakan dengan cara merusak harga diri anak, atau menggunakan rasa bersalah untuk
membuat seorang anak menjadi lebih baik lagi. Nah, misal saya contohkan disiplin yang
menggunakan rasa bersalah pada seorang anak adalah “tuh kan salah, kamu nggak boleh
seperti itu, coba lihat tuh akibatnya, kan orang lain bisa terluka, bisa begini begitu, kamu itu
harusnya lebih sopan, harus lebih begini lebih begitu dsb” nah seorang anak akan menjawab
“ya.. saya salah”, apakah itu bagus? Dalam tingkatan tertentu kadar sedikit itu bagus, tetapi
jika terlalu banyak maka sangat buruk sekali. Karena harga diri seseorang akan rusak dan dia
akan merasa bahwa saya ini memang orang tidak berguna, buktinya saya selalu salah, selalu
disalahkan, lebih baik saya tidak usah melakukan apapun dan dia akan tumbuh menjadi
seseorang yang tidak punya inisiatif dalam hidupnya. Kita tentu tidak mau anak kita seperti
itu bukan? karena itu hindari disiplin dengan menggunakan perasaan bersalah.




     Disiplin itu ada dua jenis, yaitu sebuah disiplin yang bisa
  membangun harga diri anak dan sebuah disiplin yang digunakan
                dengan cara merusak harga diri anak




                                                2
Mengapa orangtua seringkali terperangkap menerapkan disiplin negatif yang merusak
harga diri seorang anak?

Kebanyakan dari apa yang saya amati dan diceritakan oleh klien-klien saya, mereka
mengatakan bahwa sebenarnya mereka itu kesal dengan dirinya sendiri, mereka capek harus
mengurus ekonomi keluarga, harus mengurus bekerja, harus mengurus bisnis, harus ini itu
dan sebagainya. Termasuk juga harus mengurus pasangan, mengurus papanya, mengurus
mamanya dan kemudian sekarang tiba-tiba dihadapkan seorang anak yang “mama..” dan
kemudian merengek ini dan itu. Anda begitu capek dengan diri sendiri dan terpicu, kemudian
Anda punya ekspektasi seharusnya kamu tidak boleh begitu, kamu sudah besar. Kita
meledak dan kita marah, pada akhirnya kita menghukum mereka. Yah itulah salah satu
penyebab disiplin negatif, sebetulnya kita capek, kita kesal dengan diri kita sendiri. Anda
pernah merasakannya, saya juga pernah merasakannya.




       Orangtua seringkali terperangkap menerapkan disiplin negatif yang merusak harga diri seorang anak




                                                      3
Berikutnya adalah melihat contoh, bahwa kita dulu dibesarkan dengan cara seperti itu dan
sekarang akhirnya kita sukses. Karena itu kita berpikir bahwa itulah cara mendidik anak yang
benar dan kemudian kita mencontoh cara-cara itu dan kita melakukannya tanpa berpikir
panjang lagi. Jadi kita melihat contoh-contoh bahwa seperti itulah seharusnya disiplin
dilakukan dan mungkin jika Anda bertanya “kalau saya dengan begitu saja bisa sukses
seharusnya anak saya juga bisa dong”. Disamping bertanya seperti itu, menurut saya ada
baiknya juga dia bisa berdoa semoga suatu hari dia memperoleh pencerahan sehingga apa-
apa yang dilakukan di masa kecil anaknya itu tidak akan dimaknai dengan salah oleh sang
anak.

Sebab yang lainnya adalah, karena kita belajar sepotong-sepotong dan kita tidak tahu cara
yang lain. Satu-satunya cara yang kita tahu adalah itu dan akhirnya kita pakai terus cara itu
sampai kapanpun. Coba Anda renungkan satu hal lagi, mari bersama-sama kita pikir
seandainya kita dibesarkan dengan cara yang lebih positif, pasti hasilnya akan lebih baik lagi.
Apakah kemungkinan sukses kita saat ini jauh lebih besar dari yang sekarang kita capai?
Atau mungkin jauh lebih cepat dari yang sekarang ini kita capai, apakah ada kemungkinan
itu? Ya saja tentu ada, karena itu marilah kita menggunakan sebuah disiplin yang bisa
membangun harga diri seseorang anak sehingga akhirnya anak kita nantinya tidak harus
menghabiskan waktunya untuk mencari puzzle-puzzle di dalam dirinya yang tercerai berai
karena proses pendidikan dan proses pola asuh yang kurang tepat yang ia alami waktu kecil.




  Seandainya kita dibesarkan dengan cara yang lebih positif, pasti
                    hasilnya akan lebih baik lagi




                                              4
Apa dampak dari sebuah disiplin yang negatif kepada anak?

Saya mendaftar beberapa disiplin negatif yang cukup merusak anak kita di masa depan, yang
pertama adalah perasaan bersalah. Jika seseorang punya perasaan bersalah maka dia tidak
akan bisa berpotensi secara maksimal dan perasaan salah yang berlebihan itu akan
menyebabkan seseorang akan memiliki gangguan di pencernaannya, penyakit maag adalah
salah satunya. Kemudian dampak yang berikutnya adalah kita akan cenderung menghukum
diri kita dengan yang disebut self sabotase, dimana pada saat kita ingin melakukan sesuatu
dan kemudian hampir berhasil “ah.. sudah deh nggak usah ribet-ribet, nggak usah, batal-
batal” dan sebagainya. Akhirnya batal lagi dan mengulangi suatu yang lain lagi, ingin sukses
lagi saat-saat hampir mencapai sukses “udah deh bubar-bubar terusin sendiri” dan
sebagainya. Itu adalah satu symptom dari menghukum diri sendiri.




     Seorang anak akan makin merasa tidak dicintai
             karena adanya disiplin-disiplin negatif




                                                       5
Kemudian seseorang anak akan makin merasa tidak dicintai karena adanya disiplin-disiplin
negatif, karena anak akan memaknai bahwa “wah.. papa jahat, mama jahat, katanya sayang
tapi kalau sayang kenapa saya harus dibeginikan?” Anak akan menjadi tidak merasa dicintai
oleh orangtuanya, kemudian hal itu akan membuat seseorang membutuhkan pengakuan
atau perhatian yang berlebihan dan biasanya dia akan menjadi seorang yang pemarah, jika
ada sesuatu yang tidak dikehendaki dia akan mudah marah, nah itu adalah salah satu cara
untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Itu adalah dampak dari disiplin-disiplin
negatif, dimana seseorang akan memerlukan pengakuan yang berlebihan dari orang lain.

Dampak yang berikutnya adalah kemampuan sosialisasi yang jelek sekali. Anak minder,
menutup diri dan menarik diri dari pergaulan sosial. Itulah symptom dari sebuah perasaan
harga diri rendah sebenarnya. Yang berikutnya adalah perasaan diri tidak berharga, inilah
yang sangat-sangat merusak sekali. Begitu seseorang merasa dirinya tidak berharga maka ia
akan susah sekali mencapai apa yang ia inginkan dalam hidupnya, mengapa? Karena bisa jadi
ia akan memiliki khayalan-khayalan saja tetapi tidak akan berani untuk mewujudkannya.
Karena ia merasa tidak layak untuk mendapatkan itu semua. Itulah sebuah dampak dari
disiplin negatif yang kita lakukan pada seorang anak.




    Begitu seseorang merasa dirinya tidak berharga maka ia akan
    susah sekali mencapai apa yang ia inginkan dalam hidupnya




                                              6
Apa tanda-tanda yang harus diperhatikan pada anak sebelum segala sesuatunya
terlambat?

Tanda-tanda yang pertama adalah ketika seseorang anak mulai susah diatur dan susah diajak
kerja sama. Biasanya dia akan membangkang, dia akan semaunya sendiri dan kemudian dia
mulai mengatur “saya tidak mau ini dan itu, pokoknya harus begini”, itulah satu tanda
dimana kita harus mulai membuat disiplin itu menjadi lebih manusiawi lagi. Itu adalah
tanda-tanda seorang anak memiliki harga diri yang negatif. Dia ingin mendapatkan
pengakuan yang berlebihan, dia ingin mendapatkan perhatian dan kemudian dia akan
menjadi kurang terbuka pada orangtuanya.

Anda mungkin sering menjumpai seorang anak yang ditanya “eh bagaimana tadi
sekolahnya?”, “ah biasa aja” “lho kok biasa aja, tadi diajarin apa?” “yah begitu itu”, “terus
gimana perasaan kamu?” “malas ah!” Anda sering menjumpai perkataan-perkataan seperti
itu bukan? Yah, anak-anak akan menjawab pertanyaan kita dengan biasa, malas, ya begitu
itu, udahlah nggak usah tanya-tanya, bicara yang lain. Mereka kurang begitu terbuka, namun
anehnya mereka begitu banyak cerita kepada temannya. Anda tentu heran bukan, mengapa
pada temannya bisa begitu banyak cerita sementara pada kita orangtuanya hanya dijawab
malas ah, ya begitu itu, tidak usah tanya lah, ah biasa. Aneh bukan ya? Itulah yang sering
terjadi pada anak-anak kita. Kekurangterbukaan pada orangtua dan kemudian anak-anak
mulai menanggapi negatif tentang segala sesuatu. “Yah biarin saja, emang jelek kok, hasil
kerjaan ku” nah itu adalah tanda seorang anak memiliki harga diri yang mulai terluka disana.
Anda harus waspada, Anda harus mengganti pendekatan Anda secepatnya.




 Disiplin adalah satu proses yang secara bertahap melatih seorang
                      anak memiliki kontrol diri




                                             7
Sekarang kita akan mempelajari apa saja yang perlu kita lakukan untuk menerapkan sebuah
disiplin yang bisa membangun harga diri. Ingat seperti yang saya katakan tadi, disiplin itu
ada tahapannya. Disiplin adalah satu proses yang secara bertahap melatih seorang anak
memiliki kontrol diri. Nah kalau begitu apa saja tahapan-tahapan yang kita perlu lakukan
sehingga kita tidak sampai melukai harga diri seorang anak?




     1.      Meminta Kepada Anak

Ya, kita meminta dia misalkan untuk menggosok giginya. “Papa boleh minta? Papa minta
setiap malam kamu gosok gigi, Papa akan temenin kamu, kalau kamu merasa tidak bisa
nanti papa akan bantu kamu”. Kita meminta dia, lakukan permintaan ini sampai beberapa
kali sehingga akhirnya dia mulai terbiasa dan dia mulai memiliki satu kebiasaan sendiri disitu.
Ya kita minta dan minta, minta, minta terus, terus dan terus seperti itu sampai itu menjadi
sebuah kebiasaan bagi dia. Meminta saja cukup, itu yang kita lakukan. Ketika kita ingin
meminta anak untuk melakukan sesuatu, maka mintalah jika tidak perlu melakukan yang
lain lagi.




     2. Melakukan Penjelasan

Berikan penjelasan yang benar dan tepat, tentunya dengan memperhatikan cara-cara
komunikasi yang baik, bukan ancaman atau hal yang dirasa membingungkan anak (misal, jika
bermain didepan pintu nanti kalau tidur malam bisa mimpi diganggu tuyul, padahal jika
bermain didepan pintu menghalangi lalu lintas di dalam rumah). Dalam bagian ini termasuk
memberikan penjelasan aturan mana yang boleh dan tidak, serta berikan penjelasannya.
Komunikasikan peraturannya.




                                              8
3. Memberikan Instruksi Langsung

Biasanya ini untuk hal-hal yang sifatnya sudah mengarah ke hal-hal yang membahayakan
diri anak. Maka kita akan memberikan instruksi langsung dan memerintah dia. Tentunya
setiap kali kita melakukan proses kedisiplinan ini tetap mematuhi aturan komunikasi yang
baik, komunikasi yang bisa membangun harga diri seorang anak. Saya ulangi saja,
komunikasi itu harus melibatkan unsur mengakui perasaan, memahami perasaan dan
kemudian mulai mengarahkannya.




    4. Memberikan Pengalaman Kita Kepada Anak

Seseorang belajar dengan pengalaman, ada seorang anak yang ketika diberitahu bahwa kalau
ulangannya jelek itu sangat tidak enak. Mungkin beberapa anak bisa diberi tahu, bisa diminta
mau belajar untuk ulangannya. Tapi mungkin beberapa anak harus diberikan beberapa
pengalaman, begitu ulangannya jelek dia merasa sedih. Mungkin beberapa anak lebih parah
lagi, dia harus mengalami suatu proses dimana dia tidak naik kelas dan kemudian setelah itu
dia terpacu untuk belajar. Itulah cara seseorang belajar, belajar melalui pengalaman. Jika
memang itu harus terjadi ya terjadilah, tetapi maknai itu dengan positif. Usahakan bahwa
Anda bisa melakukan dengan yang nomor satu, yaitu meminta dengan penjelasan atau
memberikan perintah kepada anak dengan komunikasi yang baik.




    5.   Memberikan Sebuah Hadiah

Ya, tahapan yang berikutnya adalah dengan memberikan satu hadiah kepada mereka,
tentunya Anda harus menyesuaikannya. Yang Anda harus beri hadiah adalah usahanya,
bukan prestasinya. Jadi bukan nilai sepuluh yang dia dapat di ulangan yang diberi hadiah,
tetapi usahanya dia dalam belajar untuk mengalahkan keinginannya untuk menonton
televisi. Nah itulah yang kita berikan sesuatu hadiah, artinya perilakunya yang kita perkuat di
situ. Yah, rasa bangga dirinya bahwa dia bisa menaklukkan dirinya sendiri dari keinginan


                                              9
menonton televisi untuk belajar. Inilah yang kita perlu beri penghargaan, bukan nilai-
nilainya.




    6. Hukuman

Pastikan hukuman itu mendidik anak, pastikan hukuman itu bisa membuat dia merenung,
pastikan hukuman itu bisa membuat dia mengintrospeksi dirinya, jadi bukan sekedar
memuaskan emosi diri kita sendiri. Hukuman itu harus konstruktif (membangun) bagi anak
kita, misalkan dia diminta menulis satu kalimat yang positif “saya akan semakin rajin”, bukan
menulis “saya berjanji tidak akan malas”. Ingat prinsip komunikasi, katakan apa yang Anda
inginkan untuk terjadi, itulah salah satu contoh hukuman-hukuman yang konstruktif.




Berikut ini, kita akan belajar bagaimana menyampaikan pesan tentang disiplin kepada anak
kita atau anak didik kita disekolah. Hal apa yang perlu mereka tangkap dan bagaimana kita
menyampaikannya. Saya berikan ilustrasinya dan Anda boleh mengubahnya sesuai
kebutuhan, situasi ataupun berdasarkan pengalaman Anda. Gunakan bahasa yang mudah
dipahami bagi anak seusianya, sehingga tujuan dari perubahan karakter ini tercapai.

Alkisah ada seekor katak dengan sebuah panci air (dalam kisah ini menggambarkan tentang
hukum kemerosotan). Kalau kamu mengambil seekor katak yang cerdas dan bahagia, lalu
menjatuhkannya ke dalam panci berisi air mendidih, apa yang akan ia lakukan? Katak itu
melompat keluar! Seketika itu juga sang katak memutuskan: “Tempat ini tidak
menyenangkan, aku harus keluar dari sini!” Akan tetapi, ambillah katak yang sama, atau
saudaranya dan jatuhkan dia ke dalam panci berisi air dingin, letakkan pancinya di atas
kompor, kemudian panaskan pancinya secara bertahap. Lalu bagaimana? Sang katak akan
tetap rileks dan beberapa menit kemudian ia mengatakan kepada diri sendiri “Tampaknya di
sini agak hangat” dan setelah itu segeralah kamu mendapatkan katak rebus.


                                             10
Pesan moral ceritanya? Ketika perubahan terjadi secara bertahap, sang katak tidak
memperhatikan apa yang terjadi hingga semuanya terlambat sudah. Seperti sang katak, kita
juga bisa terkecoh dan tiba-tiba semua terlambat sudah!




                                           PERTANYAAN - Seandainya besok pagi kamu
                                           bangun dengan 20 kilo lebih berat, akankah
                                           kamu   khawatir?    Tentu   saja!   Kamu   akan
                                           menghubungi rumah sakit dan mengatakan
                                           “Unit Gawat Darurat! Saya gendut!” Akan tetapi,
                                           ketika segalanya terjadi secara bertahap, satu
                                           kilo pada bulan ini, satu kilo pada bulan
                                           berikutnya, kita cenderung membiarkannya saja,
                                           tiba-tiba kamu sudah 20 kilo lebih berat. Ketika
                                           kamu melampaui anggaran belanjamu atau
                                           jajanmu sebesar seribu rupiah dalam sehari, hal
                                           itu bukan masalah besar. Akan tetapi, kalau
                                           kamu mengulanginya besok, hari berikutnya dan
                                           berikutnya lagi, pada akhirnya kamu tidak
                                           mempunyai uang lagi. Bagi orang yang tidak
mempunyai uang, mengalami kenaikan berat badan, gagal dalam ujian, biasanya bukan
karena satu bencana besar, melainkan sedikit demi sedikit. Lalu suatu hari “Duarrr!” dan
mereka mengatakan “Apa yang terjadi?” hal-hal kecil menumpuk menjadi hal-hal besar-
seperti tetesan air yang melubangi batu karang.

Prinsip katak mengajarkan kita untuk memperhatikan setiap kecenderungan. Setiap harinya,
kita bertanya kepada diri sendiri “Ke mana aku menuju? Apakah aku lebih bugar, lebih sehat,
lebih bahagia, lebih makmur daripada tahun lalu?” Kalau tidak, kita perlu mengubah apa yang
kita lakukan. Jadi tetaplah disiplin melakukan hal-hal kecil yang tidak kamu sukai, maka
kamu bisa melewatkan kehidupanmu melakukan hal-hal besar yang kamu sukai. Disiplin


                                            11
bukanlah kata yang disukai semua orang. Dalam hal popularitasnya di Inggris, kata ini
mungkin terletak kira-kira diantara kata dokter gigi dengan kata diare (Dentist, Discipline
and Diarrhea, hal yang tidak diinginkan manusia pada umumnya). Padahal disiplin pada diri
sendiri dapat menghasilkan segala perbedaan.

Disiplin diri dalam hal-hal kecil adalah belajar,
bukan menonton TV dan hal ini menuntun pada
suatu hal besar dan hasil yang lebih baik. Disiplin
diri dalam hal-hal kecil adalah tiga kali dalam
seminggu berolahraga di pusat kebugaran dan
akan menuntun pada suatu hal besar kehidupan
yang lebih sehat. Kunci disiplin diri adalah
mengetahui MENGAPA kamu menginginkan
sesuatu. Kalau kamu mempunyai sasaran dan
sesuatu untuk menabung, menabung akan lebih
mudah. Kalau kamu mengetahui jelas mengapa
kamu ingin memperbaiki nilai ujianmu, belajar
akan lebih mudah.

Satu hal lagi tentang disiplin, ketika kamu
mendisiplinkan diri sendiri, maka kamu tidak
perlu didisiplinkan oleh orang lain. Akibatnya, kamu bisa mengelola kehidupanmu sendiri
tanpa perlu disuruh. Ketika kamu tidak disiplin, kamu akan didisiplinkan orang lain. Orang
yang tidak sanggup mendisiplinkan diri sendiri sering ditempatkan dalam pekerjaan di mana
mereka diperintah. Orang yang mutlak tidak dapat mendisiplinkan diri akan berakhir di
penjara!




                                               12
Baiklah para pembaca yang budiman, sekarang kita sudah sampai pada penghujung dari
ebook ini. Semoga kehadiran kami dapat membantu dan menginspirasi banyak masyarakat,
terutama guru dan orangtua untuk mengambil tanggung jawab dalam membentuk karakter
anak dan karakter bangsa di masa depannya, serta demi majunya pendidikan Indonesia dan
kehidupan yang jauh lebih berkualitas di negara kita yang tercinta ini.




Salam

pendidikankarakter.com




                 Hard Cover, Full Colour, Limited Edition
                              Dapatkan di toko buku Gramedia terdekat



                                                13

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Orangtua efektif
Orangtua efektif Orangtua efektif
Orangtua efektif Diana Ratri
 
Slide Observasi
Slide ObservasiSlide Observasi
Slide Observasisusginting
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional SurabayaJazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional SurabayaMasyrifah Jazm
 
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakM1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakNormala Mehat
 
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIALPANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIALErwina Masir
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaBlog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarangBagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarangisantpenyair
 
Disiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanDisiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanHerdin Nurdin
 

Was ist angesagt? (18)

Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
 
Orangtua efektif
Orangtua efektif Orangtua efektif
Orangtua efektif
 
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratnaKeterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
 
Membangun Keterampilan Sosial Anak melalui Keteladanan
Membangun Keterampilan Sosial Anak melalui KeteladananMembangun Keterampilan Sosial Anak melalui Keteladanan
Membangun Keterampilan Sosial Anak melalui Keteladanan
 
Slide Observasi
Slide ObservasiSlide Observasi
Slide Observasi
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Attachment kanak
Attachment kanakAttachment kanak
Attachment kanak
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional SurabayaJazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
 
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanakM1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
M1 Perkembangan Sosial Kanak-kanak
 
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIALPANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
PANDANGAN 3 TOKOH DALAM TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
 
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarangBagaimana mendidik anak anak masa sekarang
Bagaimana mendidik anak anak masa sekarang
 
Fenomena bullying
Fenomena bullyingFenomena bullying
Fenomena bullying
 
Disiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakanDisiplin tanpa teriakan
Disiplin tanpa teriakan
 
Teori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosialTeori perkembangan sosial
Teori perkembangan sosial
 

Andere mochten auch

perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaperkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaKamariah Sahalihudin
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imandiknor
 
Tingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukur
Tingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukurTingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukur
Tingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukurKhairul Anwar
 
Isu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIM
Isu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIMIsu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIM
Isu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIMTazkirah PTAR
 
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan imanBab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan imanNur Asilah Ahmad
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanMohd Tony Saidi
 

Andere mochten auch (9)

RESUME SAFFURA
RESUME SAFFURARESUME SAFFURA
RESUME SAFFURA
 
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinyaperkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
perkara membatalkan iman dan cara mengatasinya
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan iman
 
Tingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukur
Tingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukurTingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukur
Tingkatan 4 tilawah al quran manusia perlu bersyukur
 
Resume hidayah
Resume hidayahResume hidayah
Resume hidayah
 
Isu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIM
Isu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIMIsu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIM
Isu Semasa Aqidah - Pengalaman JAKIM
 
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan imanBab 10 - perkara yang membatalkan iman
Bab 10 - perkara yang membatalkan iman
 
Perkara yang Merosakkan Akidah
Perkara yang Merosakkan AkidahPerkara yang Merosakkan Akidah
Perkara yang Merosakkan Akidah
 
Perkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan imanPerkara yang membatalkan iman
Perkara yang membatalkan iman
 

Ähnlich wie 6 cara-mendisiplinkan-anak

ppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docx
ppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docxppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docx
ppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docxFauziMurthala1
 
Budaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxBudaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxRofinaSaina
 
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxNuranisah87
 
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdfRefleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdfSabila44
 
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMPPENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMPatikindarini4
 
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfCGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfIKetutEliWartama
 
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdfMateri Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdfSitikhofiyah
 
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdfModul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdfWidiawati92
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppmemuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Ppt displin
Ppt displinPpt displin
Ppt displinalpoetry
 
PPT Diseminasi budaya positif di sekolah
PPT Diseminasi budaya positif di sekolahPPT Diseminasi budaya positif di sekolah
PPT Diseminasi budaya positif di sekolahDestiana38
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptjuju220822
 
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikanMengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikanArsanaEkoJuliPrihant
 
Disiplin Positif Bu Suwarni.pptx
Disiplin Positif Bu Suwarni.pptxDisiplin Positif Bu Suwarni.pptx
Disiplin Positif Bu Suwarni.pptxArfelDariijstihar
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.pdfDelianaDeliana6
 
Disiplin yang mendidik
Disiplin yang mendidikDisiplin yang mendidik
Disiplin yang mendidikwawanhadi
 

Ähnlich wie 6 cara-mendisiplinkan-anak (20)

ppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docx
ppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docxppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docx
ppt gtentang desiminasi Budaya Positif.docx
 
Budaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxBudaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptx
 
Budaya Positif
Budaya PositifBudaya Positif
Budaya Positif
 
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
 
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdfRefleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
 
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMPPENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
 
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfCGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
 
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdfMateri Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
 
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdfModul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 pp
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Ppt displin
Ppt displinPpt displin
Ppt displin
 
PPT Diseminasi budaya positif di sekolah
PPT Diseminasi budaya positif di sekolahPPT Diseminasi budaya positif di sekolah
PPT Diseminasi budaya positif di sekolah
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
 
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikanMengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
Mengenal Disiplin positif dalam kehidupan pendidik dan tenaga kependidikan
 
Disiplin Positif Bu Suwarni.pptx
Disiplin Positif Bu Suwarni.pptxDisiplin Positif Bu Suwarni.pptx
Disiplin Positif Bu Suwarni.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.pdfKoneksi Antar Materi Modul 1.4.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.pdf
 
Disiplin yang mendidik
Disiplin yang mendidikDisiplin yang mendidik
Disiplin yang mendidik
 
Asigmen
AsigmenAsigmen
Asigmen
 

Mehr von Mas Tri Sragen

Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007Mas Tri Sragen
 
Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007Mas Tri Sragen
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanMas Tri Sragen
 
Tutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan BulanTutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan BulanMas Tri Sragen
 
Panduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web MatrixPanduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web MatrixMas Tri Sragen
 
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Mas Tri Sragen
 
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelPanduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelMas Tri Sragen
 
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1Mas Tri Sragen
 
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2Mas Tri Sragen
 
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCELAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCELMas Tri Sragen
 
Langkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PCLangkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PCMas Tri Sragen
 
Management Sumber Daya Manusia
Management Sumber Daya ManusiaManagement Sumber Daya Manusia
Management Sumber Daya ManusiaMas Tri Sragen
 

Mehr von Mas Tri Sragen (20)

Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007
 
Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaan
 
Memandang Dunia
Memandang DuniaMemandang Dunia
Memandang Dunia
 
Tutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan BulanTutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
 
Panduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web MatrixPanduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web Matrix
 
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
 
TUTORIAL Corel Draw
TUTORIAL Corel DrawTUTORIAL Corel Draw
TUTORIAL Corel Draw
 
Be Your Super Self
Be Your Super SelfBe Your Super Self
Be Your Super Self
 
Akuntansi keuangan 1
Akuntansi keuangan 1Akuntansi keuangan 1
Akuntansi keuangan 1
 
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelPanduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
 
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
 
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
 
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCELAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL
 
Langkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PCLangkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PC
 
Management Sumber Daya Manusia
Management Sumber Daya ManusiaManagement Sumber Daya Manusia
Management Sumber Daya Manusia
 

Kürzlich hochgeladen

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

6 cara-mendisiplinkan-anak

  • 1.
  • 2. Sekarang kita akan membahas satu topik yang sangat seru sekali yaitu tentang kedisiplinan. Anda mungkin sering mendengar bahwa banyak orangtua atau mungkin Anda sendiri yang mengatakan saya akan mendisiplinkan anak saya. Apa yang Anda maksud dengan mendisiplinkan anak Anda? Atau mungkin, Anda bertemu dengan gurunya dan gurunya mengatakan anak ibu ini harus sering di disiplinkan dan kemudian Anda menimpali perkataan gurunya yah saya setuju bu guru, Anda juga harus mendisiplinkan anak saya di sekolah. Nah apa sih yang sebenarnya disebut dengan mendisiplinkan anak? Selama ini saya berbicara dan bertanya kepada para orangtua, “apa sih yang dimaksud dengan mendisiplinkan anak?” Jika kita mengatakan “saya mau mendisiplinkan anak saya” sebetulnya asosiasi atau persamaannya apa sih? Biasanya kebanyakan orangtua akan mengasosiasikan mendisiplinkan dengan MENGHUKUM. Betul? Kebanyakan itulah yang sering terjadi, mendisiplinkan berarti sama dengan menghukum seorang anak, sama dengan membuat seorang anak itu jera melakukan sesuatu. Marilah sekarang coba kita lihat sebetulnya apa sih disiplin itu. Disiplin berasal dari satu kata latin Discipulus yang artinya adalah pemuridan atau cara kita memberikan contoh, cara kita mengangkat seorang murid. Nah kalau kita berbicara tentang pemuridan maka sebenarnya disiplin adalah bagaimana cara kita melatih pikiran dan karakter itu dari seorang anak secara bertahap, sehingga dia bisa menjadi seseorang yang memiliki kontrol diri dan akhirnya bisa bersosialisasi dan diterima oleh masyarakat. Itulah sebetulnya maksud dan tujuan dari disiplin. Saya ulangi, melatih pikiran dan karakter seorang anak secara bertahap sehingga kemudian ia menjadi Kebanyakan orangtua mengasosiasikan mendisiplinkan dengan menghukum seseorang yang bisa memiliki kontrol diri dan diterima oleh lingkungannya atau bisa bersosialisasi. 1
  • 3. Nah melatih mereka tidak harus melalui sebuah hukuman, hukuman hanyalah salah satu dari sekian cara dan biasanya itu adalah cara yang paling akhir untuk membuat seorang anak bisa memiliki satu kontrol diri yang baik. Namun yang sering terjadi di masyarakat adalah hukuman ini dipakai di nomor satu, artinya jika kita mengatakan saya mau mendisiplinkan seorang anak maka itu berarti tidak lama lagi anak itu pasti dihukum dan mengalami sesuatu yang menyakitkan. Selama ini kita mendengar kata mendisiplinkan itu konotasinya agak negatif padahal sebetulnya tidak. Sekarang mari kita lihat lebih jauh tentang disiplin. Kalau kita bagi, disiplin itu ada dua jenis, yaitu sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri anak dan sebuah disiplin yang digunakan dengan cara merusak harga diri anak, atau menggunakan rasa bersalah untuk membuat seorang anak menjadi lebih baik lagi. Nah, misal saya contohkan disiplin yang menggunakan rasa bersalah pada seorang anak adalah “tuh kan salah, kamu nggak boleh seperti itu, coba lihat tuh akibatnya, kan orang lain bisa terluka, bisa begini begitu, kamu itu harusnya lebih sopan, harus lebih begini lebih begitu dsb” nah seorang anak akan menjawab “ya.. saya salah”, apakah itu bagus? Dalam tingkatan tertentu kadar sedikit itu bagus, tetapi jika terlalu banyak maka sangat buruk sekali. Karena harga diri seseorang akan rusak dan dia akan merasa bahwa saya ini memang orang tidak berguna, buktinya saya selalu salah, selalu disalahkan, lebih baik saya tidak usah melakukan apapun dan dia akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak punya inisiatif dalam hidupnya. Kita tentu tidak mau anak kita seperti itu bukan? karena itu hindari disiplin dengan menggunakan perasaan bersalah. Disiplin itu ada dua jenis, yaitu sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri anak dan sebuah disiplin yang digunakan dengan cara merusak harga diri anak 2
  • 4. Mengapa orangtua seringkali terperangkap menerapkan disiplin negatif yang merusak harga diri seorang anak? Kebanyakan dari apa yang saya amati dan diceritakan oleh klien-klien saya, mereka mengatakan bahwa sebenarnya mereka itu kesal dengan dirinya sendiri, mereka capek harus mengurus ekonomi keluarga, harus mengurus bekerja, harus mengurus bisnis, harus ini itu dan sebagainya. Termasuk juga harus mengurus pasangan, mengurus papanya, mengurus mamanya dan kemudian sekarang tiba-tiba dihadapkan seorang anak yang “mama..” dan kemudian merengek ini dan itu. Anda begitu capek dengan diri sendiri dan terpicu, kemudian Anda punya ekspektasi seharusnya kamu tidak boleh begitu, kamu sudah besar. Kita meledak dan kita marah, pada akhirnya kita menghukum mereka. Yah itulah salah satu penyebab disiplin negatif, sebetulnya kita capek, kita kesal dengan diri kita sendiri. Anda pernah merasakannya, saya juga pernah merasakannya. Orangtua seringkali terperangkap menerapkan disiplin negatif yang merusak harga diri seorang anak 3
  • 5. Berikutnya adalah melihat contoh, bahwa kita dulu dibesarkan dengan cara seperti itu dan sekarang akhirnya kita sukses. Karena itu kita berpikir bahwa itulah cara mendidik anak yang benar dan kemudian kita mencontoh cara-cara itu dan kita melakukannya tanpa berpikir panjang lagi. Jadi kita melihat contoh-contoh bahwa seperti itulah seharusnya disiplin dilakukan dan mungkin jika Anda bertanya “kalau saya dengan begitu saja bisa sukses seharusnya anak saya juga bisa dong”. Disamping bertanya seperti itu, menurut saya ada baiknya juga dia bisa berdoa semoga suatu hari dia memperoleh pencerahan sehingga apa- apa yang dilakukan di masa kecil anaknya itu tidak akan dimaknai dengan salah oleh sang anak. Sebab yang lainnya adalah, karena kita belajar sepotong-sepotong dan kita tidak tahu cara yang lain. Satu-satunya cara yang kita tahu adalah itu dan akhirnya kita pakai terus cara itu sampai kapanpun. Coba Anda renungkan satu hal lagi, mari bersama-sama kita pikir seandainya kita dibesarkan dengan cara yang lebih positif, pasti hasilnya akan lebih baik lagi. Apakah kemungkinan sukses kita saat ini jauh lebih besar dari yang sekarang kita capai? Atau mungkin jauh lebih cepat dari yang sekarang ini kita capai, apakah ada kemungkinan itu? Ya saja tentu ada, karena itu marilah kita menggunakan sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri seseorang anak sehingga akhirnya anak kita nantinya tidak harus menghabiskan waktunya untuk mencari puzzle-puzzle di dalam dirinya yang tercerai berai karena proses pendidikan dan proses pola asuh yang kurang tepat yang ia alami waktu kecil. Seandainya kita dibesarkan dengan cara yang lebih positif, pasti hasilnya akan lebih baik lagi 4
  • 6. Apa dampak dari sebuah disiplin yang negatif kepada anak? Saya mendaftar beberapa disiplin negatif yang cukup merusak anak kita di masa depan, yang pertama adalah perasaan bersalah. Jika seseorang punya perasaan bersalah maka dia tidak akan bisa berpotensi secara maksimal dan perasaan salah yang berlebihan itu akan menyebabkan seseorang akan memiliki gangguan di pencernaannya, penyakit maag adalah salah satunya. Kemudian dampak yang berikutnya adalah kita akan cenderung menghukum diri kita dengan yang disebut self sabotase, dimana pada saat kita ingin melakukan sesuatu dan kemudian hampir berhasil “ah.. sudah deh nggak usah ribet-ribet, nggak usah, batal- batal” dan sebagainya. Akhirnya batal lagi dan mengulangi suatu yang lain lagi, ingin sukses lagi saat-saat hampir mencapai sukses “udah deh bubar-bubar terusin sendiri” dan sebagainya. Itu adalah satu symptom dari menghukum diri sendiri. Seorang anak akan makin merasa tidak dicintai karena adanya disiplin-disiplin negatif 5
  • 7. Kemudian seseorang anak akan makin merasa tidak dicintai karena adanya disiplin-disiplin negatif, karena anak akan memaknai bahwa “wah.. papa jahat, mama jahat, katanya sayang tapi kalau sayang kenapa saya harus dibeginikan?” Anak akan menjadi tidak merasa dicintai oleh orangtuanya, kemudian hal itu akan membuat seseorang membutuhkan pengakuan atau perhatian yang berlebihan dan biasanya dia akan menjadi seorang yang pemarah, jika ada sesuatu yang tidak dikehendaki dia akan mudah marah, nah itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Itu adalah dampak dari disiplin-disiplin negatif, dimana seseorang akan memerlukan pengakuan yang berlebihan dari orang lain. Dampak yang berikutnya adalah kemampuan sosialisasi yang jelek sekali. Anak minder, menutup diri dan menarik diri dari pergaulan sosial. Itulah symptom dari sebuah perasaan harga diri rendah sebenarnya. Yang berikutnya adalah perasaan diri tidak berharga, inilah yang sangat-sangat merusak sekali. Begitu seseorang merasa dirinya tidak berharga maka ia akan susah sekali mencapai apa yang ia inginkan dalam hidupnya, mengapa? Karena bisa jadi ia akan memiliki khayalan-khayalan saja tetapi tidak akan berani untuk mewujudkannya. Karena ia merasa tidak layak untuk mendapatkan itu semua. Itulah sebuah dampak dari disiplin negatif yang kita lakukan pada seorang anak. Begitu seseorang merasa dirinya tidak berharga maka ia akan susah sekali mencapai apa yang ia inginkan dalam hidupnya 6
  • 8. Apa tanda-tanda yang harus diperhatikan pada anak sebelum segala sesuatunya terlambat? Tanda-tanda yang pertama adalah ketika seseorang anak mulai susah diatur dan susah diajak kerja sama. Biasanya dia akan membangkang, dia akan semaunya sendiri dan kemudian dia mulai mengatur “saya tidak mau ini dan itu, pokoknya harus begini”, itulah satu tanda dimana kita harus mulai membuat disiplin itu menjadi lebih manusiawi lagi. Itu adalah tanda-tanda seorang anak memiliki harga diri yang negatif. Dia ingin mendapatkan pengakuan yang berlebihan, dia ingin mendapatkan perhatian dan kemudian dia akan menjadi kurang terbuka pada orangtuanya. Anda mungkin sering menjumpai seorang anak yang ditanya “eh bagaimana tadi sekolahnya?”, “ah biasa aja” “lho kok biasa aja, tadi diajarin apa?” “yah begitu itu”, “terus gimana perasaan kamu?” “malas ah!” Anda sering menjumpai perkataan-perkataan seperti itu bukan? Yah, anak-anak akan menjawab pertanyaan kita dengan biasa, malas, ya begitu itu, udahlah nggak usah tanya-tanya, bicara yang lain. Mereka kurang begitu terbuka, namun anehnya mereka begitu banyak cerita kepada temannya. Anda tentu heran bukan, mengapa pada temannya bisa begitu banyak cerita sementara pada kita orangtuanya hanya dijawab malas ah, ya begitu itu, tidak usah tanya lah, ah biasa. Aneh bukan ya? Itulah yang sering terjadi pada anak-anak kita. Kekurangterbukaan pada orangtua dan kemudian anak-anak mulai menanggapi negatif tentang segala sesuatu. “Yah biarin saja, emang jelek kok, hasil kerjaan ku” nah itu adalah tanda seorang anak memiliki harga diri yang mulai terluka disana. Anda harus waspada, Anda harus mengganti pendekatan Anda secepatnya. Disiplin adalah satu proses yang secara bertahap melatih seorang anak memiliki kontrol diri 7
  • 9. Sekarang kita akan mempelajari apa saja yang perlu kita lakukan untuk menerapkan sebuah disiplin yang bisa membangun harga diri. Ingat seperti yang saya katakan tadi, disiplin itu ada tahapannya. Disiplin adalah satu proses yang secara bertahap melatih seorang anak memiliki kontrol diri. Nah kalau begitu apa saja tahapan-tahapan yang kita perlu lakukan sehingga kita tidak sampai melukai harga diri seorang anak? 1. Meminta Kepada Anak Ya, kita meminta dia misalkan untuk menggosok giginya. “Papa boleh minta? Papa minta setiap malam kamu gosok gigi, Papa akan temenin kamu, kalau kamu merasa tidak bisa nanti papa akan bantu kamu”. Kita meminta dia, lakukan permintaan ini sampai beberapa kali sehingga akhirnya dia mulai terbiasa dan dia mulai memiliki satu kebiasaan sendiri disitu. Ya kita minta dan minta, minta, minta terus, terus dan terus seperti itu sampai itu menjadi sebuah kebiasaan bagi dia. Meminta saja cukup, itu yang kita lakukan. Ketika kita ingin meminta anak untuk melakukan sesuatu, maka mintalah jika tidak perlu melakukan yang lain lagi. 2. Melakukan Penjelasan Berikan penjelasan yang benar dan tepat, tentunya dengan memperhatikan cara-cara komunikasi yang baik, bukan ancaman atau hal yang dirasa membingungkan anak (misal, jika bermain didepan pintu nanti kalau tidur malam bisa mimpi diganggu tuyul, padahal jika bermain didepan pintu menghalangi lalu lintas di dalam rumah). Dalam bagian ini termasuk memberikan penjelasan aturan mana yang boleh dan tidak, serta berikan penjelasannya. Komunikasikan peraturannya. 8
  • 10. 3. Memberikan Instruksi Langsung Biasanya ini untuk hal-hal yang sifatnya sudah mengarah ke hal-hal yang membahayakan diri anak. Maka kita akan memberikan instruksi langsung dan memerintah dia. Tentunya setiap kali kita melakukan proses kedisiplinan ini tetap mematuhi aturan komunikasi yang baik, komunikasi yang bisa membangun harga diri seorang anak. Saya ulangi saja, komunikasi itu harus melibatkan unsur mengakui perasaan, memahami perasaan dan kemudian mulai mengarahkannya. 4. Memberikan Pengalaman Kita Kepada Anak Seseorang belajar dengan pengalaman, ada seorang anak yang ketika diberitahu bahwa kalau ulangannya jelek itu sangat tidak enak. Mungkin beberapa anak bisa diberi tahu, bisa diminta mau belajar untuk ulangannya. Tapi mungkin beberapa anak harus diberikan beberapa pengalaman, begitu ulangannya jelek dia merasa sedih. Mungkin beberapa anak lebih parah lagi, dia harus mengalami suatu proses dimana dia tidak naik kelas dan kemudian setelah itu dia terpacu untuk belajar. Itulah cara seseorang belajar, belajar melalui pengalaman. Jika memang itu harus terjadi ya terjadilah, tetapi maknai itu dengan positif. Usahakan bahwa Anda bisa melakukan dengan yang nomor satu, yaitu meminta dengan penjelasan atau memberikan perintah kepada anak dengan komunikasi yang baik. 5. Memberikan Sebuah Hadiah Ya, tahapan yang berikutnya adalah dengan memberikan satu hadiah kepada mereka, tentunya Anda harus menyesuaikannya. Yang Anda harus beri hadiah adalah usahanya, bukan prestasinya. Jadi bukan nilai sepuluh yang dia dapat di ulangan yang diberi hadiah, tetapi usahanya dia dalam belajar untuk mengalahkan keinginannya untuk menonton televisi. Nah itulah yang kita berikan sesuatu hadiah, artinya perilakunya yang kita perkuat di situ. Yah, rasa bangga dirinya bahwa dia bisa menaklukkan dirinya sendiri dari keinginan 9
  • 11. menonton televisi untuk belajar. Inilah yang kita perlu beri penghargaan, bukan nilai- nilainya. 6. Hukuman Pastikan hukuman itu mendidik anak, pastikan hukuman itu bisa membuat dia merenung, pastikan hukuman itu bisa membuat dia mengintrospeksi dirinya, jadi bukan sekedar memuaskan emosi diri kita sendiri. Hukuman itu harus konstruktif (membangun) bagi anak kita, misalkan dia diminta menulis satu kalimat yang positif “saya akan semakin rajin”, bukan menulis “saya berjanji tidak akan malas”. Ingat prinsip komunikasi, katakan apa yang Anda inginkan untuk terjadi, itulah salah satu contoh hukuman-hukuman yang konstruktif. Berikut ini, kita akan belajar bagaimana menyampaikan pesan tentang disiplin kepada anak kita atau anak didik kita disekolah. Hal apa yang perlu mereka tangkap dan bagaimana kita menyampaikannya. Saya berikan ilustrasinya dan Anda boleh mengubahnya sesuai kebutuhan, situasi ataupun berdasarkan pengalaman Anda. Gunakan bahasa yang mudah dipahami bagi anak seusianya, sehingga tujuan dari perubahan karakter ini tercapai. Alkisah ada seekor katak dengan sebuah panci air (dalam kisah ini menggambarkan tentang hukum kemerosotan). Kalau kamu mengambil seekor katak yang cerdas dan bahagia, lalu menjatuhkannya ke dalam panci berisi air mendidih, apa yang akan ia lakukan? Katak itu melompat keluar! Seketika itu juga sang katak memutuskan: “Tempat ini tidak menyenangkan, aku harus keluar dari sini!” Akan tetapi, ambillah katak yang sama, atau saudaranya dan jatuhkan dia ke dalam panci berisi air dingin, letakkan pancinya di atas kompor, kemudian panaskan pancinya secara bertahap. Lalu bagaimana? Sang katak akan tetap rileks dan beberapa menit kemudian ia mengatakan kepada diri sendiri “Tampaknya di sini agak hangat” dan setelah itu segeralah kamu mendapatkan katak rebus. 10
  • 12. Pesan moral ceritanya? Ketika perubahan terjadi secara bertahap, sang katak tidak memperhatikan apa yang terjadi hingga semuanya terlambat sudah. Seperti sang katak, kita juga bisa terkecoh dan tiba-tiba semua terlambat sudah! PERTANYAAN - Seandainya besok pagi kamu bangun dengan 20 kilo lebih berat, akankah kamu khawatir? Tentu saja! Kamu akan menghubungi rumah sakit dan mengatakan “Unit Gawat Darurat! Saya gendut!” Akan tetapi, ketika segalanya terjadi secara bertahap, satu kilo pada bulan ini, satu kilo pada bulan berikutnya, kita cenderung membiarkannya saja, tiba-tiba kamu sudah 20 kilo lebih berat. Ketika kamu melampaui anggaran belanjamu atau jajanmu sebesar seribu rupiah dalam sehari, hal itu bukan masalah besar. Akan tetapi, kalau kamu mengulanginya besok, hari berikutnya dan berikutnya lagi, pada akhirnya kamu tidak mempunyai uang lagi. Bagi orang yang tidak mempunyai uang, mengalami kenaikan berat badan, gagal dalam ujian, biasanya bukan karena satu bencana besar, melainkan sedikit demi sedikit. Lalu suatu hari “Duarrr!” dan mereka mengatakan “Apa yang terjadi?” hal-hal kecil menumpuk menjadi hal-hal besar- seperti tetesan air yang melubangi batu karang. Prinsip katak mengajarkan kita untuk memperhatikan setiap kecenderungan. Setiap harinya, kita bertanya kepada diri sendiri “Ke mana aku menuju? Apakah aku lebih bugar, lebih sehat, lebih bahagia, lebih makmur daripada tahun lalu?” Kalau tidak, kita perlu mengubah apa yang kita lakukan. Jadi tetaplah disiplin melakukan hal-hal kecil yang tidak kamu sukai, maka kamu bisa melewatkan kehidupanmu melakukan hal-hal besar yang kamu sukai. Disiplin 11
  • 13. bukanlah kata yang disukai semua orang. Dalam hal popularitasnya di Inggris, kata ini mungkin terletak kira-kira diantara kata dokter gigi dengan kata diare (Dentist, Discipline and Diarrhea, hal yang tidak diinginkan manusia pada umumnya). Padahal disiplin pada diri sendiri dapat menghasilkan segala perbedaan. Disiplin diri dalam hal-hal kecil adalah belajar, bukan menonton TV dan hal ini menuntun pada suatu hal besar dan hasil yang lebih baik. Disiplin diri dalam hal-hal kecil adalah tiga kali dalam seminggu berolahraga di pusat kebugaran dan akan menuntun pada suatu hal besar kehidupan yang lebih sehat. Kunci disiplin diri adalah mengetahui MENGAPA kamu menginginkan sesuatu. Kalau kamu mempunyai sasaran dan sesuatu untuk menabung, menabung akan lebih mudah. Kalau kamu mengetahui jelas mengapa kamu ingin memperbaiki nilai ujianmu, belajar akan lebih mudah. Satu hal lagi tentang disiplin, ketika kamu mendisiplinkan diri sendiri, maka kamu tidak perlu didisiplinkan oleh orang lain. Akibatnya, kamu bisa mengelola kehidupanmu sendiri tanpa perlu disuruh. Ketika kamu tidak disiplin, kamu akan didisiplinkan orang lain. Orang yang tidak sanggup mendisiplinkan diri sendiri sering ditempatkan dalam pekerjaan di mana mereka diperintah. Orang yang mutlak tidak dapat mendisiplinkan diri akan berakhir di penjara! 12
  • 14. Baiklah para pembaca yang budiman, sekarang kita sudah sampai pada penghujung dari ebook ini. Semoga kehadiran kami dapat membantu dan menginspirasi banyak masyarakat, terutama guru dan orangtua untuk mengambil tanggung jawab dalam membentuk karakter anak dan karakter bangsa di masa depannya, serta demi majunya pendidikan Indonesia dan kehidupan yang jauh lebih berkualitas di negara kita yang tercinta ini. Salam pendidikankarakter.com Hard Cover, Full Colour, Limited Edition Dapatkan di toko buku Gramedia terdekat 13