SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Magang Bagi Calon Pemimpin
           Aparatur Negara

   Diskusi Terbatas “Penyusunan Kebijakan
     Magang Bagi Calon Pemimpin Aparatur
           Negara pada Institusi Bertaraf
                            Internasional”

                   Jakarta, 27 Oktober 2011


                                Tri Widodo W. Utomo
   Pusat Kajian Manajem en Kebijakan (PKMK LAN-RI)
Apa Itu MAGANG? - 1

 1) Calon pegawai (yg belum diangkat secara tetap serta
  belum menerima gaji atau upah karena dianggap masih
  dalam taraf belajar); 2) Calon ahli (www.artikata.com)
  Perubahan status seseorang melalui proses adopsi
  kompetensi serta absorpsi nilai-nilai (budaya kerja & aturan).


          Calon
                                                Pega
         Aspiran                                 wai
                             MAGANG
          Kader
                                                Ahli
         Kandidat
Apa Itu MAGANG? - 2


 = Apprenticeship?  a course of training & education that is
  based on on-the-job experience. An apprenticeship program
  usually focuses on one skill rather than on a variety of subject
  areas.
 = Mentoring?  Personal development relationship in which a
  more experienced or more knowledgeable person helps a less
  experienced or less knowledgeable person. The person in
  receipt of mentorship may be referred to as a protégé (male),
  a protégée (female), an apprentice or a mentee.
  US case: to obtain a Professional Engineering License in a given state,
  one must a graduate with Bachelor of Science in Engineering from an
  accredited college or university, pass the Engineer-in-Training (Engineer
  Intern) exam, work in that discipline for at least four years UNDER A
  LICENSED PROFESSIONAL ENGINEER, and then pass the Professional
  Engineers exam.
Karakteristik MAGANG

 Dual education system: compulsory education + part-time
  vocational school for apprentices  kombinasi kemampuan
  akademis (educational experience) dengan keterampilan
  teknis (practical work assignments).
 Fulfilling competency gap  Lebih diperuntukkan bagi
  pegawai level bawah (new entrants) atau pegawai dengan
  kemampuan rendah.
 Peserta magang mendapat pengalaman baru (adoption &
  absorption) di temporar y system untuk diterapkan di
  permanent system.
Magang Bagi Calon Pemimpin Aparatur

 Bagian dari sistem Diklat Gaya Baru dengan pola ON – OFF – ON
  – OFF, untuk mengisi bagian OFF.
 Tidak harus kepada “institusi”, tetapi bisa kepada “tokoh”
  (mentoring).
 Tidak harus “antar negara” untuk memperoleh kesan bertaraf
  internasional, tetapi bisa kepada perusahaan swasta bonafid.
 Tidak harus berhubungan dengan substansi tugas/fungsi
  lembaga, namun bisa juga soal mendesain ruangan kerja dan
  membangun suasana kerja. Contoh: Nutrifood
 http://bukik.com/2011/10/23/belajar-dari-nutrifood-tempat-kerja-yang-
 keren/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+bukikideas+% 28bukik+ideas%29

 Tidak hanya menerima atau memperoleh pengalaman baru,
  namun juga memberi pengalaman untuk instansi lain (membawa
  pengalaman diri untuk dibandingkan/dikembangkan di tempat
  baru).
 Perlu perbedaan karakteristik antar level/jenjang pemimpin.
  Untuk level pemula (calon pegawai) dan pejabat tingkat rendah =
  Dispatching; Untuk tingkat menengah = Interjecting; untuk
  tingkat atas = Temporar y Exchange.
Leveling Magang


                        • Pertukaran pejabat antar instansi
Top Leader: Temporary     untuk mendorong benchmarking.
      Exchange          • Menularkan bakat & konsep scr
                          permanen.

                        • Pemberian penugasan pada misi
  Middle Manager:         ttt (scr temporer & permanen)
    Interjecting          atau pada jabatan pada instansi
                          ttt, tanpa ada pertukaran.

                        • Pengiriman pejabat/staf pada
Lower Manager & new       instansi tertentu untuk
  staff: Dispatching      dikembangkan pada instansi
                          asalnya.
Semoga Bermanfaat …

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Tri Widodo W. UTOMO

Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk IKN
Inovasi Pelayanan Publik untuk IKNInovasi Pelayanan Publik untuk IKN
Inovasi Pelayanan Publik untuk IKNTri Widodo W. UTOMO
 

Mehr von Tri Widodo W. UTOMO (20)

Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk IKN
Inovasi Pelayanan Publik untuk IKNInovasi Pelayanan Publik untuk IKN
Inovasi Pelayanan Publik untuk IKN
 

Magang Bagi Calon Pemimpin Aparatur Negara

  • 1. Magang Bagi Calon Pemimpin Aparatur Negara Diskusi Terbatas “Penyusunan Kebijakan Magang Bagi Calon Pemimpin Aparatur Negara pada Institusi Bertaraf Internasional” Jakarta, 27 Oktober 2011 Tri Widodo W. Utomo Pusat Kajian Manajem en Kebijakan (PKMK LAN-RI)
  • 2. Apa Itu MAGANG? - 1  1) Calon pegawai (yg belum diangkat secara tetap serta belum menerima gaji atau upah karena dianggap masih dalam taraf belajar); 2) Calon ahli (www.artikata.com)   Perubahan status seseorang melalui proses adopsi kompetensi serta absorpsi nilai-nilai (budaya kerja & aturan). Calon Pega Aspiran wai MAGANG Kader Ahli Kandidat
  • 3. Apa Itu MAGANG? - 2  = Apprenticeship?  a course of training & education that is based on on-the-job experience. An apprenticeship program usually focuses on one skill rather than on a variety of subject areas.  = Mentoring?  Personal development relationship in which a more experienced or more knowledgeable person helps a less experienced or less knowledgeable person. The person in receipt of mentorship may be referred to as a protégé (male), a protégée (female), an apprentice or a mentee. US case: to obtain a Professional Engineering License in a given state, one must a graduate with Bachelor of Science in Engineering from an accredited college or university, pass the Engineer-in-Training (Engineer Intern) exam, work in that discipline for at least four years UNDER A LICENSED PROFESSIONAL ENGINEER, and then pass the Professional Engineers exam.
  • 4. Karakteristik MAGANG  Dual education system: compulsory education + part-time vocational school for apprentices  kombinasi kemampuan akademis (educational experience) dengan keterampilan teknis (practical work assignments).  Fulfilling competency gap  Lebih diperuntukkan bagi pegawai level bawah (new entrants) atau pegawai dengan kemampuan rendah.  Peserta magang mendapat pengalaman baru (adoption & absorption) di temporar y system untuk diterapkan di permanent system.
  • 5. Magang Bagi Calon Pemimpin Aparatur  Bagian dari sistem Diklat Gaya Baru dengan pola ON – OFF – ON – OFF, untuk mengisi bagian OFF.  Tidak harus kepada “institusi”, tetapi bisa kepada “tokoh” (mentoring).  Tidak harus “antar negara” untuk memperoleh kesan bertaraf internasional, tetapi bisa kepada perusahaan swasta bonafid.  Tidak harus berhubungan dengan substansi tugas/fungsi lembaga, namun bisa juga soal mendesain ruangan kerja dan membangun suasana kerja. Contoh: Nutrifood http://bukik.com/2011/10/23/belajar-dari-nutrifood-tempat-kerja-yang- keren/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+bukikideas+% 28bukik+ideas%29  Tidak hanya menerima atau memperoleh pengalaman baru, namun juga memberi pengalaman untuk instansi lain (membawa pengalaman diri untuk dibandingkan/dikembangkan di tempat baru).  Perlu perbedaan karakteristik antar level/jenjang pemimpin. Untuk level pemula (calon pegawai) dan pejabat tingkat rendah = Dispatching; Untuk tingkat menengah = Interjecting; untuk tingkat atas = Temporar y Exchange.
  • 6. Leveling Magang • Pertukaran pejabat antar instansi Top Leader: Temporary untuk mendorong benchmarking. Exchange • Menularkan bakat & konsep scr permanen. • Pemberian penugasan pada misi Middle Manager: ttt (scr temporer & permanen) Interjecting atau pada jabatan pada instansi ttt, tanpa ada pertukaran. • Pengiriman pejabat/staf pada Lower Manager & new instansi tertentu untuk staff: Dispatching dikembangkan pada instansi asalnya.