SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 136
(Public Policy Analysis) Analisis Kebijakan Publik Oleh:  Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Program Magister Ilmu Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, 2009
KEBIJAKAN PUBLIK ( Public Policy )
Pengertian Kebijakan ,[object Object],[object Object]
EULAU DAN PREWITT A standing decision characterized by behavioral consistency and repetitiveness on the part of both those who make it and those who abide it. (keputusan tetap yg dicirikan oleh konsistensi dan pengulangan tingkah laku dari mereka yg membuat dan dari mereka yang mematuhi keputusan tersebut. MIRIAM BUDIARJO Kegiatan dalam negara yg menyangkut proses menentukan suatu tujuan, dan melaksanakan tujuan itu.  Pengambilan keputusan mengenai tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas.  Untuk melaksanakan tujuan itu perlu ditentukan  kebijaksanaan umum  ( public policy ) yg menyangkut pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).  POLICY POLITICS
THOMAS R. DYE Public policy is whatever the government choose to do or not to do  (apapun pilihan pemerintah untuk melakukan / tidak melakukan sesuatu)   JAMES E. ANDERSON Public policies are those policies developed by government bodies and officials  (kebijaksaan yg dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat  pemerintah)   DAVID EASTON The authoritative allocation of values for the whole society  (pengalokasian nilai-nilai secara sah kepada seluruh anggota masyarakat)   ,[object Object],[object Object],[object Object]
10 PENGERTIAN KEBIJAKAN HOGWOOD & GUNN  (dalam SUNGGONO, 1994 : 15-20)   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Dari ke-10 pengertian tersebut, kebijakan publik lebih merujuk kepada pengertian sebagai  KEPUTUSAN PEMERINTAH  dan juga sebagai sebuah  PROGRAM . Hal ini sesuai dengan pendapat : ,[object Object],[object Object],Dengan demikian dapat disederhanakan bahwa KEBIJAKAN PUBLIK MERUPAKAN KEPUTUSAN (FORMAL) PEMERINTAH YANG BERISI PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN  sebagai realisasi dari fungsi atau tugas negara, serta dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Ciri-Ciri Kebijakan Publik
Operasionalisasi Kebijakan Publik
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],SUBTANTIVE AND PROCEDURAL POLICIES
DISTRIBUTIVE, REDISTRIBUTIVE & REGULATORY POLICIES
MATERIAL POLICY Kebijakan yg mengatur tentang pengalokasian / penyediaan sumber material yg nyata bagi penerimanya. Contoh: penyediaan rumah sederhana.
PUBLIC GOODS & PRIVATE GOODS POLICIES ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Klasifikasi Barang (Goods) menurut Savas:
Urusan pertahanan, patroli polisi, pemadam kebakar-an, pemasyara-katan residivis, regulasi, dsb. Peranan pemerintah  sangat dominan , dan penyelenggaraan urusan harus dilakukan sendiri oleh pemerintah.  Barang yang dikonsumsi secara  bersama-sama  ( non-excludable ) dan penggunaannya  tidak dapat  dibagi-bagi ( non-divisible ), dan untuk memperolehnya  tidak diperlukan  biaya. 4 Collective / Public Goods Kekayaan laut, udara, subsidi, dsb. s.d.a Barang yang dikonsumsi secara  individual  ( excludable ) dan penggunaannya  tidak dapat  dibagi-bagi ( non-divisible ), dan untuk memperolehnya  tidak diperlukan  biaya. 3 Common Pool Goods Telepon umum, pipa air minum, kabel dan satelit TV, dsb. Peran pemerintah  cukup besar , namun jika kemampuan masy. sudah memadai, maka perlu dilakukan  transfer of power . Barang yang dikonsumsi secara  bersama-sama  ( non-excludable ), penggunaannya  dapat dibagi-bagi  ( divisible ), dan untuk memperolehnya  diperlukan  biaya. 2 Toll Goods Makanan, pakaian, rumah, ikan, air minum botolan, dsb. Peran pemerintah  sangat kecil , & penyelenggaraan sebagian besar urusan diserahkan kepada swasta melalui mekanisme pasar Barang yang dikonsumsi secara  individual  ( excludable ), penggunaannya  dapat dibagi-bagi  ( divisible ), dan untuk memperolehnya  diperlukan  biaya. 1 Private Goods Contoh Tingkat Intervensi Pemerintah Definisi Kuadran / Jenis Barang
4 COLLECTIVE  GOODS (Murni Barang Publik) 3 TOLL GOODS (Barang Campuran) 2 COMMON POOL GOODS (Barang Campuran) 1 PRIVAT GOODS (Murni Barang Privat) KONSUMSI Exclusivitas Kolektif Individual Besar Kecil
Tingkatan Kebijakan Publik (Pra UU No. 10/2004) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Definisi Public Policy Making
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Komponen Public Policy Making
1.  SISTEM  KEBIJAKAN PUBLIK Keseluruhan pola kelembagaan dalam pembuatan kebijakan publik yang melibatkan hubungan diantara 4 elemen, yaitu masalah kebijakan, pembuatan kebijakan, kebijakan publik dan dampaknya terhadap kelompok sasaran.  (Bintoro T. & Mustopadidjaja, 1988) INPUT – PROCESS – OUTPUT SISTEM, PROSES & SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK
INPUT Timbul karena  faktor lingkungan kebijakan  yakni keadaan yang melatarbelakangi suatu peristiwa yg menyebabkan timbulnya “masalah kebijakan” tersebut, yg berupa tuntutan masyarakat atau tantangan & peluang, yg diharapkan dapat diatasi melalui suatu kebijakan publik. Masalah itu dapat juga timbul justru karena  adanya suatu kebijakan tertentu Masalah Kebijakan
[object Object],[object Object],Apa Itu MASALAH ??
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Apa Itu MASALAH ??
Klasifikasi Masalah ,[object Object],[object Object]
Klasifikasi Masalah ,[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],Masalah sederhana ( simple problem ) CORAK / JENIS MASALAH - 1
[object Object],[object Object],[object Object],Masalah rumit ( complex problem ) CORAK / JENIS MASALAH - 2
[object Object],[object Object],[object Object],Masalah yg Terstruktur
[object Object],[object Object],Masalah yg Tidak Terstruktur
Pendefinisian Masalah yg baik ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Karakteristik Masalah Yg Harus Dipecahkan ,[object Object]
Teknik-teknik Perumusan Masalah ,[object Object]
Teknik…(2) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
dari   PROBLEM   ke   DECISION
Bersifat politis, dimana terlibat berbagai kelompok kepentingan yang berbeda-beda, bahkan ada yang saling bertentangan. Dalam proses ini terlibat berbagai macam  policy stakeholders , yaitu mereka-mereka yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu kebijakan.  Policy stakeholders  bisa pejabat pemerintah, pejabat negara, lembaga pemerintah, maupun dari lingkungan publik (bukan pemerintah) misalnya partai politik, kelompok kepentingan, pengusaha dan sebagainya. PEMBUATAN KEBIJAKAN PROSES
OUTPUT KEBIJAKAN PUBLIK Berupa serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. IMPACT DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT Kondisi yang diharapkan terhadap target groups (kelompok sasaran) yakni orang-orang, kelompok atau organisasi yang perilaku atau keadaannya ingin dipengaruhi atau diubah oleh kebijakan publik tersebut.
1. Perumusan Masalah Kebijakan Tahap ini mulai dari  perumusan masalah  sampai dengan dipilihnya  alternatif  untuk direkomendasikan dan  disahkan  oleh pejabat yg berwenang. ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
3. MONITORING KEBIJAKAN ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
4. EVALUASI KEBIJAKAN Bertujuan untuk menilai apakah ada perbedaan sebelum dan setelah kebijakan itu diberlakukan.
Adalah  tahapan-tahapan yang harus ditempuh / dilakukan untuk dapat memecahkan berbagai masalah publik . SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK
Model Proses / Siklus Kebijakan Publik  (Clay & Schaffer) Policy Goal Declared Technical/Economic Analysis Array of Policy Alternatives Best Policy Chosen Best Policy Implemented Outcomes of Policy Chosen Evaluation of Policy Chosen Lessons of Policy Chosen Start Analysis Next Policy Chosen P O L I C Y F O R M U L A T I O N P  O  L  I  C  Y I M P L E M E N T A T I O N
Model Hirarkhi Perumusan Kebijakan Publik (Bromley) Policy Level Institutional Arrangements Organizational Level Institutional Arrangements Operational Level Patterns of Interaction Outcomes Assessment
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ( Public Policy Analysis )
Analisis kebijakan, sebagai  usaha untuk mengadakan informasi dalam pembuatan kebijakan , sebenarnya sudah ada semenjak manusia mengenal organisasi dan mengetahui tentang pembuatan keputusan, mulai dari penggunaan cara yang paling sederhana dan tradisional (berdasarkan mistik) sampai pada penggunaan cara-cara ilmiah, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.  Namun sebagai  disiplin ilmu tersendiri , kegiatan ilmu kebijakan dimulai setelah Perang Dunia II, yakni dengan diterbitkannya buku karya  Harold D. Lasswell  dan  Daniel Larner  yang berjudul  The Policy Science : Recent Development in Scope and Methods  pada tahun 1951.  Dalam perkembangan selanjutnya, para penulis masa kini lebih menyukai untuk menggunakan istilah “Analisis Kebijakan” dari pada menggunakan istilah “Ilmu Kebijakan”. SEJARAH
[object Object],[object Object]
William N. Dunn Suatu disiplin ilmu sosial terapan yg menggunakan berbagai macam metodologi penelitian dan argumen untuk menghasilkan & mentransformasikan informasi yg relevan untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan.   E.S. Quade Suatu bentuk penelitian terapan yg dilakukan untuk memahami secara mendalam berbagai permasalahan sosial guna mendapatkan pemecahan yg lebih baik.   Stuart S. Nagel Penentuan dalam rangka hubungan antara berbagai alternatif kebijakan dan tujuan kebijakan; manakah diantara berbagai alternatif kebijakan, keputusan atau cara-cara lainnya, yg terbaik untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan tertentu. Pengertian ...
[object Object],[object Object],Tujuan ...
FAKTOR STRATEGIS YG BERPENGARUH DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
FAKTOR STRATEGIS YG BERPENGARUH DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN FAKTOR ADMINISTRATIF/ ORGANISATORIS Perlu dipertimbangkan apakah dalam pelaksanaan kebijakan itu benar-benar akan didukung oleh kemampuan administratif yg memadai, atau apakah sudah ada organisasi yg akan melaksanakan kebijakan itu. FAKTOR TEKNOLOGI Perlu mempertimbangkan apakah teknologi yang ada dapat mendukung, apabila kebijakan tersebut akan diimplementasikan. FAKTOR SOSIAL, BUDAYA DAN AGAMA Perlu dipertimbangkan apakah kebijakan tersebut tidak menimbulkan benturan sosial, budaya dan agama atau yg sering disebut masalah SARA. FAKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN Perlu dipertimbangkan apakah kebijakan yg akan dikeluarkan ini tidak akan menggangu stabilitas keamanan negara.
Faktor 2  diatas akan menjadi kriteria dalam menentukan Feasibilitas (kelayakan) dari alternatif kebijakan yg akan dipilih
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Langkah-langkah Analisis Kebijakan
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],Keputusan terakhir ada pada  policy makers (pembuat kebijakan)
Dunn (1994), mengemukakan bahwa metodologi analisis kebijakan dapat memberikan informasi dengan menjawab 5 pertanyaan : ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Model Perumusan Kebijakan 1 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Rasional Komprehensif
Kritik: ,[object Object],[object Object]
Model Perumusan Kebijakan 2 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Inkremental
Kritik: ,[object Object],[object Object]
Model Perumusan Kebijakan 3 ,[object Object],[object Object],[object Object],Pengamatan Terpadu / Mix Scanning
Ke-3 model diatas tergolong model yang  BERSIFAT PRESKRIPTIF   (Cara Meningkatkan Mutu Kebijakan; Hasil / Akibat Kebijakan) Ke-4 model dibawah tergolong model yang  BERSIFAT DESKRIPTIF   (Menggambarkan Bagaimana Kebijakan Dibuat)
Model Perumusan Kebijakan 4 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Model Institusional
Model Perumusan Kebijakan 5 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Model Elite - Massa
Model Perumusan Kebijakan 6 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Model Kelompok
Model Perumusan Kebijakan 7 ,[object Object],[object Object],[object Object],Model Sistem Politik
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Penting untuk menghindari kegagalan implementasi yg disebut  implementation gap , yaitu keadaan dimana terdapat perbedaan antara yg diharapkan dengan yg senyatanya dicapai. Besar kecilnya perbedaan / kesenjangan tersebut antara lain ditentukan oleh  implementation capacity  dari organisasi / pihak yg diberi tugas melaksanakan kebijakan. Kegagalan kebijakan ( policy failure ) sendiri terdiri dari dua kategori, yaitu tidak terimplementasikan ( non implemented ) & implementasi yg tidak sempurna ( unsuccesful implementation ). Implementasi Kebijakan
Brian W. Hogwood  &  Lewis A. Gunn   THE TOP DOWN APPROACH : 10 syarat untuk dapat mengimplementasikan kebijakan secara sempurna  ( perfect implementation )   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Ukuran dan Tujuan Kebijakan Sumber Kebijakan Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan Pelaksanaan Lingkungan : Ekonomi, Sosial dan Politik Ciri Badan Pelaksana Sikap Para Pelaksana PRESTASI KERJA
Daniel Mazmanian  dan  Paul A. Sabatier  : A FRAMEWORK FOR IMPLEMENTATION ANALYSIS   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Output Kebijakan Badan Pelaksana Kesediaan Kelompok Sasaran Mematuhi Output Kebijakan Dampak Nyata Output Kebijakan Dampak Output Kebijakan Sebagai Dipersepsi Perbaikan Mendasar Dalam UU
Mengembangkan struktur hubungan antara tujuan kebijakan yang telah ditetapkan dengan tindakan pemerintah untuk merealisasikan tujuan tersebut yang berupa hasil kebijakan ( policy outcomes ). ,[object Object],[object Object],Jadi, studi tentang proses implementasi kebijakan meliputi pengkajian dan analisis terhadap progam-program kegiatan yang dirancang sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu.
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Teknik Analisis Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
BEBERAPA TEKNIK PEMECAHAN MASALAH ,[object Object],[object Object],[object Object]
Other Techniques ( William G. Huitt, 1992) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Other Techniques ( William G. Huitt, 1992) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Brainstorming ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Keunggulan Brainstorming ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Kelemahan Brainstorming ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
 
Konsensus ,[object Object],[object Object]
Penggunaan Kriteria dan Bobot ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Teknik Moderasi ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],(Contoh dalam Survei Pengaduan Pelayanan Publik)
LATIHAN KASUS Tersesat di Laut: Apa yang Harus Anda Prioritaskan? ,[object Object],[object Object],[object Object]
Anda sedang terapung-apung di dalam sebuah perahu pesiar di Lautan Pasific Selatan. Sebagai akibat kebakaran yang tak diketahui asalnya, hampir seluruh bagian perahu itu terbakar habis serta rusak segala isinya. Karena itu perahu Anda sekarang sedikit demi sedikit mulai tenggelam. Lokasi Anda kurang jelas dimana saat itu berada, karena rusaknya alat navigasi yg sungguh penting, dan karena Anda beserta rekan-rekan Anda sedang sibuk sekali berusaha memadamkan api. Hanya saja, menurut perkiraan yg cukup teliti, Anda saat itu sedang berada kurang lebih berjarak 1000 mil arah barat daya dari sebuah pulau terdekat.  Dibawah ini ada sebuah daftar barang yg kebetulan terlindung dan selamat setelah api mengamuk. Tambahan pula, Anda beruntung mendapatkan sebuah sekoci karet yang masih dapat digunakan lengkap dengan dayungnya. Sekoci itu cukup untuk dapat mengangkut Anda beserta rekan-rekan Anda dan semua barang yg terdaftar di bawah. Dari saku-saku baju dan celana semua orang yg selamat terdapat sebungkus rokok, 3 kotak korek api, dan 5 lembar uang kertas ribuan.  Tugas Anda sekarang adalah menyusun nilai pentingnya ke-15 barang tadi, atas dasar keperluannya untuk dapat mempertahankan hidup. Anda harus membuat keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan rekan-rekan Anda.  Berikan nomor satu pada jenis barang yang Anda anggap paling penting, dan nomor dua pada barang yang Anda anggap prioritas kedua, begitu seterusnya sampai nomor limabelas, sebagai barang yang sangat kurang penting. Tulis catatan nomor-nomor Anda pada ruang tanda “Pilihan Sendiri”. Setelah ini, tugas berikutnya adalah membentuk kelompok dan melakukan hal yg sama.
Daftar 15 Barang 1 Kerat (24 Botol) Jamaica Rum Murni Alat-alat Pancing 2 Kotak Batang Permen Coklat 15 Kaki Tali Nilon 20 Kaki Persegi Plastik Racun Ikan Hiu Radio Transistor Kecil 2 galon campuran oli dan bensin Bantalan Penyelamat (alat apung yg  disetujui pemerintah) Peta Laut Pasific 1 Kotak Perbekalan Tentara Kelas C Kelambu 5 Galon Air Cermin Cukur Janggut Sekstan Prioritas Nama Barang
LESSON LEARNED ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],keputusan lahir dari suatu proses yg rumit, diskusi intensif, berpikir  bersama, dan  brain storming  mendalam dg analisis yg tajam, multi dimensional / interdisipliner . Pengambilan Keputusan
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Apa Itu Pengambilan Keputusan ?
TIPE KEPUTUSAN ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
TEKNIK KPTS TERPROGRAM ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
TEKNIK KPTS  TAK  TERPROGRAM ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Perbedaan  Decision Making   dengan  Public Policy Making Nigro & Nigro : No absolute distinction can be made between policy making and decision making, because every policy determination is a decision Pemilihan Alternatif yg Terus-menerus & Tidak Pernah Selesai. Pemilihan Alternatif yg Sekali Dilakukan Langsung Selesai  Meliputi Banyak Pengambilan Keputusan Penentuan Pilihan dari Berbagai Alternatif, Mengenai  Sesuatu Hal dan Selesai. A Course of Action A Single Choice PUBLIC POLICY MAKING DECISION MAKING
7 Kesalahan Umum dalam PK ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
7 Kesalahan Umum dalam PK ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
CIRI KEPUTUSAN YG BAIK ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
PROSES PEMBUATAN KPTS (1) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
PROSES PEMBUATAN KPTS (2) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
5 Tahap PMPK (FEMA, 2005)
 
Define the Problems ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Pertimbangkan pertanyaan berikut pada saat melakukan Identifikasi Masalah ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Karakteristik Pembuatan Alternatif yg Baik ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Karakteristik Evaluasi Alternatif yg Baik
Teknik Pemilihan Alternatif - 1 ,[object Object],[object Object]
Teknik Pemilihan Alternatif - 2 Matriks SFF : Kecocokan, Kemungkinan & Kelenturan ( Suitability, Feasibility &  Flexibility ) ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Alternatif D Alternatif C Alternatif B Alternatif A Total Kelenturan Kemungkinan Kecocokan
Teknik Pemilihan Alternatif - 3 ,[object Object],[object Object],Matriks USG : Kepentingan, Keseriusan & Pertumbuhan ( Urgency, Seriousness & Growth ) Alternatif D Alternatif C Alternatif B Alternatif A Total Tumbuh Serius Urgensi
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Karakteristik Penerapan & Tindak Lanjut yg Baik
Teknik Analisis Dalam Rangka   Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
ANALISIS SWOT
Analisis Lingkungan Strategis (SWOT ANALYSIS) ,[object Object],[object Object]
LINGKUNGAN ORGANISASI & SIFATNYA Threat (Ancaman) Weakness / Limitation (Kelemahan) Negatif Opportunity (Peluang) Strength (Kekuatan) Positif Eksternal Internal + / -
MATRIKS SWOT PELUANG (+) (-) ANCAMAN KELEMAHAN  (-) (+) KEKUATAN +/- +/+ -/- -/+ MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT AGRESIF MENUNJANG STRATEGI UNTUK MELAKUKAN DIVERSIFIKASI MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT KONSERVATIF MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT BERTAHAN
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],TAHAPAN SWOT
PENDEKATAN DAYA DORONG Analisis Pembandingan Berpasangan
PENDEKATAN DAYA DORONG ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
PETUNJUK PENGGUNAAN MATRIKS PEMBANDINGAN BERPASANGAN ,[object Object],[object Object],[object Object]
 
 
PRO'S n CON'S For n Against; Advantages n Disadvantages
1   decision option: should I buy a new car?   total 5 con's, total score 16   total 6 pro's, total score 20       it'll be a load off my mind (2) big decisions like this scare & upset me (4)  better reliability (5) disposal or sale of old car (2) better for family use (3) time and hassle to choose and buy it (2) lower servicing costs (4) higher insurance (3) lower fuel costs (3) cost outlay will mean making sacrifices (5) better comfort (3) con's pro's     decision : buy a new car !!
DEBATE ON SPECIAL AUTONOM Proponent Opponent 2   decision option:  Does Yogya need Special Autonomy? Unitary State    Enriching Cultural Diversity    Avoid Regional Disparity   Distributive Equity   Effective Dev’t & Management   Promoting Democracy   
COMPARATIVE ANALYSIS ACEH YOGYA   decision option:  Does Yogya need Special Autonomy? Not Enacted Yet   Enacted as Special Autonomous   Legal & Sociological Paths    People’s Political Pressure   Independent State in The Past   Part of RI from Beginning  
 
Studi Kasus – Wilayah Sebring ,[object Object],[object Object]
Kronologi Kejadian: ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Tugas Anda ,[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],Studi Kasus – Apa Pilihan Anda?
Tugas Anda ,[object Object],[object Object],[object Object]
Daftar Pustaka ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
 

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikSiti Sahati
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Dadang Solihin
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Tri Widodo W. UTOMO
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Siti Sahati
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiti Sahati
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 

Was ist angesagt? (20)

Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publik
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 

Ähnlich wie ANALISIS_KEBIJAKAN

Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Yudiwid
 
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.pptKEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.pptRastikaLiaran1
 
KEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK.pptKEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK.ppteghadewi398
 
Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktklailashare
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik76meonk
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikAfif Alfianto
 
Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikMuh Firyal Akbar
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Ary Ajo
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publiksiskamto
 
Konsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publikKonsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publikMuhammadRosidi9
 
Tgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaTgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaputulina
 
Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)
Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)
Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)nurul khaiva
 
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdfPPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdfAisha88976
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1hoyin rizmu
 
Public Policy
Public Policy Public Policy
Public Policy Nur Asda
 

Ähnlich wie ANALISIS_KEBIJAKAN (20)

Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
 
Kebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaranKebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaran
 
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.pptKEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
 
KEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK.pptKEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
 
Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
 
Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publik
 
Konsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publikKonsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publik
 
Tgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaTgas prof atmadja
Tgas prof atmadja
 
Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)
Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)
Part ii & iii (kebijakan & mslh publik)
 
Keputusan politik
Keputusan politikKeputusan politik
Keputusan politik
 
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdfPPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
 
5 bab ii
5 bab ii5 bab ii
5 bab ii
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1
 
MATERI MICRO TEACHING.pptx
MATERI MICRO TEACHING.pptxMATERI MICRO TEACHING.pptx
MATERI MICRO TEACHING.pptx
 
Public Policy
Public Policy Public Policy
Public Policy
 
Kebijakan pablik
Kebijakan pablikKebijakan pablik
Kebijakan pablik
 

Mehr von Tri Widodo W. UTOMO

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 

Mehr von Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Kürzlich hochgeladen

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

ANALISIS_KEBIJAKAN

  • 1. (Public Policy Analysis) Analisis Kebijakan Publik Oleh: Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Program Magister Ilmu Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, 2009
  • 2. KEBIJAKAN PUBLIK ( Public Policy )
  • 3.
  • 4. EULAU DAN PREWITT A standing decision characterized by behavioral consistency and repetitiveness on the part of both those who make it and those who abide it. (keputusan tetap yg dicirikan oleh konsistensi dan pengulangan tingkah laku dari mereka yg membuat dan dari mereka yang mematuhi keputusan tersebut. MIRIAM BUDIARJO Kegiatan dalam negara yg menyangkut proses menentukan suatu tujuan, dan melaksanakan tujuan itu. Pengambilan keputusan mengenai tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas. Untuk melaksanakan tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan umum ( public policy ) yg menyangkut pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). POLICY POLITICS
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 10.
  • 11. DISTRIBUTIVE, REDISTRIBUTIVE & REGULATORY POLICIES
  • 12. MATERIAL POLICY Kebijakan yg mengatur tentang pengalokasian / penyediaan sumber material yg nyata bagi penerimanya. Contoh: penyediaan rumah sederhana.
  • 13.
  • 14.
  • 15. Urusan pertahanan, patroli polisi, pemadam kebakar-an, pemasyara-katan residivis, regulasi, dsb. Peranan pemerintah sangat dominan , dan penyelenggaraan urusan harus dilakukan sendiri oleh pemerintah. Barang yang dikonsumsi secara bersama-sama ( non-excludable ) dan penggunaannya tidak dapat dibagi-bagi ( non-divisible ), dan untuk memperolehnya tidak diperlukan biaya. 4 Collective / Public Goods Kekayaan laut, udara, subsidi, dsb. s.d.a Barang yang dikonsumsi secara individual ( excludable ) dan penggunaannya tidak dapat dibagi-bagi ( non-divisible ), dan untuk memperolehnya tidak diperlukan biaya. 3 Common Pool Goods Telepon umum, pipa air minum, kabel dan satelit TV, dsb. Peran pemerintah cukup besar , namun jika kemampuan masy. sudah memadai, maka perlu dilakukan transfer of power . Barang yang dikonsumsi secara bersama-sama ( non-excludable ), penggunaannya dapat dibagi-bagi ( divisible ), dan untuk memperolehnya diperlukan biaya. 2 Toll Goods Makanan, pakaian, rumah, ikan, air minum botolan, dsb. Peran pemerintah sangat kecil , & penyelenggaraan sebagian besar urusan diserahkan kepada swasta melalui mekanisme pasar Barang yang dikonsumsi secara individual ( excludable ), penggunaannya dapat dibagi-bagi ( divisible ), dan untuk memperolehnya diperlukan biaya. 1 Private Goods Contoh Tingkat Intervensi Pemerintah Definisi Kuadran / Jenis Barang
  • 16. 4 COLLECTIVE GOODS (Murni Barang Publik) 3 TOLL GOODS (Barang Campuran) 2 COMMON POOL GOODS (Barang Campuran) 1 PRIVAT GOODS (Murni Barang Privat) KONSUMSI Exclusivitas Kolektif Individual Besar Kecil
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. 1. SISTEM KEBIJAKAN PUBLIK Keseluruhan pola kelembagaan dalam pembuatan kebijakan publik yang melibatkan hubungan diantara 4 elemen, yaitu masalah kebijakan, pembuatan kebijakan, kebijakan publik dan dampaknya terhadap kelompok sasaran. (Bintoro T. & Mustopadidjaja, 1988) INPUT – PROCESS – OUTPUT SISTEM, PROSES & SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK
  • 22. INPUT Timbul karena faktor lingkungan kebijakan yakni keadaan yang melatarbelakangi suatu peristiwa yg menyebabkan timbulnya “masalah kebijakan” tersebut, yg berupa tuntutan masyarakat atau tantangan & peluang, yg diharapkan dapat diatasi melalui suatu kebijakan publik. Masalah itu dapat juga timbul justru karena adanya suatu kebijakan tertentu Masalah Kebijakan
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. dari PROBLEM ke DECISION
  • 36. Bersifat politis, dimana terlibat berbagai kelompok kepentingan yang berbeda-beda, bahkan ada yang saling bertentangan. Dalam proses ini terlibat berbagai macam policy stakeholders , yaitu mereka-mereka yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu kebijakan. Policy stakeholders bisa pejabat pemerintah, pejabat negara, lembaga pemerintah, maupun dari lingkungan publik (bukan pemerintah) misalnya partai politik, kelompok kepentingan, pengusaha dan sebagainya. PEMBUATAN KEBIJAKAN PROSES
  • 37. OUTPUT KEBIJAKAN PUBLIK Berupa serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. IMPACT DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT Kondisi yang diharapkan terhadap target groups (kelompok sasaran) yakni orang-orang, kelompok atau organisasi yang perilaku atau keadaannya ingin dipengaruhi atau diubah oleh kebijakan publik tersebut.
  • 38.
  • 39.
  • 40. 4. EVALUASI KEBIJAKAN Bertujuan untuk menilai apakah ada perbedaan sebelum dan setelah kebijakan itu diberlakukan.
  • 41. Adalah tahapan-tahapan yang harus ditempuh / dilakukan untuk dapat memecahkan berbagai masalah publik . SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK
  • 42. Model Proses / Siklus Kebijakan Publik (Clay & Schaffer) Policy Goal Declared Technical/Economic Analysis Array of Policy Alternatives Best Policy Chosen Best Policy Implemented Outcomes of Policy Chosen Evaluation of Policy Chosen Lessons of Policy Chosen Start Analysis Next Policy Chosen P O L I C Y F O R M U L A T I O N P O L I C Y I M P L E M E N T A T I O N
  • 43. Model Hirarkhi Perumusan Kebijakan Publik (Bromley) Policy Level Institutional Arrangements Organizational Level Institutional Arrangements Operational Level Patterns of Interaction Outcomes Assessment
  • 44. ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ( Public Policy Analysis )
  • 45. Analisis kebijakan, sebagai usaha untuk mengadakan informasi dalam pembuatan kebijakan , sebenarnya sudah ada semenjak manusia mengenal organisasi dan mengetahui tentang pembuatan keputusan, mulai dari penggunaan cara yang paling sederhana dan tradisional (berdasarkan mistik) sampai pada penggunaan cara-cara ilmiah, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Namun sebagai disiplin ilmu tersendiri , kegiatan ilmu kebijakan dimulai setelah Perang Dunia II, yakni dengan diterbitkannya buku karya Harold D. Lasswell dan Daniel Larner yang berjudul The Policy Science : Recent Development in Scope and Methods pada tahun 1951. Dalam perkembangan selanjutnya, para penulis masa kini lebih menyukai untuk menggunakan istilah “Analisis Kebijakan” dari pada menggunakan istilah “Ilmu Kebijakan”. SEJARAH
  • 46.
  • 47. William N. Dunn Suatu disiplin ilmu sosial terapan yg menggunakan berbagai macam metodologi penelitian dan argumen untuk menghasilkan & mentransformasikan informasi yg relevan untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan.   E.S. Quade Suatu bentuk penelitian terapan yg dilakukan untuk memahami secara mendalam berbagai permasalahan sosial guna mendapatkan pemecahan yg lebih baik.   Stuart S. Nagel Penentuan dalam rangka hubungan antara berbagai alternatif kebijakan dan tujuan kebijakan; manakah diantara berbagai alternatif kebijakan, keputusan atau cara-cara lainnya, yg terbaik untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan tertentu. Pengertian ...
  • 48.
  • 49.
  • 50. FAKTOR STRATEGIS YG BERPENGARUH DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN FAKTOR ADMINISTRATIF/ ORGANISATORIS Perlu dipertimbangkan apakah dalam pelaksanaan kebijakan itu benar-benar akan didukung oleh kemampuan administratif yg memadai, atau apakah sudah ada organisasi yg akan melaksanakan kebijakan itu. FAKTOR TEKNOLOGI Perlu mempertimbangkan apakah teknologi yang ada dapat mendukung, apabila kebijakan tersebut akan diimplementasikan. FAKTOR SOSIAL, BUDAYA DAN AGAMA Perlu dipertimbangkan apakah kebijakan tersebut tidak menimbulkan benturan sosial, budaya dan agama atau yg sering disebut masalah SARA. FAKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN Perlu dipertimbangkan apakah kebijakan yg akan dikeluarkan ini tidak akan menggangu stabilitas keamanan negara.
  • 51. Faktor 2 diatas akan menjadi kriteria dalam menentukan Feasibilitas (kelayakan) dari alternatif kebijakan yg akan dipilih
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61. Ke-3 model diatas tergolong model yang BERSIFAT PRESKRIPTIF (Cara Meningkatkan Mutu Kebijakan; Hasil / Akibat Kebijakan) Ke-4 model dibawah tergolong model yang BERSIFAT DESKRIPTIF (Menggambarkan Bagaimana Kebijakan Dibuat)
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68. Penting untuk menghindari kegagalan implementasi yg disebut implementation gap , yaitu keadaan dimana terdapat perbedaan antara yg diharapkan dengan yg senyatanya dicapai. Besar kecilnya perbedaan / kesenjangan tersebut antara lain ditentukan oleh implementation capacity dari organisasi / pihak yg diberi tugas melaksanakan kebijakan. Kegagalan kebijakan ( policy failure ) sendiri terdiri dari dua kategori, yaitu tidak terimplementasikan ( non implemented ) & implementasi yg tidak sempurna ( unsuccesful implementation ). Implementasi Kebijakan
  • 69.
  • 70. Ukuran dan Tujuan Kebijakan Sumber Kebijakan Komunikasi antar Organisasi dan Kegiatan Pelaksanaan Lingkungan : Ekonomi, Sosial dan Politik Ciri Badan Pelaksana Sikap Para Pelaksana PRESTASI KERJA
  • 71.
  • 72.
  • 73.
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77. Teknik Analisis Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84.  
  • 85.
  • 86.
  • 87.
  • 88.
  • 89. Anda sedang terapung-apung di dalam sebuah perahu pesiar di Lautan Pasific Selatan. Sebagai akibat kebakaran yang tak diketahui asalnya, hampir seluruh bagian perahu itu terbakar habis serta rusak segala isinya. Karena itu perahu Anda sekarang sedikit demi sedikit mulai tenggelam. Lokasi Anda kurang jelas dimana saat itu berada, karena rusaknya alat navigasi yg sungguh penting, dan karena Anda beserta rekan-rekan Anda sedang sibuk sekali berusaha memadamkan api. Hanya saja, menurut perkiraan yg cukup teliti, Anda saat itu sedang berada kurang lebih berjarak 1000 mil arah barat daya dari sebuah pulau terdekat. Dibawah ini ada sebuah daftar barang yg kebetulan terlindung dan selamat setelah api mengamuk. Tambahan pula, Anda beruntung mendapatkan sebuah sekoci karet yang masih dapat digunakan lengkap dengan dayungnya. Sekoci itu cukup untuk dapat mengangkut Anda beserta rekan-rekan Anda dan semua barang yg terdaftar di bawah. Dari saku-saku baju dan celana semua orang yg selamat terdapat sebungkus rokok, 3 kotak korek api, dan 5 lembar uang kertas ribuan. Tugas Anda sekarang adalah menyusun nilai pentingnya ke-15 barang tadi, atas dasar keperluannya untuk dapat mempertahankan hidup. Anda harus membuat keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan rekan-rekan Anda. Berikan nomor satu pada jenis barang yang Anda anggap paling penting, dan nomor dua pada barang yang Anda anggap prioritas kedua, begitu seterusnya sampai nomor limabelas, sebagai barang yang sangat kurang penting. Tulis catatan nomor-nomor Anda pada ruang tanda “Pilihan Sendiri”. Setelah ini, tugas berikutnya adalah membentuk kelompok dan melakukan hal yg sama.
  • 90. Daftar 15 Barang 1 Kerat (24 Botol) Jamaica Rum Murni Alat-alat Pancing 2 Kotak Batang Permen Coklat 15 Kaki Tali Nilon 20 Kaki Persegi Plastik Racun Ikan Hiu Radio Transistor Kecil 2 galon campuran oli dan bensin Bantalan Penyelamat (alat apung yg disetujui pemerintah) Peta Laut Pasific 1 Kotak Perbekalan Tentara Kelas C Kelambu 5 Galon Air Cermin Cukur Janggut Sekstan Prioritas Nama Barang
  • 91.
  • 92.
  • 93.
  • 94.
  • 95.
  • 96.
  • 97. Perbedaan Decision Making dengan Public Policy Making Nigro & Nigro : No absolute distinction can be made between policy making and decision making, because every policy determination is a decision Pemilihan Alternatif yg Terus-menerus & Tidak Pernah Selesai. Pemilihan Alternatif yg Sekali Dilakukan Langsung Selesai Meliputi Banyak Pengambilan Keputusan Penentuan Pilihan dari Berbagai Alternatif, Mengenai Sesuatu Hal dan Selesai. A Course of Action A Single Choice PUBLIC POLICY MAKING DECISION MAKING
  • 98.
  • 99.
  • 100.
  • 101.
  • 102.
  • 103. 5 Tahap PMPK (FEMA, 2005)
  • 104.  
  • 105.
  • 106.
  • 107.
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111.
  • 112.
  • 113.
  • 115.
  • 116. LINGKUNGAN ORGANISASI & SIFATNYA Threat (Ancaman) Weakness / Limitation (Kelemahan) Negatif Opportunity (Peluang) Strength (Kekuatan) Positif Eksternal Internal + / -
  • 117. MATRIKS SWOT PELUANG (+) (-) ANCAMAN KELEMAHAN (-) (+) KEKUATAN +/- +/+ -/- -/+ MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT AGRESIF MENUNJANG STRATEGI UNTUK MELAKUKAN DIVERSIFIKASI MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT KONSERVATIF MENUNJANG STRATEGI YANG BERSIFAT BERTAHAN
  • 118.
  • 119. PENDEKATAN DAYA DORONG Analisis Pembandingan Berpasangan
  • 120.
  • 121.
  • 122.  
  • 123.  
  • 124. PRO'S n CON'S For n Against; Advantages n Disadvantages
  • 125. 1   decision option: should I buy a new car?   total 5 con's, total score 16   total 6 pro's, total score 20       it'll be a load off my mind (2) big decisions like this scare & upset me (4)  better reliability (5) disposal or sale of old car (2) better for family use (3) time and hassle to choose and buy it (2) lower servicing costs (4) higher insurance (3) lower fuel costs (3) cost outlay will mean making sacrifices (5) better comfort (3) con's pro's     decision : buy a new car !!
  • 126. DEBATE ON SPECIAL AUTONOM Proponent Opponent 2   decision option:  Does Yogya need Special Autonomy? Unitary State  Enriching Cultural Diversity  Avoid Regional Disparity  Distributive Equity  Effective Dev’t & Management  Promoting Democracy 
  • 127. COMPARATIVE ANALYSIS ACEH YOGYA   decision option:  Does Yogya need Special Autonomy? Not Enacted Yet  Enacted as Special Autonomous  Legal & Sociological Paths  People’s Political Pressure  Independent State in The Past  Part of RI from Beginning 
  • 128.  
  • 129.
  • 130.
  • 131.
  • 132.
  • 133.
  • 134.
  • 135.
  • 136.