SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 37
Materi Ceramah Diklat Kepemimpinan Tingkat III
             Makassar, 2 Juli 2012
• Mengapa Etika & Integritas?;
• Etika dalam Kerangka RUU Etika
  Penyelenggara Negara;
• Pembangunan Integritas Aparatur.
Mengapa Etika & Integritas?
• Corruption Perception Index: 2007 (2,3), 2008
  (2,6), 2009 (2,8), 2010 (2,8) dan 2011 (3,0);
• Integritas Sektor Publik: 2007 (5,53); 2008 (6,84); 2009
  (6,50); 2010 (5,42); 2011 (6,31);
• PERC – 2011 (9,27)  menempatkan Indonesia di
  peringkat I sbg negara terkorup dari 16 negara Asia
  Pasifik yg menjadi tujuan investasi;
• Human Development Index: 2008 (0,588); 2009 (0,593);
  2010 (0,600); dan 2011 (0,617);
• Doing Business (pengukuran kemudahan berusaha) 
  Tahun 2010 peringkat 122 dr 183 negara.
Peringkat Nasional Integritas
Sektor Publik 2010 (KPK, 2011)
Etika Dalam Kerangka RUU
Etika Penyelenggara Negara
Etika adalah sebuah studi tentang formasi nilai-nilai moral &
    prinsip-prinsip benar & salah (Altschull, 1990). Kode Etik adalah
    peraturan moral, atau pedoman dari tingkah laku yg membantu
    aksi personal dalam situasi khusus
    (http://bincangmedia.wordpress.com/2010/06/01/tentang-etika-kode-etik-
    kebijakan-dan-hukum-media).
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yg berbicara
    tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan
    keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana
    manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh
    bermacam-macam norma. Kode etik adalah sistem norma, nilai
    dan aturan profesional tertulis yg secara tegas menyatakan apa
    yg benar dan baik, dan apa yg tidak benar dan tidak baik bagi
    profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yg benar
    atau salah, perbuatan apa yg harus dilakukan dan apa yg harus
    dihindari (http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-
    dalam-etika-profesi).
Ethics is the basis of conduct, which is perceived through individual
    morality and society's norm of what is "good or bad", "right or
    wrong". A code of ethics establishes whether an activity is right
    or wrong. A code of conduct is a statement of the standards to
    which an individual or enterprise adheres, and the
    responsibilities and restrictions that are to be observed. A code
    of practice is a set of guidelines issued by a professional or
    service organization, to which the members agree to comply.
    (http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_difference_between_Code_of_Ethi
    cs_Code_of_Conduct_and_Code_of_Practice).
A code of ethics expresses fundamental principles that provide
   guidance in cases where no specific rule is in place or where
   matters are genuinely unclear. A well drafted code of conduct
   will be consistent with the primary code of ethics, however, it
   will provide much more specific guidance
   (http://www.ethics.org.au/faq/whats-difference-between-code-ethics-and-
   code-conduct).
Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary: 1) a set of moral
    principles or values; 2) the principle of conduct governing an
    individual or a group; 3) a guiding philosophy; 4) a
    consciousness of moral importance.
Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1) Ilmu tentang apa yg baik dan
  apa yg buruk dan tentang hak dan kewajiban moral; 2)
  Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dengan akhlak; 3) Nilai
  mengenai benar & salah yg dianut suatu golongan/masyarakat.
Bertens (dalam Keban, 2004): 1) Nilai dan norma moral sebagai
  pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok atau disebut
  sebagai sistem nilai; 2) Kumpulan asas atau nilai moral yg
  disebut sebagai kode etik; 3) Ilmu tentang yg baik atau buruk
  atau dikenal sebagai filsafat moral.
Cooper (dalam Frederickson, 1997: 160): values are the soul of
  public administration (nilai-nilai etika adalah jiwa atau nyawa
  dari administrasi negara).
(Salomon R.C, 1984)



       1.   Prinsip Keindahan (Beauty);
       2.   Prinsip Persamaan (Equality);
       3.   Prinsip Kebaikan (Goodness);
       4.   Prinsip Keadilan (Justice);
       5.   Prinsip Kebebasan (Liberty);
       6.   Prinsip Kebenaran (Truth).
Tingkatan Budaya                                Aturan
                                     Hukum      Khusus
     Fisik                           (Rechts)   (Wet/Rules)
                           Norma
     Sosi                  (Norms)
      al
                 Nilai                          In Concreto
                 (Values
                 )
     Idiil



             In Abstracto
Government ethics, when properly enforced:
• can be a valuable means for protecting against
  government waste and ensuring effective public
  administration;
• can prohibit many of the activities that lead to
  waste, including theft by public officials and use of
  government property for private gain;
• can also address issues such as bribery and conflicts
  of interest; activities that can lead public officials to
  sacrifice the public interest in the administration of
  programs and services for private gain and benefit.
http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
1. Theft & Fraud by Public Officials;
        (pencurian dan penipuan oleh pejabat publik)
  2. Improper Use of Government Property;
        (penggunaan barang milik pemerintah yg tidak semestinya)
  3. Bribery & Influence Peddling;
        (penyuapan dan “menjual” pengaruh)
  4. Conflict of Interest & Self-dealing;
        (benturan kepentingan dan traksaksi diluar sistem)
  5. Divulging Confidential Information;
        (membocorkan informasi rahasia)
  6. Improper Conduct Post-Employment;
        (perilaku yang tidak pantas/tidak semestinya pasca jabatan)
  7. Immoral Conduct by Public Officials.
        (perilaku tidak bermoral/asusila oleh pejabat publik)

http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
Sumber: Tool-Kit Anti Korupsi, Center of International Crime Prevention, UN.
1. Tap MPR No. X/MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi
   Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi
   Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara: Pelaksananan reformasi
   di bidang sosial budaya adalah untuk mendukung penanggulangan krisis di
   bidang sosial budaya. Agenda yg harus dijalankan adalah: menyiapkan sarana
   dan prasarana, program aksi dan perundangundangan bagi tumbuh dan
   tegaknya etika usaha, etika proses, dan etika pemerintahan .
2. Tap MPR No. V/MPR/2000 Tentang Pemantapan Persatuan dan
   Kesatuan Nasional: Nilai2 agama dan budaya bangsa tidak dijadikan sumber
   etika dalam berbangsa & bernegara oleh sebagian masyarakat, sehingga
   melahirkan krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, pelanggaran
   hukum, dan pelanggaran HAM  Menugaskan Badan Pekerja MPR-RI untuk
   merumuskan etika kehidupan berbangsa.
3. Tap MPR No. VI/MPR/2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa:
   etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami kemunduran yang turut
   menyebabkan terjadinya krisis multidimensi.
4. Tap MPR No. VIII/MPR/2001 Tentang Rekomendasi Arah
   Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN  Membentuk
   Undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya untuk membantu
   percepatan dan efektivitas pelaksanaan pemberantasan dan pencegahan
   korupsi yang muatannya meliputi (antara lain) ”Etika Pemerintahan”!



Judul RUU yang benar apakah RUU Penyelenggara Negara, ataukah RUU
                        Etika Pemerintahan?
Di AS, The US Office of Government Ethics (OGE) juga hanya dalam lingkup
    eksekutif saja dan memiliki 4 fungsi: Establishes standards of ethical
  conduct for the executive branch; Ensures transparency in government
    through financial disclosure; Educates executive branch employees;
             Promotes good governance. http://www.oge.gov/
  Tap MPR No. X/1998 & Tap No. VIII/2001 secara tegas mengamanatkan
disusunnya UU Etika Pemerintahan, bukan UU Etika Penyelenggara Negara.
(Tap MPR No. VI/2001)
1. Etika Kehidupan Berbangsa merupakan rumusan yg bersumber
   dari ajaran agama, khususnya yg bersifat universal, dan nilai-nilai
   luhur budaya bangsa yg tercermin dalam Pancasila sebagai acuan
   dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam
   kehidupan berbangsa.
2. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan
   kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos
   kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung
   jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga
   bangsa.
3. Dimensi Etika:
      Etika Sosial dan Budaya
      Etika Politik dan Pemerintahan
      Etika Ekonomi dan Bisnis
      Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan
      Etika Keilmuan
      Etika Lingkungan
• Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa
  dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan
  negara melalui pendidikan formal, informal dan nonformal dan
  pemberian contoh keteladanan oleh para pemimpin
  negara, pemimpin bangsa, dan pemimpin masyarakat.
• Mengarahkan orientasi pendidikan yang mengutamakan aspek
  pengenalan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan
  menekankan ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan
  budaya luhur bangsa serta pendidikan watak dan budi pekerti
  yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan
  intelektual, kematangan emosional dan spritual, serta amal
  kebijakan.
• Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan
  keseluruhan aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai
  etika dan akhlak mulia, baik pada tahap
  perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
• Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa tersebut
  menggunakan pendekatan agama dan budaya.
• Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan
  melalui pendekatan komunikatif, dialogis dan persuasif, tidak
  melalui cara indoktrinasi.
• Mendorong swadaya masyarakat secara sinergis dan
  berkesinambungan untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi
  etika kehidupan berbangsa.
• Mengembangkan dan mematuhi etika-etika profesi: etika profesi
  hukum, politik, ekonomi, kedokteran, guru, jurnalistik, dan
  profesi lainnya sesuai dengan pokok-pokok etika kehidupan
  berbangsa.
• Internalisasi dan sosialisasi serta pengamalan etika kehidupan
  berbangsa merupakan bagian dari pengabdian kepada
  Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tap MPR No. VI/2001                       PP No. 42/2004
Etika Sosial dan Budaya                    Etika Dalam Bernegara
Etika Politik dan Pemerintahan             Etika Dalam Berorganisasi
Etika Ekonomi dan Bisnis                   Etika Dalam Bermasyarakat
Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan     Etika Terhadap Diri Sendiri
Etika Keilmuan                             Etika Sesama PNS
Etika Lingkungan

Pasal 7 PP No. 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS:
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib
bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan
Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri
sendiri dan sesama PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

         Bgmn hubungan Tap VI/2001, PP 42/2004 & RUU EPN?
Integritas & Pembangunan
    Integritas Aparatur
• Understand what character and Integrity are. The
  definitions of these words are often stretched or
  misrepresented. Learn what they truly mean.
   – Character is the sum of qualities show up in a person or
     group, moral or ethical strength, and the description of a
     person's attributes, traits and abilities. Character is who you
     are. It defines you and guides your actions, hopefully in a
     positive way.
   – Integrity is steadfast adherence to a strict moral or ethical
     code, being unimpaired, sound, whole and undivided;
     completeness.
   – Integrity can be summed up simply as doing the right thing
     for the right reason even when no one is watching.

         http://www.wikihow.com/Build-Character-Through-Integrity
• Choose a set of rules, morals, or principles that you believe will
  lead to a happy, satisfying, and righteous life, as well as a better
  world. You can subscribe to the ethics of a particular religion, or
  you can develop your own, based on your experiences.
• Look at the choices you've made in your past, and observe how
  much you have or haven't lived by those principles. Don't waste
  time feeling regretful or guilty. Remember that "...until a person
  can say deeply and honestly, I am what I am today because of
  the choices I made yesterday, that person cannot say, I choose
  otherwise." -Stephen R. Covey.
• Decide what you must change in your behavior to align your life
  more closely to what you believe.
• Be conscious every day of the decisions you make, however big
  or small, and how close they bring you to being the person you
  really want to become.
1. Identify aspects of your behavior that require change. Reflect on your
   interactions with others in the workplace, at home and in social situations to
   determine specific areas in need of improvement. For example, if you are late
   for work every day and feel guilty about creating excuses for this behavior, this
   may be an opportunity to develop greater personal integrity.
2. Determine your reasons for not behaving with greater personal integrity. For
   example, you may be pushing unpleasant work tasks on to other employees
   instead of being honest with your boss about your inability to do the tasks. You
   may be afraid to admit to yourself or to your boss that you do not possess the
   right skills or that the job is not the right fit for you.
3. Face the obstacles that cause you to lie or violate your moral code. This might
   involve finding a more suitable job, facing your fears about how others may
   perceive you and/or seeking out counseling to address emotional challenges
   and insecurities.
4. Practice truthfulness. Consider all of the relationships at home and work that
   will benefit from greater truthfulness. For example, if managing a team of
   employees, be honest and direct with each individual about your expectations
   and employee performance. Avoid backbiting or gossiping.
                  http://www.wikihow.com/Develop-Personal-Integrity
5. Make a list of tasks and behaviors in which you will become more trustworthy.
    The list might range from basic tasks, such as taking out the trash as promised
    to repaying large sums of money in a timely manner.
6. Respect the property of others. Consider any complaints you may have
    received in the past about using another person's belongings, parking in
    someone else's parking spot or littering on another person's property. Make a
    concerted effort to respect other people's belongings.
7. Listen to and respect the opinions and decisions of others. Part of possessing
    personal integrity is acknowledging the human rights of others. Respecting
    diverse thoughts and decisions is a sign of open-mindedness and integrity.
8. Help others in need. If you are in a position to contribute to the development of
    others or help them to do something they cannot accomplish on their
    own, make an effort to assist.
9. Assess your progress. Developing personal integrity is a trial and error process
    that requires persistent effort. Ask yourself on a daily or weekly basis if you are
    making progress.
10. Enlist the help of others. Colleagues, relatives and friends who know you well
    and have your best interest at heart can assist your progress by providing
    objective feedback on a daily basis about the personal changes you are making.
• Zona Integritas (ZI) adalah sebutan/predikat yg
  diberikan kepada suatu K/L/Prov/Kab/Kota yg
  pimpinannya & jajarannya mempunyai niat
  (komitmen) untuk mewujudkan birokrasi yg bersih
  dan melayani;
• Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah
  sebutan/predikat yg diberikan kepada suatu unit
  kerja pada ZI yg memenuhi syarat indikator mutlak
  dan memperoleh hasil penilaian indikator operasional
  di antara 80 dan 90;
• Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
  adalah sebutan/predikat yg diberikan kepada suatu
  unit kerja pada ZI yg memenuhi syarat indikator
  mutlak dan memperoleh hasil penilaian indikator
  operasional 90 atau lebih.
• Indikator Mutlak pada tingkat K/L/Pemda adalah Opini
  Keuangan BPK sekurang-kurangnya WDP pada saat
  pengajuan calon WBK .
• Indikator Mutlak pada tingkat Unit/Satuan Kerja:
   – nilai minimum indeks integritas berdasarkan penilaian KPK;
   – nilai minimum indeks kepuasan masyarakat berdasarkan penilaian
     Kementerian PAN dan RB;
   – jumlah maksimum kerugian negara (KN) yg belum diselesaikan (%)
     berdasarkan penilaian BPK;
   – jumlah maksimum temuan in-efisien (%) berdasarkan penilaian APIP;
   – persentase maksimum jumlah pegawai yg dijatuhi hukuman disiplin karena
     penyalahangunaan pengelolaan keuangan berdasarkan keputusan Pejabat
     Pembina Kepegawaian;
   – persentase maksimum jumlah pengaduan masyarakat yg tidak diselesaikan
     berdasarkan hasil pemeriksaan APIP;
   – persentase maksimum jumlah pegawai yg dijatuhi hukuman karena tindak
     pidana korupsi berdasarkan keputusan pengadilan yg telah mempunyai
     kekuatan hukum tetap.
• Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas;
• LHKPN;
• Akuntabilitas Kinerja;
• Laporan Keuangan;
• Kode Etik;
• Sistem Perlindungan Pelapor (whistle blower system);
• Pprogram Pengendalian Gratifikasi;
• Kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan (conflict of
  interest);
• Program Inisiatif Anti Korupsi;
• Kebijakan Pembinaan Purna Tugas (post employment
  policy);
• Pelaporan Transaksi Keuangan yg Tidak Wajar oleh
  PPATK.
•   Promosi Jabatan Secara Terbuka;
•   Rekruitment Secara Terbuka;
•   Mekanisme Pengaduan Masyarakat
•   E-procurement;
•   Pengukuran Kinerja Individu;
•   Keterbukaan Informasi Publik.
• Terhadap Unit Kerja (untuk
  mempersempit kesempatan)
   – perbaikan sistem & prosedur;
   – perbaikan sarana;
   – penghargaan berupa percepatan
     kenaikan
     pangkat, renumerasi, dsb.
                                        Unit Kerja
• Terhadap Pegawai (untuk
  meluruskan niat)                     berpredikat
   – pelatihan Anti Korupsi dengan        WBK
     tujuan membangun Integritas PNS
     dengan metode yg efektif.

 Pemantau independen (ditunjuk
  oleh Panitia Seleksi – KemenPAN
  dan RB)
 Masyarakat.
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-temanna #LABEDDU
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasila
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasilaCeramah etika dan itegritas kepimpinan pancasila
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasteknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
 
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 -Penjelasan studi lapangan pkp-- -Penjelasan studi lapangan pkp--
-Penjelasan studi lapangan pkp--temanna #LABEDDU
 
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1temanna #LABEDDU
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...Tri Widodo W. UTOMO
 
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelBerorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelMuslihin Hilim
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananTri Widodo W. UTOMO
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotoFatihElluqmani
 

Was ist angesagt? (20)

Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
Agenda ii pkp-modul diagnosa organisasi-
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasila
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasilaCeramah etika dan itegritas kepimpinan pancasila
Ceramah etika dan itegritas kepimpinan pancasila
 
Manajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor PublikManajemen Perubahan Sektor Publik
Manajemen Perubahan Sektor Publik
 
Integritas Kepemimpinan
Integritas KepemimpinanIntegritas Kepemimpinan
Integritas Kepemimpinan
 
ASN BERAKHLAK.pptx
ASN BERAKHLAK.pptxASN BERAKHLAK.pptx
ASN BERAKHLAK.pptx
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasteknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
 
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 344 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
4 jurnal bela negara kepeimpinan pancasila ndh 34
 
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 -Penjelasan studi lapangan pkp-- -Penjelasan studi lapangan pkp--
-Penjelasan studi lapangan pkp--
 
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
Keterkaitan dalam pkp dan pka rev-1
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan AkuntabelBerorientasi Pelayanan dan Akuntabel
Berorientasi Pelayanan dan Akuntabel
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk ciloto
 

Andere mochten auch

Integritas dalam Pekerjaan
Integritas dalam PekerjaanIntegritas dalam Pekerjaan
Integritas dalam PekerjaanJohan Setiawan
 
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etikaSutikno Tumingan
 
Integritas akademik ppt
Integritas akademik pptIntegritas akademik ppt
Integritas akademik pptSally Marlessy
 
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan KorupsiPenguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan KorupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian GratifikasiMembangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi93220872
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas93220872
 
Pembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas Bangsa
Pembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas BangsaPembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas Bangsa
Pembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Ancaman dan tantangan dalam membangun integritas nasional
Ancaman dan tantangan dalam membangun integritas nasionalAncaman dan tantangan dalam membangun integritas nasional
Ancaman dan tantangan dalam membangun integritas nasionalcristianyedogawa
 
Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Agama
Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian AgamaRencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Agama
Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian AgamaAbdillah Mt
 
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open GovernmentMembangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open GovernmentTri Widodo W. UTOMO
 
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSutikno Tumingan
 

Andere mochten auch (20)

Integritas
IntegritasIntegritas
Integritas
 
Integritas pim 3 2015
Integritas pim 3 2015Integritas pim 3 2015
Integritas pim 3 2015
 
Integritas dalam Pekerjaan
Integritas dalam PekerjaanIntegritas dalam Pekerjaan
Integritas dalam Pekerjaan
 
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
 
Pelatihan Membangun Karakter melalui Integritas
Pelatihan Membangun Karakter melalui IntegritasPelatihan Membangun Karakter melalui Integritas
Pelatihan Membangun Karakter melalui Integritas
 
Integritas
IntegritasIntegritas
Integritas
 
Integritas akademik ppt
Integritas akademik pptIntegritas akademik ppt
Integritas akademik ppt
 
Mata diklat pim 4 integritas
Mata diklat pim 4 integritasMata diklat pim 4 integritas
Mata diklat pim 4 integritas
 
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan KorupsiPenguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
Penguatan Etika dan Integritas Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi
 
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian GratifikasiMembangun integritas Pengendalian Gratifikasi
Membangun integritas Pengendalian Gratifikasi
 
Integrity
IntegrityIntegrity
Integrity
 
Integritas
IntegritasIntegritas
Integritas
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
 
Teori keadilan
Teori keadilanTeori keadilan
Teori keadilan
 
Pembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas Bangsa
Pembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas BangsaPembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas Bangsa
Pembangunan SDM Aparatur Dalam Memperkuat Integritas Bangsa
 
Ancaman dan tantangan dalam membangun integritas nasional
Ancaman dan tantangan dalam membangun integritas nasionalAncaman dan tantangan dalam membangun integritas nasional
Ancaman dan tantangan dalam membangun integritas nasional
 
Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Agama
Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian AgamaRencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Agama
Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Agama
 
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open GovernmentMembangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
 
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 

Ähnlich wie Etika & Pembangunan Integritas Aparatur

Ppt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika ProfesiPpt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika ProfesiRikza Dewi
 
Etika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan BerbisnisEtika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan BerbisnisFikaAnjanaHajar
 
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copyMateri etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copykastubi iman
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Eka Yulianto
 
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxEtika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxFlavioGiancarlo1
 
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikTugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikWadhy Alonk
 
Standar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma Bengkulu
Standar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma BengkuluStandar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma Bengkulu
Standar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma Bengkuluhoyin rizmu
 
business ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forumbusiness ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forumNurulHidayah470
 
Pembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode EtikPembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode Etikzahroannisa4
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...NovitaHerlissha
 
standar etika publik cpns pali
standar etika publik cpns palistandar etika publik cpns pali
standar etika publik cpns palihoyin rizmu
 

Ähnlich wie Etika & Pembangunan Integritas Aparatur (20)

Etika Penyelenggara Negara
Etika Penyelenggara NegaraEtika Penyelenggara Negara
Etika Penyelenggara Negara
 
Etika Jabatan Publik
Etika Jabatan PublikEtika Jabatan Publik
Etika Jabatan Publik
 
Ppt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika ProfesiPpt kel. 11 Etika Profesi
Ppt kel. 11 Etika Profesi
 
Etika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan BerbisnisEtika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
Etika Protokoler, Bernegara, dan Berbisnis
 
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copyMateri etika publik 22   24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
Materi etika publik 22 24 oktober 2019 di bapelkes batam (iman)copy
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. norma dan etika dan konf...
 
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptxEtika dan Norma - Kelompok 1.pptx
Etika dan Norma - Kelompok 1.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara NegaraKonsepsi Etika Penyelenggara Negara
Konsepsi Etika Penyelenggara Negara
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 
Bahan ajar etika publik
Bahan ajar  etika publikBahan ajar  etika publik
Bahan ajar etika publik
 
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikTugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
 
118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1
 
Standar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma Bengkulu
Standar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma BengkuluStandar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma Bengkulu
Standar Etika Publik CPNS Kabupaten Seluma Bengkulu
 
Kuis3
Kuis3Kuis3
Kuis3
 
business ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forumbusiness ethic and good governance kuis dan forum
business ethic and good governance kuis dan forum
 
Pembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode EtikPembahasan Etika dan Kode Etik
Pembahasan Etika dan Kode Etik
 
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
2, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Concepts and ...
 
standar etika publik cpns pali
standar etika publik cpns palistandar etika publik cpns pali
standar etika publik cpns pali
 

Mehr von Tri Widodo W. UTOMO

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 

Mehr von Tri Widodo W. UTOMO (20)

Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui InovasiMenjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
Menjunjung Tinggi Sijunjung Melalui Inovasi
 

Etika & Pembangunan Integritas Aparatur

  • 1. Materi Ceramah Diklat Kepemimpinan Tingkat III Makassar, 2 Juli 2012
  • 2. • Mengapa Etika & Integritas?; • Etika dalam Kerangka RUU Etika Penyelenggara Negara; • Pembangunan Integritas Aparatur.
  • 3. Mengapa Etika & Integritas?
  • 4.
  • 5. • Corruption Perception Index: 2007 (2,3), 2008 (2,6), 2009 (2,8), 2010 (2,8) dan 2011 (3,0); • Integritas Sektor Publik: 2007 (5,53); 2008 (6,84); 2009 (6,50); 2010 (5,42); 2011 (6,31); • PERC – 2011 (9,27)  menempatkan Indonesia di peringkat I sbg negara terkorup dari 16 negara Asia Pasifik yg menjadi tujuan investasi; • Human Development Index: 2008 (0,588); 2009 (0,593); 2010 (0,600); dan 2011 (0,617); • Doing Business (pengukuran kemudahan berusaha)  Tahun 2010 peringkat 122 dr 183 negara.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Peringkat Nasional Integritas Sektor Publik 2010 (KPK, 2011)
  • 9.
  • 10. Etika Dalam Kerangka RUU Etika Penyelenggara Negara
  • 11. Etika adalah sebuah studi tentang formasi nilai-nilai moral & prinsip-prinsip benar & salah (Altschull, 1990). Kode Etik adalah peraturan moral, atau pedoman dari tingkah laku yg membantu aksi personal dalam situasi khusus (http://bincangmedia.wordpress.com/2010/06/01/tentang-etika-kode-etik- kebijakan-dan-hukum-media). Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yg berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yg secara tegas menyatakan apa yg benar dan baik, dan apa yg tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yg benar atau salah, perbuatan apa yg harus dilakukan dan apa yg harus dihindari (http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian- dalam-etika-profesi).
  • 12. Ethics is the basis of conduct, which is perceived through individual morality and society's norm of what is "good or bad", "right or wrong". A code of ethics establishes whether an activity is right or wrong. A code of conduct is a statement of the standards to which an individual or enterprise adheres, and the responsibilities and restrictions that are to be observed. A code of practice is a set of guidelines issued by a professional or service organization, to which the members agree to comply. (http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_difference_between_Code_of_Ethi cs_Code_of_Conduct_and_Code_of_Practice). A code of ethics expresses fundamental principles that provide guidance in cases where no specific rule is in place or where matters are genuinely unclear. A well drafted code of conduct will be consistent with the primary code of ethics, however, it will provide much more specific guidance (http://www.ethics.org.au/faq/whats-difference-between-code-ethics-and- code-conduct).
  • 13. Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary: 1) a set of moral principles or values; 2) the principle of conduct governing an individual or a group; 3) a guiding philosophy; 4) a consciousness of moral importance. Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1) Ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak dan kewajiban moral; 2) Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dengan akhlak; 3) Nilai mengenai benar & salah yg dianut suatu golongan/masyarakat. Bertens (dalam Keban, 2004): 1) Nilai dan norma moral sebagai pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok atau disebut sebagai sistem nilai; 2) Kumpulan asas atau nilai moral yg disebut sebagai kode etik; 3) Ilmu tentang yg baik atau buruk atau dikenal sebagai filsafat moral. Cooper (dalam Frederickson, 1997: 160): values are the soul of public administration (nilai-nilai etika adalah jiwa atau nyawa dari administrasi negara).
  • 14. (Salomon R.C, 1984) 1. Prinsip Keindahan (Beauty); 2. Prinsip Persamaan (Equality); 3. Prinsip Kebaikan (Goodness); 4. Prinsip Keadilan (Justice); 5. Prinsip Kebebasan (Liberty); 6. Prinsip Kebenaran (Truth).
  • 15. Tingkatan Budaya Aturan Hukum Khusus Fisik (Rechts) (Wet/Rules) Norma Sosi (Norms) al Nilai In Concreto (Values ) Idiil In Abstracto
  • 16. Government ethics, when properly enforced: • can be a valuable means for protecting against government waste and ensuring effective public administration; • can prohibit many of the activities that lead to waste, including theft by public officials and use of government property for private gain; • can also address issues such as bribery and conflicts of interest; activities that can lead public officials to sacrifice the public interest in the administration of programs and services for private gain and benefit. http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
  • 17. 1. Theft & Fraud by Public Officials; (pencurian dan penipuan oleh pejabat publik) 2. Improper Use of Government Property; (penggunaan barang milik pemerintah yg tidak semestinya) 3. Bribery & Influence Peddling; (penyuapan dan “menjual” pengaruh) 4. Conflict of Interest & Self-dealing; (benturan kepentingan dan traksaksi diluar sistem) 5. Divulging Confidential Information; (membocorkan informasi rahasia) 6. Improper Conduct Post-Employment; (perilaku yang tidak pantas/tidak semestinya pasca jabatan) 7. Immoral Conduct by Public Officials. (perilaku tidak bermoral/asusila oleh pejabat publik) http://www.mapleleafweb.com/features/ethics-government-concepts-issues-debates
  • 18. Sumber: Tool-Kit Anti Korupsi, Center of International Crime Prevention, UN.
  • 19. 1. Tap MPR No. X/MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara: Pelaksananan reformasi di bidang sosial budaya adalah untuk mendukung penanggulangan krisis di bidang sosial budaya. Agenda yg harus dijalankan adalah: menyiapkan sarana dan prasarana, program aksi dan perundangundangan bagi tumbuh dan tegaknya etika usaha, etika proses, dan etika pemerintahan . 2. Tap MPR No. V/MPR/2000 Tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional: Nilai2 agama dan budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa & bernegara oleh sebagian masyarakat, sehingga melahirkan krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, pelanggaran hukum, dan pelanggaran HAM  Menugaskan Badan Pekerja MPR-RI untuk merumuskan etika kehidupan berbangsa. 3. Tap MPR No. VI/MPR/2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa: etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami kemunduran yang turut menyebabkan terjadinya krisis multidimensi.
  • 20. 4. Tap MPR No. VIII/MPR/2001 Tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan KKN  Membentuk Undang-undang beserta peraturan pelaksanaannya untuk membantu percepatan dan efektivitas pelaksanaan pemberantasan dan pencegahan korupsi yang muatannya meliputi (antara lain) ”Etika Pemerintahan”! Judul RUU yang benar apakah RUU Penyelenggara Negara, ataukah RUU Etika Pemerintahan? Di AS, The US Office of Government Ethics (OGE) juga hanya dalam lingkup eksekutif saja dan memiliki 4 fungsi: Establishes standards of ethical conduct for the executive branch; Ensures transparency in government through financial disclosure; Educates executive branch employees; Promotes good governance. http://www.oge.gov/ Tap MPR No. X/1998 & Tap No. VIII/2001 secara tegas mengamanatkan disusunnya UU Etika Pemerintahan, bukan UU Etika Penyelenggara Negara.
  • 21. (Tap MPR No. VI/2001) 1. Etika Kehidupan Berbangsa merupakan rumusan yg bersumber dari ajaran agama, khususnya yg bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yg tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa. 2. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa. 3. Dimensi Etika:  Etika Sosial dan Budaya  Etika Politik dan Pemerintahan  Etika Ekonomi dan Bisnis  Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan  Etika Keilmuan  Etika Lingkungan
  • 22. • Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara melalui pendidikan formal, informal dan nonformal dan pemberian contoh keteladanan oleh para pemimpin negara, pemimpin bangsa, dan pemimpin masyarakat. • Mengarahkan orientasi pendidikan yang mengutamakan aspek pengenalan menjadi pendidikan yang bersifat terpadu dengan menekankan ajaran etika yang bersumber dari ajaran agama dan budaya luhur bangsa serta pendidikan watak dan budi pekerti yang menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kematangan emosional dan spritual, serta amal kebijakan. • Mengupayakan agar setiap program pembangunan dan keseluruhan aktivitas kehidupan berbangsa dijiwai oleh nilai-nilai etika dan akhlak mulia, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.
  • 23. • Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa tersebut menggunakan pendekatan agama dan budaya. • Internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa dilakukan melalui pendekatan komunikatif, dialogis dan persuasif, tidak melalui cara indoktrinasi. • Mendorong swadaya masyarakat secara sinergis dan berkesinambungan untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi etika kehidupan berbangsa. • Mengembangkan dan mematuhi etika-etika profesi: etika profesi hukum, politik, ekonomi, kedokteran, guru, jurnalistik, dan profesi lainnya sesuai dengan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa. • Internalisasi dan sosialisasi serta pengamalan etika kehidupan berbangsa merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.
  • 24. Tap MPR No. VI/2001 PP No. 42/2004 Etika Sosial dan Budaya Etika Dalam Bernegara Etika Politik dan Pemerintahan Etika Dalam Berorganisasi Etika Ekonomi dan Bisnis Etika Dalam Bermasyarakat Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan Etika Terhadap Diri Sendiri Etika Keilmuan Etika Sesama PNS Etika Lingkungan Pasal 7 PP No. 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS: Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap PNS wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. Bgmn hubungan Tap VI/2001, PP 42/2004 & RUU EPN?
  • 25. Integritas & Pembangunan Integritas Aparatur
  • 26. • Understand what character and Integrity are. The definitions of these words are often stretched or misrepresented. Learn what they truly mean. – Character is the sum of qualities show up in a person or group, moral or ethical strength, and the description of a person's attributes, traits and abilities. Character is who you are. It defines you and guides your actions, hopefully in a positive way. – Integrity is steadfast adherence to a strict moral or ethical code, being unimpaired, sound, whole and undivided; completeness. – Integrity can be summed up simply as doing the right thing for the right reason even when no one is watching. http://www.wikihow.com/Build-Character-Through-Integrity
  • 27. • Choose a set of rules, morals, or principles that you believe will lead to a happy, satisfying, and righteous life, as well as a better world. You can subscribe to the ethics of a particular religion, or you can develop your own, based on your experiences. • Look at the choices you've made in your past, and observe how much you have or haven't lived by those principles. Don't waste time feeling regretful or guilty. Remember that "...until a person can say deeply and honestly, I am what I am today because of the choices I made yesterday, that person cannot say, I choose otherwise." -Stephen R. Covey. • Decide what you must change in your behavior to align your life more closely to what you believe. • Be conscious every day of the decisions you make, however big or small, and how close they bring you to being the person you really want to become.
  • 28. 1. Identify aspects of your behavior that require change. Reflect on your interactions with others in the workplace, at home and in social situations to determine specific areas in need of improvement. For example, if you are late for work every day and feel guilty about creating excuses for this behavior, this may be an opportunity to develop greater personal integrity. 2. Determine your reasons for not behaving with greater personal integrity. For example, you may be pushing unpleasant work tasks on to other employees instead of being honest with your boss about your inability to do the tasks. You may be afraid to admit to yourself or to your boss that you do not possess the right skills or that the job is not the right fit for you. 3. Face the obstacles that cause you to lie or violate your moral code. This might involve finding a more suitable job, facing your fears about how others may perceive you and/or seeking out counseling to address emotional challenges and insecurities. 4. Practice truthfulness. Consider all of the relationships at home and work that will benefit from greater truthfulness. For example, if managing a team of employees, be honest and direct with each individual about your expectations and employee performance. Avoid backbiting or gossiping. http://www.wikihow.com/Develop-Personal-Integrity
  • 29. 5. Make a list of tasks and behaviors in which you will become more trustworthy. The list might range from basic tasks, such as taking out the trash as promised to repaying large sums of money in a timely manner. 6. Respect the property of others. Consider any complaints you may have received in the past about using another person's belongings, parking in someone else's parking spot or littering on another person's property. Make a concerted effort to respect other people's belongings. 7. Listen to and respect the opinions and decisions of others. Part of possessing personal integrity is acknowledging the human rights of others. Respecting diverse thoughts and decisions is a sign of open-mindedness and integrity. 8. Help others in need. If you are in a position to contribute to the development of others or help them to do something they cannot accomplish on their own, make an effort to assist. 9. Assess your progress. Developing personal integrity is a trial and error process that requires persistent effort. Ask yourself on a daily or weekly basis if you are making progress. 10. Enlist the help of others. Colleagues, relatives and friends who know you well and have your best interest at heart can assist your progress by providing objective feedback on a daily basis about the personal changes you are making.
  • 30.
  • 31. • Zona Integritas (ZI) adalah sebutan/predikat yg diberikan kepada suatu K/L/Prov/Kab/Kota yg pimpinannya & jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan birokrasi yg bersih dan melayani; • Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan/predikat yg diberikan kepada suatu unit kerja pada ZI yg memenuhi syarat indikator mutlak dan memperoleh hasil penilaian indikator operasional di antara 80 dan 90; • Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah sebutan/predikat yg diberikan kepada suatu unit kerja pada ZI yg memenuhi syarat indikator mutlak dan memperoleh hasil penilaian indikator operasional 90 atau lebih.
  • 32.
  • 33. • Indikator Mutlak pada tingkat K/L/Pemda adalah Opini Keuangan BPK sekurang-kurangnya WDP pada saat pengajuan calon WBK . • Indikator Mutlak pada tingkat Unit/Satuan Kerja: – nilai minimum indeks integritas berdasarkan penilaian KPK; – nilai minimum indeks kepuasan masyarakat berdasarkan penilaian Kementerian PAN dan RB; – jumlah maksimum kerugian negara (KN) yg belum diselesaikan (%) berdasarkan penilaian BPK; – jumlah maksimum temuan in-efisien (%) berdasarkan penilaian APIP; – persentase maksimum jumlah pegawai yg dijatuhi hukuman disiplin karena penyalahangunaan pengelolaan keuangan berdasarkan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian; – persentase maksimum jumlah pengaduan masyarakat yg tidak diselesaikan berdasarkan hasil pemeriksaan APIP; – persentase maksimum jumlah pegawai yg dijatuhi hukuman karena tindak pidana korupsi berdasarkan keputusan pengadilan yg telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
  • 34. • Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas; • LHKPN; • Akuntabilitas Kinerja; • Laporan Keuangan; • Kode Etik; • Sistem Perlindungan Pelapor (whistle blower system); • Pprogram Pengendalian Gratifikasi; • Kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan (conflict of interest); • Program Inisiatif Anti Korupsi; • Kebijakan Pembinaan Purna Tugas (post employment policy); • Pelaporan Transaksi Keuangan yg Tidak Wajar oleh PPATK.
  • 35. Promosi Jabatan Secara Terbuka; • Rekruitment Secara Terbuka; • Mekanisme Pengaduan Masyarakat • E-procurement; • Pengukuran Kinerja Individu; • Keterbukaan Informasi Publik.
  • 36. • Terhadap Unit Kerja (untuk mempersempit kesempatan) – perbaikan sistem & prosedur; – perbaikan sarana; – penghargaan berupa percepatan kenaikan pangkat, renumerasi, dsb. Unit Kerja • Terhadap Pegawai (untuk meluruskan niat) berpredikat – pelatihan Anti Korupsi dengan WBK tujuan membangun Integritas PNS dengan metode yg efektif.  Pemantau independen (ditunjuk oleh Panitia Seleksi – KemenPAN dan RB)  Masyarakat.

Hinweis der Redaktion

  1. Manajudulygtepat: RUU EtikaatauRUU KodeEtik?PP No. 42/2004 lebihmenggunakanKodeEtik, sedang Tap MPR menggunakanistilahEtika. Mengapa?
  2. Dengandefinisidiatas, mestinya RUU Etikajauhlebihumum/makrodibanding PP KodeEtik. Namunnampaknya draft RUU inimasihbanyakmengaturhalteknissepertimekanismekerjamajeliskodeetik / lembagapenegakkodeetik.