Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam organisasi. Apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia. Begitu pula dalam pelaksanaan misinya maka dikelola dan diurus oleh manusia. Dengan demikian manusia merupakan faktor yang sangat strategis dalam semua kegiatan organisasi. Agar dapat mengatur dan mengurus sumber daya manusia berdasarkan visi organisasi sehingga tujuan organisasi tercapai maka dibutuhkan ilmu, metoda dan pendekatan pengelolaan sumber daya manusia atau yang sering disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Ini berarti bahwa manajemen sumber daya manusia juga menjadi bagian dari ilmu manajemen (management science) yang mengacu kepada fungsi manajemen yang dalam pelaksanaannya meliputi proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Peran sumber daya manusia dari waktu ke waktu akan semakin strategis terhadap perkembangan dan dinamika organisasi, seperti yang diungkapkan oleh (Foulkes, 1975) Perencanaan pekerjaan yang matang dalam sebuah RKA merupakan salah satu faktor keberhasilan UPBJJ dalam proses pelaksanaan kegiatannya. Selain itu, pendistribusian pekerjaan yang tepat orang tidak dapat dipungkiri juga merupakan andil dalam keberhasilan suatu UPBJJ. Ketersediaan infrastruktur pendukung kerja tidak dapat ditampik merupakan unsur pendukung dalam pelaksanaan proses kegiatan di UPBJJ. Dari hasil penelitian secara empiris yang dilakukan oleh Rodriguez dari Texas University (2011:91-95), pembentukan infrastruktur untuk pembangunan sistem informasi di lingkup perguruan tinggi, khususnya yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh, harus memperhatikan beberapa hal penting di dalam perencanaannya. Rekomendasi pertama yang harus ditelaah adalah adanya konsultasi mengenai kebutuhan yang harus ada atau paling penting dilakukan di dalam lingkup perguruan tinggi tersebut. Rekomendasi yang kedua adalah membuat sebuah kerangka yang menggambarkan kinerja yang akan dilaksanakan oleh sistem tersebut. Di dalam membuat kerangka kerja yang akan diberlakukan, sangat perlu dilaksanakan analisa dan survei yang mendalam di lingkup perguruan tinggi. Hal tersebut akan sangat mudah dilakukan jika pihak pengembang sistem informasi adalah insider atau orang yang sudah berada di dalam lingkup birokrasi perguruan tinggi sehingga analisa yang dihasilkan akan menjadi lebih akurat.