SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
1
MAKALAH MASYARAKAT dan
KELOMPOK SOSIAL
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan taklupa
pula kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Masyarakat dan Kelompok Sosial yang membahas tentang masyarakat , definisi masyarakat,
kelompok social, definisi kelompok sosial menurut para ahli, dan hubungan terketaitan antara
kelompok social dengan masyarakat. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Handayani
Sura . Selaku Dosen mata kuliah Sosial Budaya dan Antropologi Kesehatan UIT yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Adapun makalah Masyarakat dan Kelompok Sosial ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan referensi internet,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai masyarakat dan kelompok social yang baik serta keterkaitan
antara masyarakat dengan kelompok masyarakat . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Makassar, November 2015
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MASYARAKAT ........................................................................5
2. MASYARAKAT MENURUT PARA AHLI.......................................................6
3. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL...............................................................7
4. CIRI KELOMPOK SOSIAL................................................................................7
5. KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL...............................................................8
6. MASYARAKAT dan KELOMPOK SOSIAL.....................................................12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ....................................................................................................13
B. SARAN ................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat adalah sekumpulunan individu yang hidup bersama di suatu tempat atau
disuatu pemukiman yang membentuk sebuah system dalam suatu pemukiman tersebut,
sekumpulan indivisdu yang saling berinteraksi satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang
teratur.Kelompoksocial adalahkumpulanorang-orangyangmempunyai hubungandanberinteraksi
satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama , serta mempunyai kesadaran akan diri
sebagai anggotakelompokyangdiakui pihakluar. Tidakadasatupunindividuyangdpathidup tanpa
individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki oleh seorang individu, itu sama
sekali tidakberhargajikatidakada individu lain. Masyarakat dan kelompok social hamper memiliki
kesamaanyangterkaitdalam kata “sekumpulan” hampir juga menerupai kelompok satu sama lain.
Masyarat berbeda dengan kelompok social , masyarakat yaitu sekumpulan individu sedangkan
kelompok social yaitu sekelompok social.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari masyarakat ?
2. Bagaimana pengertian masyarakat menurut para ahli ?
3. Apakah pengertian dari kelompok sosial ?
4. Apa saja ciri-ciri dari kelompok sosial ?
5. Apa saja klasifikasi kelompok sosial ?
6. Apa hubungan kelompok social dan masyarakat ?
C. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
tmengenai pengertian masyarakat, kelompok social dan sebagai bahan bacaan untuk
memperluas ilmu pengetahuan .
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau
“masyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang
sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan” . Masyarakat juga bisa diartian
sebagai sekelompokorang yangmembentuksebuah system , dimana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat"
sendiri berakardari kata dalam bahasa Arab “musyarak “. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar makhluk sosial. Masyarakat adalah sebuah
komunitasyanginterdependen(salingtergantungsatusamalain).Umumnya,istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang
teratur.
Dalam bahasa Inggris, kata masyarakat diterjemahkan menjadi dua pengertian, yaitu
society dan community.
1. Menurut Abdul Syani (1989), masyarakat sebagai community dapat dilihat dari dua
sudut pandang.
2. Memandang community sebagai unsure statis, artinya community terbentuk dalam
suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka ia menunjukkan
bagiandari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia dapat pula disebut sebagai
masyarakat setemnpat, misalnya kampong, dusun atau kota-kota kecil. Masyarakat
setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari kehidupan sekelompok orang yang
ditandai oleh adanya hubungan sosial. Disamping itu, dilengkapi pula oleh adanya
perasaan sosial, nilai-nilai dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya
pergaulan hidup atau hidup bersama manusia.
3. Community dipandang sebagai unsure yang dinamis, artinya menyangkut suatu proses
(nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan hubungan antar manusia, maka di
dalamnya ada yang sifatnya fungsional. Dalam hal ini dapat diambil contoh tentang
masyarakat pegawai negeri sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan
sebagainya.
4. Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat diduga bahwa apabila
suatu masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut, maka ia dapat disebut masyarakat
6
society. Masyarakat dalam pengertian society terdapat interaksi sosial, hubungan-
hubungan menjadi bersifat pamrih dan ekonomis (Abdul Syani, 2002).
B. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
1. Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
2. Ralp Linton
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerja sama,
sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan
sosial dengan batas tertentu.
3. Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-
sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau
kumpulan manusia tersebut.
4. Abdul Syani
Masyarakat merupakan kelompo-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas
baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan berkembang
menurut pola perkembangan tersendiri.
5. Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota
sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
6. Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi.
Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu
dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan, berinteraksi satu sama lain.
Mempunyai suatu kebiasaan tradisi ada , sikap dan rasa persatuan yang sama serta
saling merhagai.
7
C. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok
juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah satu
fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik tolaknya adalah
kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia atau individu yang ada
di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang bernama keluarga, kemudian
berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah kelompok sosial merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”, social berarti sosial/kemasyarakatan,
sedangkan groups berarti kelompok.
Menurut para ahli tentang kelompok sosial :
Hendro Puspito mendefinisikan bahwa “Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata,
teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan
guna mencapai tujuan bersama.”
Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah kelompok yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.”
Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt menjelaskan bahwa “Kelompok sosial adalah
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling
berinteraksi.”
Mayor Polak mengatakan bahwa “Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling
berhubungan dalam sebuah struktur.”
Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah himpunan
atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam
himpunan tersebut”.
D. Ciri-Ciri Kelompok Sosial
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain,
misalnya kelompok formal dengan informal.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik
itu secara tertulis atau secara tidak tertulis.
8
4. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
5. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum,
peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.
6. Memiliki kepentingan bersama.
7. Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar belakangi yang salah
satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang
sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama.
8. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
9. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya
komunikasi sosial dan interaksi sosial.
10. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat
menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial
tersebut.
E. Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya
A. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus
4) Tidak ada kesadaran berkelompok
5) Kehadiranya tidak konstan
Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik dan massa.
I. Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
a) Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
b) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara
tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket
kereta api.
c) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik.
Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
9
d) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin
menyaksikan peristiwa tertentu.
Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
e) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah, contoh : aksi
demo.
f) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral, contoh :
kerumunan orang yang minum-minuman keras.
II. Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
III. Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu
tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh
alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain.
B. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam
bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
I. Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun
di sebuah kecamatan.
II. Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin,
warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara
anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
III. Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan
masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur
yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama.
Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara
10
terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan,
dan sebagainya.
IV. Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
 Direncanakan
 Terorganisir
 Ada interaksi terus menerus
 Ada kesadaran kelompok
 Kehadirannya konstan
2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
a. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih
sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian
kerja diantara para anggota kelompok.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah
kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh
saling ketergantungan antar anggota.
3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin
yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
a. Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah. Contoh : kerabat,
klien
b. Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
11
c. Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama. Contoh :
kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya
bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar
pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
a) In-Group
In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu
perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja
sama, konformitas, obediance, dll.
b) Out-Group
Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan
kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan
antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif,
lalai, dan sebagainya.
5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para Anggotanya.
a) Kelompok Primer
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal
dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman
sepermainan.
b) Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena Merupakan
hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas
manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
12
6. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja
dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol, lembaga
pendidikan
b. Kelompok Informal.
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang
dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.Contoh : anggota OSIS
F. Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyarakat
Kelompok social yang dipandang dari sudut individualisme secara langsung dari
seseorang warga masyarakat telah menjadi anggota dari kelompok – kelompok kecil ,
kelompok –kelompok kecil yang dimaksud adalah atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau
kedudukan. Hubungan antara masyarat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu
sama lain , dalam menjalin hubungan sebagai makhluk sosial bila ingin mendapatkan
kesejahteraan dalam bermasyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok sosial .
Masyarakat bisa membentuk kelompok sosial yang diminati perindividu dan dikelompokkan
menjadi datu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social pun bermunculan dillakangan
masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama lain.
Kelompok social tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam
pemukiman nya atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakat bahawasannya tingkah laku
masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang aktif dan
positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting untuk membangun suatu
daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa. Jika masyarakat tidak mau
ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa menyebabkan runtuhnya kelompok
social, karena yang paling penting dalam kelompok social adalah interaksi individu terhadap
individu lainnya dalam arti lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan
individu lainya. Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan
pola berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung konflik
social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang harus dimiliki disuatu
kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam bermasyarakat, agar hidup menjadi
aman dan tentram.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kami paparkan di dalam makalah masyarakat dan
kelompok sosial maka dari itu, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat dan
kelompok sosial merupakan suatu kesatuan yang berpadu dalam social hubungan masyarakat
dengan kelompok sosial . Masyarakat dan kelompok social tidak akan pernah bisa dipisahkan
satu sama lain dan senantiasa ada di dalam setiap hubungan anatara makhluk sosial , untuk
bisa menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera.
B. Saran
Dalam makalah masyarakat dan kelompok sosial ini masih terdepat banyak kekurangan dan
kesalahan , baik dari segi bahasa maupun dari seri penyusunan kalimatnya. Dari segi isi juga
masih terdapat banyak kekurangan dan kurang lengkapnya penjelasan dan pemaparan dari
segi isi tersebut. Oleh karena itu, kami dari tim pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kepada para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk dan saran yang bersifat
membangun untuk masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://rofiah11s4.blogspot.co.id/2013/02/a.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=107370379433239&story_fbid=17571376593
2233
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxMuhtadiHanif
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhdwimank
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanCahya
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakatPastime.net
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usiapjj_kemenkes
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipFitria Anwarawati
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Makalah Malpraktek
Makalah MalpraktekMakalah Malpraktek
Makalah Malpraktek
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 

Ähnlich wie Masyarakat dan Kelompok

Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kotarobiyanto
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Febri Yatmiko
 
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya pjj_kemenkes
 
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan pjj_kemenkes
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanOkta-Shi Sama
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialFirman Putra Pratama
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuFirman Putra Pratama
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3EriaMarina
 
Makalah kebudayaan indonesia
Makalah kebudayaan indonesiaMakalah kebudayaan indonesia
Makalah kebudayaan indonesiaAliaWati
 
Masyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahMasyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahafwafadlila
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budayaPuspa Sari
 
MAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docxMAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docxweyonfitra
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia sahraintan
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfFifinFebriani1
 

Ähnlich wie Masyarakat dan Kelompok (20)

Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
 
Peran umat beragama
Peran umat beragama Peran umat beragama
Peran umat beragama
 
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya
 
Tugas sosiologi susi
Tugas  sosiologi susiTugas  sosiologi susi
Tugas sosiologi susi
 
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatan
 
SOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIK
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Makalah kebudayaan indonesia
Makalah kebudayaan indonesiaMakalah kebudayaan indonesia
Makalah kebudayaan indonesia
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Masyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahMasyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalah
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
 
MAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docxMAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docx
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 

Mehr von tita_chubie

komplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIIkomplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIItita_chubie
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
 
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) tita_chubie
 
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) tita_chubie
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)tita_chubie
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)tita_chubie
 
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)tita_chubie
 
MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFMAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFtita_chubie
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)tita_chubie
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)tita_chubie
 

Mehr von tita_chubie (11)

OXYTOCIN
OXYTOCINOXYTOCIN
OXYTOCIN
 
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIIkomplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
 
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila) PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
PANCASILA (makalah falsafah pancasila)
 
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
 
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
 
MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAFMAKALAH PARAGRAF
MAKALAH PARAGRAF
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
 

Kürzlich hochgeladen

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Masyarakat dan Kelompok

  • 2. 2 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan taklupa pula kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Masyarakat dan Kelompok Sosial yang membahas tentang masyarakat , definisi masyarakat, kelompok social, definisi kelompok sosial menurut para ahli, dan hubungan terketaitan antara kelompok social dengan masyarakat. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Handayani Sura . Selaku Dosen mata kuliah Sosial Budaya dan Antropologi Kesehatan UIT yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Adapun makalah Masyarakat dan Kelompok Sosial ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan referensi internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai masyarakat dan kelompok social yang baik serta keterkaitan antara masyarakat dengan kelompok masyarakat . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Makassar, November 2015 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1 KATA PENGANTAR......................................................................................................2 DAFTAR ISI....................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4 B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4 C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN MASYARAKAT ........................................................................5 2. MASYARAKAT MENURUT PARA AHLI.......................................................6 3. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL...............................................................7 4. CIRI KELOMPOK SOSIAL................................................................................7 5. KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL...............................................................8 6. MASYARAKAT dan KELOMPOK SOSIAL.....................................................12 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ....................................................................................................13 B. SARAN ................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat adalah sekumpulunan individu yang hidup bersama di suatu tempat atau disuatu pemukiman yang membentuk sebuah system dalam suatu pemukiman tersebut, sekumpulan indivisdu yang saling berinteraksi satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.Kelompoksocial adalahkumpulanorang-orangyangmempunyai hubungandanberinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama , serta mempunyai kesadaran akan diri sebagai anggotakelompokyangdiakui pihakluar. Tidakadasatupunindividuyangdpathidup tanpa individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki oleh seorang individu, itu sama sekali tidakberhargajikatidakada individu lain. Masyarakat dan kelompok social hamper memiliki kesamaanyangterkaitdalam kata “sekumpulan” hampir juga menerupai kelompok satu sama lain. Masyarat berbeda dengan kelompok social , masyarakat yaitu sekumpulan individu sedangkan kelompok social yaitu sekelompok social. B. Rumusan masalah 1. Apakah pengertian dari masyarakat ? 2. Bagaimana pengertian masyarakat menurut para ahli ? 3. Apakah pengertian dari kelompok sosial ? 4. Apa saja ciri-ciri dari kelompok sosial ? 5. Apa saja klasifikasi kelompok sosial ? 6. Apa hubungan kelompok social dan masyarakat ? C. TUJUAN Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tmengenai pengertian masyarakat, kelompok social dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan .
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Masyarakat Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau “masyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan” . Masyarakat juga bisa diartian sebagai sekelompokorang yangmembentuksebuah system , dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakardari kata dalam bahasa Arab “musyarak “. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar makhluk sosial. Masyarakat adalah sebuah komunitasyanginterdependen(salingtergantungsatusamalain).Umumnya,istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Dalam bahasa Inggris, kata masyarakat diterjemahkan menjadi dua pengertian, yaitu society dan community. 1. Menurut Abdul Syani (1989), masyarakat sebagai community dapat dilihat dari dua sudut pandang. 2. Memandang community sebagai unsure statis, artinya community terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka ia menunjukkan bagiandari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia dapat pula disebut sebagai masyarakat setemnpat, misalnya kampong, dusun atau kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari kehidupan sekelompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial. Disamping itu, dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai dan norma-norma yang timbul atas akibat dari adanya pergaulan hidup atau hidup bersama manusia. 3. Community dipandang sebagai unsure yang dinamis, artinya menyangkut suatu proses (nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan hubungan antar manusia, maka di dalamnya ada yang sifatnya fungsional. Dalam hal ini dapat diambil contoh tentang masyarakat pegawai negeri sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan sebagainya. 4. Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat diduga bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut, maka ia dapat disebut masyarakat
  • 6. 6 society. Masyarakat dalam pengertian society terdapat interaksi sosial, hubungan- hubungan menjadi bersifat pamrih dan ekonomis (Abdul Syani, 2002). B. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli 1. Koentjaraningrat Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 2. Ralp Linton Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas tertentu. 3. Paul B. Horton & C. Hunt Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama- sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut. 4. Abdul Syani Masyarakat merupakan kelompo-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri. 5. Emile Durkheim Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri. 6. Karl Marx Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. Dari pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan, berinteraksi satu sama lain. Mempunyai suatu kebiasaan tradisi ada , sikap dan rasa persatuan yang sama serta saling merhagai.
  • 7. 7 C. Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia atau individu yang ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang bernama keluarga, kemudian berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “sosial groups”, social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti kelompok. Menurut para ahli tentang kelompok sosial : Hendro Puspito mendefinisikan bahwa “Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.” Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah kelompok yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.” Paul B. Horton dan Cheaster L.Hunt menjelaskan bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.” Mayor Polak mengatakan bahwa “Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.” Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan tersebut”. D. Ciri-Ciri Kelompok Sosial 1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain. Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal. 2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu. 3. Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu secara tertulis atau secara tidak tertulis.
  • 8. 8 4. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya. 5. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya. 6. Memiliki kepentingan bersama. 7. Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar belakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama. 8. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. 9. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. 10. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut. E. Klasifikasi Kelompok Sosial 1. Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya A. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan Ciri-ciri kelompok semu : 1) Tidak direncanakan 2) Tidak terorganisir 3) Tidak ada interaksi secara terus menerus 4) Tidak ada kesadaran berkelompok 5) Kehadiranya tidak konstan Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik dan massa. I. Crowd (kerumunan), dibagi menjadi : a) Formal audiency / pendengar formal Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop b) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api. c) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik. Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
  • 9. 9 d) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu. e) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah, contoh : aksi demo. f) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral, contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras. II. Massa Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan. III. Publik, Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain. B. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan. I. Kelompok Statistical Group Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan. II. Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi. III. Kelompok sosial / social groups Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara
  • 10. 10 terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya. IV. Kelompok asosiasi / associational group Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan). Ciri-ciri kelompok asosiasi :  Direncanakan  Terorganisir  Ada interaksi terus menerus  Ada kesadaran kelompok  Kehadirannya konstan 2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim. a. Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok. b. Solidaritas Organik Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota. 3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok. Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies a. Gemeinschaft / paguyuban Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian : a. Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah. Contoh : kerabat, klien b. Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
  • 11. 11 c. Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama. Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte) b. Gesselschaft / patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik. 4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri a) In-Group In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll. b) Out-Group Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan sebagainya. 5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para Anggotanya. a) Kelompok Primer Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan. b) Kelompok Sekunder Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
  • 12. 12 6. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan a. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol, lembaga pendidikan b. Kelompok Informal. Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.Contoh : anggota OSIS F. Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyarakat Kelompok social yang dipandang dari sudut individualisme secara langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi anggota dari kelompok – kelompok kecil , kelompok –kelompok kecil yang dimaksud adalah atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara masyarat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu sama lain , dalam menjalin hubungan sebagai makhluk sosial bila ingin mendapatkan kesejahteraan dalam bermasyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok sosial . Masyarakat bisa membentuk kelompok sosial yang diminati perindividu dan dikelompokkan menjadi datu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social pun bermunculan dillakangan masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama lain. Kelompok social tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam pemukiman nya atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakat bahawasannya tingkah laku masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang aktif dan positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting untuk membangun suatu daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa. Jika masyarakat tidak mau ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa menyebabkan runtuhnya kelompok social, karena yang paling penting dalam kelompok social adalah interaksi individu terhadap individu lainnya dalam arti lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan individu lainya. Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan pola berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung konflik social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang harus dimiliki disuatu kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam bermasyarakat, agar hidup menjadi aman dan tentram.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah kami paparkan di dalam makalah masyarakat dan kelompok sosial maka dari itu, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat dan kelompok sosial merupakan suatu kesatuan yang berpadu dalam social hubungan masyarakat dengan kelompok sosial . Masyarakat dan kelompok social tidak akan pernah bisa dipisahkan satu sama lain dan senantiasa ada di dalam setiap hubungan anatara makhluk sosial , untuk bisa menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera. B. Saran Dalam makalah masyarakat dan kelompok sosial ini masih terdepat banyak kekurangan dan kesalahan , baik dari segi bahasa maupun dari seri penyusunan kalimatnya. Dari segi isi juga masih terdapat banyak kekurangan dan kurang lengkapnya penjelasan dan pemaparan dari segi isi tersebut. Oleh karena itu, kami dari tim pembuat makalah ini sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk dan saran yang bersifat membangun untuk masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini.