SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Rabu, 10 Maret 2010
definisi karya ilmiah

Definisi Karya Ilmiah


Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog
penulisan yang baik dan benar.
Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:
1. Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa
Arab yang berarti karangan).
2. Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam
lokakarya.
3. Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang
lain
4. Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua
jenis, yaitu :
a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran
yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari
seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.
Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun
peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan
ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan
tertentu.




MACAM KARYA TULIS ILMIAH
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam
bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis,
dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.
MAKALAH
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil
penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah
(seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen
yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
SKRIPSI
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian
pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian
studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program
Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar
Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan
memecahkannya secara analisis kristis.
DISERTASI
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar
Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya
pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang
bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan
suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat
kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66). Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat
dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang
dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84).
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu
panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita
atau “karkhas” (Pranata 2002: 120).
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau
anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan
bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan
dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis
Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau
pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti
yang mendukung pendapatnya.
ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika
penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan,
tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini,
dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai
analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar
menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di
antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini
sebelum menulis esai.
OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau
pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada
dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan.
Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-
unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya
dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang
pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan
pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki
pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk
menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat
memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi:
novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan
ini.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya
ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir
umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan
pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.
Refrensi:
Rosmini,S.Pd.
dewi Berkata:
aghan
Diposkan oleh Sihombing di 20:55
Label: SKUTER
Pengertia Penulisan Ilmiah
Pengertian Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga
merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data
primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan sasaran tertentu. Informasi yang
berasal dari data primer yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari
sumbernya seperti tes, kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat
juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain, seperti melalui
dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal, majalah maupun buku. Penyusunan penulisan
dimaksudkan untuk menyebarkan hasil tulisan dengan tujuan tertentu yang khusus, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Sasaran
penulisan yang dimaksud adalah untuk masyarakat tertentu seperti ilmuwan, masyarakat luas baik
perorangan maupun kelompok dan pemerintah atau lembaga tertentu.
Tujuan Penulisan Ilmiah adalah memberikan pemahaman agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah
dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara
sistematis dan terstruktur.
Isi dari Penulisan ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2.Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
Suatu penulisan dikatakan ilmiah, karena penulisan tersebut adalah sistematik, generalisasi,
eksplanasi, maupun terkontrol.
1.penulisan ilmiah adalah sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah tertentu seperti :
mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah dengan teori tertentu, merumuskan kerangka
teoritis / konsepsional, merumuskan hipotesis, menyusun rancangan studi, menentukan
pengukurannya, mengumpulkan data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat
kesimpulan.
2.penulisan ilmiah adalah generalisasi, karena dapat dirumuskan atau diambil suatu kesimpulan
umum.
3.penulisan ilmiah adalah eksplanasi, karena menjelaskan suatu keadaan atau fenomena tertentu.
4.penulisan ilmiah terkontrol, karena pada setiap langkahnya terencana dengan baik, mempunyai
standar tertentu, dan kesimpulan disusun berdasarkan hasil analisis data. Penulisan ilmiah berupaya
mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai masalah yang dikaji, kerangka pemikiran untuk
mendekati pemecahan masalah, serta pembahasan hasil maupun implikasinya. Karena itu, penulisan
ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci berupa uraian toeritis maupun uraian empirik.
Jenis-jenis Penulisan Ilmiah
Jenis-jenis penulisan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas kerja, laporan kajian, tesis dan
disertasi.
•Esei ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau permasalahan berdasarkan
data yang diperolehi melalui rujukan perpustakaan dan / atau kerja lapangan. Penghuraiannya
bersifat rasional-empiris dan objektif.
•Kertas kerja ialah penulisan ilmiah yang memaparkan sesuatu fakta atau permasalahan
berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. Analisis dalam kertas kerja adalah
lebih serius serta bersifat rasional-empiris dan objektif. Kertas kerja biasanya ditulis untuk
diterbitkan dalam jurnal akademik atau dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar,
workshop dan sebagainya.
•Laporan kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah yang menyampaikan maklumat atau fakta
tentang sesuatu kepada pihak lain. Penghuraiannya juga bersandarkan kepada metodologi saintifik
dan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan.
•Tesis ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesis mengungkapkan pengetahuan
baru yang diperoleh daripada pengamatan atau penyelidikan sendiri. Penulisan ilmiah ini melibatkan
pengujian hipotesis bagi membuktikan kebenaran.
•Disertasi ialah penulisan ilmiah tahap tertinggi dalam hierarki pancapaian akademik, yaitu untuk
mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D). Disertasi melibatkan fakta berupa penemuan penulis
sendiri berdasarkan metodologi saintifik dan analisis yang terperinci.
Prinsip dalam membuat penulisan ilmiah
Suatu penulisan ilmiah harus memenuhi dan menggunakan pendekatan atau metoda ilmiah. Pada
umumnya, dalam merencanakan suatu penulisan ilmiah mencakup beberapa tahapan seperti :
1.pemilihan masalah penelitian
2.pengumpulan informasi
3.pengorganisasian naskah
4.penulisan naskah
Tahapan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, walaupun dapat juga dilakukan bersamaan.
1.Pemilihan topik masalah penelitian
Pemilihan dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suatu penulisan ilmiah.
Pemilihan topik masalah sangat menentukan arah kegiatan penulisan ilmiah pada tahap berikutnya.
•Sumber
Masalah penelitian yang akan digunakan dapat bersumber dari :
-penulis sendiri
-orang lain, seperti : para ahli, dosen
-buku referensi dan bahan bacaan yang telah dibaca oleh penulis
Masalah penelitian dapat muncul dari adanya kesenjangan (gaps) antara yang seharusnya (menurut
teori, konsep) dengan kenyataan yang terjadi dilapangan (praktek) berupa fakta, seperti :hilangnya
informasi sehingga menimbulkan kesenjangan pada pengetahuan, terdapat hasil yang berlawanan
dari penerapan teori dengan fakta dilapangan (praktek), terdapat fakta yang memerlukan penjelasan
lebih lanjut.
•Keterbatasan
Dalam memilih dan menentuan topik masalah, sering ditemukan beberapa keterbatasan yang harus
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu :
-Minat. Masalah yang dipilih sebaiknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Masalah yang
kurang sesuai dengan minat, akan menghambat konsentrasi dan keseriusan dan penyelesaian
penulisan ilmiah.
-Mampu dilaksanakan, masalah yang akan dipilih harus dapat dilaksanakan denga baik, karena
penulis harus mampu menguasai materi, mempunyai waktu yang cukup, mempunyai tenaga
pelaksana yang terlatih dan cukup, mempunyai dana yang cukup.
-Mudah dilaksanakan, penelitian dapat dilaksanakan karena cukup faktor pendukung seperti data
yang tersedia cukup, mendapat izin dari yang berwenang.
-Mudah dibuat masalah yang lebih luas, masalah yang telah dipilih sebaiknya dapat dikembangkan
lagi sehingga dapat disusun rancangan yang lebih kompleks untuk penelitian berikutnya.
-Manfaat, penelitian harus bermanfaat dan dapat digunakan hasilnya oleh orang tertentu atau
kelompok masyarakat dalam bidang tertentu.
•Pengumpulan informasi
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam penulisan :
-Evaluasi instrumen, guna mendapatkan data yang lebih akurat dan konsisten.
Instrumen adalah alat bantu penelitian untuk mengumpulkan data. Instrumen harus dapat
diformulasikan dan disesuaikan dengan setiap teknik pengumpulan data (seperti tes, kuisioner,
wawancara, observasi, dokumentasi). Karena itu, pengujian terhadap instrumen sangat penting dan
mutlak dilaksanakan sebelum instrumen tersebut digunakan untuk pengumpulan data. Penulis harus
menguji instrument dan mengetahui hasilnya terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian keabsahan
(validity) dan pengujian keterandalan (reliability). Hasil pengujian keabsahan bermanfaat untuk
mengetahui sejauhmana kesesuaian antara konsep yang akan diteliti dengan uraian dan indicator
yang digunakan pada instrumen, sedangkan pengujian keterandalan bermanfaat untuk mengetahui
sejauhmmana tingkat ketepatan (akurasi) dan kemantapan (konsistensi) instrumen tersebut.
-Evaluasi sumber data. Data yang dikumpulkan dapat berasal dari data primer dan/atau data
sekunder.
-Pembuatan catatan.
•Pengorganisasian naskah
Terdapat beberapa prinsip penting untuk menyusun suatu penulisan ilmiah diantaranya:
-Pola kronologis, menjelaskan setiap langkah harus dilakukan secrara bertahap dan beraturan.
-Pola perbandingan, menyajikan persamaan dan/atau perbedaan antara dua atau lebih dari dua
orang, tempat, benda, keadaan.
-Pola sebab akibat, menguraikan kejadian atau kekuatan yang dapat menghasilkan sesuatu,
menjelaskan bagaimana sesuatu dapat berubah bila kondisinya berbeda.
-Pola spasial, mengungkapkan bentuk fisik atau dimensi geografis dari topik masalah, sehingga dapat
mengarahkan pembaca melalui topik yang membahas beberapa lokasi.
-Pola analisis, adalah suau proses memerinci suatu subjek menjadi bagian dan dapat
mengklarifikasinya.
Pola-pola tersebut biasanya digunakan secara kombinasi, baik digunakan pada setiap alinea atau
untuk keseluruhan isinya.
Untuk membagi dan mengklarifikasian isi naskah sangat tergantung pada panjang dan kompleksitas
materinya. Judul bab harus dinyatakan secara jelas dan tepat, yang menggambarkan isi bab tersebut
dan hubungan dengan penulisan secara keseluruhan. Bagian bab dapat digunakan untuk membagi
bab yang panjang dan beragam isinya.
•Penulisan naskah
Pada umumnya, penulisan ilmiah terdiri atas :
-Persiapan naskah,
-Naskah pertama.
Apabila penulis telah mempunyai cukup informasi dan data untuk merumuskan idea dan
menyempurnakan kerangka pemikiran, maka saatnya penulis untuk membuat naskah pertama
berupa konsep (draft). Dalam penulisan naskah pertama dipusatkan pada pengembangan idea.
Penulis dapat memulai tulisan dari awal hingga akhir secara berurutan
-Revisi.
Setelah naskah pertama selesai, lakukan pemeriksaaa kembali secara menyeluruh pada materi
penulisan. Hal ini dilakukan dengan menyempurnakan yang kurang jelas dan perbedaan pada
rangkaian tulisan, gunakan kata yang tepat dan struktur kalimat yang efektif. Upayakan agar setiap
alinea hanya mengandung satu gagasan atau pokok bahasan. Revisi dapat dilakukan beberapa kali
sehinga menjadi naskah kedua.
-Format.
Penggunaan format tulisan seringkali berbeda. Namun, pada kenyataannya format mempunyai
prinsip yang sama, yaitu : bagian pembuka, bagian isi dan bagian penutup.
-Editing.
Editing akhir mencakup pemeriksaaan terhadap masalah dan mengaikannya dengan seluruh
penulisan terutama pada pembahasan dan kesimpulan.
-Koreksi akhir.
Koreksi akhir biasanya dilakukan pada hasil cetakan tulisan. Apakah masih terdapat kesalahan
cetakan, tata bahasa, pemilihan kata atau penggunaan struktur kalimat?
Langkah-langkah Pembuatan Penulisan Ilmiah
•Memilih sebuah pokok soal (topik) yang ditulis dengan minat penulis
•Mencari sumber yang autoratif
•Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi dan fakta serta
pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat dikembangkan secara memadai, yaitu pernyataan-
pernyataan didukung dengan hal-hal yang konkret dan spesifik.
•Mencari buku-buku, artikel yang membicarakan topik yang telah dipilih dan dibatasi.
•Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis besar (kerangka
karangan).
•Menyusun kerangka karangan yang final.
•Menulis draft pertama karangan (karangan sementara). Dalam menulis karangan sementara,
kutipan, catatan kaki atau catatan akhir hendaknya diletakan pada tempatnya dan ditulis dengan
jelas dan tepat.
Sistematika Penulisan Ilmiah
Hingga saat ini format penyajian penulisan ilmiah belum ada yang baku. Walaupun berbeda dalam
format penulisannya, penyajian atau pemaparan suatu penulisan ilmiah tetap sama, yaitu logis dan
empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan
kaidah-kaidah keilmuan. Penulisan ilmiah harus berdasarkan kegiatan ilmiah yaitu ada latar
belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka berpikir
(konsep), hipotesis (tentative), metode penelitian, analisis dan uji hipotesis.
Bentuk laporan Penulisan Ilmiah
A.Bagian Awal, terdiri dari :
1.halaman judul, ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
2.lembar pernyataan, merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini
merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3.lembar pengesahan, berisi daftar pembimbing atau guru pembina. Pada Bagian bawah sendiri juga
disertai tanda tangan Pembimbing.
4.abstraksi, berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Ilmiah
dengan maksimal 1 halaman.
5.halaman kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta
dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan penulisan ilmiah.
6.halaman daftar isi, berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor
halaman.
7.halaman daftar tabel (tentatif).
8.halaman daftar gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta (tentatif).
B.Bagian Tengah, terdiri dari :
1.bab pendahuluan, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a.latar belakang masalah, menguraikan alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik
permasalahan yang bersangkutan.
b.rumusan masalah, berisi masalah apa yang terjadi dan merumusan masalah dalam penelitian.
c.batasan masalah, memberikan batasan yang jelas dari persoalan atau masalah yang dikaji dan
bagian mana yang tidak dikaji.
d.tujuan penelitian, menggambarkan hasil yang bias dicapai dari penelitian dengan memberikan
jawaban terhadap masalah yang diteliti.
e.metode penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara
pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data. Jenis-jenis metode penelitian :
-studi pustaka : semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal
-studi lapangan : data diambil langsung di lokasi penelitian
-gabungan : menggunakan gabungan metode studi pustaka dan studi lapangan
f.sistematika penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab, isi dari penulisan ilmiah.
2.bab landasan teori atau bab tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan
/ penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
3.metode penelitian, menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan
alat-alat analisis yang ada.
4.bab analisis data dan pembahasan, membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data
yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan
metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5.bab kesimpulan dan saran, bab ini bisa terdiri dari kesimpulan saja atau ditambahkan saran.
Kesimpulan, berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis yang diperoleh dari penelitian. Saran
ditujukan kepada pihak-pihak terkait sehubungan dengan hasil penelitian.
C.Bagian Akhir, terdiri dari :
1.daftar pustaka, berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan.
2.lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik
atau tabel.

Posted 23rd October 2009 by echa_nieh
Nama : Helen Juliana


Kelas : 39 SIA


dibuat untuk memenuhi tugas


matakuliah : Sistem Penunjang Keputusan


dosen : Prihantoro, Dr




                   APLIKASI PENILAIAN KARYAWAN PT. XYZ

• Pendahuluan

    Investasi di bidang Sumber Daya Manusia merupakan investasi yang sangat penting,
sekaligus memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Sebagai salah satu elemen
perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia tidak dapat dipisahkan dari bidang
manajemen lainnya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perencanaan dan usaha
pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia, yang dilakukan dalam seleksi, bila dikelola
secara profesional akan sangat menentukan mutu dan kesuksesan perusahaan. Dengan kata
lain seleksi yang efektif akan memperoleh sumber daya yang baik untuk jangka waktu yang
lebih panjang.


    Stoner mendefinisikan recruitment sebagai suatu proses pengumpulan calon pemegang
jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia untuk menduduki suatu jabatan
tertentu. Tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi
suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat
bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat
sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan
biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam
menentukan orang yang tepat.
PT. XYZ mempunyai 400 karyawan yang tersebar dibeberapa bagian yang berbeda.
Dalam melaksanakan aktivitasnya, perusahaan tentunya membutuhkan banyak karyawan
dengan berbagai macam keahlian dan tingkat pendidikan. Untuk berbagai posisi jabatan dan
jenjang diperlukan berbagai kualifikasi personil. Misalnya ketelitian, merupakan syarat
mutlak untuk penjualan. Menentukan prasyarat untuk berbagai posisi dalam perusahaan
dan melihat kemampuan


khusus dari calon karyawan yang memenuhi prasyarat tertentu dalam pertemuan yang
singkat adalah tugas dan tanggung jawab yang besar, karena itu dibutuhkan kejelian agar
tidak terjadi salah pilih atau salah penempatan. Kesalahan dalam memilih orang yang tepat
sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena
proses recruitment & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga
karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi,
produktivitas, dan dapat merusak moral kerja karyawan yang bersangkutan dan orang-orang
di sekitarnya.


        Prediksi kinerja dalam proses manajemen terjadi pada proses seleksi tenaga kerja.
Dalam proses ini, manajemen harus memperhatikan prosedur penerimaan tenaga kerja yang
benar dan layak dipercaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Selama ini
pihak manajemen personalia kadang merasa kesulitan melakukan penilaian tersebut secara
langsung.


        Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi yang dapat dibagi ke dalam
beberapa bagian, yaitu Tes Kepribadian, Tes Bakat, Tes Inteligensi dan Tes Prestasi. Tes
psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang, walaupun tidak
selalu demikian. Data tes dan hasil tes psikologi biasanya dihimpun dalam kertas atau dalam
aplikasi komputer berupa tabel yang memuat data dan nilai dari masing-masing peserta tes.
Penilaian dan pertimbangan dari hasil tes psikologi harus dilakukan secara berhati-hati dan
dengan metode yang tepat. Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu
sistem yang bias menyimpan data calon karyawan, hasil tes secara terintegrasi dan
kemudian melakukan analisa terhadap hasil tes psikologi tersebut dan memberikan
alternatif solusi bagi pihak manajemen dalam pemilihan calon karyawan yang tepat untuk
menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Sistem
pendukung keputusan akan menggunakan metode AHP agar para pengambil keputusan
akan dengan mudah menentukan urutan calon karyawan berdasarkan nilai kriteria yang
diperoleh dalam proses seleksi.


       Adanya prosedur ini setidaknya dapat membantu sistem dalam memproses aktivitas
data dalam penyesuaian dengan sistem seleksi yang ada serta memperoleh informasi
mengenai proses penerimaan karyawan secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak
terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang
dibutuhkan.


• Landasan Teori

Decision Support System (DSS)


     DSS dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan manajerial dalam situasi
keputusan semiterstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil
keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan
penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian
atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.


     DSS biasanya menggunakan model dan dibangun (sering oleh pengguna akhir) oleh
proses interaktif dan iteratif. Mendukung semua fase pengambilan keputusan dan dapat
mencakup komponen pengetahuan.


     Decision Support system secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang
mampu memberikan kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semiterstruktur. Secara
khusus, DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer
dalam memecahkan masalah semiterstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun
usulan menuju pada keputusan tertentu.


     Dari definisi di atas disimpulkan bahwa definisi DSS dalam proses pengambilan
keputusan adalah:


• Membantu menjawab masalah semiterstruktur


• Membantu manajer dalam mengambil keputusan bukan menggantikannya


• Manajer yang dibantu melingkupi top manajer sampai ke manajer lapangan
• Fokus pada keputusan yang efektif, bukan keputusan yang efisien


        Masalah semiterstruktur memiliki karakteristik yang merupakan perpotongan dari
masalah terstruktur dan masalah tidak terstruktur. Dua sifat itu diantaranya:


• Beberapa bagian dari masalah terjadi berulang-ulang, sementara


• Beberapa bagian dari masalah melibatkan subjektivitas manusia


Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan




Dalam pengambilan keputusan sebuah sistem harus mampu melewati beberapa fase-fase
proses pengambilan keputusan. Menurut Simon (1997), mengatakan bahwa proses tersebut
meliputi tiga fase utama: inteligensi, desain, dan kriteria. Ia kemudian menambahkan fase
keempat, yakni implementasi. Monitoring dapat dianggap sebagai fase kelima bentuk
umpan balik.
• Rancangan Konseptual DSS


AHP


        Ciri khas suatu DSS adalah digunakannya model yang salah satu fungsinya untuk
penyederhanaan masalah. AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty merupakan model
hirarki fungsional dengan Input utamanya persepsi manusia. Dengan adanya hierarki
masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam sus-sub masalah kemudian
disusun menjadi suatu bentuk hierearki.


        AHP mempunyai kemampuan untuk memecah masalah multi – kriteria yang
berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hierarki. Kriteria seleksi
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kriteria penilaian yang digunakan oleh organisasi
dalam menentukan seleksi karyawan. Kriteria yang ada dapat dibagi ke dalam beberapa
bagian, yaitu personality, aptitude, inteligensi dan achievement.


        Adapun langkah-langkah dalam metode AHP adalah sebagai berikut :


1. Mendefenisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan


2. Membuat struktur hierarki, yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-
sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah.


3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relative
pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan kriteria yang setingkat diatasnya.


        Dengan naluri, manusia dapat memperkirakan besaran sederhana melalui
inderanya. Proses yang mudah adalah dengan membandingkan dua hal dengan keakuratan
perbandingan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menilai perbandingan tingkat
kepentingan elemen, Saaty(1980) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9 seperti tabel
dibawah ini.
• Implementasi

   Implementasi sistem bertujuan untuk membuat perancangan sistem selama penelitian,
menguji dan mendokumentasikan prosedur dan program yang diperlukan oleh dokumen
perancangan sistem yang telah dibuat dan menyelesaikan perancangan sistem yang ada
didalam perancangan sistem yang telah disetujui.


Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Karyawan


1. Input departemen digunakan untuk memasukan data bagian departemen dan jabatan
   yang ada dalam perusahaan :




2. Input data karyawan di gunakan untuk memasukkan semua data yang berhubungan
   dengan karyawan sebagai identitas dari karyawan yang ada pada kantor.
3. Input data kriteria penilaian berfungsi untuk memasukkan data kriteria dan sub kriteria
   seleksi (tes) yang digunakan untuk suatu lowongan beserta bobot nilai kriteria dan sub
   kriteria yang telah ditentukan berdasarkan perhitungan AHP. Proses penilaian yang
   dilakukan pertama kali adalah memasukkan data kriteria penilaian beserta sub kriteria
   yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Input kriteria diisi sesuai dengan yang
   ditentukan oleh perusahaan. PT BFI menggunakan 4 kriteria dari faktor psikologis yang
   ada yaitu intelektual (IQ) yang mengungkap inteligency, personality test, aptitude dan
   prestasi. Untuk nilai masing-masing kriteria akan diisi dengan menggunakan nilai riil
   yaitu berupa angka yang bernilai 1, 2, 3, sampai 9 berdasarkan tabel skala perbandingan
   berpasangan pada tiap-tiap kriteria yang diisikan. Dalam proses ini nantinya akan
   diperoleh sebuah nilai prioritas kriteria yang akan digunakan dalam proses selanjutnya.


4. Sub kriteria yang digunakan ada 3 yaitu: baik, cukup dan kurang. Awalnya nilai masing-
   masing sub kriteria akan diisi dengan menggunakan nilai riil yaitu berupa angka yang
   bernilai 1, 2, 3, sampai 9 berdasarkan tabel skala perbandingan berpasangan pada tiap-
   tiap kriteria yang diisikan. Dalam proses ini nantinya akan diperoleh sebuah nilai
   prioritas sub kriteria yang akan digunakan dalam proses selanjutnya.
5. Form ini digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pegawai yang ada dalam
   perusahaan. Sistem akan mengolah nilai masing – masing kriteria berdasar hasil nilai
   prioritas kriteria dikalikan nilai prioritas sub kriteria yang dimasukkan kemudian dihitung
   nilai total berdasar penjumlahan dari setiap kriteria yang ada.




• Kesimpulan

   Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan perancangan Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) penerimaan karyawan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pertama, sistem
Pendukung Keputusan (SPK) penerimaan karyawan pada PT. XYZ bisa dijadikan dasar
pengambilan keputusan manajemen dalam proses penerimaan karyawan, kedua keputusan
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan dukungan dari perhitungan yang dilakukan
dengan AHP sebagai model dalam sistem pendukung keputusan, ketiga keputusan untuk
menentukan calon pelamar mana yang akan diterima sebagai karyawan perusahaan
menentukan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, sehingga diperlukan keputusan
yang tepat dalam pemilihan, agar tujuan perusahaan dapattercapai dan yang terakhir
aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan dapat digunakan
perusahaan untuk membantu menentukan calon karyawan mana yang akan diterima
melalui hasil perhitungan AHP. Aplikasi ini akan menghasilkan keluaran nilai intensitas
prioritas calon karyawan tertinggi sehingga karyawan yang memiliki nilai tertinggi akan
memperoleh kesempatan yang besar untuk diterima menjadi karyawan di perusahaan.


       Dari kesimpulan yang telah disebutkan diatas, penulis mengharapkan dan memberi
saran untuk pengembangan lebih lanjut dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penerimaan
karyawan sebagai berikut, pertama sistem ini bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi SPK
yang berbasiskan web sehingga para para pengambil keputusan bisa online dalam
mengambil keputusan dimanapun mereka berada, kedua perlunya penambahan kriteria
penilaian dalam SPK Penerimaan karyawan, misalnya :


penambahan syarat kualifikasi yang harus dimiliki pencari kerja dan penambahan beberapa
aturan mengenai perekrutan karyawan yang berbeda antara perusahaan satu dengan yang
lain.


Posted 26th October 2011 by echa_nieh




it forensik

STUDI KASUS “ISI LAPTOP NOORDIN M. TOP”
Pada tanggal 29 September 2009, Polri akhirnya membedah isi laptop Noordin M.
Top yang ditemukan dalam penggrebekan di Solo. Dalam temuan tersebut akhirnya
terungkap video rekaman kedua ‘pengantin’ dalam ledakan bom di Mega Kuningan,
Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana.
Sekitar tiga minggu sebelum peledakan Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan pada
video tersebut setidaknya melakukan field tracking sebanyak dua kali ke lokasi JW.
Marriot dan Ritz Carlton yang terletak di daerah elit dimana banyak Embassy disini,
Mega Kuningan. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana didampingi oleh
Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi bom bunuh diri.
Tampak dibelakang adalah target gedung Ritz Carlton. “Dari digital evidences yang
kita temukan, terungkap bahwa mereka sempat melakukan survei lebih dulu sebelum
melakukan pengeboman,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Nanan Sukarna, Selasa
(29/9). Tampak “Pengantin” bermain HP sambil duduk dihamparan rumput yang
terletak diseberang RItz Carlton Mega Kuningan. Pada survei pertama, tanggal 21
Juni 2009 sekitar pukul 07.33, Dani dan Nana bersama Syaifuddin Zuhri memantau
lokasi peledakan. Namun, mereka tidak masuk ke dalam Hotel JW Marriott dan Ritz-
Carlton yang menjadi sasaran utama, ketiganya hanya berada di sekitar lapangan di
sekitar lokasi tersebut. Nana dan Ichwan terlihat melakukan strecthing dan jogging di
sekitar lokasi yang memang terhampar lapangan rumput yang seluas lapangan sepak
bola.
Survei yang kedua dilakukan pada tanggal 28 Juni 2009 dan dilakukan sekitar pukul
17.40. Dani, Nana, dan Syaifuddin Zuhri kembali mendatangi lokasi yang sama untuk
yang terakhir kalinya sebelum melakukan peledakan. Zuhri sempat terdengar
mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur, Australia hancur,
dan Indonesia hancur
Dari rekaman terakhir, juga diperdengarkan pembicaraan Syaifuddin Zuhri dengan
Nana dan Ichwan. Zuhri sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan
agar Amerika hancur, Australia hancur, dan Indonesia hancur. “Dari ucapan Zuhri
terungkap mereka masih mengincar Amerika dan Australia sebagai target operasi”
ungkap Nanan.
(Artikel : www.voa-islam.com/news/indonesia/2009/09/29/1234/isi-laptop-noordin-
m-top-berisi-video-’pengantin/)

Menurut Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose,
dalam laptop Noordin ada tulisan milik Saefudin Jaelani (SJ) alias Saefudin Zuhri.
Dari dokumen tulisan Saefudin Jaelani (SJ), polisi bisa mengetahui pembagian tugas
dalam jaringan teroris Noordin M Top. “Kita adalah organisasi yang rapi, ada
pimpinan, ada bendahara, ada yang ngurusi dana, cari orang alias provokasi,
mengeluarkan fatwa, menjaga keluarga mujahid, cari bahan peledak, cari senjata,
urusan politik, mengambil film rekaman, kurir, pencari mobil,” kata Petrus,
menirukan isi tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Kata Petrus, peran-peran tersebut bukan rekaan polisi, tapi berdasarkan tulisan
anggota jaringan teroris. Selain merinci peran anggota jaringan teror, dari tulisan
Saefudin Jaelani (SJ) juga bisa diketahui mengapa kelompok teroris Noordin M Top
beroperasi di Indonesia. Termasuk mengapa teroris mengincar Amerika dan Australia.


“Negara beserta sistem UU adalah kafir,” kata Petrus menirukan tulisanSaefudin
Jaelani (SJ) . “Meneruskan dakwah di KBRI yang berujung pada sikap tak jelas dan
kawan-kawan bermuamalah dengan toghut-toghut KBRI,” tambah Petrus, masih
menirukan tulisan Saefudin Jaelani (SJ).
Menurut Petrus, sejak 2005 sampai saat ini,Saefudin Jaelani (SJ) punya posisi penting
dalam jaringan Noordin. “Dia pimpinan strategis jaringan Al Qaeda Asia Tenggara,”
tambah dia. Pria yang kerap disapa ‘Udin’ ini banyak terlibat dengan jaringan Al
Qaeda.
Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu,
Saefudin Jaelani (SJ) berperan sebagai pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku
bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana. Saefudin Jaelani (SJ) kini masih
dalam pengejaran Polri.
(Artikel : www.vivanews.com)
KAITAN KASUS DENGAN 4 ELEMEN KUNCI
Kasus terorisme di Indonesia memang terbilang cukup sulit diberantas. Hal ini
dikarenakan organisasi terorisme tersebut cukup kuat dan merupakan mata rantai dari
terorisme internasional. Akan tetapi keberhasilan Polri menumpas gembong terorisme
Noordin M. Top adalah hal yang luar biasa dan patut disyukuri. Bukti-bukti yang
berada dalam laptop Noordin merupakan bukti digital yang dapat memberikan
keabsahan hukum di persidangan. Adapun kaitan dengan 4 elemen kunci forensik IT
yaitu :
1. Identifikasi dalam bukti digital (Identification Digital Evidence)
Dari studi kasus di atas, bukti yang terdapat dalam laptop Noordin dikategorikan
sebagai bukti digital (digital evidences). Dari dua artikel tersebut dapat diidentifikasi
terdapat 2 bukti digital yaitu :
i. Video rekaman field tracking Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana ke
lokasi JW. Marriot dan Ritz Carlton. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana
didampingi oleh Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi
bom bunuh diri.
ii. Dokumen tulisan milik Saefudin Jaelani yang berisi pembagian tugas dalam
jaringan teroris Noordin M Top dan alasan melakukan tindakan terorisme di
Indonesia.
2. Penyimpanan bukti digital (Preserving Digital Evidence)
Penyimpanan bukti digital tersebut disimpan dalam harddisk laptop milik Noordin.
Dengan hal ini, bukti tersebut sudah dipastikan akan tetap tersimpan. Untuk menjaga
penyimpanan bukti digital tersebut, dapat dilakukan dengan cara mengkloningkan
seluruh data yang tersimpan. Hasil kloningan ini harus sesuai 100% dengan bukti
yang aslinya. Sehingga diharapkan bukti tersebut dapat dipercaya.
3. Analisa bukti digital (Analizing Digital Evidence)
Dari analisa digital yang dilakukan pihak Kepolisian, terlihat jelas bahwa bukti
tersebut menguak kejadian sebenarnya yang telah direncanakan dengan baik. Bukti ini
dapat mejadi bukti yang kuat di peradilan andai saja Noordin tidak tewas dalam
penggerebekan tersebut. Selain itu analisa terhadap tulisan Saefuddin Juhri
mengindikasikan bahwa terorisme di Indonesia terhubung dengan dunia terorisme
internasional (khususnya Al-Qaeda).
4. Presentasi bukti digital (Presentation of Digital Evidence)
Dalam penyajian presentasi bukti digital, pihak Polri harus mendapatkan persetujuan
dari Humas kepolisian. Dengan tujuan agar penyajian bukti tersebut menghadirkan
informasi yang benar, tepat, akurat dan dapat dipercaya.
Dan pada akhirnya, kita selaku masyrakat juga bisa melihat video rekaman tersebut
dengan jelas di TV karena Kadiv Humas Polri mengijinkan hal tersebut.
Dunia forensik IT di Indonesia merupakan hal yang baru dalam penanganan kasus
hukum. Adanya UU ITE dirasa belum cukup dalam penegakan sistem hukum bagi
masyarakat. Kegiatan forensik IT ini bertujuan untuk mengamankan bukti digital
yang tersimpan. Dengan adanya bukti-bukti digital, suatu peristiwa dapat terungkap
kebenarannya. Salah satu studi kasusnya adalah isi laptop Noordin M. Top yang
banyak memberikan kejelasan mengenai tindak terorisme di Indonesia.
Elemen yang menjadi kunci dalam proses forensi IT haruslah diperhatikan dengan
teliti oleh para penyidik di Kepolisisan. Proses ini bertujuan agar suatu bukti digital
tidak rusak sehingga dapat menimbulkan kesalahan analisis terhadap suatu kasus
hukum yang melibatkan teknoligi informasi dan komunikasi. Dengan menjaga bukti
digital tetap aman dan tidak berubah, maka kasus hukum akan mudah diselesaikan.

http://kikifirmansyah.blog.upi.edu/2009/11/13/persoalan-forensik-it-dan-kaitannya-dengan-4-
elemen-kunci-studi-kasus-%E2%80%9Cisi-laptop-noordin-m-top%E2%80%9D/


Posted 26th May 2010 by echa_nieh




suka duka membuat skripsi

skripsi ohh skripsi....
memang menjadi suatu tanggung jawab seorang mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi,
meskipun sulit tapi harus tetap diselesaikan...
perjuangan bertemu dosen pembimbing, dapat kritikan tapi aku yakin semua itu juga untuk
kemajuan ku..
perjuangan mencari bahan skripsi sampai diomelin satpam toko buku, tapi ku yakin itu akan
menambah pengalaman dan ilmu...
harapan ku saat ini adalah dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan tepat waktu..amin.
"ora et labora", ku yakin dengan bekerja dan berdoa, skripsi dapat ku selesaikan.
mohon dukungan dan doa,,,,

Posted 21st May 2010 by echa_nieh




ETIKA DAN PROFESIONALISME

Etika dan Profesionalisme
Alasan : masyarakat harus dilindungi dari kerugian yang ditimbulkan
karena ketidak mampuan teknis dan perilaku yang tidak etis, dari
mereka yang menganggap dirinya sebagai tenaga profesional dalam
bidang tersebut
Beberapa masyarakat yang memerlukan perlindungan :
1.Masyarakat umum
2.Pembeli produk dan jasa komputer
3.Penyedia tenaga ahli komputer
4.Tenaga ahli komputer
Profesi ?
Merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan
kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, untuk
memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, dimana pemakaian
dengan cara yang benar keterampilan dan keahlian yang tinggi
hanya dapat dicapai dengan penguasaan pengetahuan, serta adanya
disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok
anggota yang menyandang profesi tersebut.
Profesionalisme ?
Merupakan pelaksanaan tugas dan kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan yang rumit dari klien, yang mencakup pengambilan
keputusan dengan kemungkinan akibat yang luas bagi masyarakat
Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan profesional di
bidang teknologi komputer dan informasi
1. Sertifikasi
2. Akreditasi
3. Forum Komunikasi
Etika profesi : penggunaan bakuan dari evaluasi moral terhadap
masalah penting dalam kehidupan profesional.
Issue pokok yang menjadi sumber dilemma etika hubungan
klien-profesional
1. Prinsip dasar
2. Egoisme
3. Kerahasiaan
a. Pragmatisme
b. Hak Azazi
4. Otonomi Klien
Dua kelompok kode etik dan perilaku
1. Organisasi atau lembaga di mana ia bekerja
2. Asosiasi Profesi
Tujuan penyusunan kode etik dan perilaku professional
1. Memberi pedoman bagi anggota asosiasi dalam aspek-aspek
etika dan moral, terutama yang berada di luar jangkauan hukum,
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku
2. Memberi perlindungan bagi kelompok masyarakat terhadap
berbagai macam perilaku yang merugikan, sebagai akibat adanya
kegiatan di bidang profesi yang bersangkutan
Beberapa usaha untuk meningkatkan kode etik
1. Menyebarkan dokumen kode etik kepada orang yang
menyandang profesi yang bersangkutan
2. Melakukan promosi etika profesional
3. Memberikan sanksi disipliner yang melanggar kode etik
Brainware
Brainware : Semua personil atau tenaga kerja di bidang komputer,
yakni yang terlibat dalam kegiatan pembentukan sistem
komputerisasi maupun yang menangani dan mengawasi langsubg
pengolahan data berbantuan komputer.
Braiware komputer juga merupakan pelaksana dari apa yang disebut
sebagai Life Cycle of a Business Information System :
1. Investigation and analysis
• Mengumpulkan data
• Deskripsi dari elemen basis sistem informasi
• Analisis biaya sistem informasi saat ini
• Definisi masalah
• Penetapan mungkin tidaknya solusi
2. Design and Development
• Desain dari elemen basis sistem informasi
• Penetapan kontrol sistem informasi
• Penetapan standar performa
• Prakiraan biaya sistem informasi
3. Implementation
• Seleksi software dan hardware komputer
• Desain ulang pekerjaan
• Distribusi dokumentasi
• Pelatihan personal
4. Operation and maintanance
• Mengawasi dan mengevaluasi
• Memodifikasi bila diperlukan
Sebagian Profesi Brainware Di Bidang Komputer
• System Analysts And Designer
• Computer Programmer
• Computer Operator
• Data Controller
• Data Entry Operator
• Librarian
• Scheduler
• Network Manager
System Analyst And Designer
Bertanggung jawab sepenuhnya dalam persiapan dan pelaksanaan
sistem komputerisasi yang diminta oleh user.
a. Membantu user dengan mempelajari informasi apa yang
dibutuhkan dari hasil pengolahan data dengan melakukan :
• Studi sistem
• Analisa sistem
b. Menyusun spesifikasi program-program yang akan dijadikan
sebgai pedoman oleh programmer untuk membuat program
c. Membuat dokumentasi sistem
d. Melakukan pemeliharaan sistem dan modifikasi sistem bila
diperlukan.
Computer Programmer
Bertugas membuat dan mempersiapkan program berdasarkan
spesifikasi program
Computer Operator
Bertanggung jawab atas semua peralatan yang ada dalam sistem
komputerisasi, memeriksa dan mencoba komputer dan peralatan lain
apakah dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan menonfungsikan
peralatan bila tidak dipergunakan, membuat catatan
tentang pelaksanaan jadwal kegiatan penggunaan komputer,
membuat backup dari sejumlah file yang ada dan pengawasan dari
file backup tersebut serta bertanggung jawab atas kebersihan dan
kerapihan ruang komputer.
Data Controler
Bertugas menerima data dari sumber data dan melakukan
administrasi data ini, mengawasi keaslian data dan mencegah
adanya kemungkinan kesalahan dari sumber data sebelum data ini
diakses di komputer oleh data entry operator.
Data Entry Operator
Bertugas melaksanakan input data dari sumber data untuk diakses
kedalam media komputer.Ia tidak boleh merangkap profesi sebagai
data controller.
Librarian
Bertugas mendokumentasikan :
• Program-program yang digunakan dan backup-nya
• Semua data file yang ada dan membuat backupnya
• Semua arsip dari sumber data yang perlu disimpan, semua output
dari hasil pengolahan data.
Scheduler
Bertugas menyusun jadwal yang akan dipakai sebagai pedoman
operasional bagi semua bagian pada pengoperasian komputer,
selain itu ia juga membuat kalender proses bulanan, jadwal harian
dan jadwal perekaman data
Network Manager
Menagani dan mengawasi jaringan komputer dalam suatu organisasi
Dampak Penggunaan Komputer
Dampak Bagi Individu
Dampak positif :
1. Adanya lowongan pekerjaan baru di bidang komputer
2. Memberikan kepuasan yang makin besar dan dalam pengolahan
data yang kompleks diharapkan akan lebih mudah diolah dengan
komputer
3. Penggunaan dibidang bisnis akan menghindarai pemborosan dan
dapat meningkatkan efisiensi sehingga dapat menekan biayayang
akhirnya dinikmati oleh konsumen.
4. Digunakan dalam public service , sehingga mempercepat jasa
pelayananan
5. Digunakan dirumah tangga, dalam pembuatan surat, membantu
penyelesaian pekerjaan rumah anak sekolah dan berbagai
perhitungan yang kompleks, internet , games dan multimedia.
Dampak Negatif :
1. Timbul ancaman penganguran akibat efisiensi dalam
penanganan pekerjaan, sehingga ada pekerjaan tertentu yang
mengalami pengurangan jumlah tenaga kerja
2. Penggunaan input data dan pengolahan yang tidak benar atau
dilaksanakan oleh orang yang tidak kompeten atau menggunakan
program yang salah yang akan menghasilkan output yang salah
sehingga ada pihak yang dirugikan
3. Menimbulkan the system security issue, karena kurangnya
pengawasan penggunaan data di file yang ada, akan
menyebabkan penyalahgunaan data oleh orang lain.
4. Menimbulakan privacy issue, kurang terjaminnya data pribadi yang
terekeam sehingga dapat disalah gunakan oleh pihak lain
Dampak Bagi Organisasi
Dampak Positif :
1. Perencanaan dan pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cepat, cermat dan tepat
2. Mempermudahkan pengawasan dan pengendalian dari kegiatan
yang dilaksanakan dalam organisasi
3. Dengan menggunakan komputer akan meningkatkan efisiensi
dalam penanganan masalah, sehingga akan meningkatkan
produktifitas kerja dan dayasaing terhadap kompetitor perusahaan
4. Dalam menangani masalah yang kompleks, dapat ditangani
secara bersama dalam suatu team work atau grup kerja online
Dampak Negatif :
1. Akan timbul masalah dalam pembentukan sistem informasi baru
akibat perubahan cara pengolahan dengan menggunakan
komputer
2. Tantangan dalam pengamanan data di file (data security), untuk
mengantisipasi kebocoran informasi dalam suatu organisasi
3. Perubahan struktur organisasi dan perubahan sistem pekerjaan ke
cara yang baru
4. Kekurangan tenaga kerja yang dapat segera menangani masalah
kompleks.

Sumber : mkusuma.staff.gunadarma.ac.id

Posted 19th April 2010 by echa_nieh




ETIKA DAN PROFESIONALISME

ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem
informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang
mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.

1. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai
privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer
pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan
mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan.
Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar
privasi bawahannya.
2. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan
nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa
digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening
banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan
keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3. Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan
sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3
mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).

a. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian
kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta
buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan
semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya
selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
b. Paten
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit
didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat
berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.
c. Rahasia Perdagangan
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.
Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk
tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
4. Akses
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi
bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua
pihak.

MASALAH KEAMANAN DALAM SISTEM INFORMASI
Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem
informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk
mendeteksi dan membetulkan akibat kerusakan sistem.
Secara garis besar, ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
ancaman ak tif dan ancaman pasif. Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan
terhadap komputer, sedangkan ancaman pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan
manusia dan bencana alam. Kegagalan sistem menyatakan kegagalan dalam peralatan-
peralatan komponen (misalnya hard disk).

Tabel 1. Ancaman terhadap sistem informasi
MACAM ANCAMAN CONTOH
Bencana alam dan politik
- Gempa bumi, banjir, kebakaran, perang.
Kesalahan manusia
- Kesalahan memasukkan data
- Kesalahan penghapusan data
- Kesalaha operator (salah memberi label pada pita magnetic).
Kegagalan perangkat lunak dan perangkat keras
- Gangguan listrik
- Kegagalan peralatan
- Kegagalan fungi perangkat lunak
Kecurangan dan kejahatan komputer
- Penyelewengan aktivitas
- Penyalahgunaan kartu kredit
- Sabotase
- Pengaksesan oleh orang yang tidak berhak.
Program yang jahat/usil
- Virus, cacing, bom waktu, dll

Bencana alam merupakan faktor yang tak terduga yang bisa mengancam sistem informasi.
Banjir, badai, gempa bumi, dan kebakaran dapat meghancurkan sumber daya pendukung
sistem informasi dalam waktu singkat.
Kesalahan pengoperasian sistem oleh manusia juga dapat mengancam integritas sistem dan
data. Pemasukkan data yang salah dapat mengacaukan sistem.
Gangguan listrik, kegagalan peralatan dan kegagalan fungsi perangkat lunak dapat
menyebabkan data tidak konsisten, transaksi tidak lengkap atau bahkan data rusak, Selain
itu, variasi tegangan listrik yang terlalu tajam dapat membuat peralatan terbakar.
Ancaman lain berupa kecurangan dan kejahatan komputer. Ancaman ini mendasarkan pada
komputer sebagai alat untuk melakukan tindakan yang tidak benar. Penggunaan sistem
berbasis komputer terkadang menjadi rawan terhadap kecurangan (fraud) dan pencurian.
Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap sistem
berbasis komputer ada 6 macam :
1. Pemanipulasian masukan
Pemanipulasian masukan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal
ini bisa dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi. Contoh seorang teller
bank ditemukan mengambil uang dari rekening-rekening bank melalui sistem komputer.
2. Penggantian program
Pemanipulasian melalui program biasa dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi.
3. Penggantian berkas secara langsung
Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya banyak akses
secara langsung terhadap basis data.
4. Pencurian data
Dengan kecanggihan menebak password atau menjebol password para pencuri berhasil
mengakses data yang seharusnya tidak menjadi hak mereka.
5. Sabotase
Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara. Istilah umum digunakan untuk menyatakan
tindakan masuk ke dalam suatu sistem komputer tanpa otorisasi, yaitu hacking.
Berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan hacking :
• Denial of Service
Teknik ini dilaksanakan dengan cara membuat permintaan yang sangat banyak terhadap
suatu situs sehingga sistem menjadi macet dan kemudian dengan mencari kelemahan pada
sistem si pelaku melakukan serangan pada sistem.
• Sniffer
Teknik ini diimplementasikan dengan membuat program yang dapat melacak paket data
seseorang ketika paket tersebut melintasi Internet, menangkap password atau menangkap
isinya.
• Spoofing
Melakukan pemalsuan alamat email¬ atau web dengan tujuan untuk menjebak pemakai
agar memasukkan informasi yang penting seperti password atau nomor kartu kredit.



Berbagai kode jahat atau usil juga menjadi ancaman bagi sistem komputer, kode yang
dimaksud adalah :
• Virus
Virus berupa penggalan kode yang dapat menggandakan dirinya sendiri dengan cara
menyalin kode dan menempelkan ke berkas program yang dapat dieksekusi (misalnya
berkas .exe pada DOS). Selanjutnya, salinan virus ini akan menjadi aktif manakala program
yang terinfeksi dijalankan. Beberapa virus hanya “sekedar muncul”. Namun sejumlah virus
yang lain benar-benar sangat jahat karena akan menghapus berkas-berkas dengan extension
tertentu dan bahkan dapat memformat hard disk. Contoh virus jahat adalah CIH atau virus
Chernobyl, yang melakukan penularan melalui email.
• Cacing (Worm)
Cacing adalah program komputer yang dapat menggandakan dirinya sendiri dan menulari
komputer-komputer dalam jaringan.
• Bom Logika atau Bom Waktu (Logic bomb or time bomb)
Program yang beraksi karena dipicu oleh sesuatu kejadian atau setelah selang waktu berlalu.
Sebagai contoh, program dapat diatur agar menghapus hard disk atau menyebabkan lalu
lintas jaringan macet.
• Kuda Trojan (Trojan Horse)
Program yang dirancang agar dapat digunakan untuk menyusup ke dalam sistem. Sebagai
contoh kuda Trojan dapat menciptakan pemakai dengan wewenang supervisor atau
superuser. Pemakai inilah yang nantinya dipakai untuk menyusup ke sistem.

6. Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi
Merupakan bentuk pemanfaatan secara illegal terhadap sumber daya komputasi oleh
pegawai dalam rangka menjalankan bisnisnya sendiri.

Trapdoor adalah kemungkinan tindakan yang tak terantisipasi yang tertinggal dalam
program karena ketidaksengajaan. Disebabkan sebuah program tak terjamin bebas dari
kesalahan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat membuat pemakai yang tak berwenang
dapat mengakses sistem dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dan tidak bisa
dilakukan.

BEBERAPA POKOK PEMIKIRAN TENTANG CYBERLAW

Cyberlaw adalah hukum yang digunakan untuk dunia Cyber (dunia maya, yang umumnya
diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau pondasi dari hukum
di banyak Negara adalah "ruang dan waktu". Sementara itu, internet dan jaringan komputer
telah mendobrak batas ruang dan waktu.
Berikut ini adalah contoh permasalahan yang berhubungan dengan hilanganya ruang dan
waktu:
Seorang penjahat komputer yang berkebangsaan Indonesia berada di Australia mengobrak
abrik server di Amerika, yang ditempati atau hosting sebuah perusahaan Inggris.
Hukum apa yang akan dipakai untuk mengadili kejahatan teknologi tersebut?
Di Indonesia telah keluar Rancangan Undang Undang (RUU) yang salah satunya diberi Nama
"RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi". Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisa, dan
menyebarkan informasi. Sebelumnya RUU ini diberi nama "RUU Teknologi Informasi",
namun judul ini ditolak karena RUU yang diinginkan penertiban terhadap penggunaannya
atau pemanfaatannya bukan terhadap teknologinya. RUU ini dikenal dengan istilah
"Cyberlaw". RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI) ini dipelopori oleh Fakultas
Hukum Universitas Padjajaran dan Tim Asistensi dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
dengan jalur Departemen Perhubungan (melalui Diden Postel).
RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi ini telah disosialisasikan melalui presentasi dan
seminar seminar di berbagai daerah dengan berbagai peserta, mulai dari mahasiswa, dosen,
akademik, pelaku bisnis, birokrat dan pihak pemerintah.

Latar Belakang MuncuInya RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi
Munculnya RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi bermula dari mulai merasuknya
pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan kita saat saat ini. Jika kita lihat, kita mulai
terbiasa menggunakan ATM untuk mengambil uang, menggunakan handphone untuk
berkomunikasi dan bertransaksi melalui mobile banking, menggunakan internet untuk
melakukan transaksi (internet banking atau membeli barang), berkirim e mail atau untuk
sekedar menjelajah internet, dan masih banyak yang lainnya. Semua kegiatan ini adalah
beberapa contoh dari pemanfaatan Teknologi Informasi.
Selain memberikan kemudahan bagi para user, pemanfaatan Teknologi Informasi ini juga
mempunyai dampak negative yang luar biasa, seperti:
• Penyadapan e mail, PIN (untuk internet banking)
• Pelanggaran terhadap hak hak privasi
• Masalah domain seperti kasus mustikaratu.com clan klikbca.corn
• Penggunaan kartu kredit milik orang lain.
• Munculnya pembajakan lagu dalam format MP3
• Pornografi

Hal hal di atas memaksa adanya sebuah undang undang yang dapat memberikan kejelasan
bagi pihak pihak yang terkait.

Sumber: e_cahya.staff.gunadarma.ac.id

Posted 19th April 2010 by echa_nieh
IT dan kode etik profesional yang seperti apa yang harus
dipunyai oleh seorang IT.

Etika merupakan suatu cabang filosofi yang berkaitan dengan apa saja yang
dipertimbangkan baik dan salah. Ada beberapa definisi mengenai etika antara lain :

* Kode moral dari suatu profesi tertentu
* Standar penyelenggaraan suatu profesi tertentu
* Persetujuan diantara manusia untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah.

Salah satu yang harus dipahami adalah bahwa apa yang tidak etis tidak berarti illegal. Dalam
lingkungan yang kompleks, definisi benar dan salah tidak selalu jelas. Juga perbedaan antara
illegal dan tidak beretika tidak selalu jelas.

Adapun ciri-ciri seorang profesional di bidang IT adalah :

* Mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang TI
* Mempunyai ketrampilan yang tinggi di bidang TI
* Mempunyai pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni,
sejarah dan komunikasi
* Cepat tanggap terhada[ masalah client, paham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilen-
nya
* Mampu melakukan pendekatan multidispliner
* Mampu bekerja sama
* Bekerja dibawah disiplin etika
* Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi
dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat

Kode Etik IT Profesional :

Kode etik merupakan sekumpulan prinsip yang harus diikuti sebagai petunjuk bagi karyawan
perusahaan atau anggota profesi. Beragamnya penerapan teknologi informasi dan
meningkatnya penggunaan teknologi telah menimbulkan berbagai variasi isu etika.

Setujunya, setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan/hukum-hukum yang mengatur
bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Seseorang yang melanggar Kode Etik
dikenakan sanksi. Sanksi yang dikenakan adalah mulai dari yang paling ringan, yaitu sekedar
mendapat sebutan “tidak profesional” sampai pada pencabutan ijin praktek, bahkan
hukuman pidana pun bisa terjadi.

Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian,
diperlukan aturan-aturan tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini
melakukan kegiatannya. Sejauh yang pernah saya baca, belum ada Kode Etik khusus yang
ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang
mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini. Dalam postingan kali ini, saya ingin mengenalkan
Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada
Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT.

Ada lima aktor yang perlu diperhatikan:

1. Publik
2. Client
3. Perusahaan
4. Rekan Kerja
5. Diri Sendiri

Kode Etik juga mengatur hubungan kita dengan rekan kerja. Bahwa kita harus selalu fair
dengan rekan kerja kita. Tidak boleh kita sengaja menjerumuskan rekan kerja kita dengan
memberi data atau informasi yang salah/keliru. Persaingan yang tidak sehat ini akan
merusak profesi secara umum apabila dibiarkan berkembang.

Karyawan IT di client mestinya juga mengadopsi Kode Etik tersebut, sehingga bisa terjalin
hubungan profesional antara konsultan dengan client. Bertindak fair terhadap kolega juga
berlaku bagi karyawan IT di organisasi client dalam memperlakukan vendornya. Apabila dua
perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama membangun suatu software, maka para
profesional IT di kedua perusahaan tersebut harus dapat bekerja sama dengan fair sebagai
sesama profesional IT .

Beberapa perlakuan yang tidak fair terhadap kolega, antara lain:

1. Menganggap kita lebih baik dari rekan kita karena tools yang digunakan. Misalnya, kita
yang menggunakan bahasa JAVA lebih baik daripada orang lain yang pakai Visual BASIC.
2. Kita merasa lebih senior dari orang lain, oleh karena itu kita boleh menganggap yang
dikerjakan orang lain lebih jelek dari kita, bahkan tanpa melihat hasil kerjanya terlebih
dahulu.
3. Seorang profesional IT di client merasa lebih tinggi derajatnya daripada profesional IT si
vendor sehingga apapun yang disampaikan olehnya lebih benar daripada pendapat
profesional IT vendor.

sumbar :Etika merupakan suatu cabang filosofi yang berkaitan dengan apa saja yang
dipertimbangkan baik dan salah. Ada beberapa definisi mengenai etika antara lain :

* Kode moral dari suatu profesi tertentu
* Standar penyelenggaraan suatu profesi tertentu
* Persetujuan diantara manusia untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah.

Salah satu yang harus dipahami adalah bahwa apa yang tidak etis tidak berarti illegal. Dalam
lingkungan yang kompleks, definisi benar dan salah tidak selalu jelas. Juga perbedaan antara
illegal dan tidak beretika tidak selalu jelas.
Adapun ciri-ciri seorang profesional di bidang IT adalah :

* Mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang TI
* Mempunyai ketrampilan yang tinggi di bidang TI
* Mempunyai pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni,
sejarah dan komunikasi
* Cepat tanggap terhada[ masalah client, paham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilen-
nya
* Mampu melakukan pendekatan multidispliner
* Mampu bekerja sama
* Bekerja dibawah disiplin etika
* Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi
dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat

Kode Etik IT Profesional :

Kode etik merupakan sekumpulan prinsip yang harus diikuti sebagai petunjuk bagi karyawan
perusahaan atau anggota profesi. Beragamnya penerapan teknologi informasi dan
meningkatnya penggunaan teknologi telah menimbulkan berbagai variasi isu etika.

Setujunya, setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan/hukum-hukum yang mengatur
bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Seseorang yang melanggar Kode Etik
dikenakan sanksi. Sanksi yang dikenakan adalah mulai dari yang paling ringan, yaitu sekedar
mendapat sebutan “tidak profesional” sampai pada pencabutan ijin praktek, bahkan
hukuman pidana pun bisa terjadi.

Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian,
diperlukan aturan-aturan tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini
melakukan kegiatannya. Sejauh yang pernah saya baca, belum ada Kode Etik khusus yang
ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang
mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini. Dalam postingan kali ini, saya ingin mengenalkan
Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada
Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT.

Ada lima aktor yang perlu diperhatikan:

1. Publik
2. Client
3. Perusahaan
4. Rekan Kerja
5. Diri Sendiri

Kode Etik juga mengatur hubungan kita dengan rekan kerja. Bahwa kita harus selalu fair
dengan rekan kerja kita. Tidak boleh kita sengaja menjerumuskan rekan kerja kita dengan
memberi data atau informasi yang salah/keliru. Persaingan yang tidak sehat ini akan
merusak profesi secara umum apabila dibiarkan berkembang.

Karyawan IT di client mestinya juga mengadopsi Kode Etik tersebut, sehingga bisa terjalin
hubungan profesional antara konsultan dengan client. Bertindak fair terhadap kolega juga
berlaku bagi karyawan IT di organisasi client dalam memperlakukan vendornya. Apabila dua
perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama membangun suatu software, maka para
profesional IT di kedua perusahaan tersebut harus dapat bekerja sama dengan fair sebagai
sesama profesional IT .

Beberapa perlakuan yang tidak fair terhadap kolega, antara lain:

1. Menganggap kita lebih baik dari rekan kita karena tools yang digunakan. Misalnya, kita
yang menggunakan bahasa JAVA lebih baik daripada orang lain yang pakai Visual BASIC.
2. Kita merasa lebih senior dari orang lain, oleh karena itu kita boleh menganggap yang
dikerjakan orang lain lebih jelek dari kita, bahkan tanpa melihat hasil kerjanya terlebih
dahulu.
3. Seorang profesional IT di client merasa lebih tinggi derajatnya daripada profesional IT si
vendor sehingga apapun yang disampaikan olehnya lebih benar daripada pendapat
profesional IT vendor.

Sumber : http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11609/Etika%5B1%5D.doc.

Posted 5th April 2010 by echa_nieh




CyberCrime

Cybercrimes & CyberCriminals
Banyak berita-berita di media massa tentang kejahatan komputer. Kadang hacker dianggap
sebagai ‘pahlawan’. Persepsi tentang hacking dan kejahatan komputer berubah karena
meningkatnya ketergantungan terhadap internet.
Ciri Cybercrime
Parker (1998) percaya bahwa ciri hacker komputer biasanya menunjukkan sifat-sifat berikut
:
- Terlampau lekas dewasa
- Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
- Keras hati
Sementara banyak orang yang beranggapan bahwa hacker adalah orang yang sangat pintar
dan muda. Parker menyatakan bahwa harus berhati-hati membedakan antara hacker
sebagai tindakan kriminal yang tidak profesional dengan hacker sebagai tindakan kriminal
yang professional. Parker menunjukkan bahwa ciri tetap dari hacker (tidak seperti kejahatan
profesional) adalah tidak dimotivasi oleh materi. Hal tersebut bisa dilihat bahwa hacker
menikmati apa yang mereka lakukan.
Hacking vs Cracking
Kejahatan komputer biasanya diasosiasikan dengan hacker. Kata ‘hacker’ biasanya
menimbulkan arti yang negatif. Himanen (2001) menyatakan bahwa hacker adalah
seseorang yang senang memprogram dan percaya bahwa berbagi informasi adalah hal yang
sangat berharga. Hacker adalah orang pintar dan senang terhadap semua hal. Hacker Jargon
File menyatakan bahwa cracker adalah orang yang merusak sistem keamanan sebuah
sistem. Cracker biasanya kemudian melakukan ‘pencurian’ dan tindakan anarki, begitu
mereka mendapat akses. Sehingga muncul istilah whitehat dan blackhat. Whitehat adalah
hacker yang lugu, dan blackhat adalah seperti yang disebutkan di atas sebagai cracker.
Definisi Kejahatan Komputer
Forester & Morrison (1994) mendefinisikan kejahatan komputer sebagai : aksi kriminal
dimana komputer digunakan sebagai senjata utama.
Girasa (2002) mendefinisikan cybercrime sebagai : aksi kejahatan yang menggunakan
teknologi komputer sebagai komponen utama.
Tavani (2000) memberikan definisi cybercrime yang lebih menarik, yaitu kejahatan dimana
tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi di
dunia cyber. Seperti definisi menurut Forester dan Morrison, definisi ini menganggap ketiga
skenario di atas tidak termasuk cybercrime.
Kategori Cybercrime
1. Cyberpiracy
penggunaan teknologi komputer untuk :
• mencetak ulang software atau informasi
• mendistribusikan informasi atau software tersebut melalui jaringan komputer
2. Cybertrespass
penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan akses pada:
• Sistem komputer sebuah organisasi atau individu
• Web site yang di-protect dengan password
3. Cybervandalism
penggunaan teknologi komputer untuk membuat program yang :
• Mengganggu proses transmisi informasi elektronik
• Menghancurkan data di komputer
Membedakan Cybercrime dan Cyber-Related Crime
Banyak kejahatan yang menggunakan teknologi komputer tidak bisa disebut cybercrime.
Pedophilia, stalking, dan pornografi bisa disebarkan dengan atau tanpa menggunakan
cybertechnology. Sehingga hal-hal di atas tidak bisa disebut cybercrime. Hal-hal diatas
biasanya disebut cyber-related crime.
Cyber-Related Crime
Cyber-related crime bisa dibagi menjadi :
- cyber-exacerbated crime
- cyber-assisted crime
Sehingga kejahatan yang menggunakan teknologi internet bisa diklasifikasikan menjadi
1. Cyber-specific crimes
2. Cyber-exacerbated crimes
3. Cyber-assisted crimes
Sumber : fajri@freebsd.or.id

Posted 15th March 2010 by echa_nieh




Pengertian Etika dan Profesionalisme dalam bidang Teknologi
Informasi

PENGERTIAN ETIKA
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia.

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua
manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

PENGERTIAN PROFESI
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar
pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang
mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat
komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum,
pendidikan, dan kependetaan.

PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang
baik. Ciri-ciri profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan
bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan
peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik
bagi diri dan perkembangan pribadinya.

TUJUAN KODE ETIKA PROFESI
Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang
lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga
ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
(Code of conduct) profesi adalah:
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien,
institusi, dan masyarakat pada umumnya.
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota
tertentu
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari
komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi
akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau
kejujuran dari tenaga ahli profesi.
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-
undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau
denda dari induk organisasi profesinya.

sumber : Dr. Budi Hermana (Universitas Gunadarma)

Posted 15th March 2010 by echa_nieh




Kerangka Hukum Bidang TI

Kejahatan dalam bidang TI secara umum terdiri dari dua kelompok, yaitu:
1. Kejahatan biasa yang menggunakan TI sebagai alat bantunya.
Pencurian uang atau pembelian barang menggunakan kartu kredit curian melalui media
internet dapat menelpon korban di wilayah hukum negara lain, suatu hal yang jarang terjadi
dalam kejahatan konvensional.
2. Kejahatan muncul setelah adanya internet, dimana sistem komputer sebagai korbannya.
Contoh kejahatan kelompok ini adalah perusak situs internet, pengiriman virus atau
program-program komputer yang tujuannya merusak sistem kerja komputer tujuan.

Karakteristik Aktivitas di Internet:
1. bersifat lintas batas, sehingga tidak lagi tunduk pada batas-batas teritorial.
2. sistem hukum tradisional (the existing law) yang justru bertumpu pada batasanbatasan
territorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalanpersoalan hukum yang
muncul akibat aktivitas di internet.

Prinsip dan Pendekatan Hukum
Istilah hukum cyber diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat ini secara
internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI.
Istilah lain yang juga digunakan adalah Hukum TI (Law of IT), Hukum Dunia Maya (Virtual
World Law) dan Hukum Mayantara.
Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan dan
perbuatan hukum yang nyata. Secara yuridis untuk ruang cyber tidak sama lagi dengan
ukuran dan kualifikasi hukum tradisional. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang
berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian
subjek pelakunya harus dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan
hukum secara nyata.



Tiga Pendekatan untuk mempertahankan keamanan di Cyberspace:
1. Pendekatan Teknologi;
2. Pendekatan sosial budaya-etika;
3. Pendekatan Hukum.

Tiga Yurisdiksi Hukum Internasional:
1. Yurisdiksi menetapkan undang-undang (the jurisdiction of prescribe);
2. Yurisdiksi penegakan hukum (the jurisdiction to enforcve);
3. Yurisdiksi menuntut (the jurisdiction to adjudicate).

Asas Yurisdiksi Hukum Internasional:
1. Subjective territoriality;
2. Objective territoriality;
3. Nationality;
4. Passive nationality;
5. Protective principle;
6. Universality.

Ruang Lingkup Cyberlaw Berkaitan aspek hukum:
1. e-commerce;
2. Trademark/Domain;
3. Privasi dan keamanan di internet (Privacy and Security on the internet);
4. Hak cipta (Copyright);
5. Pencemaran nama baik (Defamation);
6. Pengaturan isi (Content Regulation);
7. Penyelesaian Perselisihan (Dispel Settlement).



Pengaturan Pemanfaatan TI harus dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. Mendukung persatuan dan kesatuan bangsa serta mencerdaskan kehidupan bangsa
sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
2. Mendukung perkembangan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional;
3. Mendukung efektivitas komunikasi dengan memanfaatkan secara optimal TI untuk
tercapainya keadilan dan kepastian hukum;
4. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap untuk mengembangkan pemikiran
dan kemampuannya di bidang TI secara bertanggung jawab dalam rangka menghadapi
perkembangan TI dunia.



Ruang lingkup pelanggaran hukum TI di Indonesia
1. Memanfaatkan TI dengan melawan hukum seperti menyakiti, melukai atau
menghilangkan harta benda bahkan nyawa orang lain;
2. Melakukan intersepsi (mencegah / menahan) terhadap lalu lintas komunikasi data;
3. Sengaja merusak mengganggu data yang tersimpan dalam alat penyimpanan data
elektronik yang tersusun sebagai bagian dari sistem komputer;
4. Sengaja menghilangkan bukti-bukti elektronik yang dapat dijadikan alat bukti sah di
pengadilan yang terdapat pada suatu sistem informasi atau system komputer;
5. Sengaja merusak atau mengganggu sistem informasi, sistem komputer, jaringan komputer
dan internet;
6. Memanfaatkan TI untuk menipu, menghasut, memfitnah, menjatuhkan nama baik
seseorang atau organisasi;
7. Memanfaatkan TI untuk menyebarkan gambar, tulisan atau kombinasi dari keduanya yang
mengandung sifat-sifat pornografi;
8. Memanfaatkan TI untuk membantu terjadinya percobaan atau persekongkolan yang
menjurus pada kejahatan;
9. Setiap badan hukum penyelenggaraan jasa akses internet atau penyelenggaraan layanan
TI, baik untuk keperluan komersial maupun keperluan internal perusahaan, dengan sengaja
tidak menyimpan atau tidak dapat menyediakan catatan transaksi elektronik sedikitnya
untuk jangka waktu dua tahun.



sumber :http://sandi-fasilkom.blogspot.com/2009/01/kerangka-hukum-bidang-ti.html

Posted 22nd February 2010 by echa_nieh




ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT

ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT

Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci
norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut
sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma
atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan
tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan
tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi
pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau
kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi
informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat
menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak
sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain,
contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan menggunakan
keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan
kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula tindakan kejahatan dilakukan di internet
selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat
dibutuhkan pada jaman sekarang ini.
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya
usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran
hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional
umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi
yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.

6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk
materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas
sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada
yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin
timbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource)
dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

       8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet
       umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya.

       9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
       teguran secara langsung.

       Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT-
       er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi
       para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas.

       sumber : http://sandi-fasilkom.blogspot.com/2009/01/etika-profesi-dan-tanggung-
       jawab.html

       Posted 22nd February 2010 by echa_nieh

       0

       Add a comment




PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinyaberusaha memaparkan suatu pembahasan
secarailmiah yang dilakukan oleh seorang penulis ataupeneliti. Untuk memberitahukan
sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Karyailmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawabanmengenai sesuatu hal dan untuk membuktikankebenaran tentang
sesuatu yang terdapat dalamobjek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisanilmiah
sering mengangkat tema seputar hal-hal yangbaru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
lain.Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengantema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upayapengembangan dari tema terdahulu. Disebut jugadengan penelitian
lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan(mahasiswa) bukan sekadar menjadi
penerima ilmu.Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang)ilmu. Dengan demikian,
tugas kaum intelektual dancendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi jugaharus dapat
menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah.Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calonilmuan
wajib menguasai tata cara menyusun karyailmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi
jugapraktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanyapintar bicara dan “menyanyi” saja,
tetapi juga harusgemar dan pintar menulis.Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada
karya tulis yang menyusun dan penyajiannyadidasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah.Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalamanuraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan
atas makalah(paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baikmakalah maupun laporan
penelitian, didasarkan padakajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan danpenyajian
karya semacam itu didahului oleh studipustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 :
111).Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)mengklasifikasikan karangan menurut bobot
isinyaatas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangansemi ilmiah atau ilmiah populer,
dan (3) karangan nonilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiahantara lain makalah,
laporan, skripsi, tesis, disertasi;yang tergolong karangan semi ilmiah antara lainadalah artikel,
editorial, opini, feuture, reportase; yangtergolong dalam karangan non ilmiah antara
lainanekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,roman, dan naskah drama.Ketiga jenis
karangan tersebut memiliki karektiristikyang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan
bakudan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkutmetode dan penggunaan bahasa.
Sedangkankarangan non ilmiah adalah karangan yang tidakterikat pada karangan baku;
sedangkan karangansemi ilmiah berada diantara keduanya.Sementara itu, Yamilah dan
Samsoerizal (1994 : 90)memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atasbeberapa jenis
berdasarkan fungsinya. Menurutpengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiahseperti ;
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.



Dikutip dari Blog Hamdani Mulya

More Related Content

What's hot

Menulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahMenulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahLSP3I
 
Definisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiahDefinisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiahNo Free
 
Karangan bhs indo( azizah)
Karangan bhs indo( azizah)Karangan bhs indo( azizah)
Karangan bhs indo( azizah)Aziza Zea
 
Penelusuran Literatur
Penelusuran LiteraturPenelusuran Literatur
Penelusuran LiteraturBunayya
 
Artikel Ilmiah_Non Penelitian
Artikel Ilmiah_Non PenelitianArtikel Ilmiah_Non Penelitian
Artikel Ilmiah_Non PenelitianAdy Setiawan
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah6. rangkuman buku menulis karya ilmiah
6. rangkuman buku menulis karya ilmiahDwimaghfiro
 
Kajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskripKajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskripYuli Witanto
 
Kajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskripKajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskripYuli Witanto
 
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitian
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitianPerbedaan artikel penelitian dan non penelitian
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitianLusi Efrenti
 
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanPengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pelatihan metodologi penelitian sd smp
Makalah pelatihan metodologi penelitian sd smpMakalah pelatihan metodologi penelitian sd smp
Makalah pelatihan metodologi penelitian sd smpkhoirul anam
 

What's hot (17)

Menulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiahMenulis karya ilmiah
Menulis karya ilmiah
 
Definisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiahDefinisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiah
 
Karangan bhs indo( azizah)
Karangan bhs indo( azizah)Karangan bhs indo( azizah)
Karangan bhs indo( azizah)
 
tugas karangan
tugas karangan tugas karangan
tugas karangan
 
Penelusuran Literatur
Penelusuran LiteraturPenelusuran Literatur
Penelusuran Literatur
 
Artikel Ilmiah_Non Penelitian
Artikel Ilmiah_Non PenelitianArtikel Ilmiah_Non Penelitian
Artikel Ilmiah_Non Penelitian
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah6. rangkuman buku menulis karya ilmiah
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah
 
Kajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskripKajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskrip
 
Kajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskripKajian jurnal hakekat manuskrip
Kajian jurnal hakekat manuskrip
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Landasan teori-dan-hipotesis (1)
Landasan teori-dan-hipotesis (1)Landasan teori-dan-hipotesis (1)
Landasan teori-dan-hipotesis (1)
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
B. indonesia part2
B. indonesia part2B. indonesia part2
B. indonesia part2
 
Ppt bahasa2
Ppt bahasa2Ppt bahasa2
Ppt bahasa2
 
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitian
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitianPerbedaan artikel penelitian dan non penelitian
Perbedaan artikel penelitian dan non penelitian
 
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanPengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
 
Makalah pelatihan metodologi penelitian sd smp
Makalah pelatihan metodologi penelitian sd smpMakalah pelatihan metodologi penelitian sd smp
Makalah pelatihan metodologi penelitian sd smp
 

Viewers also liked

Forensic odontologist
Forensic odontologist Forensic odontologist
Forensic odontologist Terminal Purba
 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaTerminal Purba
 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Terminal Purba
 
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Terminal Purba
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmTerminal Purba
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamTerminal Purba
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanTerminal Purba
 
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Terminal Purba
 
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Terminal Purba
 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warmingTerminal Purba
 
Contoh makalah-ekonomi-manajerial
Contoh makalah-ekonomi-manajerialContoh makalah-ekonomi-manajerial
Contoh makalah-ekonomi-manajerialTerminal Purba
 
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkobaContoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkobaTerminal Purba
 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanTerminal Purba
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanTerminal Purba
 
Contoh makalah-ketenagakerjaan
Contoh makalah-ketenagakerjaanContoh makalah-ketenagakerjaan
Contoh makalah-ketenagakerjaanTerminal Purba
 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaTerminal Purba
 
Formulir lamaran kerja iso
Formulir lamaran kerja  isoFormulir lamaran kerja  iso
Formulir lamaran kerja isoTerminal Purba
 

Viewers also liked (17)

Forensic odontologist
Forensic odontologist Forensic odontologist
Forensic odontologist
 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01
 
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdm
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatan
 
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
 
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warming
 
Contoh makalah-ekonomi-manajerial
Contoh makalah-ekonomi-manajerialContoh makalah-ekonomi-manajerial
Contoh makalah-ekonomi-manajerial
 
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkobaContoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
 
Contoh makalah-ketenagakerjaan
Contoh makalah-ketenagakerjaanContoh makalah-ketenagakerjaan
Contoh makalah-ketenagakerjaan
 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
 
Formulir lamaran kerja iso
Formulir lamaran kerja  isoFormulir lamaran kerja  iso
Formulir lamaran kerja iso
 

Similar to MAKALAH KARYA ILMIAH

Similar to MAKALAH KARYA ILMIAH (20)

pertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptxpertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptx
 
Makalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdf
Makalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdfMakalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdf
Makalah Metode Ilmiah dan Non Ilmiah.pdf
 
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdfTUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
TUGAS PPT TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (KELOMPOK E).pdf
 
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heriPenelitian dan penulisan ilmiah new heri
Penelitian dan penulisan ilmiah new heri
 
Presentasi Tri kusnanto
Presentasi Tri kusnantoPresentasi Tri kusnanto
Presentasi Tri kusnanto
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
Kelompok4 131128183730-phpapp01
Kelompok4 131128183730-phpapp01Kelompok4 131128183730-phpapp01
Kelompok4 131128183730-phpapp01
 
Karya ilmiah populer (1)
Karya ilmiah populer (1)Karya ilmiah populer (1)
Karya ilmiah populer (1)
 
Mi. 6 epid ahli
Mi. 6 epid ahliMi. 6 epid ahli
Mi. 6 epid ahli
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
PPT BAHASA INDONESIA.pptx
PPT BAHASA INDONESIA.pptxPPT BAHASA INDONESIA.pptx
PPT BAHASA INDONESIA.pptx
 
KATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docxKATA PENGANTAR.docx
KATA PENGANTAR.docx
 
Menulis karya ilmiah Dalman
Menulis karya ilmiah DalmanMenulis karya ilmiah Dalman
Menulis karya ilmiah Dalman
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
MENULIS KARYA ILMIAH.ppt
MENULIS KARYA ILMIAH.pptMENULIS KARYA ILMIAH.ppt
MENULIS KARYA ILMIAH.ppt
 
MENULIS KARYA ILMIAH.ppt
MENULIS KARYA ILMIAH.pptMENULIS KARYA ILMIAH.ppt
MENULIS KARYA ILMIAH.ppt
 
Penulis karya ilmiah
Penulis karya ilmiahPenulis karya ilmiah
Penulis karya ilmiah
 
Mp kti
Mp   ktiMp   kti
Mp kti
 
KTI.pptx
KTI.pptxKTI.pptx
KTI.pptx
 

More from Terminal Purba

Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Terminal Purba
 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Terminal Purba
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanTerminal Purba
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeTerminal Purba
 
Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Terminal Purba
 
Contoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahContoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahTerminal Purba
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraTerminal Purba
 
Contoh makalah-sosiologi
Contoh makalah-sosiologiContoh makalah-sosiologi
Contoh makalah-sosiologiTerminal Purba
 
Contoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesContoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesTerminal Purba
 
Contoh makalah-kriminologi
Contoh makalah-kriminologiContoh makalah-kriminologi
Contoh makalah-kriminologiTerminal Purba
 
Contoh makalah-komunikasi-politik
Contoh makalah-komunikasi-politikContoh makalah-komunikasi-politik
Contoh makalah-komunikasi-politikTerminal Purba
 
Contoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiContoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiTerminal Purba
 

More from Terminal Purba (15)

Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02
 
Prarancangan pabrik
Prarancangan pabrikPrarancangan pabrik
Prarancangan pabrik
 
Oktober
OktoberOktober
Oktober
 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
 
Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2
 
Contoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahContoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalah
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
 
Contoh makalah-sosiologi
Contoh makalah-sosiologiContoh makalah-sosiologi
Contoh makalah-sosiologi
 
Contoh makalah-ptk
Contoh makalah-ptkContoh makalah-ptk
Contoh makalah-ptk
 
Contoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskesContoh makalah-penjaskes
Contoh makalah-penjaskes
 
Contoh makalah-kriminologi
Contoh makalah-kriminologiContoh makalah-kriminologi
Contoh makalah-kriminologi
 
Contoh makalah-komunikasi-politik
Contoh makalah-komunikasi-politikContoh makalah-komunikasi-politik
Contoh makalah-komunikasi-politik
 
Contoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiContoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasi
 

MAKALAH KARYA ILMIAH

  • 1. Rabu, 10 Maret 2010 definisi karya ilmiah Definisi Karya Ilmiah Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu: 1. Makalah: karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan). 2. Kertas kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. 3. Skripsi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain 4. Tesis: karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. 5. Disertasi: karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci. Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi, karya ilmiah ada dua jenis, yaitu : a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu. MACAM KARYA TULIS ILMIAH Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
  • 2. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. MAKALAH Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa. SKRIPSI Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. TESIS Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. DISERTASI Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. ARTIKEL Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66). Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84). Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita atau “karkhas” (Pranata 2002: 120). Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya. ESAI Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
  • 3. OPINI Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian. FIKSI Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur- unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini. Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Refrensi: Rosmini,S.Pd. dewi Berkata: aghan Diposkan oleh Sihombing di 20:55 Label: SKUTER
  • 4. Pengertia Penulisan Ilmiah Pengertian Penulisan ilmiah Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan sasaran tertentu. Informasi yang berasal dari data primer yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya seperti tes, kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal, majalah maupun buku. Penyusunan penulisan dimaksudkan untuk menyebarkan hasil tulisan dengan tujuan tertentu yang khusus, sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Sasaran penulisan yang dimaksud adalah untuk masyarakat tertentu seperti ilmuwan, masyarakat luas baik perorangan maupun kelompok dan pemerintah atau lembaga tertentu. Tujuan Penulisan Ilmiah adalah memberikan pemahaman agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur. Isi dari Penulisan ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini : 1.Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada. 2.Mempunyai pokok permasalahan yang jelas. 3.Masalah dibatasi, sesempit mungkin. Suatu penulisan dikatakan ilmiah, karena penulisan tersebut adalah sistematik, generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol. 1.penulisan ilmiah adalah sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah tertentu seperti : mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah dengan teori tertentu, merumuskan kerangka teoritis / konsepsional, merumuskan hipotesis, menyusun rancangan studi, menentukan pengukurannya, mengumpulkan data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat kesimpulan. 2.penulisan ilmiah adalah generalisasi, karena dapat dirumuskan atau diambil suatu kesimpulan umum. 3.penulisan ilmiah adalah eksplanasi, karena menjelaskan suatu keadaan atau fenomena tertentu. 4.penulisan ilmiah terkontrol, karena pada setiap langkahnya terencana dengan baik, mempunyai standar tertentu, dan kesimpulan disusun berdasarkan hasil analisis data. Penulisan ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai masalah yang dikaji, kerangka pemikiran untuk mendekati pemecahan masalah, serta pembahasan hasil maupun implikasinya. Karena itu, penulisan ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci berupa uraian toeritis maupun uraian empirik. Jenis-jenis Penulisan Ilmiah Jenis-jenis penulisan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas kerja, laporan kajian, tesis dan disertasi. •Esei ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau permasalahan berdasarkan data yang diperolehi melalui rujukan perpustakaan dan / atau kerja lapangan. Penghuraiannya bersifat rasional-empiris dan objektif. •Kertas kerja ialah penulisan ilmiah yang memaparkan sesuatu fakta atau permasalahan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. Analisis dalam kertas kerja adalah lebih serius serta bersifat rasional-empiris dan objektif. Kertas kerja biasanya ditulis untuk diterbitkan dalam jurnal akademik atau dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar,
  • 5. workshop dan sebagainya. •Laporan kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah yang menyampaikan maklumat atau fakta tentang sesuatu kepada pihak lain. Penghuraiannya juga bersandarkan kepada metodologi saintifik dan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. •Tesis ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh daripada pengamatan atau penyelidikan sendiri. Penulisan ilmiah ini melibatkan pengujian hipotesis bagi membuktikan kebenaran. •Disertasi ialah penulisan ilmiah tahap tertinggi dalam hierarki pancapaian akademik, yaitu untuk mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D). Disertasi melibatkan fakta berupa penemuan penulis sendiri berdasarkan metodologi saintifik dan analisis yang terperinci. Prinsip dalam membuat penulisan ilmiah Suatu penulisan ilmiah harus memenuhi dan menggunakan pendekatan atau metoda ilmiah. Pada umumnya, dalam merencanakan suatu penulisan ilmiah mencakup beberapa tahapan seperti : 1.pemilihan masalah penelitian 2.pengumpulan informasi 3.pengorganisasian naskah 4.penulisan naskah Tahapan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, walaupun dapat juga dilakukan bersamaan. 1.Pemilihan topik masalah penelitian Pemilihan dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suatu penulisan ilmiah. Pemilihan topik masalah sangat menentukan arah kegiatan penulisan ilmiah pada tahap berikutnya. •Sumber Masalah penelitian yang akan digunakan dapat bersumber dari : -penulis sendiri -orang lain, seperti : para ahli, dosen -buku referensi dan bahan bacaan yang telah dibaca oleh penulis Masalah penelitian dapat muncul dari adanya kesenjangan (gaps) antara yang seharusnya (menurut teori, konsep) dengan kenyataan yang terjadi dilapangan (praktek) berupa fakta, seperti :hilangnya informasi sehingga menimbulkan kesenjangan pada pengetahuan, terdapat hasil yang berlawanan dari penerapan teori dengan fakta dilapangan (praktek), terdapat fakta yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. •Keterbatasan Dalam memilih dan menentuan topik masalah, sering ditemukan beberapa keterbatasan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu : -Minat. Masalah yang dipilih sebaiknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Masalah yang kurang sesuai dengan minat, akan menghambat konsentrasi dan keseriusan dan penyelesaian penulisan ilmiah. -Mampu dilaksanakan, masalah yang akan dipilih harus dapat dilaksanakan denga baik, karena penulis harus mampu menguasai materi, mempunyai waktu yang cukup, mempunyai tenaga pelaksana yang terlatih dan cukup, mempunyai dana yang cukup. -Mudah dilaksanakan, penelitian dapat dilaksanakan karena cukup faktor pendukung seperti data yang tersedia cukup, mendapat izin dari yang berwenang. -Mudah dibuat masalah yang lebih luas, masalah yang telah dipilih sebaiknya dapat dikembangkan lagi sehingga dapat disusun rancangan yang lebih kompleks untuk penelitian berikutnya. -Manfaat, penelitian harus bermanfaat dan dapat digunakan hasilnya oleh orang tertentu atau
  • 6. kelompok masyarakat dalam bidang tertentu. •Pengumpulan informasi Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam penulisan : -Evaluasi instrumen, guna mendapatkan data yang lebih akurat dan konsisten. Instrumen adalah alat bantu penelitian untuk mengumpulkan data. Instrumen harus dapat diformulasikan dan disesuaikan dengan setiap teknik pengumpulan data (seperti tes, kuisioner, wawancara, observasi, dokumentasi). Karena itu, pengujian terhadap instrumen sangat penting dan mutlak dilaksanakan sebelum instrumen tersebut digunakan untuk pengumpulan data. Penulis harus menguji instrument dan mengetahui hasilnya terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian keabsahan (validity) dan pengujian keterandalan (reliability). Hasil pengujian keabsahan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmana kesesuaian antara konsep yang akan diteliti dengan uraian dan indicator yang digunakan pada instrumen, sedangkan pengujian keterandalan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmmana tingkat ketepatan (akurasi) dan kemantapan (konsistensi) instrumen tersebut. -Evaluasi sumber data. Data yang dikumpulkan dapat berasal dari data primer dan/atau data sekunder. -Pembuatan catatan. •Pengorganisasian naskah Terdapat beberapa prinsip penting untuk menyusun suatu penulisan ilmiah diantaranya: -Pola kronologis, menjelaskan setiap langkah harus dilakukan secrara bertahap dan beraturan. -Pola perbandingan, menyajikan persamaan dan/atau perbedaan antara dua atau lebih dari dua orang, tempat, benda, keadaan. -Pola sebab akibat, menguraikan kejadian atau kekuatan yang dapat menghasilkan sesuatu, menjelaskan bagaimana sesuatu dapat berubah bila kondisinya berbeda. -Pola spasial, mengungkapkan bentuk fisik atau dimensi geografis dari topik masalah, sehingga dapat mengarahkan pembaca melalui topik yang membahas beberapa lokasi. -Pola analisis, adalah suau proses memerinci suatu subjek menjadi bagian dan dapat mengklarifikasinya. Pola-pola tersebut biasanya digunakan secara kombinasi, baik digunakan pada setiap alinea atau untuk keseluruhan isinya. Untuk membagi dan mengklarifikasian isi naskah sangat tergantung pada panjang dan kompleksitas materinya. Judul bab harus dinyatakan secara jelas dan tepat, yang menggambarkan isi bab tersebut dan hubungan dengan penulisan secara keseluruhan. Bagian bab dapat digunakan untuk membagi bab yang panjang dan beragam isinya. •Penulisan naskah Pada umumnya, penulisan ilmiah terdiri atas : -Persiapan naskah, -Naskah pertama. Apabila penulis telah mempunyai cukup informasi dan data untuk merumuskan idea dan menyempurnakan kerangka pemikiran, maka saatnya penulis untuk membuat naskah pertama berupa konsep (draft). Dalam penulisan naskah pertama dipusatkan pada pengembangan idea. Penulis dapat memulai tulisan dari awal hingga akhir secara berurutan -Revisi. Setelah naskah pertama selesai, lakukan pemeriksaaa kembali secara menyeluruh pada materi penulisan. Hal ini dilakukan dengan menyempurnakan yang kurang jelas dan perbedaan pada rangkaian tulisan, gunakan kata yang tepat dan struktur kalimat yang efektif. Upayakan agar setiap
  • 7. alinea hanya mengandung satu gagasan atau pokok bahasan. Revisi dapat dilakukan beberapa kali sehinga menjadi naskah kedua. -Format. Penggunaan format tulisan seringkali berbeda. Namun, pada kenyataannya format mempunyai prinsip yang sama, yaitu : bagian pembuka, bagian isi dan bagian penutup. -Editing. Editing akhir mencakup pemeriksaaan terhadap masalah dan mengaikannya dengan seluruh penulisan terutama pada pembahasan dan kesimpulan. -Koreksi akhir. Koreksi akhir biasanya dilakukan pada hasil cetakan tulisan. Apakah masih terdapat kesalahan cetakan, tata bahasa, pemilihan kata atau penggunaan struktur kalimat? Langkah-langkah Pembuatan Penulisan Ilmiah •Memilih sebuah pokok soal (topik) yang ditulis dengan minat penulis •Mencari sumber yang autoratif •Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi dan fakta serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat dikembangkan secara memadai, yaitu pernyataan- pernyataan didukung dengan hal-hal yang konkret dan spesifik. •Mencari buku-buku, artikel yang membicarakan topik yang telah dipilih dan dibatasi. •Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis besar (kerangka karangan). •Menyusun kerangka karangan yang final. •Menulis draft pertama karangan (karangan sementara). Dalam menulis karangan sementara, kutipan, catatan kaki atau catatan akhir hendaknya diletakan pada tempatnya dan ditulis dengan jelas dan tepat. Sistematika Penulisan Ilmiah Hingga saat ini format penyajian penulisan ilmiah belum ada yang baku. Walaupun berbeda dalam format penulisannya, penyajian atau pemaparan suatu penulisan ilmiah tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Penulisan ilmiah harus berdasarkan kegiatan ilmiah yaitu ada latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka berpikir (konsep), hipotesis (tentative), metode penelitian, analisis dan uji hipotesis. Bentuk laporan Penulisan Ilmiah A.Bagian Awal, terdiri dari : 1.halaman judul, ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada. 2.lembar pernyataan, merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain. 3.lembar pengesahan, berisi daftar pembimbing atau guru pembina. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing. 4.abstraksi, berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Ilmiah dengan maksimal 1 halaman. 5.halaman kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan penulisan ilmiah. 6.halaman daftar isi, berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman. 7.halaman daftar tabel (tentatif).
  • 8. 8.halaman daftar gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta (tentatif). B.Bagian Tengah, terdiri dari : 1.bab pendahuluan, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain : a.latar belakang masalah, menguraikan alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan. b.rumusan masalah, berisi masalah apa yang terjadi dan merumusan masalah dalam penelitian. c.batasan masalah, memberikan batasan yang jelas dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak dikaji. d.tujuan penelitian, menggambarkan hasil yang bias dicapai dari penelitian dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti. e.metode penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data. Jenis-jenis metode penelitian : -studi pustaka : semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal -studi lapangan : data diambil langsung di lokasi penelitian -gabungan : menggunakan gabungan metode studi pustaka dan studi lapangan f.sistematika penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab, isi dari penulisan ilmiah. 2.bab landasan teori atau bab tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya. 3.metode penelitian, menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada. 4.bab analisis data dan pembahasan, membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah. 5.bab kesimpulan dan saran, bab ini bisa terdiri dari kesimpulan saja atau ditambahkan saran. Kesimpulan, berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis yang diperoleh dari penelitian. Saran ditujukan kepada pihak-pihak terkait sehubungan dengan hasil penelitian. C.Bagian Akhir, terdiri dari : 1.daftar pustaka, berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan. 2.lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel. Posted 23rd October 2009 by echa_nieh
  • 9. Nama : Helen Juliana Kelas : 39 SIA dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah : Sistem Penunjang Keputusan dosen : Prihantoro, Dr APLIKASI PENILAIAN KARYAWAN PT. XYZ • Pendahuluan Investasi di bidang Sumber Daya Manusia merupakan investasi yang sangat penting, sekaligus memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Sebagai salah satu elemen perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia tidak dapat dipisahkan dari bidang manajemen lainnya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perencanaan dan usaha pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia, yang dilakukan dalam seleksi, bila dikelola secara profesional akan sangat menentukan mutu dan kesuksesan perusahaan. Dengan kata lain seleksi yang efektif akan memperoleh sumber daya yang baik untuk jangka waktu yang lebih panjang. Stoner mendefinisikan recruitment sebagai suatu proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Tujuan utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat.
  • 10. PT. XYZ mempunyai 400 karyawan yang tersebar dibeberapa bagian yang berbeda. Dalam melaksanakan aktivitasnya, perusahaan tentunya membutuhkan banyak karyawan dengan berbagai macam keahlian dan tingkat pendidikan. Untuk berbagai posisi jabatan dan jenjang diperlukan berbagai kualifikasi personil. Misalnya ketelitian, merupakan syarat mutlak untuk penjualan. Menentukan prasyarat untuk berbagai posisi dalam perusahaan dan melihat kemampuan khusus dari calon karyawan yang memenuhi prasyarat tertentu dalam pertemuan yang singkat adalah tugas dan tanggung jawab yang besar, karena itu dibutuhkan kejelian agar tidak terjadi salah pilih atau salah penempatan. Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses recruitment & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja karyawan yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya. Prediksi kinerja dalam proses manajemen terjadi pada proses seleksi tenaga kerja. Dalam proses ini, manajemen harus memperhatikan prosedur penerimaan tenaga kerja yang benar dan layak dipercaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Selama ini pihak manajemen personalia kadang merasa kesulitan melakukan penilaian tersebut secara langsung. Oleh karena itu biasanya dilakukan tes psikologi yang dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu Tes Kepribadian, Tes Bakat, Tes Inteligensi dan Tes Prestasi. Tes psikologi secara umum akan menunjukkan keadaan emosional seseorang, walaupun tidak selalu demikian. Data tes dan hasil tes psikologi biasanya dihimpun dalam kertas atau dalam aplikasi komputer berupa tabel yang memuat data dan nilai dari masing-masing peserta tes. Penilaian dan pertimbangan dari hasil tes psikologi harus dilakukan secara berhati-hati dan dengan metode yang tepat. Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu sistem yang bias menyimpan data calon karyawan, hasil tes secara terintegrasi dan kemudian melakukan analisa terhadap hasil tes psikologi tersebut dan memberikan alternatif solusi bagi pihak manajemen dalam pemilihan calon karyawan yang tepat untuk menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Sistem pendukung keputusan akan menggunakan metode AHP agar para pengambil keputusan
  • 11. akan dengan mudah menentukan urutan calon karyawan berdasarkan nilai kriteria yang diperoleh dalam proses seleksi. Adanya prosedur ini setidaknya dapat membantu sistem dalam memproses aktivitas data dalam penyesuaian dengan sistem seleksi yang ada serta memperoleh informasi mengenai proses penerimaan karyawan secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan. • Landasan Teori Decision Support System (DSS) DSS dimaksudkan untuk mendukung pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma. DSS biasanya menggunakan model dan dibangun (sering oleh pengguna akhir) oleh proses interaktif dan iteratif. Mendukung semua fase pengambilan keputusan dan dapat mencakup komponen pengetahuan. Decision Support system secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semiterstruktur. Secara khusus, DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer dalam memecahkan masalah semiterstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Dari definisi di atas disimpulkan bahwa definisi DSS dalam proses pengambilan keputusan adalah: • Membantu menjawab masalah semiterstruktur • Membantu manajer dalam mengambil keputusan bukan menggantikannya • Manajer yang dibantu melingkupi top manajer sampai ke manajer lapangan
  • 12. • Fokus pada keputusan yang efektif, bukan keputusan yang efisien Masalah semiterstruktur memiliki karakteristik yang merupakan perpotongan dari masalah terstruktur dan masalah tidak terstruktur. Dua sifat itu diantaranya: • Beberapa bagian dari masalah terjadi berulang-ulang, sementara • Beberapa bagian dari masalah melibatkan subjektivitas manusia Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan sebuah sistem harus mampu melewati beberapa fase-fase proses pengambilan keputusan. Menurut Simon (1997), mengatakan bahwa proses tersebut meliputi tiga fase utama: inteligensi, desain, dan kriteria. Ia kemudian menambahkan fase keempat, yakni implementasi. Monitoring dapat dianggap sebagai fase kelima bentuk umpan balik.
  • 13. • Rancangan Konseptual DSS AHP Ciri khas suatu DSS adalah digunakannya model yang salah satu fungsinya untuk penyederhanaan masalah. AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty merupakan model hirarki fungsional dengan Input utamanya persepsi manusia. Dengan adanya hierarki masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dipecah dalam sus-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hierearki. AHP mempunyai kemampuan untuk memecah masalah multi – kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hierarki. Kriteria seleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kriteria penilaian yang digunakan oleh organisasi dalam menentukan seleksi karyawan. Kriteria yang ada dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu personality, aptitude, inteligensi dan achievement. Adapun langkah-langkah dalam metode AHP adalah sebagai berikut : 1. Mendefenisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan 2. Membuat struktur hierarki, yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub- sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah. 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relative pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan kriteria yang setingkat diatasnya. Dengan naluri, manusia dapat memperkirakan besaran sederhana melalui inderanya. Proses yang mudah adalah dengan membandingkan dua hal dengan keakuratan perbandingan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan elemen, Saaty(1980) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai 9 seperti tabel dibawah ini.
  • 14. • Implementasi Implementasi sistem bertujuan untuk membuat perancangan sistem selama penelitian, menguji dan mendokumentasikan prosedur dan program yang diperlukan oleh dokumen perancangan sistem yang telah dibuat dan menyelesaikan perancangan sistem yang ada didalam perancangan sistem yang telah disetujui. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Karyawan 1. Input departemen digunakan untuk memasukan data bagian departemen dan jabatan yang ada dalam perusahaan : 2. Input data karyawan di gunakan untuk memasukkan semua data yang berhubungan dengan karyawan sebagai identitas dari karyawan yang ada pada kantor.
  • 15. 3. Input data kriteria penilaian berfungsi untuk memasukkan data kriteria dan sub kriteria seleksi (tes) yang digunakan untuk suatu lowongan beserta bobot nilai kriteria dan sub kriteria yang telah ditentukan berdasarkan perhitungan AHP. Proses penilaian yang dilakukan pertama kali adalah memasukkan data kriteria penilaian beserta sub kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Input kriteria diisi sesuai dengan yang ditentukan oleh perusahaan. PT BFI menggunakan 4 kriteria dari faktor psikologis yang ada yaitu intelektual (IQ) yang mengungkap inteligency, personality test, aptitude dan prestasi. Untuk nilai masing-masing kriteria akan diisi dengan menggunakan nilai riil yaitu berupa angka yang bernilai 1, 2, 3, sampai 9 berdasarkan tabel skala perbandingan berpasangan pada tiap-tiap kriteria yang diisikan. Dalam proses ini nantinya akan diperoleh sebuah nilai prioritas kriteria yang akan digunakan dalam proses selanjutnya. 4. Sub kriteria yang digunakan ada 3 yaitu: baik, cukup dan kurang. Awalnya nilai masing- masing sub kriteria akan diisi dengan menggunakan nilai riil yaitu berupa angka yang bernilai 1, 2, 3, sampai 9 berdasarkan tabel skala perbandingan berpasangan pada tiap- tiap kriteria yang diisikan. Dalam proses ini nantinya akan diperoleh sebuah nilai prioritas sub kriteria yang akan digunakan dalam proses selanjutnya.
  • 16. 5. Form ini digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pegawai yang ada dalam perusahaan. Sistem akan mengolah nilai masing – masing kriteria berdasar hasil nilai prioritas kriteria dikalikan nilai prioritas sub kriteria yang dimasukkan kemudian dihitung nilai total berdasar penjumlahan dari setiap kriteria yang ada. • Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan perancangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penerimaan karyawan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pertama, sistem Pendukung Keputusan (SPK) penerimaan karyawan pada PT. XYZ bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan manajemen dalam proses penerimaan karyawan, kedua keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan dukungan dari perhitungan yang dilakukan dengan AHP sebagai model dalam sistem pendukung keputusan, ketiga keputusan untuk menentukan calon pelamar mana yang akan diterima sebagai karyawan perusahaan menentukan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, sehingga diperlukan keputusan yang tepat dalam pemilihan, agar tujuan perusahaan dapattercapai dan yang terakhir aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan karyawan dapat digunakan perusahaan untuk membantu menentukan calon karyawan mana yang akan diterima melalui hasil perhitungan AHP. Aplikasi ini akan menghasilkan keluaran nilai intensitas prioritas calon karyawan tertinggi sehingga karyawan yang memiliki nilai tertinggi akan memperoleh kesempatan yang besar untuk diterima menjadi karyawan di perusahaan. Dari kesimpulan yang telah disebutkan diatas, penulis mengharapkan dan memberi saran untuk pengembangan lebih lanjut dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penerimaan
  • 17. karyawan sebagai berikut, pertama sistem ini bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi SPK yang berbasiskan web sehingga para para pengambil keputusan bisa online dalam mengambil keputusan dimanapun mereka berada, kedua perlunya penambahan kriteria penilaian dalam SPK Penerimaan karyawan, misalnya : penambahan syarat kualifikasi yang harus dimiliki pencari kerja dan penambahan beberapa aturan mengenai perekrutan karyawan yang berbeda antara perusahaan satu dengan yang lain. Posted 26th October 2011 by echa_nieh it forensik STUDI KASUS “ISI LAPTOP NOORDIN M. TOP” Pada tanggal 29 September 2009, Polri akhirnya membedah isi laptop Noordin M. Top yang ditemukan dalam penggrebekan di Solo. Dalam temuan tersebut akhirnya terungkap video rekaman kedua ‘pengantin’ dalam ledakan bom di Mega Kuningan, Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan Maulana. Sekitar tiga minggu sebelum peledakan Dani Dwi Permana dan Nana Ichwan pada video tersebut setidaknya melakukan field tracking sebanyak dua kali ke lokasi JW. Marriot dan Ritz Carlton yang terletak di daerah elit dimana banyak Embassy disini, Mega Kuningan. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana didampingi oleh Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi bom bunuh diri. Tampak dibelakang adalah target gedung Ritz Carlton. “Dari digital evidences yang kita temukan, terungkap bahwa mereka sempat melakukan survei lebih dulu sebelum melakukan pengeboman,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Nanan Sukarna, Selasa (29/9). Tampak “Pengantin” bermain HP sambil duduk dihamparan rumput yang terletak diseberang RItz Carlton Mega Kuningan. Pada survei pertama, tanggal 21 Juni 2009 sekitar pukul 07.33, Dani dan Nana bersama Syaifuddin Zuhri memantau lokasi peledakan. Namun, mereka tidak masuk ke dalam Hotel JW Marriott dan Ritz- Carlton yang menjadi sasaran utama, ketiganya hanya berada di sekitar lapangan di sekitar lokasi tersebut. Nana dan Ichwan terlihat melakukan strecthing dan jogging di sekitar lokasi yang memang terhampar lapangan rumput yang seluas lapangan sepak
  • 18. bola. Survei yang kedua dilakukan pada tanggal 28 Juni 2009 dan dilakukan sekitar pukul 17.40. Dani, Nana, dan Syaifuddin Zuhri kembali mendatangi lokasi yang sama untuk yang terakhir kalinya sebelum melakukan peledakan. Zuhri sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur, Australia hancur, dan Indonesia hancur Dari rekaman terakhir, juga diperdengarkan pembicaraan Syaifuddin Zuhri dengan Nana dan Ichwan. Zuhri sempat terdengar mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan agar Amerika hancur, Australia hancur, dan Indonesia hancur. “Dari ucapan Zuhri terungkap mereka masih mengincar Amerika dan Australia sebagai target operasi” ungkap Nanan. (Artikel : www.voa-islam.com/news/indonesia/2009/09/29/1234/isi-laptop-noordin- m-top-berisi-video-’pengantin/) Menurut Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose, dalam laptop Noordin ada tulisan milik Saefudin Jaelani (SJ) alias Saefudin Zuhri. Dari dokumen tulisan Saefudin Jaelani (SJ), polisi bisa mengetahui pembagian tugas dalam jaringan teroris Noordin M Top. “Kita adalah organisasi yang rapi, ada pimpinan, ada bendahara, ada yang ngurusi dana, cari orang alias provokasi, mengeluarkan fatwa, menjaga keluarga mujahid, cari bahan peledak, cari senjata, urusan politik, mengambil film rekaman, kurir, pencari mobil,” kata Petrus, menirukan isi tulisan Saefudin Jaelani (SJ). Kata Petrus, peran-peran tersebut bukan rekaan polisi, tapi berdasarkan tulisan anggota jaringan teroris. Selain merinci peran anggota jaringan teror, dari tulisan Saefudin Jaelani (SJ) juga bisa diketahui mengapa kelompok teroris Noordin M Top beroperasi di Indonesia. Termasuk mengapa teroris mengincar Amerika dan Australia. “Negara beserta sistem UU adalah kafir,” kata Petrus menirukan tulisanSaefudin Jaelani (SJ) . “Meneruskan dakwah di KBRI yang berujung pada sikap tak jelas dan kawan-kawan bermuamalah dengan toghut-toghut KBRI,” tambah Petrus, masih menirukan tulisan Saefudin Jaelani (SJ). Menurut Petrus, sejak 2005 sampai saat ini,Saefudin Jaelani (SJ) punya posisi penting dalam jaringan Noordin. “Dia pimpinan strategis jaringan Al Qaeda Asia Tenggara,” tambah dia. Pria yang kerap disapa ‘Udin’ ini banyak terlibat dengan jaringan Al
  • 19. Qaeda. Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu, Saefudin Jaelani (SJ) berperan sebagai pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana. Saefudin Jaelani (SJ) kini masih dalam pengejaran Polri. (Artikel : www.vivanews.com) KAITAN KASUS DENGAN 4 ELEMEN KUNCI Kasus terorisme di Indonesia memang terbilang cukup sulit diberantas. Hal ini dikarenakan organisasi terorisme tersebut cukup kuat dan merupakan mata rantai dari terorisme internasional. Akan tetapi keberhasilan Polri menumpas gembong terorisme Noordin M. Top adalah hal yang luar biasa dan patut disyukuri. Bukti-bukti yang berada dalam laptop Noordin merupakan bukti digital yang dapat memberikan keabsahan hukum di persidangan. Adapun kaitan dengan 4 elemen kunci forensik IT yaitu : 1. Identifikasi dalam bukti digital (Identification Digital Evidence) Dari studi kasus di atas, bukti yang terdapat dalam laptop Noordin dikategorikan sebagai bukti digital (digital evidences). Dari dua artikel tersebut dapat diidentifikasi terdapat 2 bukti digital yaitu : i. Video rekaman field tracking Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana ke lokasi JW. Marriot dan Ritz Carlton. Dalam melakukan survei tersebut Dani dan Nana didampingi oleh Syaifuddin Zuhri sebagai pemberi arahan dalam melakukan eksekusi bom bunuh diri. ii. Dokumen tulisan milik Saefudin Jaelani yang berisi pembagian tugas dalam jaringan teroris Noordin M Top dan alasan melakukan tindakan terorisme di Indonesia. 2. Penyimpanan bukti digital (Preserving Digital Evidence) Penyimpanan bukti digital tersebut disimpan dalam harddisk laptop milik Noordin. Dengan hal ini, bukti tersebut sudah dipastikan akan tetap tersimpan. Untuk menjaga penyimpanan bukti digital tersebut, dapat dilakukan dengan cara mengkloningkan seluruh data yang tersimpan. Hasil kloningan ini harus sesuai 100% dengan bukti yang aslinya. Sehingga diharapkan bukti tersebut dapat dipercaya. 3. Analisa bukti digital (Analizing Digital Evidence) Dari analisa digital yang dilakukan pihak Kepolisian, terlihat jelas bahwa bukti tersebut menguak kejadian sebenarnya yang telah direncanakan dengan baik. Bukti ini
  • 20. dapat mejadi bukti yang kuat di peradilan andai saja Noordin tidak tewas dalam penggerebekan tersebut. Selain itu analisa terhadap tulisan Saefuddin Juhri mengindikasikan bahwa terorisme di Indonesia terhubung dengan dunia terorisme internasional (khususnya Al-Qaeda). 4. Presentasi bukti digital (Presentation of Digital Evidence) Dalam penyajian presentasi bukti digital, pihak Polri harus mendapatkan persetujuan dari Humas kepolisian. Dengan tujuan agar penyajian bukti tersebut menghadirkan informasi yang benar, tepat, akurat dan dapat dipercaya. Dan pada akhirnya, kita selaku masyrakat juga bisa melihat video rekaman tersebut dengan jelas di TV karena Kadiv Humas Polri mengijinkan hal tersebut. Dunia forensik IT di Indonesia merupakan hal yang baru dalam penanganan kasus hukum. Adanya UU ITE dirasa belum cukup dalam penegakan sistem hukum bagi masyarakat. Kegiatan forensik IT ini bertujuan untuk mengamankan bukti digital yang tersimpan. Dengan adanya bukti-bukti digital, suatu peristiwa dapat terungkap kebenarannya. Salah satu studi kasusnya adalah isi laptop Noordin M. Top yang banyak memberikan kejelasan mengenai tindak terorisme di Indonesia. Elemen yang menjadi kunci dalam proses forensi IT haruslah diperhatikan dengan teliti oleh para penyidik di Kepolisisan. Proses ini bertujuan agar suatu bukti digital tidak rusak sehingga dapat menimbulkan kesalahan analisis terhadap suatu kasus hukum yang melibatkan teknoligi informasi dan komunikasi. Dengan menjaga bukti digital tetap aman dan tidak berubah, maka kasus hukum akan mudah diselesaikan. http://kikifirmansyah.blog.upi.edu/2009/11/13/persoalan-forensik-it-dan-kaitannya-dengan-4- elemen-kunci-studi-kasus-%E2%80%9Cisi-laptop-noordin-m-top%E2%80%9D/ Posted 26th May 2010 by echa_nieh suka duka membuat skripsi skripsi ohh skripsi.... memang menjadi suatu tanggung jawab seorang mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi, meskipun sulit tapi harus tetap diselesaikan... perjuangan bertemu dosen pembimbing, dapat kritikan tapi aku yakin semua itu juga untuk kemajuan ku.. perjuangan mencari bahan skripsi sampai diomelin satpam toko buku, tapi ku yakin itu akan
  • 21. menambah pengalaman dan ilmu... harapan ku saat ini adalah dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan tepat waktu..amin. "ora et labora", ku yakin dengan bekerja dan berdoa, skripsi dapat ku selesaikan. mohon dukungan dan doa,,,, Posted 21st May 2010 by echa_nieh ETIKA DAN PROFESIONALISME Etika dan Profesionalisme Alasan : masyarakat harus dilindungi dari kerugian yang ditimbulkan karena ketidak mampuan teknis dan perilaku yang tidak etis, dari mereka yang menganggap dirinya sebagai tenaga profesional dalam bidang tersebut Beberapa masyarakat yang memerlukan perlindungan : 1.Masyarakat umum 2.Pembeli produk dan jasa komputer 3.Penyedia tenaga ahli komputer 4.Tenaga ahli komputer Profesi ? Merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, dimana pemakaian dengan cara yang benar keterampilan dan keahlian yang tinggi hanya dapat dicapai dengan penguasaan pengetahuan, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. Profesionalisme ? Merupakan pelaksanaan tugas dan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan yang rumit dari klien, yang mencakup pengambilan keputusan dengan kemungkinan akibat yang luas bagi masyarakat Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan profesional di bidang teknologi komputer dan informasi 1. Sertifikasi 2. Akreditasi 3. Forum Komunikasi Etika profesi : penggunaan bakuan dari evaluasi moral terhadap masalah penting dalam kehidupan profesional. Issue pokok yang menjadi sumber dilemma etika hubungan klien-profesional 1. Prinsip dasar 2. Egoisme
  • 22. 3. Kerahasiaan a. Pragmatisme b. Hak Azazi 4. Otonomi Klien Dua kelompok kode etik dan perilaku 1. Organisasi atau lembaga di mana ia bekerja 2. Asosiasi Profesi Tujuan penyusunan kode etik dan perilaku professional 1. Memberi pedoman bagi anggota asosiasi dalam aspek-aspek etika dan moral, terutama yang berada di luar jangkauan hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku 2. Memberi perlindungan bagi kelompok masyarakat terhadap berbagai macam perilaku yang merugikan, sebagai akibat adanya kegiatan di bidang profesi yang bersangkutan Beberapa usaha untuk meningkatkan kode etik 1. Menyebarkan dokumen kode etik kepada orang yang menyandang profesi yang bersangkutan 2. Melakukan promosi etika profesional 3. Memberikan sanksi disipliner yang melanggar kode etik Brainware Brainware : Semua personil atau tenaga kerja di bidang komputer, yakni yang terlibat dalam kegiatan pembentukan sistem komputerisasi maupun yang menangani dan mengawasi langsubg pengolahan data berbantuan komputer. Braiware komputer juga merupakan pelaksana dari apa yang disebut sebagai Life Cycle of a Business Information System : 1. Investigation and analysis • Mengumpulkan data • Deskripsi dari elemen basis sistem informasi • Analisis biaya sistem informasi saat ini • Definisi masalah • Penetapan mungkin tidaknya solusi 2. Design and Development • Desain dari elemen basis sistem informasi • Penetapan kontrol sistem informasi • Penetapan standar performa • Prakiraan biaya sistem informasi 3. Implementation • Seleksi software dan hardware komputer • Desain ulang pekerjaan • Distribusi dokumentasi • Pelatihan personal 4. Operation and maintanance • Mengawasi dan mengevaluasi • Memodifikasi bila diperlukan
  • 23. Sebagian Profesi Brainware Di Bidang Komputer • System Analysts And Designer • Computer Programmer • Computer Operator • Data Controller • Data Entry Operator • Librarian • Scheduler • Network Manager System Analyst And Designer Bertanggung jawab sepenuhnya dalam persiapan dan pelaksanaan sistem komputerisasi yang diminta oleh user. a. Membantu user dengan mempelajari informasi apa yang dibutuhkan dari hasil pengolahan data dengan melakukan : • Studi sistem • Analisa sistem b. Menyusun spesifikasi program-program yang akan dijadikan sebgai pedoman oleh programmer untuk membuat program c. Membuat dokumentasi sistem d. Melakukan pemeliharaan sistem dan modifikasi sistem bila diperlukan. Computer Programmer Bertugas membuat dan mempersiapkan program berdasarkan spesifikasi program Computer Operator Bertanggung jawab atas semua peralatan yang ada dalam sistem komputerisasi, memeriksa dan mencoba komputer dan peralatan lain apakah dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan menonfungsikan peralatan bila tidak dipergunakan, membuat catatan tentang pelaksanaan jadwal kegiatan penggunaan komputer, membuat backup dari sejumlah file yang ada dan pengawasan dari file backup tersebut serta bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan ruang komputer. Data Controler Bertugas menerima data dari sumber data dan melakukan administrasi data ini, mengawasi keaslian data dan mencegah adanya kemungkinan kesalahan dari sumber data sebelum data ini diakses di komputer oleh data entry operator. Data Entry Operator Bertugas melaksanakan input data dari sumber data untuk diakses kedalam media komputer.Ia tidak boleh merangkap profesi sebagai data controller. Librarian Bertugas mendokumentasikan : • Program-program yang digunakan dan backup-nya
  • 24. • Semua data file yang ada dan membuat backupnya • Semua arsip dari sumber data yang perlu disimpan, semua output dari hasil pengolahan data. Scheduler Bertugas menyusun jadwal yang akan dipakai sebagai pedoman operasional bagi semua bagian pada pengoperasian komputer, selain itu ia juga membuat kalender proses bulanan, jadwal harian dan jadwal perekaman data Network Manager Menagani dan mengawasi jaringan komputer dalam suatu organisasi Dampak Penggunaan Komputer Dampak Bagi Individu Dampak positif : 1. Adanya lowongan pekerjaan baru di bidang komputer 2. Memberikan kepuasan yang makin besar dan dalam pengolahan data yang kompleks diharapkan akan lebih mudah diolah dengan komputer 3. Penggunaan dibidang bisnis akan menghindarai pemborosan dan dapat meningkatkan efisiensi sehingga dapat menekan biayayang akhirnya dinikmati oleh konsumen. 4. Digunakan dalam public service , sehingga mempercepat jasa pelayananan 5. Digunakan dirumah tangga, dalam pembuatan surat, membantu penyelesaian pekerjaan rumah anak sekolah dan berbagai perhitungan yang kompleks, internet , games dan multimedia. Dampak Negatif : 1. Timbul ancaman penganguran akibat efisiensi dalam penanganan pekerjaan, sehingga ada pekerjaan tertentu yang mengalami pengurangan jumlah tenaga kerja 2. Penggunaan input data dan pengolahan yang tidak benar atau dilaksanakan oleh orang yang tidak kompeten atau menggunakan program yang salah yang akan menghasilkan output yang salah sehingga ada pihak yang dirugikan 3. Menimbulkan the system security issue, karena kurangnya pengawasan penggunaan data di file yang ada, akan menyebabkan penyalahgunaan data oleh orang lain. 4. Menimbulakan privacy issue, kurang terjaminnya data pribadi yang terekeam sehingga dapat disalah gunakan oleh pihak lain Dampak Bagi Organisasi Dampak Positif : 1. Perencanaan dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, cermat dan tepat 2. Mempermudahkan pengawasan dan pengendalian dari kegiatan yang dilaksanakan dalam organisasi 3. Dengan menggunakan komputer akan meningkatkan efisiensi
  • 25. dalam penanganan masalah, sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja dan dayasaing terhadap kompetitor perusahaan 4. Dalam menangani masalah yang kompleks, dapat ditangani secara bersama dalam suatu team work atau grup kerja online Dampak Negatif : 1. Akan timbul masalah dalam pembentukan sistem informasi baru akibat perubahan cara pengolahan dengan menggunakan komputer 2. Tantangan dalam pengamanan data di file (data security), untuk mengantisipasi kebocoran informasi dalam suatu organisasi 3. Perubahan struktur organisasi dan perubahan sistem pekerjaan ke cara yang baru 4. Kekurangan tenaga kerja yang dapat segera menangani masalah kompleks. Sumber : mkusuma.staff.gunadarma.ac.id Posted 19th April 2010 by echa_nieh ETIKA DAN PROFESIONALISME ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses. 1. Privasi Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya. 2. Akurasi Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
  • 26. 3. Properti Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret). a. Hak Cipta Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun. b. Paten Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun. c. Rahasia Perdagangan Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual. 4. Akses Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak. MASALAH KEAMANAN DALAM SISTEM INFORMASI Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat kerusakan sistem. Secara garis besar, ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu ancaman ak tif dan ancaman pasif. Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap komputer, sedangkan ancaman pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia dan bencana alam. Kegagalan sistem menyatakan kegagalan dalam peralatan- peralatan komponen (misalnya hard disk). Tabel 1. Ancaman terhadap sistem informasi MACAM ANCAMAN CONTOH Bencana alam dan politik - Gempa bumi, banjir, kebakaran, perang. Kesalahan manusia - Kesalahan memasukkan data - Kesalahan penghapusan data - Kesalaha operator (salah memberi label pada pita magnetic).
  • 27. Kegagalan perangkat lunak dan perangkat keras - Gangguan listrik - Kegagalan peralatan - Kegagalan fungi perangkat lunak Kecurangan dan kejahatan komputer - Penyelewengan aktivitas - Penyalahgunaan kartu kredit - Sabotase - Pengaksesan oleh orang yang tidak berhak. Program yang jahat/usil - Virus, cacing, bom waktu, dll Bencana alam merupakan faktor yang tak terduga yang bisa mengancam sistem informasi. Banjir, badai, gempa bumi, dan kebakaran dapat meghancurkan sumber daya pendukung sistem informasi dalam waktu singkat. Kesalahan pengoperasian sistem oleh manusia juga dapat mengancam integritas sistem dan data. Pemasukkan data yang salah dapat mengacaukan sistem. Gangguan listrik, kegagalan peralatan dan kegagalan fungsi perangkat lunak dapat menyebabkan data tidak konsisten, transaksi tidak lengkap atau bahkan data rusak, Selain itu, variasi tegangan listrik yang terlalu tajam dapat membuat peralatan terbakar. Ancaman lain berupa kecurangan dan kejahatan komputer. Ancaman ini mendasarkan pada komputer sebagai alat untuk melakukan tindakan yang tidak benar. Penggunaan sistem berbasis komputer terkadang menjadi rawan terhadap kecurangan (fraud) dan pencurian. Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap sistem berbasis komputer ada 6 macam : 1. Pemanipulasian masukan Pemanipulasian masukan merupakan metode yang paling banyak digunakan, mengingat hal ini bisa dilakukan tanpa memerlukan ketrampilan teknis yang tinggi. Contoh seorang teller bank ditemukan mengambil uang dari rekening-rekening bank melalui sistem komputer. 2. Penggantian program Pemanipulasian melalui program biasa dilakukan oleh para spesialis teknologi informasi. 3. Penggantian berkas secara langsung Pengubahan berkas secara langsung umum dilakukan oleh orang yang punya banyak akses secara langsung terhadap basis data. 4. Pencurian data Dengan kecanggihan menebak password atau menjebol password para pencuri berhasil mengakses data yang seharusnya tidak menjadi hak mereka. 5. Sabotase Sabotase dapat dilakukan dengan berbagai cara. Istilah umum digunakan untuk menyatakan tindakan masuk ke dalam suatu sistem komputer tanpa otorisasi, yaitu hacking. Berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan hacking : • Denial of Service Teknik ini dilaksanakan dengan cara membuat permintaan yang sangat banyak terhadap suatu situs sehingga sistem menjadi macet dan kemudian dengan mencari kelemahan pada sistem si pelaku melakukan serangan pada sistem.
  • 28. • Sniffer Teknik ini diimplementasikan dengan membuat program yang dapat melacak paket data seseorang ketika paket tersebut melintasi Internet, menangkap password atau menangkap isinya. • Spoofing Melakukan pemalsuan alamat email¬ atau web dengan tujuan untuk menjebak pemakai agar memasukkan informasi yang penting seperti password atau nomor kartu kredit. Berbagai kode jahat atau usil juga menjadi ancaman bagi sistem komputer, kode yang dimaksud adalah : • Virus Virus berupa penggalan kode yang dapat menggandakan dirinya sendiri dengan cara menyalin kode dan menempelkan ke berkas program yang dapat dieksekusi (misalnya berkas .exe pada DOS). Selanjutnya, salinan virus ini akan menjadi aktif manakala program yang terinfeksi dijalankan. Beberapa virus hanya “sekedar muncul”. Namun sejumlah virus yang lain benar-benar sangat jahat karena akan menghapus berkas-berkas dengan extension tertentu dan bahkan dapat memformat hard disk. Contoh virus jahat adalah CIH atau virus Chernobyl, yang melakukan penularan melalui email. • Cacing (Worm) Cacing adalah program komputer yang dapat menggandakan dirinya sendiri dan menulari komputer-komputer dalam jaringan. • Bom Logika atau Bom Waktu (Logic bomb or time bomb) Program yang beraksi karena dipicu oleh sesuatu kejadian atau setelah selang waktu berlalu. Sebagai contoh, program dapat diatur agar menghapus hard disk atau menyebabkan lalu lintas jaringan macet. • Kuda Trojan (Trojan Horse) Program yang dirancang agar dapat digunakan untuk menyusup ke dalam sistem. Sebagai contoh kuda Trojan dapat menciptakan pemakai dengan wewenang supervisor atau superuser. Pemakai inilah yang nantinya dipakai untuk menyusup ke sistem. 6. Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi Merupakan bentuk pemanfaatan secara illegal terhadap sumber daya komputasi oleh pegawai dalam rangka menjalankan bisnisnya sendiri. Trapdoor adalah kemungkinan tindakan yang tak terantisipasi yang tertinggal dalam program karena ketidaksengajaan. Disebabkan sebuah program tak terjamin bebas dari kesalahan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat membuat pemakai yang tak berwenang dapat mengakses sistem dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dan tidak bisa dilakukan. BEBERAPA POKOK PEMIKIRAN TENTANG CYBERLAW Cyberlaw adalah hukum yang digunakan untuk dunia Cyber (dunia maya, yang umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau pondasi dari hukum
  • 29. di banyak Negara adalah "ruang dan waktu". Sementara itu, internet dan jaringan komputer telah mendobrak batas ruang dan waktu. Berikut ini adalah contoh permasalahan yang berhubungan dengan hilanganya ruang dan waktu: Seorang penjahat komputer yang berkebangsaan Indonesia berada di Australia mengobrak abrik server di Amerika, yang ditempati atau hosting sebuah perusahaan Inggris. Hukum apa yang akan dipakai untuk mengadili kejahatan teknologi tersebut? Di Indonesia telah keluar Rancangan Undang Undang (RUU) yang salah satunya diberi Nama "RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi". Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi. Sebelumnya RUU ini diberi nama "RUU Teknologi Informasi", namun judul ini ditolak karena RUU yang diinginkan penertiban terhadap penggunaannya atau pemanfaatannya bukan terhadap teknologinya. RUU ini dikenal dengan istilah "Cyberlaw". RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI) ini dipelopori oleh Fakultas Hukum Universitas Padjajaran dan Tim Asistensi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jalur Departemen Perhubungan (melalui Diden Postel). RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi ini telah disosialisasikan melalui presentasi dan seminar seminar di berbagai daerah dengan berbagai peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, akademik, pelaku bisnis, birokrat dan pihak pemerintah. Latar Belakang MuncuInya RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi Munculnya RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi bermula dari mulai merasuknya pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan kita saat saat ini. Jika kita lihat, kita mulai terbiasa menggunakan ATM untuk mengambil uang, menggunakan handphone untuk berkomunikasi dan bertransaksi melalui mobile banking, menggunakan internet untuk melakukan transaksi (internet banking atau membeli barang), berkirim e mail atau untuk sekedar menjelajah internet, dan masih banyak yang lainnya. Semua kegiatan ini adalah beberapa contoh dari pemanfaatan Teknologi Informasi. Selain memberikan kemudahan bagi para user, pemanfaatan Teknologi Informasi ini juga mempunyai dampak negative yang luar biasa, seperti: • Penyadapan e mail, PIN (untuk internet banking) • Pelanggaran terhadap hak hak privasi • Masalah domain seperti kasus mustikaratu.com clan klikbca.corn • Penggunaan kartu kredit milik orang lain. • Munculnya pembajakan lagu dalam format MP3 • Pornografi Hal hal di atas memaksa adanya sebuah undang undang yang dapat memberikan kejelasan bagi pihak pihak yang terkait. Sumber: e_cahya.staff.gunadarma.ac.id Posted 19th April 2010 by echa_nieh
  • 30. IT dan kode etik profesional yang seperti apa yang harus dipunyai oleh seorang IT. Etika merupakan suatu cabang filosofi yang berkaitan dengan apa saja yang dipertimbangkan baik dan salah. Ada beberapa definisi mengenai etika antara lain : * Kode moral dari suatu profesi tertentu * Standar penyelenggaraan suatu profesi tertentu * Persetujuan diantara manusia untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Salah satu yang harus dipahami adalah bahwa apa yang tidak etis tidak berarti illegal. Dalam lingkungan yang kompleks, definisi benar dan salah tidak selalu jelas. Juga perbedaan antara illegal dan tidak beretika tidak selalu jelas. Adapun ciri-ciri seorang profesional di bidang IT adalah : * Mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang TI * Mempunyai ketrampilan yang tinggi di bidang TI * Mempunyai pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan komunikasi * Cepat tanggap terhada[ masalah client, paham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilen- nya * Mampu melakukan pendekatan multidispliner * Mampu bekerja sama * Bekerja dibawah disiplin etika * Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat Kode Etik IT Profesional : Kode etik merupakan sekumpulan prinsip yang harus diikuti sebagai petunjuk bagi karyawan perusahaan atau anggota profesi. Beragamnya penerapan teknologi informasi dan meningkatnya penggunaan teknologi telah menimbulkan berbagai variasi isu etika. Setujunya, setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan/hukum-hukum yang mengatur bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Seseorang yang melanggar Kode Etik dikenakan sanksi. Sanksi yang dikenakan adalah mulai dari yang paling ringan, yaitu sekedar mendapat sebutan “tidak profesional” sampai pada pencabutan ijin praktek, bahkan hukuman pidana pun bisa terjadi. Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian, diperlukan aturan-aturan tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Sejauh yang pernah saya baca, belum ada Kode Etik khusus yang ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang
  • 31. mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini. Dalam postingan kali ini, saya ingin mengenalkan Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT. Ada lima aktor yang perlu diperhatikan: 1. Publik 2. Client 3. Perusahaan 4. Rekan Kerja 5. Diri Sendiri Kode Etik juga mengatur hubungan kita dengan rekan kerja. Bahwa kita harus selalu fair dengan rekan kerja kita. Tidak boleh kita sengaja menjerumuskan rekan kerja kita dengan memberi data atau informasi yang salah/keliru. Persaingan yang tidak sehat ini akan merusak profesi secara umum apabila dibiarkan berkembang. Karyawan IT di client mestinya juga mengadopsi Kode Etik tersebut, sehingga bisa terjalin hubungan profesional antara konsultan dengan client. Bertindak fair terhadap kolega juga berlaku bagi karyawan IT di organisasi client dalam memperlakukan vendornya. Apabila dua perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama membangun suatu software, maka para profesional IT di kedua perusahaan tersebut harus dapat bekerja sama dengan fair sebagai sesama profesional IT . Beberapa perlakuan yang tidak fair terhadap kolega, antara lain: 1. Menganggap kita lebih baik dari rekan kita karena tools yang digunakan. Misalnya, kita yang menggunakan bahasa JAVA lebih baik daripada orang lain yang pakai Visual BASIC. 2. Kita merasa lebih senior dari orang lain, oleh karena itu kita boleh menganggap yang dikerjakan orang lain lebih jelek dari kita, bahkan tanpa melihat hasil kerjanya terlebih dahulu. 3. Seorang profesional IT di client merasa lebih tinggi derajatnya daripada profesional IT si vendor sehingga apapun yang disampaikan olehnya lebih benar daripada pendapat profesional IT vendor. sumbar :Etika merupakan suatu cabang filosofi yang berkaitan dengan apa saja yang dipertimbangkan baik dan salah. Ada beberapa definisi mengenai etika antara lain : * Kode moral dari suatu profesi tertentu * Standar penyelenggaraan suatu profesi tertentu * Persetujuan diantara manusia untuk melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Salah satu yang harus dipahami adalah bahwa apa yang tidak etis tidak berarti illegal. Dalam lingkungan yang kompleks, definisi benar dan salah tidak selalu jelas. Juga perbedaan antara illegal dan tidak beretika tidak selalu jelas.
  • 32. Adapun ciri-ciri seorang profesional di bidang IT adalah : * Mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang TI * Mempunyai ketrampilan yang tinggi di bidang TI * Mempunyai pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan komunikasi * Cepat tanggap terhada[ masalah client, paham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilen- nya * Mampu melakukan pendekatan multidispliner * Mampu bekerja sama * Bekerja dibawah disiplin etika * Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat Kode Etik IT Profesional : Kode etik merupakan sekumpulan prinsip yang harus diikuti sebagai petunjuk bagi karyawan perusahaan atau anggota profesi. Beragamnya penerapan teknologi informasi dan meningkatnya penggunaan teknologi telah menimbulkan berbagai variasi isu etika. Setujunya, setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan/hukum-hukum yang mengatur bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Seseorang yang melanggar Kode Etik dikenakan sanksi. Sanksi yang dikenakan adalah mulai dari yang paling ringan, yaitu sekedar mendapat sebutan “tidak profesional” sampai pada pencabutan ijin praktek, bahkan hukuman pidana pun bisa terjadi. Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian, diperlukan aturan-aturan tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Sejauh yang pernah saya baca, belum ada Kode Etik khusus yang ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini. Dalam postingan kali ini, saya ingin mengenalkan Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT. Ada lima aktor yang perlu diperhatikan: 1. Publik 2. Client 3. Perusahaan 4. Rekan Kerja 5. Diri Sendiri Kode Etik juga mengatur hubungan kita dengan rekan kerja. Bahwa kita harus selalu fair dengan rekan kerja kita. Tidak boleh kita sengaja menjerumuskan rekan kerja kita dengan
  • 33. memberi data atau informasi yang salah/keliru. Persaingan yang tidak sehat ini akan merusak profesi secara umum apabila dibiarkan berkembang. Karyawan IT di client mestinya juga mengadopsi Kode Etik tersebut, sehingga bisa terjalin hubungan profesional antara konsultan dengan client. Bertindak fair terhadap kolega juga berlaku bagi karyawan IT di organisasi client dalam memperlakukan vendornya. Apabila dua perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama membangun suatu software, maka para profesional IT di kedua perusahaan tersebut harus dapat bekerja sama dengan fair sebagai sesama profesional IT . Beberapa perlakuan yang tidak fair terhadap kolega, antara lain: 1. Menganggap kita lebih baik dari rekan kita karena tools yang digunakan. Misalnya, kita yang menggunakan bahasa JAVA lebih baik daripada orang lain yang pakai Visual BASIC. 2. Kita merasa lebih senior dari orang lain, oleh karena itu kita boleh menganggap yang dikerjakan orang lain lebih jelek dari kita, bahkan tanpa melihat hasil kerjanya terlebih dahulu. 3. Seorang profesional IT di client merasa lebih tinggi derajatnya daripada profesional IT si vendor sehingga apapun yang disampaikan olehnya lebih benar daripada pendapat profesional IT vendor. Sumber : http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11609/Etika%5B1%5D.doc. Posted 5th April 2010 by echa_nieh CyberCrime Cybercrimes & CyberCriminals Banyak berita-berita di media massa tentang kejahatan komputer. Kadang hacker dianggap sebagai ‘pahlawan’. Persepsi tentang hacking dan kejahatan komputer berubah karena meningkatnya ketergantungan terhadap internet. Ciri Cybercrime Parker (1998) percaya bahwa ciri hacker komputer biasanya menunjukkan sifat-sifat berikut : - Terlampau lekas dewasa - Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi - Keras hati Sementara banyak orang yang beranggapan bahwa hacker adalah orang yang sangat pintar dan muda. Parker menyatakan bahwa harus berhati-hati membedakan antara hacker sebagai tindakan kriminal yang tidak profesional dengan hacker sebagai tindakan kriminal yang professional. Parker menunjukkan bahwa ciri tetap dari hacker (tidak seperti kejahatan profesional) adalah tidak dimotivasi oleh materi. Hal tersebut bisa dilihat bahwa hacker
  • 34. menikmati apa yang mereka lakukan. Hacking vs Cracking Kejahatan komputer biasanya diasosiasikan dengan hacker. Kata ‘hacker’ biasanya menimbulkan arti yang negatif. Himanen (2001) menyatakan bahwa hacker adalah seseorang yang senang memprogram dan percaya bahwa berbagi informasi adalah hal yang sangat berharga. Hacker adalah orang pintar dan senang terhadap semua hal. Hacker Jargon File menyatakan bahwa cracker adalah orang yang merusak sistem keamanan sebuah sistem. Cracker biasanya kemudian melakukan ‘pencurian’ dan tindakan anarki, begitu mereka mendapat akses. Sehingga muncul istilah whitehat dan blackhat. Whitehat adalah hacker yang lugu, dan blackhat adalah seperti yang disebutkan di atas sebagai cracker. Definisi Kejahatan Komputer Forester & Morrison (1994) mendefinisikan kejahatan komputer sebagai : aksi kriminal dimana komputer digunakan sebagai senjata utama. Girasa (2002) mendefinisikan cybercrime sebagai : aksi kejahatan yang menggunakan teknologi komputer sebagai komponen utama. Tavani (2000) memberikan definisi cybercrime yang lebih menarik, yaitu kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi di dunia cyber. Seperti definisi menurut Forester dan Morrison, definisi ini menganggap ketiga skenario di atas tidak termasuk cybercrime. Kategori Cybercrime 1. Cyberpiracy penggunaan teknologi komputer untuk : • mencetak ulang software atau informasi • mendistribusikan informasi atau software tersebut melalui jaringan komputer 2. Cybertrespass penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan akses pada: • Sistem komputer sebuah organisasi atau individu • Web site yang di-protect dengan password 3. Cybervandalism penggunaan teknologi komputer untuk membuat program yang : • Mengganggu proses transmisi informasi elektronik • Menghancurkan data di komputer Membedakan Cybercrime dan Cyber-Related Crime Banyak kejahatan yang menggunakan teknologi komputer tidak bisa disebut cybercrime. Pedophilia, stalking, dan pornografi bisa disebarkan dengan atau tanpa menggunakan cybertechnology. Sehingga hal-hal di atas tidak bisa disebut cybercrime. Hal-hal diatas biasanya disebut cyber-related crime. Cyber-Related Crime Cyber-related crime bisa dibagi menjadi : - cyber-exacerbated crime - cyber-assisted crime Sehingga kejahatan yang menggunakan teknologi internet bisa diklasifikasikan menjadi 1. Cyber-specific crimes 2. Cyber-exacerbated crimes 3. Cyber-assisted crimes
  • 35. Sumber : fajri@freebsd.or.id Posted 15th March 2010 by echa_nieh Pengertian Etika dan Profesionalisme dalam bidang Teknologi Informasi PENGERTIAN ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu. PENGERTIAN PROFESI Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan. PROFESIONALISME Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme: 1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi. 2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. 3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya. 4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya. TUJUAN KODE ETIKA PROFESI Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
  • 36. Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah: 1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya. 2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan. 3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu 4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya. 5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi. 6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang- undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya. sumber : Dr. Budi Hermana (Universitas Gunadarma) Posted 15th March 2010 by echa_nieh Kerangka Hukum Bidang TI Kejahatan dalam bidang TI secara umum terdiri dari dua kelompok, yaitu: 1. Kejahatan biasa yang menggunakan TI sebagai alat bantunya. Pencurian uang atau pembelian barang menggunakan kartu kredit curian melalui media internet dapat menelpon korban di wilayah hukum negara lain, suatu hal yang jarang terjadi dalam kejahatan konvensional. 2. Kejahatan muncul setelah adanya internet, dimana sistem komputer sebagai korbannya. Contoh kejahatan kelompok ini adalah perusak situs internet, pengiriman virus atau program-program komputer yang tujuannya merusak sistem kerja komputer tujuan. Karakteristik Aktivitas di Internet: 1. bersifat lintas batas, sehingga tidak lagi tunduk pada batas-batas teritorial. 2. sistem hukum tradisional (the existing law) yang justru bertumpu pada batasanbatasan territorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalanpersoalan hukum yang muncul akibat aktivitas di internet. Prinsip dan Pendekatan Hukum Istilah hukum cyber diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat ini secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan TI.
  • 37. Istilah lain yang juga digunakan adalah Hukum TI (Law of IT), Hukum Dunia Maya (Virtual World Law) dan Hukum Mayantara. Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang nyata. Secara yuridis untuk ruang cyber tidak sama lagi dengan ukuran dan kualifikasi hukum tradisional. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata. Tiga Pendekatan untuk mempertahankan keamanan di Cyberspace: 1. Pendekatan Teknologi; 2. Pendekatan sosial budaya-etika; 3. Pendekatan Hukum. Tiga Yurisdiksi Hukum Internasional: 1. Yurisdiksi menetapkan undang-undang (the jurisdiction of prescribe); 2. Yurisdiksi penegakan hukum (the jurisdiction to enforcve); 3. Yurisdiksi menuntut (the jurisdiction to adjudicate). Asas Yurisdiksi Hukum Internasional: 1. Subjective territoriality; 2. Objective territoriality; 3. Nationality; 4. Passive nationality; 5. Protective principle; 6. Universality. Ruang Lingkup Cyberlaw Berkaitan aspek hukum: 1. e-commerce; 2. Trademark/Domain; 3. Privasi dan keamanan di internet (Privacy and Security on the internet); 4. Hak cipta (Copyright); 5. Pencemaran nama baik (Defamation); 6. Pengaturan isi (Content Regulation); 7. Penyelesaian Perselisihan (Dispel Settlement). Pengaturan Pemanfaatan TI harus dilaksanakan dengan tujuan untuk: 1. Mendukung persatuan dan kesatuan bangsa serta mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia; 2. Mendukung perkembangan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional; 3. Mendukung efektivitas komunikasi dengan memanfaatkan secara optimal TI untuk tercapainya keadilan dan kepastian hukum;
  • 38. 4. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap untuk mengembangkan pemikiran dan kemampuannya di bidang TI secara bertanggung jawab dalam rangka menghadapi perkembangan TI dunia. Ruang lingkup pelanggaran hukum TI di Indonesia 1. Memanfaatkan TI dengan melawan hukum seperti menyakiti, melukai atau menghilangkan harta benda bahkan nyawa orang lain; 2. Melakukan intersepsi (mencegah / menahan) terhadap lalu lintas komunikasi data; 3. Sengaja merusak mengganggu data yang tersimpan dalam alat penyimpanan data elektronik yang tersusun sebagai bagian dari sistem komputer; 4. Sengaja menghilangkan bukti-bukti elektronik yang dapat dijadikan alat bukti sah di pengadilan yang terdapat pada suatu sistem informasi atau system komputer; 5. Sengaja merusak atau mengganggu sistem informasi, sistem komputer, jaringan komputer dan internet; 6. Memanfaatkan TI untuk menipu, menghasut, memfitnah, menjatuhkan nama baik seseorang atau organisasi; 7. Memanfaatkan TI untuk menyebarkan gambar, tulisan atau kombinasi dari keduanya yang mengandung sifat-sifat pornografi; 8. Memanfaatkan TI untuk membantu terjadinya percobaan atau persekongkolan yang menjurus pada kejahatan; 9. Setiap badan hukum penyelenggaraan jasa akses internet atau penyelenggaraan layanan TI, baik untuk keperluan komersial maupun keperluan internal perusahaan, dengan sengaja tidak menyimpan atau tidak dapat menyediakan catatan transaksi elektronik sedikitnya untuk jangka waktu dua tahun. sumber :http://sandi-fasilkom.blogspot.com/2009/01/kerangka-hukum-bidang-ti.html Posted 22nd February 2010 by echa_nieh ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT ETIKA PROFESI DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI IT Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan
  • 39. tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah : 1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. 2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan 3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini. Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah : 1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk. 2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain. 3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya. 4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur. 5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking. 6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya. 7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya (resource)
  • 40. dan peralatan yang dimiliki pihak lain. 8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan / isi situsnya. 9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung. Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT- er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi para pelanggar kode etik profesi dalam bidang TI belum begitu tegas dan jelas. sumber : http://sandi-fasilkom.blogspot.com/2009/01/etika-profesi-dan-tanggung- jawab.html Posted 22nd February 2010 by echa_nieh 0 Add a comment PENGERTIAN KARYA ILMIAH Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinyaberusaha memaparkan suatu pembahasan secarailmiah yang dilakukan oleh seorang penulis ataupeneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Karyailmiah biasanya ditulis untuk mencari jawabanmengenai sesuatu hal dan untuk membuktikankebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalamobjek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisanilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yangbaru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengantema yang sama, tujuannya adalah sebagai upayapengembangan dari tema terdahulu. Disebut jugadengan penelitian lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan(mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu.Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang)ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dancendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi jugaharus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah.Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calonilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karyailmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi jugapraktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanyapintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harusgemar dan pintar menulis.Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannyadidasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalamanuraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah(paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baikmakalah maupun laporan penelitian, didasarkan padakajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan danpenyajian
  • 41. karya semacam itu didahului oleh studipustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111).Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98)mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinyaatas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangansemi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan nonilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiahantara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi;yang tergolong karangan semi ilmiah antara lainadalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yangtergolong dalam karangan non ilmiah antara lainanekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,roman, dan naskah drama.Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristikyang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan bakudan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkutmetode dan penggunaan bahasa. Sedangkankarangan non ilmiah adalah karangan yang tidakterikat pada karangan baku; sedangkan karangansemi ilmiah berada diantara keduanya.Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90)memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurutpengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiahseperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Dikutip dari Blog Hamdani Mulya