Teks tersebut membahas beberapa fenomena alam seperti Api Terjun, Ice Circle, Crop Circle, dan Gelombang Beku. Juga memberikan penjelasan singkat tentang struktur dan komposisi Bumi.
1. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
Tugas Geografi
1 of 14 18/04/2013 20:00
2. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
Menakjubkan, 2 Planet Dalam Satu Orbit
20:03 sigit prihatin No comments
Astronesia-Astronom Amerika Serikat menemukan sistem planet jauh
yang belum pernah dilihat sebelumnya. Astronom ini menemukan dua
planet dalam satu orbit. Seperti apa?
Penemuan ini dipastikan menambah keyakinan teori menyatakan awalnya
Bumi berbagi orbit dengan badan kosmik lain seukuran Planet Mars yang
kemudian berubah menjadi bulan.
Sistem baru itu ditemukan teleskop Kepler. Seperti dikutip NewScientist,
pada sistem itu terdapat empat planet dan dua di antaranya mengorbit
bintang induk pada orbit yang sama, satu permanen mengorbit 60
derajat dan lainnya kebalikannya.
Kemungkinan besar fenomena ini terjadi karena gravitasi ‘titik manis,’
kata astronom. Ketika satu planet mengorbit tubuh yang jauh lebih besar
seperti bintang maka akan ada dua titik yang disebut Lagrange di
sepanjang orbit planet tempat tubuh ketiga bisa mengorbit dengan stabil,
baik pada 60 derajat di depan atau 60 derajat di belakang orbit.
Meski dalam teori planet bisa mengorbit bersama, belum ada satu orang
pun pernah melihat bukti ini sebelumnya.
“Sistem seperti ini tak umum. Sistem ini satu-satunya yang telah kita
lihat,” kata Jack Lissauer dari Ames Research Center NASA di Mountain
View, California.
Beberapa astronom menduga hal serupa bisa terjadi di sistem surya kita.
Hal ini merujuk pada bulan kita yang 50 juta tahun silam bertabrakan
dengan Bumi saat tubuhnya masih seukuran Mars.
"Temuan ini menunjukkan hal yang sebelumnya kita duga tak bisa
terjadi," kata astronom Princeton University Richard Gott.
Adakah Lautan dan Kehidupan di Triton?
11:52 sigit prihatin No comments
Citra Triton, bulan terbesar Neptunus, yang diabadikan oleh wahana Voyager 2 pada 24
Agustus 1989.
Astronesia-Triton, bulan terbesar milik Planet Neptunus, telah
ditemukan sejak tahun 1846 oleh astronom Inggris, William Lassell.
Namun, hingga kini Triton masih menyimpan misteri. Satu hal yang
dipertanyakan ilmuwan, adakah lautan dan kehidupan di Triton?
Pertanyaan tersebut masuk akal, setidaknya dengan melihat beberapa
petunjuk yang diberikan wahana luar angkasa milik Badan Penerbangan
dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Voyager 2, kala melintasi Triton
tahun 1989.
Voyager 2 mengungkap bahwa permukaan Triton terdiri atas es,
nitrogen, metana, dan karbon dioksida. Karena densitas Triton tinggi,
ilmuwan menduga bahwa inti Triton berupa batuan silikat besar. Di
bawah permukaan es, diduga terdapat lautan.
Ada satu karakteristik Triton yang mungkin membuatnya bisa punya
lautan di bawah permukaannya. Bulan dengan diameter 2.700 kilometer
ini punya retrogade orbit, arah orbit yang berlawanan dengan orbit benda
langit lainnya.
Orbit Triton berpengaruh pada besarnya pasang surut. Gelombang
pasang surut bisa memicu hilangnya energi yang kemudian diubah
menjadi panas. Panas bisa melelehkan es di bawah permukaan sehingga
menjadi sebuah lautan.
Ilmuwan, seperti diberitakan Space.com pada Kamis (6/9/2012), juga
2 of 14 18/04/2013 20:00
3. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
mengungkap bahwa panas yang dilepaskan punya konsekuensi lain,
yaitu perubahan bentuk orbit dari elips menjadi lingkaran sempurna.
Panas di Triton tidak hanya dihasilkan oleh pasang surut, tetapi juga bisa
berasal dari pemanasan radiogenik. Panas ini berasal dari peluruhan
radioisotop dalam Triton itu sendiri. Proses ini bisa menghasilkan panas
selama miliaran tahun.
Sekilas, terkesan bahwa panas hasil radiogenik lebih berperan dalam
pembentukan lautan di bahwa permukaan. Namun, ilmuwan
membuktikan bahwa pemanasan lewat proses ini saja tak akan
mempertahankan lautan hingga 4,5 miliar tahun.
Triton terbentuk di wilayah sekitar Planet Neptunus yang disebut Sabuk
Kuiper. Di suatu masa, Triton tertangkap oleh gravitasi Neptunus dan
menjadi bulan planet itu. Seiring waktu, orbit Triton semakin menyerupai
lingkaran.
Dalam penelitian terbaru, astronom menyelidiki pengaruh ketebalan es
pada pasang surut dan pemanasan. Jika lapisan es tipis, maka efek
pasang surut besar sehingga mungkin lautan masih ada. Jika Triton
mendingin dan lapisan es tebal, maka efeknya akan sebaliknya.
Berdasarkan studi, Saswata Hier-Majumder dari University of Maryland
mengatakan, "Saya pikir kemungkinan besar lautan yang kaya akan
amonia ada di bawah lapisan permukaan Triton. Namun, ada beberapa
keterbatasan pengetahuan kita tentang interior Triton dan masa lalunya
sehingga sulit untuk memastikannya."
Jika lautan itu memang ada, maka kehidupan sederhana yang bisa
bertahan di lingkungan ekstrem mungkin juga ada. Masih mungkin ada
enzim makhluk hidup yang bekerja di lautan yang diprediksi bersuhu -97
derajat Celsius.
Dugaan lain, kehidupan yang ada mungkin berbasis silikon. Silikon
diketahui bisa menjadi basis kehidupan seperti halnya karbon. Namun,
semuanya masih tidak pasti. Riset ini dipublikasikan di jurnal Icarus yang
terbit pada Agustus 2012.
1. Api Terjun (Horsetail Falls)
Fenomena Api Terjun ini terdapat di Yosemite National Park yang terletak di California.
Dinamakan Api terjun karena pada saat air jatuh dari ketinggian sekitar 2000 kaki, mirip
dengan cairan lava yang sedang jatuh dari atas. Sebenarnya fenomena ini bukanlah lava
yang jatuh, melainkan air yang sedang terjun mendapatkan efek dari sinar matahari yang
akan terbenam. Namun fenomena ini harus didukung dengan cuaca yang cerah, keberadaan
matahari yang tepat saat menyinari air, dan debit air yang cukup banyak untuk bisa
membuat Air terjun di Yosemite National Park mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh.
2. Ice Circle
Fenomena Ice Circle ini bisa terjadi di mana saja. Biasanya fenomena ini sering terjadi di
daerah sungai yang meiliki arus yang lambat serta iklim yang dingin. Bentuknya mirip
seperti piringan yang berputar secara perlahan. Fenomena ini juga pernah terjadi sekitar
tahun 1930 di Toronto, Canada.
3. Crop Circle
Mendengar namanya, pasti fenomena ini sudah tak asling lagi di telinga kita. Yah, itulah
Crop Circle. Sebuah lingkaran yang mempunyai motif berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya. Fenomena ini pertama kali muncul sekitar akhir tahun 1970-an di London,
Inggris. Namun di Indonesia juga fenomena ini pernah muncul, yakni di Sleman,
Yogyakarta pada 23 Januari 2011. Penyebab utama pembuatan Crop Circle ini masih
menyimpan banyak tanya. Apakah buatan manusia, buatan alam, atau buatan makhluk dari
luar bumi. Kini masalah itu saling diperdebatkan, tapi kebanyakan dari ilmuwan
berpendapat bahwa Crop Circle itu dibuat oleh tangang-tangan kreatif manusia.
4. Gelombang Beku
Fenomena ini terjadi di daerah Antartika. Penyebab utama terjadinya gelombang beku ini
yaitu reaksi antara salju dengan kondisi di Antartika. Misalnya ketka sebuah gunung es
yang jatuh ke laut maka akan menimbulkan sebuah gelombang, dari gelombang itu bereaksi
dengan salju dan akan menghasilkan gelombang beku. Apabila gunung es yang jatuh ke laut
membawa Alga, maka gelombang yang terbentuk akan memiliki garis-garis warna seperti,
3 of 14 18/04/2013 20:00
4. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
4 of 14 18/04/2013 20:00
5. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
[1]
Inklinasi 1°34'43,3"
ke Bidang Invariabel
Bujur node menaik 348,73936°
Argumen perihelion 114,20783°
Satelit 1 (Bulan)
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata 6,371.0 km[2]
Jari-jari khatulistiwa [3]
6.378,1 km
Jari-jari kutub [4]
6.356,8 km
Kepepatan [3]
0,0033528
40.075,02 km (khatulistiwa)
Keliling khatulistiwa 40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata)
[5][6][note 2]
510.072.000 km²
Luas permukaan 148.940.000 km² daratan (29,2 %)
361.132.000 km² perairan (70,8 %)
Volume 1,0832073×1012 km3
Massa 24 [7]
5,9736×10 kg
Massa jenis rata-rata 3
5,5153 g/cm
[8]
Gravitasi permukaan di 9,780327 m/s²
khatulistiwa 0,99732 g
Kecepatan lepas 11,186 km/s
0,99726968 d[9]
Hari sideris
23h 56m 4.100s
Kecepatan rotasi 1674,4 km/jam
Kemiringan sumbu 23,439281°
Albedo 0,367[7]
Suhu permukaan min rata-rata maks
Kelvin 184 K 287 K 331 K
Celsius −89 °C 14 °C 57, 7 °C
Atmosfer
Tekanan permukaan 101,3 kPa (Permukaan laut)
78,08% Nitrogen (N2)
20,95% Oksigen (O 2)
Komposisi 0,93% Argon
0,038% Karbon dioksida
Sekitar 1% uap air (bervariasi sesuai iklim)[7]
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris:
Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya
adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi
dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C
bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan
365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit
perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1
dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai
1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen,
21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370
kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100
kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan
akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa
bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang
menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam
adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah
Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia
dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan. Hal ini berbeda dibandingkan
gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik dalam
hal massa maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi,
5 of 14 18/04/2013 20:00
6. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan
satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk
Putaran rotasi Bumi pada poros
utara-selatan yang berakibat
terjadinya siang dan malam
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang
tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000
jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global,
variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan
sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola
biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi adalah Gunung Everest (8.848 m di atas
permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan
khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi sebenarnya adalah gunung
Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga
alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar
Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka
Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai
bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai
relief Bumi
Komposisi kimia
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan Tabel Kerak oksida F. W. Clarke
utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon Senyawa Formula Komposisi
(15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), Silika SiO2 59,71%
kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2%
Alumina Al2O3 15,41%
selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka.
Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi kapur CaO 4,90%
dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan Magnesia MgO 4,36%
sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang Natrium oksida Na2O 3,55%
[10]
dari 1% unsur langka. Besi(II) oksida FeO 3,52%
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa
Kalium oksida K2O 2,80%
sekitar 47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-
batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi hampir Besi(III) oksida Fe2O3 2,63%
semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin Air H2O 1,52%
adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan Titanium dioksida TiO2 0,60%
biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah
Fosfor pentaoksida P2O5 0,22%
silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan
Total 99,22%
soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang
membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum.
Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa
99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam
jumlah yang kecil
Lapisan Bumi
6 of 14 18/04/2013 20:00
7. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai
berikut:
Kerak Bumi
Mantel Bumi
Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-
lapisan sebagai berikut:
Litosfir
Astenosfir
Mesosfir
Inti Bumi bagian luar
Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti Bumi bagian dalam.
Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi
bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C.
Inti Bumi bagian dalam
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti Bumi.
inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti Bumi terdiri dari besi dan nikel
berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C
Diposkan oleh vega septi wulandari di 21.21 Tidak ada komentar:
Rekomendasikan ini di Google
Tata Surya
Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari
dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah
planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami
[b]
yang telah diidentifikasi , dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet
bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort
diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km),
Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430
7 of 14 18/04/2013 20:00
8. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima
objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres,
berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk
asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km),
dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-
masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Banyak hipotesis tentang asal usul Tata Surya telah dikemukakan para ahli, beberapa di
antaranya adalah:
Hipotesis Nebula
[1]
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734
dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga
[2]
dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini,
yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal,
Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut
nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan
kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi
bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan
cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace
berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi
[3]
dari pembentukan mereka.
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton
pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya
bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari.
Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama
proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang
mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian
besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan
menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar
sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet
dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917.
Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut
[3]
oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun
astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak
mungkin terjadi.[3] Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas
hipotesis tersebut.[4]
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper
(1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.
Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama
ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Sejarah penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah
dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak
bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia
untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642)
dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati
benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk
penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi
Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris,
yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh
Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius
hingga Saturnus.
8 of 14 18/04/2013 20:00
9. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang
menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda
langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum
Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori
perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus
menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846.
Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian
ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada
setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan,
sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh
dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya yang letaknya melampaui
Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada
sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah
bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper
di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna
(1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada
Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki
satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah
penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain
lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit
Struktur
Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang
mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya. [5]
Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari Matahari, mencakup kira-kira 90
persen massa selebihnya.[c]
Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit Matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang
umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet
dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan
ekliptika.
Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi Matahari berlawanan dengan
arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara Matahari, terkecuali Komet Halley.
Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling
Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek
yang berjarak lebih dekat dari Matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu
yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan Matahari bervariasi sepanjang tahun.
Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari
Matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan
terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan
komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips.
Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit
yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian,
semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar jarak antara objek itu
dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan
astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan
Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi
jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.
Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda
pengorbit alami yang disebut satelit. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet.
Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit
berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang
berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.
Terminologi
Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup
empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian
[6]
luar, terdapat empat gas planet raksasa. Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata
Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus.[7]
Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan:
9 of 14 18/04/2013 20:00
10. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari
Matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan
orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata
Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus.
Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek
[8]
Sabuk Kuiper.
Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari, mempunyai massa
yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah
[8]
sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea,
[9]
Makemake, dan Eris. Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah:
Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya
[10]
disebut "plutoid". Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil
[8]
Tata Surya.
Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang
terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar
dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian
dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas
adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan
ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan
[11]
es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida, memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat
kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga
merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta
berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.[12]
Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang
termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau
gas di berbagai bagian Tata Surya.
Zona planet
Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya paling dekat dengan planet
6 6
Merkurius (jarak dari Matahari 57,9 × 10 km, atau 0,39 SA), Venus (108,2 × 10 km, 0,72 SA),
6 6
Bumi (149,6 × 10 km, 1 SA) dan Mars (227,9 × 10 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara
4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara 3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan
mineral. Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat: Daftar
asteroid), dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres, bagian dari kumpulan asteroid
ini, berukuran sekitar 960 km dan dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini
sangat eliptis, bahkan beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus (Chiron).
Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter (778,3 × 106 km, 5,2 SA), Uranus
(2,875 × 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus (4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis antara
3 3
0,7 g/cm dan 1,66 g/cm .
Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari bisa diperkirakan dengan menggunakan baris
matematis Titus-Bode. Regularitas jarak antara jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan
efek resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planet Neptunus tidak muncul di
baris matematis Titus-Bode, yang membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus
merupakan hasil tabrakan kosmis.
Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini.
Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang
cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi
yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi
nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang
10 of 14 18/04/2013 20:00
11. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang
diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan
hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang
yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak
pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang
yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang
[13]
lebih redup dan dingin adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari
sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari
tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70
[14]
persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk
lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih
berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang
[15]
"populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti
bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih
dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai
kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai
pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil
penggumpalan metal.
Medium antarplanet
Di samping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel
bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin surya. Semburan partikel ini menyebar keluar
[17]
kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang
merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA (lihat juga heliopause). Kesemuanya ini disebut
medium antarplanet.
Badai geomagnetis pada permukaan Matahari, seperti semburan Matahari (solar flares) dan
lontaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer,
menciptakan cuaca ruang angkasa.[18] Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer
(heliospheric current sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis Matahari
terhadap medium antarplanet.[19][20] Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi berinteraksi
dengan angin surya. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis
[21]
ke luar angkasa. Interaksi antara angin surya dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya
aurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.
Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya.
Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada
medium antarbintang dan kekuatan medan magnet Matahari mengalami perubahan pada skala
waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah
bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.[22]
Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang
berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan
merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid
yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet.[23] Daerah kedua membentang antara 10 SA
sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam
Sabuk Kuiper.
Tata Surya bagian dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid.
Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat
dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.
Planet-planet bagian dalam
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang
padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan tidak mempunyai sistem cincin.
Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang
membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari
11 of 14 18/04/2013 20:00
12. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan
sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di
antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.
Merkurius
Merkurius (0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055
massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid
yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada
perioda awal sejarahnya.[26] Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom
[27]
yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya inti besi dan tipisnya
kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet
ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh
energi awal Matahari.
Venus
Venus (0,7 SA dari Matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini
memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas
geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari
bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai
400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam
atmosfer.[30] Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak
memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus
berasal dari gunung berapi
Bumi
Bumi (1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya
yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk
hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan
satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda
dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang
menghasilkan 21% oksigen.[32] Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari
planet kebumian di dalam Tata Surya.
Mars
Mars (1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet
ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang
dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris,
menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya
berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi.[33] Mars mempunyai dua satelit alami kecil
(Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars
Tata Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran
planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini.
Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering
disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di
bagian dalam Tata Surya.
Planet-planet luar
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet
lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter
menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita
awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang
terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian,
[44]
seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata
Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius
12 of 14 18/04/2013 20:00
13. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan
Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume
Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat
planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang
diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus,
[45]
menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih
besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang
cukup berarti
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara
planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan bujkuran
poros 90 derajat pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa
[46]
lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui,
yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga
membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter
atau Saturnus.[47] Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya
aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.[48] Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya
terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang
disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus
Pluto
Pluto (nama resmi: 134340) adalah sebuah planet katai (dwarf planet) dalam Tata Surya. Sebelum
24 Agustus 2006, Pluto berstatus sebagai sebuah planet dan setelah pengukuran, merupakan planet
terkecil dan terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan
oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan
data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. [1]
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon
(berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New
Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak
terkecil pada Juli 2015
13 of 14 18/04/2013 20:00
14. Tugas Geografi http://vegaseptiwulandari.blogspot.com/
Diposkan oleh vega septi wulandari di 21.13 Tidak ada komentar:
Rekomendasikan ini di Google
Beranda Posting Lama
Langganan: Entri (Atom)
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.
14 of 14 18/04/2013 20:00