2. KOTAK AJAIB
Media yang sangat
potensial
mempengaruhi
perilaku seseorang
94% saluran masuknya
pesan atau informasi ke
dalam jiwa manusia
3. KOTAK AJAIB
Televisi mampu membuat
orang pada umumnya
mengingat 50% dari apa yang
mereka lihat dan dengar di
layar televisi walaupun hanya
sekali ditayangkan
Secara umum orang akan ingat
85% dari apa yang mereka
lihat di televisi setelah 3 jam
kemudian dan 65% setelah 3
hari kemudian
4. KOTAK AJAIB
Waktu menonton televisi dalam sepekan (data 2010):
1. Thailand 22.4 jam/pekan
2. Filipina 21.0 jam/ pekan
3. Mesir 20.9 jam/ pekan
4. Turki 20.2 jam/ pekan
5. Indonesia 19.7 jam/ pekan
Anak-anak bersekolah versus sebagai penoton televisi dalam setahun:
Bersekolah 750 jam Menonton televisi 1.500 jam
18 ribu adegan pembunuhan!
5. SEJARAH PERTELEVISIAN INDONESIA
ERA ORDE LAMA
25 Juli 1961:
Dikeluarkan SK Menpen No.20/SK/M/1961 tentang pembentukan PanitiaPersiapan
Televisi (P2T)
23 Oktober 1961:
Presiden Soekarno memerintahkan Menpen Maladi untuk segera menyiapkan
Proyek televisi
17 Agustus 1962:
Siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Indonesi XVII
24 Agustus 1962:
Siaran langsung pertama acara pembukaan SEA Games IV
20 Oktober 1963:
Dikeluarkan Keppres No.215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan
Pimpinan Umum Presiden RI dan dirintis pembangunan stasiun TV di derah-daerah
6. SEJARAH PERTELEVISIAN INDONESIA
ERA ORDE BARU
1974:
TVRI diubah menjadi salah satu bagian dariorganisasi dan tata kerja
Departemen Penerangan
1975:
Dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan Siaran/KEP/Menpen/1975 tentang
TVRI memiliki status ganda, yaitu selain sebagai Yayasan danDirektorat
Televisi.
1977:
Dibentuk Stasiun-stasiunProduksi Keliling (SPK) secara bertahap.
20 Oktober 1987:
Dikeluarkan SK Menpen No.190A/KEP/MENPEN/1987 tentang Deppen RI
yang selain memberikan hak SSU (Saluran Siaran Umum) kepada TVRI, juga
memberikan SST (Saluran Siaran Terbatas) untuk wilayah Jakarta dan
sekitarnya
7. SEJARAH PERTELEVISIAN INDONESIA
ERA ORDE BARU
22 Februari 1988:
Perjanjian Dirut Yayasan TVRI 24 Agustus, dengan Direktur RCTI di mana RCTI
sebagai pelaksana SST Televisi Republik Indonesia
1989:
Izin penyelenggaran SST diberikan kepada PT Surya Citra Televisi (SCTV) di
Surabaya
1990:
Status SST RCTI berubah menjadi Stasiun Penyiaran Televisi Swasta Umum
(SPTSU) dengan jam siaran tanpa batas (24 jam)
16 Agustus 1990:
PT Cipta Televisi Indonesia bekerjasamadengan Yayasan TVRI mendirikan Televisi
Pendidikan Indonesia (TPI )
24 Agustus 1990:
SCTVmenjalankan SPTSU
8. SEJARAH PERTELEVISIAN INDONESIA
ERA ORDE BARU
30 Januari 1993:
Dikeluarkan SK Departemen Penerangan tentang izin siaran nasional
Untuk RCTI dan SCTV. Pada tanggal ini juga lahir televisi swasta
ANTEVE
18 Juni 1994:
Lahir televisi Indosiar Visual Madiri (Indosiar)
Tahun 1994:
Muncul TV berbayar di bawah merek Indovision (milik PT MNC Sky
Vision)
20 Mei 1999:
Status TVRI menjadi tidak jelas akibat Presiden Abdurrahman Wahid
melikuidasi Departemen Penerangan
9. SEJARAH PERTELEVISIAN INDONESIA
ERA ORDE BARU
Juni 2000:
Presiden mengeluarkan PeraturanPemerintah No. 36 tahun 2000 tentang
perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), kemudian
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002 pada tanggal 17 April 2002 mengubah
TVRI menjadi Perseroan terbatas (PT)
Tahun 2000-an:
Muncul stasiun swasta lain seperti Metro TV, Trans TV, TV7, Lativi, Global TV
Tahun 2000-an:
TV Berbayar mulai berkembang, salahsatunya TOP TV yang dimilik PT MNC
Sky Vision
28 Desember 2002:
Rancangan Undang-undang tentang Penyiaran disahkan oleh DPR-RI menjadi
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
11. TELEVISI SEBAGAI INDUSTRI
Diagram tadi menggambarkan:
Bagaimana suatu satuan bisnis dalam industri media menyusun
kebijakan harga, kebijakan produk, strategi pemasaran (market
conduct) sebagai respons terhadap struktur pasar (market
structure) tertentu, yaitu kompetisi, konsentrasi dan
pemusatan pasar
Bagaimana kebijakan internal perusahaan dan kondisi eksternal
pasar mempengaruhi kinerja organisasi media tersebutyang
meliputi efisiensi, produktivitas, kualitas produk (market
performance), yang pada akhirnya bisa mempengaruhi struktur
pasar kembali
12. TELEVISI SEBAGAI INDUSTRI
KONSENTRASI
MARKET
STRUCTURE PERANGKAT
MEDIA MASSA ANALISIS
INDONESIA
KENDALA
13. TELEVISI SEBAGAI INDUSTRI
•Integrasi kepemilikan horisontal
KEPEMILIKAN •Integrasi antarmedia
•Integrasi kepemilikan vertikal
•Konsentrasi pasar audiens
PASAR
•Konsentrasi pasar iklan
15. TELEVISI SEBAGAI INDUSTRI
• Penentuan harga
MARKET
• Strategi Pemasaran
CONDUCT Proses
Strategis
• Riset & Inovasi
MEDIA MASSA
• Investasi
INDONESIA
• Taktik Legal
16. TELEVISI SEBAGAI INDUSTRI
MARKET • Efisiensi Produksi
PERFORMANCE • Efisiensi Alokasi Biaya
Proses
• Perkembangan Teknologi
MEDIA MASSA Efisiensi
• Operasional Tenaga Kerja
INDONESIA • Permodalan
17. PERSAINGAN INDUSTRI TV DI INDONESIA
• Pasar televisi dan iklan Indonesia merupakan pasar yang
sangat kompleks dan dipenuhi dengan persaingan
• Belanja ikan secara nasional pada 2012 diperkirakan
mencapai Rp 92 triliun, naik 22% dibanding 2011
• Kue iklan terbesar masih dinikmati oleh televisi yang
mencapai 67%, media cetak sebesar 30% , dan sisanya
untuk media yang lain
• Persaingan dalam industri televisi Indonesia menjadi
semakin ketat setelah adanya integrasi horisontal antar
stasiun televisi
18. KENDALA INDUSTRI TV DI INDONESIA
KENDALA FINANSIAL:
• INVESTASI
• INFRASTRUKTUR
NATURAL • OPERASIONAL
KENDALA KEPEMILIKAN:
• PEMAIN LAMA
• PEMAIN BARU HARUS KUAT MENTAL
REGULASI (UU NO.32/2002):
• PERMOHONAN IZIAN
• KEWENANGAN PEMERINTAH VS KPI
ARTIFISIAL • KEPEMILIKAN
REGULASI (KM 76/2003):
• PETA RENCANA INDUK KANALISASI TV
19. INDUSTRI TV LOKAL
Tahun 2010 ada 119 stasiun
televisi lokal
93 pemohon izin televisi
Konsep siaran berjaringan belum
diterapkan
Memasuki era televisi digital
Persaingan
dengan TV Nasional
KREASI, INOVASI,
IMPROVISASI
20. INDUSTRI TV LOKAL
REGULASI
UU No. 32/2002 (Pasal 20)
Lembaga Penyiaran Swasta jasa
penyiaran radio dan jasa penyiaran
televisi masing-masing hanya dapat
PELUANG menyelenggarakan 1 (satu) siaran
dengan 1 (satu) saluran siaran pada
1 (satu) cakupan wilayah siaran.
IKLAN BERJARINGAN
21. INDUSTRI TV LOKAL
TEKNIK & INFRASTRUKTUR
Kualitas pemancar untuk meng-
cover seluruh area layanan &
menghasilkan layar jernih
SIARAN
KUALITAS GAMBAR
LOKAL,
SDM campers yang
mumpuni KUALITAS
NASIONAL
PROGRAM TAYANGAN
Tayangan yang berkualitas,
positif, edukatif, inspiratif
Rp