3. Directly-Connected Networks
Setelah interface router dikonfigurasi dan diaktifkan, interface
harus menerima sinyal dari perangkat lain (router, switch,
hub, dll). Setelah interface “UP" interface jaringan yang
ditambahkan ke tabel routing sebagai jaringan yang
terhubung langsung dengan perangkat lain.
Sebelum routing statis atau dinamis yang dikonfigurasi di
router, router hanya tahu tentang jaringan sendiri yang
secara langsung terhubung.
4. Directly-Connected Networks
Router tidak dapat mengirimkan paket data, jika interface
tidak diaktifkan dengan alamat dan subnet mask, sama
seperti PC tidak dapat mengirim paket IP ke Interface
Ethernet jika tidak dikonfigurasi dengan alamat IP dan
subnet mask.
6. Static Routing
Static Routing meneruskan paket dari sebuah network ke
network yang lainnya berdasarkan rute yang ditentukan
oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah,
kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
8. Dinamic Routing
Dinamic Routing dapat mempelajari sendiri rute yang terbaik
untuk ditempuh untuk meneruskan paket dari sebuah network
ke network lainnya. Dinamic Routing dapat mempelajari jalur
paket data sendiri dan rute pada dynamic routing berubah, yang
didapatkan oleh router.
Protokol Dinamic Ruting digunakan oleh router untuk berbagi
informasi dan status jaringan. Protokol routing dinamis
melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
• Automatic Network Discovery
• Maintaining Routing Tables
9. Automatic Network Discovery
Network Discovery adalah kemampuan dari sebuah routing
protocol untuk berbagi informasi tentang jaringan yang
diketahui dengan router lain yang juga menggunakan
protokol routing yang sama dan memungkinkan router
untuk secara otomatis belajar tentang jaringan-jaringan dari
router lain, dan mencari jalur terbaik menuju destination
address.
10. Maintaining Routing Tables
Setelah penemuan jaringan awal, protokol routing dinamis
memperbarui dan memelihara jaringan dalam tabel routing
mereka. Protokol dinamic routing tidak hanya dapat
membuat penentuan jalur terbaik ke berbagai jaringan.
Router yang menggunakan protokol dinamic routing secara
otomatis berbagi informasi routing dengan router lain dan
melakukan penyesuaian untuk setiap perubahan topologi
tanpa melibatkan administrator jaringan.
11. Dynamic Routing
Ada beberapa protokol dinamic routing. Berikut adalah
beberapa protokol dynamic routing yang lebih umum untuk
routing paket data:
• RIP (Routing Information Protocol)
• IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
• EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
• OSPF (Open Shortest Path First)
• IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)
• BGP (Border Gateway Protocol)
12. Forwarding Paket Data
Forwarding adalah penyampaikan paket dari satu segmen
jaringan ke yang lain oleh node dalam jaringan komputer.
Forwarding paket melibatkan dua fungsi:
• Path determination function
• Switching function
13. Path Determination
Fungsi dari Path Determination / Penentuan jalur adalah
proses dimana router menentukan jalur yang digunakan
pada saat forwarding paket data.
Untuk menentukan jalur terbaik, router mencari tabel
routing untuk alamat jaringan yang sesuai dengan alamat
tujuan paket.
14. Switching function
Penyampaikan paket dari satu segmen jaringan lain
oleh node dalam satu jaringan komputer ataupun
berbeda jaringan.