Sistem sosial budaya terdiri dari interaksi antara faktor sosial (manusia) dan faktor budaya (tingkah laku). Kebudayaan merupakan pedoman yang membimbing interaksi sosial dan berubah seiring waktu, sedangkan masyarakat terbentuk dari pola hubungan antar anggotanya. Sistem sosial budaya Indonesia dicirikan oleh keragaman suku bangsa dengan pengaruh budaya luar yang beragam.
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
Manusia dan kebudayaan
1.
2. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Ada tiga syarat kehidupan manusia:
• SYARAT ALAMIAH BIOLOGI: manusia harus makan, minum,
menjaga suhu tubuh, dsb agar organ tubuhnya berfungsi
secara optimal
• SYARAT DASAR KEJIWAAN: manusia butuh ketenangan; jauh
dari rasa takut, gelisah, keterasingan, dsb.
• SYARAT DASAR SOSIAL: manusia butuh orang lain untuk
melangsungkan keturunan, agar tidak terkucil, dapat belajar
kebudayaannya, serta bertahan dari berbagai bahaya
(PARSUDI SUPARLAN)
Untuk dapat melanjutkan kehidupannya, manusia
menggunakan KEBUDAYAAN yang dimilikinya sebagai
kerangka sandaran.
3. MENGAPA MANUSIA MENGEMBANGKAN
KEBUDAYAAN?
Menurut PETER L. BERGER, manusia
mengembangkan kebudayaan untuk mengisi
kekosongan yang tidak diisi naluri
(dibandingkan binatang, naluri manusia relatif
tidak lengkap). Kebudayaan ini dipelajari
manusia melalui SOSIALISASI sehingga
terinternalisasi dalam diri individu sebagai
anggota masyarakat
4. TRANSFORMASI KEBUDAYAAN
Manusia harus belajar menggunakan
kebudayaannya melalui sosialisasi. Proses
belajar ini pada hakikatnya merupakan
PROSES TRANSFORMASI KEBUDAYAAN, yakni
meneruskan sejumlah pengetahuan yang
telah dimiliki orang lain atau generasi
sebelumnya dalam menanggapi keseluruhan
perjalanan kehidupan.
5. DEFINISI KEBUDAYAAN (TEORETIK)
KEBUDAYAAN adalah keseluruhan kelakuan manusia
sebagai mahluk sosial yang digunakannya untuk
memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan
pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan
guna mewujudkan dan mendorong terwujudnya
kelakuan (PARSUDI SUPARLAN)
so, kebudayaan adalah pengalaman manusia yang
diyakini kebenarannya, terutama oleh para
pendukung kebudayaan tersebut
6. DEFINISI KEBUDAYAAN
(OPERASIONAL)
KEBUDAYAAN merupakan serangkaian aturan,
petunjuk, resep, rencana, dan strategi yang terdiri
dari serangkaian model kognitif yang digunakan
secara selektif oleh manusia yang memilikinya
sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya
(SPRADLEY, PARSUDI S.).
Kebudayaan harus dipelajari guna memahami
dan menafsirkan berbagai gejala, peristiwa, dan
benda di sekitarnya sbg pedoman
7. KEBUDAYAAN
• PENGERTIAN:
consist of material and
non material aspects of a
way of life, shared and
transmitted among the
members of a society,
and constantly changing
over time (ROGERS)
• KARAKTER:
Shared
Adaptive
Changing (innovation,
diffusion)
Transmitted
Coercive (norms)
8. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut KOENTJARANINGRAT, ada tiga wujud
kebudayaan:
• WUJUD IDEAL: berupa ide, nilai, norma, peraturan,
dsb yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang
mengatur, mengendalikan, dan memberi arah
kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat
• WUJUD KELAKUAN BERPOLA: merupakan kompleks
aktivitas kelakuan berpola manusia dalam
masyarakat sistem sosial
• WUJUD FISIK: berupa benda-benda hasil kebudayaan
9. MASYARAKAT
Tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan
tak ada kebudayaan tanpa masyarakat.
MASYARAKAT adalah suatu sistem yang terdiri
atas peranan dan kelompok yang saling
berkaitan dan mempengaruhi dalam mana
kelakuan dan tindakan diwujudkan (PARSUDI
SUPARLAN)
10. SISTEM SOSIAL
SISTEM SOSIAL adalah (1) sejumlah orang dan
kegiatan (2) yang berhubungan secara timbal-
balik dan (3) hubungan tersebut lebih kurang
bersifat konstan
Setiap sistem sosial selalu mempertahankan
batas-batas yang memisahkan dan
membedakannya dari lingkungan, serta
mempertahankan kegiatan yang
memungkinkannya terus bertahan dan
beroperasi
11. Sistem sosial adalah susunan individu pada suatu
tempat dan waktu tertentu serta hubungan-hubungan
sosial di antara mereka. Ia dapat berupa skala besar
maupun kecil
(WATERS & CROOK, 1990)
12. KARAKTER SISTEM SOSIAL:
• Sistem sosial memiliki suatu struktur
yang terdiferensiasi, laterally &
hierarchically.
• Di dalam sistem sosial, perilaku diatur
sedemikian rupa (dengan cara-cara yang
khusus) yang menempatkan hubungan-
hubungan dapat diketahui oleh
anggotanya.
13. • Sistem sosial mempunyai batas-batas yang
berdampingan dengan sistem sosial yang lain
dan beberapa aktivitas anggotanya diarahkan
pada pemeliharaan batas-batas tersebut.
• Sistem sosial memiliki orientasi berkelanjutan
sehingga beberapa aktivitas diarahkan pada
social reproduction (biological reproduction and
recruitment new members).
14. LANJUTAN…
SISTEM SOSIAL diciptakan oleh manusia, sehingga
dapat dipertahankan, diubah, atau malah diganti,
namun sistem sosial mempengaruhi perilaku
individu
Orang dan kegiatannya dalam sistem sosial disebut
bagian (part) atau elemen, dan setiap elemen
mempunyai fungsi. Jika hubungan timbal-balik
antarelemen tepat, maka keadaan ini disebut
INTEGRASI. Sebaliknya, jika hubungan antarelemen
tidak tepat, kondisi ini disebut DISINTEGRASI
15. SISTEM SOSIAL BUDAYA
Anggota masyarakat sepakat terhadap aturan
dasar hidup bersama, dan kebudayaan adalah
aturan yang membimbing kehidupan bersama
tersebut
istilah SISTEM SOSIAL BUDAYA menunjuk
adanya pola hubungan yang erat antara faktor
sosial (manusia) dan faktor budaya (tingkah
laku)
16. CIRI SISTEM SOSIAL BUDAYA
Menurut FOSTER, ciri-ciri sistem sosial budaya adalah:
• Bentuk-bentuk sosial budaya dipelajari melalui sosialisasi dan
enkulturasi
• Sistem sosial budaya secara logis terintegrasi, fungsional, dan
mengandung arti keseluruhan, tapi juga kompromistik terhadap
situasi tertentu perubahan
• Semua sistem sosial budaya dapat berubah, tidak ada yang
statis
• Setiap kebudayaan memiliki sistem nilai guna mengategorikan
gejala-gejala sebagai baik-buruk, benar-salah, dikehendaki-tidak
dikehendaki
17. LANJUTAN…
• Tingkah laku individual dan bentuk budaya suatu masyarakat
berasal dari dasar yang mendalam serta memiliki fungsi
orientasi kognitif, yakni suatu pemahaman atau interpretasi
tentang dunia dan lingkungannya. Tingkah laku individu dan
bentuk budaya tersebut (termasuk institusi dan pranata)
merupakan fungsi dan jawaban atas lingkungannya
• Efisiensi dan interaksi antarwarga masyarakat merupakan
syarat kehidupan sosial menggunakan bahasa dan simbol-
simbol. Kebudayaan adalah bank ingatan di mana pengalaman
disimpan dengan rapi untuk digunakan dalam menghadapi
situasi tertentu
18. SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
Kita menyadari bahwa masyarakat yang hidup di
Kepulauan Nusantara ini tidak sama, namun mereka
memiliki ciri-ciri serupa Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa (ethnic
group). KOENTJARANINGRAT mendefinisikan suku
bangsa sebagai kesatuan manusia atau koletiva yang
terikat oleh kesadaran akan kesatuan kebudayaan,
dan kesadaran tersebut dikuatkan (tapi tidak selalu)
oleh kesatuan bahasa.
19. LANJUTAN…
Kebudayaan luar (Hindu, Budha, Islam, Barat
Kristen) telah menyebabkan intensitas
perbedaan antarsuku bangsa di Indonesia.
Daya terima masyarakat terhadap kebudayaan
luar tersebut berbeda-beda tergantung
persepsi dan adaptasi kebudayaan
penerimanya intensitas dan warna
pengaruh tersebut.
20. LANJUTAN…
• Berdasarkan sistem lingkaran hukum adat, VAN
VOLLENHOVEN membagi Indonesia ke dalam 19
daerah suku bangsa, meliputi: Aceh; Tanah Gayo, Alas,
dan Batak; Nias; Tanah Minangkabau; Sumatera
Selatan; Tanah Melayu; Bangka dan Belitung;
Kalimantan; Gorontalo; Tana Toraja; Sulawesi Selatan;
Kepulauan Ternate; Maluku Ambon; Irian; Kepulauan
Timor; Bali dan Lombok; Jawa Pusat, Jawa Timur, dan
Madura; Daerah Kerajaan; Jawa Barat.