Challenging Issues in Initiating RIS Development in Indonesia
Presentasi Si Bappenas
1. PENGUATAN SISTEM INOVASI DALAM PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI Diskusi Industri dan Pembangunan Bappenas, Jakarta, 18 Desember 2007 Tatang A. Taufik Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) BPPT
2. OUTLINE DISKUSI TANTANGAN DAN STRATEGI POKOK GAMBARAN RINGKAS SI DI INDONESIA LESSON LEARNED - SISTEM INOVASI PENDAHULUAN
3. OUTLINE DISKUSI TANTANGAN DAN STRATEGI POKOK GAMBARAN RINGKAS SI DI INDONESIA LESSON LEARNED - SISTEM INOVASI PENDAHULUAN
4.
5.
6.
7.
8.
9. NATIONAL AND SUB-NATIONAL INNOVATION SYSTEMS Industrial Cluster 3 Industrial Cluster 1 Sector I Sector II Sector III The National Innovation System RIS : Regional Innovation System. Industrial Cluster 1-A Industrial Cluster 2-C Industrial Cluster 3-B Industrial Cluster 1-Z Industrial Clusters : Region A RIS Region C RIS “ Region-wise” Sub-national Innovation System “ Sector-wise” Sub-national Innovation System
10.
11.
12. OUTLINE DISKUSI TANTANGAN DAN STRATEGI POKOK GAMBARAN RINGKAS SI DI INDONESIA LESSON LEARNED - SISTEM INOVASI PENDAHULUAN
13.
14.
15. OUTLINE DISKUSI TANTANGAN DAN STRATEGI POKOK GAMBARAN RINGKAS SI DI INDONESIA LESSON LEARNED - SISTEM INOVASI PENDAHULUAN
16. V. INNOVATION GOVERNANCE ~ Konsep Arnold, dkk (2001 – 2004) Administras/ Implementasi Program Desain / Penetapan Kebijakan Desain Program Manajemen Program Peran BPPT Tingkat 1 Kebijakan lintas bidang tingkat tinggi Tingkat 2 Koordinasi yang berpusat pada misi kementerian Tingkat 3 Koordinasi & pengembangan kebijakan yang lebih rinci Tingkat 4 Pelaku litbangyasa dan inovasi Pemerintah Dewan kebijakan Dewan Riset dan Akademi Badan Teknologi dan Inovasi Badan-badan Program Pendukung Produsen: Perusahaan, Pertanian, Rumah sakit, dsb. Perguruan Tinggi Lembaga Litbang Kontraktor Program Departemen/ Kementerian Industri, dll. Departemen/ Kementerian Riset dan Teknologi Departemen/ Kementerian Sektoral lainnya
17. V.1 ILUSTRASI KERAGAMAN GOVERNENCE KEBIJAKAN “VERTIKAL” DI BEBERAPA NEGARA Sumber : Arnold, et al. (2004, 2003). Desain kebijakan Desain program Manajemen program Administrasi program M = Kementerian yang bertanggung jawab atas kebijakan teknologi dan/atau inovasi Stat e SEN- TER M Belanda Sektor Swasta M Inggris M Kanada M Semi-publik Denmark NRC M Norwegia TEKES M Finlandia Enterprise Ireland M Irlandia VINNOVA M Swedia BPPT M Indonesia
18.
19. Perbandingan Beberapa Variabel Sistem Inovasi Indonesia dan Beberapa Negara Menurut KAM Bank Dunia Sumber : Berdasarkan Data KAM Bank Dunia.
21. OUTLINE DISKUSI TANTANGAN DAN STRATEGI POKOK GAMBARAN RINGKAS SI DI INDONESIA LESSON LEARNED - SISTEM INOVASI PENDAHULUAN
22.
23.
24.
25.
26.
27. KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI : THE MISSING LINKS Bab Lain Bab Lain The “Missing Links” : Dimensi yang lebih tegas dan koheren menyangkut pengembangan sistem inovasi Kerangka Kebijakan Inovasi Bab 22 dalam RPJMN 2004-2009 Program Litbang Iptek Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek Program Penguatan Kelembagaan Iptek Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi RPJMN 2004-2009
28. SISTEM INOVASI : DINAMIKA INTERAKSI Kebutuhan Dasar & Infrastruktural Keamanan Nasional Sistem Inovasi Keunggulan Spesifik Lokal/Nasional Emerging Technology
29. OUTLINE DISKUSI TANTANGAN DAN STRATEGI POKOK GAMBARAN RINGKAS SI DI INDONESIA LESSON LEARNED - SISTEM INOVASI PENDAHULUAN
30. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Gedung BPPT II, Lt 21 Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340 Telp. (021)-3169813 Fax. (021)-3169811 E-mail: tik@inn.bppt.go.id http: // www.inn.bppt.go.id Terimakasih
31. Perbandingan Beberapa Negara Menurut Indeks Tertentu Terkait dengan Iptek Sumber Data: UNDP, Human Development Report (2003, 2002, 2001); IMD (2003, www.imd.org); WEF (2003, www.weforum.org). 0,7 Dynamic Adopter 1 0,201 37 56 20 0,590 2.840 India 0,1 Dynamic Adopter … 0,211 60 72 28 0,682 2.940 Indonesia 0,7 Dynamic Adopter 1 0,299 46 44 12 0,721 4.020 Cina 0,1 Dynamic Adopter 1 0,337 31 32 10 0,768 6.400 Thailand 0,2 Potential Leader … 0,396 26 29 4 0,790 8.750 Malaysia 2,8 Leader 779 0,666 23 18 15 0,879 15.090 Korea 1,1 Leader 8 0,585 8 6 2 0,884 22.680 Singapura 2,8 Leader 187 0,744 2 1 1 0,930 24.430 Finlandia 2,8 Leader 994 0,698 13 11 11 0,932 25.130 Jepang 2,4 Leader 235 0,583 5 13 5 0,921 25.350 Jerman 1,8 Leader 75 0,587 11 10 2 0,939 25.370 Australia 1,7 Leader 31 0,589 12 16 3 0,937 27.130 Kanada 2,6 Leader 298 0,733 1 2 1 0,937 34.320 AS (11) (10) (9) (8) (7) (6) (5) (3) (2) (1) BCI GCI WEF IMD Dana Litbang (% PNB) Kategori TCI TAI Peringkat Daya Saing HDI PDB/ Kapita Negara
32.
33.
34. Rangking Daya Saing Beberapa Negara Tahun 2003 Menurut IMD Score Sumber : IMD (2003). Dalam kurung : rangking tahun 2002. 28 (25) 15 (10) 14 13 12 (12) 11 (11) 10 (13) 9 (8) 7 (5) 6 (7) 5 (4) 4 (6) 3 (2) 2 (3) 1 (1) Catatan: Rangking Daya Saing Beberapa Negara Berpenduduk > 20 Juta Jiwa Menurut The World Competitiveness Scoreboard 2003
35. Perkembangan Daya Saing Indonesia Menurut IMD Kinerja Ekonomi Efisiensi Pemerintah Efisiensi Bisnis Infrastruktur Negara > 20 juta jiwa (30 negara) Negara < 20 juta jiwa (29 negara) World Competitiveness Yearbook ’ 99 25 ’ 00 24 ’ 01 24 ’ 02 25 ’ 03 28 ’ 99 26 ’ 00 19 ’ 01 17 ’ 02 19 ’ 03 24 ’ 99 25 ’ 00 21 ’ 01 24 ’ 02 23 ’ 03 27 ’ 99 26 ’ 00 24 ’ 01 22 ’ 02 26 ’ 03 30 ’ 99 26 ’ 00 26 ’ 01 25 ’ 02 26 ’ 03 30 WCY ( 49 negara ) ’ 99 47 ’ 00 44 ’ 01 49 ’ 02 47 Sumber : IMD (2003).
36. PERBANDINGAN KAPASITAS INOVATIF BEBERAPA NEGARA TAHUN 2001 Sumber : Porter dan Stern (2001). 15 17 2 17 10 26,0 13 Singapura 21 7 12 1 15 26,4 12 Jepang 11 12 5 14 11 26,5 10 Kanada 5 9 10 8 9 26,9 7 Australia 4 14 3 23 3 26,9 6 Belanda 7 5 15 13 5 26,9 5 Swiss 9 3 13 18 7 27,0 4 Inggris 10 4 7 11 4 27,2 3 Jerman 3 2 4 7 1 29,1 2 Finlandia 1 1 1 6 2 30,3 1 AS (9) (8) (7) (6) (4) (3) (2) (1) Keterkaitan LIK KI S&E Daya Saing (CCI) Indeks Rangking Rangking Kapasitas Inovatif Negara
37. PERBANDINGAN KAPASITAS INOVATIF BEBERAPA NEGARA TAHUN 2001 (lanjutan) Sumber : Porter dan Stern (2001). 57 55 69 70 62 13,8 61 Vietnam 62 58 48 47 55 16,4 54 Indonesia 46 54 28 63 37 16,8 52 Malaysia 49 40 30 60 38 17,4 46 Thailand 41 44 46 44 47 18,1 43 China 23 31 39 59 36 18,9 38 India 19 27 35 28 20 22,1 24 Selandia Baru 24 24 24 22 28 22,9 23 Korea 17 8 9 16 21 26,0 14 Taiwan (9) (8) (7) (6) (4) (3) (2) (1) Keterkaitan LIK KI S&E Daya Saing (CCI) Indeks Rangking Rangking Kapasitas Inovatif Negara
38.
39. Rangking Daya Saing Indonesia Tahun 2003 Menurut WEF GCR (102 negara) Rangking Daya Saing Indonesia Sumber : WEF (www.weforum.org) Rangking 64 76 78 Indikator Indeks Lingkungan Ekonomi Makro Indeks Lembaga Publik Indeks Teknologi Rangking 62 61 Indikator Operasi dan Strategi Perusahaan Kualitas Lingkungan Bisnis Nasional Rangking BCI 60 Rangking GCI 72
40. Persentase Ekspor Sumber Daya Alam dan PNB per Kapita Tahun 1998 Persentase ekspor berupa bahan mentah/baku yang dihitung berdasarkan persentase barang eskpor dalam bahan baku pertanian, logam dan bijih (metals and ores), dan bahan bakar (fuels). Sumber : Berdasarakan data World Development Report 2000.
41. Perbandingan antar Kinerja Beberapa Negara Menurut Indikator Ekonomi Pengetahuan Tahun 2004 Sumber : Bank Dunia. 1.95 2.13 3.20 2.78 2.52 India 2.71 3.43 1.74 2.41 2.57 Indonesia 4.35 3.04 4.13 2.42 3.49 China 4.96 4.90 4.88 4.55 4.82 Dunia 4.94 5.80 3.58 5.88 5.05 Thailand 6.81 4.51 4.42 5.52 5.31 Malaysia 9.03 7.80 8.04 6.10 7.74 Korea 9.13 5.61 8.67 9.53 8.24 Singapura 8.40 8.09 9.26 7.23 8.25 Jepang 8.82 7.87 8.82 7.95 8.37 Jerman 8.43 8.95 7.94 8.28 8.40 Selandia Baru 8.67 9.14 8.62 8.14 8.64 Australia 8.97 7.82 9.46 8.36 8.65 Swiss 9.02 8.65 8.64 8.34 8.66 Belanda 9.03 8.43 9.39 7.81 8.67 AS 9.41 8.98 8.81 8.14 8.84 Norwegia 9.13 9.17 9.63 8.61 9.14 Finlandia Infrastruktur Informasi Pendidikan Inovasi Rejim Insentif Ekonomi IEP (KEI) Negara
44. MODAL VENTURA Sumber : Maesincee (2003). Singapore Hong Kong USA India Japan Malaysia Australia Vietnam South Korea USA Taiwan HK/China Singapore Thailand Indonesia Philippines South Korea Australia PR China Taiwan Indonesia Philippines Thailand Malaysia Venture Capital Assets Under Management (% of GDP) 0.10 0.21 9.17 3.16 1999 1994
62. KERANGKA PERANCANGAN PRAKARSA DAN INDIKATOR CAPAIAN Peningkatan Daya Saing dan Kohesi Sosial 2025 Budaya inovasi Perkembangan sistem inovasi dan klaster industri Keselarasan dengan perkembangan global Kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis. kelembagaan dan daya dukung iptek/litbang dan kemampuan absorpsi UKM Kolaborasi bagi inovasi dan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbang Prakarsa Kebijakan Sasaran Kuantitatif
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72. GERBANG INDAH NUSANTARA (Gerakan Membangun Sistem Inovasi dan Daya Saing Daerah di Seluruh Wilayah Nusantara) Gerakan bersama para pemangku kepentingan (setiap sektor ekonomi /& pembangunan, setiap tataran pemerintahan, setiap daerah/wilayah, dan “lintas bidang”) dalam mengembangkan/ memperkuat sistem inovasi (daerah dan nasional) sebagai landasan dan pilar peningkatan daya saing dan kohesi sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi dan semakin adil.
73.
74. MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI Institusi Pendukung (Supporting Institutions) Industri Inti (Core Industry) Pembeli (Buyer) Industri Pemasok (Supplier Industry) Industri Terkait (Related Industry) Industri Pendukung (Supporting Industry)