SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Politik Hukum Pidana dalam
 Sistem Hukum Nasional

      Bambang Widjojanto
FAKTA SOSIOLOGIS INDONESIA
–   De facto, Indonesia adalah adalah suatu negara
    yang memiliki keragaman penduduk dengan
    beragam latarbelakang sosial dan budaya.
    Keragaman dimaksud juga telah diikat dan diangkat
    dengan sebuah motto ”Bhinneka Tunggal Ika”.
    Keragaman itu secara politik diikat menjadi satu oleh
    satunya bangsa, tanah air dan bahasa, yaitu
    Indonesia;
–   Secara de jure, keragaman sosial budaya juga
    disertai dengan keragaman hukum adat dan
    kebiasaan dimana disebagian masyarakat Indonesia
    hukum adat dan kebiasaan tersebut masih hidup
    dan berkembang ditengah-tengah masyarakat,
    seperti di: Papua, Dayak, Samin, Badui dan lain
    sebagainya;
– Indonesia adalah negara dengan penduduknya
  mayoritas beragama Islam tetapi Indonesia bukanlah
  Negara Islam. Kendati Hukum Islam tidak menjadi
  sendi dan dasar hukum untuk tata kehidupan
  masyarakat secara keseluruhan tetapi dalam soal
  hukum tertentu digunakan hukum Islam, yaitu antara
  lain mengenai: perkawinan dan waris;
– Pasal 18B ayat (1) UUD 1945 secara tegas
  menyatakan bahwa ”negara mengakui dan
  menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum
  adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih
  hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
  dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia...”.
– Pada aras politik, karakter kekuasaan
  berkembang melalui gagasan desentralisasi,
  dimana pemerintah daerah diberikan
  keleluasaan untuk mengembangkan
  kebijakan daerah kecuali kebijakan yang
  menyangkut hal-hal antara lain: keamanan,
  keuangan, luar negeri;
– Politik Ekonomi dan pengelolaan kekayaan
  alam berkembang kearah liberalisasi
  sedangkan konstitusi meletakannya dalam
  faham sosialisme
BENTUK & TUJUAN NEGARA

    Negara Hukum yang Demokratis
   “…Negara Indonesia yang merdeka,
  bersatu, berdaulat, adil dan makmur…”
   “…memajukan kesejahteraan umum,
   mencerdaskan kehidupan bangsa…”
{Pasal 1 ayat (3) jo Pasal 38I ayat (5) dan
            Pembukaan UUD}
POLITIK HUKUM ?


       Kebijakan dasar
  dalam bidang hukum pidana
yang bersumber dari nilai-nilai
 yang berlaku di masyarakat
untuk mencapai tujuan negara
      yang dicita-citakan
POLITIK HUKUM
Konfigurasi politik sebagai variabel bebas
dapat mempengaruhi karakter produk hukum
sebagai variabel terpengaruh;
pembentukan hukum  konfigurasi kekuatan
politik yang ada di parlemen dan/atau
kelompok ”vested interest” akan berpengaruh
dan mempengaruhi karakter produk hukum
yang dihasilkan parlemen tersebut;
Contoh  Pembuatan RUU Anti Pornografi
dan Pornoaksi.
Nilai yang Berkembang
        di dalam Masyarakat
• Adanya kebutuhan Transitional Justice yang
  melindungi kepentingan korban;
• Adanya “pergulatan” antara Kantianisme vs
  Utilitarianisme;
• Adanya “pergulatan” antara sistem civil law dan
  common law;
• Adanya nilai “masyarakat adat” vs masyarakat
  digital;
• Adanya pemahaman yg bersifat Sekulerisme vs
  Religiusitas
“DILEMA”
           DALAM POLITIK HUKUM
             Legalitas vs “Living Law”
• Pasal 1 ayat (3) RUU KUHP  menegaskan
  keberpihakan pada “living Law” nilai-nilai hukum yang
  hidup di dalam masyarakat;
• Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
  mengurangi berlakunya hukum yang hidup dalam
  masyarakat yang menentukan bahwa seseorang patut
  dipidana walaupun perbuatan tersebut tidak diatur
  dalam peraturan perundang-undangan.
• sepanjang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan/atau
  prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh
  masyarakat bangsa-bangsa.
Kantianisme vs Utilitarianisme
• Sebagian studi  rakyat menginginkan
  hukum mati tetap diberlakukan “tanpa
  syarat” u/ kejahatan tertentu;
• Putusan Mahkamah Konstitusi masih
  “menjustifikasi” adanya hukuman mati;
• Sebagian kalangan  hukuman mati
  sudah “kurang relevan”; dan dalam
  pergaulan u/ kerjasama internasional u/
  kejahatan transnasional
TRANSITIONAL JUSTICE?
           Di dalam RUU KUHP

• Justice yg berpihak pada korban kejahatan
• Ada “perubahan” dari teori absolut menuju
  relativisme;
• Ada Pergerakan dari Punishers menuju ke
  Reducers;
• Pemidanaan belum sepenuhnya dapat
  menimbulkan Efek Deterent; dan belum
  dieefektifkan sebagai akat untuk mencegah
  suatu kejahatan.
• Pasal 54 (RUU KUHP)
• (1) Pemidanaan bertujuan:
   – a. mencegah dilakukannya tindak pidana dengan menegakkan
     norma hukum demi pengayoman masyarakat;
   – b. memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan
     sehingga menjadi orang yang baik dan berguna;
   – c. menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana,
     memulihkan keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai
     dalam masyarakat;
   – d. membebaskan rasa bersalah pada terpidana; dan
   – e. memaafkan terpidana.
• (2) Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan
  dan merendahkan martabat manusia.
• (1) Dalam pemidanaan wajib dipertimbangkan :
• a. kesalahan pembuat tindak pidana; b. motif dan tujuan
  melakukan tindak pidana; c. sikap batin pembuat tindak
  pidana; d. apakah tindak pidana dilakukan dengan
  berencana; e. cara melakukan tindak pidana; f. sikap
  dan tindakan pembuat sesudah melakukan tindak
  pidana; g. riwayat hidup dan keadaan sosial dan
  ekonomi pembuat tindak pidana; h. pengaruh pidana
  terhadap masa depan pembuat tindak pidana; i.
  pengaruh tindak pidana terhadap korban atau keluarga
  korban; j. pemaafan dari korban dan/atau
  keluarganya; dan/atau k. pandangan masyarakat
  terhadap tindak pidana yang dilakukan.
• (2) Ringannya perbuatan, keadaan pribadi pembuat,
  atau keadaan pada waktu dilakukan perbuatan atau
  yang terjadi kemudian, dapat dijadikan dasar
  pertimbangan untuk tidak menjatuhkan pidana atau
  mengenakan tindakan dengan mempertimbangkan segi
  keadilan dan kemanusiaan.
• Pasal 60 RUU KUHP
• (1) Jika suatu tindak pidana diancam dengan pidana
  pokok secara alternatif, maka
• penjatuhan pidana pokok yang lebih ringan harus lebih
  diutamakan apabila hal itu dipandang telah sesuai dan
  dapat menunjang tercapainya tujuan pemidanaan.
• (2) Jika pidana penjara dan pidana denda diancamkan
  secara alternatif, maka untuk tercapainya tujuan
  pemidanaan, kedua jenis pidana pokok tersebut dapat
  dijatuhkan secara kumulatif, dengan ketentuan tidak
  melampaui separuh batas maksimum kedua jenis pidana
  pokok yang diancamkan tersebut.
Peraturan Perundangan yang Dapat
       Menetapkan Politik Hukum?.
•   MPR berwenang menetapkan dan merubah Undang
    Undang Dasar (sesuai Pasal 3 ayat {1} UUD 1945);
•   DPR bersama Presiden berwenang mengajukan
    Rancangan Undang Undang, membahasnya untuk
    mendapatkan persetujuan bersama antara DPR dan
    Presdien, serta selanjutnya disahkan oleh Presiden
    menjadi Undang Undang (Pasal 5 ayat {1} juncto
    Pasal 20 ayat {1} {2} {3} {4} UUD 1945);
•   Presiden berwenang menetapkan Peraturan
    Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU),
    Peraturan Pemerintah (PP), serta Peraturan Presiden
    (Perpres) seperti diatur di dalam Pasal 22 ayat (1)
    juncto Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 UUD 1945;
•   Peraturan Daerah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAMENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARARindi Gilang
 
Hakikat Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Hakikat Hak Dan Kewajiban Warga NegaraHakikat Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Hakikat Hak Dan Kewajiban Warga NegaraR HF Fakhirin
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMMuhamad Yogi
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRapiika
 
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargakasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaafnan kaffi
 
WARGA NEGARA KELAS X SMA K13
WARGA NEGARA KELAS X SMA K13WARGA NEGARA KELAS X SMA K13
WARGA NEGARA KELAS X SMA K13akhdi romli
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANSena Aditya
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   wargaMenyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaFathia Rosatika
 
Moh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar hamMoh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar hamIr. Soekarno
 
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaratanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaraAisyah Salsabilla Rositha
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Rosita Muliawati
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara'Oke Aflatun'
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAAkadusyifa .
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajibanMenyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajibanPutri Shafira
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraAfni Zul
 
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Liza Dayani
 
Makalah mata kuliah_pendidikan_kewarganean
Makalah mata kuliah_pendidikan_kewarganeanMakalah mata kuliah_pendidikan_kewarganean
Makalah mata kuliah_pendidikan_kewarganeanmildamarmil
 

Was ist angesagt? (19)

MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAMENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
 
Hakikat Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Hakikat Hak Dan Kewajiban Warga NegaraHakikat Hak Dan Kewajiban Warga Negara
Hakikat Hak Dan Kewajiban Warga Negara
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
 
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargakasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
WARGA NEGARA KELAS X SMA K13
WARGA NEGARA KELAS X SMA K13WARGA NEGARA KELAS X SMA K13
WARGA NEGARA KELAS X SMA K13
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   wargaMenyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
Moh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar hamMoh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar ham
 
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negaratanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
tanya jawab pkn ham dan kewajiban warga negara
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
 
Hak dan kewajiban warganegara
Hak dan kewajiban  warganegaraHak dan kewajiban  warganegara
Hak dan kewajiban warganegara
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajibanMenyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negara
 
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
Hak Masyarakat dalam Pemilu (RTK)
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Makalah mata kuliah_pendidikan_kewarganean
Makalah mata kuliah_pendidikan_kewarganeanMakalah mata kuliah_pendidikan_kewarganean
Makalah mata kuliah_pendidikan_kewarganean
 

Ähnlich wie Politik Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Nasional

Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 
Materi Politik Hukum.pptx
Materi Politik Hukum.pptxMateri Politik Hukum.pptx
Materi Politik Hukum.pptxNdodIswahyudi
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...Eny Ardhika Putri
 
Instrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusiaInstrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusiaASMAULCHUSNAH
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfreinhardsinaga1jr
 
Pengertian Warga Negara
Pengertian Warga Negara Pengertian Warga Negara
Pengertian Warga Negara Hilda Ayu
 
Akomodasi Syariah dalam RKUHP
Akomodasi Syariah dalam RKUHPAkomodasi Syariah dalam RKUHP
Akomodasi Syariah dalam RKUHPFenti Anita Sari
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia Yogi andreansyah
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanPoetra Poernama
 
Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan kamala c...
Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan   kamala c...Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan   kamala c...
Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan kamala c...keuangandesa
 
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945Ica Diennissa
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Tiara Azarine
 

Ähnlich wie Politik Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Nasional (20)

Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Materi Politik Hukum.pptx
Materi Politik Hukum.pptxMateri Politik Hukum.pptx
Materi Politik Hukum.pptx
 
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesiaPolitik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
 
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA K...
 
Instrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusiaInstrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusia
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
 
Pengertian Warga Negara
Pengertian Warga Negara Pengertian Warga Negara
Pengertian Warga Negara
 
Sejarahhukum1
Sejarahhukum1Sejarahhukum1
Sejarahhukum1
 
Akomodasi Syariah dalam RKUHP
Akomodasi Syariah dalam RKUHPAkomodasi Syariah dalam RKUHP
Akomodasi Syariah dalam RKUHP
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
 
Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan kamala c...
Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan   kamala c...Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan   kamala c...
Peluang dan tantangan dalam pemenuhan hak individual atas keadilan kamala c...
 
HUKUM
HUKUMHUKUM
HUKUM
 
Lampiran 2
Lampiran 2Lampiran 2
Lampiran 2
 
HAK AZASI MANUSIA - HAM
HAK AZASI MANUSIA - HAMHAK AZASI MANUSIA - HAM
HAK AZASI MANUSIA - HAM
 
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
Hak-hak Asasi Menurut UUD 1945
 
Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
 
PPT-HTN.ppt
PPT-HTN.pptPPT-HTN.ppt
PPT-HTN.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Politik Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Nasional

  • 1. Politik Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Nasional Bambang Widjojanto
  • 2. FAKTA SOSIOLOGIS INDONESIA – De facto, Indonesia adalah adalah suatu negara yang memiliki keragaman penduduk dengan beragam latarbelakang sosial dan budaya. Keragaman dimaksud juga telah diikat dan diangkat dengan sebuah motto ”Bhinneka Tunggal Ika”. Keragaman itu secara politik diikat menjadi satu oleh satunya bangsa, tanah air dan bahasa, yaitu Indonesia; – Secara de jure, keragaman sosial budaya juga disertai dengan keragaman hukum adat dan kebiasaan dimana disebagian masyarakat Indonesia hukum adat dan kebiasaan tersebut masih hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat, seperti di: Papua, Dayak, Samin, Badui dan lain sebagainya;
  • 3. – Indonesia adalah negara dengan penduduknya mayoritas beragama Islam tetapi Indonesia bukanlah Negara Islam. Kendati Hukum Islam tidak menjadi sendi dan dasar hukum untuk tata kehidupan masyarakat secara keseluruhan tetapi dalam soal hukum tertentu digunakan hukum Islam, yaitu antara lain mengenai: perkawinan dan waris; – Pasal 18B ayat (1) UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa ”negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia...”.
  • 4. – Pada aras politik, karakter kekuasaan berkembang melalui gagasan desentralisasi, dimana pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kebijakan daerah kecuali kebijakan yang menyangkut hal-hal antara lain: keamanan, keuangan, luar negeri; – Politik Ekonomi dan pengelolaan kekayaan alam berkembang kearah liberalisasi sedangkan konstitusi meletakannya dalam faham sosialisme
  • 5. BENTUK & TUJUAN NEGARA Negara Hukum yang Demokratis “…Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur…” “…memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…” {Pasal 1 ayat (3) jo Pasal 38I ayat (5) dan Pembukaan UUD}
  • 6. POLITIK HUKUM ? Kebijakan dasar dalam bidang hukum pidana yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara yang dicita-citakan
  • 7. POLITIK HUKUM Konfigurasi politik sebagai variabel bebas dapat mempengaruhi karakter produk hukum sebagai variabel terpengaruh; pembentukan hukum  konfigurasi kekuatan politik yang ada di parlemen dan/atau kelompok ”vested interest” akan berpengaruh dan mempengaruhi karakter produk hukum yang dihasilkan parlemen tersebut; Contoh  Pembuatan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi.
  • 8. Nilai yang Berkembang di dalam Masyarakat • Adanya kebutuhan Transitional Justice yang melindungi kepentingan korban; • Adanya “pergulatan” antara Kantianisme vs Utilitarianisme; • Adanya “pergulatan” antara sistem civil law dan common law; • Adanya nilai “masyarakat adat” vs masyarakat digital; • Adanya pemahaman yg bersifat Sekulerisme vs Religiusitas
  • 9. “DILEMA” DALAM POLITIK HUKUM Legalitas vs “Living Law” • Pasal 1 ayat (3) RUU KUHP  menegaskan keberpihakan pada “living Law” nilai-nilai hukum yang hidup di dalam masyarakat; • Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi berlakunya hukum yang hidup dalam masyarakat yang menentukan bahwa seseorang patut dipidana walaupun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan. • sepanjang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan/atau prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh masyarakat bangsa-bangsa.
  • 10. Kantianisme vs Utilitarianisme • Sebagian studi  rakyat menginginkan hukum mati tetap diberlakukan “tanpa syarat” u/ kejahatan tertentu; • Putusan Mahkamah Konstitusi masih “menjustifikasi” adanya hukuman mati; • Sebagian kalangan  hukuman mati sudah “kurang relevan”; dan dalam pergaulan u/ kerjasama internasional u/ kejahatan transnasional
  • 11. TRANSITIONAL JUSTICE? Di dalam RUU KUHP • Justice yg berpihak pada korban kejahatan • Ada “perubahan” dari teori absolut menuju relativisme; • Ada Pergerakan dari Punishers menuju ke Reducers; • Pemidanaan belum sepenuhnya dapat menimbulkan Efek Deterent; dan belum dieefektifkan sebagai akat untuk mencegah suatu kejahatan.
  • 12. • Pasal 54 (RUU KUHP) • (1) Pemidanaan bertujuan: – a. mencegah dilakukannya tindak pidana dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman masyarakat; – b. memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan sehingga menjadi orang yang baik dan berguna; – c. menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, memulihkan keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai dalam masyarakat; – d. membebaskan rasa bersalah pada terpidana; dan – e. memaafkan terpidana. • (2) Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan dan merendahkan martabat manusia.
  • 13. • (1) Dalam pemidanaan wajib dipertimbangkan : • a. kesalahan pembuat tindak pidana; b. motif dan tujuan melakukan tindak pidana; c. sikap batin pembuat tindak pidana; d. apakah tindak pidana dilakukan dengan berencana; e. cara melakukan tindak pidana; f. sikap dan tindakan pembuat sesudah melakukan tindak pidana; g. riwayat hidup dan keadaan sosial dan ekonomi pembuat tindak pidana; h. pengaruh pidana terhadap masa depan pembuat tindak pidana; i. pengaruh tindak pidana terhadap korban atau keluarga korban; j. pemaafan dari korban dan/atau keluarganya; dan/atau k. pandangan masyarakat terhadap tindak pidana yang dilakukan. • (2) Ringannya perbuatan, keadaan pribadi pembuat, atau keadaan pada waktu dilakukan perbuatan atau yang terjadi kemudian, dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk tidak menjatuhkan pidana atau mengenakan tindakan dengan mempertimbangkan segi keadilan dan kemanusiaan.
  • 14. • Pasal 60 RUU KUHP • (1) Jika suatu tindak pidana diancam dengan pidana pokok secara alternatif, maka • penjatuhan pidana pokok yang lebih ringan harus lebih diutamakan apabila hal itu dipandang telah sesuai dan dapat menunjang tercapainya tujuan pemidanaan. • (2) Jika pidana penjara dan pidana denda diancamkan secara alternatif, maka untuk tercapainya tujuan pemidanaan, kedua jenis pidana pokok tersebut dapat dijatuhkan secara kumulatif, dengan ketentuan tidak melampaui separuh batas maksimum kedua jenis pidana pokok yang diancamkan tersebut.
  • 15. Peraturan Perundangan yang Dapat Menetapkan Politik Hukum?. • MPR berwenang menetapkan dan merubah Undang Undang Dasar (sesuai Pasal 3 ayat {1} UUD 1945); • DPR bersama Presiden berwenang mengajukan Rancangan Undang Undang, membahasnya untuk mendapatkan persetujuan bersama antara DPR dan Presdien, serta selanjutnya disahkan oleh Presiden menjadi Undang Undang (Pasal 5 ayat {1} juncto Pasal 20 ayat {1} {2} {3} {4} UUD 1945); • Presiden berwenang menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU), Peraturan Pemerintah (PP), serta Peraturan Presiden (Perpres) seperti diatur di dalam Pasal 22 ayat (1) juncto Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 UUD 1945; • Peraturan Daerah