4. ر َةَرْيَرُه يِبَأ ُثْيِدَح.ض:ص ِهللا َل ُْوسَر َّنَأ.َلاَق م:َّيِإُبَذْكَأ َّنَّالظ َّنِإَف ،ِنَّالظَو ْمُكا
ِثْيِدَحْال.َجاَنَت َالَو ،ا ُْوسَّسَجَت َالَو ،ا ُْوسَّسَحَت َالَوَو ،ا ْوُضَغاَبَت َالَو ،ا ْوُدَساَحَت َالَو ،ا ْوُشَال
اًناَوْخِإ ِهللا َداَبِع ا ْوُن ْوُكَو ،ا ْوُرَبَادَت
Artinya:
“Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW, bersabda,
”Berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka
itu sedusta-dusta cerita (berita), jangan menyelidiki, jangan
memata-matai (mengamati) orang lain, jangan tawar-
menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasut-
menghasut, jangan benci-membenci, jangan belakang-
membelakangi dan jadilah kalian sebagai hamba Allah itu
saudara.”
5. Buruk sangka adalah menyangka seseorang berbuat kejelekan atau
menganggap jelek tanpa adanya sebab-sebab yang jelas yang
memperkuat sangkanya. Dan perbuatan itu dapat membuat pelakunya
mendapat dosa dari Allah SWT. Dan dapat membuat hati seseorang
kotor dan itu sangat di sayangkan karena pusat kegiatan seorang ada di
hati, jika hati seseorang bersih dari noda dan dosa maka seluruh anggota
tubuhnya akan bersih pula.
6. Namun jika hatinya kotor maka tubuhnya akan ikut terkotori
karena hati itu yang menyebarkan darah yang mengalir dari
jantung ke setiap sendi-sendi dalam tubuh manusia dan
bayangkan jika darah itu telah terkotori dengan dosa dan
noda.”Akankah tubuh itu akan bersih dan sehat jika dasar dari
tubuh itu tidak tidak sehat yaitu Darah.
7. Buruk sangka itu termasuk perbuatan zalim karna kita
telah memberikan perasangka tidak baik pada sesuatu
padahal sesuatu/seseorang itu belum tentu buruk karna
yang pantas mengadili sesuatu baik atau buruknya
hanya-lah Allah semata karna kita manusia sangat
banyak kekurangan dalam segala hal dan bagaimana
kita mengatakan sesuatu itu buruk sedangkan kita
sendiri tidak tau apakah kita sudah termasuk orang
yang terbebas dari dosa dan noda serta keburukan
dalam hati kita serta hidup kita dalam sehari-hari.
8. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.(al hujurat:12)
9. Larangan memata-matai disini adalah
menyelidiki atau memata-matai kekurangan
seseorang atau aib orang lain, baikdengan
pendengaran ataupun sengaja menyelikinya,
terutama hal-hal yang tersembunyi yang tidak
pantas di ketahui, selain dirinya dan Allah SWT.
10. Cukuplah mengetahui seseorang dari zahir nya saja dan kita tidak usah
mencari-cari suatu keburukanya atau sesuatu yang tak tampak darinya
biarlah Allah dan orang yang bersangkutan saja yang mengetahui
karena kita tidak pantas untuk mengetahuinya dan tidak ada
manfaatnya bagi kita. Namun demikian di bolehkan memata-matai
seseorang untuk kemaslahatan mayarakat. Misalnya seorang polisi yang
sedang bertugas menyelidiki sesuatu untuk mengungkapkan kasus
pembunuhan ataupun pencurian.
11. Larangan menawar disini adalah terjadi dalam teransaksi jual
beli yaitu menawarkan suatu barang kepada seseorang dengan
nilai tinggi sedangkan barang yang di tawarkan itu tidak bagus
akan tetapi dengan tipu dayanya orang lain merasa tertarik
sehingga mau membeli barang tersebut. Akibatnya orang yang
beli barang tersebut merugi karena telah tertipu membeli
barang yang tidak bagus dengan harga yang mahal.
12. Hasud adalah al-munafasah “bersaing”. Perbuatan hasud ini
tidak terjadi kecuali karena suatu nikmat yang diberikan Allah
kepada seseorang, barang siapa yang membenci nikmat dan
menginginkan hilangnya nikmat dari saudaranya Muslim
maka orang itu termasuk orang yang hasud. Oleh karena itu definisi hasud adalah
membenci nikmat yang diberikan Allah
kepada orang lain dan menginginkan
hilangnya nikmat itu, sekalipun dengan cara
memberi kuasa kepada orang lain untuk
menghilangkan nikmat itu.
13. Arti hasud secara umum adalah iri hati, yakni menginginkan
agar kemuliaan dan kesenangan yang sedang dimiliki oleh
orang lain lenyap, baik berupa harta maupun dan lainya.
Perbuatan seperti itu sangat tercela dan bertentangan dengan
prinsip-prinsip islam yang menekankan rasa persaudaraan
antara sesama mukmin sehingga harus saling menolong dan
saling menjaga.
14. Maksudnya adalah menjauhi orang lain disebabkan kebencian.
Perbuatan ini sangatlah dilarang agama kita dalam islam
karena perbuatan tersebut dapat membeda-bedakan antara
satu dengan yang lainya sedangkan yang pantas membedakan
tingkatan seseorang hanyalah ketaqwaan seseorang karena
Allah tidak memandang materi dari seseorang akan tetapi
hanya ketaatannya pada perintah Allah SWT tersebut
15. Maksudnya adalah memutuskan tali persaudaraan dan menghindar
dari orang lain bukanlah perbuatan terpuji dan tidak dibenarkan dalam
ajaran Islam apalagi kalau melebihi tiga hari, perbuatan ini dapat
memutuskan tali persaudaraan dalam suatu komunitas dan kita hanya
dibolehkan membelakangi ataupun membenci seseorang karena
seseorang tersebut berbuat kezaliman karena sesuai dengan yang
dipesankan Rasul kita atau Muhammad SAW: “Bahwasanya Jika kita
melihat suatu kemungkaran maka kita mencegahnya dengan tangan
dan jika kita tidak mampu dengan tangan maka dengan perkataan dan
jika itu juga tidak mampu maka kita meski membeci dengan hati dan
itu adalah selemah-lemah Iman kata Beliau”.
16. Perintah Merekatkan Persaudaraan
Dalam hadis , Rasulullah juga memerintahkan umatnya
untuk senantiasa selalu menyambungkan tali silaturahmi
dan ikatan persaudaraan dengan seerat-eratnya karena setiap
orang muslim adalah saudara seperti Firman Allah SWT
yang artinya:
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.
(QS. al-Hujurat: 10).
17. ْالَم َن ْوُرْدَتَا قال وسلم عليه صلىاهلل هللا رسول ّان عنه هللا رضي هريرة ابى وعنقالوا ؟ُةَبْيِغ:
ُماعل ُهُل ْوُس َر َو ُهللا:ْيَا َرَفَا َلاَق ُه َرْكَياَمِب ََاكخَا َك ُرْكِذ قالَلاَق ،ُل ْوُقَااَم ى ِخَاىِف َانَك َنِا َت:َك ْنِاَان
ُقَتاَم ِهْيِف ْنُكَي ْمَل ْنِا َو ،ُهَتْبَتْغِادَقَف ُل ْوُقَتاَم ِهْيِفُهَّتَهَب ْدَقَف ُل ْو.{مسلم رواه}
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah SAW bertanya :
“Tahukah kamu sekalian, apakah menggunjing itu? Para sahabat
berkata: Allah dan Rasulnya lebih mengetahui, beliau bersabda :
“Yaitu bila kamu menceritakan keadaan saudaramu yang ia tidak
menyenanginya. Ada seorang sahabat bertanya :
bagaimana seandainya saya menceritakan apa yang sebenarnya
terjadi pada saudaramu itu maka berarti kamu telah
menggunjingnya tidak terjadi pada saudaramu, maka kamu benar-
benar membohongkannya” (Riwayat Muslim).
18. Dari hadis di atas dapat kita ambil hikmah bahwasanya kita
dilarang menceritakan kejelekan saudara kita walaupun
dibelakangnya, sekalipun sesuatu itu benar-benar terjadi,
sedangkan ia tidak menyukai jika ia mendengar apa yang kita
katakan kepada saudara kita yang lain dan dapat juga
mencemarkan marwah saudara kita dalam bermasyarakat.
19. Apabila kita mendengar seseorang yang melakukan
ghibah atau membicarakan hal-hal yang kotor lainya
tentang seseorang maka kita hendaklah menghindar
karena kita dapat resiko yaitu mendapat dosa dari
Allah karena kita membiarkan suatu kemungkaran
dan tanpa mencegahnya bahkan kita ikut bergabung
dalam perbuatan mungkar tersebut. Seperti Firman
Allah SWT yang artinya :
Dan apabilamereka mendengar Perkataanyang tidak
bermanfaat,mereka berpalingdaripadanya dan
mereka berkata:"Bagi Kami amal-amalKami dan
bagimu amal-amalmu,Kesejahteraanatasdirimu,
Kami tidak ingin bergauldengan orang-orang jahil".
(QS. al-Qashshash: 55).
20. Sebenarnya tidak semua Ghibah itu dilarang. Akan tetapi ada
beberapa ghibah yang dibolehkan karena yang bertujuan untuk
kemaslahatan atau terpaksa mengutarakanya antara lain sebagai
berikut:
1) Mengadukan orang yang menganiaya kepada wali hakim
2) Meminta orang yang dianggap sanggup menasehatinya supaya
menasehati orang yang berbuat mungkar tersebut
3) Menasehati agar orang lain tidak tertipu dengan orang jahat itu
4)Terhadap orang yang terang-terangan melakukan kejahatan
5) Mengenal orang dengan suatu gelar seperti Al-Amsyi, Al-Ama,
Al-Ashom, Al-Ahwal”
21. Mendapatkan ancamandan murkaAllah
Mendapatkan laknat dari Allah baik di duniamaupundi akhirat
Akanmelahirkanpermusuhandan kebencian di antara manusia.
Mewariskankehinaandan kerendahandi hadapanAllahswt dan di hadapanmanusia.
Menjadikanoranglaintidak percaya
Dapatmengakibatkanberbagai macamtindakankriminal yang dilatarbelakangioleh
dendam
Retaknya ukhuwahislamiyah diantara sesama muslim
Kebencianterselubungyang dikhawatirkanakan bertambahmenjadi bentuk
bermusuhan yangnyata
Sifat hasad( dengki) yangmenggerogoti hati seseorang sehingga inginmerenut
kedudukansaudaranyadalampandanganmanusia
Adanyasifat fasaddan gairahdalammelakukandosadan kernunkaran.
22. 1. Janganmudahpercaya terhadap berita yang kita dengar sebelumditeliti
terlebihdahulukebenarannya sehingga tidakmenyesal bila berita itu
membawaakibat buruk.
2. Kita tinggalkanberitayang kita dengar bila tidakberkepentingan.
3. Memperbanyakmeneliti keburukan diri sediri.
4. Membiasakanlidahberdzikir dan menanamkanpengertian bahwa
menggunjing itu adalah dosa karenaitu sangat dilarang oleh agama Islam.
5. Meningkatkanketaqwaandengan mendekatkan diri kapada Allah,
misalnya sering bertilawahdan berzikir agar hati menjadi lunak dan jiwa
menjadi tenang.
23. 6. Berfikir sebelummemulai pembicaraan, agar yang keluar dari mulut
adalah perkataanyang baik-baiksaja, dan mengingat bahwa semua
yang kita bicarakan dan kerjakan akandicatat oleh malaikat Raqib
dan Atid.
7. Tabayunsebelummenyampaikanberita, supaya ukhuwahtetap
terjaga dan tidakterjadi hal-hal yang tidakdiinginkan.
8. Mengingatkan orang lain ketika ia menceritakansaudaranya, agar ia
tidakterjatuhkedalamlembah yang bernama ghibah.
Cara menghindari sifat ghibah&buthan
24. ر َةَرْيَرُه ىِبَأ َْنع.ض.َلاَق:ص ِهللا ُل ُْوسَر َلاَق.م:.َضَْري ىَلاَعَت َهللا َّنِإْمُكَل ُه ِرْكُيَو ًاثَالَث ْمُكَل ى
ْنَاَو ،ًائْيَش ِهِب ا ْوُك ِرْشُت َالَو ُه ْوُدُبْعَت ْنَا ْمُكَل ىَض َْريَف ،ًاثَالَثَالَو ًاعْيَُِج ِهللا ِِْبَحِب ا ْوُُ ََِِْعَتْوُقَّرَفَت،ا
ِلَاؤُّسال ُةَرَْثكَو َلاَقَو َِْيِق ْمُكَل ُه ِرْكُيَو
ِلاَُْال َُةعاَضِاَو(.مسلم رواه)
Artinya:
Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu ridha untukmu semua akan tiga perkara dan
benci untukmu semua akan tiga perkara pula. Allah ridha untukmu
semua jikalau engkau semua menyembah-Nya dan tidak
menyekutukan sesuatu dengan-Nya dan jikalu engkau semua
berpegang teguh dengan agama Allah dengan bersama – sama penuh
rasa persatuan – dan engkau semua tidak bercerai – berai. Allah benci
untukmu semua akan qif dan qal dikatakan dari sini mengatakan
kesana yakni uraian yang tidak ada kepastian benarnya juga
banyaknya pertannyaan serta menyia–nyiakan harta” (HR. Muslim)
25. Hadits ini mengandung enam hal yakni, tiga hal yang disukai oleh Allah
dan tiga hal yang dibenci Allah, yaitu :
1) Allah menyukai apabila hamba-Nya menyembah kepada-Nya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun
2) Allah menyukai apabila hamba-Nya berpegang teguh dengan ikatan Allah
3) Allah menyukai apabila hamba-Nya tidak bercerai – berai
4) Allah membenci hamba-Nya yang banyak bertanya sesuatu yang tidak
berguna
5) Allah membenci hambanya yang memboroskan harta