SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
PENGELOLAAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN



PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI




                              1
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
                         MASUKAN INSTRUMENTAL

                                                                              IQ, EQ, SQ


                      Kuriulum    Sarana/prasarana       Guru & Staf         Kognitif
                                                                              Afektif
                                                                            Psikomotor
                                            Organisasi                   Hubungan Personal
                                 Keuangan

                                                                                                      Melanjutkan
                                                                                                       Pendidikan
             PROSES




                                                                                             HASIL

                             Manajemen Sekolah
MASUKAN                                                                KELUARAN
MENTAH
 (Siswa)
                                N
                              GA                                                                     Bekerj
                            UN                                                                           a
                         NGK
                       LI
                 N
              UKA
            AS
           M                     Dukungan Pemerintah




            Dukungan Orangtua          Dukungan Masyarakat                          2
Apa itu Sekolah Unggul
  (Ada tiga komponen)
Sekolah yang mampu memberikan layanan
optimal kepada seluruh anak dgn berbagai
perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar
Mampu meningkatkan secara signifikan
kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi
aktualisasi    diri    yang     memberikan
kebanggaan
Mampu membangun karakter kepribadian
yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
siswa


                                 3
• Sekolah saat ini (bukan sekolah
• Sekolah saat ini (bukan sekolah
  Unggul)
  Unggul)                               • Sekolah yang Ideal (Sekolah
                                          Unggul)
• 1. Dimensi kognitif (hanya
• 1. Dimensi kognitif (hanya
  menghafal)                            • Dimensi kognitif (menguasai
  menghafal)                              pengetahuan dan bidang
• 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)
• 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)     studi).
• 3. Dimensi nilai tidak terurus dan
• 3. Dimensi nilai tidak terurus dan    • Dimensi ketrampilan: a.l.
  tidak mendalam
  tidak mendalam                          ketrampilan untuk melakukan
                                          pekerjaan,
• 4. Dimensi hubungan (ranah
• 4. Dimensi hubungan (ranah            • pemecahan masalah, berfikir
   interaktif) tidak tergarap.
   interaktif) tidak tergarap.            kreatif, dll.
                                        • Dimensi nilai: a.l. sikap
                                          terhadap diri, terhadap orang
                                          lain, terhadap
                                        • lingkungan, dan kepada Maha
                                          Pencipta.
                                        • Dimensi hubungan: hubungan
                                          yang dibangun oleh luaran
                                          pendidikan


PP. 19                                  • (outcome) terutama dunia
                                          kerja dan masyarakat.



                                                    4
Model Pengembangan Sekolah Uggul
 Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan
 1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan
unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang
 unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang
unggul (Seeley 1988)
 unggul (Seeley 1988)                                    Sasaran Sistem Sekolah Unggulan:
                                                         Sasaran Sistem Sekolah Unggulan:
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam
 Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam
kelas atau sekolah tertentu
                                                            Sejauh mana keluaran sekolah
                                                             Sejauh mana keluaran sekolah
 kelas atau sekolah tertentu
                                                        memiliki kapabilitas dalam intelektual,
                                                        memiliki kapabilitas dalam intelektual,
Kelemahannya :
  Kelemahannya :
- Terlalu esklusif                                      ketrampilan, dan moral yang berguna
                                                         ketrampilan, dan moral yang berguna
  - Terlalu esklusif
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
  - Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan              untuk masyarakat dan diri sendiri
                                                           untuk masyarakat dan diri sendiri
2. Proses output approach: struktur persekolahan,
  2. Proses output approach: struktur persekolahan,
lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk
  lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk
1990)
  1990)
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
 Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul




               Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan
               memperhatikan standarisasi minimal (minimun
               requirement) anak didik yang akan diterima dengan
               kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan
               pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai,
               management/organisasi sekolah,

                                                                         5
Siklus Kurikulum


Perencanaan            Pengembangan



              Policy


  Penilaian            Implementasi


                               6
Curriculum Engineering
1. Merumuskan tujuan yang hendak
   dicapai.
2. Mengorganisasikan bahan belajar
   untuk mencapai tujuan.
3. Memilih cara untuk memudahkan
   terjadinya belajar.
4. Menetapkan cara untuk menilai
   keberhasilan belajar.

                          7
Hubungan antara Kurikulum
    dan Pembelajaran


Rancangan                                  Pelaksanaan
    dan                                      belajar-
pengaturan                                mengajar dan
  belajar-                                penilaian hasil
 mengajar                                     belajar




             (dua sisi koin uang logam)
                                              8
Pembelajaran sebagai sistem
Sistem: kesatuan komponen yang terarah
        pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran

                   Tujuan



                                 Isi/materi
Evaluasi                         pembelajaran




           Proses pembelajaran
                                      9
KOMPONEN-KOMPONEN
         MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF




                    TUJUAN
                 PEMBELAJARAN


                                 PENGELOLAAN
TINDAK
                                    KELAS
LANJUT
                   MODEL
                PEMBELAJARAN
                   EFEKTIF

                                  STRATEGI
EVALUASI                        PEMBELAJARAN


                  MEDIA DAN
                   SUMBER
                                   10
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Kebutuhan Anak   Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan




  Filosofis         Psikologis         Sosiologis



                 Tujuan Pendidikan




                   KURIKULUM

                                        11
Komponen KTSP
Mengacu Pada:
• Standar Isi (Permen 22)
• Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)
• Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
  23( Permen 24)
• Panduan KTSP
• Model Tubuh Kurikulum (Model Format
  KTSP)

                              12
Perencanaan Kurikulum

1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan
   filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk (master plan):
   pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian



                                  13
Pengembangan Kurikulum
     1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran
I    2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
     3. Penentuan struktur dan isi program
     4. Pemilihan dan pengorganisasian materi
     5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
II
     6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
     7. Penentuan cara mengukur hasil belajar


                                       14
Struktur Pengetahuan

               Generalisasi
Meningkatkan




                               Meningkatkan
                               kekhususan
keumuman



                 Konsep



                  Fakta



                              15
Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program
   pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana
   Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana
   pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan
   hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran
                                     16
Penilaian Kurikulum

1. Kekuatan dan kelemahan
2. Formatif dan sumatif
3. Konteks, input, proses, produk (CIPP)
4. Kontingensi – kongruens
5. Diskrepansi




                                      17
MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,
         PRODUCT): Daniel Stufflebeam


Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan
 sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah-
 masalah dan peluang.
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
 sistem, strategi pencapaian tujuan,
 implementasi design dan cost benefit dari
 rancangan.
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
 penyediaan informasi untuk pembuatan
 keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur
 pencapaian proses dan pada akhir program
 (identik dgn evaluasi sumatif)
                                  18
Strategic Planing: ORBEX




                   19
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI
                             ACTION PLAN SEKOLAH


 Dimana kta          - Analisis lingkungan         Profil Sekolah
                       eksternal                                                   Isu-isu strategis
 sekarang ?                                                                           Kebijakan
                     - Analisis lingkungan
                                                                                      Pendidikan
                       internal



                                        Profil sekolah yang diharapkan
 Kemana kita                                 - Visi, Misi, Tujuan,
 akan pergi ?                                  Sasaran, Kebijakan, dan
                                               Program

                                                     Strategi
Bagaimana                                          pelaksanaan
caranya                              Formulasi Strategi               Alokasi Sumberdaya
mencapai                               Pelaksanaan
kesana ?
                                                Evaluasi & Kontrol
                                                                               Pengumpulan &
                                 Saran/                                          Pemaparan
                                                           Evaluasi
Apakah kita                   Rekomendasi                                          Data
sampai
disana?
                                                                             20
8 langkah dalam melakukan penyusunan
             perencanaan Strategi Sekolah

1. Renungkan misi;       Apa saja yang menjadi tujuan
   dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
   Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
   kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan.
2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita
   lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
   sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk
   mencapai tujuan?
3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti apa
   yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
   dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
   di masa yang akan datang?




                                         21
4.   Lakukan organizational diagnosis; Apa yang menjadi
     kekuatan dan kelemahan kita bila dibandingkan
     dengan negara lain? Apa saja faktor kunci
     keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini?
     Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang
     dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita
     inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk
     mengukur keberhasilan kita dalam mengelola
     organsiasi ini?
5.    Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
     diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
     ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada
     tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
     Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak-
     tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan upaya
     organisasi mendekatkan ke kondisi yang diinginkan
     tersebut?

                                         22
6.   Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka
     mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
     ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
     perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
     Perubahan apa yang akan diusahakan?
7.   Rumuskan renstra sekolah jangka menengah;
     Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
     dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
     renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
     Teknologi apa yang akan diusahakan?
8.   Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara
     rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
     dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
     kegiatan, organisasi, dan manusia?
     Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
     saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
     investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
     membenarkan investasi tersebut?
     Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
     berjalan sesuai harapan?
                                           23
Visi Sekolah


Gambaran sekolah yang dicita-citakan di
masa depan

– Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi,
  semangat, dan komitmen warga sekolah
– Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional
– Realistik sesuai harapan masyarakat



                                          24
Contoh Visi Sekolah


Menuju sekolah yang unggul dan
berprestasi berdasarkan iman dan taqwa

Indikator:
  – Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
  – Juara dalam berbagai lomba KIR
  – Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
  – Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
    kesenian
  – Unggul dalam kegiatan keagamaan
                                   25
Misi Sekolah

Tindakan untuk mewujudkan visi
sekolah

– Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan
  visi
– Rumusan tindakan sebagai arahan untuk
  mewujudkan visi

                               26
Contoh Misi Sekolah


• Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi
  semua guru dan siswa
• Menumbuhkan semangat keunggulan warga
  sekolah dalam berkarya
• Mendorong siswa mengenali potensi dirinya
  untuk meningkatkan motivasi berprestasi
• Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran
  agama yang dianut

                                27
Tujuan Sekolah
• Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
  dalam jangka waktu tertentu (3 th)
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
• Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
• Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
• 20% siswa mampu berkomunikasi dengan
  bahasa Inggris dengan baik
• Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
  setingkat kabupaten/kota
• 80% siswa mampu melaksanakan ibadah
  dengan benar sesuai dengan ajaran agama yang
  dianut.


                                   28
MUATAN LOKAL

•   Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
    sekolah
•   Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
    Penyelenggaraan dll
•   Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
•   Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
    daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
    tersendiri;
•   Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
•   Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
    dalam setiap semester
•   Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
    semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.

•   Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis
    Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah



                                                    29
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
•   Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
    diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan,
    Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun
    programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

•   Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus

•   Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif
•   Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
    sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan
    ekstrakurikuler

•   Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
    (kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang
    berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa seperti:
    kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.

•   Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
    bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
•   Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga
    kependidikan yang kompeten.

                                                         30
KETUNTASAN BELAJAR
    Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan
    Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
    ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan
    hal-hal sbb:

•   Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah
    0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75%

•   Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan
    minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan:
    kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber
    daya pendukung

•   Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria
    ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai
    criteria ketuntasan ideal.



                                            31
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
•   Berisi tentang program kecakapan hidup yang
    diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis
    Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya.
    Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb:

•   Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan
    vokasional

•   Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
    disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa
    paket/modul yang direncanakan secara khusus dan
    terintegrasi.

•   Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
    bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
    formal/non formal lain, apabila sekolah yang
    bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
    yang memadai.
                                          32
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


•   Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan
    global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis,
    Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun
    dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:

•   Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa,
    TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi
    pengembangan kompetensi peserta didik

•   Dapat merupakan bagian dari semua MP

•   Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
    formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal




                                              33
Pemetaan SK/KD
       Merupakan gambaran hasil pengkajian
       Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
       setiap MP berdasarkan:
•   urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin
    ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak
    harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
    SI;
•   keterkaitan antara standar kompetensi dan
    kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
•   keterkaitan antara standar kompetensi dan
    kompetensi dasar antarmata pelajaran.
•   Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
    matriks atau diagram alur atau bentuk peta
    pikiran (concept maping)
                                      34
Tata Nilai Depdiknas
       Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai
       keunggulan, meliputi:
1. Amanah
       Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
       kepercayaan
2.   Profesional
       Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami
       bagaimana mengimplementasikannya
3.   Antusias dan Bermotivasi Tinggi
       Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi
       pada hasil
4.   Bertanggung Jawab
       Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-
       jawabkan hasil kerjanya
5.   Kreatif
       Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
       terhadap setiap permasalahan
6.   Disiplin
       Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak
       orang lain untuk bersikap yang sama
7.   Peduli
                                                          35
       Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan
       kepentingan pihak lain.
Nilai-nilai proses (process values)
                    Depdiknas,
    Visioner dan Berwawasan
•   Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
    yang luas serta wawasan yang jauh ke depan
•   Menjadi Teladan
    Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk
    melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh
    bagi pihak lain
•   Memotivasi (Motivating)
    Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak
    lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama
•   Mengilhami (Inspiring)
    Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan
    agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan
    karya terbaiknya


                                          36
• Memberdayakan (Empowering)
  Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
  usaha pihak lain sesuai kemampuannya
• Membudayakan (Culture-forming)
  Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
  masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
• Taat Azas
  Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan
  perundangan
• Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim
  Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan,
  keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif
  bagi kepentingan Depdiknas
• Akuntabel
  Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar
  serta memberikan hasil kerja yang dapat
  dipertanggungjawabkan.

                                        37
Nilai-nilai keluaran (output values),

•   Produktif (Efektif dan Efisien)
    Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui
    pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
•   Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
    Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
•   Dapat Dipercaya (Andal)
    Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil
    kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas
•   Responsif dan Aspiratif
    Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu
    berubah
•   Antisipatif dan Inovatif
    Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi,
    serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru
•   Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
    Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata
•   Pembelajar Sepanjang Hayat
    Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
    wawasan, pengetahuan dan pengalaman.

                                                     38
VISI PENDIDIKAN
          NASIONAL
• Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
  pranata sosial yang kuat dan berwibawa
  untuk memberdayakan semua warga negara
  Indonesia berkembang menjadi manusia yang
  berkualitas sehingga mampu dan proaktif
  menjawab tantangan zaman yang selalu
  berubah.

• Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
  tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
  tahun 2025 menghasilkan: INSAN
  INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan
  Kamil / Insan Paripurna)
                                   39
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Cerdas spiritual
  Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
  memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
  pekerti luhur dan kepribadian unggul.

Cerdas emosional & sosial
  Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
  dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
  serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri
  melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal
  balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi
  manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
  bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
  kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.

Cerdas intelektual
  Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi
  dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi
  insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;

Cerdas kinestetis
  Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
  sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas;Aktualisasi
  insan adiraga.                                       40
MAKNA INSAN INDONESIA
Kompetitif :  KOMPETITIF

• Berkepribadian unggul dan gandrung akan
  keunggulan
• Bersemangat juang tinggi
• Mandiri
• Pantang menyerah
• Pembangun dan pembina jejaring
• Bersahabat dengan perubahan
• Inovatif dan menjadi agen perubahan
• Produktif
• Sadar mutu
• Berorientasi global
• Pembelajar sepanjang hayat
                                      41
MISI PENDIDIKAN
         DEPDIKNAS

• Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
  menetapkan Misi sebagai berikut:
  MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
  MAMPU MEMBANGUN INSAN
  INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
  DAN KOMPETITIF DENGAN
  MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
  NASIONAL.
                           42
A framework for understanding education quality




                                                  43

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

00 presentasi ktsp
00  presentasi ktsp00  presentasi ktsp
00 presentasi ktsp
asep mulyana
 
3. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 250420143. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 25042014
asep mulyana
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Agus Hariyatno
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
Whyda Kasim
 
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolahKBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
Jasmin Jasin
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
dimas hartono
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
harysbg
 
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
Nurfadilah Abdullah
 

Was ist angesagt? (20)

Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
00 presentasi ktsp
00  presentasi ktsp00  presentasi ktsp
00 presentasi ktsp
 
3. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 250420143. isi naskah ekonomi final 25042014
3. isi naskah ekonomi final 25042014
 
KTSP PPT
KTSP PPTKTSP PPT
KTSP PPT
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
Standar Isi KK 2013
Standar Isi  KK 2013Standar Isi  KK 2013
Standar Isi KK 2013
 
00 presentasi rpp
00  presentasi rpp00  presentasi rpp
00 presentasi rpp
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Model ktsp-smp ' 2006
Model ktsp-smp  ' 2006Model ktsp-smp  ' 2006
Model ktsp-smp ' 2006
 
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolahKBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
KBK 05. pengelolaan kurikulum di sekolah
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
Pengembangan Kurikulum dalam Proses Pembeajaran (KTSP vs Kurikulum 2013)
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smpKurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) smp
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (13)

Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
Pp no-48-tahun-2008-tentang-pendanaan-pendidikan1
 
Pedoman evaluasi diri prodi
Pedoman evaluasi diri prodiPedoman evaluasi diri prodi
Pedoman evaluasi diri prodi
 
Mempersiapkan akreditasi
Mempersiapkan akreditasiMempersiapkan akreditasi
Mempersiapkan akreditasi
 
Standar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanStandar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikan
 
KERANGKA STRATEGIS PENGEMBANGAN KTSP
KERANGKA STRATEGIS PENGEMBANGAN KTSPKERANGKA STRATEGIS PENGEMBANGAN KTSP
KERANGKA STRATEGIS PENGEMBANGAN KTSP
 
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikanTugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
Tugas fungsi tenaga pendidik dan kependidikan
 
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaStruktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
 
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
Standar pengelolaan-pendidikan-1233014550362675-2
 
Isian instrumen akreditasi detail
Isian instrumen akreditasi detailIsian instrumen akreditasi detail
Isian instrumen akreditasi detail
 
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
 
Penyusunan KTSP
Penyusunan KTSPPenyusunan KTSP
Penyusunan KTSP
 
Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan PendidikanStandar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan
 
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 239447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
39447297 panduan-bukti-fisik-akreditasi 2
 

Ähnlich wie 10 pengelolaan ktsp

Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan Kurikulum
inset98
 
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoPengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
SMK Kesehatan Purworejo
 
Pengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayuPengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayu
obepsp
 
Pengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayuPengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayu
obepsp
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikan
aiieriie
 
Profil kurikulum 2013
Profil kurikulum 2013Profil kurikulum 2013
Profil kurikulum 2013
iwita_1
 
Seminar gempita bandung
Seminar gempita bandungSeminar gempita bandung
Seminar gempita bandung
iwita_1
 
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ictPerkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Ana Solehah
 
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ictPerkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Ana Solehah
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
anisaaprilia732
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
green_sarijo
 
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ictPerkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Ana Solehah
 

Ähnlich wie 10 pengelolaan ktsp (20)

Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan Kurikulum
 
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoPengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
 
Pengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayuPengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayu
 
Pengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayuPengenalan obe bahasa melayu
Pengenalan obe bahasa melayu
 
kurikulum
kurikulumkurikulum
kurikulum
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikan
 
Profil kurikulum 2013
Profil kurikulum 2013Profil kurikulum 2013
Profil kurikulum 2013
 
Konsep sekolah-unggul
Konsep sekolah-unggulKonsep sekolah-unggul
Konsep sekolah-unggul
 
Penulisan Ilmiah
Penulisan IlmiahPenulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah
 
Konsep sekolah unggul
Konsep sekolah unggulKonsep sekolah unggul
Konsep sekolah unggul
 
Minggu 9
Minggu 9Minggu 9
Minggu 9
 
Seminar gempita bandung
Seminar gempita bandungSeminar gempita bandung
Seminar gempita bandung
 
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ictPerkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
 
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ictPerkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Pembugaran Kepimpinan Instruksional
Pembugaran Kepimpinan InstruksionalPembugaran Kepimpinan Instruksional
Pembugaran Kepimpinan Instruksional
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
 
pkg umum3
pkg umum3pkg umum3
pkg umum3
 
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ictPerkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
Perkembangan resos pembelajaran berasaskan teknologi ict
 

Mehr von الشيخ شريف الدين

0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
الشيخ شريف الدين
 
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikanPp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
الشيخ شريف الدين
 

Mehr von الشيخ شريف الدين (17)

11 pengemb kurikulum kbk
11 pengemb kurikulum kbk11 pengemb kurikulum kbk
11 pengemb kurikulum kbk
 
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
09 sejarah perjalanan kurikulum nasional
 
08 manajemen kurikulum ktsp 06
08 manajemen kurikulum ktsp 0608 manajemen kurikulum ktsp 06
08 manajemen kurikulum ktsp 06
 
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
 
06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup
 
05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur
05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur
05 materi inti 2 konsep adm & supervisi kur
 
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
 
03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur
03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur
03 materi inti 1 pendahuluan & konsep kur
 
02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum
02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum
02 materi pengantar dasar pengemb kurikulum
 
01 materi pembuka pengm kurikulum pai
01 materi pembuka pengm kurikulum pai01 materi pembuka pengm kurikulum pai
01 materi pembuka pengm kurikulum pai
 
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg
 
0 kekuatan paradigma
0 kekuatan paradigma0 kekuatan paradigma
0 kekuatan paradigma
 
0 guru antara profesi & pilihan
0 guru antara profesi & pilihan0 guru antara profesi & pilihan
0 guru antara profesi & pilihan
 
0 curriculum vitae
0 curriculum vitae0 curriculum vitae
0 curriculum vitae
 
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikanPp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
Pp 17 2010 ttg pengelolaan & penyelenggaraan pendidikan
 
Sifat huruuf 17
Sifat huruuf 17Sifat huruuf 17
Sifat huruuf 17
 
العربة (4) لكلية الدينية
العربة (4) لكلية الدينيةالعربة (4) لكلية الدينية
العربة (4) لكلية الدينية
 

10 pengelolaan ktsp

  • 1. PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI 1
  • 2. SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH MASUKAN INSTRUMENTAL IQ, EQ, SQ Kuriulum Sarana/prasarana Guru & Staf Kognitif Afektif Psikomotor Organisasi Hubungan Personal Keuangan Melanjutkan Pendidikan PROSES HASIL Manajemen Sekolah MASUKAN KELUARAN MENTAH (Siswa) N GA Bekerj UN a NGK LI N UKA AS M Dukungan Pemerintah Dukungan Orangtua Dukungan Masyarakat 2
  • 3. Apa itu Sekolah Unggul (Ada tiga komponen) Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar Mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan Mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa 3
  • 4. • Sekolah saat ini (bukan sekolah • Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul) Unggul) • Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul) • 1. Dimensi kognitif (hanya • 1. Dimensi kognitif (hanya menghafal) • Dimensi kognitif (menguasai menghafal) pengetahuan dan bidang • 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik) • 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik) studi). • 3. Dimensi nilai tidak terurus dan • 3. Dimensi nilai tidak terurus dan • Dimensi ketrampilan: a.l. tidak mendalam tidak mendalam ketrampilan untuk melakukan pekerjaan, • 4. Dimensi hubungan (ranah • 4. Dimensi hubungan (ranah • pemecahan masalah, berfikir interaktif) tidak tergarap. interaktif) tidak tergarap. kreatif, dll. • Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap • lingkungan, dan kepada Maha Pencipta. • Dimensi hubungan: hubungan yang dibangun oleh luaran pendidikan PP. 19 • (outcome) terutama dunia kerja dan masyarakat. 4
  • 5. Model Pengembangan Sekolah Uggul Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan 1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul (Seeley 1988) unggul (Seeley 1988) Sasaran Sistem Sekolah Unggulan: Sasaran Sistem Sekolah Unggulan: Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu Sejauh mana keluaran sekolah Sejauh mana keluaran sekolah kelas atau sekolah tertentu memiliki kapabilitas dalam intelektual, memiliki kapabilitas dalam intelektual, Kelemahannya : Kelemahannya : - Terlalu esklusif ketrampilan, dan moral yang berguna ketrampilan, dan moral yang berguna - Terlalu esklusif - Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan - Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan untuk masyarakat dan diri sendiri untuk masyarakat dan diri sendiri 2. Proses output approach: struktur persekolahan, 2. Proses output approach: struktur persekolahan, lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk 1990) 1990) Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan memperhatikan standarisasi minimal (minimun requirement) anak didik yang akan diterima dengan kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai, management/organisasi sekolah, 5
  • 6. Siklus Kurikulum Perencanaan Pengembangan Policy Penilaian Implementasi 6
  • 7. Curriculum Engineering 1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai. 2. Mengorganisasikan bahan belajar untuk mencapai tujuan. 3. Memilih cara untuk memudahkan terjadinya belajar. 4. Menetapkan cara untuk menilai keberhasilan belajar. 7
  • 8. Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran Rancangan Pelaksanaan dan belajar- pengaturan mengajar dan belajar- penilaian hasil mengajar belajar (dua sisi koin uang logam) 8
  • 9. Pembelajaran sebagai sistem Sistem: kesatuan komponen yang terarah pada pencapaian tujuan Sistem pembelajaran Tujuan Isi/materi Evaluasi pembelajaran Proses pembelajaran 9
  • 10. KOMPONEN-KOMPONEN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF TUJUAN PEMBELAJARAN PENGELOLAAN TINDAK KELAS LANJUT MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF STRATEGI EVALUASI PEMBELAJARAN MEDIA DAN SUMBER 10
  • 11. Konstelasi Pengembangan Kurikulum Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan Filosofis Psikologis Sosiologis Tujuan Pendidikan KURIKULUM 11
  • 12. Komponen KTSP Mengacu Pada: • Standar Isi (Permen 22) • Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23) • Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan 23( Permen 24) • Panduan KTSP • Model Tubuh Kurikulum (Model Format KTSP) 12
  • 13. Perencanaan Kurikulum 1. Menganalisis kebutuhan 2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis 3. Menentukan disain kurikulum 4. Membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian 13
  • 14. Pengembangan Kurikulum 1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran I 2. Perumusan visi, misi, dan tujuan 3. Penentuan struktur dan isi program 4. Pemilihan dan pengorganisasian materi 5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran II 6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar 7. Penentuan cara mengukur hasil belajar 14
  • 15. Struktur Pengetahuan Generalisasi Meningkatkan Meningkatkan kekhususan keumuman Konsep Fakta 15
  • 16. Pelaksanaan Kurikulum 1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan) 3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran 4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran 5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar 6. Setting lingkungan pembelajaran 16
  • 17. Penilaian Kurikulum 1. Kekuatan dan kelemahan 2. Formatif dan sumatif 3. Konteks, input, proses, produk (CIPP) 4. Kontingensi – kongruens 5. Diskrepansi 17
  • 18. MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT): Daniel Stufflebeam Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah- masalah dan peluang. Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Wvaluasi produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dgn evaluasi sumatif) 18
  • 20. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI ACTION PLAN SEKOLAH Dimana kta - Analisis lingkungan Profil Sekolah eksternal Isu-isu strategis sekarang ? Kebijakan - Analisis lingkungan Pendidikan internal Profil sekolah yang diharapkan Kemana kita - Visi, Misi, Tujuan, akan pergi ? Sasaran, Kebijakan, dan Program Strategi Bagaimana pelaksanaan caranya Formulasi Strategi Alokasi Sumberdaya mencapai Pelaksanaan kesana ? Evaluasi & Kontrol Pengumpulan & Saran/ Pemaparan Evaluasi Apakah kita Rekomendasi Data sampai disana? 20
  • 21. 8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan Strategi Sekolah 1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi? Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan. 2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan? 3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman di masa yang akan datang? 21
  • 22. 4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk mengukur keberhasilan kita dalam mengelola organsiasi ini? 5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur, ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja? Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak- tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang diinginkan tersebut? 22
  • 23. 6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang perlu diterapkan dalam renstra yang pertama? Perubahan apa yang akan diusahakan? 7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM? Teknologi apa yang akan diusahakan? 8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program, kegiatan, organisasi, dan manusia? Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat membenarkan investasi tersebut? Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai harapan? 23
  • 24. Visi Sekolah Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan – Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah – Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional – Realistik sesuai harapan masyarakat 24
  • 25. Contoh Visi Sekolah Menuju sekolah yang unggul dan berprestasi berdasarkan iman dan taqwa Indikator: – Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN – Juara dalam berbagai lomba KIR – Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris – Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan kesenian – Unggul dalam kegiatan keagamaan 25
  • 26. Misi Sekolah Tindakan untuk mewujudkan visi sekolah – Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi – Rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan visi 26
  • 27. Contoh Misi Sekolah • Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua guru dan siswa • Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah dalam berkarya • Mendorong siswa mengenali potensi dirinya untuk meningkatkan motivasi berprestasi • Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut 27
  • 28. Tujuan Sekolah • Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi dalam jangka waktu tertentu (3 th) Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki: • Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50 • Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi • 20% siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan baik • Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara setingkat kabupaten/kota • 80% siswa mampu melaksanakan ibadah dengan benar sesuai dengan ajaran agama yang dianut. 28
  • 29. MUATAN LOKAL • Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah • Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal Penyelenggaraan dll • Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb: • Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran tersendiri; • Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik • Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam setiap semester • Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap semester, sesuai dengan kemampuan sekolah. • Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah 29
  • 30. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI • Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan, Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus • Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif • Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler • Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling (kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll. • Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS. • Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga kependidikan yang kompeten. 30
  • 31. KETUNTASAN BELAJAR Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: • Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75% • Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung • Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai criteria ketuntasan ideal. 31
  • 32. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP • Berisi tentang program kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya. Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb: • Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional • Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus dan terintegrasi. • Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal/non formal lain, apabila sekolah yang bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung yang memadai. 32
  • 33. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global • Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis, Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: • Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik • Dapat merupakan bagian dari semua MP • Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal 33
  • 34. Pemetaan SK/KD Merupakan gambaran hasil pengkajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap MP berdasarkan: • urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; • keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; • keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. • Model pemetaan SK dan KD dapat berupa matriks atau diagram alur atau bentuk peta pikiran (concept maping) 34
  • 35. Tata Nilai Depdiknas Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai keunggulan, meliputi: 1. Amanah Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan 2. Profesional Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya 3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil 4. Bertanggung Jawab Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung- jawabkan hasil kerjanya 5. Kreatif Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan 6. Disiplin Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama 7. Peduli 35 Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pihak lain.
  • 36. Nilai-nilai proses (process values) Depdiknas, Visioner dan Berwawasan • Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi yang luas serta wawasan yang jauh ke depan • Menjadi Teladan Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh bagi pihak lain • Memotivasi (Motivating) Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama • Mengilhami (Inspiring) Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya 36
  • 37. • Memberdayakan (Empowering) Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya usaha pihak lain sesuai kemampuannya • Membudayakan (Culture-forming) Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya • Taat Azas Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan perundangan • Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas • Akuntabel Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. 37
  • 38. Nilai-nilai keluaran (output values), • Produktif (Efektif dan Efisien) Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien • Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik • Dapat Dipercaya (Andal) Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas • Responsif dan Aspiratif Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu berubah • Antisipatif dan Inovatif Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru • Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata • Pembelajar Sepanjang Hayat Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman. 38
  • 39. VISI PENDIDIKAN NASIONAL • Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. • Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan Paripurna) 39
  • 40. Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif Cerdas spiritual Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Cerdas emosional & sosial Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. Cerdas intelektual Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif; Cerdas kinestetis Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas;Aktualisasi insan adiraga. 40
  • 41. MAKNA INSAN INDONESIA Kompetitif : KOMPETITIF • Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan • Bersemangat juang tinggi • Mandiri • Pantang menyerah • Pembangun dan pembina jejaring • Bersahabat dengan perubahan • Inovatif dan menjadi agen perubahan • Produktif • Sadar mutu • Berorientasi global • Pembelajar sepanjang hayat 41
  • 42. MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS • Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009 menetapkan Misi sebagai berikut: MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF DENGAN MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL. 42
  • 43. A framework for understanding education quality 43