MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
1. Konsep spesies
Konsep habitat dan relung
Respon Organisme (bab 2)
Padan Ekologi
Pemindahan sifat
Seleksi Alam : Spesiasi allopatrik dan
simpatrik
Penjinakkan (domestikasi)
Jam Biologi
Pola Perilaku dasar
Perilaku mengatur
Perilaku bermasyarakat
Bab 1: spesies
1
2. Konsep spesies
Definisi Spesies
Secara biologis:’ kelompok individu yang mampu melaksana
interbreeding secara alami dan menghasilkan keturunan yang
fertil
Secara ekologis: sama dengan secara biologis namun dengan ciri
lain yaitu menempati niche yang spesifik dan sama
Dapat terjadi, sejumlah kelompok dalam suatu spesies tidak
saling kawin karena hambatan geografis namun bila
dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan keturunan
fertil.
Dua spesies yang berbeda jika saling berkawin akan
menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan
keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul.
Bab 1: spesies
2
3. Konsep habitat dan relung ekologi
Habitat/house adalah tempat hidup suatu
organisme atau komunitas
Niche/home atau relung ekologi bukan hanya
merupakan habitat tetapi termasuk juga
fungsional organisme dalam komunitasnya serta
posisinya dlm gradien lingkungannya (suhu dll)
Relung ekologi terdiri atas 3 aspek:
a. habitat/relung ruang
b. fungsi organisme tersebut /relung trophik
c. lingkungan yang dapat dihuni tanpa
batas/relung multidimensi-hipervolume.
Bab 1: spesies
3
4. Relung ekologi suatu organisme tidak
hanyatergantung di mana organisme tadi hidup,
tetapi juga pada apa yang dilakukan organisme
(misalbagaimana organisme mengubah
energi,bertingkah laku, bereaksi, mengubah
lingkunganfisik maupun biologi) dan bagaimana
organismedihambat oleh spesies lain
Bab 1: spesies
4
6. Konsep habitat dan relung ekologi
Relung ekologi suatu organisme tergantung pada
habitat, bagaimana organisme berperan dalam
komunitas, mengubah energi, menghadapi
lingkungan dan interaksi dengan organisme
lainnya.
Relung ekologi suatu organisme meliputi sifatsifat biologi organisme tersebut dan faktor-faktor
fisik yang mempengaruhinya.
Habitat= ALAMAT dan relung ekologi = PROFESI
Bab 1: spesies
6
7. Konsep habitat dan relung ekologi
Misal :
Ingin mengenal orang dalam masyarakat
Alamat : tempat orang itu dpt dijumpai
Tetangga, kedudukannnya, minat, kawannya,
pembantunya, peranan dalam masyarakat
8. Konsep habitat dan relung
ekologi
Untuk organisme :
aktivitas, makanan, sumber energi,metabolisme,
pertumbuhan, pengaruhnya terhadap organisme
sekitarnya, dan kemampuannya dalam
mempengaruhi lingkungan hidupnya
9. Konsep habitat dan relung ekologi
Contoh relung ekologi burung Parulidae yang
hidup dan berkembang biak di hutan
subtrophis/makrohabitat dapat dibedakan
menjadi 5 relung ekologi berdasarkan tempat
mencari makan dan bersarang.
Bab 1: spesies
9
11. Perbedaan relung dapat dilihat secara morphologi dari
jenis/komunitas seperti bentuk dan panjang paruh burung yang
menunjukkan jenis makanannya.
Bab 1: spesies
11
13. Perbedaan relung dapat juga dilihat secara morphologi dari jenis/komunitas seperti
bentuk kaki burung yang menunjukkan habitat BERBAGAI BENTUK PARUH DAN
KAKI UNGGAS SERTA FUNGSINYA.docx
Bab 1: spesies
13
14. Relung
Dalam species yang sama kompetisi akan sangat
berkurang bila pada tingkat perkembangan
mempunyai relung yang berbeda
Misal: berudu hebivora, sedangkan katak dewasa
insektivora
15. Relung
Juga terjadi antara jantan dan betina
Contoh :
a. Burung pelatuk jantan dan betina paruhnya tidak
sama besar
b. Elang dan banyak insekta jantan lebih besar daripada
betina
16. Respon Organisme (bab 2)
Padan Ekologi
Organisme merespon kondisi lingkungan mengikuti
aturan:
Hukum minimum
Hukum toleransi
mekanisme faktor pembatas
Hasil dari interaksi ini berupa distribusi
akan dikaji lebih detail dalam bab 2
Bab 1: spesies
16
17. Padan ekologi
Padan ekologi/ECOLOGICAL EQUIVALENTS: org
yang menduduki relung ekologi yang sama atau
serupa namun pada daerah geografis yang
berbeda.
Spesies yg memiliki relung ekologi yang sama :
a. cenderung secara taksonomi berhubungan erat
pd daerah-daerah yang bersinambungan
b. Sedang pada daerah yang terpisah jauh atau
terpencil dari satu dan lainnya, sering kali tidak
berhubungan erat
Bab 1: spesies
17
18. Padan ekologi
Komposisi spesies dalam suatu komunitas akan
berbeda pada daerah geografis yang berbeda,
tetapi ekosistemnya akan tetap berkembang
dengan baik, asal habitat fisiknya serupa
Relung fungsional yang sepadan akan diduduki
oleh jenis organisme daerah itu. Contoh
ekosistem padang rumput akan terbentuk dimana
saja di daerah dengan iklim padang rumput /
secara geografis sama tetapi komposisi rumputnya
berbeda beda
Bab 1: spesies
18
19. Padan ekologi
Contoh pada herbivora pemakan rumput, bison
di Amerika, kuda liar di Eurasia, antelope di
Afrika dan kangguru di Australia mereka memiliki
relung ekologi yang sama.
Kangguru di Australia merupakan padanan
ekologi (ecological equivalent) bagi bison di
Amerika.
Bab 1: spesies
19
20. Pemindahan sifat
ALLOPATRIK : spesies spesies yang sama hidup
pada daerah geografis yang berbeda terpisahkan
karena adanya barrier ruang.
SYMPATRIK : spesies spesies yang berbeda hidup
pada daerah yang sama dengan relung yang
berbeda
Allopatrik= berlainan tanah air, sympatrik =
tanah air sama.
Bab 1: spesies
20
21. Pemindahan sifat
Perbedaan pada spesies yang berkerabat dekat
sering bertambah(divergen) pada populasi
yang simpatrik dan perbedaan
berkurang(convergen) pada populasi allopatrik
Peristiwa ini disebut pemindahan sifat
/charater displacement.
Bab 1: spesies
21
23. Pemindahan sifat
Pemindahan sifat mempunyai 2 arti adaptif :
Memperbanyak pemindahan relung dan mengurangi
persaingan
Mempertinggi terjadinya proses pemisahan genetik.
Dengan cara memelihara perbedaan dan menghalangi
hybridisasi.
Bab 1: spesies
23
24. Species A dan species B mempunyai habitat yang
tumpang tindih (r), pada habitat yang tidak tumpang
tindih populasi A dan B sukar dibedakan. Tetapi pada
habitat r populasi A dan B lebih divergen, karena
mempunyai ciri yang berbeda (tingkah laku,
morfologi dan fisiologi)
Terjadi “displace”
Perbedaan morfologi, akan mengurangi kompetisi
25. Seleksi Alam : Spesiasi allopatrik dan
simpatrik
Spesiasi atau pembentukan spesies baru akan
terjadi apabila arus gen dalam
kelompok/komunitas terganggu atau terputus
oleh mekanisme pengucilan/isolasi.
Spesiasi allopatrik terjadi melalui pemisahan
populasi. Contoh burung finches di Galapagos
Spesiasi sympatrik terjadi melalui pemisahan
secara ekologi atau genetik pada daerah yang
sama. Contoh pada tumbuhan penyerbukan
sendiri/ reproduksi secara aseksual,
penanaman rumput dirawa yang menghasilkan
spesies baru.
Bab 1: spesies
25
26. Contoh : Alopatrik
suatu danau besar bisa surut sampai terbentuk beberapa
danau yang lebih kecil dengan populasi yang sekarang
menjadi terisolasi.
Jika populasi yang semula kontinyu dipisahkan oleh
geografis sehingga terbentuk hambatan bagi penyebaran
spesies, maka populasi yang demikian tidak akan lagi
bertukar susunan gennya dan evolusinya berlangsung
secara sendiri-sendiri.
Seiring dengan berjalannya waktu, kedua populasi
tersebut akan makin berbeda sebab masing-masing
menjalani evolusi dengan caranya masing-masing
Bab 1: spesies
26
27. Cont’d
Mekanisme timbulnya species baru terutama
disebabkan oleh adanya species allopatrik, yaitu
jika 2 kel populasi dari satu species yang dapat
interbreeding kemudian terpisah, sehingga tidak
bisa interbreeding untuk jangka yang lama,
karena tidak dapat interbreeding dan karena
adanya adaptasi akan menjadi 2 species baru
28. Burung Finches
Isolasi geografis burung Finch di Kepulauan Galapagos
menghasilkan lebih dari satu lusin spesies baru hal ini
merupakan petunjuk bahwa variasi yang mengarah ke
speciasi terjadi disini
Bab 1: spesies
28
30. Mekanisme perkembangan Burung Finch tersebut
adalah :
1. Telah terjadi proses evolusi pada burung finch, yang
menyebabkan terjadinya perubahan fisik burung finch
yang terdapat di Kepulauan ini.
2. Perubahan-perubahan ini disebabkan karena adanya
seleksi alam yang menyebabkan beberapa populasi
burung finch mengalami perubahan bentuk fisik.
3. Seleksi alam yang terjadi dikarenakan karena
minimnya persediaan makanan serta isolasi geografi
yang terjadi.
Bab 1: spesies
30
31. Cont’d
4. Perubahan fisik yang terjadi meliputi perubahan
pada paruh burung yang disesuaikan dengan jenis
makanan yang ada.
5.Proses tersebut telah terjadi dari generasi ke
generasi selama ribuan tahun.
6. Proses adaptasi yang terjadi menyebabkan
terjadinya perubahan dalam pewarisan sifat
makhluk hidup terutama burung finch.
Bab 1: spesies
31
32. Biawak yang hidup di Galapagos umumnya dapat hidup dengan
hanya memakan daun.
Pada daerah pantai tidak tersedia dedaunan, sehingga biawak
yang hidup di sana terpaksa memakan ganggang laut. Untuk
mendapatkan makanannya, biawak harus bisa melawan ombak
pantai yang besar dan menyelam ke dasar laut sehingga biawak
memerlukan cakar untuk berpegangan pada licinnya bebatuan
yang tertelan ombak laut.
Karena kebiasaanya itulah, menyebabkan cakar pada biawak
semakin memanjang dan kuat.
Pada suatu saat biawak ini harus kembali ke darat (karena
tidak mungkin bila terus berada di dalam air). Oleh karena itu
biawak melindungi diri dengan cenderung menghitamkan
kulitnya agar terhindar dari kerusakan sinar ultra violet.
Bab 1: spesies
32
33. Kura kura yang hidup di Galapagos :
berleher pendek dan badannya agak normal mendiami
daerah daratan berair sedangkan,
kura-kura berleher panjang mendiami kawasan yang
lebih kering yang hanya ditumbuhi kaktus karena berfungsi
untuk mencari makanan berupa dedaunan.
Bab 1: spesies
33
34. Seleksi Alam : simpatrik
Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan
silang dua spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies
hibrid.
Hal ini tidaklah umum terjadi pada hewan karena hewan hibrid
bisanya mandul. Sebaliknya, perkawinan silang umumnya
terjadi pada tanaman, karena tanaman sering menggandakan
jumlah kromosomnya, membentuk poliploid
contoh speciaisi dengan mekanisme simpatrik adalah ketika tanaman
Arabidopsis thaliana dan Arabidopsis arenosa
dari perkawinan menghasilkan spesies baru Arabidopsis suecica.
Bab 1: spesies
34
38. Cont’d
Contoh seleksi alam yang cepat : industrial melanism,
berkembangnya kupu2 berwarna hitam akibat
pencemaran lingkungan. Lichen menjadi hilang,
warna putih hilang, hitam dominan, kupu2 warna
putih terkena seleksi oleh predator karena terlihat
lebih nyata
39.
Sekitar tahun 1850 yaitu masa
sebelum berkembangnya revolusi
industri di Inggris, tepatnya di
Manchester, kupu
Biston betularia berwarna cerah
lebih banyak daripada yang
berwarna gelap. , warna kulit
batang pohon di sekitar kota
Manchester sangatlah terang.
Karenanya, kupu-kupu berwarna
gelap yang hinggap pada pohonpohon tersebut mudah terlihat
sehingga mudah menjadi mangsa
bagi burung-burung dan predator
lainnya, akibatnya, jumlahnya
menjadi berkurang
40. Industrial Melanism
Gambar kiri sebelum Revolusi industri,
kupu bersayap gelap lebih gampang
terlihat. Gambar kanan setelah Revolusi
Industri, kupu bersayap terang yang lebih
gampang terlihat. Ini mempengaruhi
pergeseran peluang predasi.
Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi
industri, ternyata kupu
yang berwarna gelap lebih
banyak daripada yang
berwarna cerah. Sebagian
besar kulit batang pohon
menjadi gelap akibat
polusi asap pabrik yang
dapat membunuh
Lichenes sp (jamur yang
memberi warna putih
pada pohon) yang
disebabkan oleh revolusi
industri, kupu berwarna
terang menjadi yang
paling diburu oleh
predator dan jumlah
populasi kupu berwarna
gelap meningkat.
41.
42. Seleksi buatan : Penjinakan/domestikasi
Seleksi buatan dilakukan manusia untuk mendapatkan
tanaman atau hewan yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Dilakukan dengan tujuan adaptasi tumbuhan atau
hewan untuk kepentingan manusia :
1) tingkat produktivitas yang tinggi;
2) ketahanan/ daya hidup;
3) keindahan dsb.
Penjinakan tumbuhan dan binatang akan
mengakibatkan perubahan genetik, karena adaptasi
timbal balik antara penjinak dan yang dijinakkan.
Bab 1: spesies
42
43. Penjinakan/domestikasi
Penjinakan merupakan interaksi yang dapat :
merubah ekosistem,
mempengaruhi jumlah/besarnya populasi,
proses arus energi dan gen.
Masalah besar dan buruk akan timbul jika
domestikasi terlepas dan berubah menjadi hama.
Bab 1: spesies
43
45. Jagung : 10 ribu tahun lalu, jagung yang ada di dunia
beraneka bentuk dan kondisinya. Manusia menyeleksinya
sehingga hanya beberapa jenis saja. Sekarang kita punya
jagung dengan biji yang besar dan rapat, dirancang khusus
untuk memenuhi hasrat kita akan makanan.
Cabe pedas : Cabe pertama kali muncul di Amerika
Tengah dan Selatan. Di masa lalu, hanya ada 20 hingga 30
spesies liar di Amerika. Orang Indian menyeleksi lima
spesies saja yang mereka jadikan pertanian cabe. Columbus
datang ke Amerika dan membawa cabe ke Eropa. Dari
Eropa cabe menyebar ke segala sisi dunia. Sekarang telah
ada 1600 varietas cabe yang dibudidayakan oleh manusia.
Dari yang paling pedas hingga yang paling manis. Dari
cabe kuning hingga merah dan hijau, dari cabe bulat
hingga cabe keriting, kurus panjang.
Bab 1: spesies
45
46. Ikan mas
Sekarang ikan mas ada yang berwarna-warni dan gendut. Ikan
mas koki adalah spesies ikan mas yang dievolusikan oleh
manusia. Seandainya kita ikan mas, kita akan memandang bahwa
ikan mas koki adalah keturunan yang cacat. Ia gendut dan susah
berenang, tapi bagi manusia kegemukan dan kelambanan gerak
mas koki adalah keindahan, dan manusia menyeleksinya dari
keturunan ikan mas menjadi jenis ikan mas khusus. Jika alam
yang menyeleksinya, maka alam perlu memberinya lingkungan
hidup yang baru untuk bertahan hidup, jika tidak ia akan punah.
Manusia memberinya lingkungan hidup mewah di akuarium, dan
ikan mas cacat dengan sirip mengembang tak bertenaga, perut
gemuk dan mata menonjol inipun terlestarikan.
Bab 1: spesies
46
47. Menurut ahli biologi Jared Diamond, hewan harus memenuhi
kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi:
1. Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau
memakan makanan yang berada di luar piramida makanan
manusia.
2. Tumbuh dengan cepat sehingga mempercepat proses
perkembangbiakkan dan dimanfaatkan.
3. Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.
4. Tidak agresif.
5. Tidak mudah stres.
Karena syarat-syarat itulah, kebanyakan domestikasi dilakukan
pertama-tama untuk keperluan kesenangan semata sebagai
hewan peliharaan (pet). Banyak jenis binatang masa kini mulai
ditangkarkan untuk keperluan sebagai peliharaan, namun
perilaku liarnya masih terbawa. Domestikasi memerlukan
puluhan generasi untuk mendapatkan yang benar-benar adaptif
dengan lingkungan buatan manusia.
Bab 1: spesies
47
48. Perpindahan lokasi dari
Jagung yang asalnya Meksiko, tapi
Brasilia menumbuhkannya tiga kali
lebih banyak, China sebanyak enam
kali lebih banyak, dan Amerika
sebanyak 10 kali. Kentang yang
mulainya di Andes, kini produktor
utamanya adalah Cina, Rusia dan
Polandia. Selain dengan jelas
menunjukkan difusi dan adopsi
teknologi berkenaan dengan hasil
domestikasi, tapi hal ini menunjukkan
juga
tumbuhan yang didomestikasi
berlangsung secara luar biasa,
menyebar luas dan jauh dari
asalnya, bahkan terkadang
melimpah di kawasan yang
didatanginya. Dicontohkan
oleh Wallack (2001), gandum
(Triticum spp.)yang berasal
dari Timur Tengah, kini
diproduksi besar-besaran di
Cina, India, dan Amerika.
49. Jam biologi
Organisme memiliki mekanisme fisiologis untuk mengukur
waktu/JAM BIOLOGI atau mekanisme pengaturan waktu internal
dalam tubuh yang bekerja secara otomatis
Kemampuan untuk menentukan waktu mengulangi fungsi-fungsi
dalam kurun waktu 24 jam (Cyrcadian rhytm)
Kejadian berkaitan dengan aktivitas berperiodik dapat dalam skala
harian, bulan/pasang surut/purnama, daur musiman.
Ritme aktivitas karena jam biologi dapat terlihat pada beberapa
organisme dari tingkat rendah seperti algae sampai manusia.
Tanaman, hewan, bahkan bakteri ternyata juga memiliki irama
sirkadian tersebut.
Jet lag atau secara medis disebut desinkronisasi terjadi akibat
gangguan ritme sirkadian setelah kita melewati zona waktu yang
berbeda.
Bab 1: spesies
49
50. Jam Biologi
Ada orang yang bisa tidur awal dan selalu
bangun pagi. Pagi-pagi mereka sudah bangun,
dan begitu bangun mereka mampu bekerja
dengan penuh konsentrasi. Namun, ada juga
orang yang selalu begadang, mereka secara
naluri tidak dapat tidur sebelum larut malam.
Kalau bangun terlalu pagi, mereka menjadi
cepat marah dan tidak bisa berkonsentrasi saat
bekerja
51. Jam Biologi
Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut?
Pasalnya adalah setiap orang memiliki jam biologis atau
mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang
bekerja secara otomatis. Jam ini sudah terprogram secara
genetis dan menentukan kapan waktunya kita bangun dan
kapan kita tidur.
Selain pola makan dan tidur, jam biologis juga
mengatur suhu badan, aktivitas gelombang otak, produksi
hormon,regenerasi sel dan aktivitas-aktivitas biologi.
52. Jam Biologi
Dua teori mengenai mekanisme jam biologi
1. Hipotesis waktu endogen : jam atau waktu harian yang
telah terprogram oleh tubuh organisme dan dapat
mengukur tanpa adanya petunjuk lingkungan. Contoh :
orang bekerja dalam ruangan dengan sistem ‘shift’ dari
waktu ke waktu tertentu, lama-kelamaan orang tersebut
akan dapat mengukur kemampuan fisiologisnya yaitu waktu
harian dalam tubuh organisme yang bekerjanya
2. Hipotesis waktu eksternal : jam atau waktu harian dalam
tubuh organisme yang bekerjanya diatur oleh tanda-tanda
dari lingkungan. Contoh : kelelawar (Chiroptera) akan
terbang mencari mangsa pada saat hari menjelang gelap
53. Jam biologi
Jam jam biologi akan terangkai menjadi ritme
ritme respon pada lingkungan dengan secara
fisiologis organisme
Memungkinkan organisme untuk membuat
antisipasi harian musiman atau periodisitas lain
seperti sinar matahari, temperatur atau pasang
surut.
Bab 1: spesies
53
54. Jam biologi
Contoh :
Beberapa binatang yang hidup di alam terlihat
lebih aktif pada malam hari dan tetap tinggal di
sarangnya sepanjang siang.
Ritme aktivitas ini terjadi karena mekanisme
pencatatan waktu dengan melihat tanda terang
gelap harian akibat dari perputaran bumi. Apabila
binatang tersebut ditempat pada kondisi gelap
terus maka ritme aktivitas malam hari akan terus
berlangsung.
Bab 1: spesies
54
55. Jam biologi
a. Migrasi vertikal dari zooplankton. Pada
malam hari plankton naik kepermukan untuk
mencari makanan dan turun ke tempat yang
lebih dalam dan gelap pada siang hari untuk
menghidari pemangsa.
b. niktinasti
Bab 1: spesies
55
57. Mengapa Mengantuk Malam Hari?
Mengapa saat malam kita mengantuk? Atau mengapa bila
masyarakat pedesaan yang belum ada listrik cenderung tidur lebih
cepat? Jawabannya adalah karena adanya hormon melatonin.
SCN (Supra Chiasmatic Nuclei) merupakan pusat jam biologis
yang dari namanya tersirat sifat peka cahayanya. Nucleus ini
terletak di atas (supra) saraf mata (chiasma) akan memerintahkan
tubuh untuk mengeluarkan hormon melatonin ini saat hari sudah
gelap. Selanjutnya, hormon melatonin akan memerintahkan tubuh
untuk beristirahat. Namun dengan kehadiran lampu listrik yang
membuat suasana malam hari menjadi terang menghambat
dikeluarkannya hormon melatonin, sehingga saat ini jam tidur
manusia lebih larut malam daripada sebelumnya.
Tubuh kita mudah beradaptasi. Misalnya, untuk pekerja yang
bekerja saat malam hari, SCN akan beradaptasi dalam
mengeluarkan hormon melatonin sehingga mereka akan tetap
terjaga walaupun hari sudah gelap. Bila malam semakin larut, kita
akan lebih merasakan kantuk, ini disebabkan hormon melatonin
yang dihasilkan semakin meningkat dan juga turunnya suhu tubuh
dan tekanan darah dalam tubuh.
Bab 1: spesies
57
58. Hormon Dalam Tubuh Saat Kita Tidur
Agar dapat memperbaiki sel-sel yang rusak, tubuh
membutuhkan tidur. Tidur sehat manusia adalah 7
sampai 9 jam setiap hari. Perbaikan sel ini dipicu oleh
hormon yang bernama Human Growth Hormone
(HGH).
Karena itu, dengan tidur yang cukup rata-rata 8 jam
per hari, sama saja dengan membiarkan tubuh Anda
memulihkan tubuh kembali. Tentu ini akan membuat
Anda bangun dengan sehat dan segar pada pagi hari
setelah tidur yang cukup.
Bab 1: spesies
58
59. Mengapa Anda Mampu Menahan Kencing saat
tidur?
Pernahkah Anda bertanya mengapa meskipun tidur
lebih dari 8 jam, Anda tidak merasakan ingin buang
air kecil pada saat tertidur? Saat kita tidur, tubuh
memproduksi hormon vasopressin yang
menghambat pengeluaran urine sehingga kita bisa
tidur tanpa terganggu harus ke kamar kecil.
Bab 1: spesies
59
60. Jam Biologi
Jam biologi ~ ritme Circadian :
siklus biologi tumbuhan selama 24 jam
Misal : gerak membuka & menutupnya stomata, gerakan tidur pada
putri malu (Mimosa pudica) atau gerak tidur pada tumbuhan lainnya.
M. pudica
Gerak tanaman kacang :
Jam 12.00
Jam 24.00
posisi daun horizontal
daun terkulai (gerakan tidur)
2
BIO100/101 Tumbuhan 2
31
61. Perilaku dasar merespon lingkungan
Perilaku : merupakan tindakan dari organisme
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
agar dapat mempertahankan hidupnya.
Merupakan cara individu bermasyarakat.
Perilaku merupakan tindakan yang kompleks
yang dibentuk oleh 6 komponen : tropisme, taxis,
refleks, naluri/insting, pengetahuan, dan
penalaran.
Bab 1: spesies
61
62. Cont’d
Para ahli ethology (adat: perilaku)
membedakan :
Tropisme, taxis pengatur, refleks dan naluri
merupakan perilaku bawaan
Pengetahuan dan penalaran merupakan perilaku
yang dapat dipelajari
Tetapi ternyata perilaku yang dipelajari
dibangun dari perilaku bawaan seperti naluri,
refleksi dan perilaku keturunan.
Bab 1: spesies
62
63. Cont’d
Perilaku Bawaan/insting
1. TROPISME : pada gerakan berorientasi/terarah
organisme yang tidak mempunyai sistem syaraf,
seperti tumbuhan. Tropisme gerakan merubah arah
seperti:
Phototropisme: perputaran arah pada bunga matahari ke
arah sinar matahari
Geotropisme : Pergerakan akar ke bawah
Hidrotropisme : Hidrotropisme adalah gerak tropisme yang
disebabkan adanya rangsangan berupa air. Gerak akar
tumbuhan selalu menuju ke tempat yang basah (berair).
Misalnya, gerakan akar kaktus untuk mencari air.
Bab 1: spesies
63
64. Cont’d
Kemotropisme : gerak tropisme yang disebabkan adanya
rangsangan berupa zat kimia.
Misalnya, gerakan akar yang menuju unsur hara atau
pupuk dalam tanah.
Tigmotropisme : gerak tropisme yang disebabkan adanya
rangsangan berupa sentuhan benda yang lebih keras.
Misalnya, gerak pada tumbuhan yang memiliki sulur.
Bab 1: spesies
64
67. Cont’d
2. Taxis : gerak berpindah seluruh tubuh yang
dipengaruhi oleh rangsang, seperti :
reaksi reaksi yang tidak terarah menghindar dari
lingkungan yang tidak mendukung
reaksi reaksi terarah mendekat atau menjauhi
rangsangan
Merupakan gerak pindah tempat, terjadi pada
organisme rendah
Bab 1: spesies
67
68. Cont’d
Beberapa bentuk taksis :
Fototaksis : rangsangannya cahaya
contoh : Cloroplas bergerak ke sisi yang mendapatkan
cahaya
Euglena viridis selalu bergerak menuju tempat yang
terkena cahaya.
Spora jamur Pilobolus bergerak ke tempat yang cahaya.
Kemotaksis : rangsangannya adalah zat kimia
contoh :
Bacteri aerob selalu berkumpul pada tempat yang banyak
oksigen.
Spermatozoid bergerak menuju sel telur pada peristiwa
pembuahan lumut. Rangsangan penyebabnya adalah zat
gula atau protein.
Bab 1: spesies
68
69. Cont’d
3. Refleks : merupakan gerakan merespon
rangsangan khusus pada organ organ bagian
tubuh.
Refleks yang sudah menjadi kebiasaan
merupakan permulaan dari perilaku yang
dipelajari
4. Naluri/insting terlihat pada serangga. Seperti
urutan ketika membuat sarang,
mengumpulkan makanan, perkenalan,
perkawinan, bertelur, melindungi individu
baru.
Didapat tanpa mempelajari
Bab 1: spesies
69
70. Perilaku bawaan atau naluri atau insting
(instinct)
Perilaku terhadap suatu stimulus (rangsangan)
tertentu pada suatu spesies, biarpun perilaku tersebut
tidak didasari pengalaman lebih dahulu, dan perilaku
ini bersifat menurun. Hal ini dapat diuji dengan
menetaskan hewan ditempat terpencil, sehingga
apapun yang dilakukan hewan-hewan tersebut
berlangsung tanpa mengikuti contoh dari hewanhewan yang lain. Tetapi hal tersebut tidak dapat
terjadi pada hewan-hewan menyusui, karena pada
hewan-hewan menyusui selalu ada kesempatan pada
anaknya untuk belajar dari induknya. Contoh:
Bab 1: spesies
70
71. Pada pembuatan sarang laba-laba diperlukan serangkaian
aksi yang kompleks, tetapi bentuk akhir sarangnya
seluruhnya bergantung pada nalurinya. Dan bentuk sarang
ini adalah khas untuk setiap spesies, walaupun
sebelumnya tidak pernah dihadapkan pada pola khusus
tersebut.
Sarang Laba - laba
Sumber
Gambar : http://www.harunyahya.com/indo/buku/menga
gumkan/images_mengagumkan/spider.jpg
Pada pembuatan sarang burung, misalnya sarang burung
manyar (Ploceus manyar). Meskipun burung tersebut
belum pernah melihat model sarangnya, burung manyar
secara naluriah akan membuat sarang yang sama.
Sarang Burung Manyar
Sumber
Gambar : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commo 71
Bab 1: spesies
72. Pada hewan tingkat tinggi
Innate : perilaku atau suatu potensi terjadinya perilaku yang telah ada
di dalam suatu individu. Perilaku yang timbul karena bawaan lahir
berkembang secara tepat atau pasti. Perilaku ini tidak perlu adanya
pengalaman atau memerlukan proses belajar dan sering kali terjadi
pada saat baru lahir dan perilaku ini bersifat genetis (diturunkan).
Insting : merupakan hasil pengalaman, belajar dan adapula yang
merupakan faktor keturunan. Semua makhluk hidup memiliki
beberapa insting dasar.
Pola Aksi Tetap (FAPs= Fixed Action Paterns) : perilaku
stereotipik yang disebabkan adanya stimulus yang spesifik.
Contohnya saat anak burung baru menetas akan selalu
membuka mulutnya, kemudian induknya akan menaruh
makanan di dalam mulut anak burung tersebut. Contoh
lainnya adalah anak bebek yang baru menetas akan masuk
kedalam air. Perilaku ini telah “diprogramkan
sebelumnya”, Bab 1: spesies
72
74. Hasil penelitian Niko
Tinbergen :
1.Perilaku pencarian sarang
tawon adalah petunjuk
lingkungan.
2.Kelestarian hidup tawon
ditingkatkan oleh kemampuan
betina untuk menyimpan
informasi mengenai lokasi
sarangnya dan untuk
menggunakan informasi
tersebut untuk menemukan dan
merawat sarangnya
Bab 1: spesies
74
75. Tinbergen melakukan percobaan dengan menggunakan
sarang tawon yang ditempatkan di tengah lingkaran
bunga inus, kemudian lingkaran bunga pinus dipindahkan
disamping sarangnya. Ternyata tawon tersebut kembali
ketengah lingkaran, tidak ke sarang. Demikian pula
setelah lingkaran bunga pinus diganti dngan lingkaran
batu tanpa sarang, dan disebelahnya dibentuk segitiga dari
bunga pinus dengan sarang di tengahnya. Hasilnya
menunjukkan bahwa tawon kembali ke lingkaran batu,
bukan ke sarang di tengah segitiga bunga pinus. Hasil
tersebut menyatakan bahwa tawon dapat menggunakan
suatu bentuk di tanah dan terus menjaga lingkaran
75
tersebut dengan 1: spesies untuk mangenal sesuatu.
Bab belajar
76. Perilaku yang dipelajari
Seringkali suatu perilaku hewan terjadi kareena
pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau “innate
behavior”), dan karena akibat proses belajar atau
penglaman yang dapat disebabkan karena melalui
suatu proses belajar yang sederhana.
Belajar (learning) : Suatu proses pembelajaran yang
merupakan perubahan adaptif pada perilaku sebagai
hasil dari pengalaman di masa sebelumnya. :
Habituasi, Imprinting, Asosiasi, Imitasi, Inovasi
Bab 1: spesies
76
77. Habituasi (habituation)
Habitasi adalah suatu bentuk belajar yang paling sederhana, akan terjadi jika
stimulus yang tidak berbahaya didapat oleh organisme (hewan) secra
berulang-ulang, setelah terjadi stimulus tersebut maka organisme (hewan)
akan mengabaikannya. Habitusi akan dihasilkan setelah organisme (hewan)
belajar, sehingga akan kehilangan respons bila stimulus dilakukan berulangulang dan tidak membahayakan dirinya.
Contoh perilaku ini misalnya anda menyentuh atau memukul secara perlahan
seekor anjing pada bagian belakangnya (ekor), maka ia akan menoleh ke
belakang, bila anda memukul dengan berulang kali, maka anjing tersebut
tidak akan menghiraukannya atau tidak akan menoleh. Akakn tetapi hal
menarik akan terjadi bila anda memukul perlahan dibagian lain, atau anda
memukl perlahan setelah beberapa hari, anjing akan memberikan respons
kembali. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa respons dasar pada
prinsipnnya tidak hilang, tetapi untuk sementara waktu termodifikasi karena
belajar.
Bab 1: spesies
77
78. Imprinting
Adalah suatu pengenalan terhadap satu objek seperti induk, hal tersebut
terjadi pada suatu periode kritis sesaat setelah lahir. Contohnya sekelompok
angsa yang baru lahir anda beri makan atau angsa-angsa tersebut melihat
suatu objek yang memberinya makan, maka anak-anak angsa tersebut akan
menganggap anda atau objek tersebut sebagai induknya dan akan terus
mengikuti anda atau objek. Walaupun anak-anak angsa tersebut melihat
induknya yang benar, mereka akan mengabaikannya dan terus menganggap
bahwa objek atau anda adalah induknya. Conto tersebut adalah hasil
percobaan Konrad Lorenz yang mendapatkan hadiah Nobel karena kajian
tersebut.
Perilaku imprinting dan FAP akan terjadi pada makhluk hidup walaupun
stimulus yang diterimanya bukanlah yang alamiah. Misalnya induk burung
akan memberi makan pada boneka anak burung yang membuka mulut pada
sarangnya. Anak-anak angsa akan mengikuti boneka angsa dewasa yang diberi
makan di belakangnya.
Bab 1: spesies
78
79. Imitasi
Berbagai jenis hewan dapat melakukan perilaku
sebagai akibat dari pengamatan dan meniru hewan
lainnya. Perilaku tipe ini banyak dipelajari pada
burung, akan tetapi perilaku imitasi terbatas oleh
suatu periode kritis tertentu. Banyak hewan predator,
termasuk kucing, anjing dan serigala kelihatannya
belajar dasar taktik berburu dengan mengamati dan
menirukan induknya. Pada beberapa kasus, factor
genetis dan mencoba-coba dalam tipe belajar ini
memegang peran penting.
Bab 1: spesies
79
80. Asosiasi atau Pengkondisian (Associative Learning)
Definisi asosiasi atau pengkondisian adalah perilaku
yang disebabkan oleh suatu hasil dari suatu respons
terhadap kondisi-kondisi tertentu, baik kondisi
tersebut diketahui atau tidak. Kondisi penyebab
prilaku tersebut dikatakan pula sebagai stimulus.
Respons adalah sesuatu yang di produksi atau
dihasilkan karena adanya stimulus.
Bab 1: spesies
80
81. Inovasi atau “Problem Solving” atau “Insight Learning”
Inovasi atau disebut juga “reasoning” adalah suatu kemampuan untuk
merespons sesuatu terhadap keadaan baru dan dilakukan dengan
tepat. Perilaku tipe ini terjadi pada proses belajar dan merupakan
perilaku yang memiliki kualitas tinggi pada organisme (hewan).
Perilaku ini berhubungan dengan kemampuan organisme (hewan)
untuk melakukan pendekatan terhadap suatu situasi yang baru dan
dapat menyelesaikan masalah yang terjadi. Intinya, setiap organisme
(hewan dan juga manusia) dapat memiliki perilaku tertentu atau
bertindak untuk melakukan sesuatu dengan alasan tertentu atau
berfikir. Subjek dari inovasi adalah penyelesaian masalah, sehingga
tipe perilaku ini sering pula diberi istilah “problem solving”.
Bab 1: spesies
81
82. Perilaku Pengaturan
Usaha untuk menciptakan lingkungan yang
optimal dilakukan sendiri oleh organisme dengan
perilaku mengatur atau pengaturan fisiologis.
Perilaku mengatur merupakan komponen
penting dalam kompensasi dan ekotipe.
Tanggapan/respon yang berupa perilaku terhadap
lingkungannya.
Bab 1: spesies
82
83. Cont’d
Dalam menciptakan lingkungan yang optimal
dilakukan dengan cara perilaku mengatur secara
fisiologis.
Pada binatang homeotherm /endotherm
mengatur suhu tubuhnya dengan cara fisiologis.
Seperti burung, mamalia
Pada binatang poilikotherm /exotherm mengatur
suhu tubuhnya dengan perilaku. Seperti reptil
Bab 1: spesies
83
84. Perilaku bermasyarakat
Perilaku bermasyarakat terlihat jelas pada
binatang tingkat tinggi :
Bagaimana mereka mengkomunikasikan
aktivitasnya ke semua anggota masyarakat?
Bagaimana memilih pemimpin?
Bagaimana perilaku agresif untuk
mempertahankan teritorialnya?
Kebanyakan informasi yang dikomunikasikan
merupakan pesan untuk mengkoordinasikan
kegiatan kegiatan individu dalam organisasi
bermasyarakat
Bab 1: spesies
84
85. Cont’d
Dalam organisasi kemasyarakatan diperlukan
komponen jaringan komunikasi, bentuk hierarki,
dominan, pendidikan, perimbangan antara
persaingan dan kerjasama, antara agresi dan
pasif .
Organisasi kemasyarakat dapat dibentuk dalam
monospesifik /hanya satu spesies atau
polyspesifisik/lebih dari satu spesies.
Bab 1: spesies
85
86. Komunikasi
Komunikasi visual berhubungan dengan penglihatan :
kupu-kupu jantan melihat adanya kupu-kupu betina
kunang-kunang jantan yang terbang dan menyala di
malam hari
komunikasi pada lebah madu yang melakukan tariantarian untuk memberi tahu temannya jika menemukan
sumber makanan.
saat mempertahankan daerah teritori
Komunikasi suara atau auditory communication :
mengetahui derah teritori, untuk mengenali sesama
spesies dan digunakan untuk mengetahui sumber
makanan dan untuk melakukan perkawinan, hingga untuk
menginformasikan adanya bahaya.
Bab 1: spesies
86
87. Cont’d
Komunikasi kimia /pheromon : terjadi karena adanya
bahan kimia yang disekresikan keluar tubuh
organisme dan dapat dikenali (melalui bau,
dimakan, dan lain-lain) oleh sesama spesies dan
akan berguna untuk berbagai kehidupannya,
misalnya untuk kawin, tempat berkumpul
(agregasi), menemukan makanan, mengenali
koloni, adanya bahaya, dll.
Bab 1: spesies
87
88. Pesan yang disampaikan lewat komunikasi :
Penyerangan
Meloloskan diri dari bahaya
Nonagonistik subset: ketakutan
Asosiasi: asosiasi sosial
Subset; hubungan antara pasang, orang tua dan
anak
Pemainan
Persetubuhan
Frustasi
Bab 1: spesies
88