Visi Aceh Green adalah rencana pembangunan Aceh pascakonflik dan bencana tsunami yang berfokus pada sumber daya alam terbarukan. Visi ini mencakup kehutanan, perikanan, energi terbarukan, dan penataan ruang untuk pembangunan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Aceh. Gubernur Aceh mendirikan Sekretariat Aceh Green untuk mengoordinasikan pelaksanaan visi ini.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Atlas Hutan Aceh - Aceh Green
1. Sejarah Tata Kelola Hutan Aceh
Jauh sebelum perhatian masyarakat dunia tertuju pada isu lingkungan, pada 1900-an, masalah
hutan Aceh sudah mendapat perhatian khusus. Dalam buku Sejarah Kehutanan Indonesia I, Gubernur Irwandi Yusuf mengeluarkan Moratorium Logging pada 6 Juni
2007, yang menjadi awal menata kembali (redesain) strategi pengelolaan
tercatat setidaknya 8 organisasi yang membawa isu hutan Aceh.
Selayang Pandang
hutan Aceh, penanaman kembali hutan (reforestasi), dan menekan laju
kerusakan hutan (reduksi deforestasi). Sasaran moratorium adalah:
Gubernur Irwandi Yusuf terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Aceh Penghentian sementara seluruh penebangan kayu dari hutan alam.
Visi Aceh Green
Nederlandsch Indische Vereeniging tot
Sekilas Aceh Green
secara langsung. Ide pertama setelah dilantik adalah mencetuskan Visi
Natuurbescherming Pemberian izin penebangan pohon hanya diperbolehkan pada pohon
Aceh Green. yang berasal dari kebun masyarakat yang tergolong jenis-jenis kayu
(Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia
Pemberlakuan Moratorium Logging oleh Guber- Sebuah visi progresif mengenai arah baru pembangunan Aceh pascakon- kampung.
Belandaa)
Didirikan di Bogor, 12 Juli 1922 oleh dr. S.H. Pejabat di Bengkulu dan Aceh me- Ringo Tyuoo Zimusyo nur Abdullah Puteh, pada 7 Maret 2001. Namun, flik dan bencana tsunami, terutama dengan sumberdaya alam terbarukan Penebangan pohon konsesi Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri
Koorders, tokoh botani yang dikenal sebagai pendata nyatakan perlindungan bagi Raffle- kebijakan ini tidak memuat larangan penebangan sebagai pijakan utama. dalam rangka pembersihan lahan perkebunan dan transmigrasi yang
Dibentuk pada 14 Juni 1942 di Jakarta.
jenis-jenis pohon dari Jawa. sia Arnoldi di Bengkulu serta Tanah hutan bagi pemilik Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) Visi ini mencakup bidang kehutanan, energi terbarukan, bidang perikanan berada di luar kawasan hutan, akan diatur setelah dilakukan pengka-
Gayo. Perlindungan yang diberikan Meski tidak banyak terlibat dalam pen- Gubernur Aceh mencanangkan 1000 Jagawana. Seribu
Memberikan dampak besar dalam mempertahankan dan sejenisnya. Langkah ini merupakan pener- dan kelautan, infrastruktur publik dan penataan kembali tata ruang Aceh jian dan evaluasi.
Menjaga, memelihara dan mempertahankan
menyangkut juga hutan di mana Raf- gelolaan hutan secara langsung, namun orang Jagawana atau Pengaman Hutan (Pamhut) akan
cagar alam termasuk di Aceh, dan mengajukan tiban administrasi Hak Pengelolaan Hutan (HPH), serta aktivitas lain terkait pengelolaan sumberdaya alam secara berkelan- Kayu tebangan sebelum moratorium dengan izin sah, dapat dimanfaat-
permohonan pada pemerintah untuk izin cagar alam flesia arnoldi tumbuh dan berkem- berpengaruh dalam pembuatan kebi- disiapkan untuk menjaga hutan Aceh dan mengamank-
tanpa ada konsep reformasi kebijakan kehutanan. jutan. kan untuk diolah dan dipasarkan di Propinsi Aceh.
di luar Jawa. bang. jakan kehutanan Aceh. an visi Aceh Green.
1912 1915 1945 2001 2006 2007 2008
sumberdaya Alam Aceh demi mewujudkan
Sebaran Jenis Batuan 2007
Batuan Beku 2007
1907-1954 Komposisi Litologi Batuan
1930 1947 2006
Aceh Green adalah sebuah visi progresif mengenai
Membujur dari utara hingga selatan sepanjang
Perkumpulan VABINOI Sekretariat Aceh Green dibentuk BukitGubernur Aceh. Tu-
pegunungan oleh Barisan Tim Perumus Rencana Strategis Hutan Aceh (Tipereska)
Bond vanBatuan Gamping dan Dolomit
Boschpersoneel in Batuan Beku Jawatan Kehutanan Sumatera dibentuk pada 12 Agustus 1947 ber- dan Badan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dibentuk
teruraikan. Sisa debu vulkanik batuan
gasnya adalah mengkoordinir semua bidang yang terkait dibentuk oleh Gubernur Aceh melalui Surat Keputusan
(Perkumpulan Pegawai Jawatan Kehu- Nederlandsch Indie
Jenis ini terbentuk dari proses sedimentasi di Batuan beku disebut malihan. Terdiri Wakil Presiden RImengalami pelapukan memberikan
dasarkan Surat Keputusan dari lava yang No. 1/WKP/SUM/47. berdasarkan ditetapkan dalam Keppres No. 33/1998. Pengelolaan
dengan visi Aceh Green.
tanan Hindia Belanda) (Perhimpunan Pedagang dan Jawatan yang berpusat di Bukittinggi ini terbagi atas: KEL termasuk mandat melakukan tata Gunungmembentuk
Batuan batas dan Api Muda No.5222.1/534/2007, yang dikeluarkan pada 31 Oktober
dasar laut yang terangkat ke permukaan hing- granit, diorit, gabro, sekis, batu sabak dan kontribusi unsur hara dalam tanah sehingga Selain itu, Sekretariat Aceh Green juga menjadi pusat infor-
pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui strategi
Didirikan pada 29 Desember 1907 oleh para Kontraktan Penyerahan Kayu T.P.K di Daerah Pengawasan Kehutanan Sumatera Utara di Taru- zona-zona kawasan untuk dasar manajemen gunung api yang masih aktif
Ada di sekitar pengelolaan. KEL 2007.
masi bersama tentang gagasan, ide dan kebijakan pembangu-
houtvester Boschwezen Hindia Belanda. Hindia Belanda) daratan. Sebagian dari jenis batuan
ga menjadi tung yang meliputi porosi- di kawasan sekitar batuan gunung apiditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan di Kabupaten Aceh Besar,
kuarsik. Umumnya, memiliki tingkat Karesidenan Aceh, Sumatera Timur, dan muda
seperti Seulawah No. 190/KPT.s-
ATLAS
nan ekonomi Aceh secara berkelanjutan demi terwujudnya
gamping tersebut mengalami karstifikasi dan
Dibentuk pada 28 Januari 1930 tas yang sangat rendah. Batuan beku terben- memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
Tapanuli. II/2001 tentang Pengesahan Batas KEL, dan diperkuat dengan
Anggotanya hanya orang Belanda dan Eropa Peut Sago di Kabupaten Pidie, Borne Telong di cita-cita masyarakat Aceh yang sejahtera dan berkeadilan.
Pergub No. 52/2006 tentang Pembentukan Badan Pengelola KEL
arah baru pembangunan Aceh pascakonflik dan
Memberikan gagasan pada pemerintah untuk Memperjuangkan kepentingan pedagang yang mengikis
ekosistem karst. Aliran air tuk dari magma yang mengalami pengerasan. Seperti kawasan sekitar gunung api aktif lain-
Daerah Pengawasan Kehutanan Sumatera Tengah di Bukittinggi Kabupaten Bener Meriah dan Gunung Leuser
(BPKEL) Wilayah Aceh.
kemajuan ilmu kehutanan, organisasi dan cara kayu melalui jalur hukum demi penyehatan
batuan gamping tersebut membangun sebuah Pengerasannya menghasilkan batuan ekstrusifSumatera Barat, Riau dan Jambi. batuan gunung
yang meliputi Karesidenan nya di dunia, kawasan dengan di Kabupaten Gayo Lues.
perdagangan kayu di Hindia Belanda. Daerah Pengawasan Kehutanan Sumatera Selatanarea pengembangan perke-
kerja Jawatan Kehutanan. system sungai bawah tanah sehingga memben- (vulkanik) dan intrusive (plutonik). api muda menjadi di Lubukling-
gau yang meliputi Karesidenan Palembang, Bengkulu dan
investasi hijau untuk Aceh.
tuk gua-gua panjang di kawasan karst. bunan karena tingkat kesuburan yang tinggi
Lampung.
Jenis batuan ini rawan mengalami kerusakan Batuan Sedimen Padu dan Gu- dan beriklim sejuk. Resikonya, kawasan sep- Batuan Gamping dan Dolomit
karena gangguan vegetasi di atasnya. Sehingga nung Api Tua erti ini umumnya rawan bencana alam. Tersebar di sepanjang pantai barat, mulai dari
bencana tsunami, terutama dengan sumberdaya alam
Panglima Uteun Dalam kelembagaan adat Aceh, pemimpin tertinggi ara, merbau, dan kayu besar untuk air tidakkecuali
humus hilang karena erosi, perahu, lagi cu-
Sekilas Tipereska
Jenis ini terdiri dari breksi, konglomerat dan ujung utara, Lhok Nga, Aceh Besar hingga Ka-
di setiap wilayah disebut Imam Mukim. Pada Mu- seizin kup untuk disaring ke dalam sistem hidrologi
Raja. Larangan lainnya adalah mengambil lava yang mengalami perlibatan. dengan mandat merumuskan dokumen Rencana
Tipereska dibentuk Umumnya Sedimen Lepas bupaten Aceh Selatan.
Untuk mewujudkan mandat tersebut, sasaran yang harus dicapai oleh ekologi, kelestarian fungsi sosial dan kelestarian fungsi ekonomi/ Visi Tipereska adalah:
kim yang berbatasan dengan hutan, Imam Mukim, kayu yang sudah ditumpuk dan ada batu di atasnya.
bawah tanah. Dalam jangka waktu panjang, Strategis Pengelolaan Hutan Aceh Sedimen lepas terbentuk karena prosesTim Penyusun Rencana Strategis Pengelolaan Hutan Aceh adalah:
memiliki porositas rendah dan sedang. yang dapat diimplementasikan sedi- produksi hutan; Aceh menjadi wilayah yang mampu mendayagunakan ekosistem
dibantu Panglima Uteun. Panglima Uteun bertugas: Batu ini adalah tanda bahwa kayupada pengurangan
kejadian ini berdampak yang bertumpuk Tipe inilah yang mendominasi daratan Aceh hutan lestari danakibat erosi melalui sungai-sun-
guna mewujudkan pengelolaan mentasi tanah kemakmuran 1. Terumuskannya visi, misi dan tujuan pengelolaan hutan Aceh yang 4. Terumuskannya strategi dan program yang realistis dalam jangka hutan secara lestari bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
1. Menjaga adat Glee dalam pengelolaan hutan adat itu sudah ada yang di sungai dan waduk bawah ta-
volume air punya. sebesar-besarnya bagi rakyat Aceh. utama. Topografi kawasan berbatu sedimen diterima semua pihak;
dan beberapa pulau di sekitarnya. gai dapat Batuan Sedimen Padu dan Gunung 5 tahun ke depan, termasuk rancang ulang (redesign) kawasan
waktu Misi Tipereska adalah:
(meuglee). Panglima Uteun atau Pawang Glee (pem- 3. Pemungut cukai (Wasee Glee), yang meliputi
nah. Akibatnya, cadangan air bersih yang tak lepas datar, kaya kandungan 2. Terumuskannya kerangka pikir dan nilai-nilaiApi Tua hutan
Tipereska terdiri atas Dewan Pengarah, yang diketuai Gubernur Acehunsur hara pengelolaan hutan Aceh, reforestasi/restorasi kawasan hutan terdegradasi, serta 1. Menyediakan basis data kehutanan yang dijadikan acuan dalam
terbarukan sebagai pijakan utama.
bantu Panglima Uteun atau Kejruen Glee) memberi cula badak, madu, gading, getah Gangguan sarang
ternilai menjadi terkikis. rambung, lainnya dan beranggotakan badan atau dinas yang Sehingga kawasan kehutan- pilihan yang mampu mempertahankan nilai-nilai spesifik ekosistem Aceh dengan luas kawasan-
Batuan Gunung Api Muda dan air. terkait dengan isu ini menjadi Aceh Mendominasi wilayah menghentikan dan/atau menurunkan laju deforestasi; perencanaan dan implementasi pengelolaan seluruh sumberdaya
burung, rotan,penambangan untuk bahan baku bagi nya mencapai lebih dari 60%, termasuk Pulau Sim-
aturan normatif apa yang boleh dan tidak boleh di- adalah kayu untuk dijual, damar, dan seba- Batuan ini terjadidi Aceh, perwakilan Multi Donor Fund,sebagai pemukiman dan pertanian. Aceh, nilai-nilai budaya masyarakat Aceh dan mendorong
an dari tuf, aglomerat, breksi utama perwakilan Leuser Interna- hutan 5. Terumuskannya Atlas Hutan Aceh sebagai dasar perumusan kebi- alam serta pemanfaatan ruang/lahan di Aceh;
elue, Pulau Aceh dan Pulau Weh. Tersebar dari da-
lakukan dalam pengelolaan hutan. gainya.semen dan marmer. disetorkan ke kerajaan.
Wasee sebesar 10% volkanik, lava tionalendapan lahar yang tak International, Food and Agriculture
dan Foundation, Fauna & Flora Salah satunya adalah pertanian padi. tumbuh-kembangnya sektor ekonomi kehutanan (sektor riil) yang
taran rendah tepi pantai hingga dataran tinggi dan kelembagaan, strategi dan program, serta sinkronisasi tata
jakan, 2. Menyediakan kondisi pemungkin (enabling condition) pengelolaan
Misi Aceh Green
2. Mengawasi penerapan larangan adat Glee. Mis- 4. Hakim perselisihan dan pelanggaran adat Glee. Organization, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia, dan Instutute for sehat; pegunungan. ruang wilayah propinsi; hutan Aceh secara berkeadilan sosial dan lestari;
alnya pelarangan memotong pohon tualang, ke- Dalam suatu perundingan, Panglima Uteun wajib Natural Resources serta Environmental and Forestry Analysis. 3. Terumuskannya kebijakan dan kelembagaan pengelolaan hutan Aceh 6. Terhimpunnya data/informasi dasar yang memadai dan akurat 3. Mewujudkan tata kelola kehutanan yang baik di Aceh;
muning, keutapang, dan beringin tempat bersarang mendengar keterangan pawang-pawang glee, sebe- Tipereska dibiayai oleh Multi Donor Fund di bawah Aceh Forest and yang mampu menyediakan kondisi pemungkin (enabling condition) bagi penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan pengelolaan 4. Mewujudkan pengelolaan hutan lestari bagi para pelaku pembangu-
lebah. Ada juga larangan memotong kayu meudang lum memberi hukum atau keputusan. Environment Project (AFEP). bagi pengelolaan hutan lestari berdasarkan prinsip kelestarian fungsi hutan Aceh, sebagai cikal bakal sistem informasi kehutanan Aceh. nan di Aceh.
Sedimen Lepas
11 12 13
Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam
Di utara, ada di sepanjang Sungai Krueng Aceh, Kabu-
paten Aceh Besar. Di timur, banyak terdapat di Sigli, Ka-
bupaten Pidie dan sekitarnya. Kemudian menyambung
hingga Kabupaten Aceh Tamiang, tepatnya di lahan basah Peta Sebaran Harimau &
Gagasan ini muncul dari Irwandi Yusuf saat
Harimau Sumatera
dan hutan mangrove di Aceh Utara dan Tamiang.
Harimau Sumatera merupakan satu-satunya Di pantai barat terdapat di Leupung dan Lhoong, Kabu-
Daerah Konflik
subspesies Panthera tigris, yang masih ada di paten Aceh Besar, serta di Lamno, Kabupaten Aceh Jaya.
Legenda
terbarukan, dengan cara menghabiskan tidak lebih
Indonesia. Di Aceh, yang merupakan hunian Sedimen lepas juga ditemui di muara Sungai Teunom,
sebagian besar harimau Sumatera, sampai Aceh Jaya hingga Kabupaten Nagan Raya. Di Nagan Raya,
dengan pertengahan 2009, diperkirakan tinggal sedimen lepas ada di kawasan rawa gambut Tripa dan
terpilih sebagai Gubernur Aceh pada tahun 2006.
400 ekor saja. Rawa Singkil.
HUTAN
cepat dari kemampuan alam itu tumbuh kembali
Setelah terpilih, Gubernur Irwandi Yusuf langsung
Distribusi Harimau
Daerah Konflik
Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam tak
Kabupaten
18 19
Batas Wilayah
Hutan Hulumasen
Data Konflik Harimau
menetapkan pembangunan Aceh harus berlandaskan
terbarukan, yakni dengan cara menghabiskan tidak
NO TANGGAL TEMPAT KEJADIAN KERUGIAN
Desa Peunelop, Kecamatan Labuhan
1 19 Juni 2007 1 orang meninggal dunia
Haji Timur, Kabupaten Aceh Selatan
Desa Sengko Meulat, Kecamatan
pada pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan
2 31 Juli 2007 1 orang meninggal dunia
Lhoong, Kabupaten Aceh Besar
Desa Alue Baron, Kecamatan Meukek,
3 1 Agustus 2007 1 orang meninggal dunia
Kabupaten Aceh Selatan
Desa Ketapang Indah, Kecamatan Harimau sumatera ditemukan mati dalam keadaan kulit,
4 13 Agustus 2007 LOKASI SEBARAN LAHAN GAMBUT
lebih cepat dari kecepatan sumber daya terbarukan
Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil daging dan tulang sudah membusuk
KLASIFIKASI GAMBUT Bukit Meuh, Kecamatan Meukek,
5 14 Agustus 2007
Desa
1 orang meninggal dunia
Kabupaten Aceh Selatan
Dalam klasifikasi tanah, tanah gambut dikenal sebagaiMeukek,
Desa Aur, Kecamatan Organosol atau Histosols. Yaitu tanah yang memiliki lapisan bahan organik dengan
6 23 September 2007 1 orang meninggal dunia
untuk kepentingan generasi mendatang. Dan, hasil-
berat jenis dalam keadaan lembab < 0,1 g cm Aceh Selatan tebal > 60 cm atau lapisan organik dengan BD > 0,1 g cm 3 dengan tebal > 40 cm.
Kabupaten
3 dengan
Desa Drien Jalak, Kecamatan Meukek,
7 7 Oktober 2007 1 orang meninggal dunia
Kabupaten Aceh Selatan
Kondisi Harimau Sumatera
Dari tingkat kematangannya, lahan gambut dibedakan menjadi:
Desa Jambo Papeun, Kecamatan Berdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan menjadi:
Dilakukan penangkapan terhadap Harimau di sekitar
saat ini terancam punah, 8 12 Oktober 2007
Meukek pemukiman penduduk
dapat menggantikannya.
sebanding dengan dengan
wilayah habitatnya yang Gambut Saprik (matang), merupakan gambut yang sudah me-
9 19 Oktober 2007
Desa Jambo Papeun, Kecamatan
2 orang Gambut eutrofik,
luka ringan merupakan gambut yang kaya akan bahan
Meukek, Kabupaten Aceh Selatan
semakin berkurang. lapuk lanjut dan bahan asalnya tidak dikenali, berwarna coklat mineral dan basa-basa serta unsur hara lainnya. Gambut yang
hasilnya dapat dinikmati secara adil oleh masyarakat.
Desa Jambo Papeun, Kecamatan Dilakukan penangkapan terhadap harimau yang telah
Habitat Harimau Sumatera di Aceh ada di tua sampai hitam, bila diremas kandungan seratnya < 15%.
10 November 2007
Meukek
relative subur biasanya adalah gambut yang
menyebabkan korban jiwa di seluruh Kabupaten Aceh Selatan
tipis dan dipen-
hutan dataran rendah, hutan bergunung dan Gambut Hemik (setengah matang), merupakanKecamatanseten-
Desa Ujong Tanoh, gambut garuhi oleh sediment sungai atau laut
Selayang Pandang ATLAS HUTAN ACEH
Dilakukan penangkapan terhadap harimau yang telah
11 November 2007
separuh bergunung serta hutan-hutan dalam Samadua
gah lapuk, sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, ber- menyebabkan korban jiwa di seluruh Kabupaten Aceh Selatan
Mesotrofik, merupakan gambut yang agak subur karena
ACEH
Terwujudnya pengelolaan limbah, dengan cara
12 7 November 2007 Desa Aceh, Kecamatan Meukek
wilayah lahan gambut. warna coklat dan bila diremas bahan seratnya 15-75%. memiliki kandungan mineral dan basa-basa sedang.
Desa Jambo Papeun, Kecamatan Dilakukan penangkapan terhadap harimau yang telah Meulaboh
13 18 November 2007
Habitat Harimau Sumatera di Aceh Gambut fibrik (mentah), merupakan gambut yang belum me-
Meukek menyebabkan korban jiwa di seluruh Kabupaten Aceh Selatan tidak
Gambut Oligitrofik, merupakan gambut subur karena
Desa Ujong Tanoh, Kecamatan Dilakukan penangkapan terhadap harimau yang telah
merupakan lahan perkebunan baru dan lapuk, 14