SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA
A. Pengantar
Ilmu pengetahuan merupakan implementasi dari pengetahuan yang didasarkan atas rasio dan
kaidah-kaidah yang ada. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat mengetahui sesuatu dengan lebih
jelas lagi. Bahkan dengan ilmu pengetahuan manusia memenuhi kodratnya yaitu menjadi
khalifah di bumi. Karena dengan ilmu pengetahuanlah, manusia dapat memanfaatkan semua
fasilitas yang ada di bumi ini dengan sabaik-baiknya, tanpa mengadakan perusakan.
Sedangkan filsafat merupakan ilmu atau kajian yang membahas mengenai hakekat dari segala
sesuatu, asal mula sesuatu tersebut. Pada dasarnya filsafat merupakan dasar atau induk dari
segala ilmu. Sebuah ilmu yang akan dihasilkan biasanya dibicarakan terlebih dahulu dalam dunia
atau kajian filsafat. Filsafat mencoba membuat jawaban atas segala sesuatu secara mendasar.
Pada dasarnya filsafat adalah ilmu berpikir yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Sedangkan agama merupakan wahyu atau ajaran Tuhan. Agama mencoba menjawab persoalan
yang tidak dapat dipecahkan dengan akal pikiran manusia. Ketika filsafat dan ilmu pengetahuan
tidak bisa menjawab sebuah masalah, maka agamalah yang kemudian menjawabnya.
Ketiga hal tesebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan
yang terjadi antara ketiganya dapat berupa hubungan searah maupun dua arah. Hubungan yang
terjadi antara ketiga aspek tersebut bukanlah hubungan yang dapat dinilai atau dilihat hanya
dalam sekali memandang saja maupun sekali belajar saja. Akan tetapi hubungan antara ketiganya
ini dapat dilihat dengan jelas sekali. Bahkan dapat dikatakan hubungan antara ketiganya tersebut
merupakan hubungan yang sangat penting dan perlu dikaji lebih mendalam secara filosofis, dan
perlu ditinjau dari segi pandangan islam.
Maka dari itu kami di sini mencoba untuk membahas hubungan dari ketiga hal tesebut dengan
mengacu pada referensi yang ada dan dengan pengetahuan yang kami miliki baik melalui
penafsiran terhadap ayat maupun yang lainnya.
B. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan metodis, pendekatan
yang digunakan adalah empiris-terikat dimensi ruang dan waktu serta berdasarkan kemampuan
panca indra manusia, rasional dan umum.
Ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah selesai dipikirkan. Ia merupakan suatu hal yang
tidak mutlak. Kebenaran yang dihasilkan ilmu pengetahuan bersifat relatif (nisbi), positif dan
terbatas. Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan tidak mempunyai alat lain dalam menguak rahasia
alam kecuali indra dan kecerdasan (otak).
Tiap cabang ilmu menghadapi soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh cabang ilmu itu
sendiri. Ia membutuhkan campur tangan ilmu-ilmu yang lain. Misalnya pembahasan fiqih tidak
bisa terlepas dari pembahasan sosiologi, psikologi, statistik dan lain-lain. Ilmu pengetahuan
adalah teka-teki yang apabila suatu persoalan telah diselesaikan, maka timbullah soal-soal lain
dari penyelesaian tersebut. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjawab pertanyaan mengenai inti
atau hakekat sesuatu secara mendalam. Ia tidak mampu megobati kerinduan dan kehausan
manusia terhadap cinta mutlak dan abadi. Sebagian pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu
dijawab oleh ilmu pengetahuan itu akan dijawab oleh filsafat sebagai ilmu universal.
Menurut pandangan islam ilmu pengetahuan berasal dari Allah Yang Maha Tahu. Ia menurunkan
ayatnya yang berupa ayat kauniyah dan qauliyah(qur’aniyah). Setelah manusia mengetahui
mengenai dua ayat tadi yaitu ayat kauniyah dan ayat qur’aniyah, maka manusia
menginterpretasikannya, selanjutnya lahirlah ilmu pengetahuan, perintah agar manusia
menginterpretasikan ayat-ayat tersebut terdapat dalam surah al alaq ayat 1-5. dan juga tafsir
surah ali imran ayat 190-191. hasil dari interpretasi tersebut berupa ilmu pengetahuan.
Hasil dari interpretasi alam atau ayat kauniyah melahirkan ilmu botani, geologi, biologi, fisika,
astronomi, kimia, geografi, antropologi, sedangkan ayat kauniyah yang berupa manusia
melahirkan ilmu psikologi, sosiologi politik.
Hasil interpretasi dari ayat quraniyah dalam alqur’an dan hadist menghasilkan ilmu seperti ilmu
fiqih, tasawuf, tafsir, ulumul hadist, tauhid, ushul fiqh. Demikianlah ilmu pengetahuan menurut
pandangan islam dan ilmu ini akan berhungan dengan filsafat dan juga agama.
C. Filsafat
Filsafat ini akan mengajari manusia untuk menjadi manusia yang sebenarnya, yaitu manusia
yang mengikuti kebenaran, mempunyai ketenangan pikiran, kepuasan, kemantapan hati,
kesadaran akan arti dan tujuan hidup, gairah rohani dan keinsafan, kemudian
mengaplikasikannya dalam bentuk topangan atas dunia baru, menuntun kepadanya, mengabdi
kepada cinta mulia kemanusiaan, berjiwa dan bersemangat universal dan sebagainya.
Pada dasarnya filsafat merupakan cara berpikir yang sistematis, koheren, sinoptik, konsepsional,
rasional dan mengarah pada pandangan dunia. Filsafat merupakan berpikir tentang hakekat dari
segala sesuatu. Baik dari segi ontologinya, epistemologinya, dan aksiologinya.
Adapun alat yang dipergunakan filsafat adalah akal yang merupakan satu bagian dari rohani
manusia. Keseluruhan rohani-perasaan, akal, intuisi, pikiran dan naluri atau seluruh kedirian
manusia tentunya lebih ampuh dan manjur daripada sebagian dari padanya. Sedangkan
keseluruhan rohani itu sendiri merupakan bagian dari manusia. Manusia merupakan makhluk
yang tidak se mpurna. Sebuah intuisi yang tidak sempurna tidak dapat mencapai kebenaran yang
sempurna, kecuali apabila mendapat uluran tangan dari Yang Maha Sempurna. Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa kebenaran ilmu pengetahuan dapat bersifat positif dan relatif karena
bersandar pada kemampuan manusia semata, kebenaran filsafat juga kebenaran relatif, alternatif
dan spekulatif, karena ia bersandar pada kemampuan akal juga. Tak ada satupun jawaban filsafat
yang mutlak sempurna.
Jika suatu masalah tidak terjawab dengan ilmu pengetahuan dan filsafatpun terdiam atau
memberikan jawaban dugaan, spekulasi, terkaan, sangkaan, dan perkiraan, maka manusia berada
dalam kebingungan. Sebagian mereka mengambil jawaban dari instansi yang dipercayai lebih
tinggi daripada ilmu pengetahuan dan filsafat dan lebih menentramkan jiwa yaitu agama. Orang
yang berpikir bebas tentang ketuhanan mengambil beberapa jalan, yaitu: anti Theis (mengakui
Tuhan tapi ingkar), Atheisme (tidak mengakui adanya Tuhan), non theis(tidak ambil pusing
tentang ada dan tidaknya Tuhan) dan Theis ( mengakui adanya Tuhan tapi belum tentu
beragama).
Dalam filsafat juga dibicarakan yaitu hakekat Tuhan atau pencipta, dalam kajiannya pencipta
dapat dicari dengan menggunakan akal semata tanpa bantuan wahyu. Bahkan ibn Tufail
mengatakan penemuan Tuhan dengan akal dan dengan wahyu tersebut hasilnya sama saja. Hal
ini mengindikasikan bahwa wahyu fungsinya memperkuat penemuan akal.
D. Agama
Sesuatu yang berkaitan dengan agama menjadi persoalan yang sarat emosi, subyektivitas,
kecenderungan dan kadang sifat tidak mengenal tawar menawar. Realitas ini dikatakan konsepsi
tentang agama menyangkut kepentingan agama tersebut, keyakinan dan perasaan.
Agama berasal dari bahasa sanskerta yaitu a dan gam yaitu tidak pergi, sedangkan dalam bahasa
arab yaitu din dan dalam bahasa latin yaitu relegere yang berarti undang-undang.
Agama adalah sesuatu yang berasal dari Tuhan, berupa ajaran tentang ketentuan, kepercayaan,
kepasrahan dan pengamalan, yang diberikan kepada makhluk yang berakal demi keselamatan
dan kesejahteraanya di dunia dan akherat. Agama merupakan kebenaran mutlak karena
bersumber dari Tuhan.
Manusia yang memiliki potensi akal, berkesanggupan untuk mengerti dan memahami
sedikit tentang realitas kosmis kemudian mengolah dan merubah sebatas kemampuan,
serta menjelajahi dunia rohaniah. Pemahaman dan penyelidikan akal terbatas pada dunia
yang tampak dan hasilnya tidak sanggup memberikan kepastian. Karena itu manusia
harus berhenti dari aktifitas akalnya, ketika akal telah sampai pada batas kulminasinya
dan berpindah pada keimanan ketika berbicara tentang Tuhan, akherat dan sesuatu yang
berada diluar kemampuan akal. Akal memberikan kebebasan kepada manusia untuk
percaya dan tidak percaya tentang wujud Tuhan. Tapi agama dan perasaan mewajibkan
untuk percaya bahwa Tuhan itu ada. Tuhan tidak dapat digapai oleh rasio manusia.
Meskipun manusia berpikir tentang Tuhan dengan filsafat, tapi pada akhirnya harus
mengakui adanya Tuhan dengan firmanNya. Jadi bisa dikatakan bahwa agama memiliki
kebenaran yang mutlak.
Tuhan menciptakan manusia dengan keterbatasan akalnya, bukan berarti Tuhan mencelakakan,
membingungkan atau menyengsarakan manusia, tapi justru dengan adanya keterbatasan itu akan
menunjukkan adanya Yang Maha Sempurna. Tuhan memberikan jalan kebebasan terhadap
kebingungan dan problematika manusia yang tidak bisa terselesaikan.
Allah berkenan menurunkan wahyuNya kepada umat manusia sebagai petunjuk, cahaya, dan
rahmat, agar mereka menemukan kebenaran yang hakiki dan asasi yang tidak dapat dicapai
sekedar dengan akalnya. Juga agar manusia mendapat jawaban yang pasti atas persoalan-
persoalan yang tidak dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan dan filsafat.
Berulangkali allah berfirman bahwa Dialah Yang Maha Benar dan sumber segala kebenaran. Al
Qur’an yang merupakan firmanNya adalah kitab kebenaran, diturunkan sebagai petunjuk, rahmat
dan cahaya bagi semesta alam. Disamping itu Allah juga menegaskan bahwa islam adalah agama
yang benar. Dengan ajaran islam yang tertuang dalam al Qur’an, Allah memutuskan berbagai
problema asasi yang tidak dapat dipecahkan dengan akal manusia.
Di dalam firman Allah, dituliskan: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-
kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
Dan juga terdapat dalam surah al Kahfi: 29
Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”.
Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
E. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat
Pada dasarnya filsafat merupakan induk dari segala ilmu dan dapat dikatakan bahwa semua ilmu
pengetahuan pada mulanya berasal dari kajian filsafat. Filsafat merupakan sistem berpikir yang
menyeluruh, maka dari itu sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri semua ilmu pengetahuan
berasal dari kajian filsafat. Namun setelah ilmu tersebut berkembang dengan pesatnya dan
mempunyai metode dan pendekatan tersendiri dalam mencari bukti kebenarannya, maka ilmu
tersebut berpisah atau memisahkan diri dari filsafat.
Garapan filsafat berbeda dengan garapan ilmu pengetahuan. Antara keduanya saling
membutuhkan. Dalam kenyataan setiap ilmu vak memerlukan falsafahnya, seperti dalam
ilmu pendidikan ada falsafah pendidikan, dalam ilmu hukum terdapat falsafah hukum dan
dalam ilmu politik terdpat falsafah politik. Filsafat sebagai penggambaran pikiran secara
radikal sanggup menembus apa-apa dibalik fakta, sehingga dapat memberikan kepuasan
pada manusia. Sebab dengan demikian manusia disamping mengetahui apa yang tersurat
juga mengetahui apa yang tersirat dengan daya pikirnya.
Dengan demikian menjadi lengkaplah kebutuhan manusia untuk memahami keberadaan
ini dari sisi tersurat dengan jangkauan indranya dan dai sisi tersirat dengan jangkauan
pikiran filosofisnya.
F. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dengan Agama
Ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berfikir) dan perasaan manusia tentang
sesuatu yang diketahui melalui pengalaman, informasi dan perasaan.
Ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri diantaranya :
obyek ilmu pengetahuan adalah empiris, yaitu fakta-fakta empiris yang dapat dialami langsung
oleh manusia dengan menggunakan panca indranya.
1. Ilmu pengetahuan mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai sistematika,
hasil yang diperoleh bersifat rasional, obyektif rasional, universal dan kumulatif.
2. Ilmu dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, studi dan pemikiran, baik melalui
pendekatan deduktif maupun induktif atau keduanya.
3. Sumber dari segala ilmu adalah Tuhan, karena dia yang menciptakan.
4. Fungsi ilmu adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengamanan manusia dari segala
sesuatu yang menyulitkan.
Ilmu pengetahuan dapat dibuat sehingga sebagai standar kualitas tertinggi dalam
pandangan islam diantaranya:
1. Ilmu pengetahuan adalah alat untuk mencari kebenaran. Dengan kekuatan intelegensi
yang dibimbing oleh hati nurani, manusia dapat menemukan kebenaran dalam hidupnya
sekalipun hasilnya relatif.
2. Ilmu pengetahuan sebagai prasyarat amal saleh.
3. ilmu pengetahuan adalah alat untuk mengelola sumber-sumber alam untuk mencapai
ridha Allah.
4. ilmu pengetahuan sebagai penghubung daya pikir. Ilmu pengetahuan dapat dilihat dari
dua visi, yaitu sebagai produk berpikir dan sebagai kegiatan dan pengembangan daya
pikir.
5. ilmu pengetahuan sebagai hasil pengembangan daya pikir. Manusia adalah makhluk yang
berpikir dari lahir sampai masuk liang lahat. Berpikir pada dasarnya adalah sebuah proses
yang membuahkan ilmu pengetahuan. Penggunaan daya pikir selalu dianjurkan oleh
Allah untuk menghasilkan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dikembangkan dalam rangka melaksanakan amanah Allah dalam
mengendalikan alam dan isinya, sehingga dengan bertambahnya ilmu pengetahuan
seseorang bertambah pula petunjuk Tuhan atau Allah. Jadi semakin tinggi ilmu
pengetahuan seseorang semakin ia mengetahui kedudukannya yang dhif di hadapan
Allah.karena itulah ilmu pengetahuan mempunyai nilai yang pragmatis apabila ilmu
tersebut dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan seseorang dan menumbuhkan daya
kreatifitas dan produktifitas sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi.
Dalam ajaran islam, ilmu haruslah yang rasional, sesuai dengan akal dan dapat dijangkau dengan
kekuatan akal pikiran manusia. Walaupun demikian masih ada ilmu yang belum dapat dicapai
oleh pikiran. Bentuk ilmu ini menunggu perkembangan atau modifikasi ilmu-ilmu sebelumnya.
Implementasinya, epistimologi senantiasa mendorong dinamika berpikir secara kritis, sehingga
perkembangan ilmu pengetahuan lebih cepat dicapai bila ilmuwan memperkuat penguasaanya.
Ilmu pengetahuan itu sendiri terbagi menjadi 2 kelompok.
1. Ilmu fardhu (wajib) untuk diketahui oleh semua orang muslim yaitu ilmu agama, ilmu
yang bersumber dari kitab suci.
2. Ilmu yang merupakan fardhu adalah ilmu yang dimanfaatkan untuk memudahkan urusan
hidup duniawi, misalnya kita berhubungan dengan alam seperti ilmu biologi, geologi, dll,
yang berhubungan dengan manusia seperti kedokteran, psikologi, dll yang berhubungan
dengan kehidupan sosial manusia seperti politik, hukum dll.
Ilmu pengetahuan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan islam, karena
perkembangan masyarakat islam serta tuntutannya dalam membangun seutuhnya sangat
ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui pendidikan.
Pada dasarnya semua ilmu tersebut berhubungan dengan agama. Agama mengatur penggunaan
ilmu tersebut agar digunakan untuk kemaslahatan umat. Dan ilmu pengetahuan dikatakan
bermanfaat jika dengan ilmu tersebut dapat bertambah keimanan dan ketaqwaan seseorang
kepada Allah.
G. Hubungan Antara Filsafat dengan Agama
Hubungan antara filsafat dengan agama sudah dicuplik sedikit di depan. Jadi pada intinya antara
filsafat dengan agama tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari hakekat segala
sesuatu dan mencari jawaban yang tidak bisa dipecahkan dengan ilmu pengetahuan. Contohnya
pencarian terhadap Tuhan atau dalam islam disebut dengan Allah. Hal itu juga dibahas dalam
filsafat.
Kalau agama mencarinya dengan metode menafsirkan wahyu yang turun, sedangkan filsafat
dengan berpikir secara mendalam tentang apa yang ada disekitar kita. Dalam filsafatnya ibn
Tufail dijelaskan dalam cerita Hayy bin Yaqan bahwa antara filsafat dengan agama terjadi
kesinambungan penemuan yaitu sama-sama menemukan Tuhan yang satu.
Persamaannya adalah sama-sama mengkaji tentang ayat Tuhan. Kalau agama mengkaji atau
melalui ayat qauliyah sedangkan filsafat melalui ayat kauniyah, yaitu dengan berpikir tentang
alam yang ada disekitar kita. Kalau kita lihat hubungan antara keduanya ini menjadi hubungan
searah yaitu sama-sama menuju kepada pencarian Tuhan dan sama-sama menemukan kebenaran
tentang adanya Tuhan hanya saja jalannya berbeda.
H. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan Agama
Allah berfirman:
Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada
Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-
Ku,
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. mereka Itulah
orang-orang yang Telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai
akal.
Dan Rasulullah pernah bersabda:
Hikmah itu adalah barang hak milik orang yang beriman, dimanapun mereka temukan hikmah
itu, mereka paling berhak untuk memilikinya.”
Dari ayat dan hadits di atas, dapat ditimba pemahaman bahwa disamping ada kebenaran mutlak
yang terdapat dalam agama dan terejawantahkan dalam wujud al Qur’an, juga diakui adanya
kebenaran yang sesuai dengan kebenaran mutlak, yaitu kebenaran yang bertentangan dengan al
Qur’an. Kebenaran tersebut merupakan hasil usaha manusia dengan akalnya. Akal adalah
pemberian Allah yang Maha Benar, dan Allah menciptakannya tidaklah dengan kesia-siaan.
Karena itu akal bukanlah untuk disia-siakan tetapi untuk dimanfaatkan. Jadi bisa dikatakan selain
ada kebenaran mutlak yang langsung datang dari Allah, diakui pula keberadaan kebenaran relatif
sebagai hasil budaya manusia, baik berupa kebenaran spekulatif (filsafat) maupun kebenaran
positif (ilmu Pengetahuan). Manusia hanya dapat hidup dengan wajar dan benar manakala ia mau
mengikuti kebenaran mutlak sekaligus mengakui eksistensi dan fungsi kebenaran-kebenaran lain
yang sesuai dengan kebenaran mutlak agama tersebut.
Wilayah agama, wilayah ilmu pengetahuan, dan wilayah filsafat memang berbeda. Agama
mengenai soal kepercayaan dan ilmu mengenai soal pengetahuan. Pelita agama ada di hati pelita
ilmu ada di otak. Meski areanya berbeda sebagaimana dijelaskan di atas, ketiganya saling berkait
dan berhubungan timbal balik. Agama menetapkan tujuan, tapi ia tidak dapat mencapainya tanpa
bantuan ilmu pengetahuan dan filsafat. Ilmu yang kuat dapat memperkuat keyakinan keagamaan.
Agama senantiasa memotifasi pengembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan akan
membahayakan umat manusia jika tidak dikekang dengan agama. Dari sini dapat diambil
konklusi bahwa ilmu tanpa agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranSusi Yanti
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfSukmaWati130587
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabAlmayszaroh
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaRisa Octaviani
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaArief Anzarullah
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptAZA Zulfi
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Aisyah Turidho
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam IslamHamida ID
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 

Was ist angesagt? (20)

Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 

Ähnlich wie Hubungan Ilmu, Filsafat dan Agama

Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaTugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaJoko Supono
 
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)Abdul Khaliq
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
Presentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptxPresentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptxJangFan
 
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHosiDianaAgustina
 
Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2rhika
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx22D082MuhammadIlham
 
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaHubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaBahrulAllam
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxKel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxNurulQomaria9
 

Ähnlich wie Hubungan Ilmu, Filsafat dan Agama (20)

Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaTugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
 
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Presentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptxPresentation3 (1).pptx
Presentation3 (1).pptx
 
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafatHubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
Hubungan agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat
 
Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaHubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
Filsafat 5
Filsafat 5Filsafat 5
Filsafat 5
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxKel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 

Mehr von Susi Yanti

Presentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahPresentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahSusi Yanti
 
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5Susi Yanti
 
Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5Susi Yanti
 
Presentase tik value
Presentase tik valuePresentase tik value
Presentase tik valueSusi Yanti
 
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Susi Yanti
 
msdm susiyanti
msdm susiyantimsdm susiyanti
msdm susiyantiSusi Yanti
 
Jawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinanJawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinanSusi Yanti
 
Presentase msdm
Presentase msdmPresentase msdm
Presentase msdmSusi Yanti
 
Presentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiPresentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiSusi Yanti
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)Susi Yanti
 
Tugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitianTugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitianSusi Yanti
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuSusi Yanti
 
00 solo explained ppt
00 solo explained ppt00 solo explained ppt
00 solo explained pptSusi Yanti
 
Pembelajaran ips
Pembelajaran ipsPembelajaran ips
Pembelajaran ipsSusi Yanti
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranSusi Yanti
 
Statistik dasar s2
Statistik dasar s2Statistik dasar s2
Statistik dasar s2Susi Yanti
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosialSusi Yanti
 

Mehr von Susi Yanti (20)

Presentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahPresentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolah
 
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
Presentase upaya penggalian sumber dana pendidikan kel. 5
 
Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5Power poin kelompok 5
Power poin kelompok 5
 
Juknis bos
Juknis bosJuknis bos
Juknis bos
 
Presentase tik value
Presentase tik valuePresentase tik value
Presentase tik value
 
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
Presentase kel. 2 adm. keuangan dan pembiayaan pend.
 
msdm susiyanti
msdm susiyantimsdm susiyanti
msdm susiyanti
 
Jawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinanJawaban mid kepemimpinan
Jawaban mid kepemimpinan
 
Presentase msdm
Presentase msdmPresentase msdm
Presentase msdm
 
Presentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasiPresentasi hakikat administrasi
Presentasi hakikat administrasi
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 
Tugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitianTugas makalah metodologi penelitian
Tugas makalah metodologi penelitian
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitianku
 
00 solo explained ppt
00 solo explained ppt00 solo explained ppt
00 solo explained ppt
 
Pembelajaran ips
Pembelajaran ipsPembelajaran ips
Pembelajaran ips
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Statistik s2
Statistik  s2Statistik  s2
Statistik s2
 
Statistik dasar s2
Statistik dasar s2Statistik dasar s2
Statistik dasar s2
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
Presentasi perubahan sosial
Presentasi  perubahan  sosialPresentasi  perubahan  sosial
Presentasi perubahan sosial
 

Hubungan Ilmu, Filsafat dan Agama

  • 1. HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA A. Pengantar Ilmu pengetahuan merupakan implementasi dari pengetahuan yang didasarkan atas rasio dan kaidah-kaidah yang ada. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat mengetahui sesuatu dengan lebih jelas lagi. Bahkan dengan ilmu pengetahuan manusia memenuhi kodratnya yaitu menjadi khalifah di bumi. Karena dengan ilmu pengetahuanlah, manusia dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada di bumi ini dengan sabaik-baiknya, tanpa mengadakan perusakan. Sedangkan filsafat merupakan ilmu atau kajian yang membahas mengenai hakekat dari segala sesuatu, asal mula sesuatu tersebut. Pada dasarnya filsafat merupakan dasar atau induk dari segala ilmu. Sebuah ilmu yang akan dihasilkan biasanya dibicarakan terlebih dahulu dalam dunia atau kajian filsafat. Filsafat mencoba membuat jawaban atas segala sesuatu secara mendasar. Pada dasarnya filsafat adalah ilmu berpikir yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Sedangkan agama merupakan wahyu atau ajaran Tuhan. Agama mencoba menjawab persoalan yang tidak dapat dipecahkan dengan akal pikiran manusia. Ketika filsafat dan ilmu pengetahuan tidak bisa menjawab sebuah masalah, maka agamalah yang kemudian menjawabnya. Ketiga hal tesebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Hubungan yang terjadi antara ketiganya dapat berupa hubungan searah maupun dua arah. Hubungan yang terjadi antara ketiga aspek tersebut bukanlah hubungan yang dapat dinilai atau dilihat hanya dalam sekali memandang saja maupun sekali belajar saja. Akan tetapi hubungan antara ketiganya ini dapat dilihat dengan jelas sekali. Bahkan dapat dikatakan hubungan antara ketiganya tersebut merupakan hubungan yang sangat penting dan perlu dikaji lebih mendalam secara filosofis, dan perlu ditinjau dari segi pandangan islam. Maka dari itu kami di sini mencoba untuk membahas hubungan dari ketiga hal tesebut dengan mengacu pada referensi yang ada dan dengan pengetahuan yang kami miliki baik melalui penafsiran terhadap ayat maupun yang lainnya.
  • 2. B. Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan metodis, pendekatan yang digunakan adalah empiris-terikat dimensi ruang dan waktu serta berdasarkan kemampuan panca indra manusia, rasional dan umum. Ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah selesai dipikirkan. Ia merupakan suatu hal yang tidak mutlak. Kebenaran yang dihasilkan ilmu pengetahuan bersifat relatif (nisbi), positif dan terbatas. Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan tidak mempunyai alat lain dalam menguak rahasia alam kecuali indra dan kecerdasan (otak). Tiap cabang ilmu menghadapi soal-soal yang tidak dapat dipecahkan oleh cabang ilmu itu sendiri. Ia membutuhkan campur tangan ilmu-ilmu yang lain. Misalnya pembahasan fiqih tidak bisa terlepas dari pembahasan sosiologi, psikologi, statistik dan lain-lain. Ilmu pengetahuan adalah teka-teki yang apabila suatu persoalan telah diselesaikan, maka timbullah soal-soal lain dari penyelesaian tersebut. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjawab pertanyaan mengenai inti atau hakekat sesuatu secara mendalam. Ia tidak mampu megobati kerinduan dan kehausan manusia terhadap cinta mutlak dan abadi. Sebagian pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu pengetahuan itu akan dijawab oleh filsafat sebagai ilmu universal. Menurut pandangan islam ilmu pengetahuan berasal dari Allah Yang Maha Tahu. Ia menurunkan ayatnya yang berupa ayat kauniyah dan qauliyah(qur’aniyah). Setelah manusia mengetahui mengenai dua ayat tadi yaitu ayat kauniyah dan ayat qur’aniyah, maka manusia menginterpretasikannya, selanjutnya lahirlah ilmu pengetahuan, perintah agar manusia menginterpretasikan ayat-ayat tersebut terdapat dalam surah al alaq ayat 1-5. dan juga tafsir surah ali imran ayat 190-191. hasil dari interpretasi tersebut berupa ilmu pengetahuan. Hasil dari interpretasi alam atau ayat kauniyah melahirkan ilmu botani, geologi, biologi, fisika, astronomi, kimia, geografi, antropologi, sedangkan ayat kauniyah yang berupa manusia melahirkan ilmu psikologi, sosiologi politik.
  • 3. Hasil interpretasi dari ayat quraniyah dalam alqur’an dan hadist menghasilkan ilmu seperti ilmu fiqih, tasawuf, tafsir, ulumul hadist, tauhid, ushul fiqh. Demikianlah ilmu pengetahuan menurut pandangan islam dan ilmu ini akan berhungan dengan filsafat dan juga agama. C. Filsafat Filsafat ini akan mengajari manusia untuk menjadi manusia yang sebenarnya, yaitu manusia yang mengikuti kebenaran, mempunyai ketenangan pikiran, kepuasan, kemantapan hati, kesadaran akan arti dan tujuan hidup, gairah rohani dan keinsafan, kemudian mengaplikasikannya dalam bentuk topangan atas dunia baru, menuntun kepadanya, mengabdi kepada cinta mulia kemanusiaan, berjiwa dan bersemangat universal dan sebagainya. Pada dasarnya filsafat merupakan cara berpikir yang sistematis, koheren, sinoptik, konsepsional, rasional dan mengarah pada pandangan dunia. Filsafat merupakan berpikir tentang hakekat dari segala sesuatu. Baik dari segi ontologinya, epistemologinya, dan aksiologinya. Adapun alat yang dipergunakan filsafat adalah akal yang merupakan satu bagian dari rohani manusia. Keseluruhan rohani-perasaan, akal, intuisi, pikiran dan naluri atau seluruh kedirian manusia tentunya lebih ampuh dan manjur daripada sebagian dari padanya. Sedangkan keseluruhan rohani itu sendiri merupakan bagian dari manusia. Manusia merupakan makhluk yang tidak se mpurna. Sebuah intuisi yang tidak sempurna tidak dapat mencapai kebenaran yang sempurna, kecuali apabila mendapat uluran tangan dari Yang Maha Sempurna. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kebenaran ilmu pengetahuan dapat bersifat positif dan relatif karena bersandar pada kemampuan manusia semata, kebenaran filsafat juga kebenaran relatif, alternatif dan spekulatif, karena ia bersandar pada kemampuan akal juga. Tak ada satupun jawaban filsafat yang mutlak sempurna. Jika suatu masalah tidak terjawab dengan ilmu pengetahuan dan filsafatpun terdiam atau memberikan jawaban dugaan, spekulasi, terkaan, sangkaan, dan perkiraan, maka manusia berada dalam kebingungan. Sebagian mereka mengambil jawaban dari instansi yang dipercayai lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan dan filsafat dan lebih menentramkan jiwa yaitu agama. Orang yang berpikir bebas tentang ketuhanan mengambil beberapa jalan, yaitu: anti Theis (mengakui Tuhan tapi ingkar), Atheisme (tidak mengakui adanya Tuhan), non theis(tidak ambil pusing
  • 4. tentang ada dan tidaknya Tuhan) dan Theis ( mengakui adanya Tuhan tapi belum tentu beragama). Dalam filsafat juga dibicarakan yaitu hakekat Tuhan atau pencipta, dalam kajiannya pencipta dapat dicari dengan menggunakan akal semata tanpa bantuan wahyu. Bahkan ibn Tufail mengatakan penemuan Tuhan dengan akal dan dengan wahyu tersebut hasilnya sama saja. Hal ini mengindikasikan bahwa wahyu fungsinya memperkuat penemuan akal. D. Agama Sesuatu yang berkaitan dengan agama menjadi persoalan yang sarat emosi, subyektivitas, kecenderungan dan kadang sifat tidak mengenal tawar menawar. Realitas ini dikatakan konsepsi tentang agama menyangkut kepentingan agama tersebut, keyakinan dan perasaan. Agama berasal dari bahasa sanskerta yaitu a dan gam yaitu tidak pergi, sedangkan dalam bahasa arab yaitu din dan dalam bahasa latin yaitu relegere yang berarti undang-undang. Agama adalah sesuatu yang berasal dari Tuhan, berupa ajaran tentang ketentuan, kepercayaan, kepasrahan dan pengamalan, yang diberikan kepada makhluk yang berakal demi keselamatan dan kesejahteraanya di dunia dan akherat. Agama merupakan kebenaran mutlak karena bersumber dari Tuhan. Manusia yang memiliki potensi akal, berkesanggupan untuk mengerti dan memahami sedikit tentang realitas kosmis kemudian mengolah dan merubah sebatas kemampuan, serta menjelajahi dunia rohaniah. Pemahaman dan penyelidikan akal terbatas pada dunia yang tampak dan hasilnya tidak sanggup memberikan kepastian. Karena itu manusia harus berhenti dari aktifitas akalnya, ketika akal telah sampai pada batas kulminasinya dan berpindah pada keimanan ketika berbicara tentang Tuhan, akherat dan sesuatu yang berada diluar kemampuan akal. Akal memberikan kebebasan kepada manusia untuk percaya dan tidak percaya tentang wujud Tuhan. Tapi agama dan perasaan mewajibkan untuk percaya bahwa Tuhan itu ada. Tuhan tidak dapat digapai oleh rasio manusia. Meskipun manusia berpikir tentang Tuhan dengan filsafat, tapi pada akhirnya harus
  • 5. mengakui adanya Tuhan dengan firmanNya. Jadi bisa dikatakan bahwa agama memiliki kebenaran yang mutlak. Tuhan menciptakan manusia dengan keterbatasan akalnya, bukan berarti Tuhan mencelakakan, membingungkan atau menyengsarakan manusia, tapi justru dengan adanya keterbatasan itu akan menunjukkan adanya Yang Maha Sempurna. Tuhan memberikan jalan kebebasan terhadap kebingungan dan problematika manusia yang tidak bisa terselesaikan. Allah berkenan menurunkan wahyuNya kepada umat manusia sebagai petunjuk, cahaya, dan rahmat, agar mereka menemukan kebenaran yang hakiki dan asasi yang tidak dapat dicapai sekedar dengan akalnya. Juga agar manusia mendapat jawaban yang pasti atas persoalan- persoalan yang tidak dapat dipecahkan oleh ilmu pengetahuan dan filsafat. Berulangkali allah berfirman bahwa Dialah Yang Maha Benar dan sumber segala kebenaran. Al Qur’an yang merupakan firmanNya adalah kitab kebenaran, diturunkan sebagai petunjuk, rahmat dan cahaya bagi semesta alam. Disamping itu Allah juga menegaskan bahwa islam adalah agama yang benar. Dengan ajaran islam yang tertuang dalam al Qur’an, Allah memutuskan berbagai problema asasi yang tidak dapat dipecahkan dengan akal manusia. Di dalam firman Allah, dituliskan: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali- kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Dan juga terdapat dalam surah al Kahfi: 29 Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”. Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. E. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dengan Filsafat
  • 6. Pada dasarnya filsafat merupakan induk dari segala ilmu dan dapat dikatakan bahwa semua ilmu pengetahuan pada mulanya berasal dari kajian filsafat. Filsafat merupakan sistem berpikir yang menyeluruh, maka dari itu sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri semua ilmu pengetahuan berasal dari kajian filsafat. Namun setelah ilmu tersebut berkembang dengan pesatnya dan mempunyai metode dan pendekatan tersendiri dalam mencari bukti kebenarannya, maka ilmu tersebut berpisah atau memisahkan diri dari filsafat. Garapan filsafat berbeda dengan garapan ilmu pengetahuan. Antara keduanya saling membutuhkan. Dalam kenyataan setiap ilmu vak memerlukan falsafahnya, seperti dalam ilmu pendidikan ada falsafah pendidikan, dalam ilmu hukum terdapat falsafah hukum dan dalam ilmu politik terdpat falsafah politik. Filsafat sebagai penggambaran pikiran secara radikal sanggup menembus apa-apa dibalik fakta, sehingga dapat memberikan kepuasan pada manusia. Sebab dengan demikian manusia disamping mengetahui apa yang tersurat juga mengetahui apa yang tersirat dengan daya pikirnya. Dengan demikian menjadi lengkaplah kebutuhan manusia untuk memahami keberadaan ini dari sisi tersurat dengan jangkauan indranya dan dai sisi tersirat dengan jangkauan pikiran filosofisnya. F. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dengan Agama Ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berfikir) dan perasaan manusia tentang sesuatu yang diketahui melalui pengalaman, informasi dan perasaan. Ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri diantaranya : obyek ilmu pengetahuan adalah empiris, yaitu fakta-fakta empiris yang dapat dialami langsung oleh manusia dengan menggunakan panca indranya. 1. Ilmu pengetahuan mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai sistematika, hasil yang diperoleh bersifat rasional, obyektif rasional, universal dan kumulatif. 2. Ilmu dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, studi dan pemikiran, baik melalui pendekatan deduktif maupun induktif atau keduanya.
  • 7. 3. Sumber dari segala ilmu adalah Tuhan, karena dia yang menciptakan. 4. Fungsi ilmu adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengamanan manusia dari segala sesuatu yang menyulitkan. Ilmu pengetahuan dapat dibuat sehingga sebagai standar kualitas tertinggi dalam pandangan islam diantaranya: 1. Ilmu pengetahuan adalah alat untuk mencari kebenaran. Dengan kekuatan intelegensi yang dibimbing oleh hati nurani, manusia dapat menemukan kebenaran dalam hidupnya sekalipun hasilnya relatif. 2. Ilmu pengetahuan sebagai prasyarat amal saleh. 3. ilmu pengetahuan adalah alat untuk mengelola sumber-sumber alam untuk mencapai ridha Allah. 4. ilmu pengetahuan sebagai penghubung daya pikir. Ilmu pengetahuan dapat dilihat dari dua visi, yaitu sebagai produk berpikir dan sebagai kegiatan dan pengembangan daya pikir. 5. ilmu pengetahuan sebagai hasil pengembangan daya pikir. Manusia adalah makhluk yang berpikir dari lahir sampai masuk liang lahat. Berpikir pada dasarnya adalah sebuah proses yang membuahkan ilmu pengetahuan. Penggunaan daya pikir selalu dianjurkan oleh Allah untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dikembangkan dalam rangka melaksanakan amanah Allah dalam mengendalikan alam dan isinya, sehingga dengan bertambahnya ilmu pengetahuan seseorang bertambah pula petunjuk Tuhan atau Allah. Jadi semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang semakin ia mengetahui kedudukannya yang dhif di hadapan Allah.karena itulah ilmu pengetahuan mempunyai nilai yang pragmatis apabila ilmu tersebut dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan seseorang dan menumbuhkan daya kreatifitas dan produktifitas sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi. Dalam ajaran islam, ilmu haruslah yang rasional, sesuai dengan akal dan dapat dijangkau dengan kekuatan akal pikiran manusia. Walaupun demikian masih ada ilmu yang belum dapat dicapai oleh pikiran. Bentuk ilmu ini menunggu perkembangan atau modifikasi ilmu-ilmu sebelumnya.
  • 8. Implementasinya, epistimologi senantiasa mendorong dinamika berpikir secara kritis, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan lebih cepat dicapai bila ilmuwan memperkuat penguasaanya. Ilmu pengetahuan itu sendiri terbagi menjadi 2 kelompok. 1. Ilmu fardhu (wajib) untuk diketahui oleh semua orang muslim yaitu ilmu agama, ilmu yang bersumber dari kitab suci. 2. Ilmu yang merupakan fardhu adalah ilmu yang dimanfaatkan untuk memudahkan urusan hidup duniawi, misalnya kita berhubungan dengan alam seperti ilmu biologi, geologi, dll, yang berhubungan dengan manusia seperti kedokteran, psikologi, dll yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia seperti politik, hukum dll. Ilmu pengetahuan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan islam, karena perkembangan masyarakat islam serta tuntutannya dalam membangun seutuhnya sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui pendidikan. Pada dasarnya semua ilmu tersebut berhubungan dengan agama. Agama mengatur penggunaan ilmu tersebut agar digunakan untuk kemaslahatan umat. Dan ilmu pengetahuan dikatakan bermanfaat jika dengan ilmu tersebut dapat bertambah keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah. G. Hubungan Antara Filsafat dengan Agama Hubungan antara filsafat dengan agama sudah dicuplik sedikit di depan. Jadi pada intinya antara filsafat dengan agama tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari hakekat segala sesuatu dan mencari jawaban yang tidak bisa dipecahkan dengan ilmu pengetahuan. Contohnya pencarian terhadap Tuhan atau dalam islam disebut dengan Allah. Hal itu juga dibahas dalam filsafat. Kalau agama mencarinya dengan metode menafsirkan wahyu yang turun, sedangkan filsafat dengan berpikir secara mendalam tentang apa yang ada disekitar kita. Dalam filsafatnya ibn Tufail dijelaskan dalam cerita Hayy bin Yaqan bahwa antara filsafat dengan agama terjadi kesinambungan penemuan yaitu sama-sama menemukan Tuhan yang satu.
  • 9. Persamaannya adalah sama-sama mengkaji tentang ayat Tuhan. Kalau agama mengkaji atau melalui ayat qauliyah sedangkan filsafat melalui ayat kauniyah, yaitu dengan berpikir tentang alam yang ada disekitar kita. Kalau kita lihat hubungan antara keduanya ini menjadi hubungan searah yaitu sama-sama menuju kepada pencarian Tuhan dan sama-sama menemukan kebenaran tentang adanya Tuhan hanya saja jalannya berbeda. H. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan Agama Allah berfirman: Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba- Ku, Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi Allah petunjuk dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal. Dan Rasulullah pernah bersabda: Hikmah itu adalah barang hak milik orang yang beriman, dimanapun mereka temukan hikmah itu, mereka paling berhak untuk memilikinya.” Dari ayat dan hadits di atas, dapat ditimba pemahaman bahwa disamping ada kebenaran mutlak yang terdapat dalam agama dan terejawantahkan dalam wujud al Qur’an, juga diakui adanya kebenaran yang sesuai dengan kebenaran mutlak, yaitu kebenaran yang bertentangan dengan al Qur’an. Kebenaran tersebut merupakan hasil usaha manusia dengan akalnya. Akal adalah pemberian Allah yang Maha Benar, dan Allah menciptakannya tidaklah dengan kesia-siaan. Karena itu akal bukanlah untuk disia-siakan tetapi untuk dimanfaatkan. Jadi bisa dikatakan selain ada kebenaran mutlak yang langsung datang dari Allah, diakui pula keberadaan kebenaran relatif sebagai hasil budaya manusia, baik berupa kebenaran spekulatif (filsafat) maupun kebenaran positif (ilmu Pengetahuan). Manusia hanya dapat hidup dengan wajar dan benar manakala ia mau
  • 10. mengikuti kebenaran mutlak sekaligus mengakui eksistensi dan fungsi kebenaran-kebenaran lain yang sesuai dengan kebenaran mutlak agama tersebut. Wilayah agama, wilayah ilmu pengetahuan, dan wilayah filsafat memang berbeda. Agama mengenai soal kepercayaan dan ilmu mengenai soal pengetahuan. Pelita agama ada di hati pelita ilmu ada di otak. Meski areanya berbeda sebagaimana dijelaskan di atas, ketiganya saling berkait dan berhubungan timbal balik. Agama menetapkan tujuan, tapi ia tidak dapat mencapainya tanpa bantuan ilmu pengetahuan dan filsafat. Ilmu yang kuat dapat memperkuat keyakinan keagamaan. Agama senantiasa memotifasi pengembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan akan membahayakan umat manusia jika tidak dikekang dengan agama. Dari sini dapat diambil konklusi bahwa ilmu tanpa agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh.