SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 48
Downloaden Sie, um offline zu lesen
SMKN 1 CIMAHI
Technical Computer and Networking
MATERI PEMBELAJARAN
DIAGNOSA WAN SEMESTER 2
DEFINISI WAN
WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang
sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas
transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit
Kelebihan :
- Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang luas sehingga berbisnis dengan jarak
jauh dapat terhubung dengan jaringan ini
- Dapat berbagi (share) software dan resources dengan koneksi workstations.
- Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan ini (bisa berupa
gambar, suara, atau data yang disertakan dengan suatu lampiran).
- Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke internet) dapat dibagi oleh
semua komputer pada jaringan ini tanpa harus membeli perangkat yang berbeda untuk setiap
komputernya.
- Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama
- Berbagi informasi/file (share) melalui area yang lebih besar
Kekurangan :
- Biaya operasional mahal dan umumnya lambat
- Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat
mengganggu jaringan ini
- Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit. Semakin
besar jaringan semakin mahal harganya.
- Perlindungan terhadap hacker dan virus
Hierarki WAN
Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam
meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer
menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban
dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam
kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation. Core layer
dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1. melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2. melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
1. mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2. mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router
3. Multiplexer
4. PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan
core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan
definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu,
layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route
summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1. Routing (dalam satu autonomous system)
2. Filtering (dalam satu autonomous system)
3. Service handling
4. Mengendalikan konektivitas /policy
5. QOS
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access
Layer.
Perangkat distribution layer :
1. Cisco Catalyst 6509
2. Nexus 7000
3. ASA 5500
4. Switch layer 3
5. Firewall
6. Router LAN
7. Bridge
8. Brouter
9. VPN Access Router
10. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para
pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya ―pintu
masuk‖ menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang
didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat
memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame
relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan
workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share
bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation
[NAT/subneting]. Device yang digunakan adalah
1. Cisco 1900 series integrated services router
2. Cisco 2900 series integrated services router
3. Cisco 3900 series integrated services router
4. Cisco 800 series routers
PerangkatpembentukWAN
DCE (Data Circuit Equipment) = Perangkat yang meletakka data ke local loop ,dantugasnya
mengkonversi sinyal, <lebih dekat ke CO>
DTE (Data Terminal Equipment)= Perangkat pelanggan yang melewatkan data keDCE
<lebih dekat ke pengguna>
CPE ( Customer Premise Equipment)= Peralatan networking yang dipasang padapelanggan
dan dikoneksikan ke peraltan networking jasa telekomunikasi
CO (Central Offcie) = Pusat pensaklaran dimana hubungan diantara beberapasaluran
pelanggan dibuat
Local loops = jaluir antara CO dengan Demarc
Demarc = Pemisah antara CO dan CPE
http://www.scribd.com/doc/106211845/Hirarki-WAN
http://icehealer.wordpress.com/2012/11/28/tutorial-membuat-hirarki-wan/
AS
utonomous System ( AS ) adalah sekelompok jaringan IP yang dioperasikan oleh satu
atau lebih operator jaringan (s) yang memiliki kebijakan routing yang didefinisikan dengan
eksternal yang jelas. Eksterior routing protokol yang digunakan untuk bertukar
informasi routing antara AS.
ARIN) mendefinisikan Autonomsous Nomor Sistem sebagai:
"Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang digunakan
untuk mengidentifikasi sistem otonom (ASes) dan yang memungkinkan sebuah AS untuk
bertukar informasi routing eksterior antara ASes tetangga. Sebuah AS adalah grup terhubung
jaringan IP yang mematuhi satu dan jelas kebijakan routing. "
Autonomous System Number atau yang disingkatASN adalah nomor two-byte unik yang
diasosiasikan dengan AS. ASN digunakan sebagai pengidentifikasi yang memungkinkan AS
untuk saling menukar informasi routing dinamik dengan AS yang lain
Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang digunakan untuk
mengidentifikasi sistem otonom (ASes) dan yang memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi
routing eksterior antara ASes tetangga. ASN adalah grup terhubung jaringan IP yang mematuhi satu
dan kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas.
http://www.inetdaemon.com/tutorials/internet/ip/routing/bgp/operation/autonomous_system.sht
ml
VLAN
Dalam jaringan komputer, satu lapisan 2 jaringan dapat dipartisi untuk membuat
beberapa broadcast domain yang berbeda, yang saling terisolasi sehingga paket hanya bisa
lewat di antara mereka melalui satu atau lebih router, domain seperti itu disebut sebagai
Virtual Local Area Network, LAN virtual atau VLAN.
Hal ini biasanya dicapai pada switch atau router perangkat. Perangkat sederhana
hanya mendukung partisi pada tingkat port (jika sama sekali), jadi berbagi VLAN di
perangkat membutuhkan berjalan didedikasikan kabel untuk setiap VLAN. Perangkat yang
lebih canggih dapat menandai paket melalui tagging, sehingga interkoneksi tunggal (trunk)
dapat digunakan untuk mengangkut data untuk berbagai VLAN.
Pengelompokan host dengan seperangkat persyaratan terlepas dari lokasi fisik mereka
dengan VLAN dapat sangat menyederhanakan desain jaringan. Sebuah VLAN memiliki
atribut yang sama sebagai jaringan area lokal fisik (LAN), namun memungkinkan untuk
stasiun akhir yang harus dikelompokkan bersama-sama lebih mudah bahkan jika mereka
tidak di switch jaringan yang sama. Keanggotaan VLAN dapat dikonfigurasi melalui
perangkat lunak, bukan perangkat fisik relokasi atau koneksi. Sebagian besar jaringan tingkat
perusahaan saat ini menggunakan konsep virtual LAN. Tanpa VLAN, switch menganggap
semua interface pada Switch tersebut berada dalam domain broadcast yang sama.
Untuk fisik meniru fungsi VLAN akan memerlukan terpisah, koleksi paralel kabel
jaringan dan peralatan terpisah dari jaringan utama. Namun, tidak seperti jaringan fisik
terpisah, VLAN berbagi bandwidth, sehingga batang VLAN mungkin memerlukan link
agregat dan / atau kualitas pelayanan priorization.
Keuntungan Menggunakan VLAN :
1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya
bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade
perluasan network yang bisa jadi mahal.
3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok
broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet
yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan
mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm.
Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena
pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen
yang sama.
6. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna
jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani
permasalahan kondisi geografis.
Terminologi VLAN
1. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang
digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch.
Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
2. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default
untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat
dihapus.
3. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q
mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya
dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q
menempatkanuntagged traffic pada Native VLAN.
4. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch.
VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN
khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada
VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
5. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk
komunikasi data suara.
CARA KERJA VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi
yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu
database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus
mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan ,
MAC address, tipe protokol.
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN
tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan
VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka
Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
2. Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer
yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki
oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC
(Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah
maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan
kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk
jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1
3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2
4. Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu
VLAN
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga
tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan
keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang
alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang
lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di
banding menggunakan MAC addresses.
5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan,
atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan:
aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya
bisa digunakan pada VLAN 2.
VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan
VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:
Normal Range VLAN (1 – 1005)
- digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
- Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
- ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
- Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan
dalam memori flash milkik switch.
- VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari
di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file
database VLAN.
Extended Range VLANs (1006 – 4094)
- memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada
konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan
jumlah VLAN lebih dari normal.
- Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
- Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
- VTP tidak bekerja di sini.
Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.
VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL)
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol proprietary Cisco yang menyebar definisi
Virtual Local Area Network (VLAN) pada jaringan area lokal secara keseluruhan. Untuk
melakukan ini, VTP membawa informasi VLAN untuk semua switch dalam domain VTP.
Iklan VTP dapat dikirim melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan JALUR batang. VTP
tersedia di sebagian besar produk Cisco Catalyst Keluarga.
Manfaat VTP :
1. Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
2. Skema pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media
campuran
3. Pelacakan yang akurat dan pemantauan VLAN
4. Pelaporan Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan
5. Konfigurasi Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru
Mode pada VTP :
1. Mode Server
Mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan disinkronisasi ke VTP
client,
2. Mode Client
Hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server
3. Mode Transparent
Hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa terpengaruh dengan informasi
tersebut. Untuk melakukan perubahan VLAN secara local update.
PERBANDINGAN:
Server (default mode) :
Membuat, memodifikasi dan menghapus VLANs
Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
Mengirim dan meneruskan advertisements
Client
Tidak dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN
Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
Tidak dapat menyimpan dalam NVRAM
Meneruskan advertisements
Transparent
Membuat, memodifikasi dan menghapus lokal VLAN
Tidak dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
Meneruskan advertisements
Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi pada VTP hanya terjadi pada satu
domain yang sama. Pertukaran informasi menggunakan VTP advertisements . VTP memiliki
VTP pruning yang digunakan untuk melakukan efisiensi bandwidth dengan cara mencegah
flooding pada trunking.
STP(Spanning Tree Protocol)
protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan
untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk
mencegah pengulangan penghubung danradiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon
rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan)
untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari
perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan
mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya,
protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalamjaringan bertautan dari lapisan 2
layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan
bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
Kelebihan STP :
Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
Mencegah looping
TEKNOLOGI WAN
LeasedLine
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi
langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu
koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih
mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.
PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan
diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi
Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased
line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah
menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan
terbatas sampai 56 Kbps saja.
X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching
melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical
layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk
jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital.
Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan
dipelihara dalam Public DataNetwork(PDN).
Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN
untuk membentuk koneksi WAN.
2) X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
3) X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
4) Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line
analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan
frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN
dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI
maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards
pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital.
ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan
tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps.
Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video
melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
1) Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses
dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
2) Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
3) Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
4) Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
5) Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
PPP
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah
protokolenkapsulasipaketjaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang
terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung
pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP),
PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi
kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain
itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.
Cara Kerja Dang Fungsi Potin to Point Protocol – PPP
- Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi alamat dan menggunakan
alamat IP kerja dial up client dan IP address
- PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang
menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake
Authentucation Procotol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai
otentikasi.
- PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protocol termasuk yang disebut
denga fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
Fungsi PPP yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau saluran telepon yang
sedang beroperasi dengan baik. PPP juga memerikas password dan setelah memulai semua
pemerikasaan awal kemudian menetapkan koneksi denga ISP dan melakukan permintaan
alamat IP.
Alamat IP ini digunakan oleh PPP di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua
protocol jaringan lainnya menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer yang telah
meminta informasi.
Frame Point-to-Point Protocol – PPP
Ada banyak protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di jaringan.
Format yang umum digunakan oleh PPP adalah Link Control Protocol dan authentication
protocol seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga memiliki beragam versi
disebut PPP multilink protocol. Protocol-protocol ini digunakan untuk mengankut potongan-
potongan kecil data pada link.
Di antara tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran paket dan
informasi. Hal ini juga mengontetikasi rekan pada link. Ini adalah fitur yang membantu
ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan.
PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasukkabel serial, saluran telepon, trunk
line, telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga
digunakan melalui koneksi Akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai
"broadband"). Penyedia layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk
pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan melalui
jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-
Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA),
paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun a Digital
Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan dengan pelanggan.
Arsitektur PPP
IPLCP CHAPPAPEAP IPCP
PPP enkapsulasi
HDLCseperti Framing PPPoE PPPoA
RS-232
POS
Ethernet ATMSONET/SDH
FRAME RELAY
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua
dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame
relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan
jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi
suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang
membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang
digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam
jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.
Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
- Kecepatan tinggi
- Bandwidth Dinamik
- Performansi yang baik/ Good Performance
- Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host), perangkat
akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat
jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi
menjadi dua kategori yang berbeda:
DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini
mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai
suatu pertukaran informasi.
DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga
mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon
pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.
Prinsip Kerja Frame Relay
1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI
(Data-link Connection Identifier) sebagai jalur pada tujuan suatu Frame. Jika suatu
jaringan mempunyai masalah yang menangani frame tersebut, baik yang disebabkan
masalah jaringan maupun kemacetan, maka frame tersebut akan dibuang.
2. Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai
hasil kerja baik. Suatu jaringan tidak dapat melakukan koreksi masalah terhadap jaringan,
maka frame-relay butuh protocol diatas nya melakukan koreksi kesalahan tersebut untuk
menjaga suatu frame yang akan ditansmisikan.
3. Koreksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebih tinggi tidak akan
efektif ditinjau dari segi penundaan pemrosesan packet data yang memakan delay waktu.
Maka dari itu suatu jaringan harus meminimumkan pembuangan suatu frame.
Virtual Circuit (VC) Frame Relay :
Pengantar Virtual Circuit (VC)
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud),
karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint
dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini
didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang
didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line)
untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):
Switched Virtual Circuit (SVC)
Permanent Virtual Circuit (PVC)
Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi
transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status
pada sebuah SVC:
Empat status pada SVC :
Call setup
Data transfer
Idling
Call termination
Status SVC
Call Setup
Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat
DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
Idling
Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.
Call Termination
Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar
dua DTE akan diputus.
Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau
berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu
ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi
permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.
Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line.
Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah
terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :
Data transfer
Idling
Format Frame Frame Relay
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan
header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:
- Flags - menandakan awal dan akhir sebuah France
- Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA),
C/R, dan Congestion control informatif
DLCI Value - menunjukkan nilai dari “data link connection identifier. Terdiri dari
10 bit pertama dari “Address field/alamat.
Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari “Address field, yang
panjangnya 2 bytes.
C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan
saat ini.
Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian
(congestion) Frame Relay.
- Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
- FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.
Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak
memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran
transmisi. Proses seperti ini disebut :
1. Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema yang mendeteksi dan membuang data
yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti
pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi
(higher-layer).
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau
organisasi.
Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di
kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya
membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan
pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah
tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui
interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau
aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk
aplikasi video-teleconferencing).
SWITCHING
1. Circuit Switching
Dalam WAN yang menggunakan teknik circuit swicthing, bila ada dua host yang akan
berkomunikasi maka circuit (jalur) harus terlebih dahulu dibangun sebelum paket data akan
dikirimkan ke host tujuan. Contoh yang bisa kita lihat adalah pada jaringan telepon (PSTN),
dimana kita harus mendial nomor-nomor tertentu sebelum melakukan penggilan. Mendial
nomor-nomor tersebut sebenarnya adalah proses membuat circuit dari satu telepon ke telepon
lain. Setelah circuit tersambung barulah kita dapat berbicara di telepon.
Jika pesawat telepon diganti dengan komputer yang akan mengirimkan data, maka digunakalah
modem yang juga akan mendial nomor-nomor tertentu. Circuit yang telah dibangun akan
menghubungkan komputer pengirim dengan tujuan dan tidak dapat digunakan oleh komunikasi
dari host-host lain. Jika circuit switching ini yang digunakan untuk komunikasi data komputer
yang terkadang trafficnya sangat padat, namun terkadang juga “idle” maka circuit switching
tidaklah efisien. Jika tiba dalam keadaan “idle” maka dalam circuit akan menganggur. Karena
hanya dapat digunakan oleh dua host untuk komunikasi end to end (circuitnya tidak dapat
dishare dengan pengguna lain) maka komunikasi WAN dengan circuit switching sangatlah mahal.
Contoh jaringan yang menggunakan teknik circuit swithcing adalah PSTN dan ISDN
2. Packet Switching
Berbeda dengan circuit swithcing yang harus membangun jalur (circuit) terlebih dahulu, maka di
teknik packet switching, tidak perlu membangun jalur terlebih dahulu. Jalurnya telah dibangun
lebih awal. Packet switching memungkinkan sebuah jalur digunakan bersama-sama dengan
pengguna lain (shared network). Jika terjadi keadaan “idle” jalur tadi masih dapat dimanfaatkan
oleh user lain. Saya menggambarkannya dengan lingkaran berwarna-warni yang merujuk ke
penggunaan sebuah jalur secara bersama-sama antar pengguna lain. Dalam packet switching,
setiap packet bisa saja menempuh jalan yang berbeda-beda (yang diswitch adalah packet) untuk
mencapai tujuan.
Untuk menghubungkan host pengirim dan tujuan digunakanlah route yang disebut virtual circuit
(VC). VC merupakan logical circuit antara kedua host tersebut. VC dapat dibagi menjadi dua yaitu:
- PVC (Permanent Virtual Circuit), circuit yang dibangun secara permanen (tetap) antara dua
host, umumnya digunakan untuk mengirimkan data yang konstan.
- SVC (Swicthed Virtual Circuit), circuit yang dibangun jika memang sedang dibutuhkan (on
demand). Digunakan jika data yang dikirimkan tidak konstan. Dalam SVC terdapat tiga tahapan
penggunaan, yaitu circuit establishment, data transfer, and circuit termination. Circuit akan di
terminate (diputus) jika tidak ada lagi data yang akan dikirimkan.
MATERI PEMBELAJARAN
DIAGNOSA WAN SEMESTER 2
Dynamic Routing
A. Pengertian
Dynamic routing atau routing dinamis adalah teknik routing dengan menggunakan
beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. dapat
berubah otomatis jika topologi jaringan berubah. Dynamic routing ini lebih mudah daripada
menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses
di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
B. Autonomous System
Sebelum membahas lebih dalam Dynamic Routing kita harus mengetahui Autonomous
System (AS). Autonomous System atau yang disingkat AS merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari satu atau lebih IP Prefix dimana kelempok tersebut terkoneksi dan dijalankan oleh
satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan
jelas.
Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu intradomain
routing dan interdomain routing. Intra domain routing merupakan mekanisme routing yang
dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan inter domain routing adalah mekanisme routing
yang dilakukan diluar antar As agar bias berhubungan satu sama lain.
Berikut adalah contoh topologi Autonomous system :
Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS merupakan sebuah
universitas. Misalkan AS65303 merupakan sebuah universitas maka dalam AS65303
mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar diantara jaringan yang berada di dalam AS65303
dapat melakukan koneksi, protocol tersebut yang disebut Intra domain routing agar diantara
suatu badan dengan badan yang lain di dalam AS tersebut dapat terhubung. Badan tersebut
dalam jaringan nyata merupakan sebuah router. Sedangkan AS65303 memiliki sebuah badan
yang terkoneksi juga dengan AS lain misal AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter
domain routing. Jadi antar universitas tersebut dapat melakukan koneksi.
Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan jaringan yang
terus bertambah besar, struktur jaringan internet yang berbentuk hierarki maka internet dibagi
dalam suatu autonomous system (AS). Setiap AS memiliki mekanisme pertukaran dan
pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol yang digunakan untuk pertukaran
informasi dalam AS adalah Interior Routing Protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi
routing ini kemudian disampaikan AS lain dalam bentuk reachability information.
Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai
jaringan-jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator terhubungnya
AS ke internet.
Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing
Intradomain Routing
• Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System
• Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, jadi hanya memperhatikan
koneksi yang berada dalam Autonomous System saja.
• Protokol yang biasa digunakan dalam Intradomain routing adalah Interior Gateway
Protocol atau IGP
• Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah
– RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector merupakan
protocol sederhana dan sudah lama digunakan.
– OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path dan lebih
baik dari protokol RIP
Interdomain Routing
• Routing ini berjalan antar Autonomous System
• Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus System
• Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah dedicated router pada tiap
Autonomous System yg berfungsi menangani trafik interdomain.
• Protokol yang biasa nya digunakan interdomain routing adalah Exterior Gateway
Protocol atau EGP
• Protokol routing:
– EGP : Exterior Gateway Protocol
– BGP : Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih baru.
C. Routing Protokol
Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan
routerrouter untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Routing
Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic
routing protocol terbagi atas tiga kategori:
1. Distance Vector
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur
terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route
paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini
tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1,
RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong
dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
2. Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance
vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas
bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-
nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
3. Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP
(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari
IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya
akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco.
Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga
Link-State.
D. Aktifitas Dynamic Router Protokol
1. Automatic Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery.
Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi
tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang
sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara
otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada
setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
2. Maintaining routing tables
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan
menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat
jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur
baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini,
routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang
menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya
kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa
pengaturan dari seorang admin jaringan.
E. IP routing dinamic
Ada beberapa routing dinamic untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang sering
digunakan :
1. RIP
RIP : Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak
tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus
lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop.
Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas.
RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.
RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30
detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah
network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg
diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada
jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan
yang menggunakan banyak router.
RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus
menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan
informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix
routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route.
Ini disebut classless routing.
Rip terbagi 2 yaitu:
rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau
router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana
belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan
bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
> Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan
untuk mencegah loop pada jaringan.
Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak
dapat mengatur classless routing.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :
router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
2. OSPF
OSPF : Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan
kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan
lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-
update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF
cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh
sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya
adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal
RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-
satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan
penerjemah antar-routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.
Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan
kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon
tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
3. IGRP
IGRP: IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector
mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance
vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau
sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang
regular ke semua router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
a. Identifikasi tujuan baru,
b. Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP
mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan
dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah:
Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk
konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau
yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay,
load, reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance
vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh
Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing
potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk
mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
Protokol Routing Distance Vector,
Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability,
Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Tujuan dari IGRP yaitu:
Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan
penjaluran.
Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan
untuk tugasnya.
Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang
berbeda.
4. EIGRP
EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol
yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada
cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini
terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link
state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya
pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang
tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm)
dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:
neighbor table,
topology table,
routing table
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik
sebagai berikut:
Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur
terpendek.
5. BGP
BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah
satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing
protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute
dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing
protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan
terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya
OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior
Gateway Protocol (EGP).BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol
yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-
update dikirim melalui koneksi TCP.
VPN
A. Pengertian
VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk
mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet
atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan
enkripsi Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang
umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga
tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke
dalam remote-site.
Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN merupakan suatu bentuk
private internet yang melalui public network (internet), dengan menekankan pada keamanan
data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel
(terowongan) virtual antara 2 node.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa disebut demikian
karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan
mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang
tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik
atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa
terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data
B. Cara Kerja
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi
sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini
internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan
internet maka seperti ini: Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—
> VPN Client <—> Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN
Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
Pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client
harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan
membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam
network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan
authentifikasi dan enkripsi/dekripsi.
Setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin
membuka situs Google.com. Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu
dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan
berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekripsi dengan
rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server
akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya
dari server ke Client.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan
dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang
digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data
yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain
yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka
enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan
dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya
terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya
untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa
menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC
dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI
atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang
dikirim melaui VPN.
C. Fungsi VPN
Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :
- Confidentially (Kerahasiaan) Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan
jaringan publik yang tentunya sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN
menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi
enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat
menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu
dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini
dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok
pengguna yang berhak.
- Data Integrity (Keutuhan Data) Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah
berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai
gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang
yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data
mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.
- Origin Authentication (Autentikasi Sumber) Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk
melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN
akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi
dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses
autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan
diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim
oleh pihak-pihak lain.
IP Multicast
A. Pengertian
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang
memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamatmulticast akan
diteruskan oleh router ke sub jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam
kondisi ―listening‖ terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicasttersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket
data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast
didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang
alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prinsip yang digunakan pada transfer data biasa di internet ialah Unicasting. Artinya,
untuk setiap client, dikirmkan satu paket data khusus. Jika server hendak menangani sepuluh
client , maka server akan sepuluh kali mengirimkan paket data tersebut. Untuk aplikasi siaran
di internet, pendekatan ini menjadi mubazir, karena server mengirimkan data yang sama
berkali kali ke sekian banyak client.
Pendekatan berikutnya ialah broadcasting. Yang dimaksud dengan broadcasting ialah
mengirimkan paket ke alamat broadcast dari suatu network. Akibat dari proses ini, satu paket
yang dikirim oleh Multicast Server akan didengar oleh semua komputerpada network tujuan.
Komputer yang membutuhkan paket tersebut akan mengambilnya, dan komputer yang tidak
membutuhkan paket tersebut akan membuangnya setelah memrosesnya terlebih dahulu.
Pendekatan ini sedikit lebih efisien dibandingkan dengan unicasting , jika ditinjau dari jumlah
data yang dikirim. Namun inefisiensi terjadi dalam hal lain , server pengirim paket tidak
peduli ada tidaknya client yang menginginkan paket data multimedia ini di network yang
bersangkutan. Hal ini juga merupakan beban bagi jaringan.
Untuk mengatasi hal ini, digunakan prinsip IP multicasting. IP multicasting
mengabungkan keuntungan dari dua konsep diatas. Paket data dikirimkan kepada
sekelompok client yang memang membutuhkannya . Dengan cara ini ,data multimedia
dikirimkan secara efisien melalui jaringan internet. Semakin banyaknya client tidak akan
membebani server, karena server hanya mengirimkan satu paket untuk semua client. Dan
client yang tidak membutuhkan paket multicast, tidak akan menerima paket ini , sehingga
client tak perlu memproses paket yang tak dibutuhkannya.
B. Cara Kerja
IP multicast bekerja dengan cara yang sama seperti televisi dan radio. Jika kita ingin
mendengar siaran dari stasiun televisi tertentu, kita memilih frekwensi tertentu tempat siaran
televisi tersebut memancar . Hal yang sama terjadi pada multicasting , hanya saja kali ini
komputer dibuat hanya mendengar pakat data dengan IP address tertentu yang khusus
digunakan untuk keperluan multicasting. Untuk dapat mendengar paket multicast dari server
tertentu, komputer penerima memerintahkan card ethernet agar ‖mendengarkan” paket
dengan IP address tertentu , tempat server memancarkan datanya.
Pihak pemancar yang harus mengumumkan terlebih dahulu ada tidaknya siaran ini
agar client mengetahui ada tidaknya suatu siaran yg dipancarkan dengan IP address
tertentu. Server multicast biasanya mengumumkan jadwal siarannya menggunakan protokol
yang dinamakan SDP ( Session Description Protocol). Dengan menggunakan protokol ini ,
diumumkanlah informasi penting diantaranya :
o Nama dan deskripsi acara,
o Jadwal acara ini
o Tipe media yang digunakan ( Video, Audio, Teks )
o IP address dan nomor port yang digunakan.
Informasi ini kemudian di pancarkan menggunakan IP address tertentu (dedicated)
yang memang disediakan untuk keperluan ini. Client multicast tinggal mendengarkan
informasi ini saja.
Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak dipancarkan, komputer client
kemudian mendaftar ke router multicast yang bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini,
multicast router mengetahui ada client di networknya yang berminat mendengarkan siaran
tertentu. Proses pendaftaran ini dilakukan melalui protokol yang dinamakan IGMP (Internet
Group Management Protocol ).
C. Multicast Backbone
Multicast adalah metoda komunikasi pada LAN yang menghubungkan satu pengirim data
dengan sekelompok penerima data. Multicast memungkinkan hanya satu paket data yang
dikirimkan kepada satu kelompok penerima, tanpa bergantung pada banyaknya penerima data
tersebut. Pengguna jaringan multicast di Internet bergabung dalam suatu jaringan raksasa
bernama Mbone (Multicast Backbone)
Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip multicasting di Internet disebut
sebagai Multicast backbone , disingkat Mbone. Mbone ini merupakan jaringan virtual di
internet yang terdiri dari beberapa ‖multicast island‖ (network berukuran kecil dan sedang
yang menjalankan protokol IP multicasting). Jika hubungan antara network ini melaui
jaringan yang non multicast, paket multicast yang dikirim ke network tujuan dengan
dibungkus dalam bentuk paket Unicast. Hal ini disebut sebagai tunnelling.
D. Protokol IP Multicast
Jika antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol routing multicast, tunneling tak
perlu dilakukan. Beberapa protokol routing yang umum dipakai untuk multicasting ialah:
DVMRP (Distance Vector Multicast Routing Protocol), PIM (Protocol Independent
multicast) dan MOSPF (Multicast OSPF) .
a. Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
DVMRP adalah multicast routing protocol yang menyediakan mekanisme yang efisien
untuk koneksi data yang dikirimkan ke group dalam suatu jaringan internet.Protokol ini
secara periodik mengirimkan dua informasi ke router tetangga :
Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya.
Tujuan hop berikutnya yang akan ditempuh.
Distance vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke router yang terdekat. Ketika
router mengalami putus koneksi (down) , router distance vector akan mempelajari perubahan
jalur atau tabel tersebut masih ada pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu. Jika
waktu yang diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel
routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router itu akan dihapus pada tabel routing
router tersebut. Router yang terdekat akan mengirimkan informasi perubahan dari jalur
melalui broadcast.Waktu yang diperlukan untuk semua router didalam mengubah tabel
routing dinamakan konvergen. Konvergen didalam distance vector meliputi :
1. Setiap router menerima informasi routing yang baru.
2. Setiap router mengupdate table routing.
3. Setiap router mengupdate metric tabel routing dengan informasinya sendiri
(menambah hop).
4. Setiap router membroadcast semua informasi ke router yang terdekat.
Proses konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang lama , hal ini
dikarenakan setiap router mengupdate table routing mereka sendiri. Hal inilah yang akan
mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari ini akan mengakibatkan tidak terdistribusinya
table routing ke router terdekatnya.Protokol distance vector merupakan protokol algoritma
routing yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop merupakan jumlah
router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke alamat tujuan.Protokol distance
vector mengirimkan paket informasi table routing mereka ke router yang terdekat.
b. OSPF
OSPF yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini merupakan protocol link-state. Di
dalam OSPF terdapat metode penggabungan datebase link melalui penggunaan perbedaan
subnet mask , penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam
database. Seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute
akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0. Di dalam konfigurasi OSPF itu
sendiri terdapat semacam area-area (seperti Autonomous System) sebagai level tingkatan
yang tidak digunakan pada protokol. Router yang semua interfacenya terhubung ke dalam
satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan backbone
dinamakan router backbone. Roouter yang terhubung dengan area yang berbeda disebut
router batas area (area border router).
E. Algoritma Multicast Routing
Beberapa algoritma telah diusulkan untuk membangun jaringan multicast di mana paket-
paket multicast dapat dikirimkan ke titik tujuan. Algoritma ini dapat digunakan dalam
penerapan protokol multicast routing.
a. Flooding
Algoritma flooding yang telah telah digunakan pada protokol seperti OSPF adalah teknik
yang paling sederhana untuk mengirimkan data multicast ke router pada sebuah jaringan.
Pada algoritma ini, ketika router menerima paket multicast maka router pertama-tama akan
mengecek apakah paket tersebut pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk pertama
kalinya sampai ke router. Jika pertama kali, maka router akan meneruskan paket tersebut ke
semua interface, kecuali ke interface asal dari paket tersebut. Dengan cara ini maka diyakini
semua router akan menerima sedikitnya satu paket.
b. Spanning Trees
Pada algoritma ini, hanya ada satu active path di antara dua router. Ketika router
menerima suatu paket multicast, router akan meneruskan paket ke semua jaringan yang
merupakan bagian dari spanning tree. Informasi yang harus dijaga oleh router adalah variabel
booleanyang menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari spanning tree atau bukan.
c. Reverse Path Broadcasting (RPB)
Algoritma RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast Backbone). Algoritma ini
merupakan modifikasi dari algoritma spanning trees. Pada algoritma ini, ketika router
menerima suatu paket multicast pada link ‖L‖ dan dari sumber ‖S‖, router akan memeriksa
dan melihat apakah link ―L‖ merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya, paket akan
diteruskan pada semua link kecuali L.
d. Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB)
Algoritma TRPB hadir untuk mengatasi kekurangan pada algoritma RPB. Dengan
menggunakan protokol IGMP protokol, maka sebuah router dapat menentukan apakah
anggota dari kelompok multicast ada pada subnetwork atau tidak ada. Jika subnetwork tidak
mempunyai router yang berhubungan dengannya, router akan memotong spanning tree.
e. Steiner Trees (ST)
Pada algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara titik sumber degan masing-masing
titik tujuan digunakan untuk mengirimkan paket multicast. Tetapi algoritma tersebut tidak
meminimalkan penggunaan sumber daya jaringan.
VOIP
A. Pengertian
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone
merupakan salah satu bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi
suara melalui IP, seperti internet ataupun packet-switched networks. Dengan menggunakan
VoIP, kita dapat melakukan panggilan telepon melalui koneksi internet, tidak lagi
menggunakan saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi secara analog.
Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain
yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan
panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan
nomor internasional.
B. Protokol Voip
Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan menggunakan
hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh protokol jaringan yang digunakan untuk
mengimplementasikan VoIP meliputi:
H.323
Media Gateway Control Protocol (MGCP)
Session Initiation Protocol (SIP)
Real-time Transport Protocol (RTP)
Session Description Protocol (SDP)
Inter-Asterisk eXchange (IAX)
Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya ditemukan
secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun,
karena perkembangan baru, protokol yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323
penyebaran semakin terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara
khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi pasar luas VoIP.
C. Cara Kerja
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada
Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan
melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima
oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon
diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon
tujuan.
Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital
yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan
ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan
kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan
VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali
dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat
dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap
noise daripada analog.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan
internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang
terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan dengan speaker dan
mikropon. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling
terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk
pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya
dalam bentuk suara.
Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun
berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain
seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan
gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog
telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah
memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating)
atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang
lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi
bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP
dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat
popular di masyarakat umum.
D. Codec
Codec adalah kependekan dari compression/decompression, mengubah signal audio dan
dimapatkan ke bentuk data digital untuk ditransmisikan kemudian dikembalikan lagi ke
bentuk signal audio seperti data yang dikirim. Codec berfungsi untuk penghematan
bandwidth di jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara Sampling signal audio
sebanyak 1000 kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-sample signal audio
64.000 kali per detik. Kemudian merubahnya ke bentuk data digital dan di mapatkan
kemudian ditransmisikan. Beberapa jenis rata-rata waktu men-sampling VoIP untuk codec
yang sering digunakan :
• 64,000 times per second
• 32,000 times per second
• 8,000 times per second
Contoh-contoh codec :
Open Source dan Free
- GSM (codec bit rate 13,2Kbps)
- iLBC (codec bit rate 15,2Kbps)
- G711 (codec bit rate 64Kbps)
Licensed
- 729 (codec bit rate 8Kbps)
- G723 (codec bit rate 5,3Kbps)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)ym.ygrex@comp
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)seolangit7
 
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3Yanna Muliana
 
18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network
18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network
18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_networkEko Supriyadi
 
Struktur sistem Terdistribusi
Struktur sistem TerdistribusiStruktur sistem Terdistribusi
Struktur sistem TerdistribusiHabibi Habibi
 
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )Andrean Yogatama
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Hairil Rahman
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANChyka Shandy
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjHairil Rahman
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata caraseolangit7
 

Was ist angesagt? (16)

Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3Level 1 module 6   wan - updateby mdv1.3
Level 1 module 6 wan - updateby mdv1.3
 
18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network
18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network
18. merancang bangun dan_menganalisa_wide_area_network
 
Struktur sistem Terdistribusi
Struktur sistem TerdistribusiStruktur sistem Terdistribusi
Struktur sistem Terdistribusi
 
Modulbab3 vlan
Modulbab3 vlanModulbab3 vlan
Modulbab3 vlan
 
Tugas Jarkom
Tugas JarkomTugas Jarkom
Tugas Jarkom
 
Kk13
Kk13Kk13
Kk13
 
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
Pengetahuan Dasar Switching ( Circuit Switching dan Packet Switching )
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
 
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WANMerancang Bangun dan Menganalisa WAN
Merancang Bangun dan Menganalisa WAN
 
Dasar jaringan
Dasar jaringanDasar jaringan
Dasar jaringan
 
Kelompok 9
Kelompok 9Kelompok 9
Kelompok 9
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkj
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 

Ähnlich wie Materi diagnosa wan - Subiyantoro(29) - XII TKJ A

WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKNur Ana
 
Teknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptx
Teknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptxTeknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptx
Teknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptxGigihAtmaja1
 
Materi Pembelajaran Switching & VLAN.pptx
Materi Pembelajaran Switching & VLAN.pptxMateri Pembelajaran Switching & VLAN.pptx
Materi Pembelajaran Switching & VLAN.pptxazzahraaini
 
Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)
Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)
Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)Lusiana Diyan
 
Mengevaluasi vlan pada jaringan
Mengevaluasi vlan pada jaringanMengevaluasi vlan pada jaringan
Mengevaluasi vlan pada jaringanPengin Pintar
 
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdfJKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdfdarminaester58
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjHairil Rahman
 
MODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdf
MODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdfMODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdf
MODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdfIdaYuliawati
 
[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wan[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wanSur yadi
 
Network device.doc
Network device.docNetwork device.doc
Network device.docFadil Rahman
 
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XGJaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XGImam Satria
 
Jarkom
JarkomJarkom
JarkomJuukyu
 
Pertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkPertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkjumiathyasiz
 

Ähnlich wie Materi diagnosa wan - Subiyantoro(29) - XII TKJ A (20)

4072066.ppt
4072066.ppt4072066.ppt
4072066.ppt
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORK
 
Teknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptx
Teknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptxTeknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptx
Teknologi Jaringan Berbasis Luas 1.pptx
 
Materi Pembelajaran Switching & VLAN.pptx
Materi Pembelajaran Switching & VLAN.pptxMateri Pembelajaran Switching & VLAN.pptx
Materi Pembelajaran Switching & VLAN.pptx
 
Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)
Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)
Virtual Local Area Nnetwork (VLAN)
 
Hierarchy Network Model
Hierarchy Network ModelHierarchy Network Model
Hierarchy Network Model
 
Mengevaluasi vlan pada jaringan
Mengevaluasi vlan pada jaringanMengevaluasi vlan pada jaringan
Mengevaluasi vlan pada jaringan
 
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdfJKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
JKD UAS 2201010087 SISFISTER DARMINA.pdf
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkj
 
Vlan
VlanVlan
Vlan
 
Jaringan Komputer dan Internet 2
Jaringan Komputer dan Internet 2Jaringan Komputer dan Internet 2
Jaringan Komputer dan Internet 2
 
Bab i. jaringan peer to peer
Bab i. jaringan peer to peerBab i. jaringan peer to peer
Bab i. jaringan peer to peer
 
MODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdf
MODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdfMODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdf
MODUL AJAR 3.1 MENGEVALUASI VLAN.pdf
 
[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wan[Files.indowebster.com] bab9-wan
[Files.indowebster.com] bab9-wan
 
Kelompok 9
Kelompok 9Kelompok 9
Kelompok 9
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Network device.doc
Network device.docNetwork device.doc
Network device.doc
 
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XGJaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
Jaringan komputer tugas TIK SMAN3 PTK XG
 
Jarkom
JarkomJarkom
Jarkom
 
Pertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkPertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are network
 

Kürzlich hochgeladen

power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 

Kürzlich hochgeladen (20)

power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 

Materi diagnosa wan - Subiyantoro(29) - XII TKJ A

  • 1. SMKN 1 CIMAHI Technical Computer and Networking MATERI PEMBELAJARAN DIAGNOSA WAN SEMESTER 2
  • 2. DEFINISI WAN WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit Kelebihan : - Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang luas sehingga berbisnis dengan jarak jauh dapat terhubung dengan jaringan ini - Dapat berbagi (share) software dan resources dengan koneksi workstations. - Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan ini (bisa berupa gambar, suara, atau data yang disertakan dengan suatu lampiran). - Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke internet) dapat dibagi oleh semua komputer pada jaringan ini tanpa harus membeli perangkat yang berbeda untuk setiap komputernya. - Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama - Berbagi informasi/file (share) melalui area yang lebih besar Kekurangan : - Biaya operasional mahal dan umumnya lambat - Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat mengganggu jaringan ini - Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit. Semakin besar jaringan semakin mahal harganya. - Perlindungan terhadap hacker dan virus
  • 3. Hierarki WAN Core Layer Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi. Tugas core layer : 1. melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi 2. melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah Fungsi dari layer ini adalah : 1. mengatur traffic [ traffic switching ] , 2. mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal. Device yang digunakan pada layer ini adalah: 1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3. 2. Router 3. Multiplexer 4. PBX Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet. Distribution Layer Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation. Fungsi dari distribution layer yaitu : 1. Routing (dalam satu autonomous system) 2. Filtering (dalam satu autonomous system) 3. Service handling 4. Mengendalikan konektivitas /policy 5. QOS Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
  • 4. Perangkat distribution layer : 1. Cisco Catalyst 6509 2. Nexus 7000 3. ASA 5500 4. Switch layer 3 5. Firewall 6. Router LAN 7. Bridge 8. Brouter 9. VPN Access Router 10. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core. Access Layer Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya ―pintu masuk‖ menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting]. Device yang digunakan adalah 1. Cisco 1900 series integrated services router 2. Cisco 2900 series integrated services router 3. Cisco 3900 series integrated services router 4. Cisco 800 series routers
  • 5. PerangkatpembentukWAN DCE (Data Circuit Equipment) = Perangkat yang meletakka data ke local loop ,dantugasnya mengkonversi sinyal, <lebih dekat ke CO> DTE (Data Terminal Equipment)= Perangkat pelanggan yang melewatkan data keDCE <lebih dekat ke pengguna> CPE ( Customer Premise Equipment)= Peralatan networking yang dipasang padapelanggan dan dikoneksikan ke peraltan networking jasa telekomunikasi CO (Central Offcie) = Pusat pensaklaran dimana hubungan diantara beberapasaluran pelanggan dibuat Local loops = jaluir antara CO dengan Demarc
  • 6. Demarc = Pemisah antara CO dan CPE http://www.scribd.com/doc/106211845/Hirarki-WAN http://icehealer.wordpress.com/2012/11/28/tutorial-membuat-hirarki-wan/ AS utonomous System ( AS ) adalah sekelompok jaringan IP yang dioperasikan oleh satu atau lebih operator jaringan (s) yang memiliki kebijakan routing yang didefinisikan dengan eksternal yang jelas. Eksterior routing protokol yang digunakan untuk bertukar informasi routing antara AS. ARIN) mendefinisikan Autonomsous Nomor Sistem sebagai: "Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem otonom (ASes) dan yang memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi routing eksterior antara ASes tetangga. Sebuah AS adalah grup terhubung jaringan IP yang mematuhi satu dan jelas kebijakan routing. " Autonomous System Number atau yang disingkatASN adalah nomor two-byte unik yang diasosiasikan dengan AS. ASN digunakan sebagai pengidentifikasi yang memungkinkan AS untuk saling menukar informasi routing dinamik dengan AS yang lain Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem otonom (ASes) dan yang memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi routing eksterior antara ASes tetangga. ASN adalah grup terhubung jaringan IP yang mematuhi satu dan kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas. http://www.inetdaemon.com/tutorials/internet/ip/routing/bgp/operation/autonomous_system.sht ml
  • 7. VLAN Dalam jaringan komputer, satu lapisan 2 jaringan dapat dipartisi untuk membuat beberapa broadcast domain yang berbeda, yang saling terisolasi sehingga paket hanya bisa lewat di antara mereka melalui satu atau lebih router, domain seperti itu disebut sebagai Virtual Local Area Network, LAN virtual atau VLAN. Hal ini biasanya dicapai pada switch atau router perangkat. Perangkat sederhana hanya mendukung partisi pada tingkat port (jika sama sekali), jadi berbagi VLAN di perangkat membutuhkan berjalan didedikasikan kabel untuk setiap VLAN. Perangkat yang lebih canggih dapat menandai paket melalui tagging, sehingga interkoneksi tunggal (trunk) dapat digunakan untuk mengangkut data untuk berbagai VLAN. Pengelompokan host dengan seperangkat persyaratan terlepas dari lokasi fisik mereka dengan VLAN dapat sangat menyederhanakan desain jaringan. Sebuah VLAN memiliki atribut yang sama sebagai jaringan area lokal fisik (LAN), namun memungkinkan untuk stasiun akhir yang harus dikelompokkan bersama-sama lebih mudah bahkan jika mereka tidak di switch jaringan yang sama. Keanggotaan VLAN dapat dikonfigurasi melalui perangkat lunak, bukan perangkat fisik relokasi atau koneksi. Sebagian besar jaringan tingkat perusahaan saat ini menggunakan konsep virtual LAN. Tanpa VLAN, switch menganggap semua interface pada Switch tersebut berada dalam domain broadcast yang sama. Untuk fisik meniru fungsi VLAN akan memerlukan terpisah, koleksi paralel kabel jaringan dan peralatan terpisah dari jaringan utama. Namun, tidak seperti jaringan fisik terpisah, VLAN berbagi bandwidth, sehingga batang VLAN mungkin memerlukan link agregat dan / atau kualitas pelayanan priorization.
  • 8. Keuntungan Menggunakan VLAN : 1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya. 2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. 3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan. 4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain. 5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama. 6. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis. Terminologi VLAN 1. VLAN Data VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN. 2. VLAN Default Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus. 3. Native VLAN Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkanuntagged traffic pada Native VLAN.
  • 9. 4. VLAN Manajemen VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP. 5. VLAN Voice VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara. CARA KERJA VLAN VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan VLAN. Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol. 1. Berdasarkan Port Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel: Tabel port dan VLAN Port 1 2 3 4 VLAN 2 2 1 2 Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
  • 10. 2. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan. Tabel MAC address dan VLAN MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556 VLAN 1 2 2 1 3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel Tabel Protokol dan VLAN Protokol IP IPX VLAN 1 2 4. Berdasarkan Alamat Subnet IP Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN Tabel IP Subnet dan VLAN IP subnet 22.3.24 46.20.45 VLAN 1 2 Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses. 5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
  • 11. VLAN ID Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah: Normal Range VLAN (1 – 1005) - digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah. - Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN. - ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan. - Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch. - VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN. Extended Range VLANs (1006 – 4094) - memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal. - Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range. - Disimpan dalam NVRAM (file running configuration). - VTP tidak bekerja di sini. Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.
  • 12. VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL) VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol proprietary Cisco yang menyebar definisi Virtual Local Area Network (VLAN) pada jaringan area lokal secara keseluruhan. Untuk melakukan ini, VTP membawa informasi VLAN untuk semua switch dalam domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan JALUR batang. VTP tersedia di sebagian besar produk Cisco Catalyst Keluarga. Manfaat VTP : 1. Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan 2. Skema pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media campuran 3. Pelacakan yang akurat dan pemantauan VLAN 4. Pelaporan Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan 5. Konfigurasi Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru Mode pada VTP : 1. Mode Server Mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan disinkronisasi ke VTP client, 2. Mode Client Hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server 3. Mode Transparent Hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa terpengaruh dengan informasi tersebut. Untuk melakukan perubahan VLAN secara local update.
  • 13. PERBANDINGAN: Server (default mode) : Membuat, memodifikasi dan menghapus VLANs Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM Mengirim dan meneruskan advertisements Client Tidak dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN Tidak dapat menyimpan dalam NVRAM Meneruskan advertisements Transparent Membuat, memodifikasi dan menghapus lokal VLAN Tidak dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM Meneruskan advertisements Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi pada VTP hanya terjadi pada satu domain yang sama. Pertukaran informasi menggunakan VTP advertisements . VTP memiliki VTP pruning yang digunakan untuk melakukan efisiensi bandwidth dengan cara mencegah flooding pada trunking.
  • 14. STP(Spanning Tree Protocol) protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung danradiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini. Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalamjaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.
  • 15. Kelebihan STP : Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal Mencegah looping TEKNOLOGI WAN LeasedLine Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi (QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN. PSTN PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja. X.25 X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25 dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital. Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public DataNetwork(PDN). Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN. 2) X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog. 3) X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket 4) Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah. Frame relay Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan
  • 16. frame relay dan juga koneksi frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. ISDN ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI. ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi analog maupun digital. ATM Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini: 1) Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable 2) Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits 3) Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking. 4) Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic. 5) Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
  • 17. PPP Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokolenkapsulasipaketjaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. Cara Kerja Dang Fungsi Potin to Point Protocol – PPP - Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up client dan IP address - PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentucation Procotol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi. - PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protocol termasuk yang disebut denga fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar. Fungsi PPP yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau saluran telepon yang sedang beroperasi dengan baik. PPP juga memerikas password dan setelah memulai semua pemerikasaan awal kemudian menetapkan koneksi denga ISP dan melakukan permintaan alamat IP. Alamat IP ini digunakan oleh PPP di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua protocol jaringan lainnya menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer yang telah meminta informasi. Frame Point-to-Point Protocol – PPP Ada banyak protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di jaringan. Format yang umum digunakan oleh PPP adalah Link Control Protocol dan authentication protocol seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga memiliki beragam versi
  • 18. disebut PPP multilink protocol. Protocol-protocol ini digunakan untuk mengankut potongan- potongan kecil data pada link. Di antara tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran paket dan informasi. Hal ini juga mengontetikasi rekan pada link. Ini adalah fitur yang membantu ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan. PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasukkabel serial, saluran telepon, trunk line, telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi Akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai "broadband"). Penyedia layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan melalui jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to- Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun a Digital Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan dengan pelanggan. Arsitektur PPP IPLCP CHAPPAPEAP IPCP PPP enkapsulasi HDLCseperti Framing PPPoE PPPoA RS-232 POS Ethernet ATMSONET/SDH
  • 19. FRAME RELAY Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan. Fitur Frame Relay Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: - Kecepatan tinggi - Bandwidth Dinamik - Performansi yang baik/ Good Performance - Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability) Perangkat Frame Relay Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:
  • 20. DTE: Data Terminating Equipment DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi. DCE: Data Communication Equipment DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE. Prinsip Kerja Frame Relay 1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI (Data-link Connection Identifier) sebagai jalur pada tujuan suatu Frame. Jika suatu jaringan mempunyai masalah yang menangani frame tersebut, baik yang disebabkan masalah jaringan maupun kemacetan, maka frame tersebut akan dibuang. 2. Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai hasil kerja baik. Suatu jaringan tidak dapat melakukan koreksi masalah terhadap jaringan, maka frame-relay butuh protocol diatas nya melakukan koreksi kesalahan tersebut untuk menjaga suatu frame yang akan ditansmisikan. 3. Koreksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebih tinggi tidak akan efektif ditinjau dari segi penundaan pemrosesan packet data yang memakan delay waktu. Maka dari itu suatu jaringan harus meminimumkan pembuangan suatu frame. Virtual Circuit (VC) Frame Relay : Pengantar Virtual Circuit (VC) Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC): Switched Virtual Circuit (SVC) Permanent Virtual Circuit (PVC) Switched Virtual Circuit (SVC) Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:
  • 21. Empat status pada SVC : Call setup Data transfer Idling Call termination Status SVC Call Setup Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk. Data Transfer Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
  • 22. Idling Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti. Call Termination Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus. Permanent Virtual Circuit (PVC) PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.
  • 23. Perbandingan PVC vs SVC PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status : Data transfer Idling Format Frame Frame Relay Struktur Frame Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut: - Flags - menandakan awal dan akhir sebuah France - Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control informatif DLCI Value - menunjukkan nilai dari “data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari “Address field/alamat. Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari “Address field, yang panjangnya 2 bytes. C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini. Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay. - Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi. - FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.
  • 24. Pendeteksi Error pada Frame Relay Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut : 1. Cyclic redundancy check (CRC) Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer). Implementasi Frame Relay Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi. Jaringan Publik Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay. Jaringan Private Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi video-teleconferencing).
  • 25. SWITCHING 1. Circuit Switching Dalam WAN yang menggunakan teknik circuit swicthing, bila ada dua host yang akan berkomunikasi maka circuit (jalur) harus terlebih dahulu dibangun sebelum paket data akan dikirimkan ke host tujuan. Contoh yang bisa kita lihat adalah pada jaringan telepon (PSTN), dimana kita harus mendial nomor-nomor tertentu sebelum melakukan penggilan. Mendial nomor-nomor tersebut sebenarnya adalah proses membuat circuit dari satu telepon ke telepon lain. Setelah circuit tersambung barulah kita dapat berbicara di telepon. Jika pesawat telepon diganti dengan komputer yang akan mengirimkan data, maka digunakalah modem yang juga akan mendial nomor-nomor tertentu. Circuit yang telah dibangun akan menghubungkan komputer pengirim dengan tujuan dan tidak dapat digunakan oleh komunikasi dari host-host lain. Jika circuit switching ini yang digunakan untuk komunikasi data komputer yang terkadang trafficnya sangat padat, namun terkadang juga “idle” maka circuit switching tidaklah efisien. Jika tiba dalam keadaan “idle” maka dalam circuit akan menganggur. Karena hanya dapat digunakan oleh dua host untuk komunikasi end to end (circuitnya tidak dapat dishare dengan pengguna lain) maka komunikasi WAN dengan circuit switching sangatlah mahal. Contoh jaringan yang menggunakan teknik circuit swithcing adalah PSTN dan ISDN 2. Packet Switching Berbeda dengan circuit swithcing yang harus membangun jalur (circuit) terlebih dahulu, maka di teknik packet switching, tidak perlu membangun jalur terlebih dahulu. Jalurnya telah dibangun lebih awal. Packet switching memungkinkan sebuah jalur digunakan bersama-sama dengan pengguna lain (shared network). Jika terjadi keadaan “idle” jalur tadi masih dapat dimanfaatkan oleh user lain. Saya menggambarkannya dengan lingkaran berwarna-warni yang merujuk ke penggunaan sebuah jalur secara bersama-sama antar pengguna lain. Dalam packet switching, setiap packet bisa saja menempuh jalan yang berbeda-beda (yang diswitch adalah packet) untuk mencapai tujuan.
  • 26. Untuk menghubungkan host pengirim dan tujuan digunakanlah route yang disebut virtual circuit (VC). VC merupakan logical circuit antara kedua host tersebut. VC dapat dibagi menjadi dua yaitu: - PVC (Permanent Virtual Circuit), circuit yang dibangun secara permanen (tetap) antara dua host, umumnya digunakan untuk mengirimkan data yang konstan. - SVC (Swicthed Virtual Circuit), circuit yang dibangun jika memang sedang dibutuhkan (on demand). Digunakan jika data yang dikirimkan tidak konstan. Dalam SVC terdapat tiga tahapan penggunaan, yaitu circuit establishment, data transfer, and circuit termination. Circuit akan di terminate (diputus) jika tidak ada lagi data yang akan dikirimkan.
  • 28. Dynamic Routing A. Pengertian Dynamic routing atau routing dinamis adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. dapat berubah otomatis jika topologi jaringan berubah. Dynamic routing ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan. B. Autonomous System Sebelum membahas lebih dalam Dynamic Routing kita harus mengetahui Autonomous System (AS). Autonomous System atau yang disingkat AS merupakan suatu kelompok yang terdiri dari satu atau lebih IP Prefix dimana kelempok tersebut terkoneksi dan dijalankan oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas. Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu intradomain routing dan interdomain routing. Intra domain routing merupakan mekanisme routing yang dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan inter domain routing adalah mekanisme routing yang dilakukan diluar antar As agar bias berhubungan satu sama lain. Berikut adalah contoh topologi Autonomous system :
  • 29. Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS merupakan sebuah universitas. Misalkan AS65303 merupakan sebuah universitas maka dalam AS65303 mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar diantara jaringan yang berada di dalam AS65303 dapat melakukan koneksi, protocol tersebut yang disebut Intra domain routing agar diantara suatu badan dengan badan yang lain di dalam AS tersebut dapat terhubung. Badan tersebut dalam jaringan nyata merupakan sebuah router. Sedangkan AS65303 memiliki sebuah badan yang terkoneksi juga dengan AS lain misal AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter domain routing. Jadi antar universitas tersebut dapat melakukan koneksi. Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan jaringan yang terus bertambah besar, struktur jaringan internet yang berbentuk hierarki maka internet dibagi dalam suatu autonomous system (AS). Setiap AS memiliki mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol yang digunakan untuk pertukaran informasi dalam AS adalah Interior Routing Protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian disampaikan AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi mengenai jaringan-jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator terhubungnya AS ke internet. Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing Intradomain Routing • Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System • Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, jadi hanya memperhatikan koneksi yang berada dalam Autonomous System saja. • Protokol yang biasa digunakan dalam Intradomain routing adalah Interior Gateway Protocol atau IGP • Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah – RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector merupakan protocol sederhana dan sudah lama digunakan. – OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path dan lebih baik dari protokol RIP Interdomain Routing
  • 30. • Routing ini berjalan antar Autonomous System • Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus System • Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah dedicated router pada tiap Autonomous System yg berfungsi menangani trafik interdomain. • Protokol yang biasa nya digunakan interdomain routing adalah Exterior Gateway Protocol atau EGP • Protokol routing: – EGP : Exterior Gateway Protocol – BGP : Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih baru. C. Routing Protokol Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan routerrouter untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori: 1. Distance Vector Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik. 2. Link-state Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path- nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
  • 31. 3. Hybrid Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State. D. Aktifitas Dynamic Router Protokol 1. Automatic Network Discovery Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik. 2. Maintaining routing tables Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan. E. IP routing dinamic Ada beberapa routing dinamic untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
  • 32. 1. RIP RIP : Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil. RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router. RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini disebut classless routing. Rip terbagi 2 yaitu: rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing. rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
  • 33. RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat. > Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan. Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing. Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya : router(config)#router rip Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya : router(config-router)#networknetwork_id Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini : Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut : router1(config)#ip routing router1(config)#router rip router1(config-router)#network 215.10.20.0
  • 34. router1(config-router)#network 215.10.10.0 router1(config-router)#exit router1#write mem 2. OSPF OSPF : Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update- update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar. OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu- satunya hanya OSPF atau sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
  • 35. 3. IGRP IGRP: IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya. Isi dari informasi routing adalah: a. Identifikasi tujuan baru, b. Mempelajari apabila terjadi kegagalan. IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah: Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek, Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda, Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar. Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing
  • 36. potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik dengan karakteristik sebagai berikut: Protokol Routing Distance Vector, Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability, Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik. Tujuan dari IGRP yaitu: Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran. Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya. Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel. Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal. Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda. 4. EIGRP EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang
  • 37. tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya. EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya: neighbor table, topology table, routing table EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut: Menggunakan protokol routing enhanced distance vector. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek. 5. BGP BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date- update dikirim melalui koneksi TCP.
  • 38. VPN A. Pengertian VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site. Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network (internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node. VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data B. Cara Kerja Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <— > VPN Client <—> Komputer B Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
  • 39. Pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi. Setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs Google.com. Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekripsi dengan rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client. Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN. C. Fungsi VPN Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah : - Confidentially (Kerahasiaan) Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik yang tentunya sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi
  • 40. enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak. - Data Integrity (Keutuhan Data) Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan. - Origin Authentication (Autentikasi Sumber) Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain. IP Multicast A. Pengertian Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamatmulticast akan diteruskan oleh router ke sub jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi ―listening‖ terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicasttersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prinsip yang digunakan pada transfer data biasa di internet ialah Unicasting. Artinya, untuk setiap client, dikirmkan satu paket data khusus. Jika server hendak menangani sepuluh
  • 41. client , maka server akan sepuluh kali mengirimkan paket data tersebut. Untuk aplikasi siaran di internet, pendekatan ini menjadi mubazir, karena server mengirimkan data yang sama berkali kali ke sekian banyak client. Pendekatan berikutnya ialah broadcasting. Yang dimaksud dengan broadcasting ialah mengirimkan paket ke alamat broadcast dari suatu network. Akibat dari proses ini, satu paket yang dikirim oleh Multicast Server akan didengar oleh semua komputerpada network tujuan. Komputer yang membutuhkan paket tersebut akan mengambilnya, dan komputer yang tidak membutuhkan paket tersebut akan membuangnya setelah memrosesnya terlebih dahulu. Pendekatan ini sedikit lebih efisien dibandingkan dengan unicasting , jika ditinjau dari jumlah data yang dikirim. Namun inefisiensi terjadi dalam hal lain , server pengirim paket tidak peduli ada tidaknya client yang menginginkan paket data multimedia ini di network yang bersangkutan. Hal ini juga merupakan beban bagi jaringan. Untuk mengatasi hal ini, digunakan prinsip IP multicasting. IP multicasting mengabungkan keuntungan dari dua konsep diatas. Paket data dikirimkan kepada sekelompok client yang memang membutuhkannya . Dengan cara ini ,data multimedia dikirimkan secara efisien melalui jaringan internet. Semakin banyaknya client tidak akan membebani server, karena server hanya mengirimkan satu paket untuk semua client. Dan client yang tidak membutuhkan paket multicast, tidak akan menerima paket ini , sehingga client tak perlu memproses paket yang tak dibutuhkannya. B. Cara Kerja IP multicast bekerja dengan cara yang sama seperti televisi dan radio. Jika kita ingin mendengar siaran dari stasiun televisi tertentu, kita memilih frekwensi tertentu tempat siaran televisi tersebut memancar . Hal yang sama terjadi pada multicasting , hanya saja kali ini komputer dibuat hanya mendengar pakat data dengan IP address tertentu yang khusus digunakan untuk keperluan multicasting. Untuk dapat mendengar paket multicast dari server tertentu, komputer penerima memerintahkan card ethernet agar ‖mendengarkan” paket dengan IP address tertentu , tempat server memancarkan datanya.
  • 42. Pihak pemancar yang harus mengumumkan terlebih dahulu ada tidaknya siaran ini agar client mengetahui ada tidaknya suatu siaran yg dipancarkan dengan IP address tertentu. Server multicast biasanya mengumumkan jadwal siarannya menggunakan protokol yang dinamakan SDP ( Session Description Protocol). Dengan menggunakan protokol ini , diumumkanlah informasi penting diantaranya : o Nama dan deskripsi acara, o Jadwal acara ini o Tipe media yang digunakan ( Video, Audio, Teks ) o IP address dan nomor port yang digunakan. Informasi ini kemudian di pancarkan menggunakan IP address tertentu (dedicated) yang memang disediakan untuk keperluan ini. Client multicast tinggal mendengarkan informasi ini saja. Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak dipancarkan, komputer client kemudian mendaftar ke router multicast yang bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini, multicast router mengetahui ada client di networknya yang berminat mendengarkan siaran tertentu. Proses pendaftaran ini dilakukan melalui protokol yang dinamakan IGMP (Internet Group Management Protocol ). C. Multicast Backbone Multicast adalah metoda komunikasi pada LAN yang menghubungkan satu pengirim data dengan sekelompok penerima data. Multicast memungkinkan hanya satu paket data yang dikirimkan kepada satu kelompok penerima, tanpa bergantung pada banyaknya penerima data tersebut. Pengguna jaringan multicast di Internet bergabung dalam suatu jaringan raksasa bernama Mbone (Multicast Backbone)
  • 43. Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip multicasting di Internet disebut sebagai Multicast backbone , disingkat Mbone. Mbone ini merupakan jaringan virtual di internet yang terdiri dari beberapa ‖multicast island‖ (network berukuran kecil dan sedang yang menjalankan protokol IP multicasting). Jika hubungan antara network ini melaui jaringan yang non multicast, paket multicast yang dikirim ke network tujuan dengan dibungkus dalam bentuk paket Unicast. Hal ini disebut sebagai tunnelling. D. Protokol IP Multicast Jika antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol routing multicast, tunneling tak perlu dilakukan. Beberapa protokol routing yang umum dipakai untuk multicasting ialah: DVMRP (Distance Vector Multicast Routing Protocol), PIM (Protocol Independent multicast) dan MOSPF (Multicast OSPF) . a. Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP) DVMRP adalah multicast routing protocol yang menyediakan mekanisme yang efisien untuk koneksi data yang dikirimkan ke group dalam suatu jaringan internet.Protokol ini secara periodik mengirimkan dua informasi ke router tetangga : Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya. Tujuan hop berikutnya yang akan ditempuh. Distance vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke router yang terdekat. Ketika router mengalami putus koneksi (down) , router distance vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut masih ada pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu. Jika waktu yang diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router itu akan dihapus pada tabel routing router tersebut. Router yang terdekat akan mengirimkan informasi perubahan dari jalur melalui broadcast.Waktu yang diperlukan untuk semua router didalam mengubah tabel routing dinamakan konvergen. Konvergen didalam distance vector meliputi : 1. Setiap router menerima informasi routing yang baru. 2. Setiap router mengupdate table routing.
  • 44. 3. Setiap router mengupdate metric tabel routing dengan informasinya sendiri (menambah hop). 4. Setiap router membroadcast semua informasi ke router yang terdekat. Proses konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang lama , hal ini dikarenakan setiap router mengupdate table routing mereka sendiri. Hal inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari ini akan mengakibatkan tidak terdistribusinya table routing ke router terdekatnya.Protokol distance vector merupakan protokol algoritma routing yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop merupakan jumlah router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke alamat tujuan.Protokol distance vector mengirimkan paket informasi table routing mereka ke router yang terdekat. b. OSPF OSPF yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini merupakan protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode penggabungan datebase link melalui penggunaan perbedaan subnet mask , penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam database. Seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0. Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area (seperti Autonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada protokol. Router yang semua interfacenya terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan backbone dinamakan router backbone. Roouter yang terhubung dengan area yang berbeda disebut router batas area (area border router). E. Algoritma Multicast Routing Beberapa algoritma telah diusulkan untuk membangun jaringan multicast di mana paket- paket multicast dapat dikirimkan ke titik tujuan. Algoritma ini dapat digunakan dalam penerapan protokol multicast routing. a. Flooding Algoritma flooding yang telah telah digunakan pada protokol seperti OSPF adalah teknik yang paling sederhana untuk mengirimkan data multicast ke router pada sebuah jaringan. Pada algoritma ini, ketika router menerima paket multicast maka router pertama-tama akan mengecek apakah paket tersebut pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk pertama kalinya sampai ke router. Jika pertama kali, maka router akan meneruskan paket tersebut ke
  • 45. semua interface, kecuali ke interface asal dari paket tersebut. Dengan cara ini maka diyakini semua router akan menerima sedikitnya satu paket. b. Spanning Trees Pada algoritma ini, hanya ada satu active path di antara dua router. Ketika router menerima suatu paket multicast, router akan meneruskan paket ke semua jaringan yang merupakan bagian dari spanning tree. Informasi yang harus dijaga oleh router adalah variabel booleanyang menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari spanning tree atau bukan. c. Reverse Path Broadcasting (RPB) Algoritma RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast Backbone). Algoritma ini merupakan modifikasi dari algoritma spanning trees. Pada algoritma ini, ketika router menerima suatu paket multicast pada link ‖L‖ dan dari sumber ‖S‖, router akan memeriksa dan melihat apakah link ―L‖ merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya, paket akan diteruskan pada semua link kecuali L. d. Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB) Algoritma TRPB hadir untuk mengatasi kekurangan pada algoritma RPB. Dengan menggunakan protokol IGMP protokol, maka sebuah router dapat menentukan apakah anggota dari kelompok multicast ada pada subnetwork atau tidak ada. Jika subnetwork tidak mempunyai router yang berhubungan dengannya, router akan memotong spanning tree. e. Steiner Trees (ST) Pada algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara titik sumber degan masing-masing titik tujuan digunakan untuk mengirimkan paket multicast. Tetapi algoritma tersebut tidak meminimalkan penggunaan sumber daya jaringan. VOIP A. Pengertian VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun packet-switched networks. Dengan menggunakan VoIP, kita dapat melakukan panggilan telepon melalui koneksi internet, tidak lagi menggunakan saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi secara analog. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain
  • 46. yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional. B. Protokol Voip Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan menggunakan hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh protokol jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP meliputi: H.323 Media Gateway Control Protocol (MGCP) Session Initiation Protocol (SIP) Real-time Transport Protocol (RTP) Session Description Protocol (SDP) Inter-Asterisk eXchange (IAX) Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya ditemukan secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru, protokol yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323 penyebaran semakin terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi pasar luas VoIP. C. Cara Kerja Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan. Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog.
  • 47. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum. D. Codec Codec adalah kependekan dari compression/decompression, mengubah signal audio dan dimapatkan ke bentuk data digital untuk ditransmisikan kemudian dikembalikan lagi ke bentuk signal audio seperti data yang dikirim. Codec berfungsi untuk penghematan bandwidth di jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara Sampling signal audio sebanyak 1000 kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-sample signal audio 64.000 kali per detik. Kemudian merubahnya ke bentuk data digital dan di mapatkan kemudian ditransmisikan. Beberapa jenis rata-rata waktu men-sampling VoIP untuk codec yang sering digunakan : • 64,000 times per second • 32,000 times per second • 8,000 times per second
  • 48. Contoh-contoh codec : Open Source dan Free - GSM (codec bit rate 13,2Kbps) - iLBC (codec bit rate 15,2Kbps) - G711 (codec bit rate 64Kbps) Licensed - 729 (codec bit rate 8Kbps) - G723 (codec bit rate 5,3Kbps)