(1) Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat. (2) Materi akan disampaikan melalui metode saintifik dan kooperatif seperti diskusi, role play dan ceramah. (3) Pembelajaran diharapkan dapat membuat siswa memahami dan dapat mempraktikkan khutbah, tabligh dan dakwah.
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.10 fiqh dawah
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP- 2.10)
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Samatiga
Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Topik : Fiqh Da’wah
Materi Pokok : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat.
Alokasi Waktu : 4 X 3 Jam Pelajaran
Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan
A. Kompetensi Inti :
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah.
4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Mampu Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah.
4.12 Mampu Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah.
4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah
2. E. Materi Ajar
Khutbah, tabligh dan dakwah
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan
• Memberikan salam
• Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
• Menanyakan kehadiran siswa
• Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
• Tanya jawab materi sebelumnya
• Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power
point.
10 menit
Inti
• Mengamati
- Menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat dalam Islam secara individu maupun
kelompok.
- Mencermati ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
• Menanya:
- Mengajukan pertanyaan tentang ketentuan dan tata
cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat
• Eksperimen/Eksplor
- Diskusi tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
- Diskusi mengenai hikmah pelaksanaan khutbah,
70 menit
3. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
tabligh dan dakwah di masyarakat
• Assosiasi
- Menyimpulkan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakatt
- Menyimpulkan hikmah ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat
• Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang
ketentuan ketentuan dan tata cara pelaksanaan
khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
- Menanggapi hasil presentasi (melengkapi,
mengkonformasi, dan menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan
guru.
- Berlatih menerapkan ketentuan dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di
masyarakat
• Refleksi
- Menampilkan kemampuan menerapkan atketentuan
dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan
dakwah di masyarakat
Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Penutup
• Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi
• Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
• Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
• Mengucapkan salam
10 menit
H. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
a. Alat / Bahan : Al Qur’an
Power point, Video, LCD, Laptop
b. Sumber Belajar : Buku PAI Kls XI Kemdikbud
• Al-Quran dan Al-Hadits
• Buku tajwid
4. • Kitab tafsir Al-Qur’an
• Buku lain yang menunjang
• Multimedia interaktif dan Internet
I. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Suak Timah, 20
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah Pendidkan Agama Islam
Drs. Baharuddin
NIP: 19620419 199303 100 4
Salmimah.HR, S.Pd.I
NIP:19590601 198612 2
Lampiran
TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta
perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
a. Q.S. Ali Imran : 104
b. Q.S. An Nahl : 125
5. c. Q.S. Al Baqarah : 256
GAMBAR
IFTITAH
Perkataan merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan
keinginan, gagasan serta pelbagai kepentingan. Dengan demikian, perkataan sangat
besar pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku manusia dalam segala dimensinya
(individual dan sosial).
Perkataan dapat menimbulkan hal-hal yang positif konstruktif dan yang negatif
destruktif. Maksudnya, dengan perkataan dapat meluruskan yang bengkok,
mendekatkan yang jauh, menumbuhkan kebaikan dan membuahkan kemaslahatan
atau sebaliknya. Semua itu tergantung pada nilai atau bobot dari perkataan itu
sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mendengar kata dakwah. Hal itu
sudah tidak asing bagi kita, apalagi kita sebagai umat Muslim. Pastinya akan lebih
sering mendengar kata tersebut. Kata dakwah ini memiliki beberapa sebutan,
diantaranya tabligh atau khotbah.
Dilihat sekilas ketiga nama tersebut hampir sama, namun ada perbedaan diantara
ketiganya. Yang paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam
dakwah ada beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu
bagian dari dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Tabligh
sendiri berarti menyampaikan. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah
bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek
dakwah.
Sedangkan istilah khutbah dan ceramah sesungguhnya merupakan media dalam
bertabligh. Khutbah itu identik dengan khutbah jumat, yang hukumnya wajib
diselenggarakan tiap hari Jumat. Meski pun di luar khutbah jumat juga kita mengenal
adanya khutbah nikah, khutbah ''Idul Fithri dan ''Idul Adha. Sedangkan ceramah
6. sifatnya agak bebas, tidak ada ketentuan waktu dan kesempatannya. Misalnya
ceramah maulid, pengajian dan sejenisnya.
Tujuan utamanya ialah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan
dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang
berkuasa pada saat itu.
Hal di atas cukup untuk menjadi alasan bagi seorang muslim untuk bersyukur dan
membela Islam. Dalam tinjauan yang lebih luas lagi, Islam bukan hanya agama
pribadi, tetapi juga sebuah ideologi yang harus diperjuangkan agar nilai-nilainya
berjalan di muka bumi.
MATERI POKOK dan URAIAN MATERI
KHUTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH
A..KHOTBAH
Khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu, khutbatan yang berarti ceramah
atau pidato.
Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat
keagamaan yang disampaikan kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun.
Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab
terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Orang yang
menyampaikan khotbah disebut dengan khotib.
Khotib Jum'at.
Khotib harus memenuhi ketentuan agar menjadikan khotbahnya syah. Adapun
ketentuan menjadi khotib adalah :
a. Islam, baligh, berakal sehat.
b. Mengetahui syarat, rukun dan sunat khotbah.
c. Suci dari hadats dan najis.
d. Suaranya jelas dan dapat difahami jamaah.
e. Tidak tercela dalam masyarakat.
Syarat Khotbah
a Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan
khotbah jum'at. Adapun syarat dua khotbah yaitu :
b Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur.
c Khotib hendaknya berdiri jika mampu.
d Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua.
Rasulullah saw, bersabda :
نَ كناَ لُ ا وُْل سُ ا رَ هللِ َص الا ىَّىصَ هللُ ا اهِ َص يُْللَ عَ مَ لَّىسَ وَ بُ ا طُ ا خُْل يَ مناً ا ئِ َصقناَ سُ ا لِ َصجُْل يَ وَ نَ يُْلبَ نِ َص يُْلتَ بَ طُْل خُ ا)رواه(مسلم
Artinya : " Adalah Rasulullah saw, berkhotbah dengan berdiri dan beliau
duduk antara dua khotbah". (HR. Muslim)
e Suara khotib harus dapat didengar jamaah.
f Khotib harus suci dari hadats dan najis.
g Khotib harus menutup aurotnya.
h Tertib.
Rukun Khotbah
Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan
khotbah jum'at. Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai berikut :
7. a Membaca puji-pujian (hamdalah).
b Membaca syahadatain.
c Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad
saw.
d Berwasiat tentang taqwa.
e Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu
khotbah.
f Mendoakan kaum muslimin pada khotbah
kedua.
Sunat Khotbah
Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah
jum'at.
Adapun sunat khotbah adalah :
a Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi.
b Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan
tidak terlalu panjang. Rasulullah saw, bersabda :
نَ كناَ لُ ا وُْل سُ ا رَ هللِ َص الا ىَّىصَ هللُ ا اهِ َص يُْللَ عَ مَ لَّىسَ وَ لُ ا يُْلطِ َص يَ ةَ الَ صَّى الرُ ا صُ ا قُْل يَ وَ ةَ بَ طُْل خُ ا لُْلا)رواه(النسناء
Artinya: "Rasulullah saw; memanjangkan sholatnya dan memendekkan
khotbah-nya". (HR.Nasa'i)
c Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah.
d Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah.
e Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam.
f Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah.
g Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw,
dan wasiat taqwa’.
h Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. Rasulullah saw, bersabda :
ذاَ إِ َصتَ لُْلقُ اكَ بِ َصحِ َص صناَ لِ َصمَ وُْل يَ تِ َص عَ مُ ا جُ ا لُْلاتُْل صِ َص نُْلأَ مُ امناَ إلِ َص اُْلوَ بُ ا طُ ا خُْل يَ دُْل قَ فَ تِ َص وُْل غَ لَ )رواهالبخارىو(مسلم
Artinya : " Jika kamu berkata pada temanmu: diam, di hari jum'at ketika imam
sedang khotbah, maka jum'at kamu sia-sia". (HR. Bukhori dan Muslim )
Praktik Berkhotbah
Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah.
Kemudian perhatikan urutan-urutan sebagai berikut :
Khotbah pertama.
Khotib berdiri memberi salam.
Khotib duduk mendengar adzan.
Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah seperti :
دُ امُْل حَ لُْلأَ هللِ َص ِ َصذ ىِ َصلَّىانناَ مَ عَ نُْلأَ نِ َص مناَ يُْلإلِ َص ناْبُلِ َصمِ َص الَ سُْل إلِ َص اُْلوَ
Membaca dua kalimat syahadat seperti :
دُ اهَ شُْل أَ نُْل أَ الَ هَ لَ إِ َصالَّى إِ َصهللَ ادُ اهَ شُْل أَ وَ نَّى أَ داً امَّى حَ مُ الُ ا وُْل سُ ا رَ هللِ َص ا
Membaca sholawat Nabi saw ; seperti contoh :
مَّىهُ ا لَّىلاَ لِّ صَ مُْل لِّ سَ وَ لا ىَ عَ نناَ يِّ بِ َصنَ دٍ َومَّى حَ مُ الا ىَ عَ وَ هِ َص لِ َصاَ هِ َص بِ َصحُْل صَ وَ نَ يُْلعِ َص مَ جُْل أَ
Memberi wasiat tentang taqwa : قُ ا تَّىإِ َصهللَ ا
Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat Al-Qur'an.
8. Penutup khotbah pertama dengan membaca :
لُ ا وُْل قُ اأَ لا ىِ َصوُْل قَ ذاَ هَ رُ ا فِ َصغُْل تَ سُْل واَ هللُ ا الا ىِ َصمُْل كُ الَ وَ
Khotbah kedua.
Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian berdiri
lagi lalu membaca hamdalah, syahadatain, shalawat kepada Nabi
Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum muslimin.
مَّىهُ ا لَّىلأَ رُْل فِ َصغُْل انَ يُْلنِ َصمِ َص ؤُْل مُ ا لُْللِ َصتِ َص نناَ مِ َص ؤُْل مُ ا لُْلواَ نَ يُْلمِ َص لِ َصسُْل مُ ا لُْلواَ تِ َص مناَ لِ َصسُْل مُ ا لُْلواَ ءِ َص يناَ حُْل ألَ أَ ُْلمُْل هُ ا نُْلمِ َصتِ َص واَ مُْل ألَ اُْلوَ
Kemudian di tutup dengan bacaan : دَ بناَ عِ َصهللِ َص ا
نَّى إِ َصهللَ ارُ ا مُ ا أُْليَ لِ َص دُْل عععَ لُْلبناِ َصنِ َص عناعسَ حُْل إلِ َص اُْلوَ ئِ َص عناعتَ يُْلإِ َصوَ ذ ىِ َصعا ىعبَ رُْل قُ االُْلهعا ىَ نُْليَ وَ نِ َص عععَ ءِ َص عناعشَ حُْل فَ لُْلارِ َص ععكَ نُْلمُ ا لُْلواَ يِ َص ععغُْل بَ الُْلوَ مُْل ععكُ اظُ ا عِ َصيَ مُْل ععكُ الَّىعَ لَ ,نَ وُْل رُ ا كَّىذَ تعَ
رواُ ا كُ اذُْل فناَ هللَ امِ َص يُْلظِ َص عَ لُْلامُْل كُ ارُْل كُ اذُْل يَ هُ اوُْل رُ ا كُ اشُْل واَ لا ىَ عَ هِ َص مِ َص عَ نِ َصمُْل كُ ادُْل زِ َص يَ هُ اوُْل لُ ائَ سُْل واَ نُْل مِ َصهِ َص لِ َصضُْل فَ مُْل كُ اطِ َص عُْل يُ ارُ ا كُْل ذِ َصلَ وَ هللِ َص ارُ ا بَ كُْل اَ
Fungsi Khotbah
Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin agar
meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan amal sholeh, memperbaiki akhlaq,
dorongan menuntut ilmu, mempererat ukhuwah islamiyah dan lain-lainnya.
B. TABLIGH
Tabligh berasal dari kata ballagha, yuballighu tablighon yang berarti
menyampaikan. Menurut istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran
Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh
kebahagiaan dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah
adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai
kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu
masalah itu
Tabligh adalah da’wah Islamiyah dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan) untuk
menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Pelaksananya dinamakan
muballigh/ muballighat. nAllah berfirman :
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222],
mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun)
selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan”. (Al-
Ahzab : 39)
C. Dakwah
Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja da’aa yad’uu yang
berarti seruan, panggilan, ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap kegiatan
yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang atau kelompok orang
untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan ajaran aqidah (keyakinan),
syari’ah (hukum) dan akhlak Islam.
Rasulullah saw; bersabda :
نُْل عَ دِ َصبُْلعَ هللِ َص انِ َص بُْلارٍ َو مُْل عَ نَّى اَ وَ يَّى نبِ َصَ اللا ىَّىصِ َصهللُ ا اهِ َص يُْللَ عَ مَ لَّىسَ وَ واُْل غُ الِّ بَ نا ىِّ عَ وُْل لَ وَ ةً ا يَ أَ )رواه(البخارى
Artinya : ”Dari Abdullah ibn Amr sesungguhnya Nabi saw bersabda”:
”Sampaikanlah olehmu apa yang kalian peroleh dari aku walaupun hanya satu
ayat". (HR. Bukhori )
9. Rasulullah saw melakukan da’wah menurut prinsip yang telah digariskan Allah
swt dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
Artinya :” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”.( An-Nahl : 125)
Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara :
Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas
sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil.
Penyampaian dakwah ini terlebih dahulu harus mengetahui tujuannya dan
mengenal secara benar terhadap orang atau kelompok yang menjadi
sasarannya.
Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik
maksudnya dengan menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak
memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan kesempatan
kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri.
Mujadalah (diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan
informasi. Cara ini biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai
kemampuan berfikir logis dan kritis.
Berdakwah atau menyeru orang (kelompok orang) agar meyakini ajaran Islam
dan mengamalkan ajarannya merupakan tugas suci kita semua sebagaimana
perintah nabi Muhammad saw, dalam kandungan hadits di atas. Dakwah bisa
dilakukan dengan lisan, tulisan dan perbuatan sebagaimana yang pernah
dicontohkan oleh Rasulullah saw pada masa hidupnya.
Setiap muslim hendaklah menyadari bahwa berdakwah adalah merupakan suatu
kewajiban, sedang berhasil atau tidaknya Allahlah yang menentukan (Lihat Q.S.
At-Taubah : 56).
RANGKUMAN
Dari hal-hal yang telah diuraikan terdahulu, dapat kita analisa bahwa khothbah,
tabligh dan dakwah hampir sama, namun ada perbedaan diantara ketiganya. Yang
paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada
beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari
dakwah, tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Tabligh sendiri berarti
menyampaikan. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar
sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah.
Perbedaan-perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
KHUTHBAH TABLIGH DAKWAH
1. Dilaksanakan
pada waktu-waktu
1. Dapat dilakukan
kapan saja
1. Dapat dilakukan
kapan saja.
10. tertentu.
2. Ada syarat dan
rukun.
3. Ada mimbar
khusus untuk
melaksanakannya.
4. Waktunya
terbatas
5. Dilakukan oleh
seorang yang
memiliki
kemampuan
berorasi dan
memiliki
pengetahuan yang
cukup
6. Orang yang
melaksanakan
disebut khatib.
7. Dilakukan
secara khusus dan
memiliki tata cara
tertentu.
2. Tidak ada syarat
dan rukun
3. Ada yang
meggunakan mimbar
dan ada yang tidak,
tergantung tempat
pelaksanaannya
4. Ada yang tidak
terbatas dan ada yang
dibatasi waktunya
5. Bisa dilakukan
oleh siapa saja yang
memiliki kemampuan
berorasi dan
pengetahuan agama
6. Orang yang
melaksanakan disebut
mubaligh/mubalighot
7. Dapat dilakukan
melalui berbagai cara
seperti seminar atau
menggunakan
tehnologi
1.
2. Tidak ada syarat
dan rukun
3. Tidak perlu ada
mimbar khusus dalam
pelaksanannya
4. Tidak dibatasi
waktu
5. Boleh dilakukan
siapa saja, karena
setiap muslim wajib,
mempelari,
mengamalkan dan
mendakwahkan Islam.
6. Orang yang
melaksana-kannya
disebut dengan da’i.
7. Dapat dilakukan
tanpa melalui acara
formal karena dapat
dilakukan kapan dan
dimana saja.
11. Lampiran 2 : Format Penilaian Proses bealajar
FORMAT PENGAMATAN SIKAP
No Nama Siswa
Disiplin
Tanggung
jawab
Peduli Kerja keras
a b c a B c a b c A b c
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
12. 37
39
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2
1. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
3. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan
masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang
ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada
kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak
lanjut.
.
• Tugas
- Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan tentang masalah khutbah, tabligh
dan Dakwah
- Membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Membuat laporan tentang memahami sikap menghormati dan menghargai
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
• Observasi
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang
memuat:
- Isi diskusi bagaimana membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Memahami sikap menghormati dan menghargai pelaksanaan khutbah, tabligh
dan dakwah di masyarakat
13. • Portofolio
- Membuat konsep khutbah, tabligh dan dakwah
- Membuat laporan tentang ketentuan syariat Islam dalam masalah ketentuan
dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
• Tes
• Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal – soal pilihan ganda dan uraian