SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PELAYANAN FARMASI PADA
PENDERITA GANGGUAN
DEPRESI
PENDAHULUAN
➢ Gangguan depresif prevalensi 3-8% (50% tjd pd usia produktif 20-50 th)
➢ Wanita >> pria
➢ Seseorang terpicu ggn depresif akibat tekanan, daya tahan mental diri dari
lingkungan, selain itu jg akibat ggn neurotransmitter di otak dan faktor genetis
➢ Gejala : kelelahan, merasa lamban, insomnia, sedih, murung, nafsu
makan terganggu, kehilangan BB, Penderita mengalami distorsi kognitif (rasa
bersalah, tidak berharga, putus asa)
2
PENGERTIAN GANGGUAN DEPRESIF
➢ Gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai akar masalah
(episode depresif, ggn distimik, ggn depresi mayor, ggn depresi
unipolar dan bipolar)
➢ Merupakan gangguan medik serius menyangkut kinerja otak
3
EPIDEMIOLOGI
➢ Rata-rata dimulai pd usia 15 dan 30 th
➢ Epidemiologi tidak tergantung ras dan sosioekonomi
➢ Perempuan mempunyai kecenderungan 2x lebih besar daripada
laki-laki → efek hormonal (Baby Blue’s syndrome)
➢ Napza dan alkohol → terdiri dari substansi kimia yg mempengaruhi
fungsi otak (mengganggu proses pikir, perasaan dan perilaku)
4
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
➢ Penyebab : gangguan neurotransmitter norepinefrin (NE), serotonin (5HT1) dan dopamin sehingga menyebabkan
tubuh menerima komunikasi scr salah dlm pikiran, perasaan dan perilaku → terapi farmakologi memperbaiki kerja
neurotransmitter tsb
➢ Secara genetik, depresi mayor dan bipolar → anak kembar/hubungan saudara
➢ Menurut Freud → kehilangan obyek cinta, hubungan, relasi, sakit kronis, krisis keluarga pemicu episode
ggn depresif
➢ Selain itu ggn depresif dpt diakibatkan oleh bbrp obat, contoh :
5
DAMPAK GANGGUAN DEPRESIF
➢ Terganggunya kehidupan sosial ekonomi, produktivitas menurun
➢ Penderita ggn depresif tdk mendapatkan pengobatan tepat krn :
▪ Gejalanya tak dikenali, dianggap ringan/ggn fisik
▪ Penderita dianggap org malas, lemah dan manja shg tidak dibawa
ke pelayanan kesehatan
▪ Stigma masyarakat : ggn depresif = ggn jiwa
▪ Penderita tidak berdaya utk mencapai layanan kesehatan
8
TANDA DEPRESI
• Pola tidur abnormal, sering gelisah dan mimpi buruk
• Sulit konsentrasi
• Selalu khawatir, mudah tersinggung dan cemas
• Aktivitas yg tadinya disenangi makin lama dihentikan
• Rasa malas di pagi hari
6
GEJALA DEPRESI
GEJALA UTAMA
▪ Afek depresif
▪ Anhedonia atau hilangnya minat dan rasa
gembira
▪ Anergia atau energi yang berkurang
sehingga pasien menjadi mudah lelah dan
aktivitasnya berkurang
GEJALA LAINNYA
▪ Berkurangnya perhatian, konsentrasi
▪ Berkurangnya kepercayaan diri, harga diri
▪ Adanya gagasan rasa bersalah, tidak
berguna
▪ Pesimis, bayangan masa depan suram
▪ Ada ide atau upaya untuk membahayakan
atau bunuh diri
▪ Gangguan tidur
▪ Berkurangnya nafsu makan
TIPE GANGGUAN DEPRESIF
Akut, berulang → gangguan
episode depresif
Kronik → hampir sepanjang
waktu dan menetap sedikitnya
selama 2 tahun (distimia)
➢Episode depresif ringan : 2 gejala utama + 2 gejala lain > 2 minggu
➢Episode depresif sedang : 2 gejala utama + 3 gejala lain, >2 minggu.
➢Episode depresif berat : 3 gejala utama + 4 gejala lain > 2 minggu. Jika
gejala amat berat & awitannya cepat, diagnosis boleh ditegakkan meski
kurang dari 2 minggu.
➢Episode depresif berat dengan gejala psikotik : episode depresif berat +
waham, halusinasi, atau stupor depresif.
GANGGUAN BIPOLAR = GANGGUAN MANIA-DEPRESIF
➢Suatu bentuk ggn depresif dg mood swing dari murung(depresi) ke sangat gembira
(mania) → perilaku merusak diri
➢Gejala episode depresif : murung/sedih, hilang minat/anhedonia, kelelahan.
➢Sering disertai gejala psikologik (merasa bersalah, ide bunuh diri, agitasi (mengamuk),
gangguan makan dan tidur)
10
Seseorang yang depresi mengalami kesedihan terus-menerus
tanpa sebab yang pasti.
Sedangkan pengidap bipolar mengalami kesedihan dan
kesenangan bergantian
PERBEDAAN DEPRESI DENGAN BIPOLAR
TERAPI NON FARMAKOLOGI
3/28/2023
Terapi Fisik dan Terapi Perubahan Perilaku
ELECTRO CONVULSIVE THERAPY (ECT)
terapi dg melewatkan arus listrik ke otak digunakan dlm kasus depresif berat/mpy risiko
bunuh diri besar dan respon tx dg obat antidepresan kurang baik
ECT dpt menurunkan risiko bunuh diri dan lama rawat di RS lebih pendek
ECT tdk dianjurkan pd kondisi :
➢ Usia < 15th
➢ Sekolah
➢ Riwayat kejang
➢ Psikosis kronik
➢ Kondisi fisik krg
baik
➢ Bumil, busui
➢ Epilepsi
➢ TBC
➢ Tekanan intra
kranial tinggi
➢ Kelainan
infark
miokard
23
➢ Digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan dan mencegah
kambuhnya gangguan psikologik
➢ Diberikan secara individu, kelompok atau pasangan yg disesuaikan dengan
gangguan psikologik yang mendasarinya
➢ Dilakukan dengan memberikan kehangatan, empati, pengertian dan optimisme
24
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
Tujuan terapi pada 3 fase pengobatan gangguan depresif :
1. Fase akut (6-12 minggu) → mencapai remisi (gejala hilang)
2. Fase lanjutan (4-9 bulan setelah remisi) → mengeliminasi sisa gejala & mencegah
kekambuhan (relapse)
3. Fase pemeliharaan (bervariasi umumnya 12-36 bulan) → mencegah kekambuhan
25
Terapi akut dan lanjutan dianjurkan utk semua px dg ggn depresif mayor.
Pemberian terapi rumatan berdasar pada :
• Jml episode sebelumnya
• Beratnya episode sebelumnya
• Riwayat ggn depresif pd klrg
• Usia (lansia → memburuk)
• Respon px thd obat
• Menetapnya stresor lingkungan
Terapi rumatan dianjurkan bila ada salah satu kriteria :
1. 3 atau lebih episode depresif sebelumnya (tanpa memperhatikan usia)
2. 2 atau lebih episode sebelumnya, usia > 50 th
3. 1 atau lebih, usia > 60 th
38
TERAPI FARMAKOLOGI
Antidepresan
Antidepresan tetrasiklik
Antidepresan trisiklik
(TCA)
Selective serotonin re-
uptake inhibitor (SSRI)
Serotoni/ norepinephrin
reuptake inhibitor (SNRI)
Monoamin oxidase
inhibitor (MAOI)
ALGORITMA TERAPI
ANTIDEPRESAN TRISIKLIK (TCA)
▪ Mekanisme kerjanya menghambat pengambilan kembali amin biogenik seperti
Serotonin dan dopamin didalam otak,
▪ Tidak lagi digunakan sebagai obat lini pertama, karena efek sampingnya
▪ Efek samping yang sering efek kolinergik seperti mulut kering, sembelit, penglihatan
▪ kabur, pusing, takikardi, ingatan menurun, dan retensi urin.
▪ Contoh obat : Amitripilin, Clomipramine, Doxepin, Imipramine, Desipiramine,
Nortriptyline.
Kontraindikasi :
➢ Miokard Infark, aritmia (terutama blok jantung), mania.
➢ Penggunaan bersamaan dengan MAOI
ANTIDEPRESAN TETRASIKLIK
▪ Mekanisme kerjanya sebagai antagonis pada presinaptic α2 –adrenergic
autoreseptor dan heteroreseptor, sehingga meningkatkan aktivitas nonadrenergik
dan seratonergik.
▪ Bermanfaat untuk pasien depresi dengan gangguan tidur dan kekurangan berat
badan.
▪ Efek samping yang ditimbulkan berupa mulut kering, peningkatan berat badan,
dan konstipasi.
▪ Obat –obat yang termasuk golongan Tetrasiklik : Maproptilin, Mianserin,
Amoxapine, Mirtazapin
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
▪ Batas keamanan lebar
▪ Meningkatkan serotonin ekstraseluler
▪ Diterima sebagai obat lini pertama.
▪ Mekanisme kerjanya menghambat pengambilan serotonin yang telah
disekresikan dalam sinap (gap antar neuron)
▪ Obat antidepresan yang termasuk dalam golongan SSRI al : Citalopram,
Escitalopram, Fluoxetine, Fluvoxamine, Paroxetine, dan Sertraline.
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
▪ Fluoxetine merupakan antidepresan yang memiliki waktu paruh yang lebih
panjang, sehingga fluoxetine dapat digunakan satu kali sehari.
▪ Efek samping yang ditimbulkan Antidepresan SSRI :
✓ gastrointestinal (mual, muntah, dan diare)
✓ disfungsi sexsual pada pria dan Wanita
✓ Pusing
✓ gangguan tidur
Serotonin / Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)
▪ mekanisme kerjanya memblok monoamin dengan lebih selektif Antidepresan
golongan SNRI memiliki aksi ganda dan efikasi yang lebih baik dibandingkan
dengan SSRI dan TCA dalam mengatasi remisi pada depresi berat.
▪ Obat yang termasuk golongan SNRI yaitu Venlafaxine dan Duloxetine.
▪ Efek samping
- Venlafaxine : mual, disfungsi sexual.
- Duloxetine : mual, mulut kering, konstipasi, dan insomnia.
MONO AMIN OXIDASE INHIBITOR ( MAOI )
▪ Suatu enzim komplek yang terdistribusi didalam tubuh, yang digunakan
dalam dekomposisi amin biogenik (norepinefrin, epinefrin, dopamin, dan
serotonin).
▪ Mekanisme: memetabolisme NE dan serotonin untuk mengakhiri
kerjanya dan supaya mudah disekresikan. Dengan dihambatnya MAO,
akan terjadi peningkatan kadar NE dan serotonin di sinap, sehingga akan
terjadi perangsangan SSP.
▪ Enzim pada MAOI memiliki dua tipe yaitu MAO – A dan MAO – B. Kedua
obat hanya akan digunakan apabila obat – obat antidepresan yang lain
sudah tidak bisa mengobati depresi ( tidak manjur ).
MOCLOBOMIDA
▪ Moclobomida merupakan suatu obat baru yang menginhibisi MAO–A
secara ireversibel, tetapi apabila pada keadaan overdosis selektivitasnya
akan hilang. Selegin secara selektif memblokir MAO –B
▪ Obat – obat yang tergolong dalam MAOI : Moclobemide, Phenelzine,
Tranylcypromine, dan Selegiline.
▪ Efek samping : postural hipotensi, penambahan berat badan, gangguan sexual
Generic name
Initial Dose
(mg)
Final Dose
(mg)
Amnesia, Arrhythmia
potential
Hypotensive potential Sedative potential Precautions Advantages
Tricyclic Antidepressan (TCA)
Nortriptyline 10-25 25-100 Moderate Moderate Moderate
May be fatal in overdose,
glaucoma, prostatic disease
Therapeutic window 80-
120 ng/ml
Amitriptiline 25 - 50 300 Moderate High High
May be increased suicidal
thinking, bone marrow
suppresion
-
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)
Fluoxetine 10 20-40 Low Low Low
Prolonged T ½, nausea tremor,
insomnia, drug interactions
Side effects not life-
threatening, liquid
available
Sertralin 25 100-200 Low Low Low Nausea, tremor, insomnia
Few drug interactions,
FDA-approved for
PD, OCD, PTSD
Paroxetine 10 20-40 Low Low Low
Nausea, tremor, drug
interactions
Mild sedative effect, FDA-
approved for PD, OCD,
social phobia
Citalopram 10 20-40 Low Low Low Nausea, tremor, insomnia
Few drug interactions, T ½
longer than sertraline
Selective Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)
Venlafaxine 37.5 75-225 Low Low Low
Mild hypertentive,
headache, nausea,
vomiting, do not stop
abruptly, not for
hypertentives
Anxiolytic SSRI & SNRI,
fewer drug
interactions, extended
release prep, FDA-
approved fo GAD.
Bupropion 75 150-300 low low low
Dopaminergic,
noradrenergic, agitation,
insomnia, seizures, dose
should be divided
Anxiolitic, for
aphathetic
depression, when
TCA/SSRI fail,
sustained release
preparation
available
36
3/28/2023
PERAN FARMASIS
1. Menyusun database px
2. Evaluasi
3. Penyusunan RPK (Rencana Pelayanan
Kefarmasian)
4. Implementasi RPK
5. Monitoring dan Konseling
6. Tindak lanjut
PENGHENTIAN ANTIDEPRESAN
➢ Penghentian antidepresan → tapering off dosis (penurunan dosis
secara perlahan dalam kurun waktu tertentu)
➢ Penghentian secara tiba-tiba dapat menyebabkan → Withdrawal
syndrome (Gejala fisik dan mental yang terjadi setelah berhenti atau
mengurangi asupan obat)
1. Memburuk dg paroxetin, venlafaxin
2. Gejala : pusing, mual, parestesia, cemas/insomnia
3. Onset : 36-72 jam
4. Durasi : 3-7 hari
39
JADWAL TAPERING DOSIS
Keterangan : risiko kambuh/relaps paling besar 1-6 bulan stlh penghentian
40
43 MONITORING TERAPI
44
45
EFEKTIVITAS TERAPI
3/28/2023
46
EDUKASI PADA PENDERITA
Ggn depresi bukan cacat kepribadian/kelemahan karakter
Semua antidepresan efektivitasnya sama
Sbgn besar px akan mengalami ESO pd permulaan terapi
Antidepresan sebaiknya diminum pd waktu yg sama setiap hari
Respon thd antidepresan tertunda
Antidepresan diminum min 6-9 bulan
Antideperesan bukan senyawa adiktif
OBAT YANG DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN DEPRESIF
51
FAKTOR RISIKO RELAPS/REKURENSI DARI DEPRESI
3/28/2023
Faktor farmasetika
1. Obat dihentikan tll cepat
2. Ketidakpatuhan minum obat, sebagian atau total
3. Kegagalan meyakinkan pentingnya meneruskan pengobatan
4. Dosis tll rendah utk tx jangka panjang
5. Treatment resistence
6. Multiple prescribers memberikan keputusan masing-masing utk 1
px
7. Pengalaman ADR dan ESO yg tdk nyaman
8. Kebutuhan edukasi dan motivasi
Faktor lain penderita
1. Keparahan penyakit
2. Hidup sendiri/kurannya dukungan klrg
3. Ketidakmampuan px utk mandiri
4. Staf kesehatan lain gagal memberikan harapan pd px
52
SEROTONIN SYNDROME
▪ Sindrom serotonin adalah kondisi ketika kadar serotonin dalam
tubuh terlalu banyak. Kondisi ini terjadi akibat konsumsi obat
yang tidak sesuai dosis atau tanpa dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan dokter.
▪ Timbul pd penderita yg minum 2/lebih obat yg meningkatkan
kadar serotonin di SSP
▪ Paling sering akibat kombinasi MAOI, SSRI, dan trisiklik
antidepresan
TATALAKSANA SEROTONIN SYNDROME
54
SYMPTOM YANG BERKAITAN
DENGAN SEROTONIN SYNDROME
55
➢ Efektivitas
Px hrs didukung agar meneruskan dari acute phase → continuing phase → maintenance
phase utk menghindari kekambuhan
➢ Keamanan
▪ Hati-hati risiko timbulnya keinginan bunuh diri pd anak dan remaja stlh minum
antidepresan ttt di awal pengobatan
▪ Hindari overlapping antidepresan dg efek farmakologi sama → peningkatan serotonin
dan NE → serotonin syndrome
▪ Tdk boleh menghentikan tx tiba-tiba, hrs tapered → muncul withdrawal
syndrome
▪ Hati-hati MAOI (inhibitor irreversibel, wkt paruh panjang 14 hari)
▪ Efek sedasi dan antikolinergik
▪ Hindari mengendarai kendaraan
TERIMAKASIH
-Selamat belajar-

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie DEPRESI FARMASI

Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Bagus Utomo
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Lautan Jiwa
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...gex'z windha suardika
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutJoni Iswanto
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniaJoni Iswanto
 
FARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptxFARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptxLIKE43
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
 
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfFarmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfAlexFabrigaz Apt
 
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,LisaSofitriana
 

Ähnlich wie DEPRESI FARMASI (20)

Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
FARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptxFARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptx
 
DEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.pptDEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.ppt
 
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
 
Depresi & mania
Depresi & maniaDepresi & mania
Depresi & mania
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Penatalaksanaan gg-jiwa
Penatalaksanaan gg-jiwaPenatalaksanaan gg-jiwa
Penatalaksanaan gg-jiwa
 
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdfFarmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
Farmakoterapi Pada Ganguan Jiwa.pdf
 
DEPRESI.pptx
DEPRESI.pptxDEPRESI.pptx
DEPRESI.pptx
 
depresi
depresidepresi
depresi
 
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
MIGRAIN, Sakit kepala sebelah, headache,
 

Kürzlich hochgeladen

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Kürzlich hochgeladen (20)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

DEPRESI FARMASI

  • 2. PENDAHULUAN ➢ Gangguan depresif prevalensi 3-8% (50% tjd pd usia produktif 20-50 th) ➢ Wanita >> pria ➢ Seseorang terpicu ggn depresif akibat tekanan, daya tahan mental diri dari lingkungan, selain itu jg akibat ggn neurotransmitter di otak dan faktor genetis ➢ Gejala : kelelahan, merasa lamban, insomnia, sedih, murung, nafsu makan terganggu, kehilangan BB, Penderita mengalami distorsi kognitif (rasa bersalah, tidak berharga, putus asa) 2
  • 3. PENGERTIAN GANGGUAN DEPRESIF ➢ Gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai akar masalah (episode depresif, ggn distimik, ggn depresi mayor, ggn depresi unipolar dan bipolar) ➢ Merupakan gangguan medik serius menyangkut kinerja otak 3
  • 4. EPIDEMIOLOGI ➢ Rata-rata dimulai pd usia 15 dan 30 th ➢ Epidemiologi tidak tergantung ras dan sosioekonomi ➢ Perempuan mempunyai kecenderungan 2x lebih besar daripada laki-laki → efek hormonal (Baby Blue’s syndrome) ➢ Napza dan alkohol → terdiri dari substansi kimia yg mempengaruhi fungsi otak (mengganggu proses pikir, perasaan dan perilaku) 4
  • 5. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI ➢ Penyebab : gangguan neurotransmitter norepinefrin (NE), serotonin (5HT1) dan dopamin sehingga menyebabkan tubuh menerima komunikasi scr salah dlm pikiran, perasaan dan perilaku → terapi farmakologi memperbaiki kerja neurotransmitter tsb ➢ Secara genetik, depresi mayor dan bipolar → anak kembar/hubungan saudara ➢ Menurut Freud → kehilangan obyek cinta, hubungan, relasi, sakit kronis, krisis keluarga pemicu episode ggn depresif ➢ Selain itu ggn depresif dpt diakibatkan oleh bbrp obat, contoh : 5
  • 6. DAMPAK GANGGUAN DEPRESIF ➢ Terganggunya kehidupan sosial ekonomi, produktivitas menurun ➢ Penderita ggn depresif tdk mendapatkan pengobatan tepat krn : ▪ Gejalanya tak dikenali, dianggap ringan/ggn fisik ▪ Penderita dianggap org malas, lemah dan manja shg tidak dibawa ke pelayanan kesehatan ▪ Stigma masyarakat : ggn depresif = ggn jiwa ▪ Penderita tidak berdaya utk mencapai layanan kesehatan 8
  • 7. TANDA DEPRESI • Pola tidur abnormal, sering gelisah dan mimpi buruk • Sulit konsentrasi • Selalu khawatir, mudah tersinggung dan cemas • Aktivitas yg tadinya disenangi makin lama dihentikan • Rasa malas di pagi hari 6
  • 8. GEJALA DEPRESI GEJALA UTAMA ▪ Afek depresif ▪ Anhedonia atau hilangnya minat dan rasa gembira ▪ Anergia atau energi yang berkurang sehingga pasien menjadi mudah lelah dan aktivitasnya berkurang GEJALA LAINNYA ▪ Berkurangnya perhatian, konsentrasi ▪ Berkurangnya kepercayaan diri, harga diri ▪ Adanya gagasan rasa bersalah, tidak berguna ▪ Pesimis, bayangan masa depan suram ▪ Ada ide atau upaya untuk membahayakan atau bunuh diri ▪ Gangguan tidur ▪ Berkurangnya nafsu makan
  • 9. TIPE GANGGUAN DEPRESIF Akut, berulang → gangguan episode depresif Kronik → hampir sepanjang waktu dan menetap sedikitnya selama 2 tahun (distimia)
  • 10. ➢Episode depresif ringan : 2 gejala utama + 2 gejala lain > 2 minggu ➢Episode depresif sedang : 2 gejala utama + 3 gejala lain, >2 minggu. ➢Episode depresif berat : 3 gejala utama + 4 gejala lain > 2 minggu. Jika gejala amat berat & awitannya cepat, diagnosis boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu. ➢Episode depresif berat dengan gejala psikotik : episode depresif berat + waham, halusinasi, atau stupor depresif.
  • 11. GANGGUAN BIPOLAR = GANGGUAN MANIA-DEPRESIF ➢Suatu bentuk ggn depresif dg mood swing dari murung(depresi) ke sangat gembira (mania) → perilaku merusak diri ➢Gejala episode depresif : murung/sedih, hilang minat/anhedonia, kelelahan. ➢Sering disertai gejala psikologik (merasa bersalah, ide bunuh diri, agitasi (mengamuk), gangguan makan dan tidur) 10
  • 12. Seseorang yang depresi mengalami kesedihan terus-menerus tanpa sebab yang pasti. Sedangkan pengidap bipolar mengalami kesedihan dan kesenangan bergantian PERBEDAAN DEPRESI DENGAN BIPOLAR
  • 13. TERAPI NON FARMAKOLOGI 3/28/2023 Terapi Fisik dan Terapi Perubahan Perilaku ELECTRO CONVULSIVE THERAPY (ECT) terapi dg melewatkan arus listrik ke otak digunakan dlm kasus depresif berat/mpy risiko bunuh diri besar dan respon tx dg obat antidepresan kurang baik ECT dpt menurunkan risiko bunuh diri dan lama rawat di RS lebih pendek ECT tdk dianjurkan pd kondisi : ➢ Usia < 15th ➢ Sekolah ➢ Riwayat kejang ➢ Psikosis kronik ➢ Kondisi fisik krg baik ➢ Bumil, busui ➢ Epilepsi ➢ TBC ➢ Tekanan intra kranial tinggi ➢ Kelainan infark miokard 23
  • 14. ➢ Digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik ➢ Diberikan secara individu, kelompok atau pasangan yg disesuaikan dengan gangguan psikologik yang mendasarinya ➢ Dilakukan dengan memberikan kehangatan, empati, pengertian dan optimisme 24 PSIKOTERAPI
  • 15. FARMAKOTERAPI Tujuan terapi pada 3 fase pengobatan gangguan depresif : 1. Fase akut (6-12 minggu) → mencapai remisi (gejala hilang) 2. Fase lanjutan (4-9 bulan setelah remisi) → mengeliminasi sisa gejala & mencegah kekambuhan (relapse) 3. Fase pemeliharaan (bervariasi umumnya 12-36 bulan) → mencegah kekambuhan 25
  • 16. Terapi akut dan lanjutan dianjurkan utk semua px dg ggn depresif mayor. Pemberian terapi rumatan berdasar pada : • Jml episode sebelumnya • Beratnya episode sebelumnya • Riwayat ggn depresif pd klrg • Usia (lansia → memburuk) • Respon px thd obat • Menetapnya stresor lingkungan Terapi rumatan dianjurkan bila ada salah satu kriteria : 1. 3 atau lebih episode depresif sebelumnya (tanpa memperhatikan usia) 2. 2 atau lebih episode sebelumnya, usia > 50 th 3. 1 atau lebih, usia > 60 th 38
  • 17. TERAPI FARMAKOLOGI Antidepresan Antidepresan tetrasiklik Antidepresan trisiklik (TCA) Selective serotonin re- uptake inhibitor (SSRI) Serotoni/ norepinephrin reuptake inhibitor (SNRI) Monoamin oxidase inhibitor (MAOI)
  • 19. ANTIDEPRESAN TRISIKLIK (TCA) ▪ Mekanisme kerjanya menghambat pengambilan kembali amin biogenik seperti Serotonin dan dopamin didalam otak, ▪ Tidak lagi digunakan sebagai obat lini pertama, karena efek sampingnya ▪ Efek samping yang sering efek kolinergik seperti mulut kering, sembelit, penglihatan ▪ kabur, pusing, takikardi, ingatan menurun, dan retensi urin. ▪ Contoh obat : Amitripilin, Clomipramine, Doxepin, Imipramine, Desipiramine, Nortriptyline. Kontraindikasi : ➢ Miokard Infark, aritmia (terutama blok jantung), mania. ➢ Penggunaan bersamaan dengan MAOI
  • 20. ANTIDEPRESAN TETRASIKLIK ▪ Mekanisme kerjanya sebagai antagonis pada presinaptic α2 –adrenergic autoreseptor dan heteroreseptor, sehingga meningkatkan aktivitas nonadrenergik dan seratonergik. ▪ Bermanfaat untuk pasien depresi dengan gangguan tidur dan kekurangan berat badan. ▪ Efek samping yang ditimbulkan berupa mulut kering, peningkatan berat badan, dan konstipasi. ▪ Obat –obat yang termasuk golongan Tetrasiklik : Maproptilin, Mianserin, Amoxapine, Mirtazapin
  • 21. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) ▪ Batas keamanan lebar ▪ Meningkatkan serotonin ekstraseluler ▪ Diterima sebagai obat lini pertama. ▪ Mekanisme kerjanya menghambat pengambilan serotonin yang telah disekresikan dalam sinap (gap antar neuron) ▪ Obat antidepresan yang termasuk dalam golongan SSRI al : Citalopram, Escitalopram, Fluoxetine, Fluvoxamine, Paroxetine, dan Sertraline.
  • 22. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) ▪ Fluoxetine merupakan antidepresan yang memiliki waktu paruh yang lebih panjang, sehingga fluoxetine dapat digunakan satu kali sehari. ▪ Efek samping yang ditimbulkan Antidepresan SSRI : ✓ gastrointestinal (mual, muntah, dan diare) ✓ disfungsi sexsual pada pria dan Wanita ✓ Pusing ✓ gangguan tidur
  • 23. Serotonin / Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI) ▪ mekanisme kerjanya memblok monoamin dengan lebih selektif Antidepresan golongan SNRI memiliki aksi ganda dan efikasi yang lebih baik dibandingkan dengan SSRI dan TCA dalam mengatasi remisi pada depresi berat. ▪ Obat yang termasuk golongan SNRI yaitu Venlafaxine dan Duloxetine. ▪ Efek samping - Venlafaxine : mual, disfungsi sexual. - Duloxetine : mual, mulut kering, konstipasi, dan insomnia.
  • 24. MONO AMIN OXIDASE INHIBITOR ( MAOI ) ▪ Suatu enzim komplek yang terdistribusi didalam tubuh, yang digunakan dalam dekomposisi amin biogenik (norepinefrin, epinefrin, dopamin, dan serotonin). ▪ Mekanisme: memetabolisme NE dan serotonin untuk mengakhiri kerjanya dan supaya mudah disekresikan. Dengan dihambatnya MAO, akan terjadi peningkatan kadar NE dan serotonin di sinap, sehingga akan terjadi perangsangan SSP. ▪ Enzim pada MAOI memiliki dua tipe yaitu MAO – A dan MAO – B. Kedua obat hanya akan digunakan apabila obat – obat antidepresan yang lain sudah tidak bisa mengobati depresi ( tidak manjur ).
  • 25. MOCLOBOMIDA ▪ Moclobomida merupakan suatu obat baru yang menginhibisi MAO–A secara ireversibel, tetapi apabila pada keadaan overdosis selektivitasnya akan hilang. Selegin secara selektif memblokir MAO –B ▪ Obat – obat yang tergolong dalam MAOI : Moclobemide, Phenelzine, Tranylcypromine, dan Selegiline. ▪ Efek samping : postural hipotensi, penambahan berat badan, gangguan sexual
  • 26. Generic name Initial Dose (mg) Final Dose (mg) Amnesia, Arrhythmia potential Hypotensive potential Sedative potential Precautions Advantages Tricyclic Antidepressan (TCA) Nortriptyline 10-25 25-100 Moderate Moderate Moderate May be fatal in overdose, glaucoma, prostatic disease Therapeutic window 80- 120 ng/ml Amitriptiline 25 - 50 300 Moderate High High May be increased suicidal thinking, bone marrow suppresion - Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) Fluoxetine 10 20-40 Low Low Low Prolonged T ½, nausea tremor, insomnia, drug interactions Side effects not life- threatening, liquid available Sertralin 25 100-200 Low Low Low Nausea, tremor, insomnia Few drug interactions, FDA-approved for PD, OCD, PTSD Paroxetine 10 20-40 Low Low Low Nausea, tremor, drug interactions Mild sedative effect, FDA- approved for PD, OCD, social phobia Citalopram 10 20-40 Low Low Low Nausea, tremor, insomnia Few drug interactions, T ½ longer than sertraline
  • 27. Selective Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI) Venlafaxine 37.5 75-225 Low Low Low Mild hypertentive, headache, nausea, vomiting, do not stop abruptly, not for hypertentives Anxiolytic SSRI & SNRI, fewer drug interactions, extended release prep, FDA- approved fo GAD. Bupropion 75 150-300 low low low Dopaminergic, noradrenergic, agitation, insomnia, seizures, dose should be divided Anxiolitic, for aphathetic depression, when TCA/SSRI fail, sustained release preparation available
  • 29. PERAN FARMASIS 1. Menyusun database px 2. Evaluasi 3. Penyusunan RPK (Rencana Pelayanan Kefarmasian) 4. Implementasi RPK 5. Monitoring dan Konseling 6. Tindak lanjut
  • 30. PENGHENTIAN ANTIDEPRESAN ➢ Penghentian antidepresan → tapering off dosis (penurunan dosis secara perlahan dalam kurun waktu tertentu) ➢ Penghentian secara tiba-tiba dapat menyebabkan → Withdrawal syndrome (Gejala fisik dan mental yang terjadi setelah berhenti atau mengurangi asupan obat) 1. Memburuk dg paroxetin, venlafaxin 2. Gejala : pusing, mual, parestesia, cemas/insomnia 3. Onset : 36-72 jam 4. Durasi : 3-7 hari 39
  • 31. JADWAL TAPERING DOSIS Keterangan : risiko kambuh/relaps paling besar 1-6 bulan stlh penghentian 40
  • 33. 44
  • 34. 45
  • 36. EDUKASI PADA PENDERITA Ggn depresi bukan cacat kepribadian/kelemahan karakter Semua antidepresan efektivitasnya sama Sbgn besar px akan mengalami ESO pd permulaan terapi Antidepresan sebaiknya diminum pd waktu yg sama setiap hari Respon thd antidepresan tertunda Antidepresan diminum min 6-9 bulan Antideperesan bukan senyawa adiktif
  • 37. OBAT YANG DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN DEPRESIF 51
  • 38. FAKTOR RISIKO RELAPS/REKURENSI DARI DEPRESI 3/28/2023 Faktor farmasetika 1. Obat dihentikan tll cepat 2. Ketidakpatuhan minum obat, sebagian atau total 3. Kegagalan meyakinkan pentingnya meneruskan pengobatan 4. Dosis tll rendah utk tx jangka panjang 5. Treatment resistence 6. Multiple prescribers memberikan keputusan masing-masing utk 1 px 7. Pengalaman ADR dan ESO yg tdk nyaman 8. Kebutuhan edukasi dan motivasi Faktor lain penderita 1. Keparahan penyakit 2. Hidup sendiri/kurannya dukungan klrg 3. Ketidakmampuan px utk mandiri 4. Staf kesehatan lain gagal memberikan harapan pd px 52
  • 39. SEROTONIN SYNDROME ▪ Sindrom serotonin adalah kondisi ketika kadar serotonin dalam tubuh terlalu banyak. Kondisi ini terjadi akibat konsumsi obat yang tidak sesuai dosis atau tanpa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. ▪ Timbul pd penderita yg minum 2/lebih obat yg meningkatkan kadar serotonin di SSP ▪ Paling sering akibat kombinasi MAOI, SSRI, dan trisiklik antidepresan
  • 41. SYMPTOM YANG BERKAITAN DENGAN SEROTONIN SYNDROME 55
  • 42. ➢ Efektivitas Px hrs didukung agar meneruskan dari acute phase → continuing phase → maintenance phase utk menghindari kekambuhan ➢ Keamanan ▪ Hati-hati risiko timbulnya keinginan bunuh diri pd anak dan remaja stlh minum antidepresan ttt di awal pengobatan ▪ Hindari overlapping antidepresan dg efek farmakologi sama → peningkatan serotonin dan NE → serotonin syndrome ▪ Tdk boleh menghentikan tx tiba-tiba, hrs tapered → muncul withdrawal syndrome ▪ Hati-hati MAOI (inhibitor irreversibel, wkt paruh panjang 14 hari) ▪ Efek sedasi dan antikolinergik ▪ Hindari mengendarai kendaraan