Dokumen tersebut membahas tentang konsep takwa dalam Islam dan hubungannya dengan Allah SWT, sesama manusia, diri sendiri dan lingkungan. Takwa merupakan pelaksanaan aturan Allah secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Umat beragama diajak untuk bekerjasama, tolong-menolong, serta menjaga kerukunan dan hubungan yang harmonis antar umat beragama.
5. 1. Melaksanakan segala perintah Allah
2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah
(haram)
3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum
dan ketentuan Allah
Allah SWT menjelaskan dalam Surat Ali’Imran Ayat 102:
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim
(beragama Islam)
6. Secara umum takwa merupakan akumulasi dari
pelaksanaan aturan Allah dalam hubungan dengan
Allah, sesama manusia, dan alam lingkungannya.
HUBUNGAN DENGAN ALLAH
Hubungan dengan Allah dalam arti pemahaman
terhadap-Nya merupakan titik tolak terwujudnya
ketakwaan. Hubungan dengan Allah dilakukan seorang
muslim dalam bentuk ketaatan melaksanakan ibadah.
Konsistensi mendirikan shalat lima waktu, membaca
Al-qur’an, mencintai kekasih-Nya Rasulullah saw
melalui cara-cara memberi shalawat, mengunjungi
makamnya serta memuliakan namanya dengan
menjaga dan menjauhkannyadari sikap-sikap yang
dapat menjatuhkan atau merendahkan derajatnya.
7. Taat kepada Allah dan taat kepada Rasulullah
merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan,
taat kepada Rasul berarti taat kepada Allah.
Ali’Imran Ayat 102 : Wahai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa
kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam
keadaan Muslim (beragama Islam).
8. HUBUNGAN DENGAN SESAMA MANUSIA
1. Hubungan dengan keluarga
a.Berbakti kepada orang tua
firman Allah Q.S. Lukman : 14 yang artinya
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.
9. Hubungan anak dengan orang tua merupakan
hubungan yang istimewa yang terkait erat dengan
sebab perkawinan. Seorang anak dilahirkan dengan
perjuangan dan pengorbanan yang berat dari ayah dan
ibunya, karena itu anak diwajibkan untuk berbuat baik
kepada orang tuanya.
b. Menyayangi keluarga
Menyayangi keluarga ditampilkan dalam bentuk
pemberian kasih sayang kepada seluruh anggota keluarga.
Kasih sayang tidak selalu dilahirkan dalam bentuk
pemberian materi, tetapi yang lebih penting adalah
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh, sehingga
kasih sayang dapat dirasakan oleh keluarga.
10. HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT
a. Menegakkan keadilan
Adil merupakan kebutuhan azasi setiap orang dan setiap
muslim senantiasa menjaga azasi ini dengan cara berpihak
kepada keadilan dan berusaha menegakkan keadilan ditengahtengah masyarakat.sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji,kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
11. b. Amar makruf nahyi mungkar
Amar makruf nahyi mungkar merupakan bentuk
aktualisasi ajaran islam ditengah masyarakat dengan cara
menegakkan kebenaran dan membenci keburukan dan
kemungkaran yang ada ditengah masyarakat.
c. menyebarkan rahmat dan kasih sayang
Hubungan yang baik dengan sesama manusia adalah
mengembangkan silatrahmi dan menjalin dan mengokohkan
tali persaudaraan atas dasar kasih sayang. Menyebarkan
rahmat dan kasih sayang dapat pula menghindarkan sifat-sifat
buruk,
seperti
sombong,angkuh,fitnah
dan
suudzan,permusuhan. Sebab sifat-sifat tercela tersebut lahir
dari egoisme dan menyenangi kepuasan diri sendiri yang
berlebihan.
12. . HUBUNGAN DENGAN SENDIRI
1. Memelihara kehormatan diri
Hubungan dengan diri sendiri dilakukan melalui upaya
menjaga dan memelihara kehormatan diri antara lain menjaga
kesucian diri dengan menghindari makanan dan minuman
yang haram, seperti mencuri,menipu,korupsi serta perbuatan
lain yang merugikan orang lain. Dalam hubungan dengan diri
sendiri ini yang menjadi penekanan adalah mengendalikan
dorongan-dorongan nafsu yang membawa manusia kedalam
suatu tindakan yang jelek.
2. Sabar
Sabar pada dasarnya adalah interaksi seorang dengan
diinya sendiri. Sabar merupakan sikap yang lahir dari
penyerahan total terhadap Allah, karena itu sabar tidak pernah
dipisahkan dari keyakinan tentang kekuasaan Allah.
13. 3. Syukur
Syukur yaitu menumbuhkan sikap berterimakasih atas
apa yang diperolehnya dari Allah atau sesama manusia.
Bersyukur dengan ucapan adalah mengucapkan hamdalah
setiap merasakan nikmat. Bersyukur yang paling tinggi
nialainya adalah mensyukui nikmat Allah melalui perbuatan
yaitu menggunakan nikmat yang diberikan Allah sesuai
dengan keharusannya.
Besyukur terhadap nikmat Allah dijamin mrndapatkan
tambahan nikmat dari Allah, sebagaimana dijanjikannya :
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmumemaklumkan:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Kusangat pedih".(QS.
14. 4. istiqamah
Istiqamah adalah tegak berdiri diatas prinsip
kebenaran yang diyakininya. Istiqamah merupakan sikap
hidup yang mampu berdiri diatas prinsip tauhid dan
mendorong dirinya untuk senantiasa konsisten dengan
prisip itu dalam kondisi apapun.
HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Mengelola dan memelihara alam
Manusia diciptakan Allah dan digelarkan dimuka bumi
untuk mengelola isi bumi dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya sebagai makhluk Allah yang sempurna. Memakmurkan
bumi adalah mengelola sumberdaya yang disediakan Allah untuk
kebahagian dan kesejahteraan hidup manusia. Kebahagiaan hakiki
mencakup keseuruhan hidup, yaitu hidup didunia dan akhirat,
kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat dalam konsep islam
tidak dapat pisahkan.
15. Manusia ditengah-tengah alam memiliki peran sebagai subjek
yang akan berpengaruh terhadap lingkungannya dan hubungan manusia
dengan alam lingkungannya merupakan interaksi yang saling
berpengaruh. Al-Qur’an banyak memberikan dorongan untuk menjaga
dan memelihara alam dan lingkungan hidup, karena misi islam pada
dasarnya mencakup sikap terhadap alam. Alam adalah anugerah Allah
kepada manusia, sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah
Allah, maka ia dituntut untuk dapat menjaga dan memelihara alam
disamping menggunakan dan memanfaatkannya, sebagaimana firman
Allah:
16. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari(akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang
benar).”(Qs. Ar-Ruum:41)
18. Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan
sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia
memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan material
maupun spiritual. Ajaran Islam menganjurkan manusia
untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun)
dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat
berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras,
bangsa, dan agama.
19. HUBUNGAN INTERN UMAT ISLAM
Hubungan sesama muslim digambarkan sebagai sesuatu
yang tak terpisahkan, sebagaimana sabda Rasulullah
dalam hadistnya :
“Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan
suatu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh itu
terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan
demamnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Rasul mengajarkan umatnya untuk saling
memberikan perhatian dan kepedulian terhadap sesama
sehingga, terwujud ukhuwah islamiah yang dilandasi
kasih sayang. Kasih sayang dalam ukhuwah islamiah akan
membentuk hubungan yang akrab, saling mengasihi, dan
saling memberikan perhatian.
20. Dalam memantapkan ukhuwah islamiyah, para ulama
menetapkan tiga konsep :
•Kosep tanawwu al ibadah (keragaman cara beribadah)
•Konsep almuktiu fi ijtihadi lahu ajrun (kesalahan dalam
berijtihad mendapat ganjaran)
•Konsep la hukma lillahi qabla ijihad al raujtahid (Allah
belum menetapkan suatu hukum sebelum upya ijtihad
dilakukan seorang mujtahid)
21. HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Agama islam diturunkan untuk manusia dengan segala
keberagamannya. Ajaran islam tidak melarang umatnya untuk
berhubungan dengan umat beragama lain. Islam mengajarkan
umatnya untuk senantiasa berpihak pada kebenaran dan
keadilan terhadap siapa saja, termasuk orang-orang non
muslim.
Dalam hubungan dengan umat beragama lain
hendaknya seorang muslim tetap menjaga keyakinan
(aqidah)nya, yaitu meyakini bahwa agama islamlah yang
diridhai Allah dan berusaha menyucikan aqidahnya. Hal ini
berarti bahwa hubungannya dengan pihak lain tidak sampai
membenarkan keyakinan mereka atau saling tukar keyakinan,
tetapi tetap menghormati dan menghormti dan menghargai
keyakinan masing-masing.
22. Hubungan yang baik antara umat islam dengan umat agama lain
telah dibuktikan sepanjang sejarah islam. Dengan demikian, dalam
hubungan umat islam dengan umat beragama lain, Al-Qur’an
mengajarkan prinsip-prinsip toleransi sebagai rujukan. Prinsipprinsip tersebut adalah :
• Dilarang melakukan pemaksaan dalam beragama baik secara
halus apalagi kasar.
• Manusia berhak memilih,memeluk agama, dan beribadat
menurut keyakinannya.
• Tidak berguna memaksa seseorang agar menjadi seorang muslim
• Allah tidak melarang hidup bermasyarakat dengan orang yang
tidak sepaham atau tidak seagama.