KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSA
Meneladani akhlaq rasulullah
1. MENELADANI AKHLAQ RASULULLAH
Sofyan Siroj, Lc MM
Disampaikan Pada Acara Mahasiswa Keperawatan Universitas
Riau
Pekanbaru Masjid Akramunnas Universitas Riau Gobah
Jum’at, 10 Oktober 2014
2. Inspirasi
ْدَقَلَْن ََكُْكَلْ ِفِْول ُسَرِْللاْةَوسُأْةَن َسَحْنَمِلَْن ََكْرَيوُجَْللاَْموَيالَوَْرِخآالَْرَكَذَوَْللااًريِثَك
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
(Q.S al-Ahzab: 21)
3. Inspirasi
ُْ ُكبِب ُُيْ ِوِنُعِبهتاَفَْهْاَّللَونُّبُُِْت ُُتنُكْن
ِ
ْالُقَْْرورُفَغُْهاَّللَْو ُكَبوُنُذْ ُكَْلرِفغَيَْوُهاَّللْمِح
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Ali Imran [3] : 31)
4. Inspirasi
َْهّل َسَْوِهيَلَعُْهْاَّلل هَّل َْصِ هْاَّللَلو ُسَْرهنَأَْةَريَُرهْ ِِبَأْنَعَْلاَقْ ََبَأْنَمْ هَّل
ِ
ْاَةهنَجْالَونُلُخدَيْ ِِتهمُأُّْ ُُك َْْوِ هْاَّللَلو ُسَْر َاَْيوُلاَقْنَم
ََْبَأْدَقَفْ ِاِن َصَعْنَمَْوَةهنَجَْاللَخَدْ ِِنَعاَطَأْنَمَْلاَقْ ََبْأَي
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap umatku masuk surga selain
yang enggan, " Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah,
lantas siapa yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa yang
taat kepadaku (mengikuti aku) masuk surga dan siapa yang
menyelisihi aku berarti ia enggan.“
(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya nomor 6737)
5. Makna Hakiki Dari Mencintai Dan Meneladani
Rasulullah Saw.
menyadari hakikat kehadiran Rasul saw.
satu-satunya jalan untuk mewujudkan visi rahmatan lil ‘alamin
ISLAM
Menerapkan Akhlaq Rasulullah dalam kehidupan nyata di ruang:
Pribadi
Keluarga
Bermasyarakat
Bernegara
Masyarakat Internasional
6. Bukti Keteladanan/Kecintaan
Kepada Rasul
1. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk
ketundukan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan
tuntunan beliau. Beliau bersabda:
ُْتيَاَْرَ َاْمَكوُّل َصْ َِّل َصُاْ ِِوُم
Salatlah kalian sebagaimana aku salat. (H.R. Bukhari
2. Dalam tatacara berpakaian yang menutup aurat,
sopan, bersih dan indah, makan makanan yang halal,
bersih dan bergizi, makan tidak sampai kenyang, tidak
makan kecuali setelah dalam keadaan lapar.
7. 3. Dalam berkeluarga, misalnya sebagai seorang suami yang
harus melindungi, mencintai dan menyayangi keluarganya.
Beliau bersabda:
ْثَالَثْ ُاُكَيُندْنِمْه ََلِاْ َبِبُح:ُْبيِلطَاْ ِْف ِِنيَعُْةهرُقْتَلِعُجَْوُءا َسِنلاَوُْهاَوَْرِةَال هْالص
ِْائ َسالن
Telah ditanamkan padaku di dunia ini tiga perkara: rasa cinta
kepada wanita, wewangian, serta dijadikan mataku sejuk
terhadap salat. (H.R. an-Nasai)
3. Sebagai pemimpin umat, Beliau lebih mendahulukan
kepentingan umatnya daripada kepentingan pribadinya;
Beliau bukan tipe manusia individualistik yang hanya
memikirkan dirinya sendiri.
4. Sebagai anggota masyarakat, Beliau bukan manusia yang suka
berdiam diri di rumah seraya memisahkan diri dengan
masyarakat sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan semua
lapisan masyarakat dan sering mengunjungi rumah-rumah
para sahabatnya.
8. Untuk itu mengikuti sunnah Rasulullahshallallahu alayhi wa
sallam adalah kewajiban asasi bagi setiap muslim. Ini merupakan
konsekwensi dari syahadat kita yang kedua, wa asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah. Mengikuti sunnah
Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam juga merupakan jalan
keselamatan dalam kehidupan akhir zaman saat ini yang penuh
dengan fitnah.
10. Akhlak Nabi SAW.
“ Michael Hart mencantumkan nama
Rasulullah SAW dalam urutan pertama 100
tokoh yang paling berpengaruh di dunia,
lantaran kagum dengan akhlak beliau.
Rasulullah SAW tidak saja berhasil mendidik
diri, keluarga dan umatnya tetapi beliau juga
mampu melestarikan kekuatan teladan itu
dalam setiap nadi generasi para pengikutnya.
Sebelum menasehati orang lain, jauh-jauh hari
beliau selalu menghiasi dirinya dengan akhlak
mulia ‘ibda binafsika.”
11. Akhlak Nabi SAW
Dr. Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya ‘Al Quran
Berjalan‘ setebal 399 menyimpulkan : “Kesuksesan
luar biasa besar yang ditorehkan Rasulullah SAW
tidak terlepas dari kisah sukses beliau dalam
memerankan diri sebagai sosok manusia yang
berakhlak mulia. Akhlak inilah yang mengawali
tugas-tugas mulia yang dibebankan Tuhan
kepadanya.“
12. Gambaran akhlak Nabi SAW
Terhadap istrinya
Panggilan kesayangan terhadap
istrinya, Yaa Khumaira (Wahai yang
pipinya kemerah-merahan)
13. Gambaran akhlak Nabi SAW.
Terhadap anak & cucunya
“Adalah Muhammad saw. mengangkat dan
melempar ke atas putri kecilnya, Fathimah Az
Zahra’ ra tinggi-tinggi dan menangkapnya. Beliau
melakukan itu beberapa kali, kemudian beliau
bersabda, ”Semoga harum namanya dan luas
rizkinya.”
Diriwayatkan oleh Jabir, berkata, ”Saya menemui
Nabi saw, ketika beliau berjalan merangkak
sedangkan di atasnya Hasan dan Husain ra sedang
bercanda. Beliau bersabda, ”Seganteng-ganteng
orang adalah kalian berdua, dan seadil-adil orang
adalah kalian berdua.”
14. Gambaran Akhlak Nabi SAW.
Terhadap sahabatnya
Senyuman…
Itulah yang senantiasa keluar dari bibir mulia
Muhammad saw., dalam setiap perilakunya. Beliau
tersenyum ketika bertemu dengan sahabatnya. Saat
beliau menahan amarah atau ketika beliau berada di
majelis peradilan sekalipun.
15. Gambaran akhlak Nabi SAW.
Terhadap ummatnya
Ketika menjelang sakaratul maut yang
beliau ucapkan hanya dua hal
Ummati…ummati…ummati… (Umatku)
As-Shalah…as-Shalah…as-
Shalah…(Shalat)
16. Gambaran Akhlak Nabi SAW
Terhadap binatang
Rasululullah SAW dikenal sebagai sosok yang amat
penyayang, bahkan terhadap binatang dan musuh-musuhnya
sekalipun. Dikisahkan pada suatu hari ketika Rasul berjalan
pulang ke rumahnya, beliau melihat seekor kucing sedang tidur
bersama anak-anaknya di atas jubah yang hendak dipakainya.
Agar mereka tidak terganggu, lalu beliau menggunting bagian
jubah yang ditiduri kucing tersebut dan selebihnya beliau pakai.
17. Gambaran Akhlak Nabi SAW.
Terhadap Non Muslim & yang memusuhinya
Nabi dan Pengemis Yahudi
Kisah Nabi dan anak non muslim Abu Mahdzurah, si pemilik
suara merdu. Ketika dia mengejek adzan. Bagaimana
Muhammad saw. Memperlakukannya? Beliau tidak
memarahinya atau menghukumnya atas ejekan itu. Bahkan
beliau mengusap kepalanya seraya berdo’a, “Ya Allah, berilah
keberkahan terhadapnya dan tunjukilah dia kepada Islam,
beliau mengucapkan itu dua kali. Selanjutnya beliau
menyuruh dia mengucapkan, “Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar” sampai akhirnya Abu Mahdzurah adzan di
Makkah, Subhanallah!
18. Saudara sekalian, Sudahkah kita ….
Mengenal Rasulullah?!
Mencintai Rasulullah sebagaimana Beliau mencintai
kita?!
Meneladani akhlak Beliau SAW?!
Menjadikan Beliau SAW sebagai tokoh idola?!
……?!