SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
                                        Ir. S.N.M.P. Simamora, MT.
                                        sns@politekniktelkom.ac.id
                                      Program studi Teknik Komputer
                                        Jurusan Teknologi Informasi
                                                 Bandung
                                                   2008




                                                Abstraksi
 Komunikasi Data saat ini tidak terbatas hanya dapat ditransmisikan melalui kanal fisik saja; menggunakan
 media nirkabel saat ini sudah menjadi trend di kalangan end-user untuk akses data ke suatu back-bone
 Jaringan IP (Internet Protocol), terlebih di tempat pengunjung plaza, mall, ataupun di lingkungan sekolah
 dan institusi pendidikan. Bahkan saat ini setiap notebook atau netbook harus standar fitur yang dimiliki
 adalah WiFi card. Belum lagi akses internet melalui teknologi komunikasi bergerak yang disediakan oleh
 provider-provider telekomunikasi bergerak dengan teknologi GPRS (General Packets Radio Services),
 WAP (Wireless Application Protocol), 3G, atau HSDPA (High-Speed Downlink Packets Access).

 Teknologi Wireless saat ini sudah menjadi pilihan media transmisi untuk mereduksi biaya operasi dan
 pemeliharaan dimana sangat tinggi pada media transmisi kabel tetap (fixed-cable). Walaupun di balik
 kelebihannya tersebut, tetap memiliki kelemahan seperti sifatnya connectionless, rentan terhadap noise dan
 gangguan cuaca, serta keterbatasan coverage-area; dan pembangunan base-station atau cell-station yang
 baru untuk memperluas jangkauan akses sentral ke end-user. Namun dengan peningkatan teknik akses
 jamak serta modulasi-demodulasi yang lebih baik lagi, dimungkinkan QoS dapat terus ditingkatkan.

 Kata kunci: wireless, protocol, komunikasi data, gelombang, sentral.


I. Pendahuluan                                                 kategori Jaringan Lokal Akses Radio
                                                               (JARLOKAR). Media transmisi gelombang
 Pada prinsipnya yang dimaksud dengan                          radio dibangun antara sentral ke terminal
 Teknologi Wireless adalah sebuah kemajuan                     pelanggan. Terminal pelanggan masih
 generasi mutahir dalam mekanisme, teknik,                     memiliki mobilitas yang lebih dibandingkan
 rekayasa, dan keilmuan dalam suatu perangkat                  jenis fixed-phone pada teknologi telepon
 yang difungsikan untuk mengirimkan suatu                      tetap, namun dengan keterbatasan sepanjang
 sinyal informasi ataupun data melalui media                   dalam coverage area network cell-station
 transmisi gelombang radio atau gelombang                      terhadap terminal pelanggan.
 mikro. Dengan demikian suatu Teknologi
 Wireless akan menggunakan gelombang radio
 dalam pengiriman dan penerimaan data atau
 sinyal antara pengirim (transmitter) dan
 penerima (receiver).

 Klasifikasi Teknologi Wireless saat ini, dapat
 disebutkan sebagai berikut:                                 Gambar 1.1 Perangkat Cordless-Telephone
 a. Cordless-Telephone, teknologi wireless ini
     pengembangan dari Jaringan PSTN (Public
     Switched Telephone Network), untuk
Komputer Nirkabel; artinya terminal
b.   Mobile-Communications, pada teknologi                  pelanggan       merupakan       perangkat
     wireless ini dimana setiap terminal                    mikroelektronika    berbasiskan    sistem
     pelanggan (mobile-station, MS) dapat saling            komputer.
     membangun dan menerima panggilan saat
     terjadi pergerakan. Ini disebabkan, MS
     selalu dalam coverage-area base-station
     (BS) provider yang digunakan. Misalkan:
     AMPS (Analog Mobile Phone Systems),
     GSM (Global System for Mobile-
     communications), CDMA (Code Division
     Multiple Access).




                                                                 Gambar 1.5 Model Komunikasi
                                                                      Jaringan Wireless
Gambar 1.2 Skema interkoneksi antara Jaringan
       PLMN dengan Jaringan PSTN
                                                      II. Karakteristik Gelombang Radio
c.   Satellite, teknologi wireless ini memiliki
     titik orbit yang paling luas dibandingkan lain     Sinyal informasi yang dipancarkan oleh sebuah
     disebabkan tidak menggunakan daya                  transceiver (transmitter-receiver) dalam bentuk
     jangkauan       sistem    komunikasi    radio      gelombang elektromagnetik. Seperti telah
     terrestrial (stasiun bumi).                        diketahui      dalam       suatu      gelombang
                                                        elektromagnetik, direpresentasikan dalam tiga
                                                        parameter utama, yakni: Amplitudo (amplitude),
                                                        Frekuensi (frequency), dan Fasa atau sudut
                                                        (phase). Amplitudo adalah tinggi (maksimal atau
                                                        minimal) sebuah gelombang elektromagnetik.
                                                        Bila amplitudo bernilai positif maksimal, maka
Gambar 1.3 Skema Orbit-Pancar suatu Satelit ke          gelombang berada di puncak; sebaliknya bila
               Stasiun Bumi                             amplitudo bernilai negatif minimal, maka
                                                        gelombang berada pada lembah.
     Salah satu contoh perangkat yang
     merepresentasikan teknologi satelit ini                             sine

     adalah VSAT (Very Small Aperture
     Terminal).                                              A                    cosine




                                                                                                          ωt


                                                             A
                                                                            λ
 Gambar 1.4 Skema Arsitektur Jaringan VSAT
                                                                                   λ

d.   Wireless Network, teknologi wireless ini               Gambar 2.1 Gelombang Sinusoidal dan
     lebih umum digolongkan pada Jaringan                              Cosinusoidal
Amplitudo merepresentasikan keras/lemahnya
bunyi atau tinggi-rendahnya gelombang;
satuannya dinyatakan dalam decibels (dB).
Bunyi yang dapat merusak telinga manusia jika
volumenya di atas 85dB, sedangkan untuk level
menghancurkan gendang telinga bila sudah
menembus batas 130dB.

Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi
dalam periode waktu satu detik. Frekuensi dan                               Gambar 2.2 Spektrum Gelombang
waktu (t) adalah berbanding terbalik; dengan                                       Elektromagnetik
demikian jika t semakin rendah (nilai semakin
kecil), maka frekuensi semakin tinggi, sehingga                      Dalam memperhitungkan propagasi gelombang
rambatan gelombang semakin cepat. Rentang                            radio, harus memperhatikan parameter-parameter
frekuensi pendengaran manusia berada pada                            berikut:
interval: 20Hz s.d 20KHz, sedangkan speech-                          a) Kanal propagasi, sifatnya ‘un-controlled’,
spectrum berada pada rentang 300-3400Hz.                                 sehingga harus dimodelkan terlebih dahulu
Jika suatu suara volumenya ditinggikan atau                              seperti:    pemilihan       perangkat    radio,
dipelankan, itu sama saja dengan meningkatkan                            algoritma DSP (Digital Signals Processing),
atau menurunkan nilai amplitudo-nya tanpa                                perhitungan path-loss, dan QoS (Quality of
mengubah nilai frekuensi-nya.                                            Services).
                                                                     b) Kanal multipath, kanal yang terbentuk
Fasa adalah sudut yang terbentuk pada                                    akibat lintasan jamak dari setiap propagasi
gelombang elektromagnetik saat rambatan                                  gelombang radio.
terjadi. Akibat fasa yang terbentuk, maka                            c) Spektrum frekuensi, penggunaan dan
Postulat Trigonometri berlaku, yaitu:                                    pemilihan kanal transmisi sebagai saluran
Sin(α+β) = Sinα.Cosβ + Cosα.Sinβ ……..(2.1)                               sinyal informasi up-link dan down-link.
Sin(α-β) = Sinα.Cosβ - Cosα.Sinβ ….…..(2.2)                          d) Efek Fading, implikasi dari fading harus
Cos(α+β) = Cosα.Cosβ - Sinα.Sinβ ……..(2.3)                               diperhitungkan agar kuat-sinyal terima di
Cos(α-β) = Cosα.Cosβ + Sinα.Sinβ ……..(2.4)                               receiver tetap dapat dipertahankan. Fading
                                                                         adalah fluktuasi daya sinyal terima akibat
Dari Pers.(2.1) dan (2.2):                                               adanya proses propagasi dari gelombang
                 Sin (α+β)       Sinα.Cosβ    Cosα.Sinβ
                                                                         radio. Munculnya fading menyebabkan
                 Sin (α - β)     Sinα.Cosβ    Cosα.Sinβ                  lintasan jamak yang disebut multipath-
 Sin (α+β)       Sin (α - β)      2 Sinα.Cosβ                            fading, yakni fenomena lintasan jamak dari
                                                                         transmitter (Tx) ke receiver (Rx) akibat
Didapatkan:                                                              tidak ada lintasan gelombang langsung
                                                                         sehingga      sinyal      terima    merupakan
Sin(α+β) + Sin(α-β) = 2.Sinα.Cosβ ……..(2.5)
                                                                         superposisi gelombang terima dari sifat
Jika:
                                                                         alamiah propagasi gelombang radio yaitu
(α+β) = C, dan
                                                                         reflection, diffraction, dan scattering.
(α-β) = D, maka:
(α+β)+(α-β) = C + D
2α = C + D ,                                                      III. Teknik Multiplexing
Sehingga didapatkan:                                                  Teknik Multiplexing adalah mengirimkan sebuah
 1 α = C + D…………………………(2.6)
 2                                                                    sinyal informasi berbeda menggunakan sebuah
                                                                      kanal yang sama dengan tujuan untuk efisiensi
Dari Pers.(2.5) dan (2.6):                                            penggunaan bandwidth kanal transmisi. Nama
                   [ Sin ( + )    Sin ( - ) ]                         lainnya disebut sebagai Multiple-Access atau
    Sin .Cos
                                2                                     Akses Jamak.
Sin C + Cos D)      2 Sin [ 1 ( + ) ] Cos [ 1 ( - ) ] …………(2.7)
                            2           2
                                                                     Klasifikasi Teknik Multiplexing berdasar
Level dan klasifikasi gelombang elektromagnetik                      parameter yang diseragamkan untuk dikirimkan
dapat diperlihatkan pada gambar berikut ini:                         yaitu:
3.1 Frequency Division Multiplexing (FDM)          dimana antara pelanggan diberi time-slot tertentu
Teknik FDM adalah mengirimkan secara               sehingga sinyal informasi dapat dikirimkan
bersamaan dengan menggabungkan sejumlah            secara bersama-sama.
sinyal informasi menjadi satu kanal transmisi
berdasarkan    frekuensinya     masing-masing;
dengan demikian total bandwith dari keseluruhan
kanal dibagi menjadi sub-sub kanal oleh
frekuensi. Dengan demikian setiap sinyal
informasi akan dimodulasi dengan carrier-wave
yang berbeda.
Contohnya Layanan koneksi internet melalui
Jaringan Telepon Tetap yang sekaligus melayani
layanan komunikasi voice telephony, dengan
skemanya sebagai berikut:                                      Gambar 3.3 Teknik TDM

                                                   3.3 Code Division Multiplexing (CDM)
                                                   Teknik Multiplexing ini didefinisikan sinyal
                                                   informasi didudukan pada kanal yang sama pada
                                                   waktu bersamaan dengan frekuensi sama, namun
                                                   setiap sinyal informasi dibedakan dalam kode-
                                                   kode yang unik, yang disebut Pseudo-random
                                                   Number. Teknik CDM disebut juga dengan Code
      Gambar 3.1 Arsitektur Teknik FDM             Division Multiple Access (CDMA), yang
                                                   umumnya         digunakan      pada   Teknologi
                                                   Komunikasi Bergerak.
                                                   Kunci pada Teknik CDM adalah spektral
                                                   tersebar, yang artinya sebuah komunikasi dengan
                                                   karakteristik sebagai berikut:
                                                        setiap informasi yang dibawa di-transmisi-
                                                        kan dengan bandwidth melebihi batas
                                                        bandwidth minimal yang dibutuhkan untuk
                                                        mengirimkan informasi.
                                                        bandwidth dinaikkan dengan menggunakan
                                                        kode spreading yang saling independen
                                                        dengan informasi.
                                                        di sisi Rx, kode spreading akan di-recover
       Gambar 3.2 Skema Teknik FDM                      kembali      untuk    mendapatkan    sinyal
                                                        informasi yang sebenarnya.
Dari Gambar 3.2 diperlihatkan bahwa Teknik
Frequency Division Multiplexing (FDM)              Ilustrasinya sebagai berikut:
merupakan gabungan banyak kanal input
menjadi sebuah kanal output berdasarkan
frekuensi; setiap sinyal di-modulasi-kan ke
dalam frekuensi carrier yang berbeda dan
frekuensi carrier tersebut terpisah dan perlu
diingat bahwa bandwidth dari sinyal-sinyal
tersebut tidak boleh overlap. Contoh lain yang
menggunakan Tekni Multiplexing FDM adalah
teknologi komunikasi bergerak AMPS (Advance             Gambar 3.4 Teknik CDM atau CDMA
Mobile Phone Systems), siaran radio dan televisi
kabel.                                             Secara garis besar Teknik Akses Jamak dapat
                                                   dikelompokan sebagai berikut berdasar contoh
                                                   layanannya:
3.2 Time Division Multiplexing (TDM)               • FDM: cable, cell-phones, broadband
Teknik Multiplexing ini diartikan sebagai          • TDM: ISDN, optical-fiber, LAN
pendudukan kanal transmisi secara bergantian,      • CDM: cell phones
IV. Antena dan Karakteristiknya                           atas, yakni vertikal). Bila digabungkan,
   Antena (antenna) bukanlah merupakan alat               akan terbentuk pola radiasi secara 3-
   telekomunikasi, melainkan salah satu elemen            Dimensi.
   dalam sebuah alat telekomunikasi yang berperan
   sebagai transmitter (Tx) dan/atau receiver (Rx).
   Sebuah antena dibutuhkan, bila media-transmisi
   yang      digunakan      adalah      gelombang
   elektromagnetik.
   Klasifikasi gelombang elektromagnetik:




                                                            Gambar 4.1 Bentuk Radiasi Antena




                                                          Gambar 4.2 Bentuk 3-D Radiasi Antena
      Tabel 4.1 Level frekuensi dan wavelength

   Oleh      sebab    menggunakan       gelombang     •   Power Gain: Ratio power output antena
   elektromagnetik sebagai media-transmisinya,            terhadap power input antena, yang diukur
   maka ada daya keterbatasan jangkauan; sehingga         dalam dBi (ukuran logaritma gain terhadap
   sinyal informasi yang diterima oleh antena perlu       antena isotropic).
   untuk dikuatkan kembali sesuai dengan standar      •   Directivity: mengukur konsentrasi power
   sinyal terima dengan menggunakan kemampuan             radiasi dalam satu bagian tertentu, yang
   gain. Setiap antena memiliki gain yang                 dimungkinkan mendeskripsikan kemampuan
   besarannya dihitung dalam satuan dB (decibel).         antena menerima power radiasi langsung
                                                          pada posisi tertentu.
   Dalam prakteknya, ada beberapa aspek yang          •   Polarization: berorientasi kepada jangkauan
   perlu diperhatikan dalam memilih sebuah antena         gelombang elektromagnetik dari sumber
   sesuai dengan kebutuhan, dan bisa digunakan            pancar. Beberapa tipe polarisasi antena
   sebagai karakteristik sebuah antena, yaitu:            seperti: Linear, Vertical, Horizontal,
   • Antenna radiation patterns: model geometri           Circular, Elliptical. Polarisasi menjadi hal
       sebaran yang memproyeksikan kekuatan               terpenting       apabila       menginginkan
       sinyal transmisi pancar atau terima pada           performansi antena lebih. Untuk itu harus
       sebuah antena, pada satu frekuensi, satu           sinkronisasi antara antena pemancar, dan
       polarisasi, dan satu state kondisi.                antena penerima.
       Besarannya diukur dalam dB.
       Bentuk radiasi antena biasanya dimodelkan      Antena Isotropic adalah antena dengan radiasi
       dalam dua bentuk, yakni: bentuk elevasi        medan elektromagnetik merata ke segala arah.
       (menggambarkan radiasi energi antenna dari     Seperti terlihat pada model geometri 3-Dimensi
       sisi, yakni horizontal), dan bentuk azimuth    berikut ini:
       (menggambarkan radiasi energi antena dari
Pn (θ , φ )iso = 1                                                        5.2 Circuit Switching
                                                                          Karakteristiknya sebagai berikut:
                                                                          • Data bersifat real-time
                                                                          • Koneksi via sentral atau stasiun pemancar
                                                                          • Tidak mengenal session
                                                                          • Contoh: komunikasi telephony, dan siaran
                                                                            Radio / TV broadcast.
                                                                          • Sinyal informasi menduduki kanal voice
                                                                          • Sinyal informasi dikirimkan melalui sentral
                                                                            atau stasiun pemancar, dan melewati beberapa
                                                                            repeater untuk menguatkan sinyal yang
                                                                            diteruskan.                           time spent hunting for
           Gambar 4.3 Model 3-D Geometri
                                                                                                                       an outgoing trunk
                 Antena Isotropic
                                                                         user creates calling

                                                                                                                      t
V. Teknik Switching                                                          disconnected-
  Setiap sentral identik dengan fungsi switching                                signals
  dan signaling; switching digunakan untuk
  melakukan teknik propagasi dan routing agar                                    propagation
                                                                                    delay
  sinyal informasi yang dikirimkan dapat melalui
  node-node terdekat, sedangkan signaling                                                                              disconnected-
  digunakan untuk memberikan kode/tanda                                                                                   signals
  sebagai maksud/pemberitahuan bagaimana status
  sinyal informasi yang telah melakukan fungsi                                                  A     B       C   D
  switching tersebut.
                                                                                  A, B, C, D adalah sentral

  Klasifikasi Teknik Switching:                                                   Gambar 5.2 Skema Circuit Switching
  5.1 Message Switching                                                   Disconnected-signal dibangkitkan jika kondisi:
  Karakteristiknya:                                                       • Terminal subscriber tujuan tetap kondisi ON-
  • Data bersifat non real-time (setiap data yang                           HOOK dalam waktu lama.
    dikirimkan, tidak serta-merta mendapat
                                                                          • Terminal subscriber tujuan beralih dari
    balasan langsung dari penerima)
                                                                            kondisi OFF-HOOK menjadi ON-HOOK.
  • Selalu berhubungan dengan koneksi internet
                                                                          • Trafik kanal sibuk.
    atau intranet dan dengan basis data
  • Mengenal session
                                                                          Kondisi ON-HOOK / OFF-HOOK dijelaskan
  • Contoh: e-mail
                                                                          sebagai berikut:
  • Sinyal informasi menduduki kanal data, yang
                                                                              ON-HOOK, jika hand-set perangkat telepon
    dikirimkan 1 blok data penuh (seperti: email
                                                                              tidak diangkat (sinyal listrik dari sentral ke
    yang terdiri dari header dan body; dimana
                                                                              terminal subscriber tetap ON).
    header merujuk kepada pihak yang dituju serta
    pengirim, sedangkan body merujuk kepada isi                               OFF-HOOK, jika hand-set perangkat telepon
    dari message tersebut)                                                    diangkat (sinyal listrik dari sentral ke
                                      queueing
                                                                 delay        terminal subscriber menjadi OFF/terputus).
           user sends email
                               message
                                                             t
                                                                          5.3 Packet Switching
                                         message                          Karakteristiknya sebagai berikut:
                                                                          • Data bisa bersifat non real-time atau real-time
                                                                          • Sinyal informasi yang ditransmisikan dalam
                                                   message
                 propagation
                    delay
                                                                            bentuk data digital.
                                                                          • Biasanya       dilakukan       pada       sistem
                               A         B     C         D
                                                                            telekomunikasi untuk Jaringan Komunikasi
                A, B, C, D adalah router / gateway
                                                                            Data.
        Gambar 5.1 Skema Message Switching
• Oleh disebabkan sinyal informasi dibentuk                                        VI. Referensi:
      dalam format pem-packet-an, maka 1 packet                                           1. Saadawi, T.N. and Ammar, M.H.,
      data bisa terjalin/terdiri dari beberapa data                                          “Fundamentals    of    Telecommunication
      yang berbeda.                                                                          Networks”, John Wiley and Sons, NY, 1994.
    • Mengenal session dan pipelining-process.                                            2. Simamora,        S.N.M.P.,        “Dasar
    • Sinyal informasi menduduki kanal data.                                                 Telekomunikasi”,    Departemen    Sistem
                                                                                             Komputer, Fak.Teknik, ITHB, Bandung,
    Teknik Packet Switching terbagi atas dua, yaitu:                                         2002.
       Datagram Packet Switching                                                          3. Simamora, S.N.M.P., “Jaringan Komputer”,
       Karakteristiknya sebagai berikut:                                                     Jurusan Ilmu Komputer, F-MIPA, UNAI,
       • Data bersifat non real-time, karena                                                 Bandung, 2006
          mengenal on-line / off-line.
       • Contohnya: layangan chatting

         Virtual Packet Switching                                                         Tentang Penulis:
         • Merupakan kombinasi antara Teknik                                              Minat dalam bidang Telekomunikasi dan
           Circuit Switching dengan Datagram                                              Komunikasi      Jaringan,   khususnya      dalam
           Packet Switching.                                                              perangkat keras, optimasi kanal sinyal informasi,
         • Terbagi atas dua berdasar pada                                                 dan pemrograman anta-muka end-user. Sarjana
                                                                                          Teknik dan Magister Teknik di bidang
           kemutahiran sinyal informasi yang
                                                                                          Telekomunikasi dari Departemen Elektroteknik,
           dikirimkan, yaitu:
             Non Real-time, contohnya SMS (Simple                                         Institut Teknologi Bandung; selain aktif menulis
                                                                                          dan meneliti, juga mengajar di beberapa
             Message Services), oleh karena
                                                                                          perguruan tinggi di Jakarta dan Bandung. Salah
             melibatkan basis data untuk menangani
             status message yang dikirimkan dengan                                        satu aktivis penggerak “IT Masuk Kampoeng”,
                                                                                          dan berusaha terus memprovokasi lulusan-
             kondisi ‘pending’.
                                                                                          lulusan Sekolah Lanjutan Atas untuk ‘melek’
             Real-time, contohnya Bluetooth dan
             VoIP, yang digunakan untuk layanan                                           dan menyenangi bidang Teknologi Komunikasi
                                                                                          dan Informasi.
             komunikasi voice.
                                                                            queueing
user sends packets                                                            delay


                         Pa
                           ket                                              t
                                 -1
         source
                         Pa
                           ket
                                 -2
                                          Pa
                                             ket
                                                 -1
                         Pa
                           ket
                                 -3
                                          Pa
                                             ket
                                                 -2
                                                          Pa
                                                            ket
                                          Pa                   -1
                                             ket
                                                 -3
                                                          Pa
                                                            ket
                                                                  -2

                                                          Pa
       propagation                                           ket
                                                                 -3
          delay
                                                                           destination
                     A                B               C                D
       A, B, C, D bisa sentral atau router / gateway

           Gambar 5.3 Skema Packet Switching

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektroBab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Fairuz Zabadi
 
Makalah transmisi data
Makalah transmisi dataMakalah transmisi data
Makalah transmisi data
guest044324a2
 
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan PSatellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
Wawas P
 
Microwave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indMicrowave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.ind
ijul23
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektroBab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
Bab 1.-pendahuluan-fakultas-teknik-elektro
 
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan NirkabelMedia Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
Media Transmisi Data
Media Transmisi DataMedia Transmisi Data
Media Transmisi Data
 
Evolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selularEvolusi _teknologi selular
Evolusi _teknologi selular
 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
 
Makalah transmisi data
Makalah transmisi dataMakalah transmisi data
Makalah transmisi data
 
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
Sim , pak hapzli ali, yuliana devi, 43216110127, jasa dan provider penyediaan...
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan PSatellite transmission - Wawas Ihsan P
Satellite transmission - Wawas Ihsan P
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
 
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
 
Microwave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indMicrowave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.ind
 
Tugas kuliah translate
Tugas kuliah translateTugas kuliah translate
Tugas kuliah translate
 
Interface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDMInterface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDM
 

Andere mochten auch (9)

Manajemen Teknologi-2
Manajemen Teknologi-2Manajemen Teknologi-2
Manajemen Teknologi-2
 
About PERL script
About PERL scriptAbout PERL script
About PERL script
 
External Short Message Enitity
External Short Message EnitityExternal Short Message Enitity
External Short Message Enitity
 
Usul kurikulum TK
Usul kurikulum TKUsul kurikulum TK
Usul kurikulum TK
 
Struktur dan Organisasi Komputer
Struktur dan Organisasi KomputerStruktur dan Organisasi Komputer
Struktur dan Organisasi Komputer
 
Wireless Kom Ber A4
Wireless Kom Ber A4Wireless Kom Ber A4
Wireless Kom Ber A4
 
Exercise on electronic circuit
Exercise on electronic circuitExercise on electronic circuit
Exercise on electronic circuit
 
Cloud Computing
Cloud ComputingCloud Computing
Cloud Computing
 
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan TelekomunikasiJaringan Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi
 

Ähnlich wie Wireless Technology and Its Characteristics

Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VTugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Coepielz Koto
 
3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf
3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf
3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf
NovitaRizkaYulaekha1
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
Eddy_TKJ
 
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
BektiWidhianto
 
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopCell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Materi Kuliah Online
 
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
styo14
 
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
Lina Ernita
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer
Muh Ramadhan
 

Ähnlich wie Wireless Technology and Its Characteristics (20)

Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VTugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
 
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
1_Dasar_Telekomunikasi.ppt
 
3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf
3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf
3_4_Memahami_aspek-aspek_teknologi_komunikasi_data_dan_suara_.pdf
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
P3 jarkom
P3 jarkomP3 jarkom
P3 jarkom
 
Presentasi wireless microwave
Presentasi wireless   microwavePresentasi wireless   microwave
Presentasi wireless microwave
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
 
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
608806035-Perkembangan-Teknologi-Microwave-Link-Pada-Teknik-Jaringan-Komputer...
 
Modulasi
ModulasiModulasi
Modulasi
 
Konsep dasar jaringan nirkabel
Konsep dasar jaringan nirkabelKonsep dasar jaringan nirkabel
Konsep dasar jaringan nirkabel
 
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopCell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
 
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
 
media_transmisi_komunikasi_data.pptx
media_transmisi_komunikasi_data.pptxmedia_transmisi_komunikasi_data.pptx
media_transmisi_komunikasi_data.pptx
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
16067356 teknologi-jaringan-bawah-air
 
Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer
 
1088
10881088
1088
 
Wireless AP Metrics
Wireless AP MetricsWireless AP Metrics
Wireless AP Metrics
 

Mehr von S N M P Simamora

Mehr von S N M P Simamora (20)

Power over-ethernet
Power over-ethernetPower over-ethernet
Power over-ethernet
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instruction
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma Symboolon
 
Algoritma Symboolon
Algoritma SymboolonAlgoritma Symboolon
Algoritma Symboolon
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
 
Wireless Sensor Network
Wireless Sensor NetworkWireless Sensor Network
Wireless Sensor Network
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem Komputer
 
ADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 PresentationADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 Presentation
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan Logaritma
 
Formula Matematika
Formula MatematikaFormula Matematika
Formula Matematika
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan Matriks
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
UBB105 Pengantar Teknologi InformasiUBB105 Pengantar Teknologi Informasi
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Wireless Technology and Its Characteristics

  • 1. Teknologi Wireless dan Karakteristiknya Ir. S.N.M.P. Simamora, MT. sns@politekniktelkom.ac.id Program studi Teknik Komputer Jurusan Teknologi Informasi Bandung 2008 Abstraksi Komunikasi Data saat ini tidak terbatas hanya dapat ditransmisikan melalui kanal fisik saja; menggunakan media nirkabel saat ini sudah menjadi trend di kalangan end-user untuk akses data ke suatu back-bone Jaringan IP (Internet Protocol), terlebih di tempat pengunjung plaza, mall, ataupun di lingkungan sekolah dan institusi pendidikan. Bahkan saat ini setiap notebook atau netbook harus standar fitur yang dimiliki adalah WiFi card. Belum lagi akses internet melalui teknologi komunikasi bergerak yang disediakan oleh provider-provider telekomunikasi bergerak dengan teknologi GPRS (General Packets Radio Services), WAP (Wireless Application Protocol), 3G, atau HSDPA (High-Speed Downlink Packets Access). Teknologi Wireless saat ini sudah menjadi pilihan media transmisi untuk mereduksi biaya operasi dan pemeliharaan dimana sangat tinggi pada media transmisi kabel tetap (fixed-cable). Walaupun di balik kelebihannya tersebut, tetap memiliki kelemahan seperti sifatnya connectionless, rentan terhadap noise dan gangguan cuaca, serta keterbatasan coverage-area; dan pembangunan base-station atau cell-station yang baru untuk memperluas jangkauan akses sentral ke end-user. Namun dengan peningkatan teknik akses jamak serta modulasi-demodulasi yang lebih baik lagi, dimungkinkan QoS dapat terus ditingkatkan. Kata kunci: wireless, protocol, komunikasi data, gelombang, sentral. I. Pendahuluan kategori Jaringan Lokal Akses Radio (JARLOKAR). Media transmisi gelombang Pada prinsipnya yang dimaksud dengan radio dibangun antara sentral ke terminal Teknologi Wireless adalah sebuah kemajuan pelanggan. Terminal pelanggan masih generasi mutahir dalam mekanisme, teknik, memiliki mobilitas yang lebih dibandingkan rekayasa, dan keilmuan dalam suatu perangkat jenis fixed-phone pada teknologi telepon yang difungsikan untuk mengirimkan suatu tetap, namun dengan keterbatasan sepanjang sinyal informasi ataupun data melalui media dalam coverage area network cell-station transmisi gelombang radio atau gelombang terhadap terminal pelanggan. mikro. Dengan demikian suatu Teknologi Wireless akan menggunakan gelombang radio dalam pengiriman dan penerimaan data atau sinyal antara pengirim (transmitter) dan penerima (receiver). Klasifikasi Teknologi Wireless saat ini, dapat disebutkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Perangkat Cordless-Telephone a. Cordless-Telephone, teknologi wireless ini pengembangan dari Jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network), untuk
  • 2. Komputer Nirkabel; artinya terminal b. Mobile-Communications, pada teknologi pelanggan merupakan perangkat wireless ini dimana setiap terminal mikroelektronika berbasiskan sistem pelanggan (mobile-station, MS) dapat saling komputer. membangun dan menerima panggilan saat terjadi pergerakan. Ini disebabkan, MS selalu dalam coverage-area base-station (BS) provider yang digunakan. Misalkan: AMPS (Analog Mobile Phone Systems), GSM (Global System for Mobile- communications), CDMA (Code Division Multiple Access). Gambar 1.5 Model Komunikasi Jaringan Wireless Gambar 1.2 Skema interkoneksi antara Jaringan PLMN dengan Jaringan PSTN II. Karakteristik Gelombang Radio c. Satellite, teknologi wireless ini memiliki titik orbit yang paling luas dibandingkan lain Sinyal informasi yang dipancarkan oleh sebuah disebabkan tidak menggunakan daya transceiver (transmitter-receiver) dalam bentuk jangkauan sistem komunikasi radio gelombang elektromagnetik. Seperti telah terrestrial (stasiun bumi). diketahui dalam suatu gelombang elektromagnetik, direpresentasikan dalam tiga parameter utama, yakni: Amplitudo (amplitude), Frekuensi (frequency), dan Fasa atau sudut (phase). Amplitudo adalah tinggi (maksimal atau minimal) sebuah gelombang elektromagnetik. Bila amplitudo bernilai positif maksimal, maka Gambar 1.3 Skema Orbit-Pancar suatu Satelit ke gelombang berada di puncak; sebaliknya bila Stasiun Bumi amplitudo bernilai negatif minimal, maka gelombang berada pada lembah. Salah satu contoh perangkat yang merepresentasikan teknologi satelit ini sine adalah VSAT (Very Small Aperture Terminal). A cosine ωt A λ Gambar 1.4 Skema Arsitektur Jaringan VSAT λ d. Wireless Network, teknologi wireless ini Gambar 2.1 Gelombang Sinusoidal dan lebih umum digolongkan pada Jaringan Cosinusoidal
  • 3. Amplitudo merepresentasikan keras/lemahnya bunyi atau tinggi-rendahnya gelombang; satuannya dinyatakan dalam decibels (dB). Bunyi yang dapat merusak telinga manusia jika volumenya di atas 85dB, sedangkan untuk level menghancurkan gendang telinga bila sudah menembus batas 130dB. Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam periode waktu satu detik. Frekuensi dan Gambar 2.2 Spektrum Gelombang waktu (t) adalah berbanding terbalik; dengan Elektromagnetik demikian jika t semakin rendah (nilai semakin kecil), maka frekuensi semakin tinggi, sehingga Dalam memperhitungkan propagasi gelombang rambatan gelombang semakin cepat. Rentang radio, harus memperhatikan parameter-parameter frekuensi pendengaran manusia berada pada berikut: interval: 20Hz s.d 20KHz, sedangkan speech- a) Kanal propagasi, sifatnya ‘un-controlled’, spectrum berada pada rentang 300-3400Hz. sehingga harus dimodelkan terlebih dahulu Jika suatu suara volumenya ditinggikan atau seperti: pemilihan perangkat radio, dipelankan, itu sama saja dengan meningkatkan algoritma DSP (Digital Signals Processing), atau menurunkan nilai amplitudo-nya tanpa perhitungan path-loss, dan QoS (Quality of mengubah nilai frekuensi-nya. Services). b) Kanal multipath, kanal yang terbentuk Fasa adalah sudut yang terbentuk pada akibat lintasan jamak dari setiap propagasi gelombang elektromagnetik saat rambatan gelombang radio. terjadi. Akibat fasa yang terbentuk, maka c) Spektrum frekuensi, penggunaan dan Postulat Trigonometri berlaku, yaitu: pemilihan kanal transmisi sebagai saluran Sin(α+β) = Sinα.Cosβ + Cosα.Sinβ ……..(2.1) sinyal informasi up-link dan down-link. Sin(α-β) = Sinα.Cosβ - Cosα.Sinβ ….…..(2.2) d) Efek Fading, implikasi dari fading harus Cos(α+β) = Cosα.Cosβ - Sinα.Sinβ ……..(2.3) diperhitungkan agar kuat-sinyal terima di Cos(α-β) = Cosα.Cosβ + Sinα.Sinβ ……..(2.4) receiver tetap dapat dipertahankan. Fading adalah fluktuasi daya sinyal terima akibat Dari Pers.(2.1) dan (2.2): adanya proses propagasi dari gelombang Sin (α+β) Sinα.Cosβ Cosα.Sinβ radio. Munculnya fading menyebabkan Sin (α - β) Sinα.Cosβ Cosα.Sinβ lintasan jamak yang disebut multipath- Sin (α+β) Sin (α - β) 2 Sinα.Cosβ fading, yakni fenomena lintasan jamak dari transmitter (Tx) ke receiver (Rx) akibat Didapatkan: tidak ada lintasan gelombang langsung sehingga sinyal terima merupakan Sin(α+β) + Sin(α-β) = 2.Sinα.Cosβ ……..(2.5) superposisi gelombang terima dari sifat Jika: alamiah propagasi gelombang radio yaitu (α+β) = C, dan reflection, diffraction, dan scattering. (α-β) = D, maka: (α+β)+(α-β) = C + D 2α = C + D , III. Teknik Multiplexing Sehingga didapatkan: Teknik Multiplexing adalah mengirimkan sebuah 1 α = C + D…………………………(2.6) 2 sinyal informasi berbeda menggunakan sebuah kanal yang sama dengan tujuan untuk efisiensi Dari Pers.(2.5) dan (2.6): penggunaan bandwidth kanal transmisi. Nama [ Sin ( + ) Sin ( - ) ] lainnya disebut sebagai Multiple-Access atau Sin .Cos 2 Akses Jamak. Sin C + Cos D) 2 Sin [ 1 ( + ) ] Cos [ 1 ( - ) ] …………(2.7) 2 2 Klasifikasi Teknik Multiplexing berdasar Level dan klasifikasi gelombang elektromagnetik parameter yang diseragamkan untuk dikirimkan dapat diperlihatkan pada gambar berikut ini: yaitu:
  • 4. 3.1 Frequency Division Multiplexing (FDM) dimana antara pelanggan diberi time-slot tertentu Teknik FDM adalah mengirimkan secara sehingga sinyal informasi dapat dikirimkan bersamaan dengan menggabungkan sejumlah secara bersama-sama. sinyal informasi menjadi satu kanal transmisi berdasarkan frekuensinya masing-masing; dengan demikian total bandwith dari keseluruhan kanal dibagi menjadi sub-sub kanal oleh frekuensi. Dengan demikian setiap sinyal informasi akan dimodulasi dengan carrier-wave yang berbeda. Contohnya Layanan koneksi internet melalui Jaringan Telepon Tetap yang sekaligus melayani layanan komunikasi voice telephony, dengan skemanya sebagai berikut: Gambar 3.3 Teknik TDM 3.3 Code Division Multiplexing (CDM) Teknik Multiplexing ini didefinisikan sinyal informasi didudukan pada kanal yang sama pada waktu bersamaan dengan frekuensi sama, namun setiap sinyal informasi dibedakan dalam kode- kode yang unik, yang disebut Pseudo-random Number. Teknik CDM disebut juga dengan Code Gambar 3.1 Arsitektur Teknik FDM Division Multiple Access (CDMA), yang umumnya digunakan pada Teknologi Komunikasi Bergerak. Kunci pada Teknik CDM adalah spektral tersebar, yang artinya sebuah komunikasi dengan karakteristik sebagai berikut: setiap informasi yang dibawa di-transmisi- kan dengan bandwidth melebihi batas bandwidth minimal yang dibutuhkan untuk mengirimkan informasi. bandwidth dinaikkan dengan menggunakan kode spreading yang saling independen dengan informasi. di sisi Rx, kode spreading akan di-recover Gambar 3.2 Skema Teknik FDM kembali untuk mendapatkan sinyal informasi yang sebenarnya. Dari Gambar 3.2 diperlihatkan bahwa Teknik Frequency Division Multiplexing (FDM) Ilustrasinya sebagai berikut: merupakan gabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi; setiap sinyal di-modulasi-kan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dan perlu diingat bahwa bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak boleh overlap. Contoh lain yang menggunakan Tekni Multiplexing FDM adalah teknologi komunikasi bergerak AMPS (Advance Gambar 3.4 Teknik CDM atau CDMA Mobile Phone Systems), siaran radio dan televisi kabel. Secara garis besar Teknik Akses Jamak dapat dikelompokan sebagai berikut berdasar contoh layanannya: 3.2 Time Division Multiplexing (TDM) • FDM: cable, cell-phones, broadband Teknik Multiplexing ini diartikan sebagai • TDM: ISDN, optical-fiber, LAN pendudukan kanal transmisi secara bergantian, • CDM: cell phones
  • 5. IV. Antena dan Karakteristiknya atas, yakni vertikal). Bila digabungkan, Antena (antenna) bukanlah merupakan alat akan terbentuk pola radiasi secara 3- telekomunikasi, melainkan salah satu elemen Dimensi. dalam sebuah alat telekomunikasi yang berperan sebagai transmitter (Tx) dan/atau receiver (Rx). Sebuah antena dibutuhkan, bila media-transmisi yang digunakan adalah gelombang elektromagnetik. Klasifikasi gelombang elektromagnetik: Gambar 4.1 Bentuk Radiasi Antena Gambar 4.2 Bentuk 3-D Radiasi Antena Tabel 4.1 Level frekuensi dan wavelength Oleh sebab menggunakan gelombang • Power Gain: Ratio power output antena elektromagnetik sebagai media-transmisinya, terhadap power input antena, yang diukur maka ada daya keterbatasan jangkauan; sehingga dalam dBi (ukuran logaritma gain terhadap sinyal informasi yang diterima oleh antena perlu antena isotropic). untuk dikuatkan kembali sesuai dengan standar • Directivity: mengukur konsentrasi power sinyal terima dengan menggunakan kemampuan radiasi dalam satu bagian tertentu, yang gain. Setiap antena memiliki gain yang dimungkinkan mendeskripsikan kemampuan besarannya dihitung dalam satuan dB (decibel). antena menerima power radiasi langsung pada posisi tertentu. Dalam prakteknya, ada beberapa aspek yang • Polarization: berorientasi kepada jangkauan perlu diperhatikan dalam memilih sebuah antena gelombang elektromagnetik dari sumber sesuai dengan kebutuhan, dan bisa digunakan pancar. Beberapa tipe polarisasi antena sebagai karakteristik sebuah antena, yaitu: seperti: Linear, Vertical, Horizontal, • Antenna radiation patterns: model geometri Circular, Elliptical. Polarisasi menjadi hal sebaran yang memproyeksikan kekuatan terpenting apabila menginginkan sinyal transmisi pancar atau terima pada performansi antena lebih. Untuk itu harus sebuah antena, pada satu frekuensi, satu sinkronisasi antara antena pemancar, dan polarisasi, dan satu state kondisi. antena penerima. Besarannya diukur dalam dB. Bentuk radiasi antena biasanya dimodelkan Antena Isotropic adalah antena dengan radiasi dalam dua bentuk, yakni: bentuk elevasi medan elektromagnetik merata ke segala arah. (menggambarkan radiasi energi antenna dari Seperti terlihat pada model geometri 3-Dimensi sisi, yakni horizontal), dan bentuk azimuth berikut ini: (menggambarkan radiasi energi antena dari
  • 6. Pn (θ , φ )iso = 1 5.2 Circuit Switching Karakteristiknya sebagai berikut: • Data bersifat real-time • Koneksi via sentral atau stasiun pemancar • Tidak mengenal session • Contoh: komunikasi telephony, dan siaran Radio / TV broadcast. • Sinyal informasi menduduki kanal voice • Sinyal informasi dikirimkan melalui sentral atau stasiun pemancar, dan melewati beberapa repeater untuk menguatkan sinyal yang diteruskan. time spent hunting for Gambar 4.3 Model 3-D Geometri an outgoing trunk Antena Isotropic user creates calling t V. Teknik Switching disconnected- Setiap sentral identik dengan fungsi switching signals dan signaling; switching digunakan untuk melakukan teknik propagasi dan routing agar propagation delay sinyal informasi yang dikirimkan dapat melalui node-node terdekat, sedangkan signaling disconnected- digunakan untuk memberikan kode/tanda signals sebagai maksud/pemberitahuan bagaimana status sinyal informasi yang telah melakukan fungsi A B C D switching tersebut. A, B, C, D adalah sentral Klasifikasi Teknik Switching: Gambar 5.2 Skema Circuit Switching 5.1 Message Switching Disconnected-signal dibangkitkan jika kondisi: Karakteristiknya: • Terminal subscriber tujuan tetap kondisi ON- • Data bersifat non real-time (setiap data yang HOOK dalam waktu lama. dikirimkan, tidak serta-merta mendapat • Terminal subscriber tujuan beralih dari balasan langsung dari penerima) kondisi OFF-HOOK menjadi ON-HOOK. • Selalu berhubungan dengan koneksi internet • Trafik kanal sibuk. atau intranet dan dengan basis data • Mengenal session Kondisi ON-HOOK / OFF-HOOK dijelaskan • Contoh: e-mail sebagai berikut: • Sinyal informasi menduduki kanal data, yang ON-HOOK, jika hand-set perangkat telepon dikirimkan 1 blok data penuh (seperti: email tidak diangkat (sinyal listrik dari sentral ke yang terdiri dari header dan body; dimana terminal subscriber tetap ON). header merujuk kepada pihak yang dituju serta pengirim, sedangkan body merujuk kepada isi OFF-HOOK, jika hand-set perangkat telepon dari message tersebut) diangkat (sinyal listrik dari sentral ke queueing delay terminal subscriber menjadi OFF/terputus). user sends email message t 5.3 Packet Switching message Karakteristiknya sebagai berikut: • Data bisa bersifat non real-time atau real-time • Sinyal informasi yang ditransmisikan dalam message propagation delay bentuk data digital. • Biasanya dilakukan pada sistem A B C D telekomunikasi untuk Jaringan Komunikasi A, B, C, D adalah router / gateway Data. Gambar 5.1 Skema Message Switching
  • 7. • Oleh disebabkan sinyal informasi dibentuk VI. Referensi: dalam format pem-packet-an, maka 1 packet 1. Saadawi, T.N. and Ammar, M.H., data bisa terjalin/terdiri dari beberapa data “Fundamentals of Telecommunication yang berbeda. Networks”, John Wiley and Sons, NY, 1994. • Mengenal session dan pipelining-process. 2. Simamora, S.N.M.P., “Dasar • Sinyal informasi menduduki kanal data. Telekomunikasi”, Departemen Sistem Komputer, Fak.Teknik, ITHB, Bandung, Teknik Packet Switching terbagi atas dua, yaitu: 2002. Datagram Packet Switching 3. Simamora, S.N.M.P., “Jaringan Komputer”, Karakteristiknya sebagai berikut: Jurusan Ilmu Komputer, F-MIPA, UNAI, • Data bersifat non real-time, karena Bandung, 2006 mengenal on-line / off-line. • Contohnya: layangan chatting Virtual Packet Switching Tentang Penulis: • Merupakan kombinasi antara Teknik Minat dalam bidang Telekomunikasi dan Circuit Switching dengan Datagram Komunikasi Jaringan, khususnya dalam Packet Switching. perangkat keras, optimasi kanal sinyal informasi, • Terbagi atas dua berdasar pada dan pemrograman anta-muka end-user. Sarjana Teknik dan Magister Teknik di bidang kemutahiran sinyal informasi yang Telekomunikasi dari Departemen Elektroteknik, dikirimkan, yaitu: Non Real-time, contohnya SMS (Simple Institut Teknologi Bandung; selain aktif menulis dan meneliti, juga mengajar di beberapa Message Services), oleh karena perguruan tinggi di Jakarta dan Bandung. Salah melibatkan basis data untuk menangani status message yang dikirimkan dengan satu aktivis penggerak “IT Masuk Kampoeng”, dan berusaha terus memprovokasi lulusan- kondisi ‘pending’. lulusan Sekolah Lanjutan Atas untuk ‘melek’ Real-time, contohnya Bluetooth dan VoIP, yang digunakan untuk layanan dan menyenangi bidang Teknologi Komunikasi dan Informasi. komunikasi voice. queueing user sends packets delay Pa ket t -1 source Pa ket -2 Pa ket -1 Pa ket -3 Pa ket -2 Pa ket Pa -1 ket -3 Pa ket -2 Pa propagation ket -3 delay destination A B C D A, B, C, D bisa sentral atau router / gateway Gambar 5.3 Skema Packet Switching