ini adalah sedikut cuatan tentang managemen aksi yang kerap dilakukan oleh seorang mahasiswa semoga menjadi pencerayham untuk banyak kalangan baik mahasiswa masrakat atau pemerintahan yang ada di negara NKRI karena sesuai dengan pembukaan uud 45
2. Definisi manajemen, konflik, dan manajemen
konflik
• MANAJEMEN : ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya
• KONFLIK :
Robbins (1996: 1) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik
adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara
dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat
baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
• MANAJEMEN KONFLIK :
Menurut Ross (1993: 7) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah
yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan
perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan
suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
3. Ciri-ciri terjadinya konflik
• 1. adanya dua pihak secara perorangan maupun kelompok
terlibat dalam suatu interaksi yang saling berlawanan.
• 2. Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan.
• 3. Adanya tindakan yang saling berhadap-hadapan akibat
pertentangan.
• 4. Akibat ketidak seimbangan.
4. Faktor-faktor pemicu konflik
• 1. Faktor manusia dan perilakunya
• A. Ditimbulkan oleh atasan/pimpinan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
• B. Anggota/personil yang mempertahankan peraturan secara kaku.
• C. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, tempramental,
fanatik dan otoriter.
• D. Semangat dan ambisi
• E. Berbagai macam kepribadian
• 2.Faktor organisasi
• A. Persaingan dalam menggunakan sumber daya.
• B. Perbedaan tujuan antar lembaga/unit organisasi.
• C. Interdependensi tugas
• D. Perbedaan nilai dan persepsi
• E. Kekaburan yurisdiksional
• F. Masalah status
• G. Hambatan komunikasi
5. Dampak sebuah konflik
1. Dampak Negatif
• A. Menghambat komunikasi
• B. Menganggu kohesi (keeratan hubungan)
• C. Menganggu kerjasama (Team work)
• D. Mengganggu kinerja, bahkan dapat menurunkan intensitas kinerja itu sendiri
• E. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
• F. Individu atau personil mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan
kecemasan, mangkir, menarik diri, frustasi, dan apatisme.
2. Dampak Positif
A. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
B. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
C. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan
prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
D. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif
E. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat
6. Penyelesaian konflik
• Langkah-langkah sebelum penyelesaian konflik :
1. Usahakan memperoleh semua fakta mengenai keluhan itu
2. Usahakan memperoleh dari kedua belah pihak
3. Selesaikan problema itu secepat mungkin
Cara mengatasi konflik dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini :
1. Rujuk/Ishlah
2. Persuasi
3. Tawar menawar ( Deal)
4. Pemecahan masalah terpadu
5. Penarikan diri
6. Pemaksaan dan intervensi
7. Peran pihak ketiga dalam konflik
• Pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik dengan cara
sebagai berikut :
1. Arbitrase (Arbitration)
2. Mediasi (Mediation)
3. Konsultasi
• Pihak ketiga tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan
penyelesaian konflik, hanya sebagai fasilitator. Terkecuali dari kedua
belah pihak yang bersengketa meminta pihak ketiga mengambil
keputusan, maka diperbolehkan.
• Yang diperlukan oleh pihak ketiga adalah informasi yang akurat tentang
situasi konflik.
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengatasi Konflik (Hendriks, 2001: 7)
• 1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
• 2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
• 3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak anggota.
• 4. pimpinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
• 5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
• 6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/unit kerja.
• 7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung,
jangan ada yang merasa paling hebat.
• 8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/eselon.
10. ADVOKASI
• Usaha terorganisir --membawa perubahan-perubahan secara sistematis
dalam menyikapi suatu kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya
(Meuthia Ganier).
• Membangun organisasi-organisasi demokratis yang kuat untuk membuat
para penguasa bertanggung jawab menyangkut peningkatan
keterampilan serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu
bekerja.
• Upaya terorganisir maupun aksi yang menggunakan sarana-sarana
demokrasi untuk menyusun dan melaksanakan undang-undang dan
kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
merata (Institut Advokasi Washington DC)
11. •Upaya melakukan pembelaan rakyat
(masyarakat sipil) dengan cara yang
sistematis dan terorganisir atas sikap,
perilaku, dan kebijakan yang tidak
berpihak pada keadilan dan kenyataan.
12. Mengapa Advokasi?
• persoalan-persoalan kemanusiaan dan kemiskinan
• Perusakan dan kekejaman kebijakan selalu
menghiasi kehidupan kita
• Keserakahan, kebodohan, dan kemunafikan
semakin tumbuh subur pada lingkungan kita
• Kesenjangan
13. Siapa Pelaku Advokasi?
• Mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan (HMI, PMII, KAMMI, IMM, GMNI, dan lain-lain)
• Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau disebut juga organisasi non-pemerintah
• Komunitas masyarakat petani, nelayan, dan lain-lain
• Organisasi-organisasi masyarakat atau kelompok yang mewakili interest para anggotanya,
termasuk organisasi akar rumput
• Organisasi masyarakat keagamaan (NU, Muhammadiyah, MUI, PHDI, PWI, PGI, Walubi, dan
lain-lain)
• Media
• Komunitas-komunitas basis (termasuk klan dan asosiasi RT, Dukuh, Lurah, dan lain-lain).
Contoh: FBR, Pandu, Apdesi, dan Polosoro
• Persatuan buruh dan kelompok-kelompok lain yang peduli akan perubahan menuju kebaikan
14. Identifikasi
• Mengerti dan memahami isi dari kebijakan beserta konteksnya
• Pelajari beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut.
• Siapa yang akan dipengaruhi baik itu sifatnya merugikan ataupun
menguntungkan
• Siapa aktor-aktor utama, siapa yang mendorong dan apa kepentingan serta
posisi mereka
• Tentukan jaringan formal maupun informal melalui mana kebijakan sedang
diproses. Jaringan formal bisa termasuk institusi-institusi seperti komite
legislatif dan forum public hearing. Jaringan informal melalui komunikasi
interpersonal dari individu-individu yang terlibat dalam proses pembentukan
kebijakan
• Mencari tahu apa motivasi para aktor utama dan juga jaringan yang ada dalam
mendukung kebijakan yang telah dibuat
15. Strategi advokasi:
• . Membangun jaringan di antara organisasi-organisasi akar rumput
(grassroots), seperti federasi, perserikatan, dan organisasi pengayom
lainnya
• Mempererat kokmunikasi dan kerjasama dengan para pejabat dan
beberapa partai politik yang berorientasi reformasi pada pemerintahan
• Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat, organisasi kemahasiswaan,
organisasi kemasyarakatan (NU dan Muhammadiyah)
• Melakukan kampanye dan kerja-kerja media sebagai ajang publikasi
• Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi, class action, dan lain-lain)
• Menerjunkan massa untuk melakukan demonstrasi
17. Manajemen Aksi
• Pemetaan isu ataupun wacana apa yang akan kita gaungkan?
• Apa yang kita inginkan atas isu yang telah kita gaungkan; menolak
atau mendukung?
• Apa persoalannya kemudian kita berinisiatif untuk melakukan aksi?
• Bagaimana kita hendak mengaksesnya?
• Apa sasaran dan tujuan kita (siapa yang membuatnya)?
• Apa yang sedang ditargetkan perundang-undangan ataupun
peraturan adminstratif?
18. Kenapa Mahasiswa
Sejarah telah menyaksikan
berbagai peristiwa besar di dunia
yang tidak lepas dari aktor
intelektual di belakangnya. Kaum
intelektual yang diwakili
masyarakat kampus termasuk
juga mahasiswa sering menjadi
penggagas utama dalam setiap
perubahan.
(Deddy Yanwar Elfani)
19. Gerakan Politik Nilai
Kepentingan pertama dan
terutama yang diperjuangkannya
oleh Mahasiswa adalah nilai-nilai
(values) atau sistem nilai (values
system) yang sifatnya universal
seperti keadilan sosial, kebebasan,
kemanusiaan, demokrasi dan
solidaritas kepada rakyat yang
tertindas.
Karena itu oposisi adhoc gerakan
mahasiswa di Indonesia merupakan
gerakan politik nilai (values
political movement) dan bukan
gerakan politik kekuasaan (power
political movement) yang
merupakan fungsi dasar partai
politik.
(Fadjroel Rahman)
20. Momenentum Gerakan Mahasiswa
Reformasi
• Mei 1998 (pendudukan DPR/MPR
dan penggulingan Soeharto),
• November 1998 (Semanggi I,
penolakan terhadap SI MPR),
• September 1999 (Semanggi II,
Penolakan terhadap UU
Penanggulangan Keadaan
Bahaya),
Pasca-Reformasi
• Oktober 1999 (Penolakan
terhadap Habibie dan Wiranto)
• Januari 2001 (tuntutan
terhadap penurunan
Abdurrahman Wahid serta
pembubaran dan pengadilan
Partai Golkar)
• Penolakan kenaikan Harga BBM
21. Aksi Massa (Demonstrasi)
Suatu model penyampaian gagasan,
pernyataan sikap, penyuaraan pendapat,
opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan
jumlah massa terntentu dan dengan teknik
tertentu agar mendapat perhatian dari
pihak yang dituju tanpa menggunakan
mekanisme birokrasi konvensional.
Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan
pembuat keputusan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
Bersifat ekstraparlementer dan
mengandalkan massa, dan media sebagai
kekuatan penekan.
22. Tahapan Aksi Mahasiswa
22
Aksi !
Merancang Alur dan Perangkat Aksi
Kajian dan Dialektika Gagasan Aksi
Latar Belakang dan Tujuan Aksi
23. Latar Belakang dan Tujuan Aksi
• Kegelisahan Masyarakat
• Aspirasi yang tidak tercapai
• Pemerintahan yang Lembam
• Krisis Demokrasi
• Isu Bersama
• Musuh Bersama
24. Kajian dan Dialektika Aksi
• Gagasan Orisinil
• Dukungan Fakta dan Data
• Rangkaian Diskusi
• Mewakili Aspirasi Masyarakat
(Politik Nilai)
• Dikemas dengan Bahasa yang
Menarik
25. Merancang Alur Aksi
• Etika Aksi
• Doa
• Barisan (Pastikan Mahasiswi dalam keadaan Aman)
• Pra Aksi
• Press Release
• Seminar
• Temui Tokoh
• Aksi Internal Kampus
• Aksi
• Grand Issue
• Tujuan / Capaian
• Skenario
• Massa
• Pemberiatahuan Media
• Pasca-Aksi
• Seminar
• Press Conference
Alur Aksi
• Opening
• Long March
• Teatrikal
• Klimaks
• Press Conference
• Dialog terbuka dengan pemerintah
• Chaos Mode
26. Perangkat Aksi
• Koordinator Lapangan
• Orator
• Negosiator
• Humas
• Border / Keamanan
• Dokumentasi
• Medik
• Tim Kreatif
• Mata-mata/kontra-intel
27. Strategi Pendukung
• Kalimat Poster/Baliho/Spanduk
• Seragam / Identitas
• Propaganda Masyarakat
• Pers Release yang “sexy”
• Yel / Lagu / Dinamisasi
• Simbolisasi / Teatrikal
• Aliansi Taktis dengan organisasi
lain
• Beri Senyuman ke Wartawan
28. Ya Itu semua hanya teori saja.. Pada akhirnya cara terbaik untuk
memahami bagaimana aksi (demonstrasi) yaaa.. AKSI !!!
HIDUP MAHASISWA !
HIDUP RAKYAT INDONESIA !