Keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor tercapai ketika total permintaan agregat dari tiga sektor ekonomi (rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah) sama dengan total penawaran agregat atau pendapatan nasional. Multiplier atau angka pengganda dalam perekonomian tiga sektor mengacu pada efek berantai dari peningkatan investasi atau pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional. Multiplier menunjukkan seberapa besar peningkatan pendapatan nasional yang dihasilkan dari peningkatan satu unit investasi atau pengeluaran pemerintah.
2. Dasar Filsafat Kaum Klasik
Kaum Klasik adalah orang-orang yang percaya akan sistem ekonomi Liberal.
Liberal : Setiap orang benar-benar bebas untuk melakukan kegiatan
ekonomi,mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis.
Di dalam sistem liberal, campur tangan pemerintah adalah minimal. Pasar
dianggap mempunya kemampuan self regulating, artinya mempunyai
kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis.
Menurut kaum klasik, sistem ekonomi liberal bisa menjamin tercapainya:
1. 1. Kegiatan ekonomi nasional yang optimal (sering dijuluki dengan Full
2. Employement)
3. 2. Alokasi sumber-sumber alam dan faktor-faktor produksi secara efisien
2
3. Pasar Barang
3
Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi
kelebihan produksi atau kekurangan produksi untuk jangka waktu
yang lama. (ingat kembali kemampuasnelf regulating)
Landasan pemikiran kaum Klasik:
1. 1. Hukum Say (Say’s Law): “Setiap barang yang diproduksi
selalu ada yang membutuhkannya (Supply creates its own
demand)”
2. 2. Harga-harga barang dan saja adalah fleksibel atau mudah
berubah sesuai supply dan demandnya.
4. 4
Pasar Tenaga Kerja
Pasar TK tidak ada bedanya dengan pasar barang
Tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela
Mereka yang menganggur, adalah mereka yang tidak bersedia
bekerja pada tingkat upah yang berlaku. Jadi, mereka inilah yang
disebut sebagai pengangguran “sukarela”
5. Penawaran Uang
Jumlah uang beredar, yaitu uang
kartal dan uang giral yang diatur
oleh kebijakan Moneter
Pasar Uang
Permintaan Uang
Terkait permintaan uang, Klasik
memiliki suatu teori yaitu, Teori
Kuantitas, yang mengatakan bahwa
masyarakat memerlukan uang untuk
keperluan transaksi tukar-menukar
5
7. Komentar Mengenai Teori
Klasik
7
Kaum Klasik menyetujui 2 macam campur pemerintah di bidang
ekonomi:
Campur tangan ditingkat mikro :
Pengaturan-pengaturan atas industri-industri yang bersifat
monopoli dan pengapusan hambatan-hambatan kelembagaan
yang menghalangi fleksibilitas harga.
Campur tangan ditingkat makro:
Pengaturan terhadap jumlah uang yang beredar (Ms) yang hanya
berlaku pada standar kertas. Tugas utama pemerintah dalam
standar ini adalah mengendalikan Ms agar tidak terjadi inflasi
8. Teori Klasik dan Realita
Sejarah
Liberalisme memiliki andil dalam sejarah perekonomian negara-
negara Barat. GDP mengalami pertumbuhan yang pesat dan
harga-harga cukup stabil. Namun, ada 2 segi keresahan yang
ditimbulkan:
1. Segi distribusi pendapatan, yang perkembangannya tidak
seindah perkembangan GDP dan tingkat harga
2. Segi masalah pengangguran dan fluktuasi GDP dari tahun ke
tahun. GDP memang menunjukkan pertumbuhan yang pesat,
namun ada masa-masa depresi yang parah, dimana produksi
menurun dan buruh di PHK dan menganggur dalam waktu yang
cukup lama
8
10. Syarat Keseimbangan
Pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam perekonomian tersebut, meliputi tiga
jenis perbelanjaan: konsumsi rumah tangga (C), investasi perusahaan (I) dan pengeluaran
pemerintan membeli barang dan jasa (G). Dengan demikian keadaan yang menciptakan
Keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor adalah:
Y = C + 1 + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa akan mewujudkan aliran
pendapatan ke sektor rumah tangga (gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan) dan aliran
ini sama nilainya dengan pendapatan nasional (Y). Gambar pada slide sebelumnya
menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga digunakan untuk tiga tujuan: membiayai
konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (T). Dengan demikian, berdasarkan kepada
aliran pendapatan yang wujud dalam perekonomian tiga sektor, berlaku kesamaan berikut:
Y = C + S + T
10
11. Syarat Keseimbangan
11
Keseimbangan berlaku kesamaan berikut: Y = C + I + G. Sedangkan pada setiap tingkat
pendapatan nasional berlaku kesamaan: Y= C + S + T. Dengan demikian pada
keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut:
C + I + G = C + S + T
Apabila C dikurangi dari setiap ruas maka:
I + G = S + T
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah suntikan ke dalam sirkulasi aliran
pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Dengan demikian, dalam keseimbangan
ekonomi tiga sektor juga berlaku keadaan: suntikan = bocoran. Sebagai kesimpulan
dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan
akan berlaku
keadaan yang berikut:
i. Y= C + I + G, dan
ii. I + G = S + T
12. Pembayaran Transfer oleh
Pemerintah
12
Pemerintah memberikan uang tanpa mengharapkan adanya balas jasa yang
langsung kepada orang atau badan tertentu, yang disebut government transfer
atau transfer pemerintah (Tr). Dengan demikian transfer pemerintah akan
mengurangi kebocoran pajak yang berasal dari sektor pemerintah, sama halnya
seperti pengurangan pajak secara langsung. Jadi pembayaran transfer Tr dapat
dipandang sebagai suatu pajak negatif.
Dengan demikian Yd = Y + Tr – Tx dan keseimbangan pendapatan nasional
tercapai bila:
Dimana: I = investasi G = pengeluaran pemerintah S = tabungan Tx = pajak Tr =
transfer pemerintah
I+G+ Tr = S + Tx
13. Multiplier Sektor Pemerintah
13
Penambahan sektor pemerintah ke dalam model, menimbulkan adanya multiplier pajak,
pembayaran transfer, anggaran belanja berimbang dan multiplier pengeluaran.
14. Multiplier Pengeluaran
14
Jika diasumsikan ada perubahan otonom dalam G0, ceteris paribus; maka
perubahan tingkat pendapatan ekuilibrium ditentukan oleh persamaan (3.5)
sebagai:
15. Multiplier Pajak (Tetap) atau
Pembayaran Transfer
15
Jika diasumsikan ada perubahan otonom dalam Tx0, ceteris paribus; maka
perubahan tingkat pendapatan ekuilibrium ditentukan oleh persamaan (3.5)
sebagai:
17. Hubungan Pajak dengan Tingkat
Pendapatan
17
Pajak bisa berupa pajak tetap atau pajak langsung, yang besaran jumlahnya tertentu; ataupun berupa pajak
proporsional, yang besarannya merupakan proporsi terhadap tingkat pendapatan yang diperoleh.
Jadi pajak sebenarnya mempunyai nilai sama dengan Tx0 + t.Y, dimana:
Tx0 = pajak tetap (misalnya pajak kekayaan atau yang dikenakan atas milik)
t.Y = pajak proporsional (diasumsikan sebagai pajak pendapatan yang proporsional dan konstan)
t = beban pajak yang dikaitkan dengan pendapatan yang diterima
Bila penerimaan pajak dihubungkan dengan tingkat pendapatan, m
aka terdapat suatu kebocoran tabungan terdorong (induced saving leakage) yang akan mengganggu
efekmultiplier dari perubahan otonom dalam pengeluaran.
18. Multiplier Pengeluaran
18
Jika diasumsikan ada perubahan otonom dalam G0, ceteris paribus; maka
perubahan tingkat pendapatan ekuilibrium ditentukan oleh persamaan
(3.6) sebagai:
19. Multiplier Pajak atau Pembayaran
Transfer
19
Jika diasumsikan ada perubahan otonom dalam Tr0, ceteris paribus;
maka perubahan tingkat pendapatan ekuilibrium ditentukan oleh
persamaan (3.6) sebagai: