Sintesis protein merupakan proses vital dalam tubuh yang melibatkan dua tahapan utama: transkripsi dan translasi. Kedua proses ini memiliki perbedaan signifikan, mulai dari lokasi terjadinya hingga hasil akhir yang dihasilkan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan transkripsi dan translasi serta peran keduanya dalam pembentukan protein
Dalam biologi molekuler, sintesis protein (disebut juga biosintesis protein) adalah proses pembentukan partikel protein yang di dalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA. Dalam proses sintesis protein, molekul DNA adalah sumber pengodean asam nukleat untuk menjadi asam amino
2. Pengertian
Sintesis protein merupakan reaksi yang
menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan molekul
tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui
sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada
yang menjadi protein struktur, proteksi, daenzim
(biokatalisator). Sintesis proteinmerupakan penyusunan
amino pada rantai polipeptida. DNA berfungsi sebagai
bahan genetic untuk sel baik prokariot maupun eukariot,
karena prokariot tidak memiliki system internal, DNA
tidak terpisahkan dari inti sel lainnya.
3. tahapan sintesis
protein
TRANSKRIPSI Transkripsi adalah sintesis RNA dari salah
satu rantai DNA, cetakanatau rantai indera, sedangkan
rantai komplemeter disebut rantai antisense.Wilayah DNA
yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit
transkripsi. Informasi dari DNA untuk sintesis protein
ditransfer dari mRNA. RNA dihasilkan daro aktivitas
enzim RNA polimerase
4. tahapan sintesis
protein
TRANSLASI Translasi merupakan pemindahan informasi
genetik dari RNA dan membentuk protein yang sesuai.
Pada proses ini terjadi penerjemahan informasi genetik
yang berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul
mRNA oleh tRNA menjadi asam amino
5. faktor yang
mempengaruhi
Faktor-faktor yang memengaruhi proses sintesis protein
meliputi ketersediaan asam amino, regulasi gen, kondisi
lingkungan sel, serta aktivitas enzim. Ketersediaan asam
amino merupakan faktor kunci dalam sintesis protein,
karena rantai polipeptida yang membentuk protein terdiri
dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan
peptida. Asam amino harus tersedia dalam jumlah yang
mencukupi dan sesuai dengan urutan yang diperlukan
untuk membentuk protein tertentu
6. Gangguan dari
proses sintesis
protein
Gangguan akibat sintesis protein dapat menyebabkan
berbagai kondisi kesehatan. Beberapa gangguan
metabolisme protein meliputi fenilketonuria, penyakit
urine sirup mapel, alkaptonuria, ataksia Friedreich,
galaktosemia, dan sindrom McArdle. Contoh dampak dari
gangguan ini antara lain kelainan genetik, gangguan
fungsi organ, dan gangguan metabolisme lemak.