SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Bahan Kuliah Semester Ganjil
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
                              Sastra Indonesia
Batasan
 Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang
  terpadu yang mencakup beberapa kegiatan, seperti
  mengenal huruf dan kata-kata, menghubungkannya
  dengan bunyi dan maknanya, serta menarik kesimpulan
  mengenai maksud bacaan (Akhadiah et al. 1991).
 Membaca didefinisikan sebagai suatu proses yang
  melibatkan penafsiran kode dan pemahaman (Wilson &
  Gambrell 1988). Penafsiran kode merujuk kepada
  pemecahan simbol (huruf) kode yang dapat didengar di
  dalam bunyi, sedangkan pemahaman merujuk kepada
  mengerti tentang pesan. Perlu disadari bahwa yang paling
  penting dalam proses membaca adalah pemahaman.
  Namun, pemahaman tidak akan terjadi apabila pembaca
  tidak mengenal simbol (huruf) kode.
 Heilman et al. (1990) mendefinisikan membaca
  sebagai suatu proses membangun makna dari
    tulisan (tek) yang berkaitan dengan pengalaman
    dan pengetahuan pembaca. Tek dapat dipahami
    dengan baik apabila pembaca telah mempunyai
    pengalaman dan pengetahuan tentang tek yang
    dibaca. Sebaliknya, tek sukar dipahami apabila
    pembaca tidak mempunyai pengalaman dan
    pengetahuan tentang tek yang dibaca.

   Membaca adalah proses yang lengkap dan dinamis
    yang melibatkan interpretasi makna untuk
    mendapatkan makna yang sebenarnya dari
    halaman yang dicetak (Rubin 1993). Takrifan
    membaca ini menggambarkan bahwa pembaca
    membawa pengalaman dan latar belakangnya
    sebagaimana yang dirasakannya ketika membaca.
    Pembaca yang tidak suka akan memiliki perasaan
    dan pemahaman yang berbeda dengan pembaca
    yang suka pada topik bacaan.
   Membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang
    rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
    sekadar melafazkan tulisan, tetapi juga melibatkan
    aktiviti visual, berfikir, psikolinguistik dan
    metakognitif. Sebagai proses visual, membaca
    merupakan proses menterjemahkan simbol tulisan
    (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai sesuatu
    proses berfikir, membaca mencakup aktiviti
    pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi,
    membaca kritis dan kefahaman kreatif. Pengenalan
    kata boleh berupa aktiviti membaca kata-kata
    dengan menggunakan kamus (Crawley & Mountain
    1995).
 Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang
  berusaha menemukan dan mendapatkan informasi
  penting dari sebuah bacaan. Oleh karena itu,
  membaca memindai (scanning) dan membaca
  layap (skimming) termasuk ke dalam membaca
  intensif.
 Membaca intensif bertolak belakang dengan
  membaca ekstensif, yaitu kegiatan membaca yang
  tidak bertujuan mencari informasi penting.
           Dalam proses membaca, terdapat tiga istilah yang
    selalu digunakan, iaitu recording, decoding, dan
    meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan
    kalimat, kemudian mengaitkannya dengan bunyi-bunyi
    yang sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan.
    Decoding merujuk pada proses penerjemahan
    rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Proses recording
    dan decoding biasanya berlaku pada darjah-darjah awal
    (I, II, dan III) yang dikenal dengan istilah membaca
    permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini ialah
    proses perseptual, iaitu pengenalan perkaitan rangkaian
    huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Sejalan dengan itu,
    proses memahami makna (meaning) lebih ditekankan di
    darjah-darjah tinggi sekolah rendah (Syafi’ie 1999).
Membaca sebagai Suatu Proses

   Membaca merupakan salah satu aspek
    berbahasa yang bersifat menerima (receive).
    Untuk menerima, perlu adanya sesuatu
    proses. Suatu proses memiliki makna bahwa
    sesuatu yang ada awalnya dan ada akhirnya
    (Yahya Othman 2003). Proses membaca
    yang ditekankan adalah perlunya
    mewujudkan pemahaman. Sejalan dengan
    itu, proses membaca merupakan usaha
    berkesinambungan yang dilakukan oleh
    pembaca melalui penerapan kognitifnya
    untuk memperoleh makna tek yang dibaca.
    Selain itu, proses membaca juga melibatkan
    analisis yang dilakukan oleh pembaca ketika
    membaca untuk mendapatkan gambaran
    atau ide yang terdapat di dalam tek.
   Pearson dan Tierney (1984) menyatakan
    bahwa kemampuan membaca sebagai
    proses mental yang aktif melibatkan
    pengajaran untuk mendapatkan makna
    dari tek. Hal ini selaras dengan pikiran
    Thorndike yang menganggap membaca
    sebagai proses berpikir (Marohani Yusuf
    1999). Oleh sebab itu, proses
    memahami tek yang dibaca melibatkan
    aktivitas-aktivitas kognitif, khususnya
    yang melibatkan kesadaran metakognitif.
Tujuan Membaca
 Blantoon, dkk. (1996) membagi 9 tujuan
  membaca, yaitu
1. Kesenangan
2. Menyempurnakan membaca nyaring
3. Menggunakan strategi tertentu
4. Memperbarui pengetahuan tentang suatu
   topik
5. Mengaitkan informasi baru dengan
   informasi yang telah diketahuinya
6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan
   dan tulisan
7. Mengonfirmasi atau menolak prediksi
Tujuan ….
8.   Menampilkan suatu eksperimen atau
     mengaplikasikan informasi yang
     diperoleh dari suatu teks dalam
     beberapa cara lain dan mempelajari
     tentang struktur teks
9.   Menjawab pertanyaan-pertanyaan
     yang spesifik.
 Menurut Listiyanto Ahmad (2010), tujuan
  membaca sebagai berikut:
1. Memeroleh perincian-perincian atau
   fakta-fakta
2. Memperoleh ide-ide utama
3. Mengetahui urutan atau susunan dan
   organisasi cerita
4. Menyimpulkan dan membaca inferensi
5. Mengelompokkan atau
   mengklasifikasikan
6. Menilai dan mengevaluasi
7. Membandingkan atau
   mempertentangkan
8.  Memahami secara detail dan
    menyeluruh isi buku
9. Menangkap ide pokok secara cepat
10. Mendapatkan informasi tentang
    sesuatu
    Masih 13 tujuan lagi yang tidak
    ditampilkan.
 Pada dasarnya, kegiatan membaca terdiri atas
  dua bagian, yaitu proses dan produk (Syafiie,
  1993).
 Membaca merupakan proses yang kompleks.
  Proses ini melibatkan fisik dan mental. Burns,
  dkk. (1997) membagi atas 9 aspek:
1. Sensori
2. Perseptual
3. Urutan
4. Pengalaman
5. Pikiran
6. Pembelajaran
7. Asosiasi
8. Sikap
9. Gagasan
   Sensori: proses membaca dimulai dengan
    sensori visual yang diperoleh melalui
    pengungkapan simbol-simbol grafis melalui
    indra penglihatan.
   Perseptual: proses mengenal kata-kata dan
    menangkap maknanya berdasarkan
    pengalaman yang lalu.
   Urutan: merupakan kegiatan mengikuti
    rangkaian tulisan yang tersusun secara linear
    dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
   Pengalaman: pengalaman merupakan aspek
    yang penting dalam membaca. Pembaca yang
    memiliki pengalaman akan lebih mudah
    memahami isi bacaan dibandingkan dengan
    yang tidak berpengalaman.
   Pikiran: membaca merupakan proses berpikir.
    Untuk memahami isi bacaan, pembaca harus
    dapat memahami kata-kata dan kalimat-
    kalimat dalam sebuah bacaan. Kemudian
    pembaca membuat kesimpulan dengan cara
    menghubungkan setiap informasi. Pekerjaan
    menghubungkan informasi ini memerlukan
    daya pikir yang sistematis, logis, dan kreatif.
   Pembelajaran: membaca juga merupakan
    suatu proses pembelajaran. Terdapat proses
    memperoleh pengetahuan dan pendalaman
    pengetahuan. Proses tersebut dapat
    dikatakan sebuah pembelajaran.
   Asosiasi: mengenal hubungan atara simbol
    dengan bunyi bahasa dan makna merupakan
    aspek asosiasi dalam membaca.
 Sikap: kegemaran membaca apalagi senang terhadap
  materi bacaan merupakan suatu sikap yang positif
  terhadap keberhasilan membaca. Sikap seperti ini
  disebut sikap afektif.
 Gagasan: makna dibangun berdasarkan pada teks
  yang dibaca oleh pembaca, tetapi tidak semuanya
  ditemukan dalam teks. Kemudian teks tersebut
  ditransformasikan oleh pembaca. Proses transformasi
  memuculkan gagasan baru dalam diri pembaca.
  Namun, gagasan yang muncul mungkin tidak sama
  pada setiap pembaca.
Produk Membaca
 Produk membaca merupakan komunikasi
 dari pemikiran dan emosi antara penulis
 dan pembaca. Komunikasi juga dapat
 terjadi dari konstruksi pembaca melalui
 integrasi pengetahuan yang telah dimiliki
 pembaca dengan informasi yang disajikan
 dalam teks. Komunikasi dalam membaca
 bergantung pada pemahaman yang
 dipengaruhi oleh seluruh aspek proses
 membaca.
 Berdasarkan tujuan, membaca dibagi atas
1. Membaca Intensif:
   Membaca jenis ini disebut juga membaca
   cermat karena dilakukan dengan hati-hati,
   teliti, dan secara lambat dengan tujuan untuk
   memahami keseluruhan bahan bacaan secara
   mendalam sampai ke bagian-bagian yang kecil.

2.   Membaca Kritis:
     Membaca kritis dilakukan untuk menemukan
     fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan untuk
     dinilai keabsahannya. Yang perlu diingat adalah
     gagasan pokoknya.
3. Membaca Cepat
 Membaca yang mengutamakan pada
  kecepatan memahami isi bacaan dengan
  cepat dan tepat dalam waktu yang relatif
  singkat. Membaca cepat dilakukan apabila
  pembaca hanya akan mengambil gagasan
  pokok dan garis besarnya saja.

4. Membaca Indah
 Membaca jenis ini lebih banyak ditujukan
 untuk membaca karya sastra.
5. Membaca Teknik
 Membaca teknik biasanya disebut membaca
 bersuara atau membaca nyaring. Tujuannya
 agar siswa memiliki keterampilan membaca
 dengan intonasi kalimat dan lafal fonem serta
 kata yang benar.
 Prinsip-prinsip
                Membaca Pemahaman
  Menurut McLaughlin & Allen (2002):
1. Pemahaman merupakan proses konstruktivis
   sosial;
2. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah
   kerangka kerja kurikulum yang membantu
   perkembangan pemahaman;
3. Guru membaca yang profesional
   memengaruhi belajar siswa;
4. Pembaca yang baik memegang peranan
   yang strategis dan berperan aktif dalam
   proses membaca;
5. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks
   yang bermakna;
Prinsip…
6.  Siswa menemukan manfaat membaca
    yang berasal dari berbagai teks pada
    berbagai tingkat kelas;
7. Perkembangan kosakata dan
    pembelajaran memengaruhi
    pemahaman membaca;
8. Pengikutsertaan jiwa adalah suatu
    faktor kunci pada proses pemahaman;
9. Strategi dan keterampilan membaca
    dapat diajarkan;
10. Asesmen (penilaian) yang dinamis
    menginformasikan pembelajaran
    membaca pemahaman.
Pemahaman Merupakan Proses Konstruktivis
Sosial
Teori konnstruktivisme memandang
pemahaman dan penyusunan bahasa
sebagai suatu proses membangun.
Menurut Cox (1999), siswa terus
membangun makna baru pada dasar
penngetahuan sebelumnya yang mereka
miliki untuk proses komunikasi.
Andersen dalam McLaughlin & Allen
(2002): kaum konstruktivis yakin bahwa
siswa membangun pengetahuan dengan
menghubungkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah
dimilikinya.
Dalam membaca, konsep ini direfleksikan pada
 perkembangan belajar berdasarkan skema,
 yaitu belajar terjadi apabila informasi baru
 diintegrasikan dengan apa yang diketahui.
McLaughlin & Allen (2002) menjelaskan bahwa
 konstruktivisme dimanifestasikan di dalam kelas
 yang dicirikan oleh siswa yang dapat
 membangkitkan gagasan-gagasan, pemilihan
 sendiri, kreativitas, interaksi, berpikir kritis, dan
 konstruksi atau membangun makna secara
 pribadi.
Menurut Cox (1999), konstruktivisme mengaplikasikan
belajar bahasa dalam 4 cara berikut:
1) Pembaca membangun makna dengan aktif ketika
    mereka membaca daripada hanya menerima pesan
    secara pasif.
2) Teks tidak mengatakan semuanya; pembacalah yang
    mengambil informasi dari teks;
3) Satu teks tunggal dapat mempunyai makna banyak
    karena adanya perbedaan antara pembaca dan
    konteks;
4) Membaca dan menulis merupakan proses
    konstruktif.
Strategi dan Keterampilan Pemahaman
1) Peninjauan: mengaktifkan latar belakang pengetahuan
   memprediksi dan menyusun tujuan;
2) Membuat pertanyaan sendiri: pertanyaan yang dibuat
   digunakan sebagai pemandu membaca;
3) Membuat hubungan: menghubungkan teks dengan dirinya
   sendiri, terutama dengan pengetahuan yang dimilikinya;
4) Memvisualisasikan: menciptakan gambaran mental sambil
   membaca;
5) Mengetahui bagaimana kata-kata menjadi kalimat bermakna;
6) Memonitor: dapatkah teks dipahami dengan baik?
7) Meringkas
8) Mengevaluasi
Tingkatan Pemahaman Bacaan
1)   Barret (1968) membagi pemahaman atas
     beberapa tingkat:
2)   Literal: memahami informasi tersurat dalam
     teks;
3)   Mengorganisasikan kembali: mendapatkan
     informasi dan mengolah kembali dalam
     bentuk baru;
4)   Pemahaman inferensi: membuat kesimpulan
     atau rumusan;
5)   Penilaian: menganalisis dan menilai
     informasi;
Smith (1969) membagi tingkatan pemahaman atas 4 tahap:
1) Literal: mendapatkan makna langsung dari teks;
2) Tafsiran: menambah makna yang diberikan oleh
   penulis;
3) Kritikan: menilai dan mengemukakan pandangan
   terhadap teks;
4) Kreatif: pembaca mengemukakan ide baru yang
   bersumber dari teks.

More Related Content

What's hot

Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyahPpt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyahyodiakrowi
 
Materi power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwidMateri power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwidraudahtgr
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimakrizkysantika
 
Pembelajaran Menyimak
Pembelajaran MenyimakPembelajaran Menyimak
Pembelajaran MenyimakAnis Mataat
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDHazana Itriya
 
Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)
Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)
Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)Phaphy Wahyudhi
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamsemangatbaru85
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Horiمحمد خيرى
 
Peranan menyimak dalam berbahasa
Peranan menyimak dalam berbahasaPeranan menyimak dalam berbahasa
Peranan menyimak dalam berbahasaImam Suwandi
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwalMarhamah Saleh
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakRizzty Mennelz
 
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan KarakteristiknyaBahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan KarakteristiknyaFakhri Cool
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 

What's hot (20)

Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyahPpt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
Ppt hukum tajwid al qomariyah dan al-syamsiyah
 
ILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'ATILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'AT
 
Objek penelitian bahasa
Objek penelitian bahasaObjek penelitian bahasa
Objek penelitian bahasa
 
Materi power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwidMateri power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwid
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Keterampilan menyimak
Keterampilan menyimakKeterampilan menyimak
Keterampilan menyimak
 
Pembelajaran Menyimak
Pembelajaran MenyimakPembelajaran Menyimak
Pembelajaran Menyimak
 
Konteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacanaKonteks dalam analisis wacana
Konteks dalam analisis wacana
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SD
 
Hakikat berbicara
Hakikat berbicaraHakikat berbicara
Hakikat berbicara
 
Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)
Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)
Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen (KD 7.2)
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islam
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
 
Peranan menyimak dalam berbahasa
Peranan menyimak dalam berbahasaPeranan menyimak dalam berbahasa
Peranan menyimak dalam berbahasa
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Pembelajaran Membaca
Pembelajaran MembacaPembelajaran Membaca
Pembelajaran Membaca
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan KarakteristiknyaBahasa Semit dan Karakteristiknya
Bahasa Semit dan Karakteristiknya
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 

Similar to Membaca Sebagai Proses Penting

Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiMul Yadi
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaAlia Maisarah
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacahidhayat bae
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanWisda Putri
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyagtriniranty
 
Makalah tik nadhief
Makalah tik nadhiefMakalah tik nadhief
Makalah tik nadhiefNadhiefak
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortFirda Rahma
 
3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx
3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx
3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptxAditiaOktaviyanto1
 
4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdfFianLaw
 
6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx
6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx
6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptxAndreAizen1
 
Pengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenisPengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenisRafa Selamanya
 

Similar to Membaca Sebagai Proses Penting (20)

Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membaca
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membaca
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri niranty
 
Krb3013
Krb3013Krb3013
Krb3013
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Iif l.q
Iif l.qIif l.q
Iif l.q
 
Definisi membaca
Definisi membacaDefinisi membaca
Definisi membaca
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Makalah tik nadhief
Makalah tik nadhiefMakalah tik nadhief
Makalah tik nadhief
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
 
3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx
3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx
3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx
 
4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf4. READING TECHNIQUE.pdf
4. READING TECHNIQUE.pdf
 
Bacaan ekstensif
Bacaan ekstensifBacaan ekstensif
Bacaan ekstensif
 
6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx
6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx
6. yhy MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS.pptx
 
Pengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenisPengertian membaca dan jenis
Pengertian membaca dan jenis
 
Hakikat menulis
Hakikat menulisHakikat menulis
Hakikat menulis
 

More from mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

More from mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

Membaca Sebagai Proses Penting

  • 1. Bahan Kuliah Semester Ganjil Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  • 2. Batasan  Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan, seperti mengenal huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan (Akhadiah et al. 1991).  Membaca didefinisikan sebagai suatu proses yang melibatkan penafsiran kode dan pemahaman (Wilson & Gambrell 1988). Penafsiran kode merujuk kepada pemecahan simbol (huruf) kode yang dapat didengar di dalam bunyi, sedangkan pemahaman merujuk kepada mengerti tentang pesan. Perlu disadari bahwa yang paling penting dalam proses membaca adalah pemahaman. Namun, pemahaman tidak akan terjadi apabila pembaca tidak mengenal simbol (huruf) kode.
  • 3.  Heilman et al. (1990) mendefinisikan membaca sebagai suatu proses membangun makna dari tulisan (tek) yang berkaitan dengan pengalaman dan pengetahuan pembaca. Tek dapat dipahami dengan baik apabila pembaca telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang tek yang dibaca. Sebaliknya, tek sukar dipahami apabila pembaca tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang tek yang dibaca. 
  • 4. Membaca adalah proses yang lengkap dan dinamis yang melibatkan interpretasi makna untuk mendapatkan makna yang sebenarnya dari halaman yang dicetak (Rubin 1993). Takrifan membaca ini menggambarkan bahwa pembaca membawa pengalaman dan latar belakangnya sebagaimana yang dirasakannya ketika membaca. Pembaca yang tidak suka akan memiliki perasaan dan pemahaman yang berbeda dengan pembaca yang suka pada topik bacaan.
  • 5. Membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafazkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktiviti visual, berfikir, psikolinguistik dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca merupakan proses menterjemahkan simbol tulisan (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai sesuatu proses berfikir, membaca mencakup aktiviti pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan kefahaman kreatif. Pengenalan kata boleh berupa aktiviti membaca kata-kata dengan menggunakan kamus (Crawley & Mountain 1995).
  • 6.  Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang berusaha menemukan dan mendapatkan informasi penting dari sebuah bacaan. Oleh karena itu, membaca memindai (scanning) dan membaca layap (skimming) termasuk ke dalam membaca intensif.  Membaca intensif bertolak belakang dengan membaca ekstensif, yaitu kegiatan membaca yang tidak bertujuan mencari informasi penting.
  • 7. Dalam proses membaca, terdapat tiga istilah yang selalu digunakan, iaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengaitkannya dengan bunyi-bunyi yang sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Decoding merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Proses recording dan decoding biasanya berlaku pada darjah-darjah awal (I, II, dan III) yang dikenal dengan istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini ialah proses perseptual, iaitu pengenalan perkaitan rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Sejalan dengan itu, proses memahami makna (meaning) lebih ditekankan di darjah-darjah tinggi sekolah rendah (Syafi’ie 1999).
  • 8. Membaca sebagai Suatu Proses  Membaca merupakan salah satu aspek berbahasa yang bersifat menerima (receive). Untuk menerima, perlu adanya sesuatu proses. Suatu proses memiliki makna bahwa sesuatu yang ada awalnya dan ada akhirnya (Yahya Othman 2003). Proses membaca yang ditekankan adalah perlunya mewujudkan pemahaman. Sejalan dengan itu, proses membaca merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan oleh pembaca melalui penerapan kognitifnya untuk memperoleh makna tek yang dibaca. Selain itu, proses membaca juga melibatkan analisis yang dilakukan oleh pembaca ketika membaca untuk mendapatkan gambaran atau ide yang terdapat di dalam tek.
  • 9. Pearson dan Tierney (1984) menyatakan bahwa kemampuan membaca sebagai proses mental yang aktif melibatkan pengajaran untuk mendapatkan makna dari tek. Hal ini selaras dengan pikiran Thorndike yang menganggap membaca sebagai proses berpikir (Marohani Yusuf 1999). Oleh sebab itu, proses memahami tek yang dibaca melibatkan aktivitas-aktivitas kognitif, khususnya yang melibatkan kesadaran metakognitif.
  • 10. Tujuan Membaca  Blantoon, dkk. (1996) membagi 9 tujuan membaca, yaitu 1. Kesenangan 2. Menyempurnakan membaca nyaring 3. Menggunakan strategi tertentu 4. Memperbarui pengetahuan tentang suatu topik 5. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya 6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan dan tulisan 7. Mengonfirmasi atau menolak prediksi
  • 11. Tujuan …. 8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks 9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
  • 12.  Menurut Listiyanto Ahmad (2010), tujuan membaca sebagai berikut: 1. Memeroleh perincian-perincian atau fakta-fakta 2. Memperoleh ide-ide utama 3. Mengetahui urutan atau susunan dan organisasi cerita 4. Menyimpulkan dan membaca inferensi 5. Mengelompokkan atau mengklasifikasikan 6. Menilai dan mengevaluasi 7. Membandingkan atau mempertentangkan
  • 13. 8. Memahami secara detail dan menyeluruh isi buku 9. Menangkap ide pokok secara cepat 10. Mendapatkan informasi tentang sesuatu Masih 13 tujuan lagi yang tidak ditampilkan.
  • 14.  Pada dasarnya, kegiatan membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses dan produk (Syafiie, 1993).  Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan fisik dan mental. Burns, dkk. (1997) membagi atas 9 aspek: 1. Sensori 2. Perseptual 3. Urutan 4. Pengalaman 5. Pikiran 6. Pembelajaran 7. Asosiasi 8. Sikap 9. Gagasan
  • 15. Sensori: proses membaca dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indra penglihatan.  Perseptual: proses mengenal kata-kata dan menangkap maknanya berdasarkan pengalaman yang lalu.  Urutan: merupakan kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linear dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.  Pengalaman: pengalaman merupakan aspek yang penting dalam membaca. Pembaca yang memiliki pengalaman akan lebih mudah memahami isi bacaan dibandingkan dengan yang tidak berpengalaman.
  • 16. Pikiran: membaca merupakan proses berpikir. Untuk memahami isi bacaan, pembaca harus dapat memahami kata-kata dan kalimat- kalimat dalam sebuah bacaan. Kemudian pembaca membuat kesimpulan dengan cara menghubungkan setiap informasi. Pekerjaan menghubungkan informasi ini memerlukan daya pikir yang sistematis, logis, dan kreatif.  Pembelajaran: membaca juga merupakan suatu proses pembelajaran. Terdapat proses memperoleh pengetahuan dan pendalaman pengetahuan. Proses tersebut dapat dikatakan sebuah pembelajaran.  Asosiasi: mengenal hubungan atara simbol dengan bunyi bahasa dan makna merupakan aspek asosiasi dalam membaca.
  • 17.  Sikap: kegemaran membaca apalagi senang terhadap materi bacaan merupakan suatu sikap yang positif terhadap keberhasilan membaca. Sikap seperti ini disebut sikap afektif.  Gagasan: makna dibangun berdasarkan pada teks yang dibaca oleh pembaca, tetapi tidak semuanya ditemukan dalam teks. Kemudian teks tersebut ditransformasikan oleh pembaca. Proses transformasi memuculkan gagasan baru dalam diri pembaca. Namun, gagasan yang muncul mungkin tidak sama pada setiap pembaca.
  • 18. Produk Membaca  Produk membaca merupakan komunikasi dari pemikiran dan emosi antara penulis dan pembaca. Komunikasi juga dapat terjadi dari konstruksi pembaca melalui integrasi pengetahuan yang telah dimiliki pembaca dengan informasi yang disajikan dalam teks. Komunikasi dalam membaca bergantung pada pemahaman yang dipengaruhi oleh seluruh aspek proses membaca.
  • 19.  Berdasarkan tujuan, membaca dibagi atas 1. Membaca Intensif: Membaca jenis ini disebut juga membaca cermat karena dilakukan dengan hati-hati, teliti, dan secara lambat dengan tujuan untuk memahami keseluruhan bahan bacaan secara mendalam sampai ke bagian-bagian yang kecil. 2. Membaca Kritis: Membaca kritis dilakukan untuk menemukan fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan untuk dinilai keabsahannya. Yang perlu diingat adalah gagasan pokoknya.
  • 20. 3. Membaca Cepat  Membaca yang mengutamakan pada kecepatan memahami isi bacaan dengan cepat dan tepat dalam waktu yang relatif singkat. Membaca cepat dilakukan apabila pembaca hanya akan mengambil gagasan pokok dan garis besarnya saja. 4. Membaca Indah Membaca jenis ini lebih banyak ditujukan untuk membaca karya sastra.
  • 21. 5. Membaca Teknik Membaca teknik biasanya disebut membaca bersuara atau membaca nyaring. Tujuannya agar siswa memiliki keterampilan membaca dengan intonasi kalimat dan lafal fonem serta kata yang benar.
  • 22.  Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman Menurut McLaughlin & Allen (2002): 1. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial; 2. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman; 3. Guru membaca yang profesional memengaruhi belajar siswa; 4. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca; 5. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna;
  • 23. Prinsip… 6. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkat kelas; 7. Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman membaca; 8. Pengikutsertaan jiwa adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman; 9. Strategi dan keterampilan membaca dapat diajarkan; 10. Asesmen (penilaian) yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman.
  • 24. Pemahaman Merupakan Proses Konstruktivis Sosial Teori konnstruktivisme memandang pemahaman dan penyusunan bahasa sebagai suatu proses membangun. Menurut Cox (1999), siswa terus membangun makna baru pada dasar penngetahuan sebelumnya yang mereka miliki untuk proses komunikasi. Andersen dalam McLaughlin & Allen (2002): kaum konstruktivis yakin bahwa siswa membangun pengetahuan dengan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.
  • 25. Dalam membaca, konsep ini direfleksikan pada perkembangan belajar berdasarkan skema, yaitu belajar terjadi apabila informasi baru diintegrasikan dengan apa yang diketahui. McLaughlin & Allen (2002) menjelaskan bahwa konstruktivisme dimanifestasikan di dalam kelas yang dicirikan oleh siswa yang dapat membangkitkan gagasan-gagasan, pemilihan sendiri, kreativitas, interaksi, berpikir kritis, dan konstruksi atau membangun makna secara pribadi.
  • 26. Menurut Cox (1999), konstruktivisme mengaplikasikan belajar bahasa dalam 4 cara berikut: 1) Pembaca membangun makna dengan aktif ketika mereka membaca daripada hanya menerima pesan secara pasif. 2) Teks tidak mengatakan semuanya; pembacalah yang mengambil informasi dari teks; 3) Satu teks tunggal dapat mempunyai makna banyak karena adanya perbedaan antara pembaca dan konteks; 4) Membaca dan menulis merupakan proses konstruktif.
  • 27. Strategi dan Keterampilan Pemahaman 1) Peninjauan: mengaktifkan latar belakang pengetahuan memprediksi dan menyusun tujuan; 2) Membuat pertanyaan sendiri: pertanyaan yang dibuat digunakan sebagai pemandu membaca; 3) Membuat hubungan: menghubungkan teks dengan dirinya sendiri, terutama dengan pengetahuan yang dimilikinya; 4) Memvisualisasikan: menciptakan gambaran mental sambil membaca; 5) Mengetahui bagaimana kata-kata menjadi kalimat bermakna; 6) Memonitor: dapatkah teks dipahami dengan baik? 7) Meringkas 8) Mengevaluasi
  • 28. Tingkatan Pemahaman Bacaan 1) Barret (1968) membagi pemahaman atas beberapa tingkat: 2) Literal: memahami informasi tersurat dalam teks; 3) Mengorganisasikan kembali: mendapatkan informasi dan mengolah kembali dalam bentuk baru; 4) Pemahaman inferensi: membuat kesimpulan atau rumusan; 5) Penilaian: menganalisis dan menilai informasi;
  • 29. Smith (1969) membagi tingkatan pemahaman atas 4 tahap: 1) Literal: mendapatkan makna langsung dari teks; 2) Tafsiran: menambah makna yang diberikan oleh penulis; 3) Kritikan: menilai dan mengemukakan pandangan terhadap teks; 4) Kreatif: pembaca mengemukakan ide baru yang bersumber dari teks.