SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Lembaga Peradilan Indonesia
O
L
E
H
•
•
•
•
•

Denny S. Afrizal Geha
Hulfa Ahadian Haryanti
Ny. Prawani Wulan Tari
Shauqina Saraya
Sukriadi Rahman
Lembaga peradilan bersifat merdeka, artinya
kekuasaan kehakiman harus bebas dari campur
tangan kekuasaan lainnya. Dalam UUD
1945, pasal 24 ayat (2); Undang-Undang nomor 4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman, menentukan, bahwa kekuasaan
Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan badan peradilan di bawahnya, serta
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah
Agung meliputi badan peradilan di lingkungan
Peradilan Umum, Peradilan Militer, Peradilan Tata
Usaha Negara.
UUD 1945

Mahkamah
Konstitusi

Mahkamah Agung

Komisi Yudisial

Pengadilan Militer
Tinggi

Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara

Pengadilan Tinggi

Pengadilan Agama

Pengadilan Negeri

Pengadilan Agama

Pengadilan Militer
Pengadilan
Pertempuran

Pengadilan Tata
Usaha Negara

Lingkungan
Peradilan Umum

Lingkungan
Peradilan Agama

Lingkungan
Peradilan Militer

Lingkungan
Peradilan Tata Usaha
Negara

Pengadulan Militer
Utama
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung berkedudukan sebagai pengadilan
negara tertinggi dalam lingkungan peradilan di
Indonesia. Lembaga ini bebas dari pengaruh
pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain. Ini
ditetapkan dalam UU nomor 5 tahun 2004 tentang
Perubahan atas UU nomor 14 tahun 1985 mengenai
Mahkamah Agung. Wilayah hukumnya meliputi seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia. Susunan
Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim
anggota, dan sekretaris. Pimpinan Mahkamah Agung
terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil ketua, dan
beberapa orang ketua muda, yang semuanya
berkedudukan sebagai Hakim Agung, dan jumlahnya
paling banyak 60 orang, sedangkan sekretaris
Mahkamah Agung terdiri atas seorang sekretaris yang
membawahi beberapa Direktur Jendral dan Kepala
Badan.
a)
b)

c)
d)
e)
f)

g)

Kekuasaan dan kewenagan Mahkamah Agung, seperti termuat di dalam
Bab III Undang-Undang nomor 14 tahun 1985, jo Undang-Undang nomor 5
tahun 2004, meliputi :
Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, sengketa tentang
kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
Memberikan pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta atau
tidak kepada lembaga tinggi negara;
Memberikan nasihat hukum kepada presiden selaku kepala negara untuk
pemberian atau penolakan grasi;
Menguji secara materiil peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang;
Mahkamah Agung dan pemerintah bersama-sama melakukan
pengawasan atau penasihat hukum dan notaris;
Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi
petunjuk kepada Pengadilan di semua lingkungan peradilan dalam
rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-Undang nomor 14 tahun
1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; dan
Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang.
Mahkamah Konstitusi

1)

2)

3)

Sejarah dibentuknya Mahkamah Konstitusi diawali dengan
dimunculkannya gagasan dalam amandemen ketiga
konstitusi oleh MPR pada tahun 2001, seperti dirumuskan
dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C dan Pasal 7B
UUD 1945 Hasil Amandemen, yang disahkan pada 9
November 2001. Hasil Amandemen ke empat: atas
kerjasama DPR dan Pemerintah, keluar Undang-Undang
nomor 24 tahun 2003 tanggal 13 Agustus 2003, tentang
Mahkamah Konstitusi, ditentukan :
Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman di negara Republik Indonesia yang bersifat
merdeka;
Berkedudukan di ibukota negara;
Beranggotakan sembilan orang Hakim Konstitusi yang
ditetapkan dengan keputusan presiden dengan susunan
seorang ketua merangkap anggota; seorang wakil ketua
merangkap anggota; dan tujuh orang Hakim Konstitusi.
1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk: menguji UndangUndang terhadap UUD 1945; memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945; memutuskan pembubaran
partai politik; dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum;
2) Memberi putusan atas pendapat DPR, bahwa presiden
dan atau wakil presiden diduga melakukan pelanggaran
hukum berupa : penghianatan terhadap negara, yaitu
tindak pidana terhadap keamanan negara sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang; korupsi dan penyuapan;
dan tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana
penjara lima tahun atau lebih; perbuatan tercela yang
dapat merendahkan martabat presiden dan atau wakil
presiden sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 UUD
1945.
Komisi Yudisial
Lahirnya gagasan pembentukan Komisi
Yudisial diawali oleh adanya komitmen politik
untuk pemberlakuan sistem satu atap, yaitu
pemindahan kewenangan administrasi,
personel, keuangan, dan organisasi
pengadilan dari Departemen Kehakiman dan
HAM kepada Mahkamah Agung.
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan
pengangkatan Hakim Agung kepada DPR.
Pengadilan Tinggi
Pengadilan yang memeriksa kembali perkara
yang telah diputuskan oleh pengadilan negeri.
Pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota
provinsi. Ketua pengadilan tinggi merupakan
seorang kepala pada tiap-tiap pengadilan
tinggi. Pengadilan tinggi biasanya hanya
memeriksa atas dasar pemeriksaan berkas
perkara. Empat belas hari setelah vonis
pengadilan negeri merupakan tenggang waktu
yang biasa dilakukan untuk mengajukan
banding.
•

•
•
•
•
•
•

Tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi :
(1) memimpin pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah
hukumnya;
(2) memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana serta
perdata di tingkat banding;
(3) memerintahkan agar mengirim berkas-berkas perkara dan suratsurat untuk memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan
para hakim;
(4) mengawasi perbuatan hakim pengadilan negeri di dalam daerah
hukumnya;
(5) memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang
perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah hukumnya;
(6) mengadili di tingkat pertama dan terakhir serta memiliki
kewenangan mengadili antarperadilan negeri di daerah hukumnya;
(7) melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam
daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu
diselenggarakan dengan cara saksama dan wajar.
Pengadilan Negeri
Pengadilan tingkat pertama adalah pengadilan negeri, yaitu suatu
pengadilan umum yang sehari-hari memeriksa dan memutuskan
perkara dalam tingkat pertama dari segala perkara perdata dan
pidana sipil untuk semua golongan penduduk (warga negara dan
orang asing).
Kedudukan pengadilan negeri adalah di ibu kota kabupaten/kota
dan daerah hukumnya meliputi kabupaten/kota. Penempatan
kejaksaan negeri pada tiap-tiap pengadilan negeri adalah sebagai
alat pemerintah yang bertindak sebagai penuntut umum dalam
suatu perkara pidana terhadap si pelanggar hukum.
Perkara-perkara dalam pengadilan negeri secara umum diadili oleh
majelis hakim yang terdiri atas satu hakim ketua dan dua hakim
anggota, dibantu oleh seorang panitera. Kecuali untuk
masalah/perkara-perkara ringan yang ancaman hukumannya
kurang dari satu tahun, contohnya, perkara pelanggaran lalu lintas.
Untuk masalah atau perkara seperti ini, persidangannya dipimpin
oleh hakim tunggal.
Pengadilan Agama
Berkedudukan di ibu kota
Kabupaten/Kota, wilayah hukumnya daerah
Kabupaten/Kotamadya.
Susunannya :
Pimpinan, Hakim, Panitera, Sekretaris, dan
Jurusita.
Wewenangnya :
memeriksa, memutus, menyelesaikan dan
melakukan pengawasan pelaksanaan perkaraperkara di tingkat pertama di bidang
perkawinan, waris, wasiat dan hibah, yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf, dan
sedekah.
Pengadilan Tinggi Agama
Merupakan pengadilan tingkat banding.
Berkedudukan di ibu kota provinsi dengan
wilayah hukumnya adalah daerah provinsi.
Tugas dan wewenangnya mengadili perkara
yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama
tingkat banding dan sengketa kewenangan
mengadili antar-Pengadilan di wilayah
hukumnya.
Pengadilan Militer
Pengadilan yang mengadili anggota-anggota TNI, meliputi angkatan
darat, angkatan laut, dan angkatan udara disebut pengadilan militer.
Berdasarkan Undang-Undang No. 31 tahun 1987 tentang Pengadilan
Militer, dinyatakan bahwa lingkup pengadilan militer meliputi:
1) pengadilan militer pertempuran;
2) pengadilan militer tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan
pelanggaran yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat kapten ke bawah
disebut pengadilan militer;
3) pengadilan militer utama;
4) pengadilan militer tinggi, sebagai berikut:
a) pengadilan tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan pelanggaran
yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat mayor ke atas, dan
b) pengadilan untuk memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara
pidana yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah hukumnya
yang dimintakan banding.
Pengadilan militer sekarang berpuncak pada Mahkamah Agung mengingat
bahwa pengadilan tertinggi di Indonesia adalah Mahkamah Agung. Di
samping pengadilan tentara, terdapat juga kejaksaan tentara yang
mempunyai daerah kekuasaan sama dengan daerah kekuasaan
pengadilan militer yang bersangkutan.
Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara
Di Indonesia, kehadiran pengadilan tata usaha negara tergolong
masih sangat baru. Keberadaannya didasarkan pada UU No. 9
tahun 2004 sebagai pengganti UU Nomor 5 tahun 1986 tentang
Pengadilan Tata Usaha Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 7
tahun 1991.
Sengketa tata usaha negara menurut Pasal 5 UU NO. 4/1986
adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara. Sementara itu,
keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh badan tata usaha negara
adalah keputusan tata usaha negara. Keputusan itu berisi tindakan
hukum badan tata usaha negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang memeriksa dan
memutus semua sengketa tata usaha negara dalam tingkat
pertama. Sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara adalah
sengketa dalam tata usaha negara.
•

•
•

•

•
•
•
•

Keputusan tata usaha negara adalah suatu ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan tata usaha negara yang berisi tindakan hukum badan tata usaha negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menerbitkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum. Masalah-masalah yang
menjadi jangkauan pengadilan tata usaha negara meliputi :
(1) bidang HAM, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan
pencabutan hak milik seseorang, penangkapan, dan penahanan yang tidak sesuai
dengan prosedur hukum (sebagaimana diatur dalam KUHAP) mengenai
praperadilan;
(2) bidang function publique , yaitu gugatan atau permohonan yang berhubungan
dengan status atau kedudukan seseorang, misalnya, bidang kepegawaian,
pemecatan, dan pemberhentian hubungan kerja;
(3) bidang sosial, yaitu gugatan/permohonan terhadap keputusan administrasi tentang penolakan permohonan atau permohonan suatu izin;
(4) bidang ekonomi, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan
perpajakan, merek, agraria, dan sebagainya.
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 9 tahun 2004, pengadilan tata usaha negara
dilaksanakan oleh badan pengadilan berikut.
(1) Pengadilan tata usaha negara berpuncak pada Mahkamah Agung.
(2) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah
hukumnya yang meliputi wilayah provinsi.
(3) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota kabupaten/ kota dan
daerah hukum yang meliputi wilayah kabupaten/kota.
Presiden atas usul Ketua MA dapat mengangkat dan memberhentikan hakim
pengadilan tata usaha negara. Ketua MA mengangkat dan memberhentikan ketua
dan wakil ketua pengadilan tata usaha negara.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Idik Saeful Bahri
 
Hukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di IndonesiaHukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di IndonesiaRatri nia
 
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenWidiya Ocek
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaadindarizqy
 
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum InternasionalPPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasionaldayurikaperdana19
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMuhamad Yogi
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaAisyahFatimah1
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
Hukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di IndonesiaHukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di Indonesia
 
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
 
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum InternasionalPPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
 
Tujuan hukum
Tujuan hukumTujuan hukum
Tujuan hukum
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Luận văn: Người làm chứng trong Luật tố tụng hình sự, HAY
Luận văn: Người làm chứng trong Luật tố tụng hình sự, HAYLuận văn: Người làm chứng trong Luật tố tụng hình sự, HAY
Luận văn: Người làm chứng trong Luật tố tụng hình sự, HAY
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negaraPeranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
 
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 

Ähnlich wie JUDIL

Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Nafis Fathur Rizki
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanVina Widya Putri
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt23NurrohmahAzizahRaf
 
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusipengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusiAulia Faris Humam
 
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanPenyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanSena Aditya
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxFitriaRisqiAlmadhani
 
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di IndonesiaPengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesiakadimuddinbaehaki
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
Lembaga yudikatif
Lembaga yudikatifLembaga yudikatif
Lembaga yudikatifJimmy Lie
 
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdftugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdfdeviastrid1
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikanGradeAlfonso
 

Ähnlich wie JUDIL (20)

Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
 
Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)
 
Uu 04 04
Uu 04 04Uu 04 04
Uu 04 04
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
 
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusipengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
 
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanPenyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
 
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di IndonesiaPengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
 
Presentasi pkn Kel. Fadia
Presentasi  pkn Kel. FadiaPresentasi  pkn Kel. Fadia
Presentasi pkn Kel. Fadia
 
Lembaga peradilan sebelum amandemen
Lembaga peradilan sebelum amandemenLembaga peradilan sebelum amandemen
Lembaga peradilan sebelum amandemen
 
Mahkamah agung
Mahkamah agungMahkamah agung
Mahkamah agung
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Uu 04 2004
Uu 04 2004Uu 04 2004
Uu 04 2004
 
Lembaga yudikatif
Lembaga yudikatifLembaga yudikatif
Lembaga yudikatif
 
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdftugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
 

Kürzlich hochgeladen

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Kürzlich hochgeladen (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

JUDIL

  • 1. Lembaga Peradilan Indonesia O L E H • • • • • Denny S. Afrizal Geha Hulfa Ahadian Haryanti Ny. Prawani Wulan Tari Shauqina Saraya Sukriadi Rahman
  • 2. Lembaga peradilan bersifat merdeka, artinya kekuasaan kehakiman harus bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya. Dalam UUD 1945, pasal 24 ayat (2); Undang-Undang nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, menentukan, bahwa kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya, serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara.
  • 3. UUD 1945 Mahkamah Konstitusi Mahkamah Agung Komisi Yudisial Pengadilan Militer Tinggi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Pengadilan Tinggi Pengadilan Agama Pengadilan Negeri Pengadilan Agama Pengadilan Militer Pengadilan Pertempuran Pengadilan Tata Usaha Negara Lingkungan Peradilan Umum Lingkungan Peradilan Agama Lingkungan Peradilan Militer Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Pengadulan Militer Utama
  • 4. Mahkamah Agung Mahkamah Agung berkedudukan sebagai pengadilan negara tertinggi dalam lingkungan peradilan di Indonesia. Lembaga ini bebas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain. Ini ditetapkan dalam UU nomor 5 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU nomor 14 tahun 1985 mengenai Mahkamah Agung. Wilayah hukumnya meliputi seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Susunan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, dan sekretaris. Pimpinan Mahkamah Agung terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil ketua, dan beberapa orang ketua muda, yang semuanya berkedudukan sebagai Hakim Agung, dan jumlahnya paling banyak 60 orang, sedangkan sekretaris Mahkamah Agung terdiri atas seorang sekretaris yang membawahi beberapa Direktur Jendral dan Kepala Badan.
  • 5. a) b) c) d) e) f) g) Kekuasaan dan kewenagan Mahkamah Agung, seperti termuat di dalam Bab III Undang-Undang nomor 14 tahun 1985, jo Undang-Undang nomor 5 tahun 2004, meliputi : Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, sengketa tentang kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; Memberikan pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta atau tidak kepada lembaga tinggi negara; Memberikan nasihat hukum kepada presiden selaku kepala negara untuk pemberian atau penolakan grasi; Menguji secara materiil peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang; Mahkamah Agung dan pemerintah bersama-sama melakukan pengawasan atau penasihat hukum dan notaris; Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada Pengadilan di semua lingkungan peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-Undang nomor 14 tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; dan Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang.
  • 6. Mahkamah Konstitusi 1) 2) 3) Sejarah dibentuknya Mahkamah Konstitusi diawali dengan dimunculkannya gagasan dalam amandemen ketiga konstitusi oleh MPR pada tahun 2001, seperti dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C dan Pasal 7B UUD 1945 Hasil Amandemen, yang disahkan pada 9 November 2001. Hasil Amandemen ke empat: atas kerjasama DPR dan Pemerintah, keluar Undang-Undang nomor 24 tahun 2003 tanggal 13 Agustus 2003, tentang Mahkamah Konstitusi, ditentukan : Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman di negara Republik Indonesia yang bersifat merdeka; Berkedudukan di ibukota negara; Beranggotakan sembilan orang Hakim Konstitusi yang ditetapkan dengan keputusan presiden dengan susunan seorang ketua merangkap anggota; seorang wakil ketua merangkap anggota; dan tujuh orang Hakim Konstitusi.
  • 7. 1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: menguji UndangUndang terhadap UUD 1945; memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945; memutuskan pembubaran partai politik; dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; 2) Memberi putusan atas pendapat DPR, bahwa presiden dan atau wakil presiden diduga melakukan pelanggaran hukum berupa : penghianatan terhadap negara, yaitu tindak pidana terhadap keamanan negara sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang; korupsi dan penyuapan; dan tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih; perbuatan tercela yang dapat merendahkan martabat presiden dan atau wakil presiden sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 UUD 1945.
  • 8. Komisi Yudisial Lahirnya gagasan pembentukan Komisi Yudisial diawali oleh adanya komitmen politik untuk pemberlakuan sistem satu atap, yaitu pemindahan kewenangan administrasi, personel, keuangan, dan organisasi pengadilan dari Departemen Kehakiman dan HAM kepada Mahkamah Agung. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR.
  • 9. Pengadilan Tinggi Pengadilan yang memeriksa kembali perkara yang telah diputuskan oleh pengadilan negeri. Pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi. Ketua pengadilan tinggi merupakan seorang kepala pada tiap-tiap pengadilan tinggi. Pengadilan tinggi biasanya hanya memeriksa atas dasar pemeriksaan berkas perkara. Empat belas hari setelah vonis pengadilan negeri merupakan tenggang waktu yang biasa dilakukan untuk mengajukan banding.
  • 10. • • • • • • • Tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi : (1) memimpin pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya; (2) memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana serta perdata di tingkat banding; (3) memerintahkan agar mengirim berkas-berkas perkara dan suratsurat untuk memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim; (4) mengawasi perbuatan hakim pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya; (5) memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah hukumnya; (6) mengadili di tingkat pertama dan terakhir serta memiliki kewenangan mengadili antarperadilan negeri di daerah hukumnya; (7) melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselenggarakan dengan cara saksama dan wajar.
  • 11. Pengadilan Negeri Pengadilan tingkat pertama adalah pengadilan negeri, yaitu suatu pengadilan umum yang sehari-hari memeriksa dan memutuskan perkara dalam tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk (warga negara dan orang asing). Kedudukan pengadilan negeri adalah di ibu kota kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi kabupaten/kota. Penempatan kejaksaan negeri pada tiap-tiap pengadilan negeri adalah sebagai alat pemerintah yang bertindak sebagai penuntut umum dalam suatu perkara pidana terhadap si pelanggar hukum. Perkara-perkara dalam pengadilan negeri secara umum diadili oleh majelis hakim yang terdiri atas satu hakim ketua dan dua hakim anggota, dibantu oleh seorang panitera. Kecuali untuk masalah/perkara-perkara ringan yang ancaman hukumannya kurang dari satu tahun, contohnya, perkara pelanggaran lalu lintas. Untuk masalah atau perkara seperti ini, persidangannya dipimpin oleh hakim tunggal.
  • 12. Pengadilan Agama Berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota, wilayah hukumnya daerah Kabupaten/Kotamadya. Susunannya : Pimpinan, Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. Wewenangnya : memeriksa, memutus, menyelesaikan dan melakukan pengawasan pelaksanaan perkaraperkara di tingkat pertama di bidang perkawinan, waris, wasiat dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf, dan sedekah.
  • 13. Pengadilan Tinggi Agama Merupakan pengadilan tingkat banding. Berkedudukan di ibu kota provinsi dengan wilayah hukumnya adalah daerah provinsi. Tugas dan wewenangnya mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama tingkat banding dan sengketa kewenangan mengadili antar-Pengadilan di wilayah hukumnya.
  • 14. Pengadilan Militer Pengadilan yang mengadili anggota-anggota TNI, meliputi angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara disebut pengadilan militer. Berdasarkan Undang-Undang No. 31 tahun 1987 tentang Pengadilan Militer, dinyatakan bahwa lingkup pengadilan militer meliputi: 1) pengadilan militer pertempuran; 2) pengadilan militer tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat kapten ke bawah disebut pengadilan militer; 3) pengadilan militer utama; 4) pengadilan militer tinggi, sebagai berikut: a) pengadilan tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat mayor ke atas, dan b) pengadilan untuk memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding. Pengadilan militer sekarang berpuncak pada Mahkamah Agung mengingat bahwa pengadilan tertinggi di Indonesia adalah Mahkamah Agung. Di samping pengadilan tentara, terdapat juga kejaksaan tentara yang mempunyai daerah kekuasaan sama dengan daerah kekuasaan pengadilan militer yang bersangkutan.
  • 15. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Di Indonesia, kehadiran pengadilan tata usaha negara tergolong masih sangat baru. Keberadaannya didasarkan pada UU No. 9 tahun 2004 sebagai pengganti UU Nomor 5 tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1991. Sengketa tata usaha negara menurut Pasal 5 UU NO. 4/1986 adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara. Sementara itu, keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh badan tata usaha negara adalah keputusan tata usaha negara. Keputusan itu berisi tindakan hukum badan tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang memeriksa dan memutus semua sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama. Sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara adalah sengketa dalam tata usaha negara.
  • 16. • • • • • • • • Keputusan tata usaha negara adalah suatu ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan tata usaha negara yang berisi tindakan hukum badan tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menerbitkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum. Masalah-masalah yang menjadi jangkauan pengadilan tata usaha negara meliputi : (1) bidang HAM, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang, penangkapan, dan penahanan yang tidak sesuai dengan prosedur hukum (sebagaimana diatur dalam KUHAP) mengenai praperadilan; (2) bidang function publique , yaitu gugatan atau permohonan yang berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang, misalnya, bidang kepegawaian, pemecatan, dan pemberhentian hubungan kerja; (3) bidang sosial, yaitu gugatan/permohonan terhadap keputusan administrasi tentang penolakan permohonan atau permohonan suatu izin; (4) bidang ekonomi, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan perpajakan, merek, agraria, dan sebagainya. Berdasarkan Pasal 6 UU No. 9 tahun 2004, pengadilan tata usaha negara dilaksanakan oleh badan pengadilan berikut. (1) Pengadilan tata usaha negara berpuncak pada Mahkamah Agung. (2) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah hukumnya yang meliputi wilayah provinsi. (3) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota kabupaten/ kota dan daerah hukum yang meliputi wilayah kabupaten/kota. Presiden atas usul Ketua MA dapat mengangkat dan memberhentikan hakim pengadilan tata usaha negara. Ketua MA mengangkat dan memberhentikan ketua dan wakil ketua pengadilan tata usaha negara.