SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalammendukung program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014, diharapkan
seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah tersebut.
Berbagai tindakan dapat dilakukan untuk keberhasilan program swasembada daging, salah satu
diantaranya adalah meningkatkan produksi ternak. Dalam hal ini pemerintah emberikan kesempatan pada
asarjana peternakan untuk mlakukan pengembangan produksi ernak tersebut melalui program “sarjana
Membangun Desa (SMD)”. Program ini dilakukan di daerah-daerah berptansi dalam pengembangan
produksi ternak, termasuk produksi ternak sapi potong.
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat bagus dalam
mengebangkan agribisnis peternakan baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya.
Pengembangan peternakan ini juga dapat dilakukan di Kabupaten Karo yang memilki daerah areal
pertanian yang luas. Kondisi alam yang baik berpotensial untuk pengembangan ternak, khususnya ternak
sapi potong. Namun, saat ini potensi belum dapat dikelola dan dieksploitas secara efisien, efektif dan
optimal.
Kebutuhan akan konsumsi daging dan produk produj peternakan dalam negeri semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, eningkatan pendapatan serta
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi termasuk kebutuhan protein hewani asal
ternak sebesar 6gr /kapita /hari masih jauh dari terpenuhi. Dengan meningkatnya permintaan tersebut,
memberikan peluang yang besar untuk berkembanganya usaha agribisnis peternakan.
Beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mengembangkan peternakan
adalah peluang ekspor yang belum dimanfaatkan secara maksiamal, sumber daya pakan yang minimal,
belum adanya bibit unggul produk nasional, kualitas produk yang masih belum standar, efisiensi dan
produktivitas yang rendah, sumber daya manusia yang belum dimanfaatkan secara optimal dan belum
adanya keterpaduan antara pelaku peternakan.
Daerah-daerah yang memiliki areal pertanian yang luas dan terdapat hasil pertanian yang
berlimpah dimana limbah-limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, termasuk ternak sapi
potong. Salah satu yang memiliki sumber daya alam yang cukup luas dan sebagian besar penduduk bekerja
sebagai petani. Hasil dari limbah pertanian yang digunakan sebagai pakan ternak, dapat membantu petani
dalam mendayagunakan limbah pengembangan agribisnis peternakan.
Hal tersebut di ataslah yang melandasi dasar pemikiran penulis untuk elakukan rencana pengembangan
ternak sapi potong kelompok tani Peternak Sapi “Purwodadi2” di Desa Purwodadi Kec. Tiganderket Kab.
Karo, dimana daerah tersebut juga merupakan daerah asal penulis. Penulis adalah seorang sarjana
peternakan danputera asli daerah tersebut, yang akan mengabdikan diri dalam mengembangkan jiwa
kewirausahaab dalam peternakan dan peningkatan pendapatan ekonomi peternak.
Tujuan Program
1. Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi potong.
2. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat khusunya anggota kelompok.
3. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi potong.
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan percaya diri anggota untuk mengembangkan kelompok
yang berwawasan agribisnis.
5. Membantu dalam mewujudkan program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014.
Tugas Sarjana Membangun Desa (SMD) yaitu mendampingi, membimbing dan
membina Kelompok Sukses Makmur Sejahtera untuk mengembangkan
usaha peternakannya menuju skala ekonomis dan menerapkan teknologi-teknologi tepat
guna.
Sasaran yang ingin dicapai :
1. Aspek Ekonomi
a. Meningkatkatnya produksi dan produktivitas sapi potong
b. Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat khususnya anggota kelompok.
2. Aspek Sosial
a. Meningkatkan sumberdaya masyarakat melalui pengenalan pelatihan dan penyuluhan
b. Meningkatnya adopsi masyarakat terhadap teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi
potong..
c. Meningkatkan hubungan sosial yang saling mendukung dan kerjasama.
3. Aspek Organisasi
Membiayaai kegiatan kelompok secara mandiri.
4. Aspek Ekologi.
Pengelolaan limbah memberikan nilai tambah ekonomis.
Geografis Tanah Karo
Jika dilihat dari letak geografisnya, Dataran Tinggi Karo terletak di hamparan
Pegunungaan Bukit Barisan yang dikelilingi oleh gunung-gunung dengan ketinggian 140
sampai 1400 m diatas permukaan laut. Wilayah ini dapat dicapai 2 jam perjalanan darat dari
kota Medan menuju ibu kota Kabupaten, Kabanjahe. Daerah ini sejuk dengan suhu udara
antara 160
C sampai 270
C serta memiliki kelembapan udara rata-rata 20%, terletak pada garis
koordinat 050’ LU, 3019’ LS, 97055’ BT, 298038’ BB. Wilayah yang memiliki luas 2127,3
Km2
terletak berbatasan dengan daerah Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara,
Dairi dan dengan Aceh Tenggara. Oleh karena itu Dataran Tinggi Karo, sangat cocok bagi
usaha-usaha pertanian dan peternakan. Beberapa potensi khususnya antara lain adalah
keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan yang masih menghampar
luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak.
BAB II
GAMBARAN PROGRAM
Melalui Program Pemerintah yaitu rogram SMD tahun 2012 diharapkan Produksi
dan Pengembangbiakan Sapi Potong dapat dilaksanakan olehKelompok Tani Peternak
Sapi “Purwodadi2” bersama dengan SMD di Desa
Tanjungmerawa Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo Sumatera Utara. Jika dilihat dari
letak geografisnya Desa Tanjungmerawa Kecamatan TiganderketKabupaten Karo dikelilingi
oleh hamparan lahan pertanian sayur mayur.Tanjungmerawa adalah wilayah pertanian yang
memiliki potensi untuk Pengembangabiakan Ternak Sapi Potong dengan metode
pemeliharaan yang termenejemen yang baik melalui teknologi-teknologi tepat guna.
Dengan pola kemitraan bersama kelompok dan SMD akan bersama-sama mengelola
usaha peternakan ini dan membagi hasil secara adil dari seluruh keuntungan yang didapat
mulai dari penjualan sapipotong maupun kompos yang dihasilkan sesuai hasil rapat
kelompok yang dituangkan dalam notulen rapat kelompok bersama SMD.
Potensi alam yang dimiliki kelompok :
Beberapa kelebihan yang dimiliki kelompok ini antara lain : memiliki lahan yang
cukup sekitar 5 – 7 Ha, dan akan dijadikan untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak
(HMT). Hasil ikutan tanaman pertanian yang dikelola anggota kelompok berupa, limbah kulit
jagung, sayur mayur dan jerami padi yang akan menjadi pakan alternatif selain
konsentrat. Peranan SMD sangat diperlukan untk mengelola sumber daya alam tersebut untuk
dimanfaatkan dalam usaha peternakan melalui teknologi-teknologi tepat guna yang diterima
di perguruan tinggi dan media informasi lainnya.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
A. PERENCANAAN UMUM
Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ini
direncanakan sebagai satu usaha peternakan komersial yang meliputi peningkatanproduksi
dan produktifitas. Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ditujukan
kepada perolehan keuntungan seefisien mungkin dengan usaha memperoleh daging sapi dan
bakalan sapi potong yang berkualitas, dalam kegiatan ini direncanakan akan memelihara dan
mengembangbiakkan sapi potong sebanyak 15 ekor jantan dan 10 ekor indukan sapi potong.
B. PERENCANAAN STRATEGIS
Kondisi iklim, musim penyakit, peristiwa lain yang terjadi secara periodik, yang
berkaitan dengan usaha penggemukan dan pengembangbiakan ternak sapi potong, pada
umumnya dijadikan bahan masukan. Sehingga bisa diharapkan jaminan kondisi
kesehatan sapi potong : sehat, produksi karkas baik secara kualitas dan kuantitasi. Oleh
karena itu, kualitas makanan, pemberian makanan, penyusunan makanan sesuai dengan usia,
berat dan tujuan harus diperhatikan dalam perencanaan.
C. PERENCANAAN TAKTIS
Disusun untuk menanggulangi masalah-masalah yang serba tak terduga namun telah
diperhitungkan misalnya telah diketahui gangguan penyakitberpeluang terjadi dalam suatu
areal peternakan. Namun, kapan gangguan tersebut timbul tidak dapat diketahui dengan pasti,
meskipun metode dan teknikpencegahan sudah dilakukan.
D. PERKANDANGAN
Fungsi kandang adalah melindungi sapi dari hujan dan panas matahari,
mempermudah perawatan dan pemantauan, menjaga keamanan kesehatan sapi. Ukuran
kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara.
Ukuran kandang yang direncanakan untuk seekor induk sapi dan sapi jantan 1,8 x
2 m. Kandang akan dilengkapi tempat pakan dan minum.
E. PEMBERIAN PAKAN
Jenis pakan sapi yang akan diberikan ada dua macam yaitu : Pakan Pokok yang terdiri
dari hijauan rumput dan sisa ikutan pengolahan hasil pertanian seperti sayur mayur, ketela,
jagung, bungkil kedele, ampas tahu, dll dan pakan kedua pakan penguat berupa konsentrat
dan suplemen lainnya. Pemberian jumlah perbandingan pakan disesuaikan dengan kubutuhan
sapi potong demikian juga dengan kebutuhan konsentranya.
F. RECORDING
Semua ternak kelompok akan diberi tanda contoh seperti pemakaian anting
telinga sehingga memudahkan dalam pencatatan. Semua kejadian yang dialami tiap individu
ternak akan dicatat seperti catatan status kesehatan, perkawinan, kelahiran, produksi susu dll
dalam buku rekording.
G. PENGENDALIAN PENYAKIT
Pengendalian penyakit sapi potong yang baik adalah menjaga kesehatan sapi dengan
tindakan pencegahan meliputi : menjaga kebersihan kandang dan peralatannya, vaksinasi dan
pemberian obat cacing. Pemisahan sapi potong yang sakit dan segera dilakukan pengobatan,
lantai kandang selalu kering, pemeriksaan sapi secara teratur, pemberian vitamin dan
pelaksanaan vaksinasi sesuai petunjuk dari dokter hewan berwenang.
H. PEMASARAN
Dengan adanya Program Sarjana Membangun Desa, diharapkan dapat mengisi
kebutuhan masyarakat akan susu daging dan bakalan sapi potong yang sampai sekarang
belum terpenuhi. Selain itu penjualan juga dapat dilakukan secara langsung kepada
masyarakat di Kabupaten Karo.
I. PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah usaha peternakan sapi potong berupa kotoran feces yang dapat dipergunakan
untuk bidang pertanian dengan mengingat sekarang terjadi kelangkaan pupuk terutama urea.
Keadaan ini memberi peluang pada anggota kelompok untuk mendapatkan hasil
sampingan. Kotoran sapi-sapi tersebut akan diolah terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN
Untuk membuat analisa usaha maka perlu diketahui sebelumnya besaran anggaran
yang dibutuhkan dan jenis usaha yang akan dilaksanakan. Kelompok ternak SuksesMakmur
Sejahtera bersama SMD mengusulkan Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk usaha
kelompoknya dalam program ini sebesar Rp. 325.000.000.- (Tiga ratus dua puluh lima juta
rupiah) dengan rincian pada Tabel 1.
No URAIAN NILAI
1 Pembelian induk sapi potong unggul 10 ekor@Rp.
12.000.000
120.000.000
2 Pembelian bakalan sapi potong jantan 15 ekor
@8.000.000
120.000.000
3 Perbaikan Kandang 15.000.000
4 Peralatan Kandang 17.000.000
5 Obat-obatan 8.000.000
6 Pengolahan Limbah Ternak 5.000.000
7 Pengembangan HMT 8.000.000
8 Pakan Konsentrat 14.000.000
9 Administrasi Kelompok 1.000.000
10 Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan) 18.000.000
TOTAL DANA YANG DIBUTUHKAN 325.000.000
Tabel 2. Ringkasan Analisa Usaha Pengembangbiakan ternak Sapi Potong pada Kelompok
Ternak Rehna Latersia
No. URAIAN TAHUN
PERTAMA KEDUA dst
A Modal awal yang dibutuhkan kelompok
1 Pembelian induk sapi potong unggul 10
ekor@Rp. 12.000.000
120.000.000 -
2 Pembelian bakalan sapi potong jantan 15
ekor @8.000.000
120.000.000 120.000.000
3 Perbaikan Kandang 15.000.000 1.000.000
4 Peralatan Kandang 17.000.000 1.000.000
5 Obat-obatan 3.000.000 3.000.000
6 Pengolahan Limbah Ternak 3.000.000 3.000.000
7 Pengembangan HMT 5.000.000 -
8 Pakan Konsentrat 6.000.000 6.000.000
9 Administrasi Kelompok 1.000.000 1.000.000
10 Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan) 18.000.000 -
TOTAL PENGELUARAN (modal) 325.000.000 135.000.000.
B PENDAPATAN
1 Penjualan bakalan hasil kawin suntik umur
6-8 bulan @Rp. 8.000.000 x 10 ekor
80.000.000 80.000.000
2 Penjualan Sapi Potong
Jantan@Rp.16.000.000 x 15
240.000.000 240.000.000
3 Penjulan pupuk kandang/kompos siap pakai
1460 karung/th
21.900.000 21.900.000
TOTAL PENDAPATAN 341.900.000 341.900.000
C KEUNTUNGAN KELOMPOK 16.100.000 206.900.000
KETERANGAN :
1. 1 periode/Tahun dengan FCR = 1,2
2. BB Induk + 250kg/ekor
3. Kebutuhan konsentrat induk = 2%BB/hr
4. Harga Konsentrat = Rp 1.200/Kg
5. Produksi Kompos ternak = 5 Kg/ekor/hari
6. Harga Kompos/karung (30 Kg) = Rp. 15.000,-
7. Induk dipelihara sampai umur melahirkan sebanyak 5 kali (8 Tahun)
8. Tenaga Kerja oleh anggota kelompok bersama SMD
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan aspek kelayakan lokasi kelompok bertani – berternak memadai, lahan hijauan pakan ternak sapi potong
tersedia. Menunjukkan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012 layak dilakukan di Desa Tangkulen
Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.
9. Alokasi Anggaran
Anggaran usaha integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong ditetapkan
berdasarkan asumsi biaya faktor teknis seperti diuraikan pada tabel 1, uraian anggaran usaha
tersebut disajikan pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Anggaran Biaya Integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong Pada Kelompok Tani “
REHNA LATERSIA”
NO. URAIAN HARGA
SATUAN
JUM-
LAH
SATU-
AN
JUMLAH
I Pengadaan Ternak
1. Sapi Induk Bunting Brahman 12.000 23 Ekor 113.000.000
2. Sapi Induk Bunting Lokal 8.100.000 30 Ekor 243.000.000
II Sarana Produksi
3. Pengadaan Kandang 18.000.000 1 Paket 18.000.000
4. Mesin Pencacah Hijauan Pakan 19.000.000 1 Paket 19.000.000
5. Konsentrat 16.000.000 1 Paket 16.000.000
6. Sarana IB 1.000.000 1 Paket 1.000.000
7. Vaksinasi dan Obat-obatan 2.400.000 1 Paket 2.400.000
8. Nomor Identifikasi 10.000 1 Unit 10.000
III Sarana Air Bersih Dan Limbah
9. Pengadaan Sumur Bor 30.000.000 1 Paket 30.000.000
10. Kolam Limbah dan Instalasi 12.000.000 1 Paket 12.000.000
IV Pendampingan
11. Pelatihan dan Pelaporan 1.750.000 1 Paket 1.750.000
12. Administrasi Organisasi 1.000.000 1 Paket 1.000.000
TOTAL (I + II + III + IV) 457.160.000
BAB V
ANALISA USAHA
Analisa usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha, adapun alat analisa
yang digunakan adalah :
1. Perhitungan Laba – Rugi
2. Rasio Return Cost Ratio (R / C Ratio)
3. Benefit Cost Ratio (B / C)
Hasil analisa akan diketahui apakah usaha “Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong”
Dapat memberikan keuntungan. Perhitungan ke tiga pendekatan analisis pada usaha
Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Pengembangbiakan Ternak Sapi Potong selama 1
tahun ( satu periode).
NO. Uraian Satuan
Kebutu-
han
Jum-
lah
Harga
Satuan
Waktu/
Periode
Jumlah
Biaya
I INVESTASI
1. Penyusutan
Kandang
Paket - - 5.000.000 - 5.000.000
2. Induk Sapi
Brahman Bunting
Ekor - 10 11.300.000 1 113.000.000
3. Induk Sapi Lokal
Bunting
Ekor - 30 8.100.000 1 243.000.000
II OPERASIONAL
1. Pakan Hijauan Kg 35 40 100 360 50.400.000
2. Konsentrat Kg 2 40 1.600 360 46.080.000
3. Tenaga Kerja Paket 1 40 5.000 360 72.000.000
4. Obat-obatan dan
Vitamin
Paket - 40 5.000 12 2.400.000
5. Layanan IB Paket - 40 50.000 - 2.000.000
6. Recording
Indentifikasi
Unit 1 40 10.000 - 400.000
III BIAYA LAIN-
LAIN
1. Administrasi dan
ATK
Paket - - 1.750.000 - 1.750.000
2. Pelatihan dan
Pelaporan
Paket - - 1.000.000 - 1.000.000
3. Biaya Tak Terduga Paket - - 5.000.000 - 5.000.000
IV. TOTAL BIAYA = (
I + II + III )
542.030.000
V PENDAPATAN /
PENJUALAN
1. Sapi Brahman
Induk Bunting
Ekor - 10 11.300.000 - 113.000.000
2. Sapi Lokal Induk
Bunting
Ekor - 30 8.100.000 - 243.000.000
3. Pedet Jantan
Brahman 6 bln
Ekor - 5 8.500.000 - 42.500.000
4. Pedet Betina
Brahman 6 bln
Ekor - 5 7.500.000 - 37.500.000
5. Pedet Jantan Lokal
6 bln
Ekor - 15 7.500.000 - 112.500.000
6. Pedet Betina Lokal
6 bln
Ekor - 15 6.500.000 - 97.500.000
7. Kompos Kg 12 40 100 360 17.280.000
TOTAL PENDAPATAN
(V)
663.280.000
A. Laba Usaha (Cash Flow) = Total Penerimaan – Total Pengeluaran
= Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,-
= Rp. 121.250.000,-
B. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) = Laba : Total Biaya
= Rp. 121.250.000,- : Rp. 542.030.000,-
= 0,18
ya bahwa : 1. Setiap penambahan Rp. 1 dalam proses produksi akan diperoleh keuntungan Rp. 0,18.
2. Program usaha ini layak dan menguntungan.
C. Ratio Pendapatan Dan Biaya (R/C Ratio)
= Total Penerimaan – Total Biaya
= Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,-
= 1,18
Artinya bahwa setiap penambahan biaya Rp. 1.000.000,- akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.180.000,-

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usahaProposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usaharamadhan190391
 
Kelompok tani ternak
Kelompok tani ternakKelompok tani ternak
Kelompok tani ternakNaya Ti
 
Proposal investasi penggemukan domba
Proposal investasi penggemukan domba Proposal investasi penggemukan domba
Proposal investasi penggemukan domba fitriza SA
 
Kelompok ternak kambing
Kelompok ternak kambingKelompok ternak kambing
Kelompok ternak kambingZainal Sarang
 
Contoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatContoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatAwu LupVa
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Muhammad Mustafa
 
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 20122.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012Aznar Ismail
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANNazaruddin Margolang
 
Proposal uppo
Proposal uppoProposal uppo
Proposal uppoassya1
 
Fadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayah
Fadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayahFadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayah
Fadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayahFadhlyDzilIkram2
 
Pemetaan potensi wilayah pedesaan
Pemetaan potensi wilayah pedesaanPemetaan potensi wilayah pedesaan
Pemetaan potensi wilayah pedesaanAnriPenielAngkat
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)Rahmatia Azzindani
 

Was ist angesagt? (20)

Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usahaProposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
 
Kelompok tani ternak
Kelompok tani ternakKelompok tani ternak
Kelompok tani ternak
 
Proposal investasi penggemukan domba
Proposal investasi penggemukan domba Proposal investasi penggemukan domba
Proposal investasi penggemukan domba
 
Kelompok ternak kambing
Kelompok ternak kambingKelompok ternak kambing
Kelompok ternak kambing
 
Contoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatContoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alat
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
 
Proposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabeProposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabe
 
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 20122.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
2.0. pedoman teknis bantuan alsintan 2012
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
 
Prop. aco
Prop. acoProp. aco
Prop. aco
 
Rdhp pendampingan kerbau 2018
Rdhp pendampingan  kerbau 2018Rdhp pendampingan  kerbau 2018
Rdhp pendampingan kerbau 2018
 
Proposal tanaman padi
Proposal tanaman padiProposal tanaman padi
Proposal tanaman padi
 
Proposal uppo
Proposal uppoProposal uppo
Proposal uppo
 
Juknis upja&ldm
Juknis upja&ldmJuknis upja&ldm
Juknis upja&ldm
 
Rptp integrasi 2018
Rptp integrasi  2018Rptp integrasi  2018
Rptp integrasi 2018
 
Fadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayah
Fadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayahFadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayah
Fadhly dzil ikram ( tan 1 b ) pemetaan potensi wilayah
 
Pemetaan potensi wilayah pedesaan
Pemetaan potensi wilayah pedesaanPemetaan potensi wilayah pedesaan
Pemetaan potensi wilayah pedesaan
 
Pengembangan usaha tani
Pengembangan usaha taniPengembangan usaha tani
Pengembangan usaha tani
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
 
Prop etawa fully
Prop etawa fullyProp etawa fully
Prop etawa fully
 

Andere mochten auch

Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Sutrisno Wongso
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSang Thothon
 

Andere mochten auch (6)

Kegiatan kelompok tani
Kegiatan kelompok taniKegiatan kelompok tani
Kegiatan kelompok tani
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
 
Proposal ayam
Proposal ayamProposal ayam
Proposal ayam
 
Cover proposal beasiswa
Cover proposal beasiswaCover proposal beasiswa
Cover proposal beasiswa
 
Proposal Embung Kampung
Proposal Embung KampungProposal Embung Kampung
Proposal Embung Kampung
 

Ähnlich wie Proposal ternak sapi kabupaten muna

AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdfAfnanFajar
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Randy Chamzah
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiDediKusmana2
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiDediKusmana2
 
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1PPGhybrid3
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANheru dumadi
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaSharifah Nor Hadaniah
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docRizhaSalsabila2
 
Laporan praktikum penyuluhan
Laporan praktikum penyuluhanLaporan praktikum penyuluhan
Laporan praktikum penyuluhanmuhajirin Mohamad
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 

Ähnlich wie Proposal ternak sapi kabupaten muna (20)

AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
 
Proposal domba-duleh
Proposal domba-dulehProposal domba-duleh
Proposal domba-duleh
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
Makalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budayaMakalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budaya
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
 
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
 
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
 
PPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptxPPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptx
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
 
Makalah kesmavet
Makalah kesmavetMakalah kesmavet
Makalah kesmavet
 
Laporan praktikum penyuluhan
Laporan praktikum penyuluhanLaporan praktikum penyuluhan
Laporan praktikum penyuluhan
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Proposal sapi 1
Proposal sapi 1Proposal sapi 1
Proposal sapi 1
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Proposal ternak sapi kabupaten muna

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalammendukung program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014, diharapkan seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah tersebut. Berbagai tindakan dapat dilakukan untuk keberhasilan program swasembada daging, salah satu diantaranya adalah meningkatkan produksi ternak. Dalam hal ini pemerintah emberikan kesempatan pada asarjana peternakan untuk mlakukan pengembangan produksi ernak tersebut melalui program “sarjana Membangun Desa (SMD)”. Program ini dilakukan di daerah-daerah berptansi dalam pengembangan produksi ternak, termasuk produksi ternak sapi potong. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat bagus dalam mengebangkan agribisnis peternakan baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Pengembangan peternakan ini juga dapat dilakukan di Kabupaten Karo yang memilki daerah areal pertanian yang luas. Kondisi alam yang baik berpotensial untuk pengembangan ternak, khususnya ternak sapi potong. Namun, saat ini potensi belum dapat dikelola dan dieksploitas secara efisien, efektif dan optimal. Kebutuhan akan konsumsi daging dan produk produj peternakan dalam negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, eningkatan pendapatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi termasuk kebutuhan protein hewani asal ternak sebesar 6gr /kapita /hari masih jauh dari terpenuhi. Dengan meningkatnya permintaan tersebut, memberikan peluang yang besar untuk berkembanganya usaha agribisnis peternakan. Beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mengembangkan peternakan adalah peluang ekspor yang belum dimanfaatkan secara maksiamal, sumber daya pakan yang minimal, belum adanya bibit unggul produk nasional, kualitas produk yang masih belum standar, efisiensi dan produktivitas yang rendah, sumber daya manusia yang belum dimanfaatkan secara optimal dan belum adanya keterpaduan antara pelaku peternakan. Daerah-daerah yang memiliki areal pertanian yang luas dan terdapat hasil pertanian yang berlimpah dimana limbah-limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, termasuk ternak sapi potong. Salah satu yang memiliki sumber daya alam yang cukup luas dan sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani. Hasil dari limbah pertanian yang digunakan sebagai pakan ternak, dapat membantu petani dalam mendayagunakan limbah pengembangan agribisnis peternakan. Hal tersebut di ataslah yang melandasi dasar pemikiran penulis untuk elakukan rencana pengembangan ternak sapi potong kelompok tani Peternak Sapi “Purwodadi2” di Desa Purwodadi Kec. Tiganderket Kab. Karo, dimana daerah tersebut juga merupakan daerah asal penulis. Penulis adalah seorang sarjana peternakan danputera asli daerah tersebut, yang akan mengabdikan diri dalam mengembangkan jiwa kewirausahaab dalam peternakan dan peningkatan pendapatan ekonomi peternak. Tujuan Program 1. Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi potong. 2. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat khusunya anggota kelompok. 3. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi potong.
  • 2. 4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan percaya diri anggota untuk mengembangkan kelompok yang berwawasan agribisnis. 5. Membantu dalam mewujudkan program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014. Tugas Sarjana Membangun Desa (SMD) yaitu mendampingi, membimbing dan membina Kelompok Sukses Makmur Sejahtera untuk mengembangkan usaha peternakannya menuju skala ekonomis dan menerapkan teknologi-teknologi tepat guna. Sasaran yang ingin dicapai : 1. Aspek Ekonomi a. Meningkatkatnya produksi dan produktivitas sapi potong b. Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat khususnya anggota kelompok. 2. Aspek Sosial a. Meningkatkan sumberdaya masyarakat melalui pengenalan pelatihan dan penyuluhan b. Meningkatnya adopsi masyarakat terhadap teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi potong.. c. Meningkatkan hubungan sosial yang saling mendukung dan kerjasama. 3. Aspek Organisasi Membiayaai kegiatan kelompok secara mandiri. 4. Aspek Ekologi. Pengelolaan limbah memberikan nilai tambah ekonomis. Geografis Tanah Karo Jika dilihat dari letak geografisnya, Dataran Tinggi Karo terletak di hamparan Pegunungaan Bukit Barisan yang dikelilingi oleh gunung-gunung dengan ketinggian 140 sampai 1400 m diatas permukaan laut. Wilayah ini dapat dicapai 2 jam perjalanan darat dari kota Medan menuju ibu kota Kabupaten, Kabanjahe. Daerah ini sejuk dengan suhu udara antara 160 C sampai 270 C serta memiliki kelembapan udara rata-rata 20%, terletak pada garis koordinat 050’ LU, 3019’ LS, 97055’ BT, 298038’ BB. Wilayah yang memiliki luas 2127,3 Km2 terletak berbatasan dengan daerah Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara, Dairi dan dengan Aceh Tenggara. Oleh karena itu Dataran Tinggi Karo, sangat cocok bagi usaha-usaha pertanian dan peternakan. Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak.
  • 3. BAB II GAMBARAN PROGRAM Melalui Program Pemerintah yaitu rogram SMD tahun 2012 diharapkan Produksi dan Pengembangbiakan Sapi Potong dapat dilaksanakan olehKelompok Tani Peternak Sapi “Purwodadi2” bersama dengan SMD di Desa Tanjungmerawa Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo Sumatera Utara. Jika dilihat dari letak geografisnya Desa Tanjungmerawa Kecamatan TiganderketKabupaten Karo dikelilingi oleh hamparan lahan pertanian sayur mayur.Tanjungmerawa adalah wilayah pertanian yang memiliki potensi untuk Pengembangabiakan Ternak Sapi Potong dengan metode pemeliharaan yang termenejemen yang baik melalui teknologi-teknologi tepat guna. Dengan pola kemitraan bersama kelompok dan SMD akan bersama-sama mengelola usaha peternakan ini dan membagi hasil secara adil dari seluruh keuntungan yang didapat mulai dari penjualan sapipotong maupun kompos yang dihasilkan sesuai hasil rapat kelompok yang dituangkan dalam notulen rapat kelompok bersama SMD. Potensi alam yang dimiliki kelompok : Beberapa kelebihan yang dimiliki kelompok ini antara lain : memiliki lahan yang cukup sekitar 5 – 7 Ha, dan akan dijadikan untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT). Hasil ikutan tanaman pertanian yang dikelola anggota kelompok berupa, limbah kulit jagung, sayur mayur dan jerami padi yang akan menjadi pakan alternatif selain konsentrat. Peranan SMD sangat diperlukan untk mengelola sumber daya alam tersebut untuk dimanfaatkan dalam usaha peternakan melalui teknologi-teknologi tepat guna yang diterima di perguruan tinggi dan media informasi lainnya.
  • 4. BAB III RENCANA PENGEMBANGAN USAHA A. PERENCANAAN UMUM Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ini direncanakan sebagai satu usaha peternakan komersial yang meliputi peningkatanproduksi dan produktifitas. Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ditujukan kepada perolehan keuntungan seefisien mungkin dengan usaha memperoleh daging sapi dan bakalan sapi potong yang berkualitas, dalam kegiatan ini direncanakan akan memelihara dan mengembangbiakkan sapi potong sebanyak 15 ekor jantan dan 10 ekor indukan sapi potong. B. PERENCANAAN STRATEGIS Kondisi iklim, musim penyakit, peristiwa lain yang terjadi secara periodik, yang berkaitan dengan usaha penggemukan dan pengembangbiakan ternak sapi potong, pada umumnya dijadikan bahan masukan. Sehingga bisa diharapkan jaminan kondisi kesehatan sapi potong : sehat, produksi karkas baik secara kualitas dan kuantitasi. Oleh karena itu, kualitas makanan, pemberian makanan, penyusunan makanan sesuai dengan usia, berat dan tujuan harus diperhatikan dalam perencanaan. C. PERENCANAAN TAKTIS Disusun untuk menanggulangi masalah-masalah yang serba tak terduga namun telah diperhitungkan misalnya telah diketahui gangguan penyakitberpeluang terjadi dalam suatu areal peternakan. Namun, kapan gangguan tersebut timbul tidak dapat diketahui dengan pasti, meskipun metode dan teknikpencegahan sudah dilakukan. D. PERKANDANGAN Fungsi kandang adalah melindungi sapi dari hujan dan panas matahari, mempermudah perawatan dan pemantauan, menjaga keamanan kesehatan sapi. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara. Ukuran kandang yang direncanakan untuk seekor induk sapi dan sapi jantan 1,8 x 2 m. Kandang akan dilengkapi tempat pakan dan minum. E. PEMBERIAN PAKAN Jenis pakan sapi yang akan diberikan ada dua macam yaitu : Pakan Pokok yang terdiri dari hijauan rumput dan sisa ikutan pengolahan hasil pertanian seperti sayur mayur, ketela, jagung, bungkil kedele, ampas tahu, dll dan pakan kedua pakan penguat berupa konsentrat dan suplemen lainnya. Pemberian jumlah perbandingan pakan disesuaikan dengan kubutuhan sapi potong demikian juga dengan kebutuhan konsentranya. F. RECORDING Semua ternak kelompok akan diberi tanda contoh seperti pemakaian anting telinga sehingga memudahkan dalam pencatatan. Semua kejadian yang dialami tiap individu ternak akan dicatat seperti catatan status kesehatan, perkawinan, kelahiran, produksi susu dll dalam buku rekording. G. PENGENDALIAN PENYAKIT Pengendalian penyakit sapi potong yang baik adalah menjaga kesehatan sapi dengan tindakan pencegahan meliputi : menjaga kebersihan kandang dan peralatannya, vaksinasi dan pemberian obat cacing. Pemisahan sapi potong yang sakit dan segera dilakukan pengobatan, lantai kandang selalu kering, pemeriksaan sapi secara teratur, pemberian vitamin dan pelaksanaan vaksinasi sesuai petunjuk dari dokter hewan berwenang.
  • 5. H. PEMASARAN Dengan adanya Program Sarjana Membangun Desa, diharapkan dapat mengisi kebutuhan masyarakat akan susu daging dan bakalan sapi potong yang sampai sekarang belum terpenuhi. Selain itu penjualan juga dapat dilakukan secara langsung kepada masyarakat di Kabupaten Karo. I. PENGOLAHAN LIMBAH Limbah usaha peternakan sapi potong berupa kotoran feces yang dapat dipergunakan untuk bidang pertanian dengan mengingat sekarang terjadi kelangkaan pupuk terutama urea. Keadaan ini memberi peluang pada anggota kelompok untuk mendapatkan hasil sampingan. Kotoran sapi-sapi tersebut akan diolah terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
  • 6. BAB IV ANGGARAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN Untuk membuat analisa usaha maka perlu diketahui sebelumnya besaran anggaran yang dibutuhkan dan jenis usaha yang akan dilaksanakan. Kelompok ternak SuksesMakmur Sejahtera bersama SMD mengusulkan Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk usaha kelompoknya dalam program ini sebesar Rp. 325.000.000.- (Tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) dengan rincian pada Tabel 1. No URAIAN NILAI 1 Pembelian induk sapi potong unggul 10 ekor@Rp. 12.000.000 120.000.000 2 Pembelian bakalan sapi potong jantan 15 ekor @8.000.000 120.000.000 3 Perbaikan Kandang 15.000.000 4 Peralatan Kandang 17.000.000 5 Obat-obatan 8.000.000 6 Pengolahan Limbah Ternak 5.000.000 7 Pengembangan HMT 8.000.000 8 Pakan Konsentrat 14.000.000 9 Administrasi Kelompok 1.000.000 10 Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan) 18.000.000 TOTAL DANA YANG DIBUTUHKAN 325.000.000 Tabel 2. Ringkasan Analisa Usaha Pengembangbiakan ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak Rehna Latersia No. URAIAN TAHUN PERTAMA KEDUA dst A Modal awal yang dibutuhkan kelompok 1 Pembelian induk sapi potong unggul 10 ekor@Rp. 12.000.000 120.000.000 - 2 Pembelian bakalan sapi potong jantan 15 ekor @8.000.000 120.000.000 120.000.000 3 Perbaikan Kandang 15.000.000 1.000.000 4 Peralatan Kandang 17.000.000 1.000.000 5 Obat-obatan 3.000.000 3.000.000 6 Pengolahan Limbah Ternak 3.000.000 3.000.000 7 Pengembangan HMT 5.000.000 - 8 Pakan Konsentrat 6.000.000 6.000.000 9 Administrasi Kelompok 1.000.000 1.000.000 10 Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan) 18.000.000 - TOTAL PENGELUARAN (modal) 325.000.000 135.000.000. B PENDAPATAN 1 Penjualan bakalan hasil kawin suntik umur 6-8 bulan @Rp. 8.000.000 x 10 ekor 80.000.000 80.000.000 2 Penjualan Sapi Potong Jantan@Rp.16.000.000 x 15 240.000.000 240.000.000 3 Penjulan pupuk kandang/kompos siap pakai 1460 karung/th 21.900.000 21.900.000 TOTAL PENDAPATAN 341.900.000 341.900.000 C KEUNTUNGAN KELOMPOK 16.100.000 206.900.000
  • 7. KETERANGAN : 1. 1 periode/Tahun dengan FCR = 1,2 2. BB Induk + 250kg/ekor 3. Kebutuhan konsentrat induk = 2%BB/hr 4. Harga Konsentrat = Rp 1.200/Kg 5. Produksi Kompos ternak = 5 Kg/ekor/hari 6. Harga Kompos/karung (30 Kg) = Rp. 15.000,- 7. Induk dipelihara sampai umur melahirkan sebanyak 5 kali (8 Tahun) 8. Tenaga Kerja oleh anggota kelompok bersama SMD BAB VI KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan aspek kelayakan lokasi kelompok bertani – berternak memadai, lahan hijauan pakan ternak sapi potong tersedia. Menunjukkan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012 layak dilakukan di Desa Tangkulen Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.
  • 8. 9. Alokasi Anggaran Anggaran usaha integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong ditetapkan berdasarkan asumsi biaya faktor teknis seperti diuraikan pada tabel 1, uraian anggaran usaha tersebut disajikan pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Anggaran Biaya Integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong Pada Kelompok Tani “ REHNA LATERSIA” NO. URAIAN HARGA SATUAN JUM- LAH SATU- AN JUMLAH I Pengadaan Ternak 1. Sapi Induk Bunting Brahman 12.000 23 Ekor 113.000.000 2. Sapi Induk Bunting Lokal 8.100.000 30 Ekor 243.000.000 II Sarana Produksi 3. Pengadaan Kandang 18.000.000 1 Paket 18.000.000 4. Mesin Pencacah Hijauan Pakan 19.000.000 1 Paket 19.000.000 5. Konsentrat 16.000.000 1 Paket 16.000.000 6. Sarana IB 1.000.000 1 Paket 1.000.000 7. Vaksinasi dan Obat-obatan 2.400.000 1 Paket 2.400.000 8. Nomor Identifikasi 10.000 1 Unit 10.000 III Sarana Air Bersih Dan Limbah 9. Pengadaan Sumur Bor 30.000.000 1 Paket 30.000.000 10. Kolam Limbah dan Instalasi 12.000.000 1 Paket 12.000.000 IV Pendampingan 11. Pelatihan dan Pelaporan 1.750.000 1 Paket 1.750.000 12. Administrasi Organisasi 1.000.000 1 Paket 1.000.000 TOTAL (I + II + III + IV) 457.160.000
  • 9. BAB V ANALISA USAHA Analisa usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha, adapun alat analisa yang digunakan adalah : 1. Perhitungan Laba – Rugi 2. Rasio Return Cost Ratio (R / C Ratio) 3. Benefit Cost Ratio (B / C) Hasil analisa akan diketahui apakah usaha “Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong” Dapat memberikan keuntungan. Perhitungan ke tiga pendekatan analisis pada usaha Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3. Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Pengembangbiakan Ternak Sapi Potong selama 1 tahun ( satu periode). NO. Uraian Satuan Kebutu- han Jum- lah Harga Satuan Waktu/ Periode Jumlah Biaya I INVESTASI 1. Penyusutan Kandang Paket - - 5.000.000 - 5.000.000 2. Induk Sapi Brahman Bunting Ekor - 10 11.300.000 1 113.000.000 3. Induk Sapi Lokal Bunting Ekor - 30 8.100.000 1 243.000.000 II OPERASIONAL 1. Pakan Hijauan Kg 35 40 100 360 50.400.000 2. Konsentrat Kg 2 40 1.600 360 46.080.000 3. Tenaga Kerja Paket 1 40 5.000 360 72.000.000 4. Obat-obatan dan Vitamin Paket - 40 5.000 12 2.400.000 5. Layanan IB Paket - 40 50.000 - 2.000.000 6. Recording Indentifikasi Unit 1 40 10.000 - 400.000 III BIAYA LAIN- LAIN 1. Administrasi dan ATK Paket - - 1.750.000 - 1.750.000 2. Pelatihan dan Pelaporan Paket - - 1.000.000 - 1.000.000 3. Biaya Tak Terduga Paket - - 5.000.000 - 5.000.000 IV. TOTAL BIAYA = ( I + II + III ) 542.030.000 V PENDAPATAN / PENJUALAN 1. Sapi Brahman Induk Bunting Ekor - 10 11.300.000 - 113.000.000 2. Sapi Lokal Induk Bunting Ekor - 30 8.100.000 - 243.000.000 3. Pedet Jantan Brahman 6 bln Ekor - 5 8.500.000 - 42.500.000 4. Pedet Betina Brahman 6 bln Ekor - 5 7.500.000 - 37.500.000
  • 10. 5. Pedet Jantan Lokal 6 bln Ekor - 15 7.500.000 - 112.500.000 6. Pedet Betina Lokal 6 bln Ekor - 15 6.500.000 - 97.500.000 7. Kompos Kg 12 40 100 360 17.280.000 TOTAL PENDAPATAN (V) 663.280.000 A. Laba Usaha (Cash Flow) = Total Penerimaan – Total Pengeluaran = Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,- = Rp. 121.250.000,- B. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) = Laba : Total Biaya = Rp. 121.250.000,- : Rp. 542.030.000,- = 0,18 ya bahwa : 1. Setiap penambahan Rp. 1 dalam proses produksi akan diperoleh keuntungan Rp. 0,18. 2. Program usaha ini layak dan menguntungan. C. Ratio Pendapatan Dan Biaya (R/C Ratio) = Total Penerimaan – Total Biaya = Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,- = 1,18 Artinya bahwa setiap penambahan biaya Rp. 1.000.000,- akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.180.000,-