Makalah ini membahas tentang power dalam proses persalinan. Power merupakan kontraksi uterus yang disebabkan oleh otot rahim bekerja dengan baik untuk mendorong janin dan plasenta keluar. Terdapat dua jenis power yaitu power primer yang memicu persalinan dan power sekunder yang membantu mendorong keluar isi rahim. Makalah ini juga menjelaskan perubahan yang terjadi setelah kontraksi pertama dan asuhan kebidanan pada keempat kala persalinan.
1. •
Kala IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunianyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul ”POWER DALAM PROSES PERSALINAN”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memperkaya pengetahuan dan
pemahaman mengenai ”POWER DALAM PROSES PERSALINAN”.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan namun atas
bantuan dan bimbingan, motifasi yang tiada hentinya di sertai harapan yang optimis yang
kuat dari teman-teman semuanya dan dosen yang mengarahkan penulis sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritikan dan saran
yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
Raha,15 Oktober 2013
Penulis
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
1
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Power....................................................................................5
B. Perubahan Yang Terjadi Setelah His....................................................7
C. Asuhan Persalinan Kala I, II. III, dan IV
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
2
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak Negara
berkembang terutama disebabkan oleh perdarahan persalinan, eklamsia,
sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan
dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah melalui upaya
pencegahan yang efektif. Asuhan kesehatan ibu selama dua dasawarsa
terakhir terfokus kepada : keluarga berencana untuk lebih mensejahterakan
anggota
masyarakat.
Asuhan
neonatal
terfokus
untuk
memantau
perkembangan kehamilan mengenai gejala dan tanda bahaya, menyediakan
persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi. Asuhan pasca keguguran
untuk penatalaksaan gawat darurat keguguran dan komplikasinya serta
tanggap terhadap kebutuhan pelayanan. kesehatan reproduksi lainnya
Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu,
khususnya ibu hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami
kegawatdaruratan dan sampai pada akhirnya tak dapat terselamatkan yang
pada akhirnya menyebabkan meningkatnya angak kematian ibu dan anak.
Akan tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan.
Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting pada
ibu selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah
proses persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan
serta untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan
dan ketidaknormalan dalam proses persalinan. Untuk itu kami bermaksud
membuat makalah ini dengan tujuan menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan
2 dan dapat membantu para ibu dalam mempersiapkan proses persalinan yang
lebih baik.
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
3
4. B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian power ?
2. Perubahan apa saja yang terjadi setelah his ?
3. Bagaimana asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian power
2. Mengetahui perubahan setelah his
3. Mengetahui asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
4
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Power
Power adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim
menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi
lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen bawah
rahim dan serviks.
Kontraksi involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan
janin dan vlasenta dari uterus. Kontraksi involunter disebut kekuatan primer,
menandai dimulainya persalinan. Apabila servik berdilatasi usaha volunter
dimulai untuk mendorong,
yang disebut
kekuatan sekunder,
yang
memperbesar kekuatan kontraksi involunter.
Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1. His/ Kekuatan Primer
His atau kekuatan primer berasal dari titik pemicu tertentu terdapat
pada penrbalan lapisan otot disegmen uterus bagian atas, dari titik pemicu,
kontraksi dihantar keuterus bagian bawah dalam bentuk gelombang, diselingi
periode istirahat singkat. Digunakan untuk menggambar kontraksi involunter
ini frekuensi (waktu antar kontraksi yaitu waktu antara awal suatu kontraksi
dan awal kontraksi berikutnya); durasi (lama kontraksiL); dan intensitas
(kekuatan
kontraksi).
Kekuatan
primer
membuat
serviks
menipis
(effacement) dan berdilatasi dan janin turun.penifisan serviks adalah
pemendekan dan penipisan serviks selama tahap pertama persalinan pada
kehamilan aterem pertama, effacement biasanya terjadi lebih dahulu dari pada
dilatasi, pada kehamilan berikutnya, effacement dan dilatasi cenderung terjadi
bersamaan dilatasi serviks adalah pembesaran muara dan saluran serviks,
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
5
6. yang terjadi pada awal persalinan. Diameter meningkat dari 1cm sampai
dilatasi lengkap (10cm) supaya janin aterm dapat dilahirkan.apabila dilatasi
serviks lengkap , servik tidak dapat lagi diraba menandakan akhir tahap
pertama persalinan.
Dilatasi serviks terjadi karena komponen muskulofibrosa tertarik dari
serviks ke arah atas, akibat kontraksi uterus yang kuat,tekanan yang
ditimbulkan cairan amnion selama ketuban utuh atau kekuatan yang timbul
akibat tekanan bagian presentasi juga membuat serviks berdilatasi, jaringan
serviks akibat infeksi atau pembedahan dapat menghambat dilatasi serviks.
2.
Tenaga Mengejan (Kekuatan Sekunder)
Segera setelah bagian presentasi mencapai dasar panggul, sifat
kontraksi berubah, yakni bersifat mendorong keluar. Ibu ingin mengedan ,
Usaha mendorong kebawah (kekuatan sekunder) dibantu dengan usaha
volunter yang sama dengan yang dilakukan saat buang air besar (mengedan).
Digunakan otot- otot diafragma dan abdomen ibu berkontraksi dan mendorong
keluar isi jalan lahir. Hal ini menghasilkan menigkatkan tekanan
intraabdomen. Tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah
kekuatan untuk mendorong keluar.
Kekuatan sekunder tidak mempengaruhi dilatasi serviks, tetapi setelah
lengkap, kekuatan ini cukup penting untuk mendorong bayi keluar dari uterus
dan
vagina.
Apabila
dalam
persalinan
ibu
melakukan
usaha
volunter(mengedan) terlalu dini, dilatasi serviks alkan terhambat. Mengedan
akan melelahkan ibu dan menimbulkan trauma serviks.
Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat :
1).Kontraksi simetris.
2).Fundus dominan.
3).Relaksasi
4).Involuntir : terjadi di luar kehendak
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
6
7. 5).Intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling).
6).Terasa sakit.
7).Terkoordinasi
8).Kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis.
B. Perubahan yang Terjadi Setelah His
Perubahan-perubahan akibat his antara lain :
1. Pada uterus dan servik. Uterus teraba keras/padat karena kontraksi.
Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta
menyebabkan serviks menjadi mendatar (effacement) dan terbuka
(dilatasi).
2. Pada ibu. Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga ada
kenaikan nadi dan tekanan darah.
3. Pada janin. Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang,
maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi)
dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis.
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu
timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His
palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada
waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek,
baik fisik maupun mental.
C. Asuhan Persalinan Kala I, II. III, dan IV
1. Kala I (kala Pembukaan)
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
7
8. Permulaan persalinan ditandai dengan keluarnya lendir bercampur
darah karena serviks mulai mendatar dan membuka. Kala pembuka dibagi
menjadi dua fase yaitu :
a. Fase laten: pembukaan serviks berlangsung lambbat, sampai
pembukaan 3 cm yang berlangsung dalam tujuh sampai delapan jam.
b. Fase aktif: berlangsung selanma enam jam yang dibagi atas tiga
subvase, antara lain.
periode akselerasi, pembukaan menjadi 4 cm yang berllangsung
selam dua jam.
periode dilatasi maksimal, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 9 cm.
periode deselerasi, yaitu pembukaan berlansung llambat kembali
dalam waktu dua jam pembukaan dari 9 cm mencapai lengkap 10
cm. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung selama 12 jam
sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Bardasarkan kurva Friedman
diperhitungkan pembukaan primigravida adalah 1 cm tiap jam dan
untuk multigravida 2 cm tiap jam. Dengan perhitungan tersebut,
maka waktu pembuaan lengkkap dapat diperkirakan.
1. Kala II (kala Pengeluaran)
Menurut mochtar (1994), pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir,
kuat, interval 2-3 menit dengan durasi 50 sampai 100 detik. Pada akhir kala I
ketuban akan pecah disertai pengeluaran cairan mendada, kepala janin turun
masuk ruang panggul, sehingga terjadi tekanan pada otot dasar panggul yang
akan menimbulkan keinginan untuk mengejan. Oleh karena tertekannya
fleksus Franken Hauser, ibu merasa seperti ingin buang air besar karena
adanya tekanan pada rektum. Tanda-tanda kala II (Farrer, 2001) antara lain:
1) pemeriksaan vaginal serviks sudah dilatasi penuh.
2) Selaput amnion biasanya sudah pecah.
3) His atau kontraksi uterus yang berlangsung panjang kuat, dan tidak
begitu sering bukan 2-3 menit lagi, melainkan sekitar 3-5 menit sekali.
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
8
9. 4) Mungkin terdapat tetesan darah dari vagina.
5)
Ibu mengalami desakan kuat untuk mengejan.
6) Sfingter ani terlihat berlilatasi dan perineum tampak menonjol.
2.
Kala III (Pelepasan Uri)
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit.
Lepasnya plasenta secara Schultze yang biasanya tidak ada perarahan sebelum
plasenta lahir dan banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir.
Sedangkan pengeluaran plasenta cara Duncan yaitu plasenta lepas dari
pinggir, biasanya darah mengalir keluar antara selaput ketuan (Mochtar 1994).
Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memerhatikan tandatanda:
a. uterus menjadi bundar;
b.
fundus uterus mengalami kontraksi kuat;
c.
uterus terdorong ke atas karena plasenta lepass ke segmen bawah
rahim;
d.
tali pusat bertambah panjang;
e.
terjadi perdarah
f. Kala IV (Observasi)
3. Kala IV
Kala IV dimaksudkan untuk observasi pendarahan postpartun. Paling
sering terjadi pendarhan pad dua jam pertama, yang perlu diobservasi adalah:
a. Tingkat kesadaran;
b.
Tanda tanda vital;
c. . Kontrasi uterus;
d.
Terjadinya pendarahan pendarahan dikatakan normal jika jumlahnya
tidak lebih dari 500 ml.
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
9
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontrasi persalinan sejati, yang
ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan
kelahiran plasenta.
2. Power adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim
menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi
lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen
bawah rahim dan serviks.
3. Perubahan-perubahan akibat his antara lain :
1) Pada uterus dan servik. Uterus teraba keras/padat karena kontraksi.
Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta
menyebabkan serviks menjadi mendatar (effacement) dan terbuka
(dilatasi).
2) Pada ibu. Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga
ada kenaikan nadi dan tekanan darah.
3) Pada janin. Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang,
maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi)
dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah :
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
10
11. 1. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
2. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, saran yang
membangun sangat diharapkan kepada para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik.2010.Biologi Reproduksi.Jakarta: Trans Info Media.
Sastrawinata,Sulaiman.2003.Obstetri Fisiologi.Bandung : Eleman.
MAKALAH KELOMPOK II (DUA)
AKBID PARAMATA 2013
11